rauhandi-blog
rauhandi-blog
Paradoks kehidupan
205 posts
Bu..Pak. Aku,anakmu ini, masih ndak tahu apa-apa..kasih tahulah aku sesuatu, tapi jangan kasihani aku...
Don't wanna be here? Send us removal request.
rauhandi-blog · 2 years ago
Text
.
Kau bosan bicara cinta?
Malam ini, kita tidak akan bicara cinta yang itu-itu saja. Kita akan bicara cinta yang menguatkan. Yang juga mengenalkan kau pada rasa marah dan kecewa. Dan tentu saja, cinta yang mengizinkanmu bertemu dengan rasa sedih dan takut kehilangan. Oh, juga rasa sakit.
Kenapa?
Karena Aku mulai merasakan kecemasanmu. Ah, kau selalu dipenuhi rasa cemas tak beralasan. Bukankah sudah berkali-kali kubilang. Tak ada yang perlu kau cemaskan. Hidup memang dirancang seperti ini. Seperti dadu yang dilempar dan kau menunggu angka pada sisi yang mana akan terbuka. Itu menariknya hidup. Kau tak tahu apa yang akan terjadi. Bahkan ketika sesuatu telah ada di genggaman, itu pun tak menjamin apa pun. Ia bisa pergi meninggalkanmu, persoalannya hanya kapan.
Jadi, jangan meminta yang pasti. Namun, berilah sebanyak yang pasti kau bisa berikan. Kau tahu benar, segala hal yang kaupilih akan mengantarkanmu bertemu hal lain. Bila kali ini kau bertemu dia maka memang kau harus bertemu dia. Belajar sesuatu dari dia. Merasakan sesuatu dari dia. Saat ini, dia gurumu. Dia yang menjadi mata pelajaranmu.
Sudah seberapa jauh kaupergi? Bolehkah aku jujur? Kau masih ragu-ragu melangkah. Aku merasakan kecemasanmu. Ketakutanmu. Kebimbanganmu. Kau takut, kau gelisah, tepatnya. Ini terlalu mengejutkan untukmu, bukan?
Apa yang kau takutkan? Apa yang kau gelisahkan? Biar kutebak. Kau takut menyakiti. Dan di sisi yang lain, kau takut bila terlalu menginginkan. Kau takut bila pada akhirnya, kau tak mendapatkan apa yang sudah terlanjur kau maui. Aku mengenal setiap jengkal dari dirimu. Tak mendapatkan apa yang kauharap rasanya sangat menyebalkan. Kau tak menyukai rasa itu. Padahal, sedari dulu kubilang, kau tak diciptakan untuk jadi lemah. Kau lebih dari yang kautahu. Sakit yang kau alami adalah kekuatanmu untuk menjadi lebih tangguh. Kemarahan yang kau pendam adalah amunisi yang membuatmu lebih mawas. Kekecewaan yang kau rasakan adalah penanda dalam diri agar tak melakukan hal yang sama kepada yang lain. Bahkan tangis yang diam-diam kaususut, adalah energi mahadashyat yang membuatmu bangkit. Namun, ada saat di mana kau harus berserah. Melepaskan semua. Mengizinkan dirimu meringkuk dan menangis tanpa ditahan.  Ya, sudah lama kau tak merasa lega. Kau bahkan membiarkan aku merengkuhmu.  Aku akan selalu merengkuhmu. Selalu.
 kenapa kau perlu mengenal ragu?Meragu memang sifat manusia. Kau perlu itu untuk paham apa yang disebut yakin. Tapi ketika ragu menguasaimu, kau melenyapkanku. Bimbangmu meniadakan keberadaanku. Membuat kau dan aku menjadi seolah berjarak. Padahal aku begini dekat. Tak seujung kuku pun meninggalkanmu. Gamamgmulah yang justru melenyapkan dirimu sendiri.
Tunggu! Jangan potong pembicaraanku. Kali ini saja, di antara kungkungan udara yang terasa gerah karena suhu tubuhmu yang kian panas dan napas putus-putus yang memburu karena pengap malam ini, dengarkan aku. Anggap saja aku sedang menceritakan sesuatu untuk membuatmu terlelap. Besok kau akan baik-baik saja. Aku janjikan itu kepadamu. Kau akan baik-baik saja. Suhu tubuhmu akan kembali seperti sediakala. Besok, kau akan sudah sanggup berlari di antara rumput ilalang itu untuk mendengar desau angin. Bunyi yang kausuka. Kau bahkan sanggup berjalan dengan langkah yang seolah terbang pada jalan menanjak di bukit itu. Percayalah kepadaku. Aku tak pernah membohongimu. Tidak sekalipun.
