Tumgik
ruangmantra · 2 years
Text
kau,
jernih yang menipu
derasmu tak lagi terbendung
membasahi api yang ku suarkan
membenam apa yang ku suarakan
dan,
pada akhirnya...
aku tumbang dan terambang
berbaring di arus yang kau arahkan
lalu membiru menunggu waktu
kau hempas ku terjun
dan tenggelam.
—segaramu.
1 note · View note
ruangmantra · 2 years
Text
ingatkah pernah berdua
terdiam dalam perasaan bimbang?
lalu saling terima
maksud mengakhirinya
kala hujan berhenti,
tiba giliran kita.
—kala hujan.
1 note · View note
ruangmantra · 3 years
Text
Thank you.
0 notes
ruangmantra · 3 years
Text
Teruslah berbahagia.
Semakin bahagia dirimu, semakin aku ikhlas merelakanmu.
Meratapi pilihanmu sudah selesai, saatnya mendoakanmu selalu baik-baik saja.
1 note · View note
ruangmantra · 3 years
Text
Inginku menjadi tempat keluh, kesah, dan bahagiamu. Namun, keterbatasanku hanya sampai mencintaimu, bukan memilikimu.
Memperhatikanmu dalam diam, mendoakanmu setiap malam.
1 note · View note
ruangmantra · 3 years
Text
Membuka kembali lembaran yang dulu sempat aku siakan.
Menyalahkan kembali diriku yang menyebalkan.
Mengenang kembali kau yang pernah mengharapkan.
1 note · View note
ruangmantra · 4 years
Text
Aku memang tidak bertanggung jawab atas kebahagiaanmu. Namun, membuatmu bahagia adalah kebahagiaanku.
1 note · View note
ruangmantra · 4 years
Text
Kembali mengenang masa laluku, ia indah. Kembali menggenang air mataku, terjun sudah.
1 note · View note
ruangmantra · 4 years
Text
Menghargai waktu, menghargai momen, menghargai yang sudah cukup, menghargai pilihan orang lain. Dari aku untuk aku.
1 note · View note
ruangmantra · 4 years
Text
Dibutakan oleh kebahagiaan, disadarkan oleh kehilangan.
0 notes
ruangmantra · 4 years
Text
Aku, si egois yang sudah merasa dirinya membaik. Lupa bahwa egoisme bukan rupa yang baik. Merubah mati-matian namun lupa yang sebenar-benarnya perlu diubah.
1 note · View note
ruangmantra · 4 years
Text
Kembali menjadi insan masa lalu, merangkai kata demi kata. Tumbuh dari kalbu, berkembang dengan bahasa.
Maaf jika frasa tak sama, karena rasa ini hadir dan tiba-tiba.
2 notes · View notes