Tumgik
ranggakd · 3 months
Text
Di mana @Adriandhy?
Halo dan salam sejahtera untuk semuanya.
Ryan Adriandhy di sini.
Apa kabar? Saya tahu saya nggak akan bisa dengar kalian jawab apa, tapi saya harap semua yang sedang baca ini baik-baik dan sehat-sehat saja. Amin.
Jadi, akhirnya sepotong tulisan yang sudah lumayan lama tertahan untuk saya buat ini selesai juga dan berhasil saya unggah untuk dibaca siapapun yang berminat untuk tahu. Mudah-mudahan benar bisa dibaca, ya.
Keep reading
186 notes · View notes
ranggakd · 7 months
Text
My first open source contribution win 🎉
Tumblr media
0 notes
ranggakd · 9 months
Text
Another small silly win
Tumblr media
0 notes
ranggakd · 9 months
Text
Another small win even though I was in a vulnerable place
Tumblr media
0 notes
ranggakd · 9 months
Text
My first success freelance job
Tumblr media
1 note · View note
ranggakd · 9 months
Text
Someone I followed on Twitter because of his time series insight helped me repost my findings
Tumblr media Tumblr media
0 notes
ranggakd · 9 months
Text
My first dev post got promoted in trending in Python
Tumblr media
0 notes
ranggakd · 9 months
Text
My first dev post got promoted by the official account on Twitter
Tumblr media
0 notes
ranggakd · 9 months
Text
Tumblr media
VOID
Pagi itu, tanpa pemicu, tiba-tiba mata menjadi pedas dan berair mata. Pikiran gue terpaku pada satu statement yang gue muncul di otak ..
"Iya, ya, kalo dipikir-pikir, gue itu sekarang sendirian. Bener-bener sendirian."
Bukan tanpa dasar, otak gue yang random ini berpikir demikian.
Hubungan keluarga cenderung konservatif, menya-menye urusan perasaan it's not our family thing to begin with. I don't have a fond memory about my childhood. Yang gue inget, it was full of jealousy ke saudara kandung gue. Karena dia selalu dapet all the goods things. I got whatever left. So, I learned to be happy with I've got.
During crisis, yang berperan jadi emotional bumper dan pemadam kebakaran? Yeap, you guessed it. Me..
Jangan victim playing yourself dong.
Percaya deh, setiap kali ada kejadian luar biasa yg menimpa keluarag gue, itu adalah hal pertama yg gue lakukan: gue ga mau menjadikan diri gue korban. Along the way, I can't help to think that I am always be THE victim. I just chose not to be one to begin with.
So yeah, our family is not that close. Now that mom and dad, udah ga ada, that distance between me and my sibling tetap ada. Tidak menjauh, tapi juga tidak mendekat. Ya courteous family relationship aja.
Friends. I have good and great friends. Friends yang gue tau kalo they will be there in times of need. Tapi, still sebaik apapun hubungan pertemanan, seorang teman tetap punya kehidupannya sendiri. Posisi lo sebagai teman, walaupun deket, still berada di permukaan ...bukan prioritas harga mati. Dan itu sangat bisa dipahami. Tapi, juga tidak bisa dituntut untuk lebih dari itu.
Kaitan dengan being void and loneliness ...selalu hits hard when time of celebration getting closer. Entah hari raya, entah hari ulang tahun, entah momen milestone apa lagi yang terjadi di dalam hidup lo.
Lo perantauan ke kota lain, tapi lo tau kalo keluarga lo ada di kota asal. Mau lebaran, mau natal, mau lo ulang tahun ...ada seseorang atau sekelompok orang yg "ada" buat momen spesial itu. Walaupun ga dirayain bareng. Ada seseorang yg excited dengan perayaan sesuatu bersama dengan lo.
Pernah ga lo shalat ied atau misa natal, lo liat orang2 sekitar lo ngerayain bareng momen itu...and there you are alone. Iya gue....satu2nya Katolik, keluarga yg lain muslim.
Ngerayain Natal ama temen2 gue? They have their own family to celebrate with. Absurd kalo tiba2 gue crashing in uninvited lah ya. Andaikan lo punya keluarga di kota asal, lo masih punya pilihan untuk pulang kampung.
Gue juga ga expect celebration yg grande atau gimana. In fact I have no expectations. Coz I dare not to have any expectation anymore, simply udah terlalu sering kecewain dengan hopeful expectation dan malah berakhir kecewa.
Sulit sih merangkum apa yg ada di pikiran gue pagi itu,tentang being alone for good. Masih banyak yg bisa gue telaah..tapi, sejauh apapun yg bisa gue telaah, berujung pada pada konklusi: itu adalah pilihan gue dan itu adalah gue bermain jadi korban. Setidaknya itu yg gue rasa banyak orang akan berpikir saat membaca ini semua.
It's not easy to define or tell a story about that void inside yourself to anyone yg belum pernah tau rasanya menghabiskan seumur hidup mencari sebuah tempat yang aman dan nyaman yang bisa kau sebut "rumah".
3 notes · View notes
ranggakd · 10 months
Text
I
Everyday I mourn the loss of the little boy I was and yet the same time I celebrate the man I am becoming
Rangga Dinata
#24
0 notes
ranggakd · 1 year
Text
“I want more out of life than this. I want more, I want more.”
— BROCKHAMPTON, San Marcos
371 notes · View notes
ranggakd · 1 year
Text
“The funny thing is when you start feeling happy alone, that’s when everyone decides to be with you.”
— Jim Carrey
2K notes · View notes
ranggakd · 1 year
Text
why them and not me [2/2]
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
ranggakd · 1 year
Text
why them and not me? [1/2]
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
ranggakd · 1 year
Text
Better Way
I know there's a better way.
Because it's true, there's always a better way.
But I don't know what it is.
If you find out, let me know.
Javier from August Sun by director Franco Volpi
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
ranggakd · 1 year
Text
“Sometimes you just need someone to tell you you’re not as terrible as you think you are.”
— Unknown
400 notes · View notes
ranggakd · 1 year
Text
“This year taught me that my loneliness has more to do with myself than anyone else. The loneliest I will ever be is when I do not have the strength to love myself.”
— Marianna Paige
675 notes · View notes