Bukan tumblr ilmiah. Bukan pula tumblr motivator. Cuma tumblr milik seseorang yang ingin mengumpulkan cerita tentang dirinya sendiri, lalu menerbangkannya. Like a winter dandelion, but she always thought that her wish will not be fulfilled ever.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
If i choose someone that have no any kind of achievement. Do i can be called a dumb woman?
Lebih dari setahun sejak aku menulis di tumblr ini. Saat kubaca, aku belum sempat posting tentang Bhakti maupun Qira. Barangkali draft itu hanya tersimpan di dalam memori dan tidak akan aku buka sekarang. Aku terlalu malas membaca masa lalu sebab masa lalu membuatku terjebak dalam waktu. Disfungsional seketika.
Kini aku tersandung suatu masalah. Tangisanku tiada berhenti di setiap hari. Aku tidak tahu harus mencari pertolongan di mana kecuali Allah. Aku tahu bahwa masalahku ini hanya akan menemukan hujatan. Aku bodoh, dan aku hanya berani menangis serta meminta di hadapan Allah. Tahajjudku setiap malam beriring tangis dan harapan. Pada awalnya aku pasrah bingung. Entah apa yang Allah beri, aku terima; hingga suatu hari, seseorang menyentuh hatiku. Lagi. Setelah yang terakhir, yang namanya tak akan aku sebutkan di sini. Dia yang sudah memutuskan untuk pergi.
Kejadiannya tidak cepat namun terasa cepat. Dua bulan lalu tepatnya. Kejadian begitu naik dan turun. Kadang suka, kadang jengkel. Tapi, Allah sudah merancang segala. Tiada pertemuan tanpa alasan. Aku bercerita bagai dia mampu mengerti segala. Lelaki itu menyentuh hatiku dengan pengertiannya. Dia membaca bagai mendengar, meski suara tak bisa ia sambut secara nyata.
0 notes
Text
Aku 'tuh Kangen
Dua minggu sudah sejak kamu pergi liburan. Dua minggu sudah kamu berjanji mau ajak aku nonton Anya. Dua minggu sudah aku nungguin malam Minggu ini. Tapi apa sih, yang aku dapat? Kamu bilang nggak mau nonton. Kamu bilang lagi main ML. Sepupu kamu bilang "yah kalah!". Oh, rupanya kamu lagi main (lagi) sama mereka.
Dua minggu kamu tuh sama mereka terus. Aku nggak keberatan diabaikan walau rasanya sepiiii banget. Aku biarin, soalnya kamu lagi liburan, kan? Aku nggak mau ganggu. Tapi ternyata apa yang aku tunggu tuh fana. Kamu bohong. Padahal kamu janji dan aku sampai pastiin lagi kalau kamu nggak akan bohong. Tapi ternyata? Bohong, dong. Bete banget.
Mungkin emang aku aja yang terlalu ngarep. Mungkin aku aja yang terlalu childish. Tapi boleh nggak sih, minta kamu tepatin janji aja. 1,5 jam doang aku minta dari kamu buat temenin aku nonton. Itu doang. Setelahnya udah sana kamu main sama sepupu kamu lagi ya gapapa. Kamu mau main ke mall juga gapapa. Aku cuma minta satu hari dari kamu, satu malam minggu di hari terakhir liburku. Satu itu doang aku mintanya tapi kamu nggak bisa! Aku kecewa. Tapi, memangnya aku siapa?
0 notes
Text
Lagu Kenangan
Aku Bukan Pilihan Hatimu. Aku yang nggak pernah menyatakan perasaan secara terang-terangan, aku yang selalu bergerak dengan kode-kode keras, aku yang terus berpikir bahwa aku akan ditolak. Lagu ini yang selalu menemani aku sejak SMP. Menemani di setiap spekulasi bahwa aku tidak berhasil meraih cinta dari orang yang kusukai. Sampai sekarang.
Usia tumblr ini sudah lebih dari sepuluh tahun sepertinya. Atau belum? Aku nggak menghitung. Pokoknya tumblr ini sempat aktif diisi saat aku ada di bangku kuliah dan lagi aktif-aktifnya main RP Forum. Hahahaha. Masa lalu.
