Tumgik
rifqisme · 5 years
Text
Sosial distancing..
Sosial distancing menjadi hal yang akrab dengan telinga kita akhir-akhir ini. Virus corona, virus yang muncul dari wuhan, salah satu kota di Tiongkok, sekarang ini telah di ttetapkan menjdi Pendemi oleh WHO. Ratusan ribu manusia dari berbagai negara sudah tercatat terjangkit virus ini. Dan ribuan korban meninggal dunia.
Indonesia menjadi salah satu negara yang juga terdampak oleh virus ini. Menurut data yang di sampaikan oleh juru bicara penangan corona, yang di rilis pertanggal 22 maret 2020 pukul 15.45 ada 514 orang terjangkit virus ini, 48 orang di Antaranya dinyatakan meninggal dunia, dan 29 orang di nyatakan sembuh.
Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah adalah himbauan untuk melakukan sosial distancing, yang gampangnya bisa kita artikan untuk melakukan pembatasan interaksi satu dengan yang lainnya. Membatsi komunikasi tatap muka pada batasan jarak tertentu dan menghindari kontak fisik.
Sebagian warga begitu antusias dengan himbauan ini, sebagian lagi terkesan berlaku "masa bodo" . Perilaku masa bodo dan tak mengindahkan himbauan pemerintah jelas salah, pendemi ini begitu cepat menular masyarakat harus membantu pemerintah dalam menaggulangi wabah ini dengan kesadsran untuk menjaga diri.
Ngomong-ngmong, sosial distancing seperti menjdi hal baru yang begitu antusias di bahas di msyarakat (wajar si karena wabah corona- covid 19- bukanlah hal yang sepele) namun begitu sosial distancing dalam artian berbeda sudah kerap dilakukan oleh masrakat kita sendiri, kerap fokus dengan gaget masing2 saat meetup dengan teman2 kita juga memberikan jarak pada interaksi sosial kita, meski jarak fisik begitu dekat.
Menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh. Bukan hal baik dalam hubungan sosial.
Btw cape euy ngetik. Yang jelas himbauan sosial distancing selain menangani kasus korona, penulis juga berharap selepas korona , masyarakat menjadi saling merindukan dan sadar untuk saling bertegur sapa, saling berinteraksi, bukan sibuk sendiri-sendiri dengan alat komunikasi.
Dan saat ini kita wajib berhati-hati, dan pandai menjaga diri, agar kita terhindar dari pendemi corona ini. Dan yang terjangkit semoga segera di beri kesembuhan dan kekuatan untuk bisa menjalni aktifitas seperti biasa.
0 notes
rifqisme · 5 years
Text
Tumblr media
Katanya, dulu dari kebun dan pekarangan Petani mampu mencukupi kebutuhan. Jadi Sejak kapan kiranya mereka kekurangan.
0 notes
rifqisme · 5 years
Text
Tujuannya apa?
Entah kenapa di tengah perjalanan menuju rutinitas, terlintas pemikiran terkait suatu hal yang mungkin masih tabu dibahas. Apa lagi oleh saya yang bahkan sekalipun belum mengalami, yups Terkait Poligami.
Sebeneaenya rada ngeri membahas ini.. terlebih dengan basis dan dasar keilmuan yang masih sangat minim. Jadi disini saya hanya berbagi sedikit pandangan dari mungkin banyak pandangan soal poligami.
Bukan soal pro kontra. Atau pernyataan persetujuan. Dari saya pribadi bukan orang yang "ingin" mempraktikannya bukan pula "tidak suka" muslimin mempraktikannya. Karena semuanya pasti ada alsannya.
Nah yang ingin saya bahas adalah terkait alasannya. Kenapa lu poligami cuy? Tujuan lu apa ? Bosan? Lebih cakep? Kalau tujuannya cuma itu .. jangan beralasan karena sunah dah...
Beberapa hari belakangan, saya mendengar sebuah video kajian di slaah satu portal video yang paling populer di negeri ini. Video tersebut berisikan tanya jawab Ustad Adi Hidayat dengan jamaahnya terkait problematika / permasalahan-permaslahan kontemporer.
Point pertama yang menjadi catatan saya sebelum ke poin poligami. Ada satu amalan yang turun di surat makiyah (surat-surat yg turun di kota mekah) yang kebanyakan membahas terkait akidah - ketauhidan.
Perintah memelihara anak-anak yatim. Sudah diperintahkan sejak awal Islam. Begitu utamanya memlihara anak-anak yatim.
