Tempat dimana aku menulis. Isi hati dari yang miris hingga bahagia sampai menangis.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Sesama penyuka syair;
"Malaikat juga tahu, aku kan jadi juaranya"
Yang berusaha ada untuk buang semua luka
Usapannya di kepala jadi senjata pengusir tiap kali jiwaku menjerit karena masa lalu
Sesama yang pernah direnggut bahagianya
Membuatnya lebih mengerti harus apa
Katanya
Cukup sudah, dan akan ku bantu semampunya
Tiap hari yang berganti
Ingatan mu akan hilang dan aku yang mengisinya kembali
0 notes
Photo

💐 Beribu serpihan perhatian yang berhamburan. Tatapan hangat yang penuh peluk menentramkan. Kalimat yang terangkai dan dipaparkan dengan bijak. Doanya yang katanya selalu untuk kamu, seolah menjuntai terus di atas kepala. Ciye, terbuai kan? Jangan cepet-cepet percaya. Terbang tanpa sayap, adalah keajaiban yang gak bakalan pernah bisa satu garis lurus sama kenyataan. Bahagia adalah salah satu anugerah Tuhan yang siapapun pernah perjuangkan. Meski katanya tiap lembaran adalah harapan. Takdir Tuhan tetap bisa mengalahkan segala keinginan yang selalu kamu eluhkan. Kayuh waktumu, jangan lagi tertumpu pada "dulunya" kamu karena dia yang katanya kelam. Berdiam juga tak menyelesaikan. Lalu apa? Berusaha, mencari penggantinya untuk ganti semua isi kepala dari rasa sakit yang buat kamu ingin terus menjerit. Jangan lupa tetap utamakan mengutus do'a untukmu sendiri. Setelahnya biarkan Tangan Tuhan yang menghentikkan jari. Entah berujung baik atau buruk nanti. Yang Tuhanmu siapkan akan jadi yang terindah, nikmati. (r.p)
0 notes
Photo

Pejamkanlah mata Rasakan nuansa alam berayun dengan teduhnya Hilangkan dahaga akan rasa bahagia Runtuhkan penat yang bertengger di kepala Karena harap tak sama tinggi dengan kenyataannya Ingat saja, Tangan Tuhan paling berkuasa atas segalanya (r.p)
0 notes
Text
Pernah perhatikan senja? Yang tak pernah segan untuk meninggalkan sisa belaian Bersama angin teduh Yang menciptakan sayup di pelupuk mata Tak ada lain, hanya ada rasa sunyi, damai dan tenang Bersama dengan bisik kalbu yang meradang Ku Layangkan permohonan
Dalam keheningan dan kekhusyukan di setiap sujudmu Selipkanlah do'a kecil untuk aku
(r.p)
0 notes
Photo

Kalo gak ngerti baca quotenya, gini gini :
Kalo aja baiknya kamu gak penuh maksud, mungkin Tuhan akan memberikan jalan tanpa membuat siapapun tersudut. Cukuplah, susah payahmu yang pikirmu bisa menyentuh hati siapapun jadi terhenyut. Padahal, hanya sekumpulan rencana busuk yang hanya akan membuat dirimu mudah untuk di kutuk.
Sudahlah, ku ikhlaskan semua yang sudah kamu buat tak bernyawa. Semoga, tahayul yang orang bilang sebagai karma tak ayalnya menghampiri setiap nafas yang kamu hela.
Tentang ketulusan yang selalu kamu pamer dan semai, orang lain hanya bisa lihat sebagai tipu muslihat yang sama sekali tak bernilai.
Lagi, ini cuma sajak yang mungkin bisa mewakili isi hati siapapun yang tersakiti.
(r.p)
1 note
·
View note
Text
Rendah lirih suaranya yang ku dengar. Mata sayup yang ku lihat juga. Seraya langit malam tanpa cahaya bulan, bias terperangkap kelam awan.
Bersama dengan, cepat sembuh ya. Setumpuk peluk dan kecupan yang andai bisa ku layangkan tepat dipelipisnya. Hati dan mulutku tak pernah lelah menjaga doa baik, untuk dia.
(r.p)
0 notes
Text
Cinta? Gak tau deh ya.
kalo misalnya aku minta kamu jadi : sosok ksatria berjubah putih yang selalu menjadi pahlawan dalam lautan kepiluan sosok yang selalu bersedia mengungkungi, merobek tirai panasnya siang hari dan menerobos ke dimensi damai di senja nanti sosok yang selalu mengubah awan kelam dan mengundang pelangi indah untuk menggantikan jam kerja si awan hitam bergelut seharian mau gak ya?
layaknya remaja biasa terbuai oleh keindahan, kenakalan dan kegemuruhan efek kasmaran yang bertamu di fikiranku saat tertawa, bersenda gurau dan menghabiskan waktu bersama
cinta? gak tau deh ya yang jelas rasa itu mampu membuatku mengenal akan rasa haus ini rasa haus ketika sang hujan enggan mengutus anak cucunya untuk turun satu persatu ke muka bumi untuk menyirami ladang kerinduan yang ku tanam dengan tulusnya rasa lalu perlahan menikamku di antara helaan nafas yang menyesakkan dada
(r.p)
0 notes
Text
Semua gumam riang yang selalu kamu suguh di setiap pertemuan. Semua sabar yang kamu beri dan kamu ajarkan. Semua kasih dan sayang yang kamu salur dalam setiap doa dan dekapan. Semua baikmu, bisa ku balas dengan doa yang terucap sering, dari aku. Jauh dari kata sempurna, melainkan yang aku bisa beri hanyalah kebesaran dan keikhlasan rasa.
(r.p)
0 notes
Photo

