rekamdiksi
rekamdiksi
185 posts
Sebuah rekaman dari rentetan kisah kehidupan
Don't wanna be here? Send us removal request.
rekamdiksi · 4 months ago
Text
Semakin banyak ujian hidup yang kita alami, semakin banyak kecewa yang kita alami, semakin banyak rasa sakit yang kita alami, akan membuat kita punya banyak perspektif dalam menyikapi setiap kejadian dalam hidup ini.
Dengan berbagai pengalaman itu, ketika dalam menyikapi ujian hidup bisa melihat sebuah isyarat tanpa kata berupa pengingat baik dari Allah, ketika orang melihat ujian yang kita terima begitu sulit. Dalam menyikapi kehidupan sosial, dengan banyak rasa dikecewakan oleh orang lain, kita bisa menjadi orang yang lebih peka dan memiliki empati yang baik terhadap orang lain.
Semakin banyak ujian, maka akan semakin banyak pula pengalaman kita. Rasa sakit, rasa kecewa, rasa lelah yang kita alami adalah madrasah terbaik kehidupan. Karena dari berbagai macam ujian itu kita bisa belajar menjadi manusia seutuhnya, yang di hidupkan oleh Allah untuk menjadi manusia yang baik, manusia yang berprsangka baik pada Allah, manusia yang bisa memanusiakan manusia dengan baik.
-rekamdiksi
5 notes · View notes
rekamdiksi · 4 months ago
Text
Sebagai orang yang suka iseng nulis di beberapa platform media sosial, aku memahami satu hal bahwa "kita akan di uji dengan apa yang kita sampaikan".
Ketika kita sering nulis sebuah pengingat dan motivasi untuk sabar dan ikhlas, maka akan ada saatnya kita akan ditimpa ujian hidup yang memerlukan rasa sabar dan ikhlas yang mendalam dalam menghadapinya.
Ketika kita menulis sebuah reminder untuk mengutamakan sholat tepat waktu maka kita akan di uji dengan rasa malas ketika waktu sholat telah tiba.
Ketika kita menulis sebuah pengingat untuk tidak mendekati zina seperti pacaran, chatting an berlebihan dengan yang bukan mahram, pegangan tangan dengan lawan jenis, maksiat di kala sendiri, maka akan ada satu waktu ujian akan datang menguji keimanan kita, menggoyahkan keimanan kita untuk mendorong diri kita mendekati zina.
Ketika kita menulis nasihat mengenai pentingnya bersyukur dalam hidup, maka akan ada saatnya hati kita di uji dengan rasa iri terhadap pencapaian orang lain, terhadap kemewahan yang di tunjukkan orang lain, atas setiap takdir yang kita rasa tidak selalu berpihak pada kita.
Maka, yang selalu aku lakukan ketika ujian itu datang yaitu mencoba untuk membaca ulang setiap tulisan, setiap nasihat, yang kita telah tulis di media sosial. Tulisan-tulisan kita harus menjadi refeleksi diri, apakah setiap tulisan yang kita buat itu sudah membuat diri kita menjadi lebih baik, menjadi lebih taat, atau malah sebaliknya, tulisan itu hanya menjadi untain kata tak bermakna apa-apa.
Terakhir, selalulah minta pertolongan kepada Allah, agar hati di tetapkan pada jalan yang lurus, istiqomah berada di jalan Allah, berada di barisan Rasulullah saw.
-rekamdiksi
4 notes · View notes
rekamdiksi · 1 year ago
Text
Ada salah satu mantra terbaik yang selalu aku ucapkan ketika banyak hal yang terjadi dalam hidup tidak berjalan sesuai dengan keinginan dan rencanaku.
"Qadarullah wa ma sya-a fa’al" (hal ini telah ditakdirkan Allah dan Allah berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya).
Ketika aku mengucapkan mantra tersebut hati bisa mulai tenang, karena dengan mengucap mantra tersebut secara tidak langsung aku meyakinkan diri bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini berjalan dari satu takdir ke takdir yang lainnya, dan setiap takdir yang Allah rancang adalah takdir yang terbaik bagiku.
“Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.” (HR. Ahmad, 3:117)
Kesulitan, kegagalan, jatuh sakit, ditimpa kemalangan, kehilangan, ditinggalkan, percayalah semua hal itu berjalan atas kehendak Allah. Maka, selalulah berprasangka baik atas setiap takdir-takdir pilihan Allah di dalam hidup kita.
Maka, mari aku mengajak untuk diriku sendiri dan kita semua untuk mulai lebih sering membiasakan lisan kita mengucap "Qadarullah wa ma sya-a fa’al", agar membiasakan diri menerima dengan ikhlas setiap takdir-takdir Allah dalam hidup ini.
-rekamdiksi
2 notes · View notes
rekamdiksi · 1 year ago
Text
Kemarin aku nemu salah satu tulisan di instagram, yang mana tulisannya bagiku itu bener-bener jadi reminder buat konsisten melakukan hal yang sama seperti yang penulis lakukan.
Jadi, penulis ini bercerita kalo dia pagi hari selalu menyempatkan diri buat dzikir pagi, itu rutin ia lakukan. Pada suatu pagi ia mendengar berita kalo ruang parkir kendaraan apartemennya kebakaran, mendengar itu ia langsung istighfar dan ingat bahwa dia udah dzikir pagi.
Lantas ia turun ke parkiran, dan melihat hal yang luar biasa yaitu motor ia selamat dan masih bisa di hidupkan, padahal kanan kiri nya habis semua terbakar, tak tersisa satu pun. Masya Allah, dahsyatnya kekuatan dzikir pagi ya. Aku jadi ingat ada salah satu doa di dalam dzikir pagi yang punya makna jika ia membaca doa ini maka Allah akan selamatkan ia dari mara bahaya yang akan menimpanya, doanya ada di slide selanjutnya.
“Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap malamnya kalimat: BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’ WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM (dengan nama Allah Yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan tidak juga di langit, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka tidak akan ada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Semoga tulisan ini bisa jadi pengingat ya untuk saya dan teman-teman yang membaca tulisan ini bahwa dzikir pagi itu bisa jadi perantara pertolongan Allah untuk hidup kita. Jadi, mari sebisa mungkin untuk rutin mengamalkan dzikir pagi dan petang.
-rekamdiksi
11 notes · View notes
rekamdiksi · 1 year ago
Text
Semakin dewasa kita maka circle pertemanan juga akan semakin sempit. Semakin dewasa, maka setiap orang udah punya prioritasnya masing-masing. Kita tidak bisa memaksaa siapapun untuk selalu ada bersama kita.
Maka, kesendirian adalah hal yang harus kita biasakan, merangkai setiap alur cerita indah hidup kita sendiri, meromantisasi setiap hal kecil maupun besar yang berhasil kita capai dan lalui sendiri.
Nyatanya, kita hidup untuk diri kita sendiri, bergantung pada manusia adalah kesalahan yang di sengaja. Merendahkan ekspektasi kita kepada manusia adalah cara kita menikmati hidup agar lebih bahagia.
Terkadang kita memang perlu berjalan sendiri, untuk memastikan bahwa diri kita kuat ketika tidak ada siapapun yang berdiri di belakang kita.
Terkadang kita memang perlu berjalan sendiri, untuk membiasakan diri bahwa kita akan pulang menghadap Allah dengan sendiri-sendiri.
-rekamdiksi
4 notes · View notes
rekamdiksi · 1 year ago
Text
Setiap maksiat/dosa yang kita lakukan itu sejatinya akan menghambat kita dalam melakukan kebaikan.
Jika kita masih malas sholat maka itu tanda masih ada dosa yang kita lakukan, jika kita masih sulit dalam memahami suatu ilmu maka itu tanda masih ada maksiat yang kita lakukan. Jika kita masih belum bisa sholat tepat waktu maka itu pertanda masih ada maksiat yang kita lakukan. Dan keburukan lainnya pasti akan menyesakkan dada kita.
