Tumgik
purpimagine · 6 years
Text
Art & Design IGCSE Prep & Final Works (A*)
(nb : only putting that ‘A*’ because i want people/students (especially confused students like i had been before) to get this popped out on their search result of Art & Design IGCSE sample prepworks & final works, as one of (hopefully) their helpful examples.)
Btw, when i did this exam, 1) it was on my very first year of going to international school and use English as the first language, 2) i don’t know anything about this exam before, like nothing, 3) it was the first time i take an art & design class or even get to draw ‘seriously’, BUT 4) i had the fighting spirit, i learnt a lot, and i kept my enthusiasm going. Conclusion; whatever your situation is, you can work it out, keep going, you can win this. :)
Art IGCSE Preparation & Final Works
Topic : Crossing Over
My concept about it : crossing overs in life are leaps of faith, we don’t really know what’s ahead, what’s waiting for us on the next shore, but we need to keep moving.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
The 6 aspects of crossing overs i put in the final piece :
Crossing over to enlightenment.
Crossing over with planes (crossing over time zones, places, and even crossing over the planet--Earth).
Crossing over with bridge.
Crossing one leg over another.
Crossing over in colours--black and white, monochrome, full colour (the drawing of the landscape outside the 3 plane windows).
Crossing over the paintings--triptych painting.
You can try to read the annotations i’ve written on the prepworks, to know and understand more.
I did my art coursework after i did the design, and therefore i got less time (i think i overdid my design coursework and started the art coursework late). I was not able to do as much drawings as my design’s, which i should’ve. Conclusion; more drawings than what i did on my art coursework is much preferable and guys, manage your time well. :”D
Design IGCSE Preparation & Final Works
Topic : Design a repeat pattern based on your studies of sewing equipments (scissors, cotton reels, sewing machine, etc).
My concept : a repeat pattern for a book cover.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
I dared to choose this topic (why ‘dared’? because later on, i found out that no other art student in my school choose this one :”v . and later on, i found out that it’s extremely difficult! :) ) because i have the perfect source to do this; my grandmother have a sewing studio-kinda-like in her house and my aunt is a pattern-maker (?) who already has a brand on her own. Making pattern is really challenging (even more when you have to draw it one by one), but it’s actually fun. I enjoyed sketching and designing it.
My final pattern is named Woven Dreams,  a seamless pattern (you can’t really see where it actually ends/where it actually repeats and it’s harder to make) based on sewing equipments with dark blue-pink-yellow-white color scheme. 
The other trials are Tenun, A Seamstress’s Euphoria, and Desert Safari. They are showcased on Prep 3 and i’m (almost) equally proud of them as i am proud of Woven Dreams.
Some Survival Tips
You need to manage your time well. Manage. Your. Time. Well. This is the hardest to do. Don’t procrastinate. 
Always have interesting concepts. It will eases the journey ahead. :”v
Neither of these are good; to give less efforts AND to overdo. Less efforts won’t make the stress worth it, and overdo won’t let you make it.   (((OMG IT RHYMES)))
Opinions from others are important.
Always get surrounded by people--don’t let the stress eat you up. Motivation impacts. Supports really counts for me, tho.
Do you research well, have your own first-hand studies, it’s actually much easier than searching again and again from internet (and i don’t think too much internet reference is permitted in IGCSE?).
Get yourself a teacher like Ms Rukhsana Get yourself a brilliant teacher.
Make bigger pieces and drawings. Filling A2 paper with cute little-little drawing will exhaust you--i made this mistake and i regret it :”D It’s easier to make big drawings that fill up the space and make it look crowded (but with drawings).
..i think it’s preferable to sleep and eat well.. i tried to always have atleast 5 hours or the very least 4 hours sleep everyday..? and i ate a lot..? to.. stay healthy..??
Use varied medias and mediums. Use the ones you are comfortable and you can really work fast with. I tend to use dry mediums which i’m the fastest at, and acrylics for the wet medium. But i tried to use others too.
Maybe that’s all. Art is hard and in the end we are all survivors. So, wow, cheers to all of us!
Friday, 21.11 pm,
Ayesha Kamila.
6 notes · View notes
purpimagine · 7 years
Text
31 Desember 2017
Assalamu’alaikum1
2017 has been a hectic year, but also a very amazing one. There are some positive big leaps in my life this year, and I’m hoping to find some more of it in 2018! Meanwhile, let’s list it up here, my best 10 unforgettable moments of 2017.
UN 2017 (persiapan-pelaksanaan-pengumuman). This one is crazy as hell. Dari mulai yang pergi jam 6 pagi pulang lewat maghrib, sampe ayahku kalah sibuk, betapa puyengnya dengan semua TO, PI, simulasi (wah masih hapal) ditambah tugas, sekolah, hapalan, dan ujian praktek juga. Rasanya kalau diingat-ingat jadi ingin menghela napas---karena I made it through (dan karena errr I dont want to go backkkgggheheheh)! Best momemntnya tentu ketika ‘lembar jawaban’ komputer saya untuk pelajaran IPA saya klik submit (maksudnya itu adalah akhir daripada akhir si UN ini) dan waktu pengumuman nilai UN saya. Alhamdulillah.
Pengumuman nilai UN.
Jogja. 4 hari yang tetap bakal selalu membekas ya, bareng teman-teman kelas 9Bku. Dari pulang-pergi naik kereta (dan hampir tidak tidur 2 malam), terguncang-guncang naik jeep keliling Merapi, ke Pantai Sadranan, foto-foto di Kalibiru, main ke Hutan Pinus Imogiri, dan lain-lain. Terima kasih ya.
Graduation. AKHIRNYA AYESHA LULUS ES EM PE. Akan kangen 49. Alhamdulillah.
Pindah ke Dubai. Greatest leap so far in my life, I think. Dari yang sangat excited bakal tinggal di luar negeri, deg-degan perihal urusan sekolah, jalan-jalan keliling Dubai dan sekitarnya, dan belajar macam-macam hal, yang berkaitan tentang hidup maupun pelajaran sekolah.
Keterima di sekolah baru. WKWKWK ya karena ini bahaya sekali akuharus keterima dan ga semua orang bisa keterima disini.
Adaptasi di sekolah baru. Ketemu teman-teman baru (yang alhamdulillah mereka luar biasa baik-baik semua!), menghela napas sambil belajar seluruh matpel pakai bahasa Inggris, ikut event-event sedemikian rupa (nyobain jadi fotografer di TEDx, ikut nyiapin art exhibition, dll), sampai alhamdulillah berhasil dapat nilai memuaskan di mid-term dan first term assessmentku. Semoha lebih baik lagi tahun depan, aamiin. 
Umroh. Pertama kalinya lihat Ka’bah, pertama kalinya akhirnya berkunjung ke Makkah dan Madinah. Alhamdulillah sekali, senang sekali dapat kesempatan umroh di umur 15 ini.
Any moments with my beloved family and friends. Terima kasih #geng1 anak-anak random 7 orang (sudah termasuk saya) untuk segala pengalaman random bersama kalian dan terima kasih #geng2 anak-anak jaman now 5 orang (sudah termasuk saya) untuk segala pengalaman jaman now bersama kalian. :”v Terima kasih anak-anak Dubai 5 orang(atau 6 orang) (sudah termasuk saya) untuk segala pengalaman di sekolah Dubai bersama kalian. Terima kasih keluargaku! Yang selalu di sisi 24/7. So blessed to have all of you.
Bukan moment sih yang ini, tapi tetap aku akan selalu berterimakasih, alhamdulillah, kepada Allah SWT yang sudah ngasih aku segala macam kejutan-kejutan di 2017. Yang aku nggak pernah kepikiran malah terjadi, dan yang aku sudah kepikiran malah nggak jadi. Atau yang sudah kepikiran dan beneran terjadi. Macam-macam deh. Alhamdulillah, alhamdulillah sekali.
There are even more of life morals i got in 2017. In syaa Allah i’m a lot better person now in the end of 2017 than i am in the beginning of 2017. And in syaa Allah going to be a lot lot more better in the upcoming year. Terima kasih semuanya, terima kasih 2017, it’s been an extraordinary journey throughout the year. Alhamdulillah. Semuanya, kita ketemu lagi in syaa Allah tahun depan!
Wassalamu’alaikum!
3 notes · View notes
purpimagine · 7 years
Text
WHAT’S UP.
SERIOUSLY.
WHAT’S UP.
Terakhir menyentuh tumblr adalah tanggal 21/7/2017, yang mana 3 bulan lalu hahahahahahahahahahahaha. Apa yang terjadi--kemanakah hilangnya Ayesha dari peradaban?
You guys actually know the answer pretty well tho; SCHOOL.
There’s actually a whole whole whole whole lot of things I could tell you about, whole whole whole whole lot of things that happened this past 3 months. Wish I could sit in front of my laptop and blab(write) about it the whole day but unfortunately time is not by my side. I’ll start write when it’s time (read: winter/summer break, wakakak), and while I’m still busy adjusting to my new school in a whole new environment and in a whole new country with a whole new type of friends, please be patient (and be busy too) to wait. (sorry tho)
One little quote for the day (and for the rest of our lives) : please be happy and be grateful, today and always! :)
0 notes
purpimagine · 7 years
Text
tentang ujian sekolah
Kenapa cerita bulan April lalu baru bisa selesai bulan Agustus?
Huahaha, banyak alasannya. 1) karena tidak sempat buka laptop dan duduk menulis dengan rapi sampai entrinya selesai (read: sibuk), 2) karena MALAS (faktor tergede sepanjang masa), 3) dan karena ada US dan UN dan harus belajar untuk ujian masuk sekolah di Dubai (ini yang paling utama). 
Sebenarnya waktu 2 minggu ke Dubai itu deg-degan juga karena aku harus melewatkan 2 tryout dan berpuluh-puluh jadwal les (halah, haha) dan pulangnya tinggal sehari dari US (yang mana ini masuk ijasah, tolong :”) ). Senang juga sih sebenarnya bisa minggat sebentar, tapi suka ragu bisakah saya beneran siap begitu sudah mulai ujian.
Jadwal asliku setiap hari itu sebenarnya penuh, pagi sekolah sampai jam 2, berangkat les lagi, kadang sehari lesnya ada 2 beda mapel beda tempat, pulangnya kalau ada tugas dikerjain (walaupun kebanyakan ngga), tidur, besoknya ulang lagi. Sabtu Minggu pun begitu. Dan aku haqqul yakin bukan cuma aku yang begitu haha, ribuan siswa-siswi seluruh negeri juga kalau mau nilainya bagus bakal begitu. Lebih parah sibuknya, malah.
