Text
Cerpen : Ada yang Diam-Diam Berusaha Mewujudkan Impianmu
Ditempat lain, tempat yang tidak kamu tahu dimana. Ada seseorang atau mungkin lebih dan kamu tidak tahu siapa. Mereka sedang berusaha sedikit demi sedikit mewujudkan impianmu.
Orang yang merekam setiap kata-katamu. Kamu tidak tahu kapan ia merekam dalam pikirannya. Kamu juga tidak tahu, siapa diantara orang yang silih berganti pergi dalam hidupmu yang merekam semua itu.
Orang yang mengingat setiap detail kejadian yang kamu lalui. Bahkan mungkin kamu sendiri lupa. Orang yang merinci setiap kesukaanmu dan ketidaksukaanmu. Orang yang tidak pernah kamu ketahui karena ia adalah orang yang pandai menyembunyikan dirinya.
Ada orang itu, orang yang diam-diam mewujudkan impianmu untuk memiliki pendamping yang seperti ini dan itu. Dia berusaha menjadi seperti itu. Padahal ia tidak tahu, apakah kau akan menerimanya atau tidak nanti. Setidaknya, sebab kamu ia berusaha menjadi lebih baik.
Ada orang itu, orang yang diam-diam mewujudkan impian-impian kecilmu. Dan ia berusaha untuk mewujudkannya meski kamu tidak tahu. Dan kamu memang tidak akan pernah tahu.
Orang itu, orang yang kemarin aku temui di sepanjang jalan kala aku bertugas mencari gambar untuk berita akhir pekan. Kameraku menangkapnya, orang yang diam-diam selalu berusaha mewujudkan impianmu sedang memilih buku yang tadi kamu sebutkan ingin kamu beli.
Sesederhana itu.
Rumah, 21 Januari 2015 | ©kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Text
Jika hidup berjalan sesuai dengan rencana kita, maka Allah menginginkan kita untuk bersyukur. Jika hidup berjalan tidak sesuai dengan rencana kita, maka Allah menginginkan kita untuk belajar
Allah maha mengetahui
448 notes
·
View notes
Text

Bisa Jadi
Bisa jadi, ikhtiarmu memang belum maksimal.
Bisa jadi, doamu belum mampu mengetuk pintu langitnya.
Bisa jadi, dosamu masih menggunung sehingga menutup pintumu.
Dan bisa jadi, memang waktumu saja yang belum tiba.
Bersabarlah, tapi teruslah berjuang.
Tetap berprasangka baik pada-Nya.
And you should believe that it will give you a happy ending! Don’t giving up!
1K notes
·
View notes
Text
Terima Kasih.
Terima kasih untuk tidak begitu terburu-buru. Karena ada beberapa hal masih harus kita perjuangkan. Beberapa urusan yang masih belum terselesaikan.
Terima kasih untuk selalu sabar. Walaupun keadaan terasa begitu berantakan.
Terima kasih untuk menjadi yang begitu tenang. Sekalipun dunia tampak terus memaksa. Namun kamu tak pernah gegabah.
Suatu hari, kamu akan menjadi alasan. Mengapa aku harus bersyukur setiap harinya. Dan tetap ingin melanjutkan hidup. Suatu hari, kamu akan datang pada saatnya.
153 notes
·
View notes
Text
Memperjuangkanmu tak pernah mudah bagiku.
Yang mengharuskan menepis ego dan terkadang membakar habis asa. Ku harap suatu hari semua ini tak begitu sia-sia.
Walaupun semua energi rasanya telah ku korbankan hanya untuk membuatmu sekedar menoleh, rasa lelah ini tetap ku pertahankan. Nantinya, pasti akan terbayar.
Sekalipun menyerah selalu hinggap di depan mata, namun kepercayaanku akan sosokmu benar-benar nyata.
Bukankah suatu saat kita akan bertemu?
23 April 2019 | @shafiranoorlatifah
203 notes
·
View notes
Text
Tak ada yang sempurna, tersisa kita yang tak henti mengusaha
Aji Nur Afifah
446 notes
·
View notes
Text
Hal yang paling kusukai dari berdoa adalah, doa bisa melapangkan hatiku. Terkabul atau tidak, setidaknya aku lega Allah selalu ada mendengarku :)
Aji nur afifah
2K notes
·
View notes
Text
Tak Cukup
Hai, kamu yang menyatakan perasaanmu di saat aku berada di atas.
