Tumgik
riskaaagstn · 2 years
Text
Untuk adikku tersayang
Dieva Anindia Indah Sari,
Yang kini sudah bahagia di surga..
Halo dek, apa kabar? Sudah lama kita tidak bersua. Sudah berapa lama ya? Disana baik-baik aja kan, dek?
Sejak kepergian Dipa, ada banyak hal terjadi loh dek. Biasanya dulu setiap Mama atau Bapak ulang tahun, pasti kita berdua selalu rundingan mau kasih kado apa buat mereka. Sudah 2 tahun ini, Mbak bingung sendiri tau? Mau rundingan sama Ceca malah sembarang Mba aja katanya😂
Sekarang Ceca udah mau lulus SD loh dek, tapi masih mucil gak mau nurut apa kata Mama😤 Semenjak gak ada Dipa, sekarang Ceca sudah mulai berani tidur sendiri di kamar kita loh😂
Oh iyaa Dek, sekarang Mba juga sudah nikah. Maaf yaa kemarin sebelum acara gak ikut Mama sama Bapak datengin Dipa🥺 Mba sibuk banget harus urus semua nya, padahal kalo ada Dipa pasti mau bantuin Mba kan? Hehehe. Acaranya rameee banget Dek, tapi tetep gak sempurna karna gak ada Dipa waktu itu.
Ah, andai aja Dipa masih disini. Kita pasti masih bisa saling bertukar cerita. Kita pasti bakalan ke McD bareng beli BTS Meal sambil ngomongin drama korea terbaru! Hahaha. Atau ngobrolin Harry Potter yang belum kelar-kelar Dipa tonton ya?😂
Dek, masih ingat gak dulu waktu masih kecil kita sering mandi berdua pelukan terus air di gayungnya Mba siram jauh dari atas kepala? Biar ala-ala shower gitu🤣 Eh tapi sampe besar pun kita masih sering mandi berdua yaa😂
Inget juga gak Dek, waktu Mama Bapak sama Ceca pergi ke Jawa, kita cuma berduaan aja dirumah. Setiap hari pulang sekolah kita langsung jalan ke Mall keliling-keliling mumpung gak ada Mama sama Bapak😂
Terus waktu kita bertiga sama Ceca main ke Transmart, kita banyak banget nyobain wahana permainan disana. Inget kan, Dek?
Ah, serunya waktu itu. Waktu dimana kita kemana-mana selalu berdua. Kayak bestie gak sih kita Dek?
Dek, maaf ya akhir-akhir ini Mba jarang dateng. Maaf juga kalo setiap inget Dipa, Mba masih suka nangis😢 Mba masih suka kangen Dipa, berharap Dipa masih disini.
Tapi gak apa Dek, Insyaa Allah Mama Bapak, Mba sama Ceca sudah ikhlas dan menerima. Yang pasti semua kenangan manis bersama Dipa akan selalu tersimpan.
Dek, Mba belum pernah sekalipun mengungkapkan rasa sayang Mba ke Dipa. Maaf yaa Dek, tapi Mba bener-bener sayaaaaangggg banget sama Dipa. Semoga nanti kita bisa ketemu dan berkumpul di surga yaa Dek.
Dari Mba yang sudah sangat rindu🤍
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
riskaaagstn · 2 years
Text
Dear, adik-adik iparku..
Aku tahu, sosok ku mungkin kurang sempurna untuk kakak laki-laki yang sangat kalian sayangi. Tapi percayalah, akulah wanita yang bisa mencintai kakak kalian dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Perbincangan pertama yang membuatku sangat ingin mengenal banyak sifat kalian. Karena ketika pertama kita berbincang walau hanya via whatsapp, kalian sangat memberikan respon positive antara hubunganku dengan kakak laki-laki kalian.
