rifsoel
rifsoel
soelaiman
76 posts
Cuman nulis kalo lagi pengen.
Don't wanna be here? Send us removal request.
rifsoel · 3 years ago
Text
kamu apa kabar? aku disini masih sabar menantimu kembali. now or later. i’ll be wait.
3 notes · View notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Ramadhan Day 29.
Pada akhirnya, aku memang tak kunjung sembuh. Dibuka dengan gelak tawa dan rasa suka pada awal Ramadhan, dan kemudian di hempas lagi dgn rasa sakit serta duka sekaligus luka yang terlalu dalam.
Time heals, right? Kupercayai itu, bahkan aku bertahan dgn janji janjiku dulu. Promise still promise, bukan begitu kan?
Yang kutau, saat ini mungkin kita tak seirama. Tapi, tak salahkan jika aku berprasangka baik terhadap kita kedepannya nanti?
Mungkin, yg kau jalani saat ini berat. Sangat berat, sehingga org disekitarmu pun tak sanggup mengerti. Tapi, apa engkau tau?
Aku selayaknya cerminan apa yg ada didalam hatimu. Aku manifestasi apa yg sebenarnya kau rasakan. Aku mampu mengerti bagaimana sakit yg saat ini kau rasakan. Hanya saja, aku tak sehebat kau untuk menutupinya. Selayaknya laut cerminan langit. Tapi, apa engkau tau?
Muhammad Rifki Sulaiman, 18:17, 30 April/28 Rmdn.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Ramadhan hari ke 21.
Bertepatan dengan hari kelahiranmu. Semoga hal baik selalu menemui mu sebagaimana laylatul qadar yg menemui hamba pilihanNya.
Tidak banyak yang bisa aku beri. Setidaknya ada beberapa tulisan yang dapat aku tulis untuk dirimu. Tentang perasaanku, tentang upayaku, tentang terimakasihku.
Ya, pada akhirnya hanya coretan isi hati yang entah itu dapat membantu harimu atau tidak.
Pada akhirnya, aku harus menerima apa yang kau inginkan. Apa yang kau amini. Apa yang isi hatimu katakan.
Pada akhirnya, aku hanyalah aku. Secercah suka yang bertransformasi menjadi luka, dan yang selalu kuharap agar luka kembali jadi suka.
Mungkin setelah ini aku akan istirahat menulis. Pada kenyataannya, aku menulis untuk diriku. Entah kau membaca tulisanku atau tidak. Entah kau memahami atau tidak.
Selamat ulang tahun yang ke 23 di tanggal 23. Untukmu puan yang selalu ku rindu, yang selalu ku tunggu.
Muhammad Rifki Sulaiman, 19:44, 23Apr/21Rmdn.
2 notes · View notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Sudah di 10 malam terakhir ramadhan ya.
Malam yang dimana lebih baik dari malam seribu bulan.
Malam yang mungkin saban malamnya, ada namamu yang kuselipkan di doa yang kupanjatkan.
Malam yang mungkin rindu ku akan semakin kehausan.
Malam yang dimana aku akan selalu menunggu mu kembali datang.
Hai.
Sudah berapa lama kita begini?
Belum ada keputusan yang kamu dapati?
Atau kamu biarkan aku perlahan mati?
Kau tidak ingat apa kataku kemaren pagi?
“Nanti akan ada badai, semoga kita bisa lewati badainya sambil menunggu fajar tiba.”
Yang kuyakini saat ini,
Kau berjuang dengan caramu.
Aku berjuang dengan caraku.
Yang kita perjuangkan?
Memastikan kapal yang kita naiki saat ini tidak karam.
Makanya, di 10 malam terakhir bulan suci ini. Mari sama sama kita mendoakan. Semoga bahagia menunggu kita didepan sana. Aamiinnn.
Muhammad Rifki Sulaiman, 18:07, 22Apr/23Rmdn.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Berbuka di hari ke 19 Ramadhan
Masih hampa seperti sedia kala. Bagaimana denganmu? Kuharap hari harimu sudah dipenuhi tawa ya.
Walaupun luka itu masih terasa jikalau engkau sendiri.