Tapi ya, malam ini, malam ini memang dimaksudkan untuk kau hening. Untuk pertemuan kita. Kau tak menduganya bukan? Padahal, aku sudah memanggilmu. Membisikkannya lewat angin. Menitipkan kata lewat mulut yang lain. Sesekali kau sadar. Aku tahu itu. Namun, seperti yang kuduga, kau pandai mengulur waktu pertemuan. Kau sudah terlalu lama tak berbicara dengan aku dan dirimu sendiri. Maaf. Tubuhmu yang sakit hanya alasan yang kubuat agar kaupunya waktu untukku. merindukanmu. Rindu membuat aku harus menemukan cara untuk menjumpaimu. Perlu melemahkanmu untuk membuat kau meringkuk dalam pangkuanku. Sebegitu tangguhnya kau hingga aku pun perlu mencipta taktik. Tapi itu yang aku suka darimu: ketangguhan di balik tubuhmu yang bisa menyembunyikan itu semua yang bahkan tak memiliki liat otot. Malam ini, aku harus memintamu diam dan menghabiskan gelap bersamaku. Ini percakapan kita yang kesekian. Ini malam-malam panjang kita yang entah keberapa kali. Dan kau tetap seperti engkau yang kukenal dulu. Dalam rupa apa pun dirimu, aku selalu akan bisa mengenalimu. Entah di masa yang mana, entah di raga beraneka rupa. Aku akan selalu menemukanmu. Kita akan selalu saling menemukan. Malam ini, izinkan aku kembali hadir di ruang paling pribadimu. Yang kau pilih dengan cermat, siapa saja yang diizinkan ada di sana. Jadi, apa yang kau cemaskan tentang cinta?Perjalanan ini memang dibuat untukmu. Sekian lama kau berjalan dan akhirnya kau sampai di sini. Berapa lama kau merasa ada suara-suara yang terus memanggilmu untuk datang ke tempat ini?
Kau mengabaikannya! Aku tahu itu. Seperti yang sudah kubilang, kau paling pandai bersikap dingin. Kau memang dilengkapi dengan keahlian yang satu itu. Bahkan, butuh melintasi ratusan masa, berapa kali kelahiran, untuk kau pun kembali bersikap hangat kepadaku. Untuk kau mengingatku.
Tapi aku tak pernah lupa. Aku menunggumu. Aku selalu di tempat yang sama. Seperti janjiku. Lupamu memang adalah proses menuju ingat. Dan seperti Itulah cinta yang bukan itu-itu saja. Seberapa menyakitkannya, kau tak bisa mengabaikannya. Seberapa pun kau berjalan menjauh, kau akan selalu kembali. Mungkin kau perlu berputar. Mungkin kau perlu menghindar. Tapi, pada akhirnya kau akan sadar. Cinta itu menggenapkan. Cinta itu membuat kau memiliki semua alasan untuk hal paling tidak masuk akal sekalipun, bahkan yang belum kau ketahui.
Apakah kau akan bertemu kecewa karena cinta? Tentu iya. Cinta akan membuatmu mengenal banyak rasa. Tak hanya bahagia, penuh, dan terpuaskan. Tapi kau akan berkenalan dengan ‘macan’ dalam dirimu. Beberapa orang menyebutnya Kemarahan. Kekecewaan.
Nah! Aku mulai merasakan kecemasanmu lagi. Tenanglah. Ini tidak menakutkan. Seberapa pun besar ‘macan’ itu di dalam dirimu, cinta tidak akan sanggup membuatmu membenci. Awalnya kau akan menduga, cinta akan membuatmu sanggup membenci. Itu logika yang jamak. Kau akan sesaat tersesat di sini. Siapa pun pernah terjebak di rasa ini. Tapi tidak. Cinta yang ini tak akan sanggup membuatmu membenci. Ia mengizinkanmu marah dan kecewa. Dan kerap kali dengan gegabah disebut benci.