Bahkan ketika kita akhirnya bertemu di hari pernikahan, walaupun hanya bertemu dalam hitungan hari, kita bisa saling berbincang tanpa canggung terlihat seperti sudah sering bertemu!😃
Kata orang, ipar perempuan adalah salah satu musuh dalam rumah tangga, tapi tidak dengan ipar perempuanku. Kalian berdua bisa menjadi adik, juga menjadi teman. Bahkan jadi tempat curhat ketika aku mulai tidak sanggup menghadapi sifat kakak kalian. Dan pastinya kalian selalu menguatkan juga memberi semangat.
Kalian juga sedikitnya mengobati kerinduanku atas kepergian salah satu adikku ke Surga. Andai Almh. Diva masih ada, dia pasti juga senang punya kakak dan adik baru yang baik seperti kalian!🤍
Terimakasih ya, adik-adik iparku, sudah mau menerimaku menjadi kakak perempuan kalian. Semoga kita bisa selalu akur dan bisa segera berjumpa. Maaf, kakak baru kalian ini masih banyak kekurangan. Tapi percayalah, aku tidak hanya menyayangi kakak kalian tapi juga paket komplit dengan Ibu Bapak dan juga kalian berdua!🤍🤍🤍
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
riskaaagstn · 2 years
Text
Duhai Ibu dan Bapak mertua yang ku hormati..
Menerima pinangan anak Ibu dan Bapak adalah suatu keputusan terbesar dalam hidupku. Bukanlah hal yang mudah bagiku untuk memulai ‘berlayar’ mengarungi bahtera rumah tangga bersama ‘jagoan’ kalian. Sikapnya terhadapku yang begitu baik, mampu membuatku luluh dan dengan mantap mengikrarkan janji sehidup semati bersamanya. Kalian sebagai calon mertuaku pun terlihat sangat menerima kedatanganku dengan tangan terbuka. Betapa bahagianya aku pada saat itu.
Jika memang ada kekurangan yang ada dalam diriku, kuharap kita bisa membicarakannya dengan baik-baik. Aku bukanlah menantu yang sempurna, masih banyak kurang dan salah. Tapi aku akan terus belajar menjadi menantu yang baik dan menjadi istri yang sholehah untuk anak kalian.
Ketahuilah Bu, Pak, aku menyayangi kalian seperti aku menyayangi orang tua kandungku. Dan aku berharap Ibu Bapak juga bisa menyayangiku seperti kalian menyayangi anak kandung kalian🥺🤍
Tumblr media
2 notes · View notes
riskaaagstn · 2 years
Text
SUAMIKU..
Kamu kupilih dari sekian banyak pria di luar sana. Dengan rasional tentunya, setelah pertimbangan panjang bahwa kita bisa jadi partner baik untuk bercinta dan hidup bersama. Tidak mudah langsung melebur denganmu. Harus kutinggalkan kenyamanan dan hangatnya rumah di bawah atap kedua orangtuaku, kurelakan waktu bersama teman dan keluarga berkurang demi melewati malam bersamamu. Kamu perlu tahu, tidak ringan konsekuensi selepas memilih jadi pendampingmu. Tapi proses ini akan kujalani dengan hati tenang karena tanganmu bisa kutemukan dalam setiap langkah itu.
Kita akan memulai segalanya dari nol. Barangkali kau dan aku tak akan langsung hidup nyaman. Rumah kontrakan sederhana juga sudah cukup membahagiakan.
Satu yang pasti kuharap, semoga kamu cukup sabar menghadapiku. Tolong terima aku yang sesekali masih memasak keasinan, juga penuh emosi ketika PMS datang, kuminta kau cukup sabar merentangkan lengan untuk memelukku lama.
Berjanjilah kita akan menjaga kewarasan di tengah semua cobaan. Kita dipertemukan karena alasan, tak ada pengecualian untuk menyerah pada keadaan. Tentu saja sesekali kita akan bertengkar sengit. Saling menyalahkan, menuding satu sama lain, lalu bertukar argumen-argumen panjang. Dalam kesempitan macam itu berpisah rasanya jadi opsi yang paling mudah dilakukan, tapi berjanjilah kita akan berusaha menjaga kewarasan berdua.