Kuharap engkau bisa melepas energi itu ke hal yang positif.
Aku masih berharap akan kedatanganmu.
Selayaknya Shinta yang menunggu Rama.
Selayaknya Drupadi menanti Yudistira.
Selayaknya orang berpuasa yang menunggu berbuka.
Selamat berbuka. Oiya, tidak lupa juga selamat hari Kartini, untuk ibuku, ibumu, serta kamu.
Muhammad Rifki Sulaiman, 18:37, 21 Apr/19 Rmdn.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Gaberasa, udah di Ramadhan yg ke 18 ya. Gmna kabarmu?
Semalam, adalah hari dimana aku menumpahkan keresahanku. Hujan sepanjang jalan tak mampu buatku ragu. Aku bergegas berangkat di pukul 1 siang itu.
Diperjalanan berangkat, ditemani dengan kisah Khosrow dan Shirin, yang dimana dari cerita itu aku dapat menyimpulkan, cinta memang semenyakitkan itu.
Sampai di bukit, aku meluapkan keresahanku, aku bercerita seakan akan Tuhan disampingku sedang mendengarkan. Aku menangis. Pertama kalinya dalam seumur hidupku, aku menangis diatas bukit, sendirian. Dan yang kutemukan? Kau tau? Akan ada jawabannya, tapi bukan sekarang.
Diperjalanan pulang, aku ditemani dengan cerita Tenggelamnya Kapal van der Wijck, bercerita tentang kekecewaan Zainuddin terhadap Hayati, tapi sayang aku belum selesai melahap habis ceritanya.
Huh, cinta memang semenyakitkan itu yah… Akupun merasakannya. Aku yakin, engkau juga merasakannya bukan? Hei, kita sama sama merasakannya walaupun masalahnya berbeda. Tapi dua duanya memang masalah cinta.
Aku jadi teringat sesuatu, bukankah kita teman sejiwa? Or u can call we’re a Soulmate? Jaga diri baik2 disana, akupun menjaga diriku baik2 disini. Sampai waktunya kita dipertemukan, promise?.
Selamat berbuka, puan.
Tumblr media
Muhammad Rifki Sulaiman, 18:26, 20 Apr/18 Rmdn.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Berbuka di Ramadhan ke-16.
Hari ini berbuka dengan segelas susu hangat dan roti yang ku beli di toko sebelum berangkat.
Bagaimana kabarmu sekarang?
Ingat minggu lalu kau yang buatkan aku bekal?
Makanan hangat yang kau siapkan penuh dengan kasih.
Tapi, apa boleh buat? Kurasa kau lebih memerlukan waktu untuk sendiri, bersama teman temanmu. Ah, bukannya dulu aku juga temanmu, ya.
Muhammad Rifki Sulaiman, 18 Apr/16 Rmdn.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Maaf.
Mungkin, itu yg bisa kukatakan sekarang. Aku mengerti, bahwasanya aku terlalu memaksakan kehendak. Aku terlalu mengingingkan apa yang selalu kuimpikan kelak. Sedangkan aku, tidak melihat dari dirimu yang sedang terkoyak.
Maafkan aku, sepertinya keadaan memang memaksa kita untuk mengambil sikap. Kita sama sama belajar, bahwasanya segala hal membutuhkan proses.
Semoga, langkah yang kuambil saat ini adalah pilihan tepat. Aku memilih mencintaimu dalam diam. Sampai suatu saat, engkau mampu menerimaku sebagai sesosok pasangan.
Hai puan, fokus saja dengan dirimu dulu. Jangan hiraukan aku. Biarkan waktu menyembuhkan dirimu secara perlahan. Sampai waktunya, kita kembali dipersatukan.
Aku? Masih disini dengan janjiku yang sudah kau pegang. Aku selalu ada, jikalau engkau membutuhkan. Kapanpun, dimanapun, dalam hal apapun.
Hai puan, tetap semangat ya. Sekali lagi, maafkan aku. Jangan lupa sholat, jangan lupa juga makan.
Muhammad Rifki Sulaiman, 04:40, 18 Apr/ 16 Rmdn.
