Tumgik
rdhani 4 years
Text
Kangen di suruh cepet-cepet ke kamar mandi biar ga diomelin ibuk kalo pulang sekolah basah kuyup keujanan. 馃泴馃徎
1 note View note
rdhani 4 years
Text
Suatu ketika, aku berjalan ke tempat yang asing menurutku.
Aku mendapati seorang perempuan dengan segala perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Kulihat pada hatinya, ternyata banyak yang sedang dia rasakan.
Antara senang, sedih, ragu-ragu. Mengapa demikian?
Ketika kutanyai, perempuan itu mulai berani menceritakan apa yang ia rasakan "aku menemukan sosok lelaki yang aku yakini akan menjadi teman ke syurga kelak. Namun, aku ragu, apakah bisa aku menjaga hatinya? Apakah bisa aku menjadi pasangan yang menyempurnakan dirikubdan dirinya? Apakah bisa kita terus berjalan bersama di segala perbedaan yang ada?" sembari terus menangis dan terisak.
"aku yakin, namun aku takut ketika keraguan itu datang lagi. Aku hanyalah perempuan biasa. Aku bukan perempuan yang cantik, bukan perempuan yang paham akan keyakinan, bukan perempuan yang baik, aku tidak yakin untuk terus berusaha menjalani alur hidup sampai waktu yang ditentukan tiba." kembali perempuan itu terisak.
"dia lelaki baik baik, aku sungguu merasa akan merugikannya ketika aku membersamainya sampai akhir usia. Aku tidak ingin lelaki itu menyesal" imbuhnya.
Kutanyakan padanya "Apakah lelaki itu menyayangimu? Apakah lelaki itu menerimamu apa adanya? Apakah lelaki itu tidak menyakiti hatimu? Apakah lelaki itu bersedia berjuang untukmu? Untuk menjadi sepasang yang akan terus bersama selamanya?"
"ya" jawabnya.
"semoga kalian diberi kemudahan untuk menjalani semuanya" hiburku.
0 notes
rdhani 4 years
Text
Perumpamaan langit sama bumi memang.
Sama2 memandang, tp jauh dan ga pernah ketemu.
Kayak gunung sama laut, Jauh...
satu dibawah, satu diatas
satu punya air, satu punya api
Tapi ada juga gunung di dasar laut.
Jadinya menyatu kan ya..
Aku gatau apa aku masih jadi ceriamu?
Apakah masih jadi tempat ceritamu?
Apakah masih orang yang kamu percaya?
Tapi sepertinya aku tak boleh berharap lebih tentang itu.
Aku gatau siapa diantara kita yang pergi duluan
Yang tiba虏 ilang, dan datang lagi tanpa obat.
Lari.. Kenapa itu yang selalu kita lakukan?
Memang nantinya pasti pulang, tapi juga tanpa penyelesaian.
Akhir ceritanya? Ya jadi nanggung. Gantung.
Apa kita gamau coba menyelesaikan tanpa nanggung?
Atau kita akan selalu lari dari apa yang kita miliki?
Lalu kita ini apa?
0 notes
rdhani 5 years
Text
Diri
Ketika aku merasa rendah, kupikir aku tidak berhasil melakukan sesuatu dan hanya terus melihat kesuksesan orang lain.
Merasa gagal untuk menjadi baik, merasa apa yang aku pilih salah, merasa aku tak mampu apa apa.
Mencoba semua jalan untuk mengimprove diri namun nihil. Aku gagal.
Namun sebenarnya aku tidak gagal. Aku hanya perlu menjadi diri sendiri tanpa harus melihat orang lain yang telah bersinar lebih dulu.
Setiap orang punya jalannya masing-masing. Setiap orang punya kapasitasnya masing-masing. Dan setiap orang punya kunci suksesnya masing-masing.
Aku tahu itu, namun apa yang membuatku tetap insecure? Merasa iri dengan kesuksesan orang lain? Merasa iri dengan kehidupan orang lain? Dan merasa terus menerus sendirian?