Maka ada satu nasihat penting yang aku dapatkan, yaitu: ketika kamu sedang berproses menjadi lebih baik dalam hal apapun, entah itu karir, pendidikan, maka jauhilah maksiat, maka disitu Allah akan mudahkan semua prosesnya.
Ingat selalu apa kata Allah di dalam Al-Quran:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS.Al-Isra:32).
Semoga aku, kamu, kita semua bisa istiqomah selalu di jalan Allah ya. Dan semoga dengan keistiqomahan kita dalam menjaga diri, semoga Allah datangkan kebaikan yang banyak di dalam hidup kita.
-rekamdiksi
27 notes · View notes
rekamdiksi · 1 year ago
Text
Menurutku ada satu hal yang sulit kita jaga jika kita tidak benar bersungguh-sungguh dalam menjaganya yaitu istiqomah.
Maka, kenapa Allah mewajibkan kita membaca Al-Fatihah di setiap sholat karena disitu ada doa permohonan kita kepada Allah agar memberikan nikmat keistiqomahan yaitu ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Ayat ke 6 surah Al-Fatihah ini memiliki arti tunjukilah kami jalan yang lurus (istiqomah). Kita membaca ayat ini minimal sehari 17 kali di dalam setiap sholat wajib sehari penuh.
Karena menjaga istiqomah itu sulit, maka kita selalu berdoa meminta di jaga keistiqomahan kita lewat doa-doa yang kita selalu panjatkan setiap hari.
Terkadang kita hanya sekedar membaca saja, tanpa menghayati dengan hati makna ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Padahal ayat itu adalah ayat yang mulia, permohonan seorang hamba kepada yang penciptanya.
Istiqomah itu sepenuhnya adalah milik Allah, Allah lah yang akan menaruh keistiqomahan itu ke dalam hati setiap hambanya yang ia kehendaki.
Maka, mohonlah selalu pada Allah, di setiap sholat yang kita lakukan, bahwa semoga Allah selalu menaruh keistiqomahan itu di dalam hati kita semua.
-rekamdiksi
3 notes · View notes
rekamdiksi · 1 year ago
Text
Aku memahami satu hal dalam hidup ini bahwa tidak ada yang namanya gagal.
Setiap ikhtiar yang kita lakukan sejatinya akan berujung pada dua hal yaitu berhasil atau belajar.
Jika belum berhasil berarti kita sedang belajar untuk berhasil di kesempatan berikutnya.
Dengan menanamkan mindset "belajar" ketika di terpa ketidakberhasilan maka hati kita akan tenang, tidak merasa gagal, tidak merasa tertinggal, tidak akan merasa bahwa dunia begitu jahat pada kita.
Ketika kita menanamkan mindset "belajar" dalam hidup, sejatinya kita sedang membentuk mental pemenang dalam diri kita.
-rekamdiksi
1 note · View note
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Bertingkat.
Layaknya pohon, yang awalnya berbentuk biji kemudian tumbuh menjulang tinggi menuju langit.
Layaknya pohon, yang tumbuh kokoh menjulang, lama kelamaan lapuk termakan usia kemudian merebah jatuh, lalu mati dan menyatu dengan tanah.
Begitulah juga manusia, yang awalnya berupa tetesan, kemudian Allah berikan nyawa, lalu dihidupkannya, dan terlahirlah ke dunia. Tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Sampai pada fase tua, lalu meninggalkan dunia, kemudian kembali menyatu dengan tanah.
Begitulah kehidupan, kita akan menapaki tingkat demi tingkat. Sampai pada akhirnya kita sampai pada tingkatan paling tinggi yaitu kembali kepada sang pencipta manusia yaitu Allah SWT.
لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ
"Sungguh, kamu benar-benar akan menjalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)." (QS.Al-Insyiqaq:19)
-rekamdiksi
3 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Pertolongan Allah
Setelah bergantinya tahun, ada satu hal yang aku pelajari dan menjadi refleksi diri bahwa pertolongan Allah dalam hidup kita itu memang nyata adanya.
