Tumgik
rorofebrianti · 3 years
Text
Dear me..
Dear me, if you really feel tired, it's ok, no worries, but remember this..
Kamu harus selalu memandang.. bahwa segala sesuatunya itu butuh proses dan dijalani dengan baik, agar kamu bisa menikmatinya.
Sebab yang menjadi takdirmu tidak akan pernah melewatkanmu, berproseslah dengan riang.
Jika itu terasa berat, cek lagi apa saja yang belum kamu syukuri atas apapun yang diberikan-Nya.
Janji ya, aku.
(:
106 notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
Semakin dewasa, semakin mengerti bahwa setiap hal didunia ini tidak bisa kita pegang. Setiap hal berpotensi untuk berubah.
Pun, semakin dewasa semakin tidak ada lagi judgement ke sesama. Yang kita cap buruk belum tentu berakhir buruk, pun yang kita sanjung tinggi dengan segala prestasinya belum tentu berakhir baik.
Kadangkala hidup membuat kita berbenturan dengan prinsip-prinsip yang kita pegang erat-erat. Perjalanan terkadang memaksa kita untuk menelan apa-apa yang kita pernah lontarkan ke orang lain. Hidup membawa kita untuk mencicipi banyak rasa dan pengalaman.
2 notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas.  Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
MENULIS ULANG MASA LALU
Jika hari itu aku memilih hal yang paling aku sukai dari banyaknya pilihan yang dipilihkan, mungkin saja aku bisa merasakan yang namanya menikmati hidup, menikmati apa yang kata orang ramai di jagad maya.
Jika hari itu aku memilih untuk menerima seseorang yang secara sukarela datang padaku, mungkin saja hari ini aku bisa menggandeng dua tangan mungil sambil tertawa bersama-sama. Mungkin saja aku bisa merasakan bagaimana menempatkan bahagia pada seseorang.
Jika hari itu aku memilih untuk menjauh dari hal-hal yang mampu membunuhku perlahan, mungkin hari ini aku tak menyesali tentang konsep hidup sendirian. Mungkin aku bisa menemukan kotak bahagia kecilku sembari berusaha menemukan gembok baru untuknya.
Sebenarnya salahnya dimana? Hingga keinginan untuk menjadi batu lebih besar dibanding keinginan untuk membuka mata dipagi hari.
Lalu Tuhan berusaha memberitahuku dengan lembut, "Semua itu adalah ujian. Bagaimana kau menjadi seseorang yang baik sperti sekarang adalah karena pilihan di masa lalu. Sejak sebelum lahir AKU sudah mengatakan jelas tentang bagaimana kau akan menjalani kehidupanmu, dan kau setuju dengan itu, maka AKU mengizinkanmu tinggal sementara di dunia milik-Ku. Karena itu bersabarlah pada ujian yang kau temukan dalam proses menentukan pilihan."
Tapi...
Aku masih penasaran, bagaimana jika dulu, dulu sekali, aku memilih untuk tidak bersekolah di sekolah umum.
17 notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
Catatan: Niat Baik
Tidak ada penyesalan atas niat baik yang diungkapkan, dan seharusnya tidak ada pula kekecewaan yang hadir jika berakhir dengan penolakan. Sebab sejatinya niat baik itu akan menghadirkan ketenangan pada jawaban iya atau pun tidak. Dan sebaik-baik jawaban adalah saat ia datang tanpa ada paksaan, sepenuh hati menerima dan mengizinkannya masuk dalam hati.
Pahamilah juga bahwa niat baik itu tidak selalu membawamu pada penerimaan yang baik, terkadang ia berujung pada tertutupnya pintu hati untukmu, atau pada keadaan dimana kamu harus bisa menerima bahwa sudah ada yang lebih dulu mengutarakan niat baik padanya.
Sebelum jauh langkah kakimu, sebelum terlalu tinggi bayanganmu, siapkan dahulu ruang hati untuk setiap jawaban dari niat baikmu. Sebab niat baik itu tidak pernah memilih jenis, ia berlaku untuk wanita atau pun laki-laki, dan ia juga tidak memandang usia apalagi jarak.
Dahulukan niat baikmu itu dengan membersihkan hati, menetralkan rasa dari memiliki, dan menjernihkan pikiran dari bayang keburukan. Janji Allah akan selalu ada bagi mereka yang mengusahakan dengan jalan keberkahan, mengutamakan dengan kejujuran, dan dimulai dengan niat kebaikan.
