radenh-blog
radenh-blog
Raden H
10 posts
Keji itu membiarkan gagasan membusuk di dalam otak.
Don't wanna be here? Send us removal request.
radenh-blog · 7 years ago
Text
Tubuh ini mendadak menggigil. Menggigil akan dingin. Kedinginan karena rindu. Sebab rindu memang tak pernah mudah, bahkan hanya untuk sekedar menafsirkan.
Belum lagi ketika rindu mengajak kawannya, temu salah satunya~
3 notes · View notes
radenh-blog · 7 years ago
Text
“Laki-laki macam apa yang berpikir & berani memberi kado ulang tahun buku TTS yang dikemas dalam kertas koran yang dibungkus tas kresek zebra? Lelaki kardus pun tak sanggup berfikir sejauh itu”
-Rdnh, 2018.
0 notes
radenh-blog · 7 years ago
Text
Bangunku Kesiangan
“Selamat siang! Sedang apa kamu disitu ? He he”
2018 kali ini dibuka dengan sedikit perasaan ketar-ketir yang aku alami, mungkin juga mewakili keresahan laki-laki yang bernafas di Republik ini. Apalagi kalau bukan karena “Mardilan”.
“Laki-laki macam apa yang berpikir & berani memberi kado ulang tahun buku TTS yang dikemas dalam tas kresek zebra, pada gadis pujaan ?”
Aku berani taruhan kalau lelaki kardus yang gila perempuan pun mungkin tak sanggup berpikir “sejauh” itu.
Memang jaman sudah berkembang. 1990-2018, atau yang tersusun dari 2 dekade + 1 windu bukanlah sekedar perbedaan 11-12.
Dari sudut pandang 90an pun rasa-rasanya langka sekali laki-laki yang memimiliki ide se-masterpieces itu. Bahkan perempuan pun mungkin tak ada yang berpikir kado ulang tahun selain boneka, coklat manis, seperangkat alat sholat, dan roti dengan krim gula lengkap beserta lilin tentunya.
Memang tidak semua perempuan adalah Milea, atau malah Milea bahkan pernah ada atau tidak. Akan tetapi kalau semua perempuan di Republik ini paling tidak menghargai apa yang dilakukan oleh laki-laki, setidaknya laki-laki telah diringankan bebannya hehe. Mungkin yang dimaksud Milea bukan hanya kata benda (orang) saja, melainkan kata sifat pula.
Menjadi laki-laki di 2018 itu berat. Semoga kita kuat. Doakan saja.
-
Maafkan apabila tulisanku sedikit ngelantur, karena bangunku kesiangan. Setelah bangun siang jangan lupa tidur siang ya. Selamat tidur lagi hehe
“ Gombalan Mardilan memang manis, legit, dan gurih mirip martabak manis. Tetapi berlaku hanya ke seseorang seperti Milea. Ihu ”
-Rdnh, 2018.
0 notes
radenh-blog · 8 years ago
Photo
Tuhan memang adil
Tumblr media
382 notes · View notes
radenh-blog · 8 years ago
Text
Istana Negeri Keraton
Bagi Damar Mahesta awalnya malam itu terasa sama seperti malam-malam lainnya. Masihlah jogja yang dingin, walaupun tetap sedikit gaduh. Dia seseorang yang benar-benar membutuhkan keheningan didalam hari-harinya. Yang membuatnya bertahan hidup sekaligus tersesat tanpa arah. Tanpa petunjuk dan tujuan yang jelas. Maka jangan salah apabila ia terlihat seperti seseorang yang berusaha menghilangkan diri.
Hingga ia menemui sesuatu yang berbeda dengan lainnya. Sesuatu yang masih sangat alami, sangat damai, dan tak lazim bagi zaman ini. Kalau tak salah pada malam itu dia berada di suatu tempat yang bernama Roro Jonggrang dan Ratu Boko. Jangan salah, itu bukan dua Candi yang berada di sebelah barat Jogjakarta. Tapi sebuah nama jalan di salah satu tempat di Negeri Keraton. Baginya tempat itu tak kalah melegenda dengan dua istana tersebut.
Di tempat itu pula ia menemukan manusia-manusia yang mungkin se-imajinasi dengannya. Sama persis dengannya, orang-orang berjalan-jalan seolah ia tak memiliki kegiatan lain yang lebih menarik. Tapi anehnya tak ada raut muka seperti orang yang sedang linglung. Yang terlihat justru seperti mereka sedang mengobrol pada alam. Orang-orang istimewa yang sedang berbicara dengan Penciptanya. Orang-orang yang sedang berusaha menikmati dunia dengan caranya.
Sekilas terlihat menikmati dunia itu perkara yang mudah bagi orang-orang seperti Damar Mahesta. Jika saja kita sudah berusaha keras untuk seperti Damar, namun tak merasakan setitik kebahagiaan, aku bingung harus menyebutnya apa. Mungkinkah hidup ini membuat hati kita keras ? Atau malah  barangkali orang-orang seperti Damar Mahesta ini memang orang “istimewa” yang dilahirkan Negeri Keraton. Hanya orang-orang seperti Damar yang tahu. Hehe..
- Rdnh, 2017.
0 notes
radenh-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
KEPADA YANG DIRINDU
“Selamat sore” kataku. Apa kabar hari ini ? Apakah kamu masih seseorang yang mahir membuat orang-orang merasakan kehangatan senyummu ? Kuharap tak ada perubahan drastis ya.
Anggap saja aku ini seseorang yang hanya bisa mendoakanmu. Seseorang yang sedang merindu entah apa yang dirindu.
Biarlah orang melihatku sebagai manusia yang hanyut dalam imajinasinya sendiri. Yang terlarut-larut dalam khayalan yang dibuatnya.
Tapi bolehkah aku minta satu hal darimu ?
Kuingat jarang sekali aku berani meminta sesuatu padamu. Kali ini hal kecil sederhana saja, tapi sebetulnya tidak juga.
Tolong sedikit kurangilah senyummu itu. Bukan apa-apa maksudku. Namun asal kau tahu, senyummu itu lebih menagih dari segala candu apapun.
Ah, tapi biarlah aku menjadi “pecandumu”. Biarlah, sebab bagiku kau candu terbaik yang kutemui di dunia yang syahdu ini.
- Rdnh, 2017.
0 notes
radenh-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Dari yang memilih untuk menjadi pecandu pagi, “Percayalah, menikmati bulan berganti menjadi fajar itu seperti nikmat Jannah.”
- Rdnh, 2017.
0 notes
radenh-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
“Beberapa orang memilih membenci hujan ketimbang mensyukurinya. Terlihat biasa bagi sebagian orang, mungkin.
“Air yang jatuh dari mata” pun tak jatuh begitu saja bukan ? Bukankah “air jatuh dari mata” itu tak jauh beda dengan yang jatuh dari langit ?
Entah terharu atau sesungguhnya Dia sedang sedih karena terlupakan ?
Lalu apanya yang haru disyukuri bila dari kesedihan ?“
- Rdnh, 2017.
0 notes
radenh-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Dinginmu menusuk bagai angin Agustus.
- Rdnh, 2017.
0 notes
radenh-blog · 8 years ago
Quote
Because it’s human nature to hope for impossible things.
Sophie Kinsella, My Not So Perfect Life (via quoted-books)
1K notes · View notes