Saat aku sedang keras kepala, peluk aku dan ingatkan. Mau tak mau salah satu dari kita harus diam. Cinta bukan kompetisi yang perlu menghitung poin menang-kalah. Waktu kau lelah menghadapi egoismeku, bicaralah. Istrimu ini tak pandai membaca kode tanpa arah. Di titik kau tak mampu lagi dan ingin pergi, ingat kembali. Tuhan tak mungkin mempersatukan kita dengan suci hanya untuk semudah itu diakhiri.
Kita akan menua bersama, ditemani tawa dan kerut yang makin nyata.
1 note · View note
riskaaagstn · 2 years
Text
Terimakasih❤
Minggu, 06 Februari 2022💍
Terimakasih sudah berjanji dihadapan Allah serta mengucap Ijab Qobul dengan lantang didepan penghulu dan keluarga besarku. Terimakasih sudah membuktikan keseriusanmu setelah 4 tahun perjalanan panjang kita untuk saling mengenal hingga akhirnya memantapkan hati.
Tumblr media
Untukmu yang sekarang telah terdaftar jadi bagian hari hariku. Aku hanya ingin bilang terimakasih karna telah mau menyediakan waktu untuk menemani kehidupanku selamanya! Insya Allah❤
Tumblr media
1 note · View note
riskaaagstn · 2 years
Text
Sabtu, 18 Desember 2021💐
“Bismillahirrohmanirrohim.. dengan Ridho Allah SWT dan restu dari Mama Bapak, Insyaa Allah, riska terima lamaran abang Reki”
Hari itu dengan ketidakpercayaanku kamu datang bersama walimu meyakinkan aku dan segenap keluargaku bahwa kamu memilih aku untuk melewati hari ke depan denganmu. Meyakinkan aku untuk menjalani ibadah terpanjang bersamamu. Yahh.. aku begitu bahagia saat itu, aku bahagia karena penantian 4 tahun ini tidak sia-sia. Terimakasih banyak sudah datang!💐
Tumblr media
0 notes
riskaaagstn · 3 years
Text
Berawal dari kecintaan terhadap Klub Sepakbola Ibukota sejak masih di Sekolah Dasar, aku yang merasa “sebatangkara” ini mulai mencari cari kawan di social media, berharap ada pecinta Persija lainnya di Kota Balikpapan tempat aku lahir dan tinggal.
Hingga akhirnya pada tahun 2012 aku bergabung dengan grup di salah satu social media yang beranggotakan kurang lebih 250 orang pada saat itu, JAKALTIM.
Sempat berfikir hampir tidak mungkin ada kelompok pecinta Persija di kota ini. Tapi ternyata ada, dan nyata.
Balikpapan, April 2012
Tepatnya tanggal 27, adalah pertemuan sekaligus match pertama yang aku saksikan bersama Bubuhan JaKaltim. Berkenalan serta bercengkrama dengan banyak orang yang “sehati” memang berbeda. Ditambah euforia kemenangan yang sangat amat ingin aku rasakan. Mengibarkan bendera Persija, menyalakan red flare, bernyanyi penuh emosi, kebersamaan yang biasanya hanya aku lihat di layar tv, sekarang aku ada didalamnya.
“Mereka adalah keluarga” dalam hatiku.
Walaupun hanya beberapa yang aku kenal akrab tetapi seiring berjalannya waktu banyak sekali hal yang aku lakukan bersama mereka. Nobar, Kopdar, Gathering, atau bahkan hanya sekedar berkumpul biasa. Sampai pada saatnya ada waktu dimana entah kenapa aku mulai jarang berkumpul, bahkan say hello sekalipun.
Samarinda, Juli 2017
“Yang mau bikin KTA, pembayaran sama isi formulirnya di aladdin ntar malem”
Chat wa di grup pada saat itu. Mereka memang sering berkumpul di aladdin, tempat nongkrong milik salah satu anggota. Aku yang saat itu sedang tidak ada kegiatan pun datang dan ketika sampai di tempat, aku memesan es teh manis dan langsung duduk dengan yang lainnya sambil mengisi formulir pendaftaran KTA Jakmania. Disebrang meja ku lihat seseorang sedang berbicara dalam telfon, seseorang yang belum pernah aku kenal bahkan aku merasa belum pernah bertemu sebelumnya. Ohh mungkin anggota baru, pikirku saat itu.
