Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
✨ Izin menulis ulang tulisan seseorang.
Mba Mutia dalam tulisannya tentang kebaikan laki-laki telah menjabarkan dengan lengkap, bahwa lelaki yang berlaku baik dan meneduhkan hati perempuan ada banyak sekali.
Akan tetapi, kebaikan saja tidak cukup untuk membuatmu menyukainya. Sebab, kau akan kecewa sangat dini ketika mengetahui bahwa dia juga baik terhadap siapapun. Tidak hanya dirimu!
Perhatian saja tidak cukup, untuk membuatmu menaruh hati padanya. Sebab, kau akan terluka ketika mengetahui bahwa dia juga perhatian terhadap siapapun yang dia kenal. Tidak hanya dirimu!
Sebab, setiap manusia memang harus berbuat baik dan memperdulikan sesama manusia.
Bahkan ketika ia memperlakukanmu dengan tampak berbeda apakah artinya dia merasakan perasaan yang berbeda terhadapmu? Mungkin. Bisa jadi kau memang spesial di hatinya, tapi jika terlalu lekas terbawa suasana, ingat saja bahwa belum tentu dia akan bertanggung jawab dengan benar terhadap perasaanmu.
Jika yang berharga dari seorang perempuan adalah luasnya kasih sayang dan pemakluman. Maka yang mahal dari seorang lelaki adalah tanggung jawab dan keberanian. Siapapun bisa berbual dengan kata-kata, tapi tidak semua lelaki bisa membuktikan ucapannya.
Boleh jadi dalam diri lelaki tersebut memang ada sesuatu yang membuatmu merasa menginginkannya. Namun hati-hati, ketika imaji dan perasaan itu berakhir membuatmu terluka sendirian. lalah ketika kau tidak menemukan tanggung jawab dalam dirinya terhadap apa yang kau rasakan. Siap-siap babak belur karena ekspektasi.
Lelaki yang menaburkan kebaikan semu ada banyak sekali. Maka gunakanlah kacamata rasional untuk menyikapi kebaikan lelaki. Jangan hanya kebaikannya, atau perhatian yang dia berikan padamu lantas membuatmu jatuh hati. Atau bahkan sampai kamu yang lebih dulu mengungkapkan perasaanmu padanya. Karena bisa jadi kebaikan dan perhatian itu memang dia berikan terhadap semua orang? Atau bisa jadi laki-laki tersebut sudah memiliki pasangan ? Tapi kita tidak pernah tahu? Atau bahkan kita mengetahuinya tapi tetap bersikeras mengungkapkan perasaan jatuh hati terhadap laki-laki tersebut hanya karena nafus pribadi?
Girls Reminder ! Mengungkapkan atau memulai hubungan yang bisa menganggu ikatan atau bahkan rumah tangga orang lain bisa berujung luka besar. Bukan hanya untuk mereka, tapi juga untuk kamu sendiri.
Nyatanya berjalan dengan seseorang yang berarti untukmu namun tanpa arah dan tujuan yang jelas, terjebak zona abu-abu, sama halnya seperti sedang mengarahkan pisau pada inti jantungmu sendiri. Yang bisa menusukmu kapan saja
Cozz Saying I love you is a major decision in one's life. Those words should be kept in your heart until you're ready to commit, to fight for that feeling and to stand by those words forever. (Mengatakan aku mencintaimu adalah keputusan yang sangat besar dalam kehidupan seseorang).
Maka tak banyak pesanku, untuk diriku sendiri dan perempuan di luar sana, kebaikan laki-laki ada banyak sekali, namun hitunglah kebaikan yang paling utama ialah melamarmu, seperti kata mbak Mutia. Sisanya, hitunglah kebaikan itu sebagai kebaikan antar sesama manusia.
Barangkali yang bulek Hana sampaikan dalam tulisannya benar tentang Agaknya wanita perlu belajar membedakan, mana pria yang baik pada semua orang dan mana pria yang berusaha terlihat baik di mata seseorang.
#PengingatUntukDiriku
0 notes
Text
Aku selalu kagum pada Tuhan yang merancang semua kebetulan bagi manusia dengan begitu rapi. Mengatur setiap rincinya sebagai sebuah ketidaksengajaan yang nyatanya, semua telah tersusun sesuai takaran, perhitungan dan kehendakNya.