Buktinya aku, kita semua, bisa melewati setiap tahunnya dengan baik, melewati berbagai sulit, melewati berbagai sedih dan tangis, melewati berbagai ujian yang datang. Nyatanya kita masih bisa berdiri kokoh sampai saat ini, sampai detik ini.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”
(QS. Al-Baqarah : 214)
Mari mengawali awal tahun, dengan bersyukur atas semua hal sudah terjadi di masa lampau, baik dan buruk, jatuh dan bangkit, sehat dan sakit, pertemuan dan perpisahan, jadikan itu semua sebagai pelajaran terbaik bagi hidup kita.
Dan mulailah menatap kedepan, dengan menyakinkan diri bahwa pertolongan Allah akan selalu menyertai kita. Berprasangka baiklah selalu kepada Allah, bahwa setiap ujian yang datang adalah cara Allah untuk memastikan kadar keimanan kita. Maka, teruslah bersujud, berdoa dan dekatkan diri kita selalu kepada Allah.
-rekamdiksi
6 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Evaluasi Diri
Penghujung tahun jadi momen yang tepat banget buat kita muhasabah diri, mengevaluasi diri, tentang apa saja yang sudah kita lewati selama setahun ini, entah itu tentang target yang sudah berhasil tercapai, target yang masih belum tercapai, atau tentang sejauh mana kualitas ibadah-ibadah kita selama ini.
Di dalam Al-Quran, Allah sangat menganjurkan kita untuk sering mengevaluasi diri kita, memperhatikan setiap hal yang sudah kita lakukan selama hidup.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS.Al-Hasyr : 18)
Dari ayat di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Allah sangat menganjurkan kita untuk senantiasa memperhatikan apa yang saja sudah kita lakukan di hidup kita, memperhatikan apakah setiap kegiatan yang kita lakukan adalah kegiatan yang penuh kebaikan, yang berguna bagi akhirat kita. Dan memperhatikan apakah kita sudah selalu melibatkan Allah di setiap hal yang kita kerjakan di dunia ini.
Di dalam Al-Quran, Allah juga menjelaskan akan pentingnya mengevaluasi diri,
"Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, namun mereka tidak (juga) bertobat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (QS. At-Taubah : 126)
Allah mengingatkan kita tentang beberapa ujian yang datang dalam hidup, tentang peringatan Allah bagi kita, apakah darinya kita bisa mengambil pelajaran, lalu bertaubat kepada Allah atas setiap kesalahan yang kita lakukan.
Semoga momen pergantian tahun kali ini bukan hanya menjadi momen yang terlewat begitu saja, tapi juga menjadi momen terbaik bagi kita untuk mengevaluasi diri kita, mengeliminasi setiap hal yang kurang baik, mempertahankan setiap hal baik di hidup kita, dan mulai merancang rencana-rencana baik kedepan yang akan berguna bagi hidup kita sekarang dan di masa yang akan datang.
-rekamdiksi
2 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Belajar Mengikhlaskan Takdir
Ada yang bertanya kepada saya tentang ini, dan relate dengan bahasan di kajian yang aku ikutin kemarin.
Poin penting ketika kita tidak ikhlas menerima sesuatu takdir itu adalah karena kita kurang mengenal Allah, kita tidak paham makna dari takdir Allah seperti apa.
Allah menciptakan takdir itu dengan penuhan takaran, Allah menyiapkan takdir dengan sebaik mungkin buat kita. Kalo kita liat di al-quran itu ada di surah Ar-rum ayat 6 "Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya, tapi terkadang manusia tidak mengetahuinya".
Allah itu selalu menepati janjinya dengan membawa alur kehidupan bagi kita itu yang terbaik untuk kita.
Kembali ke poin "mengenal Allah", ustadz pernah berkata jika kita tidak mengenal Allah dalam hidup kita, maka hidup kita akan berantakan, tidak akan tau arah, dan hanya akan di penuhi hawa nafsu.