Di saat karirku cemerlang.
Di saat aku sedang cantik-cantiknya.
Di saat aku membuatmu kagum, entah dari sisi baikku yang muncul tiap kali kita bertemu, entah ide-ide cemerlangku yang ternyata juga menyihirmu, entah aku yang kepergok penuh kehangatan sejauh kamu diam-diam memerhatikanku.
Akankah kamu tetap memertahankan perasaan itu padaku, saat aku sedang kehilangan diriku sendiri? Saat kamu ternyata melihat banyak sekali kurangku? Saat aku sedang jatuh-jatuhnya?
Akankah kamu tetap memertahankan perasaan itu meski rasanya aku saja ingin menyerah dan bersembunyi, atau masuk lorong waktu dan lompat ke masa yang akan datang?
Akankah kamu tetap memertahankan perasaanmu itu…?
Perasaan saja tak cukup untuk memintaku hidup bersamamu. Karena aku tahu, semua sisi burukku belum tentu membuat kamu jatuh cinta setiap hari padaku. Aku sepenuhnya sadar cinta bukan penggerak satu-satunya.
Maka balut semuanya dengan iman dan keteguhan hati…aku tak bakal menjanjikan semua ini mudah, namun aku percaya rahmatNya yang akan menuntun kita terus menjadi versi terbaik kita setiap harinya, atasnama cinta padaNya. Menjalar menjadi pribadi yang patut dicintai dari hari ke hari, karena upaya berbenahnya.
Tak ada yang sempurna, tersisa kita yang tak henti mengusaha.
Mungkin kelak aku melakukan kesalahan-kesalahan, tapi orang beriman lapang hatinya untuk memaafkan.
Mungkin kelak aibku membuatmu terkaget-kaget, tapi yang teguh hatinya bahwa semua makhluk diciptakan dengan cela, akan menerima.
Mungkin kelak aku menghiasi harimu dengan hal-hal bodoh atau menyeretmu ikut serta dalam kegagalanku, tapi orang yang beriman dan teguh hatinya percaya bahwa semua ini sementara. Percaya bahwa Tuhan menilai semua prosesnya. Percaya bahwa masing-masing dari kita akan diuji sesuai kadarnya.
Teguh pula untuk fokus pada jalan keluar tiap masalah, bukan malah merutuki atau menyalahkan satu sama lain.
Kalau itu juga kamu temukan padaku, kalau aku kamu nilai juga sama eratnya memegang iman dan keteguhan hati ini, sepertinya kita cocok jalan bersama :)
Karena jatuh hati saja tak cukup…
1K notes
·
View notes
Text
Yang kau upayakan dengan segala ketulusan. Yang kau lepaskan dengan segala keikhlasan. Bila nanti tak beriringan, maka luaskan hatimu dengan penuh kesabaran. Sebab syukur akan selalu berjalan dengan ketabahan dari rinai-rinai rindu yang telah diseduhkan.
535 notes
·
View notes
Text
Sisakan Kebaikan
Saat kita sadar sedang ditimpa musibah dan kesedihan, hal pertama yang harus dilakukan adalah pastikan bahwa yang tersisa bagi kita adalah kebaikan.
Pastikan dengan respon kita. Pastikan dengan bagaimana pikiran dan perasaan kita menerimanya. Pastikan dengan bagaimana perkataan dan sikap kita menanggapinya.
Bukan, ini bukan soal sedih dan menangisnya. Karena jika ini soal sedih dan menangis, maka menangislah sesukamu. Dan ada kalanya memang, air mata diciptakan untuk menangis.
Setiap musibah yang datang, apakah itu kehilangan atau kemalangan yang lain, tak akan membawamu kemana-mana kecuali kamu mengingat Allah di dalamnya.
Setiap musibah yang datang malah akan semakin meremukkanmu manakala kamu mempersalahkan takdir-Nya, menceracau dan memaki ketetapan-Nya sesukamu.
