rahmathidayat
rahmathidayat
my life notifications
96 posts
There is no wealth like knowledge, no poverty like ignorance
Don't wanna be here? Send us removal request.
rahmathidayat · 11 years ago
Note
mas blh copas kibulan susunya g? tq
Boleeh :)
2 notes · View notes
rahmathidayat · 11 years ago
Note
Mau Tanya itu tentang alergi anaknya Jadi nggak boles minum Susu kaleng yah, btw klinik kulitnya yang dua huruf apa yah namanya Dan dokter ya Siapa yah makasih banyak
Kalo alerginya dari susu, sebaiknya sih semua produk susu dan turunannya dihindari dulu utk sementara..kalo emang mau, cobain aja dikit-dikit sambil liat reaksi. Sekarang anak saya udah 4.5 tahun ga minum susu sama sekali, makan sayur oke banget..kebutuhan nutrisinya termasuk kalsium didapat dari asupan lain selain susu :)
1 note · View note
rahmathidayat · 11 years ago
Note
Halo oom,mau nanya dong..apa soal UHT yang pernah dibahas dulu itu ada (EBM) evidence based medicine-nya? karena saya coba untuk membuka pikiran sahabat ttg UHT, dan dia blg semua yang ada (termasuk penelitian dr.Hiromi) katanya sampai saat ini EBM yang ada lbh banyak manfaat drpd cacatnya..(i know, semua penelitian itu ya disponsorin sama perusahaan susu lagi,susu lagi..but she's not buying it) So, whats the smartest answer to make her at least having a second thought? makasih sebelumnya yaa
sederhananya gini...4 Sehat 5 Sempurna udah ga dipake sama pemerintah sejak tahun 1995, sekarang pemerintah pake Pedoman Gizi Seimbang. Apa perbedaan yg paling mencolok? Keberadaan SUSU. Di 4S5S susu kaya jadi penyempurna, kaya ga lengkap kalo tanpa susu. Di Pedoman Gizi Seimbang, SUSU hanya menjadi salah satu sumber protein. Iyah, susu jadi satu grup sama tempe dan tahu, kalo untuk kalsium, ada banyak juga sayuran - ikan yg tinggi kalsium.
1 note · View note
rahmathidayat · 11 years ago
Note
Gan tanya dong, kemarin agan bawa anak ke dokter kulit mana? Anak ane senasip nih. Tolong responnya gan
halo gan, gue ke Klinik ErHa..mereka punya klinik alergi anak...semoga membantu gan :)
1 note · View note
rahmathidayat · 11 years ago
Text
Menyoal Poligami, PKS dan Akhwat-nya
Tumblr media
(gambar dari: gettyimages.com)
Disclaimer:
Tulisan ini mungkin akan terlihat sensitif dan dianggap sebagai kampanye hitam saat menjelang pemilu. Well, it's not. Tulisan ini gue bikin karena gue pengen tahu soal poligami dan keingin tahuan gue soal kenapa "kalangan PKS" seperti akrab dengan poligami ini. Jadi, silahkan baca dulu hingga selesai
________________________________________________
Banyak orang termasuk gue yang memandang negatif poligami, bahkan di twitter beberapa minggu kemaren lagi rame sama hashtag #TolakPartaiPoligami, dalam 5 Panduan Memilih Caleg Bersih yang dibuat oleh akun @Bersih2014, poin pertamanya menyebutkan “Tidak memilih caleg yang melanggar HAM, Melakukan Korupsi, Berpoligami, Merusak Lingkungan, Berpihak Pada Buruh Murah, Anti Toleransi & Setuju dengan cara-cara kekerasan”.
Enggak dulu, enggak sekarang, melakukan Poligami adalah salah! paling enggak persepsi itulah yang tampaknya “sengaja” dibangun.
gue jadi mikir, kok kaya enggak ada yang bener soal Poligami ini, kalo emang enggak bener, lalu kenapa Rasulullah kasih contoh?
Membaca Ulang Lagi Soal Poligami
Eh bentar, gue baru tau ternyata ada tiga istilah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terkait Poligami ini, ketiganya yaitu:
poligami /po·li·ga·mi/ n sistem perkawinan yg salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dl waktu yg bersamaan;
poligini /po·li·gi·ni/ n sistem perkawinan yg membolehkan seorang pria memiliki beberapa wanita sbg istrinya dl waktu yg bersamaan
poliandri /po·li·an·dri/ n sistem perkawinan yg membolehkan seorang wanita mempunyai suami lebih dr satu orang dl waktu yg bersamaan
Kalo merujuk definisi KBBI diatas, kayanya istilah yang lebih pas menggambarkan seorang pria memiliki istri lebih dari satu POLIGINI yah? kalo elo cermat, pada definisi Poligami tidak sebutakan kata istri atau suami, hanya mengawini. 
ah, au ah gelap..biar kita sama-sama paham, gue pake istilah Poligami aja yak, yang udah terlanjur terkenal dan umum digunakan.
okeh..seperti yang kita tahu Islam jelas mengenal praktek poligami, selain dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, juga tercantum didalam Al-Quran surat An-Nisa dibawah ini:
Al-Quran surat Al-Nisa' [4]: 3 menyatakan,
      Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
    perempuan-perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya),
    maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:
    dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu khawatir tidak
    dapat berlaku adil (dalam hal-hal yang bersifat
    lahiriah jika mengawini lebih dari satu), maka
    kawinilah seorang saja atau budak-budak yang kamu
    miliki. Yang demikian itu lebih dekat kepada tidak
    berbuat aniaya.
Al-Quran surat Al-Nisa'  [4]:  129  menegaskan  juga
bahwa,
      Kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di
    antara istri-istrimu, walaupun kamu sangat ingin
    berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu
    cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu
    biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
    mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari
    kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
    lagi Maha Penyayang.
Beberapa alasan umum yang sering kita denger adalah soal Poligami yang merupakan sunnah rasul, dan menjalankan sunnah rasul adalah sebuah pahala, bahkan memang disarankan untuk dilakukan. 
Jika merujuk pada definisi, sunnah rasul menurut para ahli hadits adalah semua yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik ucapan, perbuatan maupun respon beliau. 
Faktanya, Nabi Muhammad memang pernah memiliki istri lebih dari satu pada satu waktu.
Pertanyaannya kemudian adalah, apakah menikah dengan satu istri bukan sunnah rasul?
Gue mencoba membaca kembali beberapa bahan bacaan soal ini, well, lewat google sih sama beberapa buku yang gue punya.
Ada fakta menarik dibalik pernikahan nabi dengan banyak istri tersebut:
Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun dengan seorang janda yang berusia 40 tahun, namanya Siti Khadijah. Nabi menikah dengan Siti Khadijah seorang selama 25 tahun, itu berarti Nabi tidak melakukan Poligami selama menikah dengan Siti Khadijah. 
Siti Khadijah sendiri wafat pada usia 65 tahun, yang berarti saat itu Nabi Muhammad SAW berusia kurang lebih 50 tahun. 
Tidak berselang lama setelah meninggalnya Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW menikah kembali, kali ini dengan (1) Saudah Binti Zam’ah, seorang janda beranak 12 yang saat itu berusia 70 tahun. Salah satu tujuan Nabi menikahi Saudah adalah untuk menyelamatkannya dari kekafiran akibat menjanda. Saat itu keluarga Saudah masih kafir dan dikhawatirkan akan memengaruhi kembali Saudah jika tidak diselamatkan keimanannya.