Tapi menjelang US dan UN ini semua pihak makin menjadi-jadi membakar semangat dan otak kami para siswa kelas 3 yang mau UN. Diikutin les sana-sini, tapi ternyata semakin banyak les yang dijabanin, tentu saja mulai ada yang ngos-ngosan. Dampak dari ‘ngos-ngosan’ ini antara lain; 1) datang ke les tapi sepanjang pembelajaran les bengong/ga fokus/tidur/mendengarkan guru tapi tidak pernah benar-benar mengerti jelas pelajarannya, 2) datang ke sekolah tapi sepanjang pembelajaran tidak pernah benar-benar serius (ini terjadi padaku juga, dengan anggapan bahwa rasanya belajar lebih jelas dan ngerti dilakukan saat les, dan kita sekolah cuma terima tugas-kerjakan-kumpulkan tugas (ini sebenarnya terkait pengajaran guru sekolahnya yg bikin saya (atau kita) bosan/malah makin ga ngerti)), 3) pulang ke rumah dan tidak belajar apapun lagi karena sudah datang ke ‘sekolah’ dan ‘les’ (fokus pada kata ‘datang’ dan bukan ‘belajar sampai ngerti’). Kita capek dan mulai keteteran (kecuali anak-anak yang otaknya gemilang cemerlang, hikhik sampai sekarang aku bingung makan apa mereka sampai sebegitu mudahnya masukin apapun yang diterangin guru ke otak). Dan akhirnya menuntaskan belajar dengan anggapan sudah dilakukan dari jam 7 pagi-7 malam di berbagai tempat tapi sebenarnya masih banyak materi yang belum nempel/ngerti betul.
Berikutnya, dampaknya sampai di nilai.
Dan btw, aku juga sempat mengalami virus ‘ngos-ngosan’ itu kok, tapi mau gimana, istirahat dari belajar malah takutnya makin lupa materi pelajaran. 
Lalu.. ada lagi! Masalah dengan Allah. Ketika kita sibuk 1001% dan jadi kelewat jugalah hal yang sebenarnya nomor 1 harus kita lakukan apalagi kalau sedang mau ujian begitu. Hecticnya masalah belajar itu harusnya diimbangi dengan ibadah juga.
Jadi tak jarang yang begitu ujian mulai, masih tetap merasa belum cukup siap padahal lesnya sudah mulai dari awal (atau sebelum malah) naik kelas. 
Aku alhamdulillah tidak mengalami hehehehehe karena sudah cukup pede untuk B. Indo dan B. Inggris, sudah cukup bismillah untuk MTK, dan sudah cukup bismillah bismillah bismillah (plus sedikit nekat) untuk IPA. Singkat cerita, aku dan seluruh teman-teman seangkatanku bisa lulus 100%, dan aku pribadi (cukup) bangga dengan hasilku hahaha :”””””)))) 
Ya walaupun satu-dua anak belum berhasil mencapai target yang diinginkannya, tapi aku yakin kita semua sudah berusaha.. cuma ya yang diatas tadi faktornya, antara apakah kita ‘benar-benar’ sangat berusaha belajar dan apakah kita sudah ‘benar-benar’ sangat berusaha ibadah juga. Resepnya sebenarnya hanya sesimpel 2 poin itu, tapi lalu tergantung juga dengan cara pemakaian kita terhadap kedua ‘resep’ itu.
Jadi bagi teman-teman yang akan segera ujian tahun ini, mari memulai dari sekarang. Bagi teman-teman yang baru saja kelar ujian, mari diambil pelajaran terbaiknya dan
ayo 
kita 
mulai 
lagi!
0 notes
purpimagine · 7 years
Text
#traveltime : Dubai, Part 6
Apparently, jalan-jalan ke Abu Dhabi kemarin itu jalan-jalan sambil foto-foto terakhir untuk liburan ini. Sisanya dihabiskan untuk belajar dan beres-beres koper untuk pulang. Sisanya 2 hari lagi, jadi cukuplah untuk packing lagi. Yang menarik adalah, aku akan pulang ke Jakarta hanya berdua dengan adikku! Karena ternyata bunda mendadak masih punya urusan di Dubai, jadi terpaksa jadwal pesawat bunda di reschedule. Sementara aku dan adek kan masih harus sekolah dan (apalagi) aku akan Ujian Sekolah dalam hitungan hari. Jadi kita berdua pulang duluan.
Ini exciting banget sih buatku karena 1) aku terakhir naik pesawat bertahun-tahun laluuuuuuuu banget aku sudah lupa kapan, 2) sekalinya naik pesawat lagi langsung tujuan Dubai, 3) tiba-tiba harus naik pesawat cuma berdua sama adekku. Waktu dikasih tau Bunda kalau kita bakal pulang ke Indonesia cuma berdua, reaksiku adalah :)))))))))))))) sementara reaksi adekku adalah :)((. Hahahah, ya maksudnya adekku takut tapi senang dikit. Apa boleh buat sih, kan aku juga nggak mungkin pulang ke Indo sendirian.. (maksudnya tinggal sendirian di rumah). Jadi begitulah; aku dan adek akan berangkat duluan!
Kalau nggak salah, kita berangkat dari apartemen siang karena pesawat berangkat sore. Ekspektasinya adalah koper kita nggak berat-berat amat, karena baju-baju yang dibawa lebih banyak ditinggal di apartemen biar angkutan koper ketika kita beneran pindah kesini nggak kepenuhan untuk baju. Eh tapi ternyata kita harus bawa oleh-oleh yang banyak (banget) bor huahahah. Jadinya tetap aja 20kg masing-masing (kita bawa 2 koper).
Siang itu kita berangkat diantar mobil Pak Faisal (menghemat biaya taksi) langsung ke Terminal Airport 3. Sama seperti di Indonesia yang terminal 3-nya khusus untuk pesawat Garuda, terminal 3 disini khusus untuk Emirates. Setelah pamit kepada Pak Faisal, kita langsung check in (kenapa nggak check in online? karena nggak bisa, hehehe). Lucunya, tempat check in untuk unaccompanied minors itu disendiriin. Ada semacam ‘bangunan’nya sendiri. Dari depan sudah ada gambar anak-anak gitu warna-warni, dan begitu masuk ke dalamnya...
woah.
Ruangan itu dindingnya dari bantalan, empuk warna-warni oranye. Sofanya warna-warni segala bentuk, di setiap meja ada makanan dan minuman, dan di satu sisi dinding ada..
Tumblr media
..playstation? :”v
Kita check in di ruangan itu. Kopernya ditimbang dan langsung dibawa pergi sama petugasnya. Ternyata nggak lama-lama di ruangan itu, begitu sudah jelas semua berkasnya dipegang accompanier, kita langsung disuruh ke ruang tunggu yang ‘benaran’nya. Jalan agak jauh, dan begitu sudah masuk bagian yang hanya passengers yang boleh masuk, kita pamit sama Ayah Bunda. Ada 2 anak lain yang juga ikut ke ruang tunggu--mereka juga kakak-adik. Setelah jalan lagi, akhirnya sampai di ruang tunggu yang kurang lebih sama lah dengan ruangan yang sebelumnya (oya, tapi disini ada selimut :) ). Kita akan nunggu lama disitu, beberapa jam, persisnya aku lupa. Setelah nyoba main PS4, aku mulai lapar dan coba ngambil snacknya (semacam muffin berbagai rasa). Kuambil yang rasa cokelat. EH YAAMPUN ENAK BGT hahaha. Ada 3 bungkus lagi yang rasa cokelat, dan dengan dendam kuambil semuanya HAHA. Maafkan saya. Abis enak banget parah rasa cokelatnya. Disitu juga ada jus berbagai rasa, aku dan adek ambil yang apple juice. Setelah bosan (lagi) makan, aku keluarkan laptopku yang kubawa di tas punggung dan mulai nonton film. Untung pilihan film di laptopku lumayan banyak. Kira-kira 2 film habis ditonton selama nunggu itu.
Tumblr media
Setelah berjam-jam itu (dan begitu adek mulai rewel af (baca:takut) karena kok nggak dipanggil-panggil sih kok lama banget sih dll dan setelah sudah 2 kali nanya berapa menit lagi boardingnya) akhirnya ada accompanier yang datang dan bilang “the boarding has started, come on follow me” dan kita langsung beres-beres dan ngikutin dia. Biasanya kan yang boarding pertama kali itu yang first class, business class dll, nah ternyata unaccompanied minors juga boarding duluan :”v jadi kita nggak perlu duduk lagi begitu sudah dipanggil itu, langsung jalan, ceki-ceki, dan masuk pesawat. Cuma bedanya, ya kursinya tetap di bagian economy.
Tumblr media Tumblr media
AIH SENANG karena tempat duduknya enak (sebelah jendela, dan pemandangan keluar nggak terhalang sayap pesawat lagi kayak waktu pergi). Begitu sudah duduk, berkas kita dikasih ke manajer pramugara dan langsung DIKASIH COKELAT dan minum aihhhhh enak sekali (maaf jika saya terdengar norak ya disini). Tahu begini dari kemarin pesan tiket unaccompanied minors aja lah ya haha. Kita nunggu take off agak lama (iyalah, kan boarding duluan). Waktu take off seperti biasa adek selalu keduluan ngabisin cokelat padahal pesawat melayang aja belom. Dan btw itu sudah mulai gelap pas take off, jadi nggak banyak yang bisa dilihat keluar jendela. Jadi kita langsung pakai flight entertainment.
Tumblr media Tumblr media
Seperti biasa, nonton film ngalor ngidul. Tapi karena sudah malam jadi nggak lama setelah itu kita dibagikan makan malam. Karena kita unaccompanied minors, jadi baik aku maupun adek dapat children meal. Setelah makan, kita lanjut nonton lagi dan mulai (mencoba) tidur. Sebenarnya tempat duduk di samping adek kosong, jadi harusnya kita bisa tidur lebih lega. Tapi ternyata nggak, cuma si adek yang tidur nyenyak karena bisa beneran berbaring, sedangkan aku tidak tertolong :)) (dan setelah bunda datang ke Jakarta baru tahu kalau kita bisa nyari bangku kosong sendiri ke belakang pesawat kalau mau tidur HAHAHA jadi sedih dan menyesal)
Penerbangan 8 jam langsung dari Dubai International Airport ke Soekarno Hatta, alhamdulillah lancar walaupun ngantuk. Kita sampai di Soetta pagi buta, kayaknya jam 5 pagi gitu. Keluar dari pesawat kita dianterin lagi, di-say good bye-in sama pramugara-pramugarinya, dan ngantri bagian imigrasi (nggak ngantri sih sebenarnya.. kita diduluin lagi haha). Dari situ sudah ditemani accompanier Indonesia. Dari imgrasi seperti biasa ke baggage claim, dan dari baggage claim keluarlah kita! 