Terang ustad adi, jelaslah para sahabt berlomba-lomba mengambil keutamaan memelihara anak yatim. Bukan hanya satu dua - tapi banyak - mungkin bisa sampai puluhan.
Sahabat dengan istrinya bekerjasama untuk menghidupi anak yatim. Gampangnya suami mencari nafkah dan sang istri yang merwat.
Singkatnya dalam Paparan ustad adi menjalaskan, dasar sebab turunnya ayat tentang poligami adalah untuk meringankan beban istri agar ada "teman" yang saling membantu meraih ketuamaan membantu anak yatim. bukan sekedar melihat dari sisi kebutuhan laki-laki, tapi justru melihat bagaiman meringankan beban tanggungjawab perempuan dalam perannya sebagai istri yang harus mengurus urusan rumah, anak, dan anak yatim. Jadi bukan Islam mengabikan wanita ya. kalau di pahami dengan melihat ajuran memeliharan anak yatim justru sebaliknya. Sekali lagi saya bukan di posisi orang yg ingin mempraktikannya ya dan bukan yang tidak suka dengan sunah ini.
Nah kemudian hal yang terbesait dalam fikiran saya adalah lucu juga kalau semisal ingin berpoligami, tapi memeliharan anak yatim pun enggak. Anak sendiripun mungkin hanya dua - tiga anak saja, istrimu masih mampukan?
Jadi untuk yang menyatakan ingin punya istri lebih satu, harus benar jelas visinya. Sepeerti awal turunnya meringakan beban istri untuk sama2 meraih keutamaan memelihara anak yatim.
Selain harua siap.berbuat adil dalam memenuhi hak hak.mereka sehagai istri.
Yah sekali lagi hanya sebuah pandangan dari si fakir ilmu, jelas banyak kurang di sana-sini. Dan mungkin rada saru nulis tema ini karena memang bukan bidang yang di dalami.. mohon maaf sebesar-besarnya
1 note · View note
rifqisme · 6 years
Text
Jangan berselisih karena fanatisme kelompok
Ansor dan muhajirin pernah bercanda, selepas shalat berjamaah. Krg lebih mengatakan "Ansor kesini yuk, muhajirin jangan ikut-ikutan ya" dan muhajirin pun mengatakan yg serupa "Muhajirin kesini yuk, ansor jangan ikutan y".Terang mengatakan sambil tersenyum krn bercnd
Meski bercanda, ketika Rasul SAW mendengarnya, Rasul marah dan meminta muhajirin dan Ansor meninggalkan hal yang demikian.
Sekali lagi Ansor dan Muhajirin hanya berniat bercanda. Jadi terang bagi kita, fanatisme kelompok tidaklah di perkenankan.
Merasa kelompoknya lebih baik dibanding kelompok yang lain dalam Islam itu tdk boleh.
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
Tingkatan Tertinggi dari Cinta, adalah keikhlasan
Rifqi, 2019
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
Iri
Iri pada anak kecil.
Yang imajinasinya lepas, lewati batas.
Dari pada seonggok daging tua.
Yang sok realistis, jauh dari optimis.
Iri pada pemuda,
Yang dia berteriak tulus, apa adanya.
Dari pada mereka, usia usia yang hampir meregang nyawa.
Tapi penuh dengan dusta.
Ah.. nikmatnya menjadi manusia merdeka.
Seperti anak-anak dan pemuda.
Tindakanya, dari apa yang mereka fikirkan.
Tidak tercemar, di gangguan "setan -setan"
Rifqi_5 Januari 2019
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
Mencoba Bertindak Adil
Setiap orang mempunyai kriterianya masing-masing, satu orang menganggap suatu hal baik. Tapi belum tentu satu orang yang lain menganggapnya baik. Hari ini saya belajar banyak terkait hal ini. Di benturkan dengan dua hal yang bertentangan yang dua pihak ini kekeh dengan kebaikannya masing-masing. Ada kecurigaan yang di sematkan dari satu pihak kepada pihak lain. Begitu sebaliknya. Berusaha berada tdi tengah , dan menengahi, berusaha memperjelas keberpihakan kepada kebaikan yg nyata, berdiri dg keadilan yang sebenr benar keadilan. Pada intinya sama-sama mengupayakan kebaikan, sayangnya kebaikan itu ternodai sebuah kecurigaan. Mei 2016
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
Masa Lalu lhoo ya .. bukan Mantan yang Tlah lalu.. Kebanyakan orang menyempitkan makna masalalu, menjadi sesuatu yang berkaitan dengan (mengingat) hubungan semu sepasang manusia (cewe -cowo) yang sudah berakhir saja. Padahal masa lalu itu luas, termasuk mengingat dosa-dosa yang telah kita lakukan. hujan yang bisa meresonansikan ingatan kita terhadap masalalu , adalah kenikmatan yang di turunkan kepada manusia agar manusia senantiasa mengingat kesalahan dan dosa-dosanya . Bermuhasabah agar menjadi manusia yang lebih baik kedepannya. Mei 2017
Tumblr media
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
Bersikukuh, bertikai karna kebutaan kita
14 mei 2017
Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah buku. Dalam buku tersebut dikisahkan sebuah kisah yang menarik, cerita yang sederhana namun penuh makna, sesuai dengan kondisi bangsa dewasa ini.
