rinoyuliano

[rinoyuliano]

Setidaknya, terima kasih

Nampaknya sudah tiba saatnya. Untuk aku menghilang, untuk aku tak lagi semudah itu ditemukan. Bukan berarti aku tak lagi ada di sekitar. Ada, masih ada. Bahkan sesekali akan muncul di muka–entah tak disengaja atau bahkan memang sengaja. Tapi rentang waktunya yang sudah tak lagi bisa menjadi seperti yang sudah-sudah.

Mungkin Tuhan sedang memberikan ruang, untuk membebaskan rasa yang entah milik siapa. Mungkin Tuhan sedang memberikan jeda untuk esok kembali bersua dengan cerita yang kembali penuh terisi. Mungkin Tuhan memang sudah memilihkan jalan untuk kembali kita tapaki seperti sebelum-sebelumnya. Setidaknya hadir masing-masing kita sudah membawa segalanya kembali seperti sedia kala. Itu sudah lebih dari cukup, kan?

Hadirnya aku mungkin untuk membantu membenahi serpihan agar bisa disusun ulang olehmu. Setidaknya, terima kasih. Terima kasih, sudah sempat membiarkan rotasi kita bersinggungan. Adanya aku mungkin untuk menggenapi tapi bukan melengkapi. Setidaknya, terima kasih. Terima kasih untuk terima kasih itu sendiri.

Hujan Mimpi

[rinoyuliano]

Berusaha Menjadi

Mungkin aku tak terlihat mengejarmu seperti mereka yang sudah-sudah Tapi tidakkah kau lihat betapa aku selalu berada di sampingmu tanpa pernah sedikitpun menuntut?

Mungkin aku tak seperti mereka yang berusaha terlihat sama Tapi tidakkah nampak bahwa aku seringkali mengerti tanpa harus diucap sebab dari tatap aku sudah lebih dari sekedar tahu?

Mungkin aku tak sama seperti mereka yang terus memberi kabar Tapi tidakkah kau mengerti bahwa rasa percayaku terlalu tinggi hingga memberimu ruang untuk tak perlu senantiasa mengabari sebab curiga tak selalu menguntit?

Mungkin aku tak terlihat bisa membuktikan apa-apa padamu Tapi seperti yang sudah-sudah sering kamu ucapkan, mungkin hadirku yang belum sedibutuhkan itu dan belum sebegitu nampak bagimu

Tak apa, berusaha menjadi yang selalu ada agar tahu bahwa dirimu baik-baik saja, itu sudah lebih dari sekedar cukup

Hujan Mimpi

[rinoyuliano]

Sudah Seharusnya

Sepertinya kabar tak lagi dibutuhkan untukmu bahkan untukku.

Sepertinya temu bukan lagi hal yang sakral untuk menjalin komunikasi bahkan menciptakan rindu di antara kita.

Sepertinya esok sudah semestinya aku memilih melangkah menjauh. Bukan untuk menjauhi, melainkan upaya penyelamatan.

Melangkah menjauh bukan berarti menyerah dan lalu melupakan. Melangkah menjauh tak selamanya perihal meninggalkan. Melangkah menjauh adalah pilihan yang sudah seharusnya dipilih setelah segala hal sudah cukup diusahakan.

Perkara waktu mungkin iya teramat disayangkan, tapi bukankah sudah seharusnya aku lebih menyayangi hati dan arti hadirku yang tak pernah kau anggap ada?

Tak pernah ada yang sia-sia pada waktu yang telah terlewati. Sesulit apapun atau semudah apapun waktu yang telah berlalu dengan aku yang mengagungkan perjuangan serta bertahan untuk esok kau hargai namun akhirnya selalu tak pernah sesuai harap. Segalanya tak pernah sia-sia, setidaknya bagiku demikian.

Kali ini aku sudah memutuskan. Kali ini aku sudah menentukan.

Pergilah, sebab aku sudah tak lagi bisa berada di dekat. Sebab sudah seharusnya kita saling melepaskan daripada saling menyakiti tanpa pernah mengira sedang menyakiti.

special request by @nurulfadhilahkdr, sini dek curhat sama aku cobak! haha

Hujan Mimpi Tangerang, 18 Oktober 2016

[rinoyuliano]

Lisan kerap mengaku sudah. Namun hati masih menaruh harap diam-diam. Bahkan sikap kerap menunjukkan peduli yang tak lagi perlu. Itu yang kau sebut dengan rela?

bila memang sudah merelakan harusnya tak perlu lagi ada yang mengganggu benak. bila memang sudah mengaku beranjak semestinya tak usah lagi ada khawatir yang memeluk

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Alih-alih ingin menjadi baik, seringkali lupa ada harga diri yang harus dijaga. Mengaku bahwa sudah tak lagi peduli tapi nyatanya masih terlalu ingin menyapa dan berlaku baik

perlu. sudah seharusnya kita perlu untuk diingatkan. meski cara yang ditempuh dengan kata-kata yang tak mengenakkan, misalnya.

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Lalu kemudian berteriak dengan lantang pada hening yang dimiliki sendiri, memangnya aku pantas?

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Di saat kamu tahu kamu tidak tahu. Maka di saat itulah kamu tahu apa yang harus kamu lakukan

misal, ketika kamu tidak tahu bagaimana perasaannya padamu. justru di saat itulah kamu tahu bahwa kamu tak boleh berharap lebih pada apa-apa yang tidak kamu tahu

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Ini lebih dari cukup. Setidaknya aku masih punya sedikit memori tentangmu. Setidaknya masih ada ruang untuk kembali saling bertukar sapa. Setidaknya aku belum lupa ingatan. Begini saja sudah cukup, walau hanya dengan kamu yang berada di ingatan

sebentar, aku ingin bertanya, adakah memori tentangku pada ingatanmu?

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Tidak sedang ingin terlalu banyak menerka apalagi berharap. Hanya sedang menikmati apa yang masih bisa untuk dinikmati. Sebab teramat tahu bahwa waktu tak akan pernah menjadi sama meski berulang sekalipun

berbicara denganmu salah satunya

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Sebanyak apapun cara yang dilakukan untuk mencari tahu, bila memang belum waktunya maka tak akan pernah menjadi tahu. Sedalam apapun mencari informasi yang dirasa perlu, bila memang tidak ada waktunya maka tidak akan ditemukan

menjadi kenal dan lebih dekat denganmu misalnya

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Begitu banyak yang ingin disuarakan. Namun berakhir di kerongkongan. Begitu banyak yang ingin dituliskan. Namun berakhir di draft semata. Begitu banyak yang ingin diperlihatkan. Namun kembali diurungkan

bukan tak ingin, hanya saja dunia tak selalu harus tahu

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

Dormant conversations with friends scare me. A lot.

[rinoyuliano]

It's such a shame 😷

[rinoyuliano]

Introverts when they hear the phone ring

[rinoyuliano]

Aku tidak bisa menjanjikan apa pun untuk membuatmu bahagia dalam jangka waktu lama. Tetapi, kamu bisa catat ini sebagai kehendak yang aku buat dengan diri sendiri: selama bersamaku, tolong jangan pernah khawatir akan kubuat khawatir.

(via kotak-nasi)

[rinoyuliano]

Ada resah yang tak berkesudahan. Ada sedih yang tak tahu ujung pangkalnya. Ada tangis yang ingin pecah namun selalu tertahan. Ada cerita yang tak mampu ditumpahkan

pada doa yang kerap melangit, aku sedang melemah

Hujan Mimpi

(via hujanmimpi)

[rinoyuliano]

yes, i guess you could say i am a loner, but i feel more lonely in a crowded room with boring people than i feel on my own.