Tumgik
robbikepet-blog · 7 years
Text
Rumah (?)
Sebenarnya aku ingin bilang. Suasana rumah itu sangat ramah dan ku rindukan. Aku pulang untuk merebahkan tubuh lemah yang sering tidur malam hari, yang kesehatannya tak pernah terurusi, yang keimanannya tak terpenuhi, yang urusannya tak kunjung henti. Ya aku sudah dirumah, walau sebentar aku ingin tidur lama. Aku ingin terlelap lama dan terbawa lika-liku suasana bahagia seperti biasa. Namun, mengapa ini berbeda? Bagaimana mungkin aku menjadi tidak tahan disini?
0 notes
robbikepet-blog · 7 years
Text
Malam ke 18 April
Bulan lebih dari satu, bahkan puluhan jenis namun membentuk sebuah lingkaran yang besar di langit malam itu. Salah satu diantaranya mendekat dan masuk ke bumi, mengitari sekeliling rumahku. Lalu aku menamparmu di kamar. Karena kebohonganmu mulai terbuka dan diam-diam kau menyimpan rahasia yang kumuh dan tidak ingin ku buka lagi. Aku meninggalkanmu, kau tak menyesalinya.
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Quote
Asumsi bertebaran, minor dan termakan zaman
Robbi Kepet
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Text
Puncak
Aku rindu melangkahkan kaki ini ditengah pelukan sinis yang menghujam sampai ke tulang. Rindunya tak beraturan, sampai takut untuk memandangnya karena hujan tiba-tiba datang. Hanya ingin merasa tenang karena sentuhan angin tanpa polusi. Malam yang indah dengan gelap yang tak kunjung memanas. Sambutan pagi yang membuat mata ini mengeluarkan air tak kunjung henti. Dan kaki yang lelah ketika hendak kembali pulang.
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Quote
Kesepian adalah luka mendalam yang tak ada ujungnya
Robbi Kepet
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Quote
Aku tak pernah meminta untuk dilahirkan. Tapi ketika kenyataan ini mulai tersadar, aku harus bergegas menyiapkan kematian terbaikku.
Robbi Kepet
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Text
Sunny
Jadi ceritanya aku ke jakarta waktu itu. Sengaja ku telpon BCL untuk sekedar tanya dimana dia berada. Tanpa pikir panjang aku menuju ke lokasi yang diberitahukannya padaku. Jembatan ancol waktu itu lokasinya. Dia termenung sendirian. Mengenakan baju merah, rok hitam, dan tas kulit kadal merk sinar dunia buatan timor leste kala itu. Oiya, ikat pinggangnya terbuat dari kulit macan, motif loreng-loreng. Lalu, kusapa BCL. Matanya berkunang-kunang menatapku, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia tersenyum. Lalu aku berkata "aku kesini ingin jumpa dirimu, ingin mengungkapkan cintaku padamu". Tiba-tiba dia mengucurkan air mata begitu banyaknya. Oh bukan, ternyata itu hujan. Dia berkata "terimakasih, tapi maaf, aku masih suka dengan si sunny, tiap kali aku berdoa berlutut, aku hanya berharap dia jatuh cinta padaku, bukan kamu, maaf" . Aku tertegun dan mencoba menerima dengan lapang dada jawaban BCL. Lalu aku bingung sekali ingin berkata apa lagi padanya setelah mendengar jawaban itu. "hmm begitu ya,gapapa kalau gitu aku minta maaf yang penting aku sudah mengungkapkannya, oiya tasmu itu beli dimana ya?" Basa basiku muncul dengan sendirinya berkaitan dengan pertanyaan bodoh seperti itu. "oalah, itu beli di mas Akon, barangnya murah-murah" Aku mulai curiga dengan nama orang yang disebutnya. "siapa Akon itu kalau boleh tau?" Dia menggumam "tapi jangan bilang siapa-siapa ya? Sebenarnya dia itu penadah barang ilegal selundupan gitu, barang-barangnya dijual ke artis artis, lalu dipasarkan lewat media-media dan dijual ke masyarakat dengan harga mahal karena seperti sudah di endorse artis gitu" Ujarnya. Akhirnya aku mendapatkan petunjuk. "dimana dia sekarang?" Tanyaku. "dia sedang ada di sekitar sini sekarang". tiba-tiba ada kecelakaan antara tukang becak dan kereta api. Ternyata Akon meninggal di kejadian itu. Si Tukang becak pun selamat dari kecelakaan itu
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Quote
Aku sudah terlalu jauh dengan fana, hingga hari ini aku rindu dengan suasana lama
Robbi Kepet
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Quote
Jogja tak akan istimewa apabila tak ada pelukan eratmu tepat ditubuhku saat kendaraan ini melaju
Robbi Kepet
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Quote
Hari ini kamu boleh membenci Bandung. Tapi jangan salahkan aku jika kau mencintainya sama sepertiku
Robbi Kepet
0 notes
robbikepet-blog · 8 years
Text
Yang pertama saya tulis disini
Untuk yang pertama kalinya aku mengunduh aplikasi ini di gadget. Entah apa yang membuatku mengunduhnya, tak ada pikiran apapun, hanya sekedar ingin saja. Disamping itu, aku sedang berkumpul di rumah rekan saya hanya untuk mengobrol semata. Tidak hanya itu saja, perasaanku ketika menulis ini sangat tidak terdeskripsikan. Entah senang atau kebingungan, aku tidak peduli. Malam ini aku ditemani obrolan hangat umur dua dasawarsa, disuguhi rokok nikmat dan rasa hangat tegukan kolesom yang sampai pada giliran. Sambil memandang layar ini, aku mencoba membuka pikiran sambil bertanya pada diri sendiri. Apakah aplikasi ini berguna untukku? Semoga saja iya. Jika tidak, tinggal hapus saja. Toh aku sudah membuat perusahaan pembuat aplikasi ini kaya hanya dengan mengunduhnya. Dan pertanyaanku terjawab sudah. Itulah akhir dari cerita ini, kemudian aku berniat pulang ke rumah.
0 notes