Dikisahkan ada tiga orang buta, yang menggambarkan bentuk seekor gajah.
Orang pertama memegang kaki gajah dan mengatakan bahwa gajah berbentuk seperti sebatang pohon. Kemudian orang kedua memegang telinga gajah dan mengatakan gajah itu berbentuk seperti kipas, dan yang terakhir mengatakan gajah itu seperti gayung karena dia memegang ekornya. Kemudia datanglah orang yang bisa melihat dan mengatakan bahwa bentuk gajah adalah seperti yang mereka katakan di tambah dengan hal - hal lain yang belum mereka sebutkan.
Cerita di atas persis menggambarkan kondisi bangsa saat ini. Banyak orang berselisih dengan menganggap suatu masalah adalah pada sudut pandangnya saja yang benar. Dan menyalahkan pendapat orang lain. Melihat agama (Islam) hanya benar satu poin yang dilihat dari sudat pandangnya saja . Namun yang benar adalah manusianya yang tidak melihat dan tidak tau kebenaranya secar menyeluruh. Dan cenderung fanatik dengan pendapat dari golongannya saja .
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
[Manusia manusia di balik bayangan ] Dahi yang berkerut, muka yang muram dan masam, tak letih dan emosional. Wajah -wajah segelintir orang yang hatinya selalu gelisah dengan ketidak adilan yang nampak disekitar mereka. Baju-baju yang kusam, tubuh yang letih tak terhiraukan, suara2 lirih, melingkar berdiskusi berbagi kegelisahan, mencari sebuah kebenaran. Disaat yang lain diam, mereka tetap bersuara dengan suara parau mereka. Provokator, terap tercuap dan tertuju pada mereka. Manusia-manusia yang tak terlihat, namun hati mereka tulus menyuarakan kebenaran. Sangat di sayangkan, sikao kritis mereka kerap kali dinbenturkan dengan sebuah problema, Akademik menjadi senjata andalan rezim perut buncit. Namun mereka tetap berusaha bersuara, meski lirih , tertekan sedikit bercampur ketakutan. Di sudut-sudut yang tak terlihat, di balik bayangan gelap , tembok dan kursi-kursi usang. Tetap menyuarakan keadilan, keberanian yg muncul dengan mengharap ridho kehadirat-Nya. Oktober 2017
0 notes
rifqisme · 6 years
Text
Mereka Golongan ?
Ada hal aneh yang saya dengar di lingkungan, sekelompok orang mengecap orang lain golongan, golongan yang mereka angap salah, dan mereka aktif berkampanye jalur belakang keburukan-keburukannya,,
Kemudian dimana anehnya ? Saya menilai pandngan mereka terlalu subyektif, Sering terdengar mereka mengagap kelompok lain radikal dan tidak pancasilais, mereka menganggap kelompok di luar mereka radikal dan paling pancasilais, menggangap diri mereka paling pancasilais,
Songongnya ini terjadi di kampus yang katanya sebuah laboratorium pemikiran, lucunya lagi mereka tidak pernah tabayun , diskusi, dan bersinggungan langsung dengan yang mereka cap negatif tadi,
Dan sampah2 mahasiswa banyak yang percaya bualan sampah mereka juga,, saya rasa mahasiswa semacam ini perlu mengikuti penataran khusus untuk memperbaiki otak mereka yang rada miring ,,
Adilah sejak dalam pikiran, kayanya kalimat ini tidak mereka kenal, tanpa tabayun, tampa mengerti lebih , kebenarannya mereka langusng percaya doktrin2 sampah ,, saya rasa orang semacam ini tidak pantas di sebut mahasiswa
Mereka menggolong2kan kelompok di luar mereka se enak mereka , dan tanpa sadar mereka justru membuat golongan mereka sendiri, ya mereka membuat golongannya sendiri, golongan para pembenci ,, saya berharap pemikiran sampah semacam tadi segera pergi dari lingkungan kampus ini. Februari 2017
0 notes
rifqisme · 7 years
Text
Catatan Film Dilan
Sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena proses menonton film ini mungkin membuat kurang nyaman beberapa orang, ada sedikit miss memang.