Aku tidak bersyukur dan tidak tahu cara mensyukuri nikmat Allah. Astaghfirullah hal'adziim :(
0 notes
rdhani 5 years
Text
"Maaf untuk terlalu yakin, terlalu percaya, terlalu berharap, terlalu bahagia, terlalu menunggu, dan terlalu lainnya yang sebenarnya kau sendiri tak ingin."
0 notes
rdhani 5 years
Text
Sialnya sampai menangis setengah gila. Dan tanggapanmu hahahihi saja. :)
0 notes
rdhani 5 years
Text
"Ceritanya singkat. Dikenangnya lekat."
Rdhani, 04/11/2019
0 notes
rdhani 5 years
Text
Tentang timbal balik
Saat itu aku mau ke tempat temenku karena dia ulang tahun. Aku ijin kepada ibuku. Dan entah kenapa tak beliau tidak mengijinkanku. Yaa sebenarnya keadaan rumah agak repot. Tapi, toh baru kali ini aku begini. Dan ibuku pun bilang "kenapa kok temenmu ulang tahun kamu harus kesana? Memangnya dia pernah datang waktu kamu ulang tahun? Kenapa kamu repot-repot ke tempatnya, memangnya dia pernah kesini? Sama jauhnya kamu kesana, tapi apa mereka mau menyambangimu kesini?"
Dan dari situ aku baru sadar, banyak yang ku korbankan untuk mereka yang ku sayang. Tapi sayangnya mereka tidak pernah mengorbankan sedikitpun untukku.
Jadi, aku berpikir ulang "kenapa aku harus repot-repot berkorban kalau mereka tidak ada peduli kepadaku? Jangan membuat diri menjadi terasa payah". Bukan berarti kini hatiku meenjadi keras. Tapi kini sudah lelah berjuang dan tak dihargai. Terimakasih kepada yang sudah menghargaiku. :)
0 notes
rdhani 5 years
Text
Aku, bukan kebetulan yang bisa kau jadikan alasan.
Yang mungkin tak perlu untuk dicari, tak perlu untuk ditemui.
Mencariku hanya membuatmu merasa payah. Tidak mengurangi beban, hanya malah menambah gundah.
Tak berujung, dan hanya berharap.
Hati yang rindu, seakan sudah menjadi tak butuh temu. Dan entah sampai kapan terus begitu.
Rdhani, 10 10 19
0 notes
rdhani 5 years
Text
Pada jiwa yang pernah tertampar
Pada segala kecam dan olok yang tak henti
Pada semua yang telah menyakiti dan tersakiti
Duhai hati yang patah, kembalilah
Cobalah menerima seiring pengakuan
Membuka hati dari sekat ketaktoleran
Adakah rindu untuk pulang?
Adakah rindu untuk sebuah senyuman?
Adakah rindu pada sekedar berjabat tangan?
Bukan dirimu saja yang pernah terluka
Mungkin dia lebih banyak terluka
Hanya saja dia pandai meenyembunyikan kekacauan
Atau kamu tak peduli terhadapnya.
0 notes
rdhani 5 years
Text
Dititik terendahku. Seringkali bermunculan rasa ingin menyerah. Sekedar malas melanjutkan, uring-uringan, dan diam.
Bukan hal baru jika ini terjadi. Daripada memilih pergi, aku memilih untuk terus terjaga walau saling diam. Kenapa? Karena tak ada alasan untuk pergi.
Memilih untuk tidak pergi? Apa karena gengsi sehingga enggan untuk pergi? Bukan itu, aku memilih untuk tetap disini karena aku memiliki mimpi. Aku memiliki banyak ruang untukku bercerita. Aku memiliki kasih yang selalu ada.
Aku hanya tak bisa membayangkan jika kehilanga itu terjadi. Tak ingin aku terganti, dan tak ingin kau terganti. Cukup jadi kita. Jangan lagi. Jangan ulangi lagi.