Di pintu keluar sudah ada pamanku dan satu sepupuku, namanya Aufa. Kita ngobrol-ngobrol sebentar, foto, dan langsung berangkat ke rumah naik mobil paman. Kita makan siang di semacam food court dekat rumahku, makan siang bubur yang sudah aku kangeni banget (padahal cuma 2 minggu ya). Di rumah sudah menunggu kakek, nenek, dan (kalau nggak salah) tanteku yang bakal nemenin aku dan adek selama bunda masih di Dubai. Kita beres-beres, mandi, cerita-cerita, dan istirahat karena mulai besok aku sudah harus MULAI BELAJAR! Kalau nggak salah itu sehari lagi dari Ujian Sekolahku (serem banget ga sih :”) US itu yang bakal ada di ijazah). Jadi.. “liburan” 2 minggu di Dubai selesai di sini. Alhamdulillah.
-
(aku akan update lebih banyak soal cerita-cerita di Dubai ini, karena sekarang aku sudah ‘beneran’ tinggal disini walaupun belum masuk sekolah. jadi ditunggu saja ya!)
Salam,
Tumblr media
Ayesha Kamila.
0 notes
purpimagine · 7 years
Text
#traveltime : Dubai, Part 5
Lama ya ngapdetnya? Padahal cuma cerita 2 minggu di Dubai hueheheh. Semoga tetap layak dibaca ya hadu (eh ada kah yang baca? *menggapai gapai dalam gelap*). Btw ini kan ke Dubainya April ya, sekarang udah Juli akhir. Sekarang aku juga sudah pindah beneran ke Dubai, udah tepat 2 minggu disini. Nggak banyak tempat-tempat baru yang aku kunjungin dari awal pindah beneran 2 minggu ini sih. Cuma ke tempat-tempat yang sudah kudatangin aja waktu April lalu. 
Lagipula Juli ini kan lagi musim panas (April kemarin masih ‘musim dingin’, ya musim dingin Dubai sih sepanas Jakarta ya tapi masih bisa ditoleransi panasnya). Dan musim panas disini PARAH BGT BO hehehe. Akhir-akhir ini 45 derajat suhunya. Jadi April kemarin banyak jalan-jalan, nah Juli ini udah nggak mood.... baru keluar apartemen dikit aja udah keringetan, gerah, lemes segala macam. Panasnya astaghfirullah guys :”) makanya di apartemen aja, mencoba ngejar pelajaran-pelajaran di sini (tapi di apartemen juga ‘padat’ sih jadwalnya, antara harus belajar-nyetrika-bantuin beresin rumah-tidur-makan. Makanya kalau keluar rumah malas lama-lama, kecuali masuk ke ruangan berAC terus. Hehe.
Oya, musim panas disini siangnya lama. Jadi shubuh itu 4.15, tapi maghribnya 7.10. Isyanya 8.39 jadi nggak bisa tidur sebelum paling nggak jam 9. Bagian day-nya lama, night-nya sebentar. Itulah kenapa aku masih suka tekor waktu tidur, ngantuk terus tiap dibangunin shubuh. Jadi siangnya biar tetap fit harus tidur/istirahat.. hehe.
Tapi baguslah, jadi ada banyak waktu nulis tumblr dan selesain cerita Dubai ini karena kebetulan juga sekolahku baru mulai September (terakhir belajar awal Mei, baru mulai lagi September? masih inget 4 dikali 4 mba? :) ). Karena itu, silahkan diklik lagi keep readingnya!
Day 9
Kita paginya sih di rumah, istirahat dan (untukku) belajar dulu. Sekitar jam 2 siang, baru berangkat dari rumah. Tapi karena hari ini ayah kerja, jadi kita berangkat dari rumah cuma bertiga; aku, bunda, adek. Jalan ke Al Nahda Metro Station dan naik metro sampai Deira City Centre. Sebelah stasiun metro itu langsung ada mall Deira itu (aku lupa namanya apa.. hehe). Jadi kita langsung ke mall itu. Oya, foto-foto dulu sebelumnya.
Tumblr media
(didepan stasiun metro)
Tumblr media
(nemu gedung lucu banget namanya Somewhere)
Nah di dalam mallnya kita jalan-jalan bertiga dulu sebentar. Nyari baju dll, tapi akhirnya nggak ada yang dibeli sih. Ke mall itu cuma untuk janjian sama ayah aja. Jadi pas adzan ashar baru ayah nyusul dan kita ke musholla. Setelah dari musholla kita lihat-lihat sebentar lagi tapi tetap nggak ada yang dibeli dan akhirnya keluar mall. 
Tumblr media
(di dalam toko baju di mall)
Nggak jauh dari mall itu, ada supermarket namanya Day To Day. Ini semacam ITC/Blok M nya Jakarta gitu lah, pernak-pernik ada semua dan harganya terjangkau :) hehe. Jadi kita tujuan utamanya sebenarnya ke Day To Day ini, karena mau beli oleh-oleh untuk sepupu dan teman-teman di Indonesia, juga beli beberapa barang untuk di apartemen. Kita lumayan lama disini karena banyak yang dibeli mulai dari baju, hiasan, pajangan, oleh-oleh, makanan, dan pernak-pernik keperluan lainnya. Begitu keluar, sudah antara maghrib atau isya gitu. Sudah malam. Dan karena kita belum makan malam, jadi cari tempat makan di sepanjang jalan. Setelah keliling sebentar (dan capek bangett, karena udah malam dan capek bawa belanjaan juga) akhirnya nemu kedai jual shawarma.
Tumblr media
(shawarma,mashed potato, milkshake)
Kita makan shawarma disana, dan ini kayak shawarma ‘mahal’ gitu karena belinya di restoran, padahal biasanya cuma 5 dirham yang deket rumah. Tapi enak sih. Dan kebetulan aku pesan chocolate milkshake dan ENAK bgt parah. Oya, disini aku nemu sambal gitu namanya Chilly Willy. Udah seneng aja gitu ada sambal, langsung kutuangin aja gitu kan ke atas shawarmanya. EH pas dicoba ya Allah asem banget gaada pedes-pedesnya sama sekali :( jadi sedih blm bisa nemu sambal juga disini hhh.
Ada sedikit cerita juga disini. Kan sambil nungguin makanannya aku bosan ya, akhirnya ngeluarin hape aja. Niatnya mau main hape, karena juga ada tetheringan dari hapenya ayah. Tiba-tiba karyawannya nyeletuk gitu ke aku, “Do you want the wifi password?” terus aku bingung dan hampir bilang nggak, karena kan sudah ada wifi dari hape ayah itu. Tapi disuruhnya minta aja, akhirnya yaudah ku-iya-in. Sama karyawannya diprintin struk gitu
Setelah selesai makan dan ngabisin milkshake (yang enak bgt tp mahal hueheheh), kita pulang naik metro lagi. Ngantuk capek dan rasa-rasanya masih laper gitu deh karena cuma shawarma sebiji kan tadi.  isinya nama wifi dan passwordnya. Karena gapernah dikasih beginian jadi aku ngerasanya itu lucu aja sih, hehehe.
Setelah selesai makan dan ngabisin milkshake (yang enak bgt tp mahal), kita pulang naik metro lagi. Ngantuk capek dan rasa-rasanya masih laper gitu deh karena cuma shawarma sebiji kan tadi. Aku lupa makan lagi atau nggak di rumah, tapi yang pasti hari ini selesai disini!
Day 12
Hari ini kita ke Abu Dhabi! Tujuan utamanya karena mau ikut kajian di KBRI, Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ke Abu Dhabi kurang lebih seperti dari Jakarta ke Bandung, perjalanan 2 jam. Bedanya yang ini macetnya 0% dan ngebutnya masya Allah, jadi lebih cepat. Kalau tidak salah kita berangkat siang dari rumah , kembali ikut mobilnya keluarga Pak Faisal. Bertujuh lagi; aku, ayah, bunda, adek, Pak Faisal, istrinya, dan Adinda. Salah satu untung naik mobil bareng mereka adalah selama perjalanan nggak bosan karena ceritanya banyak sekali. Pak Faisal pintar sekali bercerita dan selalu macam-macam saja topiknya. Jadi sekalipun kakiku pegal duduk di kursi belakang paling tidak aku nggak begitu ngantuk karena cerita-cerita Pak Faisal seru, hehe. Sayangnya aku lupaa, jadi tidak bisa ditulis disini. 
Singkat cerita, kita sampai di Abu Dhabi. Yang paling menonjol bedanya dengan Dubai adalah disini nggak ada skyscraper. Rata aja gitu, ada gedung tinggi tapi satu-dua. Dan menurutku disini lebih rapi aja sih.. walaupun cuma satu bagian Abu Dhabi doang yang kulihat.
Kita shalat ashar dulu di masjid Abu Dhabi. Foto-foto juga (untukku), seperti biasa.
Tumblr media Tumblr media
Dari masjid itu, tinggal sedikit lagi sampai KBRI. Setelah parkir, kita langsung masuk ke KBRI-nya. Ini kayak rumah gitu, rumah besar. Di samping gerbangnya ada lambang KBRI.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
(ini adinda)
Jadi kita kajian di aula kecil di KBRI. Begitu masuk sini kayak di Indonesia rasanyaa, karena semua pekerjanya (termasuk tukang kebunnya, ada ibu-ibu paruh baya gitu) orang Indonesia! Kenapa ya kalau ketemu orang senegara di negara asing itu kayak punya ikatan batin, jadi deket aja gitu. Enak bisa nyerocos pake bahasa indonesia lagi.
Sambil kajian, kita juga makan makanan Indonesia. Yang paling kuingat sih disini aku makan gado-gado dan bakwan. Kangen juga ternyata, baru 2 minggu padahal. Kajian ini selesai setelah maghrib, dan rombonganku pulang begitu selesai shalat isya. Sampai rumah kira-kira jam 11.Capek sekali, dan langsung tidur.
-to be continued
0 notes
purpimagine · 7 years
Text
#traveltime : Dubai, Part 4
Yang belum baca dari awal, baca dulu part 1 nya di sini.