Selamat menjemput dan dijemput, jangan lupa untuk selalu memperbaiki setiap niat yang mulai rusak dan hati yang sudah mulai tergoyah. Semoga Allah mudahkan untuk setiap urusanmu, apapun itu.
@jndmmsyhd 
387 notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
Tumblr media
Allah, protect me perfectly.
Allah, rencanaNya tepat dengan akhir cerita yang selalu bahagia. Ia sang Maha yang tak terbatas penglihatan dan pengtahuannya.
Dewasa ini, saya sadar akan sesuatu. Tidak ada hubungan antar 2 atau lebih manusia yang berjalan sempurna. Berlabel apapun, entah suami-istri, teman, sahabat, atau hubungan antar orang tua-anak.
Saya bukan manusia yang sempurna, banyak kurang itu pasti, sering sekali khilaf. Namun, untuk mereka dimana Allah menitipkan saya kepada 2 orang manusia yang berperan sebagai orang tua, saya diterima secara sempurna. Pun sebaliknya, saya sadar mereka bukan 2 orang yang sempurna, namun saya bisa menerimanya secara sempurna.
Mungkin, pernah sese/sering-kali kita bertanya dan membandingkan. Apa yang menjadi privilege dan pressure di keluarga yang lain. Kenapa saya begini dan mereka begitu, kenapa saya tidak memiliki kesempatan yang sama luasnya, dan kenapa kenapa lainnya.
Atau mungkin pernah iseng bermonolog dengan diri, Kenapa yaa Allah titipkan ((aku)) di keluarga like a mom and dad? Sebenernya Allah ingin aku apa sii di hidup ini?
Zuzurly, i have done it before haha. Kadang jadi cringe gitu karena gaada jawabannya. Tapi jadi sadar akan satu hal.
in my point,
Segala sesuatu memang diciptakan berpasang-pasangan. Tidak hanya untuk pasangan suami-istri saja, namun di segala aspek kehidupan. Orang tua-Anak, Guru-Murid, Tetangga, Dokter-Pasien, Keluarga dan lainnya. Mungkin banyak orang bilang, /its a simple condition. if you not coming to a condition, you won't get something or some moment in there. including something that happened to you right now/
Menurut saya tidak demikian adanya. Semua pertemuan dan kejadian sudah di skenariokan sedemikian rupa. Bagaimana supaya penerimaan kedua belah pihak sempurna, meski banyak kurangnya meski ada alpanya. Bagaimana anak bisa menerima orang tuanya secara utuh, pun sebaliknya. Bagaimana guru bisa menerima secara utuh sehingga siswa jadi mudah memahami, dll.
Anything, you don't need something perfect. But how you treat it perfectly.
Bagaimana kesempurnaan itu bisa dirasa? ketika kamu berbuat salah tapi kamu masih diterima secara utuh, dan ketidaksempurnaan sikap mereka terhadapmu, tapi kamu masih menerimanya secara utuh. Dan sebaliknya. ((memaklumi, gapapa, memaafkan)) Every families is a great. Allah never wrong to put us in some situation.
Bersyukur dan bahagia sekali memiliki mereka huhuu :') Love 3000 belum cukuup. Untuk mereka yang bernama keluarga, kudu unlimited love. Nb. Maapin kalo basa enggresnya belibet, namanya baru belajar ye kan.
If. Kakak sepoopoo yang lagi bahagia merayakan engagement nya
1 note · View note
rorofebrianti · 3 years
Text
Aku itu lucu, aku gak pernah berusaha, gak pernah berdoa, hanya main main sana sini gak jelas. Terus aku pengen sesuatu, gak dikabulkan oleh tuhan! Terus aku berkata Tuhan kok gak adil sih, si A dapet ini itu, si B juga! aku kok enggak?
Nah begitulah kenyataannya, kita terlalu halu untuk hal hal besar tapi kita tidak serius menjalaninya!
22 notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
Bismillah
Cara Menghafal Nama-nama Surat dalam Alquran
Baca cerita-cerita di bawah ini, dan perhatikan kata-kata yang BERHURUF BESAR.
Kata² tersebut adalah nama² surat dalam Alquran.
Hafalkan ceritanya, dan kemudian tuliskan kata-kata tersebut secara berurut.
Maka akan kita dapatkan NAMA SURAT dan NOMOR URUTNYA.
Silahkan mencoba :
🍀Cerita I ; (Surah 1 – 10)
Paman membaca AL FATIHAH sebelum memasak SAPI BETINA milik KELUARGA IMRAN yg punya anak WANITA.