Sejak saat itu akuu mulai sering berkumpul lagi bersama anggota lain untuk sekedar sharing dan bercanda tawa. Dan juga mulai mengenal dia, seseorang yang pertama kali aku lihat saat mengisi form KTA waktu itu. Namanya Reki, aku panggil dia bang Reki, sama seperti aku memanggil anggota laki laki yang lain. Berawal dari dia yang menjawab tanyaku di grup wa. Hubungan kita menjadi lebih akrab. Dan aku pun baru tau ternyata dia bukan anggota baru, tetapi anggota lama yang baru aktif kembali setelah sekian lama pasif. Pantas saja aku tidak mengenalinya, pikirku. Bahkan kita pernah sekali bertemu juga satu frame foto ketika Gathering di Pantai Manggar Balikpapan 2013. Saat itu memang kita tidak saling mengenal. Aku masih kelas 2 SMK pada waktu itu.
........
Seharian konsentrasiku berantakan. Namanya selalu terlintas dalam benak. Dialog percakapanku dengannya pun bersarang di kepala. Bahkan jika kuputar ulang pun aku masih ingat semua. Orang sekitarku pun heran. Jangankan mereka, aku pun tak tahu jawabannya.
Bohong, aku tahu itu semua karena dirinya...
Bagai disambar petir rasanya membaca chat darinya disaat jam menunjukan pukul setengah 2 malam...
Jatuh cinta? Ah, kesimpulan yang gegabah. Secepat itu kah hatiku merasa?
Namun, bahagiaku tak bertahan lama ketika mengetahui there is problem yang tidak memungkinkan kita bersama. Jika di dunia ini ada hal yang mustahil untuk kudapatkan, maka dialah salah satunya. Ketimbang bertahan, lebih baik aku memilih untuk mundur perlahan…
Tetapi suatu ketika takdir dengan baik hatinya membuat dia yang sedikit kutahu ternyata mampu menyelesaikan problem yang akhirnya mempersilahkan kita berinteraksi kembali. Tuhan pun mengizinkan kita kembali bertemu. Sungguh, cukup dengan banyolan sederhananya, ruang hampa di hati ini perlahan berbunga lagi.
Bertemu dengannya adalah momen terindah yang pernah terjadi dalam hidupku. Aku tak bisa atau lebih tepatnya tak punya alasan untuk tak jatuh cinta kepadanya. Tawanya yang renyah dan perhatiannya yang seringkali membuatku lupa daratan membuat hidupku jungkir balik tak karuan.
Lagu cinta yang tak pernah kuputar kini mendadak menjadi langganan. Senyum-senyum sendiri aku mendengarnya sambil merenung sendiri memandang bintang via jendela kamar. Berharap dia pun melihat bintang yang sama. Duh, mendadak pipiku menyemu merah.
....
Beberapa waktu aku tak lagi melihatnya. Terselip rindu di hati ini. Orang bilang rindu itu harus dituntaskan. Memang benar, kusampaikan pesan pada Tuhan bahwa aku ingin segera bertukar kisah dengannya. Atau setidaknya, aku hanya ingin menikmati tawa renyahnya.
Tuhan memang baik dan selalu baik. Hari itu Jum’at, 8 September 2017 pertandingan antara Mitra Kukar vs Persija Jakarta, tentu saja aku bertemu dengannya. Seperti dihempas angin rasanya, aku melayang ketika dalam perjalanan kembali ke Samarinda setelah pertandingan dia bertanya “riska mau jadi pacar abang? Eh, jadi calon istri abang?”
Deg...
Tak bisa ku bobongi, cinta memang satu-satunya kata yang kadang tak butuh penjelasan dan alasan. Ia kadang hanya membiarkanmu merasakannya.
