rosalina67-blog

[rosalina67-blog]

Kenangannya telah hilang

Bukannya sengaja 

Mungkin sudah jalannya

Kita samasama tau

Hati kita pernah saling mau

Hanya kita yang enggan mengaku

Dan memilih tak pernah bersatu

[rosalina67-blog]

harus berapa lama aku menahan rasa rindu yang tak pernah tersampai bahkan tak pernah melihatnya kembali ....

bay ...

missyou 🖤

[rosalina67-blog]

dan kali ini aku kembali terjebak ' merindunya ' lagi

.....

are you fine ?? 😢

[rosalina67-blog]

hujan kembali membasahi pipiku :")

- YR

[rosalina67-blog]

Jika saja, dahulu aku melakukan apapun yang kamu inginkan dan menjadi orang lain apa mungkin sekarang aku masih menjadi pilihanmu menetap?

[rosalina67-blog]

“Kau merawatku di ruang-ruang gelap dan pengap. Agar yang sedang lelap di sisimu tak tahu, dia tak pernah dicintaimu. Memang, kau selalu lucu dari dulu.”

[rosalina67-blog]

“Jika ditanya apa yang tidak enak dari setiap perpisahan, jawabannya adalah ketika kita harus membuka kembali kenangan yang berisi momen-momen bersamanya untuk disimpan di tempat lain lalu mengingat bahwa dulu kita pernah bahagia dengannya.”

[rosalina67-blog]

Setidaknya, walau kita tidak bersama.

kumohon kenanglah aku sebagai seorang yang paling teguh mencintaimu.

#berharapkaliya

[rosalina67-blog]

Katakan padaku : Rindu lebih pahit daripada empedu

[rosalina67-blog]

“Terkadang aku rindu obrolan manis kita dahulu; masa dimana kamu masih senang bercerita perihal apa yang terjadi hari itu. Kamu bergumam menceritakan, sementara aku bergeming mendengarkan.

Kamu dengan cerianya membuka topik perihal apa yang kamu senangi, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu benci. Tak jarang kita membicarakan perkara masa lalu, kamu terbuka untuk mempercayakan semua luka dan laramu kepadaku. Pun tak jarang aku terlelap saat kamu tengah bercakap-cakap.

Namun, kita tak seperti dahulu lagi. Entah kenapa atau memang begitu adanya; perpisahan menghempaskan semua perihal itu. Terlarutkan oleh kesunyian yang dibawa sang pilu. Aku terpaksa memeluk kesendirian, aku biarkan hati ini terbawa arus rindu yang menggelisahkan. Sampai akhirnya, aku bisa melupakan semua luka dan semua kesedihan.”

[rosalina67-blog]

Kau adalah hal terindah bagiku yang diciptakan Tuhan untuk orang lain.

[rosalina67-blog]

Terimakasih sudah pernah tinggal meski pada akhirnya aku bukan tempatmu pulang. Terimakasih atas segala debar yang menenangkan meski pada akhirnya kecemasan yang tertinggal~

[rosalina67-blog]

Pantas saja kau tak pernah bisa merasa pulang, kau membangun rumahmu dalam diri seseorang yang membawa pergi kunci, lampu dan waktumu.

[rosalina67-blog]

Carilah orang setelah aku yang kamu anggap terbaik. Carilah orang setelah aku yang takkan tega membuat senyumanmu menjadi terbalik.

Carilah—setelah aku. Bukan saat masih bersamaku.

[rosalina67-blog]

Yang bukan siapa-siapa seharusnya tidak perlu cemburu. Tidak perlu marah, apalagi sampai buta.

[rosalina67-blog]

Hai, kamu yang disana.

Apakah kamu bahagia dengan keadaanmu sekarang?

Apakah hidupmu menjadi lebih baik tanpa aku di dalamnya? 

You look happier, you do ??

[rosalina67-blog]

Bukankah sejak hari itu kau katakan kepadaku untuk segera melupakanmu. Bahkan, aku yang tak punya perduga apa pun sebelumnya harus menerima dengan perasaan tak menentu. Kau bersikeras ingin melepaskan harapanku.

Sungguh, perjalanan itu mampu kelewati. Jalan panjang memulihkan hati. Menata harapan. Menyemangati perasaan yang berantakan. Hingga aku sampai pada hari ini. Aku kasian melihatmu memohon lagi. Sudahlah, sudahi saja drama melelahkanmu ini.

–boycandra