Sebagian HIDANGAN itu diberikan untuk BINATANG TERNAK.
Kemudian paman menuju TEMPAT² YANG TINGGI, untuk mencuri HARTA RAMPASAN PERANG.
Namun akhirnya paman ber-TAUBAT seperti taubatnya Nabi YUNUS.
NO.KRONOLOGI CERITA
1.AL-FATIHAH
2.SAPI BETINA – AL-BAQARAH
3.KELUARGA IMRAN – ALI IMRAN
4.WANITA~AN NISA
5.HIDANGAN – AL MAIDAH
6.BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM
7.TEMPAT2 YG TINGGI – AL A’ RAF
8.HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL
9.TAUBAT – AT TAUBAH
10.YUNUS
🍀Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD & YUSUF melihat PETIR.
Sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR.
Ia mencari LEBAH, untuk kemudian memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA untuk menemui MARYAM dan THAHA.
NO.KRONOLOGI CERITA
11.HUD
12.YUSUF
13.PETIR – AR RA’D
14.IBRAHIM
15.PEGUNUNGAN HIJR – AL HIJR
16.LEBAH – AN NAHL
17.PERJALANAN MALAM – AL ISRA
18.GUA – AL KAHFI
19.MARYAM
20.THAHA
🍀Cerita III ; (Surah 21 – 30)
PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG² BERIMAN.
Mereka seperti CAHAYA.
Inilah yg menjadi PEMBEDA ANTARA YG BENAR & BATHIL. Sementara itu, PARA PENYAIR bercerita tentang SEMUT.
Cerita itu terangkum dalam buku KISAH².
Dalam buku itu juga diceritakan tentang LABA² yang menyerang BANGSA ROMAWI.
NO.KRONOLOGI CERITA
21.PARA NABI – AL ANBIYA'
22.HAJI – AL HAJJ
23.ORANG2 BERIMAN-AL MU’MINUN
24.CAHAYA – AN NUR
25.PEMBEDA ANTARA YG BENAR & BATHIL – AL FURQAN
26.PARA PENYAIR – ASY SYU ‘ARA
27.SEMUT-AN NAML
28.KISAH2 – AL QASHASH
29.LABA2 – AL ‘ANKABUT
30.BANGSA ROMAWI – AR RUM
🍀Cerita IV ; (Surah 31 – 40)
LUKMAN tidak berSUJUD bersama GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERSEKUTU melawan Nabi dan tidak juga bersama kaum SABA’.
Sementara itu FATHIR & YASIN berdiri bersama orang YANG BERSHAF-SHAF & membentuk huruf SHAD.
Mereka termasuk ROMBONGAN² yang memohon ampunan kpd YANG MAHA PENGAMPUN.
NO.KRONOLOGI CERITA
31.LUKMAN – LUQMAN
32.SUJUD – AS SAJDAH
33.AL AHZAB --> GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERSEKUTU
34.SABA’
35.FATHIR
36.YASIN
37.YANG BERSHAF²– ASH SHAAFFAT
38 SHAD
39.ROMBONGAN² – AZ ZUMAR
40.YANG MAHA PENGAMPUN – GHAFIR
🍀Cerita V; (Surah 41 – 50)
YG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu adalah ttg PERHIASAN.
Bukan ttg KABUT.
Sementara itu banyak orang YG BERLUTUT di BUKIT² PASIR. Sa'at itulah MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN.
Hal ini ditandai dengan KAMAR² bertuliskan huruf QAF.
NO.KRONOLOGI CERITA
41.YG DIJELASKAN – FUSHSHILAT
42.MUSYAWARAH – ASY SYURA
43.PERHIASAN – AZ ZUKHRUF
44.KABUT – AD DUKHAN
45.YG BERLUTUT – AL JATSIYAH
46.BUKIT2 PASIR – AL AHQAF
47.MUHAMMAD – MUHAMMAD
48.KEMENANGAN – AL FATH
49.KAMAR2– AL HUJURAT
50.QAF
🍀Cerita VI ; (Surah 51 – 60)
ANGIN YG MENERBANGKAN membawa awan ke bukit THURSINA.
Ini terjadi sa'at BINTANG & BULAN bersinar.
Sementara itu pak RAHMAN sedang berceramah tentang HARI KIAMAT. Dimana BESI hancur, WANITA YG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN, dan banyak PEREMPUAN YG DIUJI.