1 note · View note
rifsoel · 3 years ago
Text
Just curios with some questions in my mind.
Am I still ur soulmate?
Are u remember with all of your promises and keep that to me?
Just that. Have fun!
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Hai, cuman mau bilang, kamu kuat setelah apa yg kamu lalui selama ini.
Apa yang kau alami saat ini, adalah pelajaran paling berharga dalam hidupmu.
Engkau sanggup mengambil keputusan yang dimana orang2 banyak tidak berani.
Engkau sanggup menahan sakit yang teramat sangat untuk saat ini. Tapi kau tahu bukan? Beberapa waktu kedepan nanti, hidupmu akan penuh dengan hangatnya kebahagiaan.
Apa kau mengamini pepatah yang bilang “Bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian”. Untuk saat ini, mungkin sakit yang kau rasa. Tapi setelahnya, maka bahagialah yang jadi ganjaran.
Hai, puan.
Kamu sudah sampai dititik ini, aku yakin kamu bisa melewatinya setelah apa yang kamu lewati selama ini.
Biarkan memory nya tersimpan rapi di kenangan kenanganmu. Karena yang lalu sudah berlalu. Cukup kau ingat sebuah kalimat, yang aku kutip dari kamu sendiri, “Just remember, what you want to remember.”
Semangat ya, you’re not alone.
Muhammad Rifki Sulaiman, 14:42, 17 Apr/15 Rmdn.
1 note · View note
rifsoel · 3 years ago
Text
Ramadhan kali ini berbeda.
Disambut dengan gelak tawa bahagia. Merasa sebagai lelaki paling beruntung di dunia.
Kemudian, di pertengahannya. Seakan akan aku ditampar realita. Bahwasanya hidup, berlaku dualitas. Selain merasa bahagia, kau juga harus merasakan duka.
Nah, yang aku penasaran adalah penutupnya.
Apakah aku juga akan menang seperti halnya umat Islam lain yang merayakan hari kemenangan?
Ataukah aku tetap berkubang di dalam lumpur yang aku tak bisa keluar?
Sampai engkau, puan. Menarik ku lagi keluar?
Entahlah apa yang Tuhan rencanakan. Yang jelas, terselip namamu di bait doaku ke Tuhan.
Semoga di Lauh Mahfudz, ada nama kita bersandingan, sebagai pasangan.
Muhammad Rifki Sulaiman, 12:44 17 Apr/15 Rmdn.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
I miss you, a lot.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Lagi lagi, aku bermimpi tentangmu. Kali ini aku ingat mimpinya.
Kita berbincang satu sama lain, tentunya bahagia. Ditemani 2 gelas cangkir es americano. Aku mendengarkanmu menjelaskan berbagai rasa yang belum kuketahui. Kebanyakan sih buah.
Dan terakhir, kau mengajakku bereksperimen dengan putih telor yang sering kita blender.
Mimpi yang indah, lalu aku terbangun, bergegas untuk sahur.
Ngomong2 putih telor, kapan lagi bisa ku antarkan kerumahmu? Minta tolong bikinkan punya ku sekalian. :)
Muhammad Rifki Sulaiman, 04:42, 17 Apr/15 Rmdn.
1 note · View note
rifsoel · 3 years ago
Text
Dalam hadist, Tuhan berfirman “Aku sesuai prasangka hamba-Ku”
Tak salah bukan, jika aku selalu berprasangka baik terhadapmu?
Tak salah bukan, prasangka ku ingin bersama denganmu?
Tak salah bukan, kalau bahwasanya prasangka ku ini, semata mata doaku ke Tuhan. Karena, bersamamu adalah definisi nyaman dari hidupku?
Dengan berprasangka baik terhadapmu, terhadapku, kuyakini ini adalah doa dalam diam. Nampak dilihat Tuhan.
Ah, aku rasa sekarang aku tenggelam dengan kata2 yang sama sama kita tuliskan.
Rinduku semakin bergejolak. Dan engkau satu satunya orang yang dapat melahap habis kerinduanku ini. Keberadaanmu mampu membuatku merasakan perasaan yang sudah lama terkubur dalam. Keberadaan mu, adalah yang paling kuaminkan dari semua permintaan ku ke Tuhan.
