Tumgik
qorryaulya · 5 years
Photo
Tumblr media
Nasehat itu memang bisa datang kapan aja ya, lagi iseng-iseng buka youtube lalu menemukan Khutbah Nikah seorang muslim di Amerika Serikat.
Daaan, ternyata yang paling membutuhkan khutbah nikah selain si pengantin adalah justru mereka yang sudah lebih dulu membangun rumah tangga.
Kenapa? Sebab khutbah nikah itu bahan refleksi yang amat sangat dalam. Ia jadi pengingat alasan kita menikah, tujuan kita mengambil tanggung jawab ini, dan renungan panjang betapa (mungkin) kita —khususnya para suami— masih jauh dari ciri suami seperti Rasulullah, yang kalau pulang selalu tersenyum, memuji istrinya, menyimak keluh kesahnya, tidak pernah mencela masakannya, membantu pekerjaan rumah, memberi hadiah, senang bercanda, mengajak jalan-jalan, dan segala macam akhlak yang kalau disebutin malah makin jelas ga ada mirip-miripnya sama the prophet, the teacher, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Di akhir khutbah, Sang Ustadz mengajak para suami, supaya kalau pergi, entah berangkat kerja, atau naik pesawat atau kemanapun, katakanlah kalimat romantis untuk istri, supaya kalaupun itu menjadi kalimat terakhir yang ia terima, itu adalah kalimat terbaik yang mewakili segenap perasaan kita.
©achmadlutfi | 15 September 2019
2K notes · View notes
qorryaulya · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lakeside home in california | design by Jenni Kayne & photos by Tessa Neustadt
THENORDROOM.COM - INSTAGRAM - PINTEREST - FACEBOOK
6K notes · View notes
qorryaulya · 5 years
Text
Tumblr media
Listen to music in that language. Listening to music in the language you are trying to learn surrounds you in the language and helps you develop a sense of how it sounds.
Watch TV and movies in that language. Listening to people have actual conversations in the language can help give you an idea of how it works. I recommend watching variety shows and children shows because the language is normally very basic. Plus, variety shows normally have certain words and phrases on the screen.
Use flash cards and take quizzes frequently. This helps you stay sharp with things you really need to know and remember. I personally don’t like flash cards, but when it comes to learning vocabulary, it can be a big help.
Practice writing and spelling. You can do this by writing daily in a journal. This can also help with forming your own sentences. Simply write about things like what you ate or what you did, or your thoughts in general. The more you write, the more comfortable you will be forming your own sentences.
Try speaking in the language whenever you get a chance. Do it with a friend who’s also learning or someone who already speaks the language. If you can’t do either one of those, you can practice by talking to yourself or an assistant on your phone. There are also apps such as hellotalk or kakao where you can talk to people. ALWAYS BE CAREFUL WHEN TALKING TO STRANGERS!!!
Learn words and phrases that you find yourself using often. Don’t try to learn advanced phrases and terms that you don’t use on an everyday basis. You may think it’s helping you, but it’s actually setting you back.
Learn more about the culture that surrounds the language. When you learn more about the culture, you will understand why certain things are said in certain situations. Understanding the culture = Understanding the language
Master the alphabet + pronunciation. Before you learn any sort of vocabulary or sentence forms, fully understanding the alphabet and each letter’s pronunciation is a MUST! In every language, there are those letters’ sounds that change depending on certain factors.
Master sentence structure. Sentence structure is a big problem that many people face when first learning a language. Chances are the sentence structure of the language you’re learning is the complete opposite from your own. (Unless you speak English and are learning Chinese; vice versa)
Become familiar with the keyboard. You will probably find yourself typing in the language often, so you might as well learn the keyboard. I recommend downloading a keyboard on your phone from the play store or app store.
Practice daily. When you do this, you’re bound to remember the information better. If you don’t and you stop studying for too long, there’s a high chance that you’ll forget some of the basics. I would know. It’s happened to me before.