Marahku, jangan jadikanmu alasan untuk lari. Ceriaku, jangan jadikanmu alasan untum kembali.
Alamku, jangan jadikanmu alasan untuk menetap. Rusakku, jangan jadikanmu alasan untuk lenyap.
Aku ada. Karena kamu bisa menerima.
Rdhani, 15 September 2019
0 notes
rdhani 5 years
Text
Tiap-Tiap Malam dan Hampir Setiap Malam
Di puncak rindu, kau tahu apa yang ku lihat tapi nyatanya tak tampak?
Ya, dirimu. Kenapa aku bisa melihatmu dari sini walau sebenarnya tak nyata dihadapanku? Kenapa aku bisa merasakan hangat senyummu walau terakhir ku rasakan 3 bulan yang lalu? Kenapa bisa aku selalu ingat walau baru 2 kali aku melihatmu? ini bukan halusinasi.
Hei, jika belum kamu rasakan tangisku saat ini, tak apa. Aku tidak menuntutmu untuk ikut merasakan. Tak apa bila harus ku tahan sepersekian rindu yang lebih dominan daripada rekahan hati yang berbunga. Tak apa bila harus tersengal diantara dingin malam untuk merinduimu. Aku bisa bertahan.聽
Aku suka seperti ini. Aku suka setiap nikmat rindu yang hadir. Aku suka rasa yang kian bertambah di setiap harinya. Kau tahu mengapa aku tidak mempermasalahkan jarak? Karena bagiku, rindu ini akan membuat kita saling menghargai pertemuan. Menghargai sebuah kejujuran, dan memupuk kepercayaan.聽
Tapi, terkadang ada rasa takut untuk berlama lama menjaga jarak. Takut untuk berlama lama menyimpan rindu. Takut untuk berlama lama menangis. Takut berlama lama merasakan hadirmu yang tak nyata dan hanya menemani dalam setiap lamunanku. Apakah kamu juga demikian? Apakah kamu memiliki rindu? Apakah kamu memiliki takut? Ataukah hanya aku?聽
Hei, aku menyayangimu. Sungguhan. Nyata. Dan tanpa halusinasi.
Rdhani, 7 September 2019
0 notes
rdhani 5 years
Text
"Pada waktu.. Biarkan berbuat sesukanya terhadap kita saat ini. Pada jarak, jangan biarkan membuat kita mempermasalahkannya"
Rdhani, 14/08/2019
0 notes
rdhani 5 years
Text
Ya Rabb, ingatkan hatiku agar tak pernah lupa, bahwa sebaik-baik pilihan adalah pilihanMu, bukan pilihanku. Sejelas-jelas penglihatan adalah penglihatanMu, bukan penglihatanku. Pengetahuan yang paling sempurna adalah pengetahuanMu, bukan pengetahuanku. Jadikan aku ridha, pada setiap apa yang Engkau gariskan untukku. :)
漏Quraners
2K notes View notes
rdhani 5 years
Text
Wahai Penjaga Waktu
Tumblr media
Sudikah engkau menjaga seutas tali rindu
Yang hendak ku titipkan untuk dia?
Sebab berucap untuk menguak melalui kata sepertinya tak kan membuat lega
Sedangkan, hati ini rindu berat
Dan untuk bertemu saja menunggu waktu yang lumayan lama
Rindu ku bukan sekali dua kali tiap minggu, tapi setiap hari.
*Gimana tuh? Repot kan :')
Rdhani-09/08/2019
0 notes
rdhani 5 years
Text
"Everyday i pray that God will soon bring us together"
Rdhani
0 notes
rdhani 5 years
Text
"Mungkin, saat kamu meyakinkanku bisa jadi saat itu juga kamu berusaha meyakinkan hatimu sendiri."
Sometimes we don't know what we're feeling :)
Rdhani, 09/08/2019
0 notes