Pada akhirnya akulah yang jadi juara di hatinya, namun aku tetap berdoa semoga aku jugalah yang paling bermakna yang pernah hadir di hidupnya. Bukan hanya untuk hari ini, esok lusa, atau untuk beberapa hari saja, namun juga selamanya.
Setelah aku dan dia sepakat menjadi kita, banyak kisah yang kemudian kita bagi berdua. Sekian hari telah kita lewati, atau mungkin ratusan hari.
Stadion Segiri Samarinda, Stadion Aji Imbut Tenggarong, Stadion Manahan Solo, Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sekian dari banyaknya tempat yang menjadi saksi bisu kebahagiaan kita. Dan akan terus ada stadion stadion lainnya. Semoga saja ya!
...
Pernah suatu ketika saat bersantai aku mulai berfikir, bagaimana jika tidak ada Persija? Atau bagaimana jika salah satu dari kita bukanlah pecinta Persija? Apakah kita tetap akan bertemu? Mungkin iya, mungkin tidak.
Aku sangat amat berterimakasih dengan Persija. Karenanya, aku tidak hanya bertemu teman teman yang saat ini menjadi keluargaku, tapi juga bertemu dengan dia yang saat ini menjadi kekasih hatiku. Persija yang mempertemukan kita, Persija yang menyatukan kita. Terimakasih, Persija.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
riskaaagstn · 5 years
Text
Hello tumblr! Long time no see🧡
Tumblr media
0 notes
riskaaagstn · 6 years
Text
RZ💕
Terima kasih sayangku, aku ingat ketika pertama kali kita mengikat janji dalam hubungan ini. kamu dengan sabar menghadapi sifat kekanakan ku, menunggu dengan sabar meredanya amarah ku, berusaha meluangkan waktu bersamaku meski kamu sibuk, dan menyenangkan hari-hari ku. Kamu adalah sahabat, tempatku mencurahkan isi pikiran ku, tempat bertukar pikiran, teman jalan ku, dan yang terutama aku senang kamu adalah bagian istimewa dalam hidupku, calon pendamping hidupku. Terima kasih sayang kamu mau mendengar segala keluh kesah ku. Maaf untuk semua keegoisanku merasa aku paling lelah, aku paling terluka tanpa sadar kamu telah lelah dengan sikap dan sifat ku. Dan ketika masalah silih berganti datang, kamu mengenggam tanganku dan berkata "maaf ya sayang.." mencium kening ku memberiku kekuatan tuk tetep tersenyum. Terima kasih sayang buat waktu-waktu mu yang kau luangkan untuk ku. Dan kadang aku berpikir dapatkah kita melewati hari-hari ini hingga aku berdiri di samping mu berhadapan dengan Allah mengikat janji seumur hidup menjadi pasanganmu? Aku hanya berdoa untuk kebahagian kita berdua dan kelanggengan kita, kebersamaan kita. Terima kasih sayang untuk kebahagiaan, kekecewaan yang kadang datang, kesabaranmu mengatasi semua masalah kita, terima kasih telah menemani hari-hariku, hari-hari bahagia ku. 8 September 2017, i love you!❤
1 note · View note
riskaaagstn · 7 years
Text
Untuk kamu yang pernah membuatku patah hati
Kutulis aksara aksara ini berdempetan setiap hurufnya, bukan untuk menangisimu lagi. Kutulis narasi ini bukan untuk memintamu kembali setelah dengan hebat kamu hancurkan hatiku sampai patah. Bukan pula untuk mengharapkan langkahmu kembali, tetapi untuk menyatakan bahwa sejauh ini aku baik baik saja.
Sungguh, pernah kualami sakitnya menangis ketika merindukan. Dan sekali lagi, pernah kualami perihnya mengharapkan.
Untuk kamu yang pernah membuatku patah.. Tidak banyak hal yang ingin ku katakan selain menyampaikan bahwa aku baik baik saja sekarang. Kamu tidak perlu takut aku masih mencintaimu, kupastikan TIDAK. Maka, jangan pernah patahkan hati wanita lain seperti apa yang pernah kamu lakukan padaku dulu. Demi apapun, mematahkan hati seorang perempuan, bagian mananya yang menyenangkan?