NO.KRONOLOGI CERITA
51.ANGIN YG MENERBANGKAN –
ADZ DZARIYAT
52.THURSINA – ATH THUR
53.BINTANG – AN NAJM
54.BULAN – AL QAMAR
55.AR RAHMAN
56.HARI KIAMAT – AL WAQI ‘AH
57.BESI – AL HADID
58.WANITA YG MENGAJUKAN
GUGATAN – AL MUJADILAH
59 PENGUSIRAN – AL HASYR
60.PEREMPUAN YG DIUJI – AL
MUMTAHANAH
🍀Cerita VII ; (Surah 61 – 70)
BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dg ORANG2 MUNAFIK.
Demikian juga pd HARI DITAMPAKKAN KESALAHAN².
Ketika aku di-TALAK, aku MENGHARAMKAN dia untuk masuk rumah ini. KERAJAAN yg indah, PENA yg mahal, pada HARI KIAMAT tidak lagi berharga.
Disinilah TEMPAT² NAIK bagi amal sholih.
NO.KRONOLOGI CERITA
61.BARISAN – ASH SHAF
62.HARI JUM’AT – AL JUMU’AH
63.ORANG2 MUNAFIK – AL MUNAFIQUN
64.HARI DITAMPAKKAN KESALAHAN² – AL TAGHABUN
65.TALAK – ATH THALAQ
66.MENGHARAMKAN – AT TAHRIM
67.KERAJAAN – AL MULK
68.PENA – AL QALAM
69.HARI KIAMAT – AL HAAQQAH
70.TEMPAT² NAIK – AL MA ‘ARIJ
🍀Cerita VIII ; (Surah 71 – 80)
NUH diganggu JIN disa'at ORANG YG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas.
Ia tidak menyadari datangnya KIAMAT.
Sementara itu, ketika MANUSIA bertemu dengan MALAIKAT YANG
DIUTUS untuk menyampaikan BERITA BESAR ttg kematian, MALAIKAT² YANG MENCABUT nyawa sedang melihat IA BERMUKA MASAM.
NO.KRONOLOGI CERITA
71.NUH – NUH
72.JIN – AL JINN
73.ORANG YG BERSELIMUT – AL MUZAMMIL
74.ORANG YG BERKEMUL – AL MUDATSTSIR
75.KIAMAT – AL QIYAMAH
76.MANUSIA – AL INSAN
77.MALAIKAT YG DIUTUS – AL MURSALAT
78.BERITA BESAR – AN NABA’
79.MALAIKAT2 YG MENCABUT – AN NAZI ‘AT
80.IA BERMUKA MASAM – ‘ABASA
🍀Cerita IX ; (Surah 81 – 90)
Ombak MENGGULUNG, bumi TERBELAH, ORANG² YG
CURANG pun ikut TERBELAH.
Mereka seperti GUGUSAN BINTANG YANG DATANG DI MALAM HARI. Mereka berada di tempat YG PALING TINGGI.
Pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.
NO.KRONOLOGI CERITA
81.MENGGULUNG – AT TAKWIR
82.TERBELAH – AL INFITHAR
83.ORANG2 YG CURANG – AL MUTHAFFIFIN
84.TERBELAH – AL INSYIQAQ
85.GUGUSAN BINTANG – AL BURUJ
86.YG DATANG DI MALAM HARI – ATH THARIQ
87.YG PALING TINGGI – AL A ‘LA
88.HARI PEMBALASAN – AL GHASYIYAH
89.FAJAR – AL FAJR
90.NEGERI – AL BALAD
🍀Cerita X; (Surah 91 – 100)
MATAHARI tenggelam sa'at MALAM tiba.
Dan ketika WAKTU DHUHA, Allah MELAPANGKAN rizki & menumbuhkan BUAH TIN.
Sementara itu manusia yg berasal dari SEGUMPAL DARAH tidak mempunyai KEMULIAAN sedikit pun.
Ini adalah BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN di dunia.
Hingga KUDA PERANG YG BERLARI KENCANG pun mati.
NO.KRONOLOGI CERITA
91.MATAHARI – ASY SYAMS
92.MALAM – AL LAIL
93.WAKTU DHUHA – ADH DHUHA
94.MELAPANGKAN – AL INSYIRAH
95.BUAH TIN – AT TIN
96.SEGUMPAL DARAH – AL ‘ALAQ
97.KEMULIAAN – AL QADR
98.BUKTI – AL BAYYINAH
99.KEGONCANGAN – AZ ZALZALAH
100.KUDA PERANG YG BERLARI KENCANG – AL`ADIYAT
🍀Cerita XI ; (Surah 101 – 110)
HARI KIAMAT, hari dimana manusia tidak bisa lagi BERMEGAH-MEGAHAN.