31 Mei 2025
0 notes
Text
“Kamu tahu bagian romantis dari hubungan hamba dengan Rabbnya? Ialah saat hamba berdoa, berikhtiar, lalu berserah diri sepenuhnya kepada Allah, menerima apapun yang menjadi takdir baginya, karena si hamba tahu, bahwa Allah lebih tahu tentang dirinya, sifatnya, karakternya, kebutuhannya, kesukaannya, ketidaksukaannya, kekuatannya, kelemahannya, masa lalunya, masa depannya, urusan-urusannya, isi kepalanya, dan isi hatinya, daripada dirinya sendiri.”
— Inilah sebenar-benar #RelationshipGoal
945 notes
·
View notes
Text
"Mas mengapa kita harus punya ilmu? Bukankah bebannya akan lebih berat? Karena akan dihisab?" Tanyamu suatu saat.
"Begini dik" saat itu kita sedang berada di pinggir pantai, menikmati angin sepoi-sepoi sekaligus deburan ombak
"Memang orang berilmu membawa beban yang lebih berat, karena dia sudah tahu, dan utamanya orang yang sudah tahu, mengamalkannya"
"Tapi justru dia juga akan lebih ringan dalam beramal, karena dia sudah tahu keutamaan sebuah amalan itu; atau minimal dia punya niat untuk beramal atas dasar keilmuannya itu"
"Lalu gimana, kalau orang yang berilmu tergelincir?" Pertanyaanmu yang menghujam diikuti deburan ombak yang menghantam batu-batu besar yang Allah ciptakan di sekitar pantai, sehingga ombak itu pecah dan tidak begitu besar ketika mencapai tepi pantai
"Semua manusia, pastilah memiliki potensi untuk tergelincir. Maka dari itu kita diminta berdoa agar supaya selalu dalam penjagaan hidayah Allah"
"Kalaupun tergelincir, semoga ilmunya menjadi pengingat bagi dirinya untuk kembali berbenah; jika pun tidak, cukuplah dia menjadi contoh orang berilmu saja bisa tergelincir, apalagi yang tidak berilmu"
Kamu menggangguk. Aku tersenyum. Semoga kita sama-sama diberi pemahaman yang baik terhadap ilmu, didekatkan juga dengan ilmu-ilmu yang benar serta bermanfaat.
Langit semakin terik, tidak baik berlama-lama di pinggir pantai. Kamu sudah memberik kode mengajak untuk segera bergegas. Namun, sebelum pergi ku pandang lagi, laut yang luas itu, sehingga teringatlah sebuah ayat yang begitu indah, mengenai perumpaan laut dan ilmuNya Allah
"Katakanlah (wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). [al-Kahfi/18:109]"
144 notes
·
View notes
Text
Romantisme Pernikahan
Ada banyak hal yang seharusnya kemudian membuat kita paham bahwa menikah itu tidak sesederhana "tipe lelaki idaman" kita seperti apa?
Tapi ternyata lebih dari itu. Ia lebih kompleks dari yang ditampilkan oleh banyak pasangan di dunia maya.
Menikah bukan hanya tentang romantisme yang ditampilkan pada banyak manusia. Atau perihal cumbu rayu bersama kekasih halal kita. Bukan!
Tapi lebih dari itu.
Karena menikah juga berarti menjaga.
Menjaga serapat mungkin rahasia-rahasia di dalam rumah. Menjaga dengan baik diri kita dan pasangan dari mata dunia. Menjaga dengan sungguh-sungguh romantisme yang ada hanya untuk kita berdua.
Karena menikah bukan hanya tentang bagaimana cara mengubah status menjadi sah kemudian bisa dipertontonkan pada banyak pasang mata.
Menikah itu ibadah penuh rahasia yang dilakukan berdua dan hanya Allah sebagai satu-satunya saksi kita.
Mengapa dikatakan rahasia?
Karena kita tidak pernah tahu, sepasang mata yang mana, yang menaruh hasad pada rumah tangga seseorang. Sepasang mata yang mana, yang justru menaruh dengki pada kebahagiaan seseorang.
Maka jika saja bisa disembunyikan dengan begitu rapat, tentu itu yang paling baik, bukan?
Karena tentang bahagia, siapalah mereka (manusia-manusia itu)? Tentunya mereka tidak memiliki kewenangan dalam memberi nilai perihal kebahagiaan seseorang, bukan?