Untuk kamu yang pernah membuatku patah.. Terima kasih pernah tinggal.
Terakhir, ku katakan selamat tinggal untuk patah yang pernah kamu torehkan. Jadi kupastikan hatiku baik baik saja sekarang :)
0 notes
riskaaagstn · 8 years
Text
Perempuan yang kini bahagia tanpamu
Untukmu yang telah membuatku sedemikian terluka,
Berhari-hari aku belajar untuk (terlihat) baik-baik saja, namun beberapa hari yang lalu sekonyong-konyong ingatan akan luka itu kembali terbuka. Begitu mengganggu ditengah carut marut pikiranku menyelesaikan laporanku.
Hari ini sudah sebulan lebih sejak kepergianmu waktu itu, potongan-potongan kenangan itu begitu membekas tanpa pernah terlupakan sedikitpun. Tentang bagaimana aku yang setia menunggumu, tapi ternyata kamu memilih pergi meninggalkanku.
Bagimu mungkin cerita ini telah berakhir, namun bagiku luka itu tak akan mudah hilang begitu saja.
Seumur hidupku aku tak pernah membenci siapa pun. Sejahat apapun seseorang padaku, aku hanya akan marah lalu sebentar melupakannya. Apalagi pada seseorang yang pernah membuatku jatuh cinta tanpa logika. Namun kamu adalah pengecualian.
Aku membencimu atas apa yang kamu lakukan padaku. Kebencian itu begitu dalam hingga bahkan aku tak bisa menjelaskan seperti apa. Rasanya hanya seperti sesak yang demikian hebat dan menyakitkan. Bahkan kamu menyalahkanku atas ketidakdewasaanku. Kamu pergi karna kamu sayang, demikian alasanmu. Tapi apakah lantas alasan itu aku terima begitu aja? Tidak. Jika kamu sungguh mencintaiku, kamu tak akan melakukan itu.
Dan kata maafmu hanya formalitas, kurasa.
Percuma kubilang. Kata maafmu tak akan pernah menyembuhkan hatiku yang kadung terluka. Tak akan pernah mengembalikan hatiku kembali utuh seperti sebelum kamu hancurkan.
Aku mempercayaimu. Sangat. Tapi kamu menghancurkanku tanpa pernah memikirkan bagaimana jadinya aku kemudian. Tanpa pernah peduli berapa banyak air mataku yang terbuang percuma saat kamu tertawa disana.
Aku remuk, merasa seperti pecundang. Berkali-kali aku menyalahkan diriku sendiri dan bertanya, aku yang bodoh atau kamu yang tak tau diri? Aku yang terlalu mencintaimu atau memang kamu yang tak punya hati?
Apa yang ada dipikiranmu saat itu, apa kamu tak pernah memikirkan bagaimana perasaanku? Perasaan perempuan yang kamu bilang begitu kamu sayang. Ah,bullshit!
Aku mulai belajar menerima dan menyembuhkan luka yang kamu tinggalkan. Aku telah khatam tentang bagaimana kamu, tapi entah kenapa aku mau menjalin komunikasi lagi denganmu. Mungkin aku hanya terlalu tergantung padamu. Aku terlalu lelah untuk bermain-main, berpindah hati dan memulai yang baru lagi.
Bodoh? Iya. Aku tau saat itu aku salah menempatkan diriku, aku salah menempatkan perasaanku, aku salah berharap padamu, aku salah mencoba mempercayaimu.
Terima kasih untuk setiap luka dan kecewa yang telah kamu buat yang kini menempa hatiku menjadi lebih tangguh. Kini, aku telah hidup dengan lebih baik dan lebih bahagia tanpamu. Ada lebih banyak hal yang harus aku perjuangkan selain dirimu yang hanya mampu melukaiku. Togaku. Jodohku. Bahagiaku. Masa Depanku.