Segala musibah akan mengantarkanmu pada kebaikan jika dan hanya jika kamu menjaga prasangkamu pada-Nya, menjaga sabarmu, dan membangun kembali harapan dalam dadamu.
Barangkali kehilangan memang menyedihkan. Tapi siapa yang tahu jika ternyata Allah sedang menghindarkanmu dari keburukan. Siapa yang tahu jika ternyata Allah sudah menyiapkan ganti yang lebih baik di depan sana.
Orang beruntung bukanlah orang yang tak pernah ditimpa kemalangan, melainkan orang yang selalu menemukan celah untuk bersyukur dari setiap kejadian.
Mampang Prapatan | © Taufik Aulia
472 notes
·
View notes
Text
“Having Iman is like riding a plane—the higher you go, the smaller the things on Earth appear.”
— Sheikh Safi Khan
176 notes
·
View notes
Text
“Seringkali, memaafkan bukanlah karena orang yang bersalah layak di maafkan. Memaafkan itu, bagi kita adalah karena kita sungguh berhak untuk dianugerahi ketentraman hati :) “

Ust. Salim A fillah - Sunnah sedirham surga.
30 notes
·
View notes
Text
Dalam suatu diskusi pagi itu, aku teringat sebuah nasehat yang ia lontarkan pada kami, tentang doa;
“Mendoakan orang yang kita cinta, itu namanya keikhlasan… Tapi mendoakan orang yang membuat kita terluka, itu namanya kedewasaan.”
Ternyata untuk benar-benar menjadi dewasa tidak mudah. Mana mungkin kita bisa mendoakan kebaikan pada mereka yang justru membuat luka? Terdengar seperti toxic relationship bukan?
Dan penyelaman makna atas nasehat ini pun berjalan panjang dan rumit. Ketika kita terluka, bahkan untuk memaafkan saja sulit. Mendoakan kebaikan untuknya? Bercanda.
Hingga waktu berlalu, pemahaman hadir berangsur. Bahwa menjadi pemaaf memang tampak tidak keren. Kita seolah menjadi orang yang kalah. Namun sesungguhnya ada kemenangan besar dibaliknya. Tentang mengalahkan ego.
Jika kamu bertanya mengapa aku sering meminta maaf, sederhana, karena aku tidak ingin membiarkan setitik ego menang. Kita lebih penting dari sekadar aku atau kamu.
Lebih jauh, mari kita belajar dari seorang sahabat yang dijamin surgaNya lantaran ia selalu menjaga kebersihan hatinya dari prasangka tidak baik. “Tidak pernah aku menutup mata untuk tidur, sebelum mengikhlaskan kesalahan orang-orang yang berbuat tidak baik terhadapku dan mendoakan kebaikan untuk mereka.”
Kita belum ditahap itu, tapi mari terus mendekat. Surga tidak pernah diraih dengan mudah.
02.35
Delapan bulan empat
290 notes
·
View notes
Text
من يحبنا ونحن في أسوء حالاتنا هم من يستحقون أن يبقوا في قلوبنا إلى الأبد .
Siapa yang tetap mencintai kita walau dalam kondisi yang paling sulit, merekalah yang paling berhak untuk abadi di hati kita selama-lamanya.
947 notes
·
View notes
Text
Tentang Jodoh
Pernah kebayang gak, bahwa siapa jodohmu, apa pekerjaannya, dan bagaimana kebiasaannya, akan sangat mempengaruhi cerita dalam hidupmu kelak?
7 hari seminggu, 24 jam sehari. Bangun tidurnya, mandinya, sarapannya, bekerjanya, pulangnya, istirahatnya, pekerjaan malamnya, bacaannya, tontonannya, hiburannya, tempat nongkrongnya, dan olahraganya. Semuanya akan menjadi cerita dalam hidupmu.
Apakah dia seorang penulis, wartawan, arsitek, staff ahli anggota dewan, pegawai kantor pajak, tukang nasi goreng pinggir jalan, atau PNS kelurahan, kalian akan saling menyumbang cerita.