Romantisme pernikahan itu baiknya dipertontonkan hanya pada anak-anak kita. Agar di kepala mereka tersimpan dengan baik kenangan orang tuanya yang senantiasa akur tanpa tengkar (meski tentu, selamanya tidak akan begitu). Hingga di kemudian hari, kenangan itu menjadi tolok ukur bagi mereka dalam membina keluarga.
Bukan malah diperlihatkan pada semua orang, pada rekan-rekan sejawat atau orang-orang asing yang terkoneksi dengan kita hanya dari kata "follow."
Jangan mau rumah tanggamu jadi konsumsi publik.
Kau hanya tidak tahu jumlah dari orang-orang yang memiliki penyakit hati di dalam dirinya.
Semoga kelak, jika kita tlah bersama. Kebahagiaan kita cukup ditampilkan di dalam rumah. Bukan malah bertebaran di layar kaca sosial media.
Sebab untuk aku yang pencemburu ini, rasanya tidak rela jika harus membiarkanmu dipuji oleh orang lain atas perilaku yang kau tunjukkan padaku di hadapan mereka.
Karena bagiku, untuk puji-pujian itu, kau lebih pantas mendengarnya langsung dariku. Bukan dari mereka.
Semoga kelak, kita benar-benar bersama.
12:43 a.m || 15 Juli 2020
98 notes
·
View notes
Text
Jalan
Ada yang setelah sekian lama menunggu, akhirnya berujung temu. Ada pula yang sebaliknya, menunggu seseorang sekian tahun, ternyata digantikan dengan seseorang yang lebih baik. Yang lebih siap. Meski tak terduga sebelumnya.
Ada yang diam-diam mendoakan, menyodorkan proposal di tiap sujud panjangnya pada Allah, ternyata entah bagaimana cara Tuhan mempertemukan, doa-doa itu dikabulkan. Ada yang sudah demikian gigihnya mencintai dalam diam, mendoakan di sepanjang malam, tapi Allah punya suratan lain. Meski takseindah milik Fatimah yang dalam senyap mengagumi Ali, tapi menurutNya–garis ini sudah yang terbaik.
Ada yang sedang menggugu, hatinya baru saja patah. Tapi tetiba, Allah kirim obat merah. Yang perlahan menyembuhkan, yang mau dengan sabar membangun lagi kepercayaan.
Ada yang butuh bertahun-tahun untuk kembali menata serpihan, tak apa, pada akhirnya dia menemukan jalannya. Mungkin romansa bukan genrenya. Tapi tak pernah ada prasangka buruk padaNya. Barangkali, nanti di akhirat Allah simpankan satu yang paling baik untuknya. Biar kali ini ia hidup dengan cinta yang lain; cinta pada ilmu pengetahuan, cinta pada pengabdian, cinta pada kebermanfaatan, cinta pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Ada yang sedang menata diri. Biarkanlah, jangan dipanas-panasi.
Ada banyak jalan, ada banyak kisah. Ada banyak yang bisa diambil pelajaran, ada banyak pula yang bisa kita petik hikmah. Setiap kisah, punya air matanya masing-masing, punya tawanya masing-masing.
Selamat menata prasangka baik, selamat menjalani jalanmu dengan sebaik-baiknya! Perdengarkanlah kisahmu nanti, untukku. Agar aku bisa belajar juga dari situ.
2K notes
·
View notes
Text
Untuk seseorang dimasa depan
Kubayangkan… suatu hari ,kamu tidak akan keberatan kuajak naik kereta ke pulau dewata berbekal kering dan makanan kering seadanya.
Hari itu,.. Kamu tidak takut keringat, tidak khawatir lelah. walau punggung dan pantat pegal terhajar dudukan yang terlampau lurus, jok yang terlalu tipis Kita menertawa melihat betapa kakunya kakimu terjepit diantara kursi yang sempit, Kita akan bahagia.
Pada suatu hari lainnya… Kamu akan mengerti cara bicaraku yang aneh. Bahwa kadang tidak berati iya. Tidak sakit artinya sakit sekali. Terserah setara dengan dengar mauku.
Kita akan berbicara banyak hal yang sama, Mengagumkan lagu yang kita gemari, Dan Kita akan bahagia.