Karena pada akhirnya, kini Allah menyadarkanku tentang siapa kamu, bahwa kamu memang bukan yang terbaik. Dan aku percaya, Allah memisahkan kita pasti dengan sebuah alasan yang lebih baik untukku dan untukmu. Agar aku bisa bertemu dengan laki-laki yang baik. Agar kamu pun dapat bertemu dengan perempuan yang lebih baik.
Maaf aku tak bisa. Hingga detik ini aku masih tak bisa memaafkanmu. Aku tak bisa memaafkan rasa sakit itu.
Tapi, jika suatu saat nanti aku mampu memaafkanmu, hal itu aku lakukan bukan untuk kamu. Tapi untuk hatiku, untuk hidup yang aku jalani dan untuk kebahagiaan yang aku pilih.
Cepat atau lambat, lukaku pasti akan sembuh, tapi tak akan pernah sesederhana permintaan maaf.
Bacalah dan tertawalah untuk setiap luka dan air mata yang tercipta karenamu. Lalu, aku akan membalasmu dengan tawa untuk setiap kebahagiaanku.
Jadi, setelah berpisah denganku, adakah perempuan lain yang bisa mencintaimu sebesar aku melakukannya?:)
Dariku, perempuan yang kini lebih bahagia tanpamu:))
0 notes
riskaaagstn · 8 years
Text
Aku, yang hatinya mati rasa
Aku terluka, hingga hatiku mati rasa. Mati rasa, ketika aku sulit untuk menerima orang baru yang coba mendekatiku. Skeptis dengan istilah cinta, sayang, dan bahkan aku muak liat mereka yang tengah berduaan. Luka yang dia tinggalkan mungkin begitu membekas dihatiku. Sampai-sampai aku berpikiran kalau semua orang itu sama dengannya.
Tapi, aku tau selalu ada alasan untukku kembali percaya pada cinta. Masih ada alasan untuk kembali menata hati yang sudah terlanjur berantakan.
Luka yang dia tinggalkan jelas masih menganga. Namun aku lebih kuat dari sekadar sakit di dada
Dia meninggalkanku. Di saat cintaku padanya tengah memuncah dan hangat-hangatnya. Hatiku seketika hancur berantakan, detik itu aku memutuskan untuk tidak lagi percaya pada cinta. Tapi aku sadar bahwa luka sebenarnya menguatkanku. Luka mengajarkanku artinya menerima. Menerima bahwa terkadang Tuhan punya rencana lain untukku. Mungkin ini cara Tuhan memisahkanku dengan dia, yang tidak ditakdirkan untukku. Pada akhirnya patah hati menjadikanku pribadi yang lebih tegar. Hanya saja aku belum menyadarinya..
0 notes
riskaaagstn · 9 years
Text
Untukmu, yang 2 tahun terakhir menghabiskan waktu bersamaku
Dua tahun...
Bukanlah waktu yang singkat untuk dihabiskan bersama seseorang. Katanya jika kamu sudah menyayangi seorang selama 3 bulan, dan kamu masih merasakan rasa yang sama setelahnya, kamu bisa dibilang benar-benar jatuh cinta.
Yap. Aku benar-benar jatuh cinta kepadamu.
Bahkan setelah waktu berjalan, dan segala hal yang kita lalui bersama, aku masih menemukan cinta yang sama saat pertama kali kau menyatakan menjadikanku pacar di lapangan merdeka malam itu. Tidak kusangka rasa ini akan bertahan begitu lama. Mengingat masa pdkt kita yang bisa dibilang singkat. Aku bersyukur karena kita saling menemukan. Aku bersyukur karena dengan segala tantangan yang kita lalui, kau tetap teguh berdiri di sampingku.
Kamulah jawaban Allah atas semua doa-doaku.
Ingatkah kamu saat pertama kali kamu mengantarkanku pulang ke rumahku, ingatkah saat pertama kali kita saling berpelukan, dan merasakan kehangatan yang mengalir di sekujur tubuh kita. Ingatkah kamu tentang semuanya?