Travelling same 'path'? Cerita baru nih. Duh. Berbincang dan saling tatap. Ternyata kita sama, tentang punya 'cerita abu' yang bikin separuh hidup membelenggu. Cerita abu yang mampu torehkan milyaran rasa lelah, menerkam, menggerogoti dan mencabik jiwa-jiwa sendi yang haus akan rasa bebas dari letih, letih tertatih dalam resah dan nyerah, nyerah karena selalu mendamba pada tawa bahak indah yang padahal usaha buat senyum aja susah. (r.p)
0 notes
Text
Kasih ijin ke aku untuk jadi rumah Dimana suka dukamu singgah Hanya ingin bahuku jadi tempat berteduh Dari rasa lelah yang menitikkan banyak peluh (r.p)
0 notes
Link
0 notes
Text
Ciye yang dramanya jadi penyesalan Hm gimana ya, kalo mendung aja udah gak kuat nahan Dan udah tumpah, lebur banget jadi rintik hujan Terus malahan nyiptain lautan kekecewaan Ya Allah, Bisa apa? Terus sekarang salah kalo minta si bahagia kembali naik tahta yang sebelumya di damba tapi tak pernah ada? Elaaaah~
(r.p)
0 notes
Link
0 notes
Text
Butuh waktu banyak untuk sekedar tau apalagi mengenal Mengenal kata sabar yang lebih demi menunggu Atau berpasrah diri karena sudah terlanjur ada yang membelenggu Duh, jatuh, jatuh hati tak mudah Apalagi jika tanganmu enggan untuk menengadah Susah Iyalah, Tuhan yang berperan sebagai segalanya dihidupmu aja gak kamu jamah Gimana bisa langit mendung di duniamu bisa jadi cerah. Duh lagi dah :(
(r.p)
0 notes
Quote
Hingga detik ini, alun suara yang ku dengar darinya tetap menjadi aksara pengusir jingga di lintasan dan jalur keresahan. Damai dan masih ku kagumi rima demi rima saat dirinya melayangkan kata per kata. Tak pernah tak berhasil menyelami hati kecil untuk merasakan tagih dan candu yang aku harap berujung ke rasa rindu.
(r.p)
0 notes
Text
Dunia, Agama, Kata, Doa, Munafik!
Pernah dengar kiasan“Dunia Dijunjung, Agama Dijinjing” Segelintir umat Tuhan, bijak nian tuk merangkai kata Entah belajar dan berguru dimana Keluar masuk rupanya
Setengah beriman dipagi, Setengah dengan tambahan sedikit di siang hari Larut malam, kekafiran menyelimuti, munafik sih Semua di urai menjadi tulisan, entah benar entah palsunya Semua di uraikan hingga keras berfikir, meyakinkan dengan segala daya dan upaya
Siulan pekik yang entah dari mana saja datangnya dan tetiba menjerat Meneriaki dan menyiksa dengan di iringi bahak tawa di atas hasrat Agamamu, Kiblatmu hanya pigura yang berdebu dan terlalu basi, usang Sang Khaliq, penciptamu. Yang sering kau sebut. Hanya menjadi tameng ampuh yang berulang-ulang
Usailah dimana anugerah Tuhan yang ku namai waktu Sudah lelah untuk menunggu Di atas semuanya, ingin keras ku kecup kening Tuhan Dengan segala doa yang ku hisab dan tawar
(r.p)
0 notes