Enggak lama setelah menikah Saudah Rasulullah mendapat perintah dari allah SWT untuk menikahi (2) Zainab binti Jahsy, seorang janda berusia 45 tahun yang berasal dari keluarga terhormat. Pernikahan dengan Zainab ini merupakan suatu pelaksanaan perintah Allah SWT bahwa pernikahan haruslah sekufu.
Setelah menikahi Saudah dan Zainab, Rasulullah kembali mendapat perintah Allah SWT agar menikahi puteri dari bibinya yang pandai mengajar dan juga pandai berpidato. (3) Ummu Salamah binti Abu Umayyah, seorang janda berusia 62 tahun.
Kemudian, berturut-turut nabi menikah kembali dengan beberapa orang istri, yaitu:
(4) Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan, seorang janda berusia 47 tahun
(5) Juwairiyyah binti Al-Haritz Al-Khuzaiyyah, seorang janda berusia 65 tahun dengan 17 anak. Perempuan ini merupakan budak dan tawanan perang yang dibebaskan Rasulullah.
setahun setelahnya, saat Rasul berusia 58 tahun, beliau menikah kembali dengan (6) Shafiyyah binti Hayyi Akhtab, seorang janda dua kali yang berusia 53 tahun dan memiliki 10 orang anak.
(7) Maimunah binti Al-Harits, seorang janda berusia 63 tahun yang berasal dari kabilah Yahudi Bani Kinanah
(8) Zainab binti Khuzaimah bin Harits, seorang janda berusia 50 tahun yang dermawan dan memiliki banyak anak yatim untuk diasuhnya.
(9) Mariyah Al-Kibtiyyah, seorang gadis yang berusia 25 tahun, alasan Nabi  menikahinya adalah untuk memerdekakan Maiyah dan menjaga iman Islamnya, Mariyah sendiri adalah seorang budak.
(10) Hafshah binti Umar bin Khatab, seorang janda yang telah berusia 35 tahun
(11) Aisyah binti Abu Bakar, merupakan seorang perempuan muda yang cantik, cerdas, dan penuh izzah. Allah SWT memerintahkan langsung kepada Rasululah SAW agar menikahi gadis ini. Pernikahan Rasululah dengan Aisyah r. A. Merupakan perintah langsung Allah SWT kepada Rasulullah SAW lewat mimpi yang sama tiga malam berturut-turut (Hadits Bukhari Muslim).
(sumber: http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/rasulullah-baru-poligami-di-usia-51-tahun-tamat.htm#.Uy8DzxYWTC8)
Dari fakta diatas, tergambar bahwa Nabi baru melakukan praktek Poligami pada usia sekitar 50-51 tahun, usia dimana mungkin nafsu seksualnya sudah tidak menggebu-gebu layaknya remaja puber. 
Kalo elo baca link sumber tadi, itu jelas banget alasan nabi melakukan poligami, apakah itu menyelamatkan keimanan seseorang atau menjaga keberlangsungan ekonomi keluarga si janda yang anaknya buanyak banget itu.
Sementara, seperti yang sering kita tahu, beberapa politisi atau artis, melakukan poligami dengan seorang gadis cantik, entah dengan alasan apa.
Dari semua cerita soal pernikahan Nabi tersebut, ada fakta menarik yang perlu elo tahu.
Nabi menikah HANYA dengan Siti Khadijah selama 25 tahun, saat usia nabi 25-50 tahun. Ini berarti Nabi melakukan monogami, artinya monogami juga merupakan sunnah rasul.
Nabi melakukan poligami saat usianya sekitar 50-51 tahun, usia dimana mungkin nafsu seksual sudah tidak sebesar saat muda.
Nabi melakukan poligami HANYA selama 13 tahun dalam kehidupannya, seperti yang kita tahu, Nabi meninggal saat berusia 63 tahun.
nah, coba elo bandingkan..dalam masa hidupnya, Nabi melakukan monogami (menikah dengan satu istri) selama 25 tahun, dan menikah dengan banyak istri hanya selama 13 tahun. Itu artinya sunnah rasul untuk menikah dengan satu istri lebih lama dibanding dengan poligami.
Tapi, Poligami boleh kan?
Ya boleh, tapi kan ada syarat dan ketentuannya.
Gini deh, Cahyadi Takariawan dalam bukunya yang berjudul “Bahagia Diri Dengan Satu Istri” bilang begini soal apakah poligami boleh atau tidak.
“Bukan hanya karena boleh, lalu semua kita lakukan. Kalau anda bertanya, bolehkah seorang lelaki keluar rumah tanpa mengenakan pakaian bagian atas, dan hanya mengenakan celana yang menutup pusar hingga lututnya?, jawaban fiqihnya adalah boleh”. Lalu, apakah karena boleh - dan sesuai syariat (gue tambahin) - lalu Anda pergi ke mal, supermarket, tempat kerja atau ke masjid hanya dengan pakaian seperti itu?” - Cahyadi Takariawan
Jadi, bukan cuma sekedar boleh kan? ada hal-hal yang harus dijadikan pertimbangan.  Misalnya lagi, kita semua tahu bahwa batas aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajahnya, lalu, kenapa enggak ada yang pake Mukena ke mal dan tempat kerja? bukankah pake mukena sudah sesuai dengan syariat? meski boleh oleh Agama, toh hampir enggak ada perempuan yang menggunakan mukena ke tempat kerja atau ke pasar.
Tapi menurut ayatnya emang boleh kan mat? gue ga paham soal tafsir, jadi ini gue kutip pendapatnya pak Quraish Shihab aja:
Al-Quran surat Al-Nisa' [4]: 3 menyatakan,
Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:     dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu khawatir tidak dapat berlaku adil (dalam hal-hal yang bersifat lahiriah jika mengawini lebih dari satu), maka kawinilah seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
“bukan hanya Islam yang pertama kali membolehkan poligami. Dalam kitab perjanjian lama, Nabi Daud mempunyai banyak isteri. Baiklah, kalau kita membuka lembaran Al Quran, persoalan poligami disebut dalam Surat Annisa(4) : 3, disana Allah berfirman "Kalau kamu khawatir, tidak berlaku adil terhadap anak-anak yatim maka kawinilah selain anak2 yatim itu, perempuan2 yang kamu sukai, dua-dua, tiga-tiga, atau empat-empat. Tetapi kalau kamu khawatir tidak berlaku adil maka cukup satu." Kita lihat, ayat itu turun karena ada orang-orang yang sedang memelihara anak-anak yatim yang kebetulan anak-anak yatim itu cantik, masih muda dan punya harta. Mereka ingin mengawini anak-anak yatim itu, atau juga ingin mendapatkan hartanya namun dengan tidak ingin membayar maharnya yang sesuai. Itu namanya mereka tidak berlaku adil. Karena itu, Tuhan melarang para pengasuh anak yatim ini, "Kamu harus berlaku adil, kalaupun kamu ingin mengawininya lantas tidak berlaku adil, maka kawinilah perempuan yang lain, karena anak-anak yatim itu lemah." Ayahnya sudah meninggal sehingga tidak ada yg membela dia, tetapi kalau perempuan yang lain, mereka masih punya orang tua yang bisa membela dia dan sebagainya.” - Quraish Shihab (http://www.muslim-menjawab.com/2009/05/apa-pendapat-ustadz-quraish-shihab.html)
Tuh, konteks ayatnya jelas kan..soal menikahi anak yatim yang lemah, dan Allah seakan-akan menantang, kalo elo berani menikah dengan banyak istri, ya nikahin dong yang masih punya orang tua dan setara, jangan anak yatim yang miskin. Allah juga kasih peringatan, kalo elo ga bisa berlaku adil, ya udah sih nikahin satu orang aja.
