Tumgik
raihanaescape · 3 years
Text
TANTANGAN MASA DEPAN
nama : Raihana Jasmine Sule
nim : 16930057
kelompok : 108
Dalam lingkungan perkomplekan aku, masyarakat yang 'berada' dan yang kurang memiliki tempat tinggal yang jauh berbeda dalam segi kondisi, perkomplekan, dan suasana. bagi masyarakat yang berada, komplek yang ditempati pasti memiliki penjaga yang ikut mengawasi suasana. Jadi, akan dipastikan keamanan tersedia. Namun, orang yang 'kurang' memiliki wilayah mereka sendiri. Biasanya jalan menuju perumahan mereka melalui gang kecil dan muncul desa kecil disana.
Lain halnya dengan pekerjaan yang mereka miliki. Bagi yang tinggal di komplek, mereka biasanya memiliki usaha dengan pencapaian gaji diatas 7 juta rupiah. Sedangkan orang desa, mereka biasanya kerja sebagai ART di rumah perkomplekan dari masyarakat yang 'berada'.
Hal ini bisa menjadi tantangan masa depan karena perbedaan jauh penghasilan dan juga tempat tinggal dibedakan. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan akan semakin kecil jalanan yang dilewati. Apa yang terjadi jika kepala daerah memutuskan untuk membuat jalan batu transportasi dan merugikan desa karena rumah mereka di geser? Harus diketahui hal ini sedang terjadi di perkomplekan aku.
Isu ini sangat penting untuk diketahui karena bukan hanya diskriminasi yang terjadi trtapi juga merugikan masyarakat desa. Tetapi untung keberlangsungan perjalanan darat yang lancar, seharusnya penempatan desa lebih strategis untuk ditempati sebagai rumah. Meskipun penanggung jawab pelebaran jalan membayar ganti rugi pada masyarakat desa, solusi harus dicari dari kedua pihak.
Sebagai mahasiswa yang dibekali ilmu dan fasilitas yang memadai, kami bisa mengajukan keterberatan terhadap pergusuran rumah desa dan memberi solusi kepada penanggung jawab pelebaran jalan.
0 notes
raihanaescape · 3 years
Text
Toleransi
Nama : Raihana Jasmine Sule NIM : 16920057 Kelompok : 108
Bicara tentang budaya di lingkungan perumahan aku, bisa dibilang sifat-sifat dan perilaku yang diterapkan orang-orang dari berbagai macam budaya, agama, dan kebiasaan sudah di normalisasikan disini. Aku tinggal di perkomplekan Kotabaru Parahyangan yang kini dikenal dengan munculnya IKEA kedua di Indonesia. Kalau pembaca rencana ingin berkunjung ke KBPa, kamu bisa lihat ada berbagai macam sekolah yang disediakan untuk umat dari agama tertentu. Tempat ibadah juga tidak luput disediakan disana. Jadi sudah biasa bagi aku untuk tiba-tiba bertemu dengan keluarga bule yang menyekolahkan anaknya di sekolah internasional di KBPa. wkwk. Kalau bicara tentang budaya yang mengarah ke 'tradisional' itu jarang ditemukan di daerah perumahan aku.
TATANAN
Sistem dan struktur yang diterapkan oleh tetangga di sekitar perumahan aku bisa dibilang sama perilakunya dengan masyarakat umum yang tinggal di perkotaan. Masyarakat pada umumnya akan bekerja di weekdays dan beristirahat di hari Sabtu dan lanjut dengan berolahraga di hari Minggu pagi. Tetapi karena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan, sebagian wilayah di komplek aku ada yang ditutup dan dilarang untuk dimasuki oleh masyarakat yang tidak tinggal di KBPa untuk meminimalisasikan perkumpulan orang di satu tempat. Maka dari itu, jalanan sekitar komplek pun jarang dilewati orang-orang.
TUNTUNAN
Untuk komplek yang aku tempati, sebelum pandemi kami biasanya selalu melakukan paguyuban yang dilaksanakan di sport center. Paguyuban ini tidak bersifat wajib untuk tiap komplek yang berada di KBPa, tetapi jika dilaksanakan akan membantu untuk menambah relasi, terbentuknya gotong royong, dan membantu orang-orang yang tidak mampu. Biasanya ketua paguyuban akan meng-update perihal peristiwa yang terjadi dalam rentang setahun di komplek, meng-update jumlah kas yang diperoleh dari tiap rumah yang menyumbang, dan memberi pepatah kepada satuan pengamatan (satpam) yang telah mengawasi dan melindungi komplek dari segala marabahaya.
TONTONAN
Karena budaya yang terdapat di perumahan aku tidak terpusat pada satu hal, tingah laku dan segala acara yang terjadi di KBPa beraneka ragam sesuai dengan peristiwa atau tanggal istimewa yang setiap agama adakan. Contoh, Idul Fitri adalah saat-saat dimana umat Muslim berbagi dan silaturahmi ke sesama tetangga di komplek. Karena budaya yang dimiliki oleh satu sama lain sudah dianggap wajar, tidak sedikit non-Muslim ikut bersilaturahmi disaat tetangga Muslim berkunjung dan memberi aneka ragam masakan yang khusus dibuat saat Idul Fitri.