Kenapa ya aku selalu melihat masa lalu? Aku bertanya bukan berarti tidak punya jawaban. Aku tahu jawabannya. Aku tahu, kok. Tapi aku hanya butuh teman berbicara sekalipun aku tahu jawabannya. Tapi teman bicaraku lagi tidak ada, atau aku tidak ingin mengganggu teman bicaraku dengan hal-hal yang tidak penting seperti ini.
Jadi, akutuh lagi dengerin lagu yang di atas itu. Lalu pengen ngetweet, namun aku urungkan karena aku rasa terlalu oversharing (selalu, sih). Jadi otakku pun berpikir, kenapa ga aktifakn tumblr lagi aja? Oke. Aku aktifkan lagi nih untuk update kehidupan. Semata-mata juga biar nggak terlalu oversharing di twitter, hehehe.
Lantas, apa makna dari post ini? Ga ada highlightnya sih. Cuma aku lagi dengerin lagu itu, ingin cerita bahwa itu lagu favorit aku dari SMP, sampai sekarang pun walau bukan favorit banget juga. Hehhe. Itu aja sih.
0 notes
Text
Kamu yang terbaik
Kenapa orang-orang selalu mengatakan itu? Padahal, di dunia ini engga cuma satu manusia yang terbaik. Maksudku, di hidupmu, tidakkah ada satu, dua, tiga, bahkan lebih dari sepuluh kalau kau mau memilahnya. Semua punya plus minus, tapi kenapa kamu selalu memaksa untuk berkata “kamu yang terbaik” sementara di waktu yang lain kau akan membuang orang ini, menggantikannya dengan orang lain yang menurutmu ‘lebih mengerti kamu’. Mungkin waktu yang dibutuhkan engga cepat, bisa dalam kurun waktu dalam dua tahun sekali kamu akan mendapatkan orang baru calon terkata “kamu yang terbaik” lalu melupakan orang lama, menganggapnya sebagai kesalahan karena ternyata dia engga benar-benar mengerti kamu.
Kamu akan terus mencari, tanpa pernah kenal lelah karena itu sifat manusia, kan? Tidak akan pernah puas dan kamu akan terus merasa menjadi yang paling tersakiti, paling buruk, paling lemah sampai orang ‘sementara’ dalam perjalanan untuk menghiburmu hingga akhirnya mendapatkan kata “kamu yang terbaik”. Entah sampai kapan kamu bakal terus begini. Aku belum dewasa, kamu juga, bahkan kita belum sampai usia seperempat abad. Maumu apa? Kalau kau balik bertanya padaku, aku tidak akan menjawab karena aku tidak tahu apa mauku. Ingin sekali kujawab mencari kebahagiaan, tapi kebahagiaan itu mudah, kau punya uang ayo beli cokelat atau es krim walls yang harganya 21rb rupiah itu sudah sangat membahagiakan bagiku yang kere ini.
Sudahlah, jangan terus menyalahkan orang. Jangan terus mengasihani diri sendiri, menganggap diri sendiri adalah yang terpathetic. Engga guna, serius, kamu begitu, mengucap kata yang sama untuk beberapa orang lalu membuangnya begitu saja. Siapa yang sampah di sini? Aku? Oh aku tidak akan mengelak. Aku sampah, iya. Tapi kamu? Kamu sampah engga tahu diri.
1 note
·
View note
Quote
Love the people who saw you when you were invisibile to everyone else.
(via 1001motivationalquotes)
2K notes
·
View notes
Text
How to Care for an Introvert
1. Respect their need for privacy and to spend time on their own.
2. Be careful never to embarrass them in public.
3. When they are in a new situation, allow them to stand back, and watch what’s going on.
4. Allow them time to process what you’re asking or saying. Don’t demand an answer right away.
5. Be patient if they hesitate to find the right words – and never interrupt while they are speaking.
6. If you are going to change or cancel plans, give them plenty of prior notice.
7. Allow them to practice and perfect skills alone.
8. Correct or challenge them privately – never in front of an audience.
9. Don’t force them to hang out with a crowd of people, or expect them to amass a lot of friends. A few good friends is more comfortable for them.
10. Don’t try to turn them into an extrovert. Respect them for being exactly who they are.
25K notes
·
View notes
Text
Masih
Kadang, aku masih menyesal kenapa dulu aku ga nekat ambil jurusan yang benar-benar aku inginkan. Universitas yang benar-benar aku inginkan. Mereka berjalan sesuai keinginanku dulu, tapi aku terlalu takut untuk memilih sendiri. Aku biarkan omongan-omongan itu masuk tanpa berpikir panjang bahwa bukan itu yang kumau. Itu bukan aku. Bukan itu yang harusnya kupilih.
Pernah sekali kuberpikir dan membayangkan gimana aku kalau aku mengambil jurusan dan universitas yang kuinginkan. Aku memang ga tahu apakah aku bisa masuk sana, tapi aku yakin aku pasti bisa masuk sana. Kalau memang harus dilihat dari nilai, nilaiku selalu tertinggi di mata pelajaran itu, jauh lebih tinggi dibanding pelajaran yang kini menjadi jurusanku. Jauh sekali. Bahkan di jurusan yang kuinginkan, aku tidak pernah kena remidi, berbeda jauh dengan jurusan ini yang lumayan sering kena remidi. Jarang tuh aku dapat nilai 40 bahkan sampe 25 di mata pelajaran sejarah. Ya, sejarah. Bahkan pernah sekelas kena remidi, tapi hanya aku satu-satunya yang ga kena remidi. I’m proud of it. Aku bangga, tapi aku menyesal karena aku ga bisa menjadikannya sebagai jurusan saat kuliah.
Tapi apakah penyesalan itu berguna? Eksistensinya pun kuragukan bahwa dia hanya akan hadir ketika aku merasa menyerah di jurusan ini. Pelarian dari kuliah dan jadinya malah begitu, asal masuk lalu isi presensi lalu ujian dan tadaa; hasilnya IPKku cenderung linear, lurus. Tidak niat kuliah.
Lantas apa yang bisa kuperbuat sekarang? Terus-terusan menyesal? Tentu aku tahu jawaban dari ini. Hampir semua pasti menjawab bahwa kamu tidak perlu menyesal, tapi sayangnya saya tetap menyesal. Jujur saja, bukan cuma iri dengan yang kuliah di jurusan yang benar-benar dihendaki, tapi aku juga iri dengan mereka yang kuliah di universitas yang dikehendaki.
“Mbak, mau daftar mana?”
“Bismillah Ilmu Sejarah - UI, dek!”
“Wah, aku juga mau.. tapi ortuku kayaknya ga setuju.”
“Yakinin mereka, Dek. Aku awalnya juga, tapi aku bisa yakinin mereka kalo aku mau dan mampu.”
Kurang lebih begitulah percakapan kami. Aku lupa tepatnya di mana. Antara di sekolah atau di Yahoo Messenger. Lupa. Pokoknya aku sempat berpikir untuk nekat, tapi kenyataan berkata lain. Dan juga pemikiran tentang IPA yang pindah ke IPS itu..
Kalau dunia yang lain itu benar-benar ada, aku ingin tahu diriku ketika menjadi mahasiswa Ilmu Sejarah - UI. Aku ingin penyesalan ini puas. Aku ingin membuatnya tidak lagi membuatku jadi gini; selalu mencetak garis lurus di perkembangan belajar di siakad.
0 notes
Photo

Ya gimana :")))))))) padahal dibikininnya udah berbulan-bulan lalu...
0 notes
Text
I'm so tired. Ingin gitu bangun pagi dan disambut wangi hujan yang menenangkan dan melepas pikiran soal sesuatu yang entah mengapa dulu sepertinya mudah, tetapi pas udah waktuku melaksanakannya, sungguh, ini sulit.
0 notes
Text
Liebster Award
Idem sama yang ngasih saya award ini ( @amndbrnz via FB), awalnya baca jadi Lobster Award walau ini kali kedua saya mendapatkannya. Oh iya, saya dapat award ini dari orang yang biasa kupanggil Mamih, nama aslinya sih Ghyna Amanda. Hm, harusnya saya nugas, tapi entah mager ini dan prokras seolah mengkhianatiku untuk mengulur waktu. Jadi ya.. mari lihat aturan main ini dulu.