Jadi, sampai sini harusnya sih kita udah paham, bukan Poligami-nya yang salah, konsep Poligami yang dianjurkan Al-Quran dan dicontohkan oleh Nabi enggak salah, bahkan benar dan menjadi sebuah solusi. Bayangkan, dari 11 istri Nabi, 9 adalah janda-janda tua dengan banyak anak, dan hanya 2 yang gadis, pun itu ketika usia Nabi sudah sangat tua.
Gimana dengan contoh-contoh yang ada di Indonesia?
#TolakPartaiPoligami
Gue ga bisa enggak membahas soal ini. Iya, soal PKS. Menurut gue, PKS adalah fenomena yang menarik.
Gue harus sebut kalangan PKS, karena gue ga bisa menemukan kata yang tepat untuk menyebut model dakwah dan pangkaderan yang mereka lakukan lewat pengajian-pengajian rutinnya. Meski pengajian-pengajian itu enggak membahas politik, tapi emang murni dakwah untuk memantapkan pemahamannya tentang Islam. Dan enggak bisa dipungkiri, pemahaman dari Ikhwanul Muslimin emang semacam diadopsi oleh kalangan ini.
Dibanding partai lain, gue harus bilang bahwa hanya PKS lah yang punya sistem pengkaderan yang rapih.
Sistem pengkaderannya dimulai sejak SMP-SMA, pendekatannya bukan partai, tapi dakwah agama, buat temen-teman yang pernah ikut ROHIS, pasti paham. ROHIS SMP-SMU umumnya didominasi sama pembimbing dari Mahasiswa/i, yang umumnya tergabung dalam KAMMI atau LDK (Lembaga Dakwah Kampus). 
Orang-orang yang ikutan ROHIS dan aktif dalam pengajiannya pun akan “dijaga” terus hingga ke jenjang yang lebih tinggi. SMP-SMA tergabung dalam ROHIS, pas masuk Universitas biasanya gabung sama LDK atau KAMMI, pas keluar Universitas tetap terjalin dalam pengajian-pengajian Liqo hingga akhirnya akan “diarahkan” untuk menjadi kader partai.
Pemahamannya soal Islam, dijaga sedemikian rupa. Termasuk soal Poligami.
Zaman gue kuliah, gue juga lumayan aktif di LDK, punya banyak teman-teman yang tergabung dalam KAMMI (meski gue HMI). Jadi sedikit banyak, gue paham bagaimana pola mereka, yang hampir enggak berubah. Jika yang diatas bilang A, maka bisa dijamin kebawahnya juga akan bilang A. Tapi gue ga mau bahas soal politiknya, gue mau bahas sedikit soal Poligami ini.
Gue emang sengaja membeli dan membaca buku “Bahagiakan Diri dengan Satu Istri” yang ditulis sama Cahyadi Takariawan. Beliau sering dipanggil Pak Cah, buat yang belum tahu, Pak Cah ini adalah salah seorang inisiator dan saat ini duduk sebagai salah satu anggota Majelis Syuro PKS. Majelis Syuro adalah institusi tertinggi dalam jajaran PKS, kira-kira semacam Dewan Penasihat.
Kenapa gue memilih buku ini? well, karena sepenglihatan gue, para akhwat-ikhwan PKS ini sangat cukup akrab soal Poligami, bahkan tampaknya para akhwat-nya sangat ikhlas jika suaminya berpoligami. Gue penasaran, apa sebenarnya yang melatarbelakangi mereka bisa begitu? 
Oh satu hal lagi, buku ini cukup seru di kalangan internal PKS, karena membuat para ikhwan-nya gelisah, dan membuat para akhwat-nya diam-diam tersenyum. Apalagi yang menulis adalah salah satu petinggi partai dan seorang ustadz yang disegani.
Anyway, ini beberapa kesimpulan yang gue ambil soal Poligami dan PKS berdasarkan informasi yang ada di bukunya Pak Cah:
Poligami sepertinya hal yang sangat lumrah di kalangan PKS, ini tergambar dalam tulisannya Pak Cah, beberapa kali menuliskan bercandaan soal Poligami dikalangan ikhwan, yang tentu ditanggapi dingin oleh Pak Cah yang sampai saat ini hanya menikah dengan satu istri.
Soal Poligami emang dibahas tuntas di pengajian-pengajian dikalangan mereka, jadi boleh dibilang, para akhwat-ikhwan ini khatam lah kalo ditanya soal Poligami. Karena tetap manusia biasa, tentu ada yang udah siap dan belum siap melakukan poligami.
Pak Cah menuliskan kalimat yang ciamik menurut gue, dan tampaknya sedikit banyak menggambarkan perasaan para akhwat yang suaminya memiliki istri lebih dari satu. 
“....tentang tangis tak terdengar di kesunyian malam; tentang luka hati yang tak terobatkan; tentang arogansi dan kesewenangan; tentang senyum yang dipaksakan; tentang kelembutan yang tak didapatkan; tentang kehangatan yang semakin menghilang” 
4. Poligami tampaknya semacam tingkatan yang “harus” dilalui sebagai bagian dari “perjuangan” kenaikan level dalam pemahaman ke-islam-an. Dalam beberapa blog para akhwat, mereka bahkan menganggapnya sebagai sebuah solusi untuk tetap menjaga dakwah dan perjuangan organisasi.
Setelah membaca buku ini kemudian gue mencoba cari tahu soal Poligami di kalangan para akhwat PKS ini. Dari beberapa blog yang berhasil gue temukan dan baca, isinya cukup bikin gue tercengang, kagum, kaget, bingung, campur aduklah. Dalam tingkatan keilmuan soal Islam gue yang masih cetek ini, gue belum bisa memahaminya sih.
Berikut gue coba ringkaskan isi dari beberapa blog para akhwat PKS ini, silahkan baca sendiri:
Soal poligami yang “dianggap” menjadi solusi di kalangan akhwat-ikhwan PKS, bisa baca http://pks-lotim.blogspot.com/2013/04/poligami-di-mata-akhwat-pks.html
Soal model dakwah yang dilakukan PKS, bisa baca ini http://zehanachda.wordpress.com/2013/02/15/kenapa-saya-mau-jadi-kader-pks/
Soal rencana seorang akhwat yang akan dijadikan istri kedua, namun akhirnya tidak jadi, bisa baca ini http://gugundesign.wordpress.com/2011/01/20/izinkan-aku-jadi-bagian-cinta-suamimu-kisah-nyata-poligami-2/
Saat itu juga ku mantapkan niatku untuk mengakhiri semuanya. Walau sedikit terlambat! Ternyata Ubaid tidak pernah menyatakan niatnya menikahiku kepada istrinya, dia berencana melakukannya diam-diam. Dan dia juga tidak pernah memberitahuku bahwa istrinya mengidap depresi berat. Singkat kata, aku menyiakan 1,5 tahun usiaku untuk menunggu seseorang yang tak layak kutunggu!
Pandangan seorang akhwat soal keikhlasan berpoligami, agar tujuan pernikahannya tercapai, bisa baca ini http://novawira-mygreen.blogspot.com/2012/01/ketika-ia-minta-izin-poligami.html
Pandangan seorang akhwat soal poligami, ini menurut gue mewakili pandangan umum para akhwat PKS soal poligami, silahkan baca http://mujahidah-farma.blogspot.com/2008/10/siap-dipoligami-mit.html
Pandangan akhwat bahwa poligami itu indah jika sesuai dengan contoh Nabi. Di blognya beliau menulis begini, “Ayo bagi suami yang mampu berlaku Adil segera poligami; Ayo bagi para akhwat dan Ummahat harus siap dipoligami untuk memberikan peluang bagi akhwat-akhwat yang belum menikah dan janda-janda yang ditinggal syahid suaminya”. Lengkapnya silahkan baca http://am-ma.abatasa.co.id/post/detail/23902/::-indahnya-poligami::.html
Soal keteguhan hati dan mengikuti syariat serta memupuk keikhlasan bila poligami harus terjadi, bisa baca http://www.firman-its.com/2008/11/17/aku-dan-poligami/
Soal menikah yang tampaknya lebih baik sesama kelompok mereka saja, sebagai bagian dari melanjutkan dan mempertahankan dakwah, bisa baca http://silvianasalsabilla.wordpress.com/2013/05/28/cerita-ditengah-penantian/
gimana komen elo setelah baca blog-blog itu?
Akhir Kata
Poligami jelas memang boleh menurut agama, tapi ada syarat dan ketentuan yang harus diikuti.
Gue pribadi tidak mengharamkan Poligami, karena Al-Quran dan Rasulullah sudah memberikan contoh. Masalahnya, apakah Poligami yang dilakukan sudah sesuai Al-Quran dan Rasul? Gue ingat apa yang dibilang Pak Quraish Shihab, jangan mengharamkan yang halal, dan jangan menghalalkan yang haram. Poligami jelas tidak haram.
Sementara ini gue bisa paham kenapa para akhwat dan ikhwan di kalangan PKS cukup akrab dan mau menjalankan Poligami ini. Tampaknya memang bagian dari cara mereka untuk menjadi bagian dari solusi sosial (banyak para akhwat yang berumur namun belum menikah) dan cara untuk menyebarluaskan serta menjaga dakwah tarbiyah.
Anis Matta menikah pertama kali pada 1992, dan menikah kembali pada 2006. Itu berarti baru 14 tahun menikah secara monogami, dan melakukan poligami saat berusia 38 tahun (Anis Matta lahir pada 7 Des 1968), dari pernikahan pertama dikaruniai 7 orang anak, dari istri kedua dikaruniai 3 orang anak. Jelas, dalam pemahaman gue, soal keturunan bukan jadi alasan beliau melakukan poligami. 
Luthfi Hasan Ishak menikah pertama kali pada 1984, menikah kembali dengan istri keduanya pada 2000, lalu yang terakhir dia menikah dengan Darin pada Juni 2012. Luthfi baru melakukan monogami selama 16 tahun, lalu melakukan poligami saat usianya 39 tahun (Luthfi Hasan lahir pada 5 Agustus 1961).
Mobil aja masih nyicil, jadi gue sih sadar diri dah, ga sanggup punya istri dua :D
Wallahu A'lam Bishawab
bahan bacaan:
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/rasulullah-baru-poligami-di-usia-51-tahun-tamat.htm#.Uy8DzxYWTC8
http://www.muslim-menjawab.com/2009/05/apa-pendapat-ustadz-quraish-shihab.html
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Nikah2.html
http://www.hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2013/01/14/2397/tafsir-ayat-ayat-poligami.html
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Nikah2.html
http://www.muslim-menjawab.com/2009/05/apa-pendapat-ustadz-quraish-shihab.html
http://www.masuk-islam.com/inilah-12-nama-nama-istri-nabi-muhammad-lengkap.html
http://books.google.co.id/books?id=gFJ2jqndruQC&pg=PA357&lpg=PA357&dq=usia+nabi+ketika+siti+khadijah+wafat&source=bl&ots=D7NVpfswyf&sig=dknn7YvzlijhB1epWnhb4OyvfHQ&hl=en&sa=X&ei=avYuU5CaIcjpiAfK_YHwCA&ved=0CGUQ6AEwBg#v=onepage&q=usia%20nabi%20ketika%20siti%20khadijah%20wafat&f=false
http://www.konsultasisyariah.com/sejarah-nabi-muhamad-istri-istri-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/06/20/ln36pq-wanitawanita-terkemuka-saudah-binti-zamah-wanita-yang-gemar-sedekah
0 notes
rahmathidayat · 12 years ago
Text
Gue, Baswedan dan Integritas
Integritas: mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran (kamus besar bahasa Indonesia) gue mungkin salah satu orang yang sejak 2009 sudah mengusulkan @aniesbaswedan untuk maju menjadi calon presiden. Iyah, 2009, jauh sebelum akun @aniesbaswedan muncul, jauh sebelum banyak orang mendorong dan memintanya menjadi bakal calon presiden lewat Konvensi Partai Demokrat.
Tumblr media Tumblr media
(twit gue dikomentari oleh seorang teman)
perkenalan gue dengan nama @aniesbaswedan dimulai ketika ia menjadi Rektor Paramadina pada 15 Mei 2007, menggantikan Alm. Nurcholis Madjid. Paramadina dan Nurcholis Madjid emang udah gue kenal sejak jaman kuliah, maklum, di lingkungan HMI, buku Nurcholis Madjid yang berjudul "Islam, Kemodernan dan Keindonesian" seakan menjadi buku wajib bagi para kadernya. Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI pun merupakan sumbangsih pemikiran dari Nurcholis Madjid. Jadi, Nurcholis Madjid dan Paramadina udah ga asing lagi buat gue, pas nama Anies Baswedan muncul sebagai rektor paramadina pun, secara ga langsung gue jadi ngikutin sepak terjangnya. Sejak itu gue jadi akrab dengan nama @aniesbaswedan. dukungan yang gue berikan ke @aniesbaswedan sejak tahun 2009 itu bukan tanpa alasan, @aniesbaswedan adalah salah satu sosok yang membuat gue mau bergerak, saat ini, lewat Indonesia Mengajar ia mampu membuat ribuan pemuda bergerak untuk turun tangan membantu menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia. sejak gue punya hak untuk memilih dalam pemilu, gue belum menemukan sosok pemimpin yang bisa membuat gue tergerak untuk sama-sama dengan sosok itu membangun Indonesia, baru @aniesbaswedan lah yang membuat gue begitu. ide dan gagasannya seketika membuat gue langsung berpikir, INI PRESIDEN gue. tahun 2009 memang belum banyak orang yang mengenal sosok @aniesbaswedan, jadi wajar aja kalo belum banyak juga yang menjagokannya untuk jadi calon presiden. gue sendiri saat itu ragu, apa ada yang mau mencalonkannya, atau apa ada yang mau mendukungnya. Pun gue ragu, apa dia mau, karena terlihat sekali tidak ada ambisi dari beliau untuk maju menjadi Presiden. tapi gue mau, gue mau punya presiden kaya dia. cerdas, punya integritas dan bisa membuat gue bergerak dan membantu dia menyelesaikan masalah di Indonesia. Orasi beliau pada 15 Agustus 2011 dengan judul “Melunasi Janji Kemerdekaan” membuat gue semakin yakin bahwa gagasan dan ide @aniesbaswedan harus didukung, keinginan gue untuk mendukung beliau menjadi calon presiden pun semakin menguat. Gue yakin, someday pasti bakal datang hari itu.
dibawah ini adalah link youtube dalam 4 bagian orasi dengan judul "Melunasi Janji Kemerdekaan" tersebut:
1. http://www.youtube.com/watch?v=oG2SHnS7N5g
2. http://www.youtube.com/watch?v=zW3IjKbbTA4
3. http://www.youtube.com/watch?v=9CerbUEzZhk
4. http://www.youtube.com/watch?v=vuZUmP5K7Hw
Jauh sebelum hiruk pikuk dengan Konvensi Partai Demokrat, secara tidak sengaja gue bertemu dengan salah seorang anggota keluarga dari Baswedan. Oh, bukan hanya bertemu, gue pun menjadi bawahannya langsung di kantor, gue menjadi rekan kerja Samhari Baswedan (Pak Sam) yang ternyata adalah paman dari @aniesbaswedan, atau adik dari ayah anies. Dari "bos" gue itu, gue dapet banyak cerita tentang keluarga beliau, tentang @aniesbaswedan waktu kecil, tentang bagaimana AR.Baswedan mendidik keluarganya, tentang bagaimana AR.Baswedan mengajarkan Sex Education dikeluarganya, juga tentang sebuah integritas yang menurut gue semacam mengalir di keluarganya. Gue inget cerita ketika @aniesbaswedan menjadi Ketua Komite Etik KPK dalam kasus bocornya Sprindik kasus Hambalang, Pak Sam pernah menebak kenapa kasus tersebut bisa terjadi kepada @aniesbaswedan lewat BBM, kala itu Pak Sam hanya bilang @aniesbaswedan hanya menjawab dengan emoticon senyuman. Terus gue mikir, edan ini orang, sama pamannya aja dia ga mau cerita, bener-bener menjaga amanahnya sebagai Tim Etik KPK. Mungkin kalo gue, atau orang lain, pasti udah cerita kalo ada pihak keluarga yang bertanya. Pak Sam kemudian cerita, saya tau Anies ga akan menjawab pertanyaan yang saya ajukan, dan saya juga sadar diri untuk menahan semua pertanyaan jika @aniesbaswedan duduk dalam sebuah jabatan khusus, kasian @aniesbaswedan kalo saya nanya hal-hal terkait kasus yang dia tangani, pasti dia antara ga enak menjawab dan bingung cara jawabnya.
Sebuah kebiasaan baik yang menurut gue enggak bisa dibangun dalam waktu singkat. It was like it runs in the family. Integrity. Lain waktu, kita semua tahu bahwa @aniesbaswedan diundang untuk mengikuti konvensi calon presiden oleh Partai Demokrat, saat itu beliau masih menimbang-nimbang, tidak ada yang tau apakah dia akan mengiyakan atau tidak. Siang itu, saat gue dan Pak Sam sedang di salah satu kementerian untuk mengadakan meeting, Pak Sam bercerita bahwa @aniesbaswedan memenuhi undangan konvensi Partai Demokrat, lalu gue nanya, "loh, jadi udah dateng ke Komite Konvensi pak?", "udah, pagi ini anies memenuhi undangannya kok, makanya saya bisa cerita, karena udah kejadian". Busyet dah, untuk hal yang sekecil itu aja Pak Sam ngejaga banget untuk enggak cerita, kalopun cerita ke gue juga ga bakal ngaruh, mau bocorin ke siapa juga kan? gua juga bukan siapa-siapa? Terus gue mikir, gila ya ini keluarga, solid banget ngejaga amanah, integritasnya dijaga dengan baik. Waktu hari-hari awal gue bekerja, Pak Sam pernah juga kasih nasihat ke gue, dia bilang, "Integrity is like virginity, once you lose it, it's gone for good". Nasihat itu tampaknya dijaga banget oleh keluarga AR.Baswedan, paling tidak, gue melihat jelas dikedua keturunannya.
Hari itu datang juga, 15 September 2013, @aniesbaswedan dan 10 peserta lainnya mendeklarasikan keikutsertaannya untuk bertarung didalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Hari itu datang juga, hari dimana gue harus ikut @turuntangan bersama @aniesbaswedan untuk membenahi Indonesia. Politik Indonesia harus diisi oleh orang baik.
Itu kenapa, pada pertemuan perdana relawan @turuntangan, gue menyempatkan untuk hadir, dan memutuskan untuk berkontribusi semampu gue untuk mendukung @aniesbaswedan menjadi Presiden RI.
Urun Angan? Lipat Tangan? Saya pilih turun tangan - @aniesbaswedan
Tumblr media
(Gathering Perdana Relawan Turun Tangan, 2 Nov 2013-Kemang)
0 notes
rahmathidayat · 12 years ago
Text
Khilafah menurut gue..
Tumblr media
  Gue bukan orang yang ahli agama, bukan juga orang yang ahli masalah politik atau pemerintahan, bukan juga orang yang paham sejarah Islam. Iyah, gue hanya segelintir orang awam yang gatel pengen komentar seputar Khilafah menurut pemahaman gue sendiri.
1 note · View note
rahmathidayat · 12 years ago
Photo
Tumblr media
infographic @ID_AyahASI
0 notes
rahmathidayat · 12 years ago
Photo
Tumblr media
INFOGRAPHIC ASI
0 notes
rahmathidayat · 12 years ago
Text
Kriminalisasi Pembeli Seks; Belum Saatnya
Tumblr media
  Belakangan isu kriminalisasi pembeli seks ramai dibicarakan dikalangan penggiat isu HIV-AIDS. PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) adalah LSM yang pertama kali mencetuskan ide ini secara luas. “Sikap resmi” ini disuarakan oleh PKBI pada peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember 2013 di Bundara HI. Banyak pihak yang menolak ide ini, KPAN dalam pernyataan resminya[1] juga menolak wacana yang berkembang ini, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga tampaknya tidak sejalan dengan ide ini, beliau mengatakan bahwa pada tahap ini kita coba dulu dengan motivasi, dengan mendorong penggunaan kondom. Kalau memang bisa dihukum, dengan agama itu mungkin bisa. Kalau kita dari sisi kesehatan, setiap orang dibantu untuk sehat[2].
Saya memang pernah menjadi bagian dalam diskusi kriminalisasi pembeli seks tersebut di PKBI, sekedar informasi, saya pernah menjabat sebagai Project Manager untuk Program HIV-AIDS dukungan Global Fund Ronde 8 pada November 2010-April 2012. Pada saat itu, konsep kriminalisasi pembeli seks masih sebatas wacana, belum menjadi “sikap resmi” lembaga. Sebagai wacana, tentu hal tersebut menarik dibicarakan, dikala program penanggulangan HIV-AIDS terkesan stagnan terhadap ide baru. Namun, saya tidak menduga “gerakan” tersebut berkembang pesat seperti sekarang ini.
Teman-teman PKBI selalu mengacu pada negara-negara scandinavia (Norwegia, Swedia dan Denmark) yang berhasil menerapkan aturan kriminalisasi terhadap pembeli seks. “Evidence based”-nya selalu mengacu pada negara-negara ini, meski sebenarnya Swedia-lah yang pertama kali menerapkan aturan ini secara resmi pada tahun 1999[3].
Fakta ini menarik, sejauh yang saya baca, Swedia tidak memasukkan aturan kriminalisasi pembeli seks sebagai bagian dari Strategi Nasional Penanggulangan HIV-AIDS[4] di negaranya.
Pertanyaannya kemudian adalah, lalu negara mana yang dijadikan teman-teman PKBI sebagai acuan dalam wacana kriminalisasi pembeli seks ini?
  Cerita Dari Swedia
Setelah melalui penelitian dan studi yang sangat panjang, pada tahun 1999, Swedia menetapkan aturan kriminalisasi terhadap pembeli seks dan melegalkan penjualan seks (prostitusi). Swedia beranggapan bahwa pekerja seks adalah korban dari industri prostitusi. Aturan ini diadopsi secara penuh oleh Norwegia dan Islandia, dan sebagian di adopsi juga oleh Korea, Finlandia, Israel dan Inggris[5]. Penerapan aturan ini bukan berangkat dari ide untuk menanggulangi HIV-AIDS di Swedia, tapi justru untuk menurunkan angka kekerasan dan trafficking  terhadap perempuan dan anak.
Swedia adalah negara dengan jumlah penduduk sekitar 9 juta orang[6], sebanding dengan jumlah penduduk Jakarta berdasarkan data BPS pada tahun 2010[7]. Swedia juga negara kaya (rangking 14 negara dengan pendapatan perkapita). Ann Jordan, dalam issue papernya pada April 2012, mengatakan bahwa Swedia memiliki kondisi pendukung yang tepat, “It has very few sex workers and little evidence of trafficking. The experiment is taking place in a small, fairly homogeneous country with a strong sense of a national identity where such experiments might be able to work.” Sebuah kondisi ideal yang saat ini belum bisa dicapai oleh negara tercinta kita, Indonesia.
Swedia juga memiliki sejarah panjang mengenai keseimbangan relasi gender. Hampir 52% pimpinan di kota, dewan daerah dan pemerintah pusat di kuasai perempuan. Hampir setengah (45%) dari seluruh anggota parlemen Swedia dan 46% menterinya adalah Perempuan[8]. Bandingkan dengan negara kita,  keterwakilan perempuan di lembaga legislatif nasional dan provinsi baru menyentuh angka 17.7%.[9]
Laporan dari telegraph.co.uk menyebutkan bahwa angka pekerja seks menurun hingga 80% sejak aturan tersebut di terapkan. Sebelum tahun 1999, disebutkan ada sekitar 2.500 pekerja seks yang bertebaran di Kota Stockholm, sementara saat ini hanya ada sekitar 150 orang saja[10]. Sementara Indonesia memiliki kurang lebih 214.054 Wanita Pekerja Seks[11].
Meski terlihat sebagai sebuah kesuksesan besar, banyak juga berbagai pihak yang mengkritik laporan resmi pemerintah terhadap penerapan aturan kriminalisasi pembeli seks tersebut. Ann Jordan dalam laporannya bahkan menulis bahwa pemerintah dalam laporan resminya tidak menyebutkan penyebab pasti adanya penurunan jumlah pembeli seks, pekerja seks dan korban trafficking. Apakah benar karena penerapan aturan tersebut? Lengkapnya Ann Jordan menulis, “The government later released an English translation of important sections of the report revealing that, although street-based prostitution has decreased, the government does not know what caused the drop. It does not know either whether the law caused any reduction in the number of sex buyers, sex workers, trafficking victims or migrant sex workers.”[12]
Senada dengan laporan Ann Jordan tersebut, Susanne Dodillet and Petra Östergren para peneliti yang melakukan studi terhadap penerapan aturan tersebut dalam laporannya yang berjudul The Swedish Sex Purchase Act: Claimed Success and Documented Effects menyebutkan, “Having said this, there is still a general consensus that street prostitution declined by about half after the introduction of the Sex Purchase Act. The question is whether or not this decline was a direct result of the Act or not.”[13]
Bagi pekerja seks yang ingin keluar dari dunia prostitusi, pemerintah Swedia memiliki layanan yang cukup baik. Para pekerja seks diberikan layanan konsultasi kesehatan, konsultasi psikologis (untuk menghilangkan trauma) dan layanan sosial lainnya. Mantan pekerja seks benar-benar disiapkan untuk dapat kembali ke masyarakat secara baik. Hal yang hampir mustahil terjadi di Indonesia. Namun, disisi lain, ternyata penerapan layanan sosial ini berbeda antara kota yang satu dengan kota lainnya di Swedia. Terkait dengan bantuan sosial, lembaga-lembaga pelayanan sosial memiliki pelayanan khusus untuk orang-orang yang terlibat dalam prostitusi di tiga kota besar: Unit Prostitusi di Stockholm, Kelompok Prostitusi di Gothenburg dan Pusat Informasi Prostitusi di Malmö. Karena tidak ada pedoman yang disediakan untuk mengatur kegiatan ini, maupun dana publik yang dialokasikan, hal ini telah menghasilkan pendekatan yang berbeda. Di Stockholm, misalnya, fokusnya adalah untuk membuat orang berhenti menjual seks dengan bantuan terapi, sedangkan di Malmö itu termasuk perspektif pengurangan dampak buruk [14].
  Belum Saatnya
Meski terjadi penurunan jumlah jumlah pembeli seks, pekerja seks dan korban trafficking, namun terjadi peningkatan jumlah pembeli seks, pekerja seks dan korban trafficking di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Swedia. Angka prostitusi yang tersembunyi juga diperkirakan meningkat. Karena prostitusi di legalkan, maka pekerja seks dijamin hak-haknya oleh pemerintah. Mendapat layanan kesehatan dan sosial lainnya dengan baik. Sementara di Indonesia, waria saja masih mendapat sorotan jika datang ke layanan kesehatan. Iya, jalan kita masih panjang.
Dari segi apapun, kondisi Indonesia dan Swedia tidak bisa disamakan, tidak aplle to apple. Menerapkan aturan kriminalisasi pembeli seks tanpa analisa dan studi panjang terhadap dampak masalah sosialnya terkesan agak memaksakan. Di sisi lain, strategi untuk mengatasi prostitusi harusnya dibedakan dengan strategi untuk menanggulangi HIV-AIDS. Meski pada kenyataannya memang ada keterkaitannya. Tapi, bukankah dekriminalisasi terhadap pengguna narkoba juga bukan ditujukan untuk program HIV-AIDS?
Dari beberapa referensi yang saya jadikan acuan, Swedia pun tidak menerapkan Kriminalisasi Pembeli Seks sebagai bagian dari strategi nasional dalam penanggulangan HIV-AIDS. Jika Swedia – negara yang pertama kali menerapkan aturan kriminalisasi pembeli seks – saja tidak menerapkannya dalam strategi penanggulangan HIV-AIDS, lalu kenapa “PKBI” seakan memaksa wacana ini untuk diterapkan dalam strategi penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia?
Jika memang wacana ini bisa membawa dampak signifikan terhadap penurunan kasus HIV-AIDS, lalu mana evidence based-nya? Negara mana yang dijadikan acuan?
Kondisi ekonomi, sosial, kesehatan, relasi gender dan hal lainnya sangat berbeda jauh. Jauh, layaknya langit dan bumi. Tapi bukan tidak mungkin kan? Oh iya jelas, tidak ada yang tidak mungkin.
Sebagai sebuah wacana diskusi, tentu ide kriminalisasi pembeli seks ini menarik. Sebagai sebuah pemikiran, tidak selayaknya juga dikekang dan dibatasi, namun sebaiknya juga diperlakukan sebagaimana mustinya sebuah wacana, yaitu dibahas dalam forum resmi seperti seminar, workshop atau diskusi terbatas agar menghasilkan pemikiran yang komprehensif.
Indonesia melalui KPAN sudah memiliki strategi nasional penanggulangan HIV-AIDS dengan melibatkan peran dan tanggung jawab laki-laki dalam menahan laju epidemic HIV & AIDS. Sudah selayaknya, sebagai bagian dari negara Indonesia, PKBI juga wajib ikut serta mendukungnya. Karena, strategi tersebut sebenarnya juga sejalan dengan strategi PKBI dalam menjalankan program HIV-AIDSnya. Di sisi lain, wacana kriminalisasi tersebut juga harus terus dibuka, dalam sebuah koridor diskusi yang terstruktur dan resmi, bukan dengan “memaksakan” ide kepada publik. Sekedar untuk menghilangkan kesan bahwa wacana tersebut terlalu prematur.
  A Rahmat Hidayat
Project Manager Program HIV-AIDS PKBI
Dukungan Dana Global Fund Ronde 8
November 2010-April 2012
     Bahan Bacaan
  ¾     http://health.detik.com/read/2012/12/04/150447/2109091/763/pembeli-seks-dikriminalkan-menkes-yang-penting-jaga-kesehatan
¾     Sweden's Prostitution Solution: Why Hasn't Anyone Tried This Before? http://justicewomen.com/cj_sweden.html
¾     http://www.smi.se/upload/Publikationer/hivsexprev/Engelska/HIVAIDS_in_sweden.pdf
¾     Criminalize Only the Buying of Sex, Max Waltman, 2012, http://www.nytimes.com/roomfordebate/2012/04/19/is-legalized-prostitution-safer/criminalize-buying-not-selling-sex
¾     The Swedish Law To Criminalize Clients: A Failed Experiment In Social Engineering, Ann Jordan, 2012
¾     http://www.sweden.se/eng/Home/Society/Equality/Facts/Gender-equality-in-Sweden/
¾     http://menegpp.go.id/V2/index.php/datadaninformasi/politik-hukum-a-pengambilan-keputusan?download=27%3Aketerwakilan-perempuan-di-lembaga-legislatif
¾     http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/sweden/2254164/Swedens-radical-reform-of-the-law-on-prostitution.html
¾     Estimasi Populasi Dewasa Rawan Terinfeksi HIV 2009, Kemkes RI
¾     The Swedish Law To Criminalize Clients: A Failed Experiment In Social Engineering, Ann Jordan, 2012
¾     The Swedish Sex Purchase Act: Claimed Success and Documented Effects, Susanne Dodillet and Petra Östergren, 2011
¾     http://justicewomen.com/cj_sweden.html
¾     http://www.bayswan.org/swed/swed_index.html
[1] Pernyataan Resmi KPAN Mengenai Isu Kriminalisasi Laki-laki Pembeli Seks http://www.youtube.com/watch?v=LW0-Lr4H0nM
[2] http://health.detik.com/read/2012/12/04/150447/2109091/763/pembeli-seks-dikriminalkan-menkes-yang-penting-jaga-kesehatan
[3] Sweden's Prostitution Solution: Why Hasn't Anyone Tried This Before? http://justicewomen.com/cj_sweden.html
[4] http://www.smi.se/upload/Publikationer/hivsexprev/Engelska/HIVAIDS_in_sweden.pdf
[5] Criminalize Only the Buying of Sex, Max Waltman, 2012, http://www.nytimes.com/roomfordebate/2012/04/19/is-legalized-prostitution-safer/criminalize-buying-not-selling-sex
[6] The Swedish Law To Criminalize Clients: A Failed Experiment In Social Engineering, Ann Jordan, 2012
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
[8] http://www.sweden.se/eng/Home/Society/Equality/Facts/Gender-equality-in-Sweden/
[9] http://menegpp.go.id/V2/index.php/datadaninformasi/politik-hukum-a-pengambilan-keputusan?download=27%3Aketerwakilan-perempuan-di-lembaga-legislatif
[10] http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/sweden/2254164/Swedens-radical-reform-of-the-law-on-prostitution.html
[11] Estimasi Populasi Dewasa Rawan Terinfeksi HIV 2009, Kemkes RI
[12] The Swedish Law To Criminalize Clients: A Failed Experiment In Social Engineering, Ann Jordan, 2012
[13] The Swedish Sex Purchase Act: Claimed Success and Documented Effects, Susanne Dodillet and Petra Östergren, 2011
[14] ibid
0 notes
rahmathidayat · 13 years ago
Photo
Tumblr media
happy 3 (050210-050213) with Ayu – View on Path.
0 notes
rahmathidayat · 13 years ago
Photo
Tumblr media
cinta endonesiah banget ini sayaah...
0 notes
rahmathidayat · 13 years ago
Text
Weaning With Love
Menyapih dengan cinta. Gue yakin enggak ada orang tua yang enggak mau menyapih dengan cinta. Gue sih ga nemu definisi baku tentang menyapih dengan cinta, menurut gue menyapih dengan cinta adalah sebuah proses kesepakatan antara ibu-ayah dan anak untuk berhenti menyusui. Gue lebih memilih untuk tidak memaksa anak untuk berhenti dengan memisahkan anak dari ibunya, memberikan pahit-pahitan atau hal lainnya, tapi gue lebih memilih memberhentikannya melalui proses penyadaran dengan komunikasi yang intensif. Gue ga bilang dengan cara memisahkan anak atau memberikan pahit-pahitan itu ga baik, itu sih balik lagi ke keputusan orang tua tentang bagaimana caranya menyapih. Gue hargai apapun itu. Menurut gue, memulai menyusuinya saja tanpa hal yang memaksa begitu, maka menyelesaikannya juga sebaiknya tanpa hal yang memaksa begitu. Tapi kadang kondisi berkata lain bukan?