0 notes
raihanaescape · 3 years
Text
Identitas Mahasiswa
Nama : Raihana Jasmine Sule NIM : 16920057 Kelompok : 108
HASIL OBSERVASI
Jawa Barat saat ini sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dan tengah menjalankan lockdown untuk beberapa daerah yang rawan Covid-19. Di daerah rumah saya, satuan pengamatan (satpam) telah menerapkan penyempitan jalan mulai dari pukul 19.00 sampai 07.30 WIB dan juga razia berkunjung. Hal ini terjadi karena tidak sedikit orang-orang yang berasal dari luar perkomplekan saya datang berkunjung ke sini untuk jalan-jalan, jogging, atau makan. Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan.
POSISI
Saya sebagai masyarakat mahasiswa yang memiliki kedudukan yang sama dengan masyarakat umum bisa untuk memberikan edukasi untuk orang-orang tentang Covid-19 dan mengapa kita harus tetap di rumah. Saya juga bisa untuk melarang orang-orang yang tidak taat prokes untuk berhenti berkunjung ke daerah saya di saat genting ini.
POTENSI
Saya sebagai masyarakat yang dibekali ilmu pengetahuan dan fasilitas bisa memberikan solusi dari pikiran kritis saya agar orang-orang berhenti unntuk berkunjung, seperti contoh, sanksi untuk orang yang tidak memakai masker. Tentunya hal tersebut perlu dibicarakan lagi oleh himpunan komplek saya dan juga satpam.
PERAN
Dengan begitu, saya sebagai mahasiswa, seorang kakak bagi adiknya, anak dari kedua orangtuanya, dan masyarakat yang sudah dianggap sebagai orang dewasa seharusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi orang-orang yang tidak taat melakukan prokes.
Dengan begitu, saya berharap Indonesia bisa kembali menjadi normal dengan masyarakat yang tertib melakukan prokes.
Tumblr media
0 notes
raihanaescape · 4 years
Text
Reminiscence My Life
Perkenalkan semuanya, nama aku Raihana Jasmine Sule biasa dipanggil Ceuceu (bawaan dari TK). Aku lahir di Karlsruhe, 18 Agustus 2002 tepat sehari setelah kemerdekaan NKRI! Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara perempuan. Perjalanan hidup aku lumayan wild kalo aku pikir-pikir. Mulai dari lahir di Jerman, spent a whole 1.5 year there, lanjut tinggal di Malaysia selama 3 tahun, and voila! Sampai juga di Indonesia, meskipun pernah harus tinggal di Jepang selama setahun pas kelas 3 SD. Dari pengalaman masa kecil aku yang sering berpindah-pindah dan sering banget kena culture shock, I figured something valuable that define my characters.
Firstly, aku orangnya kritis dan mau belajar hal-hal baru, gampangnya kepoan. Sejak kecil aku selalu diajarin orangtua untuk bersikap kritis dan tau asal-muasal munculnya masalah. Aku selalu terapin hal itu untuk pelajaran maupun di real life yang aku jalani. Secondly, aku adalah anak yang positive! HAHAHAHAHA Dari kecil aku gabisa diem dan selalu membawa happy vibes tiap ketemu orang lain, at least that what’s my parents told me. Aku juga selalu melihat suatu permasalahan dengan kepala dingin. Disaat ekspektasi tidak sesuai, aku selalu berpikir semua permasalahan ada alasannya dan yang penting jalani sepenuh hati.
So much for the things I’m good at, aku juga punya kelemahan yang saat ini sedang aku coba taklukin. Pertama, aku adalah procrastinator. There’s so many things I wanna try but everything seems pointless when I faced with gadgets while playing social media. Kedua, I’m not very good with making friends. Selalu harus ada orang yang nge-reach out aku duluan baru aku mau kenalan. I don’t know what happens to me, I feel like my MBTI changes during my high school years. Dulu aku seorang extrovert tapi sekarang jadi introvert.
Menjadi mahasiswa sekarang adalah starting point buat aku pribadi. Semua kegagalan yang aku lalui mulai dari tidak keterimanya SNMPTN, UTBK, dan Ujian Mandiri adalah pijakan batu buat diriku menjadi orang yang independent dan pantang menyerah. Keterimanya aku di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara kelas internasional ITB adalah rezeki yang tidak akan aku sia-siakan dalam hidup aku. Karena itu, peranku untuk masa depan nanti ingin menjadi seseorang yang dikenal akan gigihnya, keras kepalanya, dan semangatnya oleh generasi selanjutnya. Idol maybe, or even CEO? Who knows. 
Raihana Jasmine Sule 16920057 Keluarga 216
Tumblr media
0 notes