Text
Katanya, rasa iri datang sebab ada perbandingan. Kurasa benar. Semakin aku membandingkan hidup dengan banyak orang, semakin rasa iri itu datang. Membuatku amat bodoh merasa diri tertinggal lantas menyalahkan Tuhan. Hey... siapa aku sampai berhak bersikap demikian?
.
.
Pada akhirnya, segala kegelisahan ada bukan sebab kondisi kita. Melainkan syukur yang masih didera oleh rasa tak percaya. Sudahlah. Cukup segala apa yang menggelisahkan hati itu pergi. Aku tak berhak bukan? Untuk mengatur Tuhan sesuai dengan keinginan. Karena aku takkan mampu memastikan keinginan itu benar-benar memperbaiki masa depan.
Sekarang, tersenyumlah pada apapun yang Tuhan rencanakan. Percaya saja, yang datang selalu lebih baik dari yang pergi, yang hilangpun selalu tergantikan dengan sebaik-baik pilihan.
"Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula benci padamu. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhan pasti akan memberikan karuniaNya kepadamu hingga kau puas." (Ad-dhuha: 3-5)
0 notes
Text
Berjalanlah walau dalam kesendirian
Mengapa?
Karena setidaknya kau tetap harus menentukan arah dan tujuan
Bukankah kau berharap sebuah masa depan?
Maka melangkahlah, untuk setidaknya menunjukkan pada Tuhan
Masa depan seperti apa yang kau harapkan
Sanzia k al-farist
0 notes
Text
TIDAKKAH ITU CUKUP MENYAKITI
Ramadhan... Dulu, aku selalu penasaran
Bagaimana jika aku pergi meninggalkan semua orang?
Akankah itu menjadi sebuah kesedihan? Atau bahagia tak tertahan
Lantas aku melihatmu
Bagaimana rasanya? Menjadi perihal yang kepergiaannya justru dirayakan
kembