putishaniva

[putishaniva]

Definisi jarak dan waktu tempuh sebuah perjalanan tidak selamanya tentang angka, tapi dengan siapa kita melewati perjalanan itu. Jika dilewati bersama orang yang tepat, yang tahu bagaimana menikmati proses dalam perjalanannya, yang tahu kapan berhenti ketika lelah menghampiri dan kembali melanjutkan perjalanan; maka perjalanan itu justru yang paling dekat dan cepat daripada angka-angka yang terlihat.

[putishaniva]

Bahkan untuk satu hal menyakitkan yang ingin kita simpan rapat-rapat, ternyata masih bisa menjadi hal bermakna bagi orang lain. Betapa ajaibnya Allah memberikan skenario kehidupan ini, bahwa tidak ada satupun di dalamnya yang tidak memberi hikmah dan pembelajaran.

[putishaniva]

Terima kasih sudah pernah singgah di hati ini, dan terima kasih masih berusaha memberi aura positif untuk orang-orang di sekitarmu.

Setidaknya, jika aku tidak bisa memilikimu, kehadiranmu sudah cukup menjadi panutanku bahwa akan aku upayakan diri ini untuk menerapkan hal-hal baik yang terlihat ada dalam dirimu.

[putishaniva]

Semakin menyadari bahwa kehidupan di dunia ini terlalu banyak senda guraunya, semakin mengimani untuk tidak terlalu lama menghayati hal-hal yang kurang mengenakkan hati. Yang dilakukan hanya berusaha untuk bisa lebih adaptif dengan keadaan, sembari mencari alternatif baru agar tetap bisa bertahan melakukan segalanya sebagai bentuk ibadah di hadapan Allah sebelum maut menjemput kita.

Kita beruntung masih diberi kesempatan hidup diantara banyaknya dosa dan kekhilafan yang tidak pernah berhenti mengiringi, karena banyak manusia di dalam kubur yang masih ingin diberi kesempatan menjadi manusia terbaik selama mereka hidup di dunia ini. Allah mengizinkan kita hidup di hari ini, pertanda bahwa kita masih diberi kesempatan mempersiapkan bekal untuk dibawa menuju Yaumul Hisab, agar menjadi hamba-Nya yang diridhoi masuk ke dalam syurga-Nya.

Semoga kita semua menjadi salah satu hamba itu, ya.

[putishaniva]

Patah hati dan galau itu baik, asal bisa kita jadikan dia sebagai karya.

Fiersa Besari

[putishaniva]

Mengizinkan diri kita untuk tetap baik kepada orang yang telah menyakiti kita adalah salah satu cara menghargai diri kita sendiri, menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang berhak memberi kendali terhadap setiap keputusan kita dalam menghadapi beragam sikap manusia yang begitu unik.

Mari terus belajar menjadi manusia yang penuh damai itu, meskipun dunia tidak sungkan terlalu lama ada dalam kedamaian.

[putishaniva]

Ketika kamu memutuskan untuk tidak ingin lagi berinteraksi dengan seseorang yang berpotensi merusak ketenangan hidupmu, itu bukan berarti kamu tidak dewasa dalam menyikapi persoalan. Kamu hanya sedang berusaha melindungi dirimu sendiri, menentukan batasan yang jelas demi mengurangi terjadinya kesalahan yang pernah kamu lakukan di masa lalu.

Tidak ada yang salah dengan ini, hanya manusia-nya saja yang belum bisa berempati dan memahami sepenuhnya bahwa setiap orang punya caranya sendiri untuk lebih mudah memaafkan dan menerima perbedaan prinsip hidup.

[putishaniva]

Allaah bukannya tidak ingin kamu memiliki perasaan dan harapan hidup bersama salah satu manusia ciptaan-Nya sebagai teman hidup, tetapi Allaah tahu bahwa saat bersamanya engkau seperti melupakan cinta sejati yang hanya dimiliki oleh-Nya, sehingga membuat kalian susah bersatu adalah cara terbaik agar kamu hanya memberikan kemurnian cintamu kepada Allaah saja.

[putishaniva]

Apapun tindakan manusia lainnya yang dilakukan kepadamu, jangan izinkan mereka menjadi pengaruh besar terhadap siapa dirimu saat ini.

Kita adalah manusia yang memiliki banyak lika-liku kehidupan hingga membuat kita menjadi manusia yang kita temui saat ini. Sudah masanya untuk saling memahami jika ada ditemukannya perbedaan, bukan saling menyalahkan setiap prinsip yang kita percayai dan segala hal-hal yang kita lakukan untuk terus bertahan hidup (selama masih dalam cara yang halal dan tidak di luar syariat Islam). Tidak ada manusia yang lepas dari kesalahan, dan tidak ada pula satupun kebaikan yang tidak melekat dalam dirinya. Kita bukan malaikat, bukan pula syaitan.