Aku jadi ingat doa Majnun pada Layla.
Ya Allah Ya Tuhanku, tambahkanlah cintaku, kerinduanku padanya.
Seandainya semakin berkurang umurku karna cinta, maka tambahlah umurnya.
Wahai Tuhan, tambahkan cintaku padanya, jangan membuatku lupa untuk mengingatnya selamanya.
Aamiinnn.
Oiya, jangan lupa sahur ya? Puasa atau tidak, yang pasti kau harus makan.
Muhammad Rifki Sulaiman, 02:42, 17 Apr/15 Ramadhan.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Entahlah aku harus memulai darimana lagi.
Setidaknya aku selalu memohon agar aku masih bisa bersamamu, sebagai sepasang kekasih yang mencintai satu sama lain.
Tak apa kalau aku harus menjadi Majnun kalau kaulah Laylanya.
Tak apa aku menjadi Zulaikha asal kau adalah Yusuf bagiku.
Tak apa aku menjadi Yudistira yang harus dibuang namun kau sebagai Drupadi yang harus kuperjuangkan.
Tak apa aku lakukan semua itu semata mata agar aku bisa menjadi layak dimatamu, layak menjadi pendampingmu.
Akan selalu ada yang dikorbankan demi meraih apa yang kita inginkan, bukan?
Yang aku yakini sekarang, aku sedang berjalan di “Journey” yang kita bicarakan dan bukankah aku pernah bilang “our journey start tonight” dan kau pun meng-iyakan. Sedangkan “destination” kita bukankah kematian?
Jadi, untuk apa aku tanyakan tujuannya, ketika kita berjalan bersama saja sudah membuat nyaman?
Hei, jangan pergi ketika kau sudah menjadi kenyamanan bagi diriku yang sudah tak tau arah kemana harus pulang.
Aku mohon, beri aku kesempatan.
Muhammad Rifki Sulaiman, 02:15, 17 Apr/15 Ramadhan.
0 notes
rifsoel · 3 years ago
Text
Pada akhirnya, kita bertemu lagi, dimana sebuah kisah dimulai.
Perasaanku? Masih sama.
Menunggu mu datang kembali mengisi setiap celah kosong di setiap jengkal diri ini. Menyembuhkan luka luka ku yang tidak pernah kering. Menghidupkan kembali perasaanku yang telah lama mati.
Bagaimana dengan perasaanmu? Kuharap tidak memudar, masih berharap aku menunggumu.
Masih banyak hal bukan yang engkau janjikan kepadaku? Masih banyak rasa bukan yang ingin kau beri tahu ke aku?
Kembali lagi kukatakan, aku menunggumu.
Muhammad Rifki Sulaiman 23:24, 16 Apr.
1 note · View note
rifsoel · 3 years ago
Text
Berbuka hari ke 13 Ramadhan
Still no one. Berbuka sendirian, seakan tak ada insan untuk saling berbagi kesenangan di bulan Ramadhan.
Lelah? Iya, lelah. Tapi, mau bagaimanapun hidup tetap harus berjalan. Seakan, kesendirian adalah teman bagi diriku yang mungkin ditegur Tuhan.
Ramadhan tahun ini, menurutku cukup memberi pelajaran yang berharga. Bahwasanya, hidup bukan tentang suasana. Hidup bukan tentang tujuan. Namun, hidup bercerita tentang proses berjalannya kenangan.
Yang aku tanyakan, sampai kapan aku harus berjalan di atas benang yang merobek tiap langkah kaki ku kedepan.
Aku lelah dengan kesendirian. Hingga akhirnya, aku berani mengambil resiko itu. Menggapaimu, seakan aku punya tujuan, agar aku dapat mencapai Tuhan.
Mau kah kamu berjalan beriringan? Kita lewati malam, hingga fajar menyingsing menyisakan kenang.
Beri aku, kenangan itu, puan. Sampai tugas kita di dunia, dapat kita selesaikan.
Muhammad Rifki Sulaiman, 19:00, 15 Apr.
1 note · View note