Silahkan diklik lagi tombol keep readingnya! hehe.
|
|
v
Day 8
Waah, lompatnya jauh ya langsung day 8, hehe. Ya memang karena seperti yang kubilang, aku kesini itu begitu pulangnya langsung Ujian Sekolah. Bayangkan. Gila aja sih kalau aku nggak belajar di sini. Jadi hari-hari yang tidak disebutkan disini itu berarti kuhabiskan mendekam di apartemen, menggelosor di atas karpet ruang tengah dengan bantal-bantal, buku-buku, pulpen, dan pensil (wah, kalau dideskripsikan begini jadi terkesan sangat keren ya). Begitulah.
Nah karena sudah bosan di rumah terus, ayah ngajak jalan-jalan lagi karena kebetulan Pak Faisal (masih ingat? tetangga satu apartemen. beliau di lantai 2, kita di lantai 8) nawarin jalan-jalan. Keluarga Pak Faisal 4 orang, sama seperti kita. Pak Faisal, istrinya, anak pertama yang sudah kuliah di Turki (jadi nggak ada disini), dan anak kedua yang naik kelas 1 SMP di Apple International School, sekolah yang hampir mau dimasuki adekku. Nah anak kedua ini namanya Adinda, dan karena cewek dan rentang umur aku dan dia nggak begitu jauh, jadi lumayan buat temen hehe.
Pagi-pagi kita sudah berangkat karena makin siang makin panas. Jam setengah 7 kurang lebih. Tujuan pertama kita Fish Market Deira. Iya, itu pasar, lumayan nemenin ibu-ibu belanja. Setelah parkir (kata Pak Faisal, parkiran disini itu cepat sekali penuhnya, jadi untung kita berangkat pagi), kita masuk ke area pasarnya. Yang kita masuki area buah-buahan dulu. Rapi parah sih hehe, (pastinya) nggak kayak pasar Indonesia. Beli buah-buahan disini, karena buahnya memang besar-besar dan (kelihatannya) enak. Dan harganya rata-rata sama dengan di Indonesia, kecuali kurma.. lebih murah.
Oya, kita juga dibeliin air kelapa hehehe. Sama kayak di Indo, airnya diseruput langsung di kelapanya, terus dagingnya diparut dan dimakan. Enak.
Tumblr media
(pasar buah. itu sebelah kanan kios kurma)
Setelah di bagian buah, kita masuk ke pasar ikannya. Baunya astaghfirullah paraaaaahhh banget amis. Disini penuh banget banget banget, walaupun masih tetap rapi. Maksudnya, mejanya tertata, ikan-ikannya juga tertata, dan penjual-penjualnya punya seragam sama semua. Kalau menurut fotonya, seragam hari itu semacam biru terang gitu. Dan di belakang punggungnya ada namanya dan nama kiosnya. Tertib? Banget, hehe.
Tapi ya gimanalah, tetap saja baunya amis banget dan penuh. Karena masih agak pusing dengan baunya, aku berdiri diam dulu di sudut, belum mau masuk ke antara dagangan-dagangan itu. Tapi salahnya, aku nggak merhatiin ayah, bunda, adek, Pak Faisal, istrinya, dan si Adinda itu jalan kemana. Dan begitu aku gak merhatiin mereka jalan kemana, sudah deh, hilang. Nggak kelihatan lagi. Penuh banget di situ, dan begitu aku nyadar aku hilang/nyasar/ketinggalan, dan aku berusaha nyari.. nggak ketemu guys. Ntap, hilang di pasar ikan di negeri yang baru pertama kali aku kunjungi. Yaudah aku nunggu di ujung, berusaha biar kelihatan gitu kalau mereka nyariin aku. Eh malah ditawarin beli ikan sama penjual di dekatku (oya btw, penjual disini ganas-ganas banget lho, kita cuma ngelirik dikiiiiiiiiit aja dia peka banget dan nawarinnya abis-abisan jadi serem sendiri. makanya kalau kalian kesini, kalau nggak mau beli, gausah ngeliat-liat wkwk nanti diserbu).
Akhirnya setelah beberapa menit (iya, soalnya aku ngerasa aku udh lama gitu ilangnya) akhirnya mereka yang nemuin aku. Nggak diomelin sih, cuma ditanyain dari tadi kemana. Kujawab saja aku nunggu diujung, gasuka sama bau amisnya. Heheheheh.
Setelah mendapatkan kembali rombonganku, kita muter-muter sebentar diantara para penjual ikan. Kalau nggak salah bunda beli udang (iya, aku doyan banget udang balado). Oya, ikan-ikan dan hasil laut disini bagus-bagus dan seger semua. Jadi worth it lah ya..
Tumblr media
(suasana Fish Market Deira)
Setelah selesai, kita langsung pergi dari Fish Market. Oyaa, di sebelah Fish Market itu sudah laut lho, banyak kapal-kapal gitu. Tapi aku lupa detailnya.
Sambil menuju tempat selanjutnya, di mobil, Pak Faisal cerita banyak. Aku lupa apa saja, tapi kalau tidak salah, ada bahasan tentang toko emas di Deira. Namanya Dubai Gold Souk. Katanya ini toko emas bergengsi banget gitu. Tapi aku nggak begitu merhatiin sih karena nggak egitu ngerti masalah emas.
Akhirnya kita sampai di House of Sheikh Khalifa Al Maktoum! Tadinya aku gatau sih ini tempat apa, tapi ternyata ini rumah syekh yang boleh dilihat umum gitu. DESAINNYA BAGUS BANGET HAHAHAH. Kenyang aku foto-foto di sini. Mulai dari depannya, pintu masuk, bagian dalamnya, ruangan-ruangannya, dll.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
(beberapa dari foto-foto House of Sheikh Al Maktoum dan Juthoor Art Center)
Nah, keluar dari pintu Juthoor Art Center itu, juga laut (kayaknya). Dan banyak kapal-kapal yang biasa buat wisata gitu, ngelilingin laut. Bentuknya banyak, ada yang ruangannya sebagian di dalam air, ada yang decknya tinggi, dll. Dan disini aku juga nemu merpati.. lucu banget heheheh.
Tumblr media Tumblr media
Selanjutnya, tiba-tiba Pak Faisal ngajakin masuk ke salah satu toko yang ada di sepanjang jalan itu. Jalan kaki, dekat kok. Kita masuk ke tokonya, dan ternyata itu semacam toko rempah-rempah gitu. Bumbu, rempah, kacang, bahkan ada permen-permen atau cokelat yang bisa dibawa pulang buat oleh-oleh. Tokonya kecil tapi barang dagangannya penuh---walaupun tetap rapi, seperti biasa. Bunda dan istrinya Pak Faisal langsung sibuk beli ini-itu lagi. Aku, Adinda, dan adekku ngelihat-lihat. Tadinya kita nggak gitu selera, tapi tiba-tiba ngelihat sekotak tray yang isinya PISTACHIO!!!!! Parah, pistachio itu sohibku banget. Hehehe. Adekku dan Adinda juga ternyata cinta banget sama pistachio. Setelah histeris minta dibeliin 2 kantong, kita ditawarin ngambil kacangnya satu-dua aja gitu buat sample sama penjaganya. Seneng banget dong. Eh habis itu keterusan, jadi nyuri-nyuri ngambil lagi karena enak. Yang ini jangan ditiru ya, astaghfirullah wkwk.
Tumblr media
(tray kacang-kacangan)
Bunda juga beli banyak kantong permen dan cokelat buat oleh-oleh. Sayang ya, disini nggak Silverqueen. Silverqueen itu juga udah sahabatku banget, di rumah harus ada. Di Dubai adanya Cadbury, atau Rittersport. Rittersport enak (banget) juga sih, tapi mahal.. muehehe.
Setelah belanja (lagi), kita langsung caw lagi ke tempat selanjutnya! Kali ini kita ke daerah Jumeirah. Daerah Jumeirah ini penuh dengan rumah-rumah besar punya orang kaya-nya Dubai. Kayak perumahan yang super elite gitu :”v Kita sih ngeliat-liat aja, ngebayangin dalamnya kayak apa.. (btw ini kita cuma ngelewatin rumah-rumah itu aja, naik mobil). Nggak jauh dari situ, kita ke Burj Al Arab! Yang ini lhoo.
Tumblr media
Kita berhenti di pinggir pantai gitu, walaupun nggak jalan lebih jauh ke arah lautnya karena banyak bule.. hehe. Tapi pantainya bersih dan bagus sih. Jadi kita cuma foto ke arah Burj Al Arabnya aja. Sebenarnya ada foto yang lebih dekat ke Burj Al Arabnya lagi di tempat lain, tapi itu bentuknya boomerang jadi nggak bisa dipost disini. Burj Al Arab itu hotel di atas pantai artifisial (pantai bikinan gitu) di Juemirah Beach. Bagian dalamnya pasti keren banget tapi kita nggak masuk.. hehe.
Dari situ, kita ke daerah namanya Palm Deira. Ini juga pulau artifisial, dibikin dari berjuta-juta meter kubik  pasir. Keren banget karena selain pulau ini luas dan gede banget, bentuknya dibikin kayak pohon palm. Jadi bagian batangnya yang lurus itu dibuka untuk umum, tapi mulai dari dahan-dahan dan cabang-cabang ranting pohon palmnya, itu perumahan elite dan yang boleh masuk hanya yang tinggal disitu saja. Kita lurus terus sepanjang bagian batangnya, sampai mentok di ujung terluar. Nah, ujung terluarnya itu pastinya menghadap ke laut, jadi kita foto-foto disitu.. hehe.
Tumblr media
(pardon my cringey face)
Tumblr media
((katanya) Atlantis)
Dari situ, kita langsung menuju rumah.. hehe. Tapi karena jalannya jauh, jadi banyak mampir-mampir dulu. Di suatu jalan, waktu mobil lagi berhenti karena nungguin lampu merah, Pak Faisal tiba-tiba nyuruh kita turun dan masuk ke semacam toko jus buah gitu. Jus buah biasa sih, tapi di sebelah counternya itu mereka bikin ruangan kaca yang isinya buah-buahan dirakit jadi semacam tempat foto-foto, wkwkwk. Ada-ada aja sih idenya.
Tumblr media
(me and Adinda mirror-selfieing in between some fruits mess)
Yang lebih awkwardnya lagi, kita masuk dan foto-foto terus keluar lagi tanpa beli jus buahnya.. HAHAHA. Padahal pas masuk dan keluar itu harus lewat meja kasir dulu. Yaudahlahya, maafkan kami mbak/mz yang kerja disitu.