Pada MASA itulah si PENGUMPAT mati diinjak-injak GAJAH.
Sementara itu SUKU QURAISY bertengkar dg pak MA’UN di tepi telaga KAUTSAR.
Saat itu ORANG2 KAFIR tidak m'dapatkan PERTOLONGAN.
NO.KRONOLOGI CERITA
101.HARI KIAMAT– AL QARI ‘AH
102.BERMEGAH-MEGAHAN – AT TAKATSUR
103.MASA – AL ‘ASHR
104.PENGUMPAT – AL HUMAZAH
105.GAJAH – AL FI-L
106.SUKU QURAISY – QURAISY
107.MA’UN – AL MA ‘UN
108.KAUTSAR – AL KAUTSAR
109.ORANG2 KAFIR – AL KAFIRUN
110.PERTOLONGAN – AN NASHR
🍀Cerita XII (Surah 111-114)
Insya Allah 4 surat terakhir ini semua dari kita sudah m'hafalnya.
NO.SURAT
111.AL LAHAB
112.AL IKHLASH
113.AL FALAQ
114.AN NAAS
181 notes · View notes
rorofebrianti · 3 years
Text
308.
Tidak banyak tulisan yang saya buat untuk Ayah. Lebih sering kepada Mama, bukan apa-apa, hanya saja saya lebih cengeng ketika membahas tentang Ayah. Katanya; cinta pertama anak perempuan adalah Ayahnya. Saya sepakat. Itulah sebabnya, setiap kali ditanya perihal pasangan hidup jawaban saya tetap sama, “seperti Ayah.” Titik.
Mereka yang tidak tahu tentang Ayah tentu akan biasa saja. Padahal, saya ingin yang seperti Ayah, yang setianya tidak diragukan lagi kepada Mama. Hanya maut yang memisahkan cinta Ayah kepada Mama. Itulah kenapa ketika ramai orang berbicara tentang cinta Habibie dan Ainun saya biasa saja, sebab di rumah saya punya sosok yang lebih nyata. Sampai kini Ayah tetap memilih sendiri, menjaga cintanya utuh untuk satu perempuan saja; Mama.
Saya ingin yang seperti Ayah, yang begitu hangat terhadap keluarga. Sosok yang bertanggung jawab dan penuh cinta kepada anak-anaknya. Sebagai Kakek Ayah selalu menjadi rebutan bagi delapan cucunya karena kasih sayangnya. Sebagai Kakak Ayah selalu menjadi andalan adik-adiknya, tumpuan ketika adiknya kesusahan. Sebagai anak tertua Ayah penuh bakti dan cinta terhadap Nenek. Pun sebagai anak menantu Ayah berlaku sama, tidak berat sebelah kepada ipar ataupun mertua.
Saya ingin yang seperti Ayah, yang selalu menjadi rumah terhangat ketika saya menemui banyak kegagalan, selalu menguatkan dengan kalimatnya, "kamu sudah mencoba yang terbaik, dek." Meskipun beberapa kali saya sering tidak mengerti maunya. Saya ingin yang seperti Ayah, yang menjadi pelipur lara utama ketika saya patah hati luar biasa. Tidak menghakimi, tidak menyalahkan, Ayah hanya bilang, "sesuatu yang kamu lepaskan karena Allah akan Allah ganti dengan yang lebih baik."
Saya ingin yang seperti Ayah, yang selalu menjadi garda terdepan saat para kerabat sibuk bertanya, “mana calonmu?.” Meski akhir-akhir ini kode keras menuju sana sering disuarakan. Saya ingin yang seperti Ayah, cintanya diam namun terasa dalam sukma. Merekat, dan terhujam dalam-dalam.
Do'a saya masih sama; kelak, ketika telah ada yang berani datang meminta saya dari Ayah, semoga, dia adalah sosok yang sudah lebih dulu jatuh cinta kepada Ayah kemudian baru saya.
Sebab Ayah tidak sekedar Ayah dalam hidup saya, Ayah adalah sekaligus Ibu untuk saya. Peran yang tidak mudah, namun Ayah berhasil dan sukses melakukannya untuk saya. Saya tumbuh dan besar dibawa asuhannya. Ayah, sehat selalu, ada banyak do'a teruntai untuk Ayah. Terimakasih sudah memberi banyak cinta.