Gue cuma mau berbagi beberapa langkah untuk mempermudah melakukan proses menyapih, tapi, ini ga bisa dilakukan hanya oleh si ibu dan si anak, butuh dukungan dari si ayah dan keluarga terdekat.
a)      Tetapkan Deadline
Ga perlu nunggu anak kita berusia 2 tahun baru mikir kapan menyapih, lebih baik semenjak usia 6 bulan atau 1 tahun udah mulai tentukan kapan anak akan disapih. Ini kesepakatan si ibu dan si ayah. Mau dibawah 2 tahun juga boleh, tapi memang sebaiknya memang meneruskan menyusui hingga anak berusia 2 tahun. Tapi sebenarnya proses menyapih bisa dimulai sebelum anak berusia 2 tahun. Nah, kalo lo sendiri kapan?
b)      Lakukan Sosialisasi
Sosialisasi ini penting agar anak dan keluarga paham bahwa kita sedang melakukan proses menyapih. Sosialisasi ini juga penting agar anak merasa dilibatkan dalam proses menyapih. Sosialisasi yang dimaksud adalah mengulangi informasi untuk berhenti menyusui jika usianya 2 tahun. Anak bukan ga paham loh, usia-usia segitu sebenarnya mereka sedang merekam semua perilaku dan perkataan kita. Setiap sebelum menyusui, bilang ke anak jika nanti pas usia 2 tahun enggak boleh nenen lagi, karena dia sudah besar. Ulangi selalu secara konsisten informasi ini ke anak, bisa gantian antara si ibu, ayah atau si nenek.
c)       Pembatasan Menyusui
Sambil terus melakukan sosialisasi, mendekati beberapa bulan tenggat waktu untuk menyapih, lakukan juga pembatasan menyusui. Jika sebelumnya bisa menyusui dimana saja dan kapan saja, kali ini perkenalkan anak dengan aturan kapan boleh menyusui. Aturan ini tahapan yang cukup penting menurut gue, hal ini agar anak paham bahwa ada aturan yang mulai berlaku untuk menyusui. Proses ini tentu akan mempermudah ketika saatnya menyusui benar-benar berhenti. Pembatasan ini pun ga berlaku ketat, bisa sangat fleksibel, tujuan sebenarnya bukan untuk benar-benar membatasi tapi lebih ke pemahaman dan penyadaran bahwa sudah ada aturan dan si anak enggak bisa semaunya menyusui. Meski setelah dengan berbagai rengekan tetap akan dikasih nenen. Misalnya, menyusui hanya boleh di tempat yang bersifat pribadi, contoh: menyusui hanya boleh di rumah, di mobil atau di ruang menyusui. Diluar tempat itu, lakukan penolakan dan berikan pengertian terlebih dahulu sebelum akhirnya tetap memberikan nenen. Ingat, tujuannya bukan benar-benar membatasi, tapi lebih mengajak dan menyadarkan si anak bahwa sekarang sudah ada aturan untuk menyusui. Ajak si Ayah untuk juga ikut serta dalam proses ini, jangan merasa terganggu dengan rengekan dan tangisan anak. Kalo gue sendiri, suka gangguin si anak dengan rebutan nenen, proses gangguin ini menurut gue berfungsi bahwa nenennya udah ga bisa semau dia.
Pada tahap ini lakukan juga pengurangan frekuensi menyusui, jam biasa menyusui bisa dialihkan dengan cemilan sehat atau jus segar buatan sendiri. Lakukan, agar secara tidak sadar, si anak enggak paham bahwa sedang ada pengaturan frekuensi menyusui. Jika biasanya sehari bisa 3-4 kali menyusui, maka bisa dikurangi hingga 2-3 kali.
d)      Hari H
Saat setelah menginjak hari-H berhenti menyusui sebenarnya ga perlu langsung bener-bener berhenti saat itu juga, tapi mulailah lakukan pembatasan seketat mungkin. Si Ayah perlu turun tangan pada proses ini, paling enggak untuk mengalihkan perhatian si anak dari menyusui, bisa dengan mengajak main atau ajak jalan-jalan keluar rumah, apapun silahkan dilakukan pokoknya hilangkan perhatian si anak dari menyusui. Meski sering pada akhirnya tetap menyusui. Ga apa-apa, namanya juga proses butuh waktu. Pada tahap ini sebaiknya menyusui hanya boleh dilakukan dirumah, pemilihan baju yang menyulitkan si ibu untuk menyusui di ruang publik bisa dipake, jadi si anak juga kesulitan buat merogoh-rogoh. Lakukan penolakan seketat mungkin sambil memberikan pengertian untuk tidak menyusui lagi. Pada minggu-minggu awal biasanya tetap berakhir dengan menyusui, ga apa-apa, yang penting saat ini si anak sudah harus berusaha sangat keras untuk bisa menyusui. Lambat laun, sampailah pada masa anak secara sadar sudah tidak menyusui kembali.
Dalam kasus gue, ini yang gue lakukan:
a.       Tetapkan Deadline
Gue dan istri sepakat kita akan menyapih ketika si anak berusia 2 tahun. Hal ini terkait dengan rencana hamil lagi, bukan ga boleh menyusui ketika hamil, tapi lebih karena istri ada riwayat prematur. Jadi ketika si anak berusia 1 tahun, kita sudah sepakat untuk menyapihnya pada usia 2 tahun.
b.      Lakukan Sosialisasi
Sosialisasi kita lakukan saat si anak berusia 1.5 tahun. Pada saat ini secara konsisten kita selalu bilang, “nanti 2 tahun udah ga nenen yah” atau “kamu kan pas 2 tahun udah gede, jadi ga boleh nenen lagi yah”. Informasi ini selalu dilakukan baik sebelum nenen, saat nenen maupun pas main atau dikala mau tidur. Ayah, Ibu, nenek dan anggota keluarga lainnya bisa turut membantu pada tahap ini.
c.       Pembatasan Menyusui
Di tahap ini gue selalu menganggu anak gue pas menyusui, baik dengan rebutan atau dengan menghalang-halangi sampe bikin dia kesel..hehehe. Menyusui pun mulai dibatasi, hanya boleh di rumah atau di mobil. Di mall sih udah ga doyan nenen kalo anak gue, pikirannya teralihkan dengen gemerlapnya pusat belanja itu *halah*.
d.      Hari H
Bener-bener berhenti menyusui kayanya pas usia dia 2 tahun 2 bulan lah. Pas usia 2 tahun udah bener-bener ketat, kita sih ga menemukan kesulitan berarti untuk menyapih,mungkin karena proses tadi dan juga karena kita udah memisahkan kamar tidur semenjak dia berusia 1 tahun. Kebiasaan menjelang tidur juga sudah dibentuk, biasakan – pas ayah ada dirumah sebelum anak tidur – si ayah juga turut bergabung ketika anak mau tidur, hal ini agar si anak enggak asing pas tidur hanya ditemani sang ayah. Hal ini agar anak mulai terbiasa untuk tidak nenen sebelum tidur. Setelah si anak berusia 2 tahun, setiap malam – beberapa kali gue sering pulang cepet untuk bantu proses ini – tidurnya udah sama gue, dan bukan sama istri.
Nah, implementasinya sih bisa bebas yah mau ngapain aja. Jelas cara gue menyapih dengan cara elo menyapih pasti beda. Tapi besaran tahapan tadi bisa digunakan untuk mempermudah. Cuma sekedar berbagi, semoga berguna.
Selamat menyapih dengan cinta.
0 notes
rahmathidayat · 13 years ago
Photo
Tumblr media
tertidur dalam berbagai suasana.... with Ayu – View on Path.
0 notes
rahmathidayat · 13 years ago
Photo
Tumblr media
biasa aja rasanya..ga sesuai harapan gue #indomiecabeijo
1 note · View note
rahmathidayat · 13 years ago
Photo
Tumblr media
serius mikirin transportasi jakarta...
0 notes
rahmathidayat · 13 years ago
Photo
Tumblr media
sarapan pagi... #buahlokal #locavore – View on Path.
0 notes