terimakasih kepada si bos yang sampai segitunya ngebayarin tiket plus transpot cuma buat nyuruh saya nonton ini film. Jadi ketahuan kan kenapa akhirnya saya nonton Dilan? DIBAYARIN :D
Sudah dari dua minggu warganet diramaikan dengan kisah Dilan dan milea. Saya termasuk penikmat novelnya. Bagi manusia 90an cerita Dilan milea sukses membuat mereka bernostalgia dengan kenakalan anak zaman SMA mereka. Filmnya pun cukup apik, hampir semua momen penting didalam novel tersampaikan, alurnya pun cukup halus. Walaupun di beberapa momen pemeran tidak bisa meniru karakter Dilan dinovel dengan sempurna, sehingga nampak rada garing. Bukan hanya dilan dan milea beberapa peran yang lain juga demikian.
Dilan 1990, mendapat sambutan yang luar biasa dari para pemirsa. Bayangkan film ini ditayangkan hampir setiap 15 menit di bioskop hari ini (01/02). Selain karna di angkat dari novel yang lebih dahulu sukses, dan faktor film indonesia yang mengangkat cerita masa SMA tidak sebanyak dulu, mungkin berbeda ketika diproduksi di tahun 2006 -2009 yang cukup banyak film yang menceritakan masa SMA. Terleoas dari itu kerja-kerja tim marketing sangat luar biasa dalam memasarkan film ini.
Dikategorikan Untuk 13 Tahun ke atas ? ketika disampaikan film ini dikategorikan untuk 13 ke atas saya rasa kurang pas. Adegan dan sifat yang di tunjukan oleh pemeran utama yang bisa selalu di agap benar dan punya potensi besar untuk ditiru oleh pemirsanya. terutama pemirsa daru kalangan remaja SMP SMA. Adegan dilan menantang berantem guru BKnya - bahkan naruto aja di sensor kalau di tipi - ketika sedang upacara bendera atau agenda terlalu romantis milea cium pipi dilan? Kagak kebayang dah kalau ini jadi di anggap norma yang lazim dan benar kemudia di tiru oleh remaja yang menontonnya.
0 notes
rifqisme · 7 years
Text
Dia
Entahlah,
Apakah aku menduhului sang pencipta,
Aku merasa akan duduk di pelaminan dengannya,
Menggenap.. berbagi cerita hidup berdua
0 notes
rifqisme · 7 years
Text
Aksi yang santun, akhir2 ini menjadi bahan pembahasan yang menarik aksi yang santun, yang menuai pujian ,, namun jika harus memilih, saya memilih aksi yang berhasil, meski bagi mereka sering kali di angap tidak santun , kita aksi mengharap perubahan kebijakan bukan pujian, tapi ketika kebijakan bisa di rubah tanpa harus aksi, mungkin itu kemurahan pemilik kebijakan
0 notes
rifqisme · 7 years
Text
Aksi yang santun, akhir2 ini menjadi bahan pembahasan yang menarik aksi yang santun, yang menuai pujian ,, namun jika harus memilih, saya memilih aksi yang berhasil, meski bagi mereka sering kali di angap tidak santun , kita aksi mengharap perubahan kebijakan bukan pujian, tapi ketika kebijakan bisa di rubah tanpa harus aksi, mungkin itu kemurahan pemilik kebijakan
0 notes
rifqisme · 7 years
Text
Menghilang
Ini mulai berbeda,
Entah prasangka, entah juga firasat,
Taoi semoga ini tidak benar,
Semoga ini salah,
Seperti sudah mulai menghilang,
Rasa dan kehangatannya,
Semua menjadi terasa hambar,
Tidak menyenangkan,
Semoga ini tidak benar,
tapi rasanya memang seperti akan menghilang
0 notes
rifqisme · 7 years
Text
Jika rindu berbuah dosa,,
Semoga segera di pertemukan
Sehingga hilang rasa rindunya,,
0 notes