Text
hi aura
what's up?
sudah terguncang perasaannya? sudah terluka dan perih-perih hatinya? sudah kering air matanya? sudah cukup menerima apa yang terjadi? hahahaha hiksss riiil ketawa nangis. pertanyaan macam apa itu. tapi semoga udah terlewati semuanya. karena gimana juga, hidup harus berlanjut meskipun kita pengennya bobo aja.
aku dari kemaren ga nanya-nanya dan kayak ga respon berlebihan. tapi percayalah dalam hati cukup terguncang. ga ada pembenaran apapun untuk menganggap enteng 'so called tumor'. ya cukup lemas juga denger kabarnya.
namun, aku ngerasa harus ngasih waktu: ke kamu untuk memproses semua sampe akhirnya menerima (i wish u udah di tahap acceptance), juga ke aku untuk mengendapkan semua. aku tuh emang sering delayed feeling gitu. juga ngasih waktu buat ngejar deadline-deadline sialan itu wkwk.
i've been there. bukan mau adu nasib wkwk. tapi aku perlu waktu lamaaa sekali buat memproses semua. so yaa gitu. berlindung di balik "ngasih waktu" padahal mah mungkin, gatau. tapi lagi, percayalah, you’re always on my mind deh serius. ada khawatir-khawatirnya mah.
ga ada harapan selain kamu udah mulai nerima semua dan mutusin buat bangkit. kehentak mah pasti sih itu. marah sama semua hal. kesal sama semua hal. kepala berisiknya minta ampun. dada sesak. mata panas. semua gelap. merasa kosong, dll. tapi wishing you’ve found some peace after everything. it wasn't easy pasti. pasti suliiit, sulit banget. tapi ya lagi, semoga semoga semoga.
aku mirroring, jadi aku tuh ga banyak nanya, ga banyak pengen tahu, ga banyak menawarkan apa-apa, karena dulu aku tuh pengennya sendiri. ditanya-tanya orang, terutama keluarga, rasanya dalam hati tuh pengen bilang 'heleh bct, diem deh' gitu. ditawarin orang buat nganterin, buat apa, buat apa, pengennya marah-marah aja. gamau respon apa-apa. pengen ngilang dari semua hal. tapi justru itu yang berat ya, pengennya ngilang dan pause waktu, pengen sendiri, tapi hidup dan relasi-relasi sama orang terus jalan.
nah jadi, aku emang jadi ga berani nanya. kapan operasinya. dianter siapa. di mana. dll. ah mungkin aku cukup cemen juga. apa ya, kikuk gitu rasanya wkwk. mau WA juga duh gimana ye. dah lah bikin di tumblr ae wkwk.
the most important thing, aku berharap semuaaa yang baik-baik buat kamu. kamu bisa menjalani semua dengan baik. operasi lancar. cepet revocerny-nya. bisa segera bangkit lagi. bisa terus pengen bangun dari tidur buat kerja kerja kerja karena punya uang itu legit kaaan. jangan (mau) mati dulu dah intinya. sekarang kudu enjoy lyfe banget, fuck everything, fuck everyone. you you you pokoknya. the new you juga valid banget. nanti kita bikin komunitas penyintas tumor yang doyan mie ayam dan ngomongin pamarentah. dah ya, mau bobo.
nih ada salam dari isyana, dia mau nemenin sendiri-nya chrisye cenah wkwk. biar makin supaya.
cheers!
youtube
0 notes
Text

kembali utuh
semakin tumbuh
mencapai sembuh
berlari dari segala lusuh dan rusuh
yang selalu bertumpah riuh
atau hanya sekadar misuh-misuh
kembali utuh
semakin tumbuh
mencapai sembuh
kembalilah bersimpuh
di waktu subuh
untuk kembali utuh
(jayapura, 2019)
2 notes
·
View notes
Text
menjelang 23 desember
sebagai orang yang lahir di tanggal-tanggal akhir bulan terakhir, kadang suka bingung mau ngapain. maksudnya, selalu bingung. harusnya sih memang waktunya pas banget untuk, ya misal untuk membuat resolusi (?) gitu, atau merangkai-rangkai kepingan kehidupan yang berceceran (?) ?. tapi sungguh itu tidak pernah dilakukan. kadang untuk berharap saja sudah tidak mampu.
yang paling suka diingat mungkin, hari ini berpuluh-puluh tahun ke belakang, Ibu lagi berjuang antara mati dan hidup buat ngeluarin aku dari rumah pertama dan selalu jadi yang utama —rahim Ibu. apalagi kalo ditambah cerita Ibu, pas aku lahir kondisi keuangan Ibu-Bapakku lagi parah-parahnya, lebih parah lagi tabungan Ibu untuk lahiran saja hilang. sedih amad emang. kadang, sering juga berpikir, kesedihan demi kesedihan yang mengikuti itu kok ya betah amad dan beranak pinak terus di kehidupan aku. ow tidac.
suka banyak tanya kenapa, tapi ya ga perlu. cukup dijalani dengan baik dan ikhlas (?) setiap harinya.
selamat menjelang tanggal 23 desember ayu, terima kasih telah selalu bertahan. terima kasih telah selalu berjuang. terima kasih Ibu.