Nah karena itu sudah waktunya makan siang, jadi kita cari restoran. Adinda ngotot minta beli shawarma (semacam sandwich ala Arab gitu, mirip kebab) tapi setelah muter-muter nggak nemu juga yang jual shawarma.. akhirnya kita makan nasi mandi aja, pakai kambing dan ayam. Nama restorannya Tawassul. Tawassul sebenarnya (kalau gak salah) bahasa arab, artinya ya kira-kira makan bareng-bareng pakai nampan gede gitu. Porsi disini benar-benar banyak banget.. padahal kita pesan paket tawassul, yang nasinya penuh satu nampan dan makannya pakai semacam plastik gitu, bukan piring. Kita pesan dua nampan, dan banyak banget wkwk. Enaknya makan pakai plastik begini, nggak perlu repot-repot nyuci piring. Sampah dan semua sisa makanannya langsung dilempar ke plastik, plastiknya digulung, selesai deh urusan :) nggak belepotan karena sekalipun nasinya tumpah dari sendok/tangan waktu makan, kan jatuhnya juga ke plastik lagi, hehe.
Setelah kenyang, baru akhirnya kita benaran pulang ke apartemen dan istirahat. Capek benar ternyata hari ini, yang awalnya cuma ke pasar ikan ternyata jadi kemana-mana. Banyak tempat baru juga. Seru banget, alhamdulillah :)
-to be continued
0 notes
purpimagine · 7 years
Text
Tumblr media
Kita masih punya waktu, kau tahu,
selama masih ada lilin yang memberi terang!
Akan kuceritakan tentang apa-apa yang menjanggal;
apa-apa yang tertinggal.
Seperti yang kubilang;
sebelum lilin terakhir terhembus mati,
membawa gelap,
mengantar sunyi.
10.5.2017
2 notes · View notes
purpimagine · 7 years
Text
#traveltime : Dubai, Part 3
Lanjutan edisi Dubai yaa, hehe. Kalau belum baca part 1 nya, baca dulu di sini.
Mari kita lanjutkan!
Day 3 (The Westminster School, Home Centre Sahara Mall)
Pagi ini aku dan adek akan tes sekolah. Kita hanya akan tes di satu sekolah saja, jadi kalau tidak lulus ya.. kemungkinan nggak akan sekolah di Dubai. Makanya sebelum ke sini, kita sempat belajar dulu sedikit, biar bisa lulus. Tes tertulisnya memang cuma dua, bahasa Inggris dan matematika, tapi masalahnya ini pakai bahasa Inggris, hehe.
Namanya The Westminster School. Westminster ini ada dari SD sampai SMA. Nggak jauh dari apartemen, jalan kaki juga nyampe. Memang sengaja cari sekolahnya yang tinggal jalan kaki, biar lebih gampang. Ini foto bagian depan sekolahnya.
Tumblr media
(The Westminster School, Dubai)
Lumayan besar juga sekolahnya, dan kalau nggak salah ada 3 lantai. Lapangannya banyak. Yang nggak kulihat di sini sih paling kantinnya, karena nggak bisa keluyuran dulu sekarang. Ohya, ini sedang liburan musim panas 2 minggu, jadi kita nggak ketemu muridnya. Aku lihat sih satu-dua, yang sedang iseng mampir ke sekolah karena ada urusan. Tapi selain satu-dua murid, beberapa guru, karyawan, dan satpam, sekolah ini kosong. 
Kita awalnya tes di perpustakaan lantai atas, tapi karena ruangannya dikunci jadi pindah ke perpustakaan lantai dasar yang lebih besar dan ada beberapa karyawan yang lagi jaga di situ. Kita sempat naik turun lantai dan lewatin banyak ruangan; kelas, laboratorium, dan ruang art! Anak-anak disini jago-jago banget art-nya, dari depan pintu masuk ruangannya saja sudah penuh gambar-gambar macam-macam; lukisan, graffiti, kolase, dan lainnya. Sebenarnya, dari awal pintu masuk sudah ada kolase negara-negara dunia dan kolase Westminster. Di salah satu tembok sekolah, lumayan luas, itu digraffiti dengan tulisan besar-besar (tapi aku lupa tulisan apa hehe). Pokoknya kayaknya anak-anak disini kreatif benar.
Nah, balik lagi ke tesnya. Bahasa Inggris dan matematika. Kalau nggak salah kita dikasih waktu 2 jam atau 3 jam gitu, aku lupa. Untuk matematika, semuanya essay dan lumayan banyak soalnya. Materinya mirip-mirip dengan di Indonesia, walaupun ada beberapa yang agak beda. Dan disini dikasih kalkulator lho, hehe, enak benar ya. Lumayan juga, beberapa soal aku bingung dan gatau jawabannya, tapi tetap kujawab semua karena siapa tahu benar.. hehe. Kalau bahasa Inggris, essay juga, dan panjang-panjang karena itu essay dari teks panjang gitu. Gampang lah, karena kan jawabannya ada dalam teks. Yang penting dibaca teliti. Soal terakhir disuruh buat cerita satu halaman, dan alhamdulillah bisa juga walaupun itu yang paling banyak ngabisin waktu hueheheh :’v
Adekku selesainya lumayan cepat, karena kayaknya soalnya lebih sedikit dan.. itu tes masuk SD. Kan punyaku soalnya banyak dan tes masuk SMA :’’v tapi karena aku kelamaan, adekku mulai protes dan nyuruh aku buru-buru. Akhirnya aku selesai juga, walaupun lama. Kertas tesnya diambil guru Westminster dan kita balik ke front office (ayah dan bunda nunggu di front office, nggak bisa ikutan masuk ke lingkungan sekolah). Setelah beberapa urusan lainnya di front office, kita langsung balik ke apartemen, tentu dengan jalan kaki lagi.
Siangnya kita istirahat dulu di rumah, karena masih capek lantaran kemarin kan kita 1) medical checkup, 2) ke Burjuman, 3) ke home centre, 4) ke Dubai Mall, 5) ke Burj Khalifa. Sorenya, kita diajak ke Home Centre lagi setelah ayah pulang kerja. Rencananya mau cari lemari baju untukku dan adek (iya, belum ada lemari, jadi baju-bajunya masih ditaruh di atas koper heheheh). Jadi sorenya aku, adek, dan bunda berangkat naik taksi ke Sahara Mall. Di sana ada home centre juga, dan cukup dekat dari apartemen,
Sampai di Sahara Mall (kayak mall biasa di Indonesia kok) kita langsung ke Home Centre dan cari-cari lemari. Ayah menyusul dateng beberapa menit setelahnya. Dan akhirnya disana kita beli lemari bajuku dan adekku dan cupboard kecil buat kamar ayah bunda. Selain itu juga beli beberapa barang lain sih.
Tumblr media
(Home Centre Sahara Mall)
Tumblr media
(nemu kaca yang namanya Ayesha wkwkw)
Karena sudah maghrib, kita shalat dan makan malam dulu. Mushollanya (dipastikan) enak banget, dan kita makan ayam KFC hehe. Aku agak terkaget-kaget dengan kenyataan kalau di restoran sini nggak ada nasi :””’v biasanya kan makan ayam KFC selalu pakai nasi, ini cuma bisa makan ayam doang. Nggak kenyang aja gitu, walaupun banyak sih makan ayamnya, sekitar 3 potong gitu... DAN disini nggak ada SAMBAL! Ya ampun, karena aku penggemar berat berat berat berat banget sambal, tersiksa sekali karena terpaksa pake saus tomat. Beneran nggak ada sambal, kalau kalian cari kelilingin restoran disini mungkin ada satu-dua doang. Kalaupun ada, rasanya nggak pedas, tapi asin. Kalau memang beneran ada yang ‘beneran’ sambal, ya alhamdulillah.
Setelah shalat dan makan, kita pulang naik taksi. Apakah lemarinya juga dibawa naik taksi? Wkwk, nggaklah, lemari dan cupboardnya nanti diantar sama pegawai Home Centrenya. Kita sampai di apartemen dan istirahat.
-to be continued
0 notes
purpimagine · 7 years
Text
#traveltime : Dubai, Part 2
Kalau belum baca part 1 nya, dibaca dulu ya di sini!
Hari kedua di Dubai, let’s go!
Day 2
Hari ini kita bangun pagi-pagi karena harus mulai ngurusin segala macam tetek bengek untuk visa tinggal. Kita mulai dari tes kesehatan dulu, dan gedung untuk tes kesehatan itu jauh dari apartemen dan kita ditunggu pagi-pagi. Jadi harus bangun pagi dan naik taksi. 
Kita sampai di gedungnya, tapi aku dan adek nggak banyak perlu ngapa-ngapain karena masih tergolong anak-anak. Yang dicheckup sebenarnya cuma bunda. Jadi kita lebih banyak nunggu. Selang beberapa menit, kita pindah gedung karena ada urusan yang dikerjakannya di situ, namanya gedung Emirates Identity Authority.
Di sana, aku dan adek nggak ngapa-ngapain juga. Setelah bunda selesai, kita langsung keluar, tapi nggak berniatan untuk pulang.
Tumblr media
(ini gedung Emirates Identity Authoritynya)
Kebetulan kita lagi di luar dan semuanya ikut, akhirnya kita belanja furnitur dulu. Kan ayah nggak sempat beli semua furnitur selagi masih kerja, jadi sekarang kita ke Home Centre BurJuman. Untuk ke BurJumannya numpang mobil temannya ayah.
Pas sampai, kita mampir dulu ke kedai kecil pinggir jalan untuk makan Poratta. Poratta itu kayak kebab, tapi disajikannya kulit luarannya sendiri, isinya sendiri. Kulit luarannya dikasih 2 atau 3, jadi bisa buat beberapa orang. Karena aku milih (iya, aku yang milih isinya wkwk) isi Poratta yang menurutku enak, jadi aku suka! Aku pilih isi yang kayak telur orak-arik gitu. Enak sih, aku suka.
Setelah makan baru kita jalan ke Home Centre. Lumayan jauh... tapi gapapa lah. Walaupun pegel sih hehe. Sampai di Home Centre, lucu abis! Dan enak juga tempatnya. Kita keliling-keliling, tapi sengatku jadinya cuma beli bantal-bantal kecil untuk di ruang tengah dan gantungan setrikaan.