Namanya Liebster Award. Peraturannya begini:
1. Penerima award wajib berterima kasih kepada pemberi award. (Iya, makasih, ya :P) 2. Penerima award wajib mendeskripsikan 11 fakta mengenai dirinya. 3. Penerima award wajib menjawab 11 pertanyaan yang diberikan oleh si pemberi award. 4. Penerima award wajib memilih 11 blogger lain sebagai nominator award berikutnya, dan berikan 11 pertanyaan untuk mereka.
Oke, mari mulai dari yang pertama. Terima kasih, Mamih, atas awardnya. Walau di award yang ini tidak ada gambar sertifikat, setidaknya tingkat webe nulis latar belakang yang awkward digantikan dengan ini. Sekali lagi terima kasih. *kirim stiker Takeru ke LINEnya* #HEH.
Yang kedua 11 fakta. Hm, oke, singkat padat saja, ya? Saya lagi malas mikir, ehehehe.
1. Suka kopi
2. Suka ga enakan
3. Kata orang-orang terdekat sih, saya ini maso.
4. Bego
5. Pencapaian terbaik adalah, ngantuk 5 menit setelah kelas dimulai
6. Suka meluk teddy bear yang cuma sebiji dan satu-satunya kalau lagi suntuk, kesel, pokoknya badmood dan kawan-kawan lah
7. Prokras
8. Angan-angannya tinggi, tapi sering kebanting sesuatu
9. Karena yang sudah disebutkan mayoritas yang jelek-jelek, baiklah, sekarang baiknya Puput itu ya faktanya Puput ini suka banget kalo disuruh membantu.
10. Suka mengoleksi baju, asesoris, atau apapun lain yang berbau cewek banget, tapi berakhir dengan tidak digunakan yang akhirnya hilang. Untuk pakaian dijadikan motivasi nurunin berat badan biar bisa pede waktu make (...) Tapi ya, dasarnya saya yang pemalu aja sih (eciee) akhirnya kalau keluar cuma pakai T-shirt, celana jeans, tas selempang, sepatu kapal(?).
11. Terakhir. Faktanya, tas yang dipakai Puput selalu terlihat penuh dan sesak.
Sudah, sebelas fakta sudah ditulis, lalu? Oh, 11 pertanyaan dari pemberi award. Oke, let’s see.
1. Sebutkan 3 barang yang akan dibeli kalau punya uang $1000, pakai alasan juga boleh!
Jawab: $1000 itu berapa ya? Banyak sih ya. Barang yang dibeli mah bunker bawah tanah, persediaan makanan, dan air bersih. Alasan? Dunno why, tapi itu 3 barang yang terlintas di benakku.
2. Kalau kalian punya peliharaan binatang buas, mau pilih apa dan dinamain siapa?
Jawab: Polar Bear, namain Huggy.
3. Sebutkan 3 nama orang yang terakhir kali mengontak kalian (via telepon, socmed, sms, surat) dan buat kepentingan apa?
Jawab: Kanya dan Cinda (sepaket, di satu grup chat) menyemangatiku yang prokras ini ;^;)9. Yang satu lagi Suma, kepentingan ngirim stiker. Anyway, ketiganya di LINE.
4. Kopi atau teh? Alasan?
Jawab: Kopi. I love coffee walau udah dilarang banyak karena lambung bermasalah.
5. Kalau bisa hidup jadi hewan, mau jadi apa? Kenapa?
Jawab: Tidak perlu spesifik, kan? Well, merpati. Alasannya klise. Ehehehe.
6. Ceritakan hal ternorak yang pernah kalian lakukan!
Jawab: Salting sampai nyaris jatuh di depan gebetan.
7. Coba jelaskan kenapa sambal itu enak?
Jawab: Aromanya khas. Apa ya, saya kurang tahu senyawa apa yang terkandung di dalamnya. Tapi menurut saya, kandungan senyawa dari bawang yang menyatuh dengan sambal serta ulekan yang mantap bisa membuat sambal itu terasa lebih enak dari yang lain.
8. Coba jelaskan juga kenapa ‘heart’ dalam bahasa Indonesia malah diartikan sebagai hati, bukan jantung?
Jawab: Ga juga sih. Waktu saya ke klinik/rumah sakit, ada gambar jantung dan ditulis ‘heart’.