Dua tahun adalah waktu yang panjang, namun akan terasa singkat jika kuhabiskan bersamamu, kekasih terindah yang pernah kumiliki 💞💋
0 notes
riskaaagstn · 9 years
Text
Bapak : “mbak ini udah malam, pulang”
Nada bicaramu datar. Kau hampir tak pernah bertanya, lebih banyak melempar pernyataan “Jangan pulang terlalu malam”.
Makna “terlalu malam” dalam kamusmu sebenarnya masih bisa diperdebatkan. Aku misalnya, tak menganggap pulang pukul 22.00 sebagai suatu ketidakpatutan. Menurutku yang penting itu, keamananku toh terjamin karena ada yang mengantar pulang. Namun di matamu, justru karena itu aku harus kembali secepatnya. Soal menjaga putrimu ini, tak ada anak lelaki yang bisa dirimu percaya.
Aku masih bocah SMK waktu itu. Tentu saja kata-katamu tak kudengarkan dengan benar-benar. Aku pulang saat waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kau sudah menunggu di teras rumah, hatiku luruh mendengarmu ceramah. Waktu memang jadi tidak terasa karena kami bersilat lidah begitu asyiknya.
Tapi tentu kau tidak peduli. Esoknya aku dihukum tak boleh sering-sering jalan lagi. Sekarang aku sudah jauh lebih dewasa. Umur sudah hampir menginjak kepala dua. Namun saat meminta izin untuk pergi ke luar rumah di malam hari, kau masih meresponnya dengan kalimat yang sama.
“Jangan pulang malam-malam,” katamu. Aku mengangguk, sebelum keluar dari pintu rumah.
Meski tak pernah langsung kau utarakan, aku paham. Kau selalu ingin menjagaku dengan segenap kekuatan. Dalam beberapa hal kita memang berbeda pandangan. Aku seseorang yang lebih bebas dan tak mempermasalahkan; kau lebih banyak keberatan dan melarang. Apalagi kalau sudah tentang pacaran. Bagimu, semua laki-laki yang ingin mengajakku kencan harus menampakkan diri di rumah dulu untuk meminta izinmu — sikapmu yang selalu ingin mengawasiku justru membuatku merasa risih.
Semakin aku bertambah dewasa, semakin aku tahu niatmu hanyalah menjaga. Mungkin karena aku semakin mengerti bahwa bukan dunia yang mudah di luar sana. Walaupun caramu menunjukkan perhatian memang tak selalu menyenangkan. 
Aku tahu kau sedang berjuang mengikhlaskan. Menyaksikanku tumbuh dewasa mungkin membuatmu merasa sedikit kehilangan. Saat aku kecil dulu, kita banyak bermain berdua dan bercerita. Kau menggendongku, sesekali mengangkatku ke udara. Aku selalu tertawa dibuatnya.
Kau pun bukan tipe Bapak yang gengsi mengasuh putrinya ketika Mama tak ada. Tugas untuk merawatku memang kau bagi berdua dengan Mama. Tak ada yang salah dengan ini di matamu. Namun semakin aku dewasa, semakin kau memposisikan diri sebagai penjaga yang tak banyak bicara. Sosokmu yang hangat berganti menjadi tegas. Kau percaya, aku tak boleh terlalu bebas.
Mungkin kau hanya takut aku salah pergaulan. Mungkin kau takut aku salah memilih teman. Mungkin kau terkejut menyadari aku kini sudah dewasa. Mungkin kau merasa kehilangan, dan membuatku menurut padamu adalah pelipur lara. Tak perlu takut aku melupakanmu. Sampai kapanpun, kau tetap lelakiku yang nomor satu.
Ah, siapalah yang nanti bisa menggantikanmu dalam hidupku? Mana ada, pikirku. Bahkan jika nanti aku sudah berumah tangga — tak ada yang mampu menggesermu dari posisi nomor satu, Bapak:’).
0 notes
riskaaagstn · 9 years
Quote
Ask me a question!
ask.fm/Riskaaagstn
0 notes
riskaaagstn · 9 years
Photo
Tumblr media
berani kotor itu baik :D
0 notes
riskaaagstn · 10 years
Photo
Tumblr media
orens orenssss
0 notes