Tumblr media
(mirror selfie di Home Centre! i can’t help, kacanya bagus-bagus dan backgroundnya lucu :’’v)(btw aku nemu kaca yang namanya Ayesha.. jadi luarnya kaca, dalemnya ternyata bisa dibuka buat rak perhiasan :’v iya, seluruh barang di sini emang dikasih nama. lucu ya)
Tumblr media
(otw ke BurJuman Metro Station, sambil ngangkatin barang belanjaan. btw yang jalanan di atas itu rel Metro)
Setelah belanja di Home Centre, kita jalan (lagi) ke BurJuman Metro Station. Jauh juga.. tapi apa boleh buat sih. Ya, sebenarnya nggak begitu jauh, tapi kan jalan kaki gitu lho jadi agak lumayan juga. Ternyata BurJuman Metro Station ini salah satu stasiun ‘perempatan’ gitu, karena jalur Metro di Dubai ini ada 4 dan di ‘perempatan’ untuk bisa naik Metro ke jalur mana saja itu cuma ada di BurJuman dan satu stasiun lainnya.
Dari BurJuman Metro Station, kita naik Metro yang ke arah  Etisalat, karena tempat kita turun (Al Nahda) itu sejalur dengan Etisalat. Sampai di stasiun Al Nahda, kita jalan lagi ke apartemen dan istirahat di apartemen.
Setelah istirahat di apartemen, ternyata ayah ngajak ke Dubai Mall dan Burj Khalifa. Reaksiku ya excited parah karena nggak ke Dubai kalau belum ke dua tempat itu, ya gak sih? hehe. Jadi sorenya kita berangkat lagi ke Al Nahda Metro Station dan naik Metro jalur UAE Exchange, karena sejalur dengan Burj Khalifa/Dubai Mall Station. Metro di sini enak sebenarnya, cepat, adem, dan tertib. Kecuali kalau sudah jam pergi/pulang kerja.. karena dimana-mana jam segitu mah udah jam penuh-penuhnya transportasi :”) walaupun kita disini nggak pergi saat jam penuh itu sih.
Oya, ayah katanya masih ada urusan sebentar di kantor, jadi nanti nyusul. Ayah juga pergi ke kantor naik Metro, turun di Emirates Tower Metro Station.
Keluar dari Metro dan sampai di stasiunnya, kukira Dubai Mallnya sudah tinggal nyebrang/jalan dikit/malah sudah di sebelahnya.. TERNYATA NGGAK. Jadi ada kayak jalanan sambungan dari stasiun metro itu ke mall nya. Dan jauh banget ya Allah :’ untung ada eskalator jalan itu, jadi paling nggak lebih cepet. Kita yang baru tahu ternyata jalannya jauh, kaget juga.
Tumblr media
(jalan dari Dubai Mall Metro Station ke dalam Dubai Mallnya memang dikasih lorong jalan sendiri, dan pakai eskalator jalan, tapi tetap aja JAUH BANGET. BO. kalau mau pergi kesini harus siap stamina ya!)
Akhirnya setelah jalan, kita masuk juga ke mall nya. Karena nggak ditemani ayah, jadi kita bingung mau kemana dulu. Akhirnya kita milih lihat akuarium besar di dalam mallnya dulu (seriously, kalo mau kesini harus jelas tujuannya kemana dan ngapain, kalau nggak nanti nyasar/tersesat/bingung/gempor/capek/wasting time karena GEDE. BA. NGET. sampai sekarang aku belum juga bisa datengin semua bagian Dubai Mall karena.. yah... gede.).
Tumblr media
(The Dubai Mall)
Kita sempat duduk-duduk dulu sebelum jalan ke akuarium karena.. ya bayangin aja, ini dari shubuh jalan-jalannya :”v kan kita nyerocos aja gitu ngomong pake bahasa Indonesia, dan kebetulan di sebelah tempat duduk itu ada Merry-Go-Round gitu yang kita naik kuda terus diputer-puter. Dan pas kita lagi ngomong gitu tiba-tiba ada yang nyeletuk,
“Lagi liburan yaa?”
Hahahah itu kaget lho, karena 3 hari denger bahasa asing mulu kalo jalan-jalan. Ternyata mbak-mbak penjaga tiket Merry-Go-Round itu orang Indonesia.
Setelah terkaget-kaget dengan mbak-mbak Merry-Go-Round, kita lanjutin petualangan ke akuarium. Letaknya kayaknya agak di tengah mall gitu (?) (HAHA, ngasal banget, jangan dipercaya, aku gatau dimana tempatnya :’v) jadi itu akuarium besar banget sampe kayaknya 3 lantai. Tapi kita lihat dari lantai dasarnya aja.
Tumblr media
(akuarium besar (banget) di dalam mal!)
Tapi ternyata nggak begitu sesuai ekspektasiku akuariumnya, karena penuh orang dan kalau mau masuk ke lorong dalam akuariumnya itu bayar lagi (bayar-bayar di sini mahal banget, perlu diingat :) ). Itu dapat fotonya aja alhamdulillah. Jadi kita nggak lama-lama di akuarium, dan langsung ke Human Waterfall.
Tumblr media
(Human Waterfalls, Dubai Mall)
Ya ini lucu gitu sih, tapi sebenernya biasa aja. Air mancur yang ada patung manusia terjunnya aja. Tapi jadinya terkenal. Yaudah, cuma sebentar juga di situ.
Nah setelah kesitu kita ketemu ayah! Ayah sudah nyusul, dan bilang ayo ke Burj Khalifanya aja langsung. Dan ya sudah kita ke depan Burj Khalifa.. dan emang majestic banget sih kalo dari deket! Harus dongak maksimal biar bisa liat sampai atas. Jadi di depan Burj Khalifa ini ada kolam besar, dibagi sama jembatan tempat aku foto dibawah ini >>
Tumblr media
(Burj Khalifa. nggak, nggak mendung kok, efek fotonya aja)
Tumblr media
(Souk Al Bahar! ini jembatan yang ngebagi kolam besar di depan Burj Khalifa)
Tumblr media
(kolam bagian belakang, dan sedikit bagian Dubai Mall dari luar)
Tumblr media Tumblr media
(kayaknya semacam halaman depan Dubai Mall gitu, jadi ada beberapa mobil parkir. bagus bagus banget mobilnya, dan foto adekku ini cuma salah satu (btw itu Tesla, mobil listrik) dari berpuluh-puluh..) 
Di kolam bagian depan, itu tempat pertunjukan air mancur setiap sore-malam. Keren deh, ada videonya, tapi kayaknya gabisa kushare disini heuheu. Kan kita datengnya sore, jadi masih sempat foto-foto di berbagai tempat di sekitar situ. Sekitar jam 5-an, baru pertunjukannya mulai. Setiap hari, pertunjukan awalnya pasti lagunya sama, tapi setelahnya (masih ada lagi pertunjukan setiap selang 30 menit) lagunya beda-beda. Sejauh ini aku paling suka yang diiringin Skyfall - Adele. Itu keren aja sih.
Kita sholat di dalam Souk Al Bahar. Ternyata Souk Al Bahar ini semacam ‘pasar’ gitu, ya tapi pasar yang keren banget banget banget, bukan mall sih ya, ya pasar, tapi ber ac. :v Dan musholla disini enak-enak bangeeeet ya Allah, beneran deh!
Semakin malam, lampu-lampu di Burj Khalifa juga dinyalakan. Dan aku nggak bisa berhenti ngelihat ke atas terus.. bener-bener parah bagus banget.
Tumblr media
(Burj Khalifa saat malam. extremely majestic.)
Kita akhirnya masuk lagi ke Dubai Mallnya karena sudah malam dan mau cari makan. Akhirnya kita makan pizza gitu. Enak-enak aja sih, soalnya toppingnya yang aku paling suka (cheese!!!) hehe. Setelah makan, kita pulang. TAPI harus lewat jalanan panjang banget banget yang ke metro station itu..! Gila, ngebayanginnya aja udah gempor. Tapi apa boleh buat lah, kita jalan lagi. Capek banget. Terus naik metro, turun di Union Metro Station karena harus ganti kereta ke jalur Etisalat. Sampai di Al Nahda Metro Station, udah capekkk banget buat jalan lagi ke apartemen dan kita memutuskan naik taksi, walaupun deket :v
Sampai di apartemen.. ya apalagi? Tidur.
Petualangan berlanjut besok.
-to be continued
2 notes · View notes
purpimagine · 7 years
Text
#traveltime : Dubai, Part 1
Beberapa hari lalu sempat kepikiran; aku nggak boleh lupa setiap detail cerita di sini. Solusi pertama yang muncul di pikiranku, ya apalagi kalau bukan ditulis! Karena nulis di jurnal sudah bukan zamannya (read : capek hehe pegal tangan) dan merasa akan sedikit lebih berguna kalau sekalian dishare di sini, maka selamat membaca pengalaman ke luar negeri pertamaku; Dubai!
Beberapa alasan aku bertandang ke Dubai sebagai berikut;
Tes sekolah (iya, in sya Allah akan SMA di sana),
lihat apartemen dan adaptasi awal,
refreshing sebelum US USBN UNBK.... (hik),
dan tentu saja jalan-jalan!
Arriving at Dubai
Pesawat depart dari Bandara Soekarno Hatta jam 5.40 sore. Tidak transit, jadi langsung mendarat di Dubai International Airport. Terakhir naik pesawat umurku masih sekitar 6 atau 7 tahun, dan sudah lupa gimana rasanya. Hampir kayak belum pernah naik pesawat sama sekali. Aku sengaja pilih tempat duduk di sebelah jendela, karena dari kecil selalu suka mengamati langit---walaupun ternyata kalau sudah malem mah ga keliatan apa-apa huhuhu. Tapi pokoknya yang penting bisa lihat keluar dari jendela! You’ll never know how much I love the stars, clouds, and sky.
Tumblr media
(STARS! extremely beautiful :’’’’’’) )
Tumblr media
(sudah sangat lamaaaaaa sekali kepengen punya foto jendela pesawat huihui)
Tumblr media Tumblr media
(salad, nasi-pake-ayam apalah itu lupa bahasa inggrisnya, bun, crackers, strawberry mousse cheesecake apalah itu lupa juga, orange juice!) (oiya btw aku naik pesawat bareng bunda dan adek, karena ayah sudah disana beberapa bulan lalu)
Tumblr media
(ga kepikiran bakal ada ini HAHA seneng bgt dan selama 8 jam saya nonton Fantastic Beast and Where To Find Them, Moana, Princess and The Frog, dan The Witches!)
Perjalanan sekitar 8 jam, dan sampai di Dubai sekitar jam 11 malam lewat (kan 6 + 8 = 14, terus dikurang 3 jam karena Dubai sm Indonesia beda 3 jam). Ga rela ninggalin pesawat huhu enak, pramugarinya cantik-cantik lagi HAHAH. 