Lalu, kau akan berpikir, kau tak lagi mencintai. Ya, kau ada di fase ini sekarang. Tapi, bersiaplah. Ini adalah saat kau memasuki fase yang lebih besar. Ini kelas berikutnya. Yang kusiapkan untukmu. Kau akan melihat dengan lebih jernih, ternyata kau tetap mencintai apa yang kauduga sudah tak kau cintai. Hanya saja, cinta itu bertransformasi. Menjadi bentuk yang lain. Menjelma jadi rasa yang berbeda. Tapi, dasarnya tetap cinta. Cinta yang ini mengizinkanmu mencintai dengan banyak cara. Bukan yang itu-itu saja. Ia mengajarimu berkata tidak. Ia menuntunmu untuk bertemu penolakan. Ia juga membiarkanmu berlaku tak manis. Ia memberimu banyak cermin untuk melihat. Ia mengajakmu menjadi diri sendiri tanpa mencemaskan apa pun.Untuk memahaminya, kau harus mengenal semua rasa itu. Bahkan, pada satu masa, cinta yang ini akan mempertemukanmu dengan kehilangan. Dan bila saat itu, tiba, aku tahu kau tak akan baik-baik saja. Aku tahu kau akan kesakitan. Tapi aku harus membiarkanmu menghadapi semua itu sendirian. Seperti beberapa tahun lalu. Meregang. Mengerang. Kau akan mencaciku. Aku sudah bersiap untuk itu. Dalam titik paling tak berdayamu, aku ingin kau tak melupakan ini. Itu adalah saat kelahiranmu kembali. Sakitmu adalah terapi melawan lupamu. Jangan kau hindari. Rangkul rasa sakitmu. Sebab, itu cinta yang akan mematangkanmu. Cinta yang membuatmu sanggup memberi lebih. Cinta yang meluaskanmu seperti seharusnya. Dan aku tahu kautahu itu. Kau lebih dari sekadar tahu.Sekarang, tidurlah yang lelap. Besok, sebelum matahari terbit dan sinarnya membangunkanmu, kau kembali semula. Tertawalah yang lepas. Aku rindu mendengar tawamu yang bergemerincing dibawa angin.  Jangan pernah lupa itu.  semoaga kamu bahagia selalu,
2 notes · View notes
rauhandi-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Bukit pergasingan - sembalun- lombok
4 notes · View notes
rauhandi-blog · 11 years ago
Quote
karena satu akan selalu berjodoh dengan satu. tidak dua. apalagi tiga Hanya dengan menatapnya, memikirkannya, dan memimpikannya, sudah cukup. Lebih dari cukup
beta
1 note · View note
rauhandi-blog · 11 years ago
Quote
"percayalah perempuanku"dalam keesaanNya atas hatimu untuk hujan dialtar langit.. Jika satu kita adalah sepasang, maka takdirnya adalah sama.. (sama satu)
beta
0 notes
rauhandi-blog · 11 years ago
Photo
Happiness only real when shared - Alexander Supertramp-
Tumblr media
238 notes · View notes
rauhandi-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
What if I were smiling and running into your arms? Would you see then what I see now? 
28 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
126 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Quote
Menuliskanmu lagi, pada senja yang mulai meredupkan jingganya, ada kata-kata yang tak mampu lagi menjelma sebagai sajak cinta. Sebab duka, terlalu sederhana untuk kita rayakan bersama.
(via satukatasaturasa)
10 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Link
Berikut ini dua pertanyaan yang paling kubenci: Apa itu cinta? Apa itu Tuhan? Aku membenci kedua pertanyaan itu sepenuh hati sampai kudedikasikan seluruh hidupku untuk mencari jawabnya, agar kedua pertanyaan itu berhenti menghantui. Dan tidak ada yang lebih memahitkan mulut, memualkan perut,...
4 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Quote
Jika kamu saja tidak dapat membuat dirimu bahagia, bagaimana orang lain bisa bahagia didekatmu?
Xron
1 note · View note
rauhandi-blog · 12 years ago
Quote
Mungkin, cinta itu serupa syair lagu cinta itu sendiri, dimana setiap nada terdengar begitu indah, namun teramat pedih ketika dibaca.
(via satukatasaturasa)
4 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
42K notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Link
40 hal yang menjadi pertanyaan setelah kau harus menjadi kita yang lain dan aku terpaksa mencari kita yang baru
1. apakah kau masih mencintaiku? 2. ada lagu yang mengingatkanmu tentang aku yang selalu mengucapkan selamat pagi kepadamu. apa kau masih mau ucapan itu? 3. apa kau masih...
15 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Link
40 tempat atau lebih yang aku dan kita datangi sebelum, saat, dan sesudah aku dan kau menjadi kita
1. stasiun tugu yogya lalu stasiun gubeng surabaya. stasiun yang aku sebut terakhir adalah tempat pertama kali kita bertemu. 2. terminal bungurasih surabaya. awalnya aku hanya berencana...
2 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Link
40 hal kecil tentang kau yang aku ingat dan lain-lain.
1. kau seperti laki-laki terjebak di tubuh perempuan cantik. hobimu naik gunung dan masuk goa dan yang lain yang laki-laki. 2. dulu semasa sekolah dan awal kuliah kau sangat tomboy. sekarang kau sudah bisa makeup dan bisa lebih...
1 note · View note
rauhandi-blog · 12 years ago
Quote
Carilah pria yang walau tidak tampan, tapi dia akan mapan. Carilah pria walaupun dia galau tapi nanti akan hebat. Carilah pria yang suka tertawa tapi dewasa sikapnya. Carilah pria yang miskin tapi akan kaya karena upayanya. Carilah pria yang santun bicaranya, hormat kepada orang tuanya, cinta kepada anak-anak, dan murah tangannya untuk berbagi kepada sesama.
sam
3 notes · View notes
rauhandi-blog · 12 years ago
Quote
dulu kata mantan - mantan ku cinta sama aku sampe Mati.. kira kira kabar nya sekarang gmana ya.. dah mati apa belum ya..
ash merlyn
0 notes