9. Deskripsikan ‘alay’ itu yang seperti apa (tolong jangan sebut saya dalam deskripsinya oke)!
Jawab: No comment.
10. Menurut kalian, sebaiknya negeri ini (Indonesia) memakai pemerintahan jenis apa, dan kebijakan apa yang sebaiknya diterapkan supaya rakyatnya bisa makmur?
Jawab: Dari rakyat, untuk rakyat. Dan ya, tolong jangan dimanfaatkan atau digimanakan.
11. Coba berikan testimoni tentang saya, minimal 100 kata deh! =))
Jawab: Uhm, sebelumnya maaf kalau nggak sampai 100 kata, soalnya saya malas ngecek (hahaha). Namanya juga ini pelarian, jadi ya begitu. Awal tahu itu segan, sama lah sama sederet PM prefek angkatan IH waktu saya masuk dulu. Terus kenal di NIH, saya masihs egan, naksir charanya aja (Autumn) pake malu-malu dan curhatnya ke Yayan. Terus lama kelamaan ya semakin kenal, ternyata begitu orangnya... Ya begitu.. Entah gimana mendeskripsikannya, pokoknya mamih ya mamih. Tapi mungkin nih ya, iya, mungkin. Satu kata yang cocok buat mendeskripsikan yang selama ini ada di pikiran saya adalah; tidak peka. Yes, tidak peka, bukan kurang peka lagi. HAHAHAHAHAHA. #HEH
Selesai? Okay. Jadi yang terakhir ya? Pertanyaannya dulu deh.
1. Bagaimana harimu ketika menulis Liebster Award?
2. Menurutmu, bagaimana hubungan tingkat kemageran dengan keprokrasan seseorang?
3. Kalau sedang kesal, biasanya ngapain?
4. Pernah ingin nendang orang?
5. Pernah ingin hedon tapi sadar kalau masih tengah bulan?
6. Punya keinginan untuk keliling Indonesia?
7. Coba sebutkan satu nama artis (apapun) yang ada di benakmu sekarang juga. Sebutkan alasan kenapa bisa dia yang terlintas!
8. Lebih suka Line atau Whatsapp?
9. Lebih suka guling atau bantal? Jelaskan!
10. Bagimana hubungan antara ngantuk dan keinginan menggebu untuk terus online, sedangkan besok ada jadwal pagi (misalnya jam 7 pagi)?
11. Ikutan dengan yang memberi saya award ini deh, jadi, coba berikan testimoni tentang saya, minimal 100 kata deh!
Saya menge-tag:
1. Papih
2. Winda
3. Rani
4. Kanya
5. Cinda
6. Manda
7. Bella
8. Nungser
9. Kak Bek
10. Kak Fhel
11. Mbak Ubi
0 notes
Text
Hm,
Aku memang cewek yang mudah jatuh hati, bukan? Jadi tolong, jangan hindari aku karena aku menyukaimu. Cukup bersikap biasa dan biarkan aku hidup dalam delusi yang tercipta. Sungguh, bukan maksudku memberikan beban padamu tetapi bukankah menyenangkan kalau bisa membantu seseorang.
Oke, anggaplah aku menghindari sesuatu di masa lalu. Ketika aku benar-benar menginginkan sosok lain seperti kakak. Tapi saat itu aku malah mencampurnya dengan rasa kagum terhadap seseorang. Dia yang menemaniku, memberiku tawa dalam canda, ada saat aku membutuhkan; kesalahan saat aku mengirim pesan “kamu mau menjadi kakakku? Kupanggil kakak ya?” tapi dia menolak dan menganggap keinginanku itu sebagai permintaan untuk menjadi pacar, padahal bukan begitu. Sama, mungkin saja itu sama seperti sekarang. Aku ingin kamu jadi kakak dalam bayangan.
Dear kamu. Kutulis ini karena aku juga takut kehilangan. Begitu juga takut untuk mencari lagi dan terbayang sesuatu yang kurang menyenangkan sehingga enggan membuatku maju. Jadi.. Kumohon jadilah temanku dalam sadar, kakakku dalam bayangan.
Kumohon.
0 notes