Yang seperti Ayah, yang bisa mencintai Ayah seperti cinta saya kepada Ayah dan Ayah pun demikian kepadanya, mudah-mudahan ada untuk saya.
—selepas menangis karena rindu Mama.
Dalam syukur, 20.33 | 10 Juni 2021.
93 notes · View notes
rorofebrianti · 4 years
Text
Hujan Desember
"Jangan buru-buru menurunkan tangan selagi masih ada doa yang hendak diucapkan, jangan pula tergesa-gesa dari menyampaikan doa hanya karena urusan dunia, dan jangan sampai kamu terlupa dari meminta ikhlas diakhir doa."
Kita tidak tahu doa mana dulu yang akan Allah ijabah, kita juga tidak akan pernah tahu kapan dan pada ucapan mana yang Allah terima duluan. Jangan terburu-buru, sebab berdoa tidak sebercanda permainan, doa juga tidak sekecil antara kamu dan urusanmu.
Ada apa denganmu, sampai-sampai meminta saja dengan terburu-buru sementara soal pekerjaan saja kamu berkata pelan pada atasan. Apa iya doa seremeh itu dihadapanmu?
Perbaiki caramu meminta dan berdoa, perbaiki urusanmu dengan-Nya yang selama ini kamu menyepelekannya, karena doa tidak sebercanda manusia dan urusan dunianya.
Kamu tahu kenapa? Sebab doa bisa mengubah langit mendung menjadi terang seketika, apalagi jika hanya untuk urusan hati manusia dan apa yang diimpikannya.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
rorofebrianti · 4 years
Text
Infaq Baik & Generasi Roti Lapis
Sandwich Generation. Fase yang sebagian orang mengatakan ini seakan-akan adalah lingkaran setan. Terlahir tersebab generasi sebelumnya juga mengalami hal yang sama, dan generasi sebelum-sebelumnya juga mengalaminya. Sehingga keadaan ini menjadi seperti warisan yg menunggu giliran.
Terlihat menyedihkan memang. Ketika seseorang mungkin baru saja sampai pada salah satu pencapaian kemandirian dalam finansial, tapi nyatanya ia harus dipaksa menjadi bagian dari yang menanggung urusan finansial orang tua dan keluarga.
Belum lagi ditambah dengan kondisi presepsi dunia yang cenderung memberikan pemaknaan fase ini pada konotasi negatif, menjadikan mereka seakan manusia yang sedang lara. Tak merasa punya bahagia.
Padahal, tentu saja tidak.
Allah dengan kesempurnaan yang melekat padaNya, tidak sedang menjadikan orang-orang yang berada pada fase ini menjadi orang-orang yang bersedih. Apalagi orang-orang yang terbebani. Tidak akan pernah sedikit pun Allah menempatkan hambaNya yang beriman pada kondisi buruk. Apa-apa yang dipilihkanNya adalah yang terbaik. Lebih baik dari apa-apa yang bahkan kita anggap terbaik.
Kita mungkin tidak sadar, jika mereka yang berada pada generasi tersebut adalah orang-orang istimewa yang Allah mampukan untuk berbagi? Yang Allah mampukan untuk memberi.
Belum lagi tentang ayatNya yang ini,
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (Qs. Al Baqarah: 215)
Sungguh. Allah telah memampukan mereka untuk memberikan infaq kepada orang tua. Berbagi nafkah kepada keluarga. Sebuah kesempatan amal yang berlapis-lapis. Jariyah yang tak akan pernah habis.
Telah kita ketahui, bukan? Ketika Allah menempatkan seseorang pada suatu kondisi, Allah sendiri yang akan membersamai. Maka selayaknya kita yang berada pada fase ini berbahagia, karena Allah selalu bersama kita—memberikan keistimewaan yang mungkin tidak diberikan kepada selain kita. 
Banyak orang-orang di luar sana, yang telah diberikan banyak rezeki, namun tidak diberikan hati yang mudah untuk berbagi. Walaupun mereka tengah berlimpah materi.
Maka, tak perlu lagi ada rasa sedih. Tak perlu lagi merasa terbebani. Saatnya menaruh penerimaan yang besar dan rasa ikhlas yang dalam pada hati, lalu menyelimutinya semua dengan kesyukuran yang tinggi.
Dunia boleh mengatakan apa yang kamu lakukan adalah beban kehidupan. Namun, di sisi Allah ia dapat bernilai aktivitas penghambaan. Sebuah amal kebaikan yang tinggal menunggu ganjaran.