Suatu hari… Kita akan duduk berdampingan dengan nyaman, merasa saling terbenamkan, tanpa alasan, tanpa banyak usaha. Aku membuatmu cukup, kamu menghormatiku sepantasnya. Kita saling menghargai. Sebab, tak ada alasan masuk akal untuk saling menikam pisau dalam sunyi. Akan ada puisi manis dan pesan singkat spontan yang rela membuat kita sakit gigi. Dan kita akan bahagia.
Sayang… Datanglah padaku dengan apa adanya. Kamu tak perlu harus sangat kaya raya, rupawan, atau mempunyai kesabaran tanpa batasan demi menjadikanku pasangan.
Sungguh versi ideal macam itu tak begitu penting dimataku. Akupun tak akan berat untuk bertanya berapa banyak hati yang kamu lewati sebelum diriku. Buat apa? Toh tanpa mereka kamu yang sebaik hari ini juga tak akan ada. Walau kadang cemburu, aku akan berusaha sekuat mungkin untuk menerima masa lalumu.
Bagiku, cukuplah kamu yang muncul didepan pintu sembari berkata “Aku sudah selesai dengan diriku, sekarang aku ingin hidup bersamamu”. Kata-kata macam ini sudah bisa melelehkan hatiku.
(Juni 13, 2020)
3 notes
·
View notes
Text
Berdoalah kepada Allah, semoga suatu saat kamu menikah dengan seseorang yang dengannya kamu tidak kaku membicarakan tentang nikmat dan kebesaran-kebesaran Allah.
Karena betapa bahagianya rumah tangga yang di dalamnya terdapat suami dan istri yang beriman. Yang sama-sama senang membicarakan tentang Allah. Yang pembahasannya tidak jauh-jauh dari agama, yang setiap perkara selalu dikaitkan dengan Allah. Sungguh bahagia.
Mereka jadikan akhirat adalah orientasinya. Mereka jadikan akhirat adalah motivasi terbesarnya. Hingga ia menjalani tugasnya di muka bumi sebagai suami/istri yang senantiasa bertaqwa kepada Allah. Tidak melanggar batasan-batasan syariat.
506 notes
·
View notes
Text
A Higher Level of Goodness
Next level berbuat baik: bukan sekadar karena kamu udah dibaikin terus kamu pengen balas kebaikannya.
Berbuat baik pada orang karena kamu paham bahwa Allah menyukainya. Berbagi bukan hanya pas momen balas budi, tapi karena kita meneladani Rasul yang sangat hobi memberi.
Berbuat baik karena ingin dibalas baik itu sah-sah saja. Memberi dengan keyakinan bahwa kebaikan akan memantul balik padamu pun wajar-wajar saja.
Tapi pada akhirnya hidup memberi tahu kita, bahwa tak semua orang mampu membaca kebaikan kita dengan peka. Ada yang memang sukanya minta tolong, ketika datang waktunya kita yang butuh pertolongan; mereka tak ada.
Ada yang sukanya meminta dan merepotkan, tapi hanya itu yang bisa mereka lakukan; tak kenal yang namanya balas budi dan memantulkan kebaikan yang kau lakukan.
Maka di situlah mestinya pemahaman kita naik kelas. Islam mengajarkan kita berbuat baik karena Allah dan Rasulullah ﷺ perintahkan. Masalah mau dibalas atau dibiarkan itu dipikir nanti. Karena sejak awal niat kita adalah berbuat, bukan demi dibalas.
Energi yang timbul dari pemahaman itu akan membuat kita tak mudah menghakimi orang, tak pusing menuntut balik perbuatan baik. Ketika kebaikanmu dibalas oleh orang, tandanya dia menghargai. Tapi jika pun tidak dibalas; sejak awal kita sudah yakin bahwa kebaikan Allah pasti jauh lebih besar dan lebih megah.
375 notes
·
View notes
Text
O Allah, allow me to cry loudly today, for the many wounds and trials that you have given me these past few months, I am only weak in front of you, let me cry, I am weak and cannot hide it in front of you, thank you to attach Your power so great, to come to the days with so much happiness. Thank you :")
0 notes
Text






popping back in right before ramadan to drop this here for all my non-muslim friends! hopefully this helps to answer some of the questions people tend to have!
remember to support your muslim friends and neighbors, as islamophobia and acts of hate and violence tend to increase during this month
to all my muslim followers: an early ramadan mubarak!!! stay safe and stay hydrated 💕
اللهم بلغنا رمضان
9K notes
·
View notes
Text
Marhaban Ya Ramadhan, Semoga kali ini kita bisa jauuh lebih baik.