0 notes
Text
Kamis kemarin aku dijadwalkan operasi kecil di Dokter Bedah Mulut setelah mundur satu minggu karena ketidaksiapanku. Setidaknya, sudah tiga bulan ada benjolan atau daging jadi di area gusi bawah di dalam mulut.
Takut? Ya tentu saja.
Setelah rapat di daerah Kemang, aku segera memesan Gojek. Setelah daftar dan cuci-cuci tangan, aku menunggu di depan ruang dokter. Takut pasti, deg-degan iya. Sampai berkali-kali aku tengok jam tangan, entah untuk apa. Ingin kabur sih sebetulnya.
Tak lama aku didatangi perawat. Sebelum masuk, aku tanya "Mbak, dibius kan? Lama ga?". Jawabnya, "Iya dong dibius, enggak kok ga lama". Ternyata jawabannya tidak membuat aku tenang karena aku sudah melihat pisau, gunting, jarum, dan alat-alat runcing lainnya yang berwarna silver. Setelah cek tekanan darah, dokter dengan raut muka yang ramah menyapaku. Dokternya Bapak-Bapak, sudah berumur. Menenangkan.
Setelah ina inu ina inu selesai, dokter bilang "ini tumor, jinak, tidak ganas".
Aku bisa merasakan jantungku berdetak hebat. Sambil memperlihatkan daging yang sudah diangkat, dokter bilang "ini kalo terus tumbuh bisa sampai sekepal tangan tapi kekebalan tubuhmu bagus, imunmu ngejagain terus biar tumornya ga tumbuh".
"Aku harus gimana, Dok?" tanyaku.
"Mbak nya suka marah-marah terus ya?", tanya balik dokter.
"Aku gasuka marah-marah, Dok", jawabku.
"Nah, kenapa ga marah-marah aja? Kalau kesal, marah, keluarkan aja"
I know something wrong happened inside me but,,, come oooon.
Meskipun dokter bedah mulut, tapi dokterku itu ga ada bilang soal kesehatan mulut atau gigi. Pesannya hanya : memintaku datang lagi minggu depan untuk cek jahitan dan dagingnya, serta memintaku untuk pintar marah-marah.
Keluar ruang dokter aku langsung duduk di sofa. Beberapa menit mencerna semua hal yang baru saja terjadi. Berasa mimpi ya enggak, berasa nyata juga aku kayak gamau mengakuinya. Setelah merasa tenang, aku selfie dan mengabari keluarga : "aku abis operasi kecil, katanya tumor ehee, tapi aman insya allah". Setelah itu aku pulang kos, nangis di gojek. Sesampainya, Bapak Gojeknya bilang "cepat sembuh ya Mbak". Hehe aku ingin meluk Bapaknya seketika, ga ada ngobrol selama di jalan tapi ya tau aja gitu Bapaknya :).
Aku sudah gamau ngapa-ngapain, gamau mikir apa-apa, cuma mau tiduran aja tapi ada beberapa komunikasi dan kekhawatiran keluarga, terutama Ibu Bapak, yang harus aku jaga. Berpura-pura semua baik-baik aja memang sangat menguras energi. Lebih dari sakit.
Semalaman aku gabisa tidur. Nangis, mual-mual, gulang-guling. Bersyukurnya aku bisa nontonin tiktok yang lucu-lucu :)). Ketawa-nangis-ketawa-nangis, gitu aja terus.
Nangis karena tiba-tiba aku marah dengan semua hal yang seharusnya aku marah tapi tidak aku lakukan. Cukup aku yang tahu, cukup tidur aja yang menghapus semua kemarahan dan kekesalan, cukup aku saja. Aku merasa, selalu itu rumusanku setiap berhadapan dengan kemarahan, kekesalan, dan kekecewaan. Ketiduran saat lagi nangis adalah kebiasaanku sejak lama, ketika bangun akan baik kembali seperti tak pernah ada tangisan di malamnya. Begitu terus.
Nyatanya, memang segala sesuatu itu gabisa dihadapi sendirian. Setidaknya aku harus mengakui dan mengeluarkan semua rasa yang aku rasa. Tidak abai atas segala rasa yang ada. Aku seharusnya tidak denial atas rasa sedih, marah, kecewa, kesal, cemas, takut,khawatir, bahagia, bangga. Tidak lagi.