Bersabarlah, berbahagialah. Kini kamu bisa menguatkan hati, jika apa yang kamu lakukan saat ini adalah bagian dari infaq yang baik, memberikan kebaikan yang pasti akan berbalik.
Salam hangat untuk kalian yang Allah berikan fase istimewa. Nikmatilah bagaimana Allah menunjukkan rasa sayangNya pada kita. Dan yakinlah, hanya dengan keimanan yang membuat semua akan memiliki rasa yang berbeda.
267 notes · View notes
rorofebrianti · 4 years
Text
Senin. Selalu menjadi hari yang berat dilalui bagi sebagian yang lain. Bertumpuknya pekerjaan di kantor, jadwal meeting menggunung, atau tugas sekolah yang harus segera dikumpulkan. Libur satu hari diujung pekan, terasa kurang memuaskan. Belum jadi istirahat sepenuhnya, sudah dihadapkan lagi dengan rutinitas. 
Ceremonial hari Kamis kemarin, sendu nya masih tersisa sampai hari senin. Ternyata kata damai 2th lalu masih belum bisa direalisasikan ke dalam diri. 
2017.2018.2019.2020
4x menyaksikan, 4x mendengarkan, rasanya masih sama. Apalagi di 2020 ini serba online. Wajah haru mereka, wajah bahagia 2 orang pendampingnya terlihat jelas di layar.
Empat tahun. Mencoba untuk berdamai dengannya. Sampai di 2020, ternyata masih sama. Usaha-usaha nya terasa nihil. Tidak berguna. 
Dan, seminar di hari kesehatan mental dunia kemarin ada materi seperti ini “memaafkan itu tidak sama dengan memaklumi, atau membuarkan begitu saja sampai masalah itu menguap dengan sendirinya. Memaafkan dilakukan dengan kesadaran penuh, dan disertai dengan ketulusan hati. Memaafkan bukan berarti melupakan luka, memaafkan sepenuhnya adalah ketika kamu mengingat kejadian/lluka itu atau sampai bertemu orangnya sudah tidak lagi merasakan apa-apa. Sudah tidak ke trigger”. 
Oke. Berarti selama ini, kata damai 2th lalu itu belum tulus. 
Lets hug our self “Gapapa roro, gapapa. Kita belajar lagi besok ya”
1 note · View note
rorofebrianti · 4 years
Text
Belajar Mendewasa
Kehidupan orang dewasa memang seringkali rumit, ya? Ada banyak hal yang kadangkala tak berjalan sesuai keinginan kita. Bahkan hanya karena ada satu faktor, kehidupan seseorang bisa langsung berbalik arah tanpa disangka-sangka.
Kupikir menjadi dewasa adalah dengan berpura-pura; bersikap seolah semuanya baik-baik saja, supaya tidak ada terluka; supaya tidak ada yang mengkhawatirkan kita. Ya, seakan-akan kebahagiaan orang lain lah yang lebih penting daripada kita sendiri.
Namun ternyata tidak, menjadi dewasa adalah tentang menerima. Menerima apapun yang tidak sesuai keinginan; menghadapi segala sesuatu dengan lapang dada; menjalani semuanya dengan ikhlas mengharap ridhaNya.
Kupikir ini bukanlah hal yang mudah, saat keadaan tak sedang baik-baik saja. Namun, bukankah Allah lebih tau yang terbaik, sedang kita tidak?
Kalau kita mau melihat dari sudut pandang yang berbeda, ada kuasa Allah disana. Ya, tiada perbuatan sekecil apapun di muka bumi ini, kecuali ada campur tangan Allah. Tentu saja ada Ia dibalik cerita-cerita kita.
Bagaimanapun keadaannya, bersyukurlah. Peluklah diri kita sendiri, peluk segala kekurangan yang kita punya. Teruslah berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, meski tak luput dari salah dan dosa. Cukup Allah yang berhak menilai kita, hanya Ia yang tahu segala isi hati kita.
Menjadi dewasa terkadang melelahkan. Namun, nikmati saja alurnya. Dewasa adalah belajar untuk selalu siap menghadapi deretan duka, tangis dan bahagia; sebuah niscaya yang terus mengikuti langkah kaki kita.
Mungkin kita pernah jatuh terpuruk, sedih, lelah, hingga Ia hadirkan kebahagiaan yang semoga juga niscaya.
و إلى الله ترجع الأمور (البقرة: ٢١٠)
Dan kepada Allah-lah setiap urusan dikembalikan (Q.S Al-Baqarah: 210)
Bukankah orang beriman selalu percaya dan ridha pada setiap ketetapanNya? Mungkin kita butuh lebih lama lagi untuk melatihnya.