Makanya banyak kasus bunuh diri, karena dia kurang mengenal Allah, dia kurang paham hakikat Allah yang selalu ada bersama kita, yang selalu memberi jalan keluar.
Ustadz menyarankan kita, agar kita bisa ikhlas coba mulai sedikit demi sedikit mengenal Allah, pahami sifat allah, pahami nama nama Allah. Allah itu punya nama Al-Hakim, yang artinya Allah memberikan kepada kita sesuatu yang selalu benar, artinya setiap takdir yang kita dapatkan itu adalah sesuatu yang terbaik untuk kita, walaupun kita rasa itu sangat menyakitkan. Tapi rasa sakit itu buatan pikiran kita saja kan? Kita gak tau maksud Allah memberikan untuk kita, pasti selalu ada hal baik yang kita dapatkan setelahnya.
Saat kita sedang jatuh, percayalah Allah selalu ada untuk kita, menunggu kita bercerita. Terkadang hal pertama yang kita lakukan adalah bercerita ke temen, bukannya ke Allah. Padahal setiap manusia punya masalahnya sendiri-sendiri.
Mulai sekarang, pupuklah rasa ikhlas itu, mulai tanamkan rasa menerima atas takdir Allah, karena ketika kita berbaik sangka kepada Allah maka Allah juga akan berbaik sangka pada kita. Karena Allah adalah sesuai prasangka hambanya kan?
Maka, mari lebih kenali Allah, karena ketika kita semakin dekat dengan Allah maka kita akan semakin ikhlas dalam menjalani kehidupan.
-rekamdiksi
10 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Meraih Surga-Nya
Muara akhir dari kehidupan ini adalah antara syurga atau neraka. Dan pasti setiap dari kita umat muslim ingin mendapatkan syurga sebagai pemberhentian akhir kita.
Lantas sudah sejauh mana kita memperjuangkannya?
Di al-quran, Allah memberi tahu kita cara agar kita cepat mendapat ampunan dari Allah sekaligus mendapat syurga. Cara itu bisa kita liat di surah ali-imron 134-135, rangkumannya seperti ini:
1. Bersedekah di waktu lapang maupun sulit
2. Bisa menahan amarahnya
3. Memaafkan kesalahan orang lain
4. Selalu berbuat kebaikan
5. Jika melakukan dosa segera bertaubat dan kembali mengingat Allah
Semoga kelima hal diatas selalu kita ingat dan selalu kita perjuangankan, ibarat sebuah kisi-kisi, allah sudah memberi tahu kita cara cepat untuk mendapat tiket menuju syurga.
Semoga kita tidak menyia-yiakan kesempatan itu ya. Dan semoga hidup kita semua bisa berakhir happy ending, bersama-sama berkumpul di syurga Allah swt.
-rekamdiksi
12 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Uji-an Kehidupan
"Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Mereka yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali). Mereka itu mendapat keberkatan dari Tuhannya dan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah : 155-156).
Aku selalu mengingat ayat ini ketika aku sedang di uji oleh Allah. Pasti rasa kecewa, rasa tidak menerima itu akan terpercik dalam diri, karena ya namanya juga kita manusia punya perasaan dan hawa nafsu.
Tapi, kalo kita coba pahami hakikat kita hidup, yaitu setiap apa saja yang kita terima di hidup ini sebenernya hanya pinjeman dari Allah aja, dan sewaktu-waktu bisa saja Allah mengambil hak miliknya. Dari situ juga kita paham kalo kita di dunia ini sebenernya gak pernah memiliki apapun secara kekal.
Di ayat lain, di QS. Al-Anbiya ayat 35, Allah menegaskan juga, setiap manusia akan Allah ujia dengan kebaikan dan keburukan, agar mereka mengambil pelajaran.
Jadi, baik buruk, sedih senang, jatuh bangkit, itu akan selalu kita rasakan di dunia ini.
Dari sini kita paham cara kita memaknai hidup adalah menerima semua ketentuannya, dan bersyukur akan semua pemberian Allah dalam hidup kita.
-rekamdiksi
3 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Sudahkah kita muhasabah diri kita sendiri?