Sedikit wallpaper buatmu untuk memulai hari yang baru. Semangat ya, kita berjuang sama-sama!
1K notes
·
View notes
Text
Aku tak mau mengulang keterlambatan untuk kedua kalinya.
Hanya karena terlalu sibuk pada diri sendiri, sampai lupa untuk sekadar bertanya "Hai, apa kabar?", pada mereka yang kita sayang. ;)
37 notes
·
View notes
Text
Tentang Doa.
Allah selalu tahu, kapan waktu terbaik untuk mengabulkan setiap permintaan yang dibalut dengan doa dan ikhtiarmu.
Sungguh, Allah selalu tahu.
Allah senang sekali saat kamu tak henti-hentinya mengulang doa yang sama—doa dan niat baik yang kamu harap segera jadi kenyataan.
Namun tatkala diberi penundaan dan tanda tanya yang panjang, semoga itu tidak menjadikanmu berputus asa dan lelah dalam meminta.
Janganlah tergesa dalam berdoa, lalu marah tatkala ditunda. Jangan begitu duhai diri.
Coba lihat lagi rekam jejak hidupmu, bukankah segala doa-doamu dimasa lalu telah terkabul di masa kini? Beberapa doa terkabul dalam bentuk sama dan sebagian lainnya diganti dengan yang lebih menakjubkan, bukan?
Seringkali saat di titik, kesabaranmu seakan sudah habis. Maka doa itu seketika menjadi kenyataan atau digantikan dengan yang sesuai kebutuhan, bukan?
Hatimu pun seketika girang dengan kenyataan. Hingga rasa senang itu, kadangkala membuatmu lupa meletakkan syukur di urutan terdepan kebahagiaan.
Sebab kau merasa doamu terkabul, karena usahamu, sabarmu dan keras kepalamu dalam meminta. Padahal itu hanya peran pendukung. Sebab utamanya karena Allah Maha pemurah, Maha baik dan Maha Mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjadikan doa-doamu terwujud atau menggantikannya dengan ganti yang jauh lebih indah dan menenangkan.
Jika kau mengulang-ngulang doa yang sama untuk waktu lama, sesungguhnya hatimu sedang diajarkan untuk menyelami makna sabar yang seharusnya tak bertepi.
Jika kau mengulang-ngulang doa yang sama dengan konsisten, maka hatimu sedang diajarkan untuk memaknai arti kejujuran dan kesungguhan.
Jika kau mengulang-ngulang doa yang sama tanpa lelah, sedangkan kemungkinan terwujudnya semakin mustahil. Maka hatimu sedang diajarkan makna ikhlas dan berserah diri.
Sungguh, dalam setiap penundaan tersimpan lautan pelajaran tentang kebaikan. Jadi berdoa itu tidak boleh capek. Berdoa itu tidak boleh menyerah. Berdoa itu harus semangat dan diiringi usaha sepenuh jiwa raga. Ogwey?
Terbit, 3 Maret 2022 07.00
457 notes
·
View notes
Text
Aku sering kali lupa bahwa takdir milik Allah. Aku sering kali merasa bahwa usahaku harus ku maksimalkan agar hasil sesuai dengan apa yang aku rencanakan dan aku lupa bahwa hasil milik Allah. Aku sering kali lupa bahwa yang tertakar tidak akan tertukar. Hari ini ataupun besok mendapatkannya tetaplah yang tertulis di Lauhul Mahfudz Allah. Aku sering kali lupa bahwa apa-apa yang aku perjuangkan haruslah berlandasan keinginan Allah bukan hanya keinginanku.
Terkadang melihat orang lain mencapai hal terbaiknya aku merasa ingin sampai di titik yang sama. Melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan satu aku ingin mendapatkannya. Aku lupa bahwa Allah telah memberikan yang terbaik Versi-Nya. Yang mungkin aku tidak tahu maknanya hari ini dan mungkin baru aku sadari betapa indah rencana dan hasil yang diberikan-Nya.
Jangan lupa maksimalkan apa yang ada di depanmu dengan sebaik-baik usaha biar hasil Allah yang memberikan.
495 notes
·
View notes