Tumblr media
GOOD LUCK
5K notes · View notes
qorryaulya · 5 years
Photo
Tumblr media
Summer Alps - Switzerland - June2k17
IG: https://instagram.com/lutz.heidbrink/
7K notes · View notes
qorryaulya · 5 years
Photo
Butuh rekreasi
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
HIKING THE ROCKWALL TRAIL
The Rockwall Trail is stunning a 55km (34 mile) trek through BC’s Rocky Mountains. You’ll hike through flower-filled meadows and larch forests, down into deep craggy creek valleys, past hanging glaciers, and beneath the jagged mountain peaks of Kootenay National Park. It’s a beautiful hike, easily one of the prettiest in all of Canada, and the views seem almost unceasing.
More photos on the Field & Forest blog
133 notes · View notes
qorryaulya · 5 years
Photo
Tumblr media
827K notes · View notes
qorryaulya · 5 years
Text
Akhirnya, bisa ke buka juga setelah sekian lama lupa password.
0 notes
qorryaulya · 7 years
Photo
Tumblr media
Water Colour Projects🌿
241 notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Quote
Know that if people are impressed with you, in reality they are impressed with the beauty of Allah’s covering of your sins.
Ibn al-Jawzi (via islamic-art-and-quotes)
190 notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Photo
Tumblr media
@WeHeartIt /entry/176287901
15K notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Text
Benar, publik tidak memerlukan bagaimana keseharianmu. Mereka hanya butuh kebermanfaatanmu
-ara
136 notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Text
Mylog : Pergi Melamar
Hari kemarin setahun lalu, aink pergi melamar.
Berangkat dari Bandung sama keluarga inti dan beberapa kerabat trus ketika nyampe majalengka, saudara-saudara mamah yang orang pribumi juga ikut mengiringi lamaran. Alhamdulillah lamaran diterima.
Kalo dipikir pake logika dan kondisi dompet saat itu, kok aink berani ngelamar? Dengan modal yang kata sebagian orang seadanya, aink maju ngelamar. Bukan karena aink nyepelein pernikahan sehingga bawa modal seadanya, tapi sebisa-bisa aink ngemodal harta ketika itu ya emang segitu.
Alhamdulillah, menjelang hari lamaran dan pernikahan semua kebutuhan yang di atas kertas masih kosong pendanaannya tiba-tiba cukup. Aink jadi menikah. Disini aink bilang tiba-tiba karena memang aink dan istri yang waktu itu masih calon memang ga punya dana yang mencukupi. Kami cuma siapin planning, butuh apa aja, acaranya gimana, cuma kayak gitu. Itu kami persiapkan dari awal pacaran sebelum tujuh bulan kemudian resmi menikah.
Ketika proses, satu persatu to-do-list mulai kami cicil. Kenalan sama keluarga inti, ramah tamah dengan keluarga besar, planning lamaran dan nikah, sampai minta restu sama wali. Semua dikebut tujuh bulan, dengan keyakinan Allah yang nanti menyiapkan dananya.
Nekat? Engga, kalo kata ustad Hanan, ini namanya Faith.
Ketika mengusahakan sesuatu yang baik karena Allah, modal utamanya bukan ikhtiar tapi keyakinan. Ikhtiar yang terbaik cuma kewajiban kita. Belum tentu berkorelasi dengan hasil untuk bisa dijadikan modal.
Selama proses, aink cukup stress. Sebagaimana lelaki pada umumnya yang hendak menikahi anak orang lain, aink selalu bertanya-tanya. Gimana nafkahinnya ntar, dapet darimana modal nikahnya, tinggal dimana ntar, kalo usaha ga lancar gimana dst,. dll,. wr.wb..
Ketika itu, istri yang masih calon selalu mengingatkan “Allah pasti nolong, kita ga akan dibiarin gitu aja. Sesusah apapun insya Allah ga akan ampe ga makan”. (ini nih calon istri idaman, daebak. Coba ditiru ya akhwat-akhwat).