Rasanya keluar pesawat dan untuk pertama kalinya menyongsong udara negara lain itu.... ---oke, lebay. Tapi aku overexcited banget sih. Kita keluar pesawat, dadah-dadah ke pramugari cantik, ke toilet, ke bagian imigrasi, ambil koper, lalu ketemu ayah di pintu keluar. Besar juga bandaranya, jalannya jauh-jauh bener, untung ada eskalator jalan (jadi kayak eskalator tapi ga naik/turun, buat jalan aja gitu jadi jalannya lebih cepet kalo pake itu). Di pintu keluar ketemu ayah dan temannya di Dubai, Pak Faisal (setelahnya aku baru tahu kalau kita tetangga satu apartemen). Jalan lagi ke parkiran, dan woooooooo saat itulah aku kenalan sama angin malam Dubai yang luar biasa kencangnya. Nggak terlalu kencang sih, tapi paling tidak biar tetap hangat kudu pakai jaket.
Kita naik mobil Pak Faisal ke apartemen di Al Qusais 1, namanya Flat 803 Tower 9. Lupa difoto sih apartemennya hehe, mungkin nanti kalau balik lagi ke sana. Pak Faisal di lantai 2, dan kamar keluargaku di lantai 8. Karena sudah jam 12, jadi kita nggak banyak beres-beres dan ngelihat-lihat apartemen, dan langsung.. tidur.
Day 1
It was a good sunny day!! At least that’s what i thought when i look outside the apartment room :
Tumblr media
Belum begitu terang karena memang masih rada-shubuh (oooooh and take a look to that shadow of a tall building in the background... can you guess what is that?), but i think my apartement view is great enough! Dan kebetulan sekali juga menghadap ke si tinggi Burj Khalifa itu hehe, walaupun cuma bayangannya saja. 
Pagi-paginya karena masih capek jadi di apartemen dulu, beres-beres baju (dan di kamarku dan adekku belum ada lemari waktu pertama kali datang). Ngeliat-liat ruang tengah, dapur, kamar, kamar mandi.. hehe. Actually it is really comfy enough to live in, alhamdulillah :) Setelah beres-beres sebentar, kita sarapan! Tetap sarapan kayak di Indonesia karena bunda bawain segala macam bahan-bahannya hehe. Sekitar jam 8, ayah berangkat ke kantor karena itu hari Minggu (di Dubai, liburnya itu Jumat Sabtu). Kantornya jauh, jadi harus naik Metro (kereta listrik yang nggak ada masinisnya itu) untuk ke sana. Dan stasiun Metro terdekat disini itu Al Nahda Metro Station, lumayan jauh kalau jalan kaki.
Tumblr media
(sebelum ayah pergi, foto dulu)
Pagi sampai dzuhur, aku adek bunda tetap di rumah karena (lagi-lagi) beres-beres. Masak, nyapu, ngepel, nyuci baju, jemur, setrika.. capek juga. Tapi ternyata hari ini kita juga bakal jalan-jalan keluar (pertama kali!) karena bunda harus beli banyak barang! Hehe. Nggak jalan-jalan sih, lebih tepatnya belanja karena cuma mau ke supermarket. Jadi setelah makan siang, kita siap-siap dan berangkat!
Tujuannya ke supermarket LuLu, dan untuk kesana sebenarnya bisa pake Metro tapi itu ngabisin tenaga dan uang dan harus jalan dulu ke stasiunnya dan cuma perlu lewatin satu stasiun doang. Jadi kita naik taksi (taksi disini banyak btw)!
Tumblr media Tumblr media
(itu bangunan yang dibelakang, stasiun Metro juga, yang di depan LuLu)
Tumblr media Tumblr media
(foto di depan LuLu)
Pulangnya sudah hampir maghrib, dan kita beres-beres. Ayah pulang sekitar jam 7. First day; going well!
--to be continued
1 note · View note
purpimagine · 8 years
Text
#traveltime : Bandung, Hot Water Pool & Maribaya (+tips!)
Hi! Before reading, I want you to know that in this post;
I want to practice writing in English because I reallyyy need to, so pls dont blame me for wrong grammars (I’m really bad at grammar)
I want to make a-not-so-article-ish article! ((what even is article-ish)) Since my mom told me to write articles and real-life stories, not fiction stories anymore, so here I am practicing.
I want to share my experiences at some cool vacation places in Bandung! With some tips (what to do, what to bring, etc), ehehehe. 
So enjoy!
Gracia Spa, Bandung
Everybody knows the very-famous Ciater Hot Water Pool, right? Really famous, and automatically made it really..... crowded too. And for me, I dont really ok, I DONT like swimming and relaxing in a crowded hot water pool. So when my parents said that we’re going to a hot water pool, I asked where. And when they answered Gracia Spa, I am............. curious! What would it be like?
We set off from our villa at Margahayu on 05.30 am. Or even earlier. We set off after we prayed Shubuh. My parents dont like wasting time and getting stuck in a traffic jam, so we leave at the crack of dawn to avoid that. There were 6 of us; my dad, mom, little brother Rifqi, grandma, grandpa, and me.
We arrived at Gracia on 07.00 am! It was still very morning, the air was freakingly fresh, and the view was just excellent. 
And when we arrived, there was nobody at the pool and we just kept staring like were we the first..?? But that’s ok because YAY it felt like the entire pools were just for us haha.
Let me explain the place;
At the entrance gate, there are several roads leading to different places. So you need to drive your car a little bit more to get to the hot water pools.
There are entrance fee for the hot water pools--but I forgot it. weeeheee
There are 4 pools in the area.
It is NOT crowded (hooray).
There is a restaurant, and you can exchange your ticket with drink.
The place is beautiful.
There are showering room--and it is really clean and well-mantained and private and separated for boys and girls (well, the one at Ciater doesnt). It is also equipped with toilets and hair-drying socket :”v (i found this really important bcs i nEED it). 
Do’s and Dont’s;
Come early. If you’re lucky you can have the entire pools for urself just like us ;) AND you can take your own comfy table and chair too--the one that is equipped with beach chairs so you can lay your body on it.
(My opinion) bring camera. The place is quiet nice for photoshooting except if it is crowded.
If you want, you can bring hair dryer. Its not comfortable to wander around with wet hair.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
(a little part of my photos collection here, and also 2 out of 4 pools!)
I think that’s enough for Gracia Spa, lets move to The Lodge Maribaya ;)
The Lodge Maribaya
After relaxing at Gracia Spa, we set off to the Lodge Maribaya. We arrived at 11.00 am. We needed to park our car first, of course. But its REALLY crowded and we ended up parked our car on a yard in front of a villa. From there, we still needed to ride an angkot to reach the entrance gate of the Lodge. Fortunately, its a free-ride.
We paid for the entrance fee, then wore the Lodge Maribaya bracelet.
Tumblr media
(that’s the bracelet, plus a REAL butterfly, I dont know how my dad managed to get a butterfly on his hand)
The queue at the entrance cashier wasn’t really long, so in several minutes we’re already inside. And..... its is SO SO CROWDED like wut?? I could barely took photos--because we’re here to take photos, right? Then it turned out that there are some photo spots that have been provided, but we needed to pay again and queue to get on it.
After a long thought, I finally decided to ride the Zip Bike one. Tbh I queued for 1 and a half HOUR.. that was exhausting! Well, maybe it was a bit worth it, because the result turned out great.
Tumblr media Tumblr media
(me, posing)
Let me explain the place;
There is a parking field in front of the Lodge, but its hard to get in because it is crowded and so many angkots passing through it and it is a small road that is only passable in one direction.
There is an entrance fee, photoshooting-on-special-photo-spots fee (20.000), and if we want to take the result from the photographer then we need to pay again (10.000/photo).
The provided photo spots are Mountain Swing, Sky Tree, Sky Bamboo, and Zip Bike.
There is a restaurant and several food stalls.
The place is a valley, so there are so many stairs. Get ready to climb up again.
It is crowded.
The background is really cool, though.
Do’s and Dont’s;
Come early.. and come on weekdays, because if you are lucky maybe it will be not so crowded.
Its easier to just park your car somewhere before entering the small road and ride the angkot after that. (in my opinion)
DONT BRING ELDER PEOPLE, except if they are strong enough to pass so many stairs.
THE PHOTO SPOTS CAN ONLY BE USED BY PEOPLE WHO ARE 14+, or people who are tall enough. My little brother cant get into any photo spot and ended up just wandering around and took photos with the help of my mother.
The queue is really long (if you aren’t lucky, like me) so prepare yourself.
Dont bring too much things.
Well I think that’s enough (it took me weeks to finally finish this) see you in my next post!
9.39 am,
Ayesha Kamila.
1 note · View note
purpimagine · 8 years
Text
pada akhirnya..
Apa yang hilang dari
ricuh kelas di pagi hari,
tanjakan penyengsara yang sedemikian tinggi,
dan bayang anak-anak yang menghindari terik matahari?
-
Kenapa pada akhirnya kita harus berhenti sendiri-sendiri? Apa karena akhirnya lembar-lembar kosong itu sudah tak sanggup kau tulisi? Bagaimana dengan kalkulasi-kalkulasi yang kerap membuatmu sibuk itu--apakah kadang-kadang kau juga menghitung kemungkinan kita tetap bisa kembali lagi?
Padahal, kalau kau sudah kehabisan ide untuk mengisinya, aku tak keberatan menuliskannya untukmu. Sederhana, bukan, alasannya? Karena aku ingin lebih banyak cerita, jauh lebih ingin daripadamu.
Lalu, apa kabar 1800 detik pada hari Jumat sore? Bahkan aku belum sempat habis terkaget-kaget aku bisa melewatinya denganmu. Masih ingatkah?
Tahu tidak; kadang-kadang jika hujan rintik menyapa lagi bumi pertiwi, aku akan teringat hujan rintik yang sama beberapa waktu lalu--hujan rintik saat aku tak sengaja menemukanmu.
Tak habis pikir--kenapa angin yang menerbangkanku dan menerbangkanmu sempat-sempatnya berpapasan di jalanan, memberikan waktu cukup banyak untukku menemukanmu, dan memberikan waktu seperempat detik untuk mencoba mengenalmu. Duh, kenapa aku harus mengumpamakannya seperti itu? Pada akhirnya kita masih tetap di sini--walaupun tak bisa lagi aku ‘tak sengaja’ menemukanmu seperti waktu itu.
-
Jadi, kenapa pada akhirnya kita harus berhenti sendiri-sendiri?
Mungkin karena kita sebetulnya juga tak tahu siapa yang repot-repot mengawali.
11.51 am,
Ayesha Kamila.