Aku sadar, aku sering sekali berada pada posisi yang sebetulnya aku ga nyaman, di posisi yang sebetulnya aku tidak mau, di posisi yang sebetulnya aku gak bisa, tapi malah IYA IYA AJA. Sering sekali.
Lalu kemarin, aku disadarkan teman baik bahwa dunia ini tidak hanya bergerak untukku, tidak semua bisa dan harus mengerti aku dengan sendirinya, lalu bukan kewajibanku untuk menyenangkan semua orang, bukan tugasku untuk membuat standar bagaimana memahami perasaan orang lain.
Tugasku kini adalah harus belajar artikulatif mengungkapkan perasaan. Rasa senang dan bahagia rasanya aku mahir, tapi gelagapan untuk rasa yang lain. Belajar membuat mekanisme untuk membuang pikiran dan perasaan yang telah membatu. Belajar membangun komunikasi yang baik untuk mengungkapkan keinginan. Belajar menerima semua respon yang tidak melulu sesuai dengan keinginanku. Dan tentu saja aku harus belajar untuk meminta tolong dan mengakui aku butuh.
Juga, belajar untuk tidak hanya mengumpulkan meme dan tulisan tentang mental health tapi luput untuk dilaksanakan :))

0 notes
Text
Don’t put off seeing a doctor or specialist about your mental health/wellbeing.
A lot of the time, mental health disorders will lie to you and make you believe you’re not ‘sick enough’ to get help. They make you believe that it’s not real, that you’re making it up, or that there are other people out there who are ‘sicker than you’ so you should just put up with it.
But just listen to me for a minute, from someone who’s been there and knows what it’s like to think those things.
If you’re crying for days at a time and you don���t really know why, then please speak to your doctor.
If you’re feeling empty with no motivation or excitement, please speak to your doctor.
If you’re constantly hearing horrible thoughts about yourself in your head, please speak to your doctor.
If frequently you find yourself alone and scared and hiding from everyone, please speak to your doctor.
If you feel overwhelmed and you can’t carry on, please speak to your doctor.
If you have a gut feeling that something might be wrong, even if there’s only a 1% chance, please speak to your doctor.
You don’t have to keep going through this. You don’t have to feel this way. Please seek the help you might need.
6K notes
·
View notes
Text
U know how a laptop gets really slow and struggles if you haven’t shut it down in a while, or have too many programs open, and just closing down some unnecessary things or turning it off overnight can really give it a lease of life?
You’re kind of like that too. It’s okay if you’re feeling burned out to give yourself some time to just shut down and do nothing for a little while. It’s okay to need to put some things on the backburner if you’re juggling too much at once.
11K notes
·
View notes
Text
Memaknai
Pemaknaan kita pada sesuatu sering berbatas hanya karena ego atau kemauan. Ego kita yang membuat kita enggan memulai, enggan untuk menyapa dan bertanya, enggan untuk mencari tahu, padahal semuanya tersaji di depan mata. Juga kemauan kita yang surut, semuanya serba mudah, tapi kita enggan beranjak.
Karena kita merasa diri ini lebih baik, seringkali lahir penilaian-penilaian kita kepada orang lain. Padahal, kita belum mencermatinya, hanya sekilas melihat dan mendengarnya. Karena kita merasa sudah cukup, kita enggan untuk belajar lagi dan lagi. Semisal, begitu banyak kajian tersaji di masjid-masjid di kotamu, tapi kamu memilih duduk di rumahmu.
Dan tentang pemaknaan. Barangkali, kita tidak kunjung berhasil mengenali hidup dan jalan yang kita tempuh ini sebab dua hal itu, ego dan kemauan. Pemaknaan kita menjadi buntu, berkutat pada hal-hal yang sama. Di satu sisi kita ingin tahu, disisi yang lain kita malas beranjak. Kita kembali berkutat pada ujian yang serupa berulang-ulang, karena kita merasa sudut pandang yang kita ambil adalah yang paling benar, enggan mencoba melihat dari sisi yang lain. Kita berkutat pada pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya hanya ada di masa lalu, bukan sibuk membenahi hari esok.
Dan kita kebingungan akan kemana hidup ini, rasanya seperti air mengalir. Tapi, kita tidak tahu ke mana mengalirnya. Rasanya seperti angin yang berhembus, tapi kita tidak tahu kemana arahnya.
Hidup menyimpan banyak jawaban yang hanya akan kita temukan dengan cara menjalaninya, meredakan ego, dan mau untuk bersusah payah.
©kurniawangunadi
725 notes
·
View notes
Text
Aneh ga sih kalo nyebarin kuesioner untuk refleksi diri sendiri? Aku sedang merasa harus melakukan evaluasi diri. Sedang merasa bukan jadi orang baik, bukan jadi teman yang baik. Let me know kalo mau membantuku ;)
Lah monolog ini mah. Lawak.