Dan begitulah, ucapannya terbukti. Se-ga-punya-uang-gimana juga kita masih tetep bisa makan. Meskipun sebab-sebab rejeki yang kasat mata seperti bekerja dan berdagang hasilnya lagi ga bagus, rejeki tetap jalan terus. Sering banget di rumah tiba-tiba banyak makanan tanpa harus keluar uang.
Kayak minggu kemarin, istri pengen makan buah-buahan. Besoknya beli jambu batu sekilo (ini ikhtiarnya), besok-besoknya tiba-tiba datang alpukat mentega, dukuh, kedongdong, manggis dan pepaya. Yang diikhtiarin segimana, yang dikasih segimana. Ga meching emang.
Sama kayak lagi usaha. Uda nyoba ini itu, uda ikhtiar segala dicoba tapi kalo belum waktunya rejeki turun ya omset segitu-gitu aja. Tapi ketika ga diusahain, rejeki malah dateng.
Jangan berpikiran sempit dengan menyimpulkan kalo rejeki datang dengan meninggalkan ikhtiar. Rejeki kapan turun dan segimana banyaknya harus diyakini terserah Allah. Suka-suka Allah. Manusia ikhtiar sebagai pemenuhan kewajiban dan ladang amal.
Bisa aja ada orang ga kerja tapi bisa hidup 80 tahun tanpa kekurangan makanan. Tapi nanti di hari akhir dia ga punya pahala dari kerja keras mencari penghidupan yang halal di dunia. Padahal kata nabi ada dosa yang ga bisa dihapus kecuali dengan bekerja keras mencari nafkah.
Yakin dan paham konsep ini ga bisa sekali jadi. Aink pun masih terbata-bata dalam memahami ini. Tapi sekalinya paham betul, insyaAllah ujian hidup ga akan jadi beban. Kaya miskin nikmatin aja.
Sama halnya dengan menikah,.
Kalau memang uda punya keinginan yang baik dan mau menjalani prosesnya, InsyaAllah dibantu. Aink ga bisa ngasi banyak tips ke temen-temen aink yang belum dan pengen nikah.  Cuy, perihal keyakinan ga bisa disampaikan semata via lisan.
Banyak kok yang lebih berada dari aink menunda nikah karena merasa belum cukup modal meski uda ada calon. Atau uda punya modal tapi belum juga nemu calon. Kebanyakan menetapkan ‘standar’ sendiri yang cenderung menyulitkan dan belum tentu berdampak besar ke kehidupan pasca pernikahan. Satu tips dari aink, sebaik apa pun orang punya persiapan sebelum nikah, ujian pasca nikah akan selalu ada.
Ada yang mesti punya kerjaan tetap baru mau nikah. Eh, ternyata baru beberapa lama nikah di-PHK. Ada yang ga punya kerjaan tetap, serabutan dan masih kuliah, trus nikah eh sekarang uda punya anak dua dan hidup tenang.
Planning memang mesti ada. Wajib. Tapi menggantungkan nasib sama sebab-sebab duniawi melebihi rasa percaya kita sama Allah itu yang ga boleh.
Throwback setahun lalu ketika mau nikah. Kalo dipikir-pikir, modal utama aink menikah memang bukan harta benda. Tapi, kerelaan untuk diuji dan kesiapan untuk berbaik sangka pada Allah. Modal yang ga aink kumpulin sendiri tapi dirintis dan dikumpulin bareng-bareng sama calon istri yang sekarang uda jadi istri.
941 notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Photo
Tumblr media
2K notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Quote
Setiap senja pasti memiliki lembayung. Begitu juga, setiap umur pasti memiliki ujung.
(via miftahulfikri)
164 notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
daily self care checklist ft. emojis✨ get enough rest • take your meds • stay hydrated • and eat enough food 💕
210K notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Fog in the Woods by Jerdess
2K notes · View notes
qorryaulya · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Untitled by Elena S.
5K notes · View notes