2 notes · View notes
purpimagine · 8 years
Text
Tumblr media
Lets see what can I imagine from this incredible iPhonus!
Untuk apa setiap aplikasi itu digunakan---
Quib Online : i think its an online quiz. Made up from Squib, to Quib. Squib adalah keturunan penyihir yang nggak bisa melakukan sihir. Jadi, menurutku Quib Online gunanya untuk para Squib yang ingin ‘latihan’ soal-soal sihir biar dia bisa makin pintar dan akhirnya bisa... menggunakan sihir.
Rememberall : just the same as calendar on normal phones! Rememberall itu benda sihir untuk ngingetin kita kalau kita lupa sesuatu. Atau mungkin calendar dipadu alarm. Dan daftar to do list kita sehari-hari.
MaraudersMap : MAP APPLICATION, ABSOLUTELY! SHOWS EVERY SINGLE ROAD, EVERY SINGLE BUILDINGS, EVERY SINGLE PEOPLE! SPECIAL FEATURES FOR MISCHIEF MAKERS!
HowlerApp : i dont know, but maybe its email.. even though ‘Howler’ in HP is an exploding-shrieking-talking mail. Tapi menurutku ini lebih ke aplikasi email sih, dilengkapi fitur untuk langsung berteriak ngebacain emailnya ke receivernya kalau sendernya mau.
LovePotion : sounds like aplikasi cari jodoh. Buat penyihir yang jomblo.
Felix Felicis : hmm ramuan keberuntungan??? then what should it do on a phone?? mungkin ini isinya kayak aplikasi tips-tips untuk menjalani hari, biar nggak salah langkah. he.
Lumos : FLASHLIGHT, of course. no debate.
Hallows : aplikasi jimat???? (wth) atau mungkin kayak aplikasi buat penyihir, nyimpen spells-spells sakti/keren atau etc.
Wizard Chess : chess game application.
iElf : kayak aplikasi GoClean. he. he. he. atau buat manggil peri rumah.
Reparo : buat memperbaiki/ngecek sistem-sistem hapenya (ngerti ga? jadi itu fungsinya sama kayak cleaner, battery, terus ngingetin kalo storagenya udah mau penuh, data usage, virus scanner, dll).
iApparate : apparate-disapparating application! dan bisa mastiin kita tujuannya mau kemana dll.
 Accio : lambangnya mirip Google, jadi mungkin itu Google. Membantu ‘mendapatkan’ apa yang kita cari, karena itu juga definisi Accio.
Stupify : i dont understand the logo, soo... Stupify itu kan dari ‘Stupefy’ ; mantra bius, jadi itu buat..?? aplikasi ngemantrain orang lain..?
Expelliarmus : hmm Expelliarmus sendiri kan maksudnya untuk melucuti benda, mungkin ini buat ngilangin virus. hehe.
iPatronus (FIRST THEORY) : saya punya pemikiran bahwa iPatronus ini loginnya harus sorting dulu (kayak di Pottermore. HAHA) atau harus nunjukin patronusnya yang asli dulu (di buku HarPot, bikin patronus itu susah dan mungkin ada beberapa wizard yang gabisa-bisa dan mendingan sorting patronus aja daripada susah-susah he. he. he) baru bisa jalan appnya. Terus itu gunanya buat ngeluarin patronus. gitu.
iPatronus (SECOND THEORY) : kan patronus itu juga bisa buat kirim pesan, nah bisa aja iPatronus itu kayak aplikasi pesan tapi bukan aplikasi message yang pake pulsa, tapi lebih ke LINE gitu.
Extendable Ear : telephone, of course! Tapi lebih canggih karena ini aplikasi Phone-nya wizard. Mungkin ada dimasukin fungsi ‘Extendable Ear’ asli yang di HarPot; untuk denger percakapan dalam ruang tertutup sampai percakapan yang kecil sekali.
TimeTurn : clock! setting alarms, checking time, stopwatch, TURNING TIME (only for SOME wizards), etc.
OwlMail : messaging, tapi pakai pulsa. Dan ada fitur untuk mesan owl/burung hantu benerannya kalau misalnya yang mau dikirim juga sekalian paket.
iFloo : according to the logo (Floo Network), ini mungkin Browser/Internet fungsinya. Gaada hubungannya dengan ‘Floo’ yang di HarPot, tapi gapapa! Karena Browser memang harus musti kudu ada di handphone. Atau, apa disebutnya? Oh ya, iPhonus! hehe.
4.28 pm,
Ayesha K.
0 notes
purpimagine · 8 years
Photo
jadi saya lagi buka-buka writingprompts, dan memilih untuk cari writing prompt pakai Random Prompt Button yang nanti bakal kepilih acak. baru 5 kali pencet (yang ke-5 tentang cynefin, baru saja kupost) dan post ke-6 ini. terus pas ngescroll untuk lihat promptnya, I LITERALLY ALMOST CRIED KARENA JUST LOoK LOOK AT ThAT i saved that image as fast as possible and promised to write about it. yeah. i would.
Tumblr media
426
update: knight-to-h3 added: “How much do you think each individual app costs in the app store?”
722 notes · View notes
purpimagine · 8 years
Photo
Maybe I’ll find myself somewhere at a good, warm, light, fresh, and spacious aesthetic wooden house. Aku tidak bisa membayangkan tempatnya–yang jelas aku tak mau dekat pantai/sungai/danau dan tidak mau juga di pegunungan. Jadi.. di komplek perumahan saja. Tapi perumahan yang indah, yang tidak tembok dengan tembok berimpitan. Yang rumahnya lucu-lucu dan arsitekturnya segar, yang pemandangan jendelanya bukan lagi belakang tembok rumah orang.
I’ll imagine what inside my house first. I’ll imagine some full big bookshelves yang isinya diatur dan ditata sedemikian rapinya, yang saking banyak bukunya harus ditandai rak-raknya. There will be shelves for really really great books like JK Rowling’s, Tere Liye’s, dan buku-buku tebal yang isinya keren-keren lainnya. Another shel(ves) for my very own books (aamiin). Another shelves for hundreds of my KKPK and childhood books. Then another untuk berkas-berkas dan buku-buku yang lebih teoritik (mungkin?). Dan lainnya, lainnya, lainnya. Dan aku mau kamarku warnanya warm tapi fresh! I think, like pastel gitu. Putih, violet, maybe. Lemari besar putih, yang pintunya ditempelin kaca di depannya (ngerti ga? jadi pintunya itu kaca, bukan kaca yang tembus pandang tapi kaca yang buat ngaca hehe), tempat tidur, meja belajar (putih, mungkin), another bookshelf, random shelves for random things, some decorations and some thingy little things about HARRY POTTER, about writing, etc. That house will be surounded with my works, and will be there for me so i can do my works. Dan di rumah itu aku akan sangat bahagia mengerjakan pekerjaan (i dont mind jika capek, tidak akan pernah capek jika aku mencintai pekerjaannya) yang sesuai dengan minatku, yang bisa bermanfaat dan bisa menghasilkan uang buatku.. (hoho)
And of course, that house will be filled by my friends and families! A world that where i could always be surrounded by people i love, things i love, works and things to do that i love, a lovely place that can always motivates me, and.. anything i love, because that’s what a cynefin is.
Tumblr media
505
195 notes · View notes
purpimagine · 8 years
Text
“Kalau seandainya kamu nggak ada di dunia ini, apa yang bakal terjadi?”
Pertanyaan itu yang dipilihnya untuk diperbincangkan pada sebuah pagi hari--bahkan belum sampai jam 10 pagi, ketika matahari masih sesejuk pagi-pagi biasanya, ketika area sekolah ini masih lengang dengan pintu-pintu kelas tertutup, dengung anak-anak di dalamnya teredam dari sini.
Aku bertopang dagu, mengamati segerombol anak yang sedang olahraga.
“Yang berdampak dan disadari orang lain, atau yang tidak?” tanyaku balik.
“Yang disadari dulu.”
“Hmm..” aku memutar mata. “Buku-bukuku nggak bakal ada. Mungkin itu bakal berpengaruh.”
“Hehe, itu yang paling gampang ya?”
“Iya. Tapi nggak tahu juga sih. Kalau kamu?”
“Ah, aku mah nggak penting, aku nggak ada juga nggak membawa perubahan besar pada dunia. Mengurangi beban tambahan satu orang gak jelas di muka bumi.”
“Hush.”
“Yaelah, benar kok. Tapi mungkin ibuku bakal beda, keluargaku bakal beda, kalau aku nggak lahir.”
“Iya lah.” 
Sekelompok anak perempuan yang sedang berlatih senam lantai bangkit, mengangkat matras, memutuskan untuk menyudahi latihan.
“Tapi, kalau misalnya kita dilahirkan di keluarga yang berbeda, kita bakal jadi gimana ya?” tanyanya lagi, kali ini nyengir. “Bisa saja aku jadi salah satu dari mereka,” dia menunjuk anak-anak perempuan yang sedang duduk di koridor membentuk lingkaran, mengobrol sambil tertawa-tawa, yang kukenali sebagai kelompok anak-anak eksis.
Aku tertawa, membayangkan dia jadi anak terkenal sekolah yang ceriwis, jalan-jalan ke mall seminggu sekali.
“Bisa saja lho, kalau aku dibesarkan untuk jadi seperti mereka,” ujarnya.
Aku mengangguk saja.
“Kita bisa jadi orang yang benar-benar beda--coba bayangkan aku jadi anak sombong yang suka ngomongin orang, atau jadi anak pemalu yang diam-diam menghanyutkan, atau jadi remaja biasa yang serba normal dan membosankan--”
“Cukup,” aku melotot, menghentikan imajinasinya yang kejauhan.
Dia tersenyum. “..atau, aku akan tetap jadi seperti ini, anak freak yang gak jelas.”
Kami berdua terdiam sejenak. Aku melamun, berpikir.
“Kalau dipikir begitu, aku juga bisa bukan jadi aku yang begini.” lamunku.
“Banyak orang-orang yang benci dengan kehidupannya sendiri. Terlalu begini, terlalu begitu, kurang ini, kurang itu, padahal sebenarnya yang kita perlukan cuma duduk sejenak, menarik napas, dan mensyukuri. Kalau aku disuruh memilih untuk mengubah hidup, untuk jadi seorang anak mengasyikkan yang gampang dapat teman, aku nggak mau. Aku mau tetap punya hidup yang aneh..”
“Kenapa?”
“..karena itu akan tetap membuat aku jadi diriku.”
2.01 pm,
Ayesha Kamila.
0 notes