Pada akhirnya, semua hanya tentang seleksi alam. Dalam prosesnya, memang tidak selamanya semua orang akan satu frekuensi dan membersamai perjalanan kita. Ada hak mereka untuk datang dan pergi dalam hidupmu, dan ada hakmu juga untuk tidak begitu mendramatisir setiap inkonsistensi mereka. Itu bukan bentuk kita tidak peduli pada kehadiran mereka, tapi sebagai cara melindungi dirimu agar tidak lagi kehilangan diri sendiri hanya demi diterima orang lain.

[putishaniva]

Tidak ada yang salah dari berhasil memaafkan manusia di saat kamu punya kesempatan untuk meluapkan segala emosimu atas kekecewaan yang kamu dapatkan darinya. Justru, itu adalah salah satu bukti Allaah membantumu untuk bisa berusaha memberikan kedamaian dalam hidupmu sendiri, agar semakin mudah pula aura positif itu tertular kepada orang-orang di sekitarmu.

[putishaniva]

Pertemuan denganmu adalah sebuah ketidaksengajaan

Hanya sebatas memberi jeda pada diri di tengah riuhnya dunia

Lucunya, siapa sangka

Hal tak direncanakan itu justru memecahkan sebuah misteri

Bahwa ternyata kehadiranmu adalah momen yang kunantikan

Mungkin, visualisasimu di sini memang tidak sempurna

Karena kesempurnaanmu memang harus dilihat secara langsung

Namun, aku tak peduli semua itu

Saat kehadiranmu sudah berhasil membuatku tak berpaling

Itu sudah cukup membuatmu menjadi sempurna

Untukku dan untukmu, dalam hidup kita

[putishaniva]

Untuk segala keinginan yang selalu kita panjatkan dalam doa kepada-Nya , tidak ada satupun yang tidak didengar-Nya. Termasuk di saat kita mendambakan pribadi yang lebih baik dari hari ini.

.

Mau jadi orang yang ikhlas? Allah latih dengan kehilangan, entah itu dari benda mati ataupun makhluk hidup yang kita sayangi dan cintai.

Mau jadi orang yang sabar? Allah latih dengan dipertemukannya kita bersama orang-orang yang mudah membuat kita terpancing emosi.

.

Dan insyaaAllah setiap tahapan yang kita lewati di dalamnya, akan melatih kita menciptakan sebuah kebiasaan dan mindset baru, dan nantinya menjadi sebuah karakter baru yang kita harapkan. Aamiin allahumma aamiin.

[putishaniva]

Di hari ini, aku tidak membuat quotes apapun. Ternyata, tidak terasa sudah 19 hari berlalu sejak awal Desember dimulai, dan aku belum ada menuliskan apapun tentang insight yang aku dapatkan selama bulan Desember ini.

Oh, mungkin aku hanya bisa bilang ini. Menulis itu bukan perkara mudah, karena tidak semua orang sanggup agar bisa mengkonsistenkan diri meluangkan waktu membuat tulisan, dan salah satu orang itu adalah aku.

[putishaniva]

Ternyata, berolahraga, berdiskusi atau sebatas duduk bercengkerama bersama bukan hanya beberapa kegiatan yang bisa dilakukan ketika sudah lama tidak saling bertegur-sapa. Saling berusaha menciptakan beragam foto estetik juga bisa menjadi salah satu kegiatan seru yang juga bisa dilakukan untuk mendokumentasikan kenangan.

[putishaniva]

Tidak selamanya keputusan yang salah berdampak pada sebuah hal tidak baik. Barangkali, kesalahan itu pula yang justru mengantarkan kita kepada hal-hal yang tidak terduga. Salah satu hal tersebut adalah cara untuk menunjukkan seperti apa karakter seseorang yang sebenarnya ketika melalui beragam rintangan yang tidak disenanginya.

[putishaniva]

Memang benar, kita harus melihat segalanya lebih dekat, agar setiap keputusan yang kita ambil tidak hanya sebatas berlandaskan emosi semata, melainkan sudah ada data valid yang kita dapatkan di lapangan.

[putishaniva]

Belajar untuk menghargai siapapun manusia yang kamu temui saat ini. Kita tidak pernah tahu akan seperti apa kehidupannya di masa depan, dan kita tidak berhak melabeli masa depannya hanya berdasarkan diri dia yang kita temui sekarang.

Masa depan ibarat sebuah kertas putih bersih yang belum tercoret apapun, dan Allah Maha Adil memberikannya kepada setiap manusia terlepas dari seperti apa dirinya di masa lalu dan masa sekarang.