Kebiasaannya akan mengisi hari-harimu. Keteledorannya, kesiagaannya, kelucuannya, bahkan kebodohannya akan menjadi urusanmu. Yang barangkali bisa kamu tertawai, omeli, atau tak kamu pedulikan.
Saat kamu memutuskan untuk memiliki dan dimiliki seseorang, ada akibat atau konsekuensi yang harus kamu hadapi. Jika pekerjaannya begini, maka hidupmu akan begitu. Jika kebiasaannya seperti ini, maka hari-harimu akan seperti itu. Sudahkah kamu yakinkan dirimu? Ataukah terbersit secuil keraguan, jangan-jangan bukan dia?
Memang, kadang selektif menjadi dilematis. Terlebih usia tampaknya sulit diajak kompromi. Di saat seperti ini, kita perlu menilik kembali. Siapa yang kita cari, seseorang yang sempurna, ataukah yang mampu sama-sama?
Pada akhirnya, pencarianmu akan bermuara bukan kepada kesempurnaan melainkan penerimaan. Karena tak akan ada orang yang sempurna untuk dipilih, namun selalu ada orang yang layak untuk diterima.
Jika sudah ada penerimaan, maka sisanya adalah keberanian.
— Taufik Aulia
4K notes
·
View notes
Text
truth untold
manusia itu ‘kelar’ kalo ditunjukkin sama Allah satu aja kekurangan/aib dirinya yang selama ini gak orang-orang tahu. sebetulnya gampang banget buat Allah bikin kita ilfeel sama seseorang dengan ditunjukkan at least satu aja kekurangannya yang selama ini gak pernah ’go public’. dan sebaliknya, gampang banget juga buat Allah bikin orang lain ilfeel sama kita dengan ditunjukkan satu aja kekurangan kita yang selama ini berusaha kita sembunyikan rapat-rapat.
tapi apa? lihatlah betapa Maha Baik-nya Allah masih bersedia nutupin semua itu sampai detik ini padahal kita udah kayak apa nabung dosanya. Allah membiarkan orang lain memiliki ekspektasi yang baik tentang diri kita padahal kita belum tentu sampai pada ekspektasi itu. syukur-syukur kalau kenyataannya seperti yang diekspektasikan, barangkali on the way, atau yang paling menyedihkan tidak sama sekali.
beberapa orang merasa terbebani dengan anggapan baik yang tinggi tentang dirinya. namun di saat yang sama mereka juga tidak ingin dianggap sebaliknya. beberapa orang ingin dianggap biasa saja layaknya manusia biasa yang tidak luput dari cela namun di lain waktu ingin diakui juga. beberapa yang lain memilih meng-aamiin-kan saja anggapan-anggapan itu dengan harapan bahwa suatu hari akan menjadi yang sebenarnya. semua itu bukan berarti mereka buruk, bukan. mereka hanya ingin dihargai sebagai makhluk yang masih berproses dan berprogres sebagaimana mestinya, seutuhnya, kurang dan lebihnya.
2019.02.07
860 notes
·
View notes
Text
Ketidaksempurnaan Sempurna
Kita adalah sepasang kekasih yang mulai lelah dengan cinta yang tak kasat mata. Kita melangkah bersama, bergandeng tangan mesra, tersenyum sambil menatap ragu: cerah-terangkah jalan di depan, gelap pekat, atau samar terhalang kabut. Tapi kita terus melangkah.
Kita tak bisa membaca masa depan, tapi kita selalu pura-pura yakin dan percaya saja agar orang-orang berhenti bicara dan bertanya. Agar kita bisa tidur nyenyak dan menyelam dalam samudera mimpi yang batas-batasnya telah kita sembunyikan di bawah bantal.
Kita beteduh saat hujan, berdarah ketika luka, dan—seperti manusia biasa lainnya—berair mata kala dirundung duka. Tapi sesekali kita menari di bawah rinai, menikmati perih yang dipicu oleh rindu, dan menertawakan kepedihan-kepedihan hidup. Kadang kita kalah, kadang mengalah.
Kita adalah kerapuhan yang pura-pura tegar, tawa yang penuh sandiwara, keyakinan yang sarat prasangka.
Kita adalah ketidaksempurnaan sempurna.
…
4 Februari 2019
301 notes
·
View notes