Sudahkah kita menyempatkan waktu dalam sehari untuk mengintropeksi diri kita sendiri?
Sudahkah sering kita mengevaluasi diri kita sendiri?
Sudahkah kita berpikir tentang sejauh mana kualitas ibadah kita?
Sudahkah kita berpikir tentang sudah cukupkah amal kita jika suatu saat Allah panggil kita untuk menghadap-Nya?
Apakah kita pernah memikirkan bahwa kita semua akan pulang? dan hanya amal yang akan kita bawa?
...Dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr:18)
Pada saat hari pertimbangan kelak, nasib kita di tentukan oleh sebarapa banyak amal yang kita perbuat selama hidup.
Pada hari itu kelak, amal kitalah yang akan menjadi pegangan dan penolong kita.
Pada hari itu kelak, kita tidak bisa berbohong tentang amal yang sudah kita lakukan, karena semua sudah tercatat rapih di buku amal.
Lantas sudahkah kamu bersiap akan hari itu?
Jika, merasa belum siap, mulai perbaiki kualitas amal kita. Selagi Allah masih memberikan kesempatan kita hidup, maka disitu pula Allah masih memberikan kesempatan untuk kita melakukan amal kebaikan sebanyak mungkin. Karena semakin banyak amal kebaikan yang kita lakukan, akan semakin tertolong kita  di akhirat kelak.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang mendapat naungan kebaikan di akhirat kelak.
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.”. “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah).
-rekamdiksi
2 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Aku percaya bahwa Allah itu sangat adil dalam menentukan kadar rezeki bagi setiap hambanya.
Bahkan mahluk hidup seperti burung saja Allah sudah atur rezekinya.
"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah" (QS. An-Nahl: 79)
Atau hadist ini,
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang“ (HR. Tirmidzi).
Aku rasa makna rezeki Allah itu sangat luas, terkadang perspektif kita terlalu di persempit dengan batasan materi. Padahal ketika kita membuka sudut pandang lebih luas makna rezeki itu sangat luas.
Kita bernafas, kita bisa membuka mata kita setelah tidur, kita bisa sholat dengan tenang, kita bisa berkumpul dengan keluarga, kita bisa main bareng temen, kita bisa menuntut ilmu, kita bisa beli makanan kesukaan, kita bisa membaca buku, kita bisa dateng kajian, pergi ke tempat baru, kita bisa sembuh dari sakit, kita bisa selamat saat naik kendaraan, kita bisa pergi olahraga, kita bisa mendapatkan sinar matahari, kita masih bisa menghirup udara segar di pagi hari, dan banyak sekali kebaikan lainnya.
Satu hal yang pasti, setiap dari kita sudah Allah atur kadar rezekinya dengan tepat. Jangan pernah membandingkan rezeki kita dengan rezeki orang lain. Karena pasti kita akan menemukan perbedaannya. Karena terkadang yang terlihat mewah dimata kita belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita. Karena Allah akan selalu memberi rezeki sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
Semoga aku, kamu, dan semua yang membaca ini, bisa selalu memaknai rezeki Allah dengan sudut pandang yang luas dan positif. Karena ketika kita bersyukur akan nikmat-nikmat pemberian Allah maka Allah akan tambahkan nikmat itu. Barakallahu fiikum.
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya." (QS. Hud: 6)
-rekamdiksi
8 notes · View notes
rekamdiksi · 2 years ago
Text
Hidup ini hanya tentang pergiliran dari senang dan sedih, lapang dan sulit, sehat dan sakit, pertemuan dan perpisahan.
Yang bertemu akan berpisah, yang saat ini sedang berbahagia pasti akan datang masa sedihnya.
Pastikan bahwa diri kita bisa menyikapi semuanya dengan sabar dan syukur. Hidup itu bukan berlomba soal dunia, tapi ia seni mengumpulkan kebaikan sebagai bekal menuju kematian.
"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)." (QS. Ali-Imran: 140)
-rekamdiksi
6 notes · View notes