Ketika kita berusaha merawat cintaNya, ketika kita menyandarkan segala sesuatu atasNya, aktivitas sekecil apapun kita niatkan karenaNya, niscaya semua akan terasa tenang. Meski tak sekali dua kali diiringi sesak dan airmata.
Sabar, nanti juga akan terbiasa.
Semoga Allah masih mau memberi hidayah dalam dada kita, setelah dosa-dosa yang pernah kita buat sebelumnya.
Semoga Allah berkenan memberikan ketenangan dalam hati kita, setelah kita pernah menjauh dari jalanNya.
Semoga Allah senantiasa meridhai langkah kita, meski bagaimanapun keadaannya.
Semoga kita tak lupa, bahwa setiap takdir akan bermuara pada Ia, Sang Pemilik Cerita.
Sidoarjo, 15 Oktober 2020 | Pena Imaji
245 notes · View notes
rorofebrianti · 4 years
Text
mengambil pilihan
apa yang jika ada dua maka ada dua dan jika ada satu maka tidak ada? pilihan. begitu kata orang.
dulu, untuk beberapa hal, saya berpikir bahwa tidak punya pilihan lebih baik daripada punya. tidak ada kebingungan, tidak ada penyesalan. saya hanya perlu melakoni satu jalan yang dipilihkan untuk saya. selesai, tidak repot.
akan tetapi, kenyataan berkata lain. ada orang-orang yang tetap bingung dan menyesal atas jalan yang sedang dilakoninya--meskipun jalan itu adalah jalan satu-satunya atau yang telah dirinya sendiri pilih sebelumnya. entah itu soal sekolah, kuliah, pekerjaan, usaha, teman, pasangan.
itulah mengapa, rupanya mengambil pilihan tidak cukup dilakukan sekali. meskipun itu adalah jalan satu-satunya, kita harus memastikan bahwa kita tak sekadar menjalani, tetapi juga memilihnya.
mengambil pilihan berarti menerima semua konsekuensi, baik yang langsung didapatkan ketika pilihan dibuat maupun yang mungkin baru muncul belakangan. mengambil pilihan berarti secara sadar bertanggung jawab atas setiap langkah dan perbuatan.
jangan lupa untuk selalu memilih. beranilah. ambillah sikap dan melangkahlah.
429 notes · View notes
rorofebrianti · 4 years
Text
Segala sesuatu itu butuh istirahat, bahkan mesin tercanggih pun akan butuh istirahat. Tidak mungkin ia terus bergerak tanpa ada jeda. Ada waktunya untuk kita berhenti mengumpul kenangan, menjadikannya sebagai amunisi dan dorongan. Sebagaimana hatimu juga perlu namanya istirahat, dari lelahnya mencintai manusia yang seringnya mengecewakan, dari sibuknya mencari perhatian manusia yang seringnya dijatuhkan.
Berdiam diri untuk merenungkan segala yang telah terjadi, mengingat kembali doa apa saja yang sudah dipanjatkan dan Allah kabulkan. Ada, mereka yang menyisihkan waktunya dalam sekali sepekan, atau dalam satu jam sehari untuk berbicara dengan hati dan jiwanya. Menanyakan apa saja yang sudah ia perbuat dan berikan manfaat untuk orang lain, atau jangan-jangan ia yang justru menjadi beban.
Tidak perlu memaksakan diri untuk terus maju, jika ternyata hati dan jiwa membutuhkan jeda istirahat, berikan ia haknya sebagaimana kamu juga mempunyai hak untuk istirahat dari bisingnya dunia. Menemukan ketenangan dalam ramainya manusia dan ambisinya.
Untukmu yang kini sedang beristirahat, entah beristirahat dari mencintai atau memperjuangkan sesuatu, tenangkan hati dan jiwa, jangan terburu-buru untuk mengambil sebuah keputusan. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa, agar Allah memberikan yang terbaik dalam setiap pilihan hidup.
@jndmmsyhd
757 notes · View notes
rorofebrianti · 4 years
Text
Barangkali disetiap sesak, patah, dan lelah, Allah ingin membersamaimu lebih lama lagi. 
1 note · View note
rorofebrianti · 4 years
Text
Jika dalam perjalanan nanti kamu bertemu orang-orang yang tidak sesuai dengan value hidup yang kamu pegang, yaa tinggalkan. Jangan sampai malah value mu yang berubah hanya demi orang lain yang semu.
2 notes · View notes