0 notes
Text
Di Atas Meja dan Mari Bercerita dari Ruang Tunggu juara sih!
1 note
·
View note
Text
1 Maret 2017 : - berangkat kerja - streaming speech Trump di kongres - baca-baca TOR - pesen makan - nonton kedatangan Raja Salman - tidur beberapa menit - komen-komen dikit di TOR - rapat - 19.00 an pulang kos - ngobrol sama temen-temen kos - tiduran - chat - bahagia - sedih - ngantuk - liat youtube - 2.26 AM ga ngantuk
2 notes
·
View notes
Photo

Apa menurutmu jarak dalam sebuah hubungan romansa? Apakah itu semacam penghambat atau pengganggumu? Atau justru sebagai berkah?
Aku, dan setidaknya Nawaal El Sadaawi yang menulis itu adalah orang-orang keren yang menganggap jarak adalah sebuah berkah. Iya aku orangnya keren, siapa lagi yang bilang keren kalo bukan kita sendiri kan? Iya itu.
Aneh rasanya setiap ditanya orang soal gambaran kehidupan berkeluargaku kelak, ketika kujawab, banyak dari mereka yang tertawa dan ga sedikit bilang ngaco.
Aku bilang, “aku ingin punya suami yang mempunyai pekerjaan di luar rumah berminggu-minggu atau bahkan berbulan. Aku ingin kami tidak sering bertemu, tapi kami tahu, kami pasti akan saling menjaga. Biar rindu itu membuncah, biar rasa itu semakin kental, oleh sebuah jarak”.
And I found Nawal El Sadaawi! She wrote what I agreed, she wrote what I hard thinking, she wrote what I want to do in my future. I love her, I love every single word in her book.
Apakah kamu masih takut dengan jarak setelah ku kasih tahu tentang ini? Setelah ku kasih tahu bahwa jarak bisa memperbaharui cinta, rasa sayang, dan kerinduan?
Aku ingin sekali tak mendengar atau membaca umpatan orang terhadap jarak. Jangan pernah mempermasalahkan jarak, permasalahkan dirimu dan pasanganmu. Lihat kembali seberapa kuat cinta yang dibangun.
1 note
·
View note
Text
Hopeful by Bars and Melody
Please help me God, I feel so alone I'm just a kid, I can't take it on my own I've cried so many tears, Yeah, writing this song Trying to fit in, where do I belong? I wake up every day, don't wanna leave my home My mamma's askin' me why I'm always alone Too scared to say, too scared to holler I'm walking to school with sweat around my collar I'm just a kid, I don't want no stress My nerves are bad, my life's a mess The names you call me, they hurt real bad I want to tell my Mom but She's havin' trouble with my Dad I feel so trapped there's nowhere to turn Come to school Don't wanna fight I wanna learn So please mister Bully Tell me what I've done You know I have no Dad I'm livin' with my Mom 'Cause I'm hopeful, yes I am Hopeful for today Take this music and use it Let it take you away And be hopeful, hopeful And He'll make a way I know it ain't easy but that's okay Just be hopeful Why do you trip at the color of my skin? And whether I'm fat or whether I'm thin You call me a loser, you call me a fool I ain't got a choice I gotta go to school I wish I had an angel to stand by my side I'm shaking with fear, I'm so scared inside Doesn't really matter if I ain't got the looks Why do you always hurt me and destroy my books? 'Cause I'm hopeful, yes I am Hopeful for today Take this music and use it Let it take you away And be hopeful, hopeful And He'll make a way I know it ain't easy but that's okay Just be hopeful I give you all my money every single day I didn't ask to be born but now I have to pay I ain't got no food, you take all I have When I give it to you, you search through my bags I wrote this song for you to see We could've been friends, yeah you and me Mister Bully, take a moment please Every single day you bring me to my knees 'Cause I'm hopeful, yes I am Hopeful for today Take this music and use it Let it take you away And be hopeful, hopeful And He'll make a way I know it ain't easy but that's okay 'Cause I'm hopeful, yes I am Hopeful for today Take this music and use it Let it take you away And be hopeful, hopeful And He'll make a way I know it ain't easy but that's okay Just be hopeful What I wear is all I have We lost our home, I'm living from a bag Yo mister Bully, help me please I'm flesh and blood, accept me please. #antibullying #antiperundungan
3 notes
·
View notes
Quote
Aku ra pengen kowe lungo. Aku yo ra pengen kowe muleh. Aku pengen kowe slalu ngono.
Sipon dalam Istirahatlah Kata Kata
0 notes
Photo

Aku sekarang lagi senang melihat langit. Menurutku langit ini beyond. Dan aku ingin sepertinya. Beyond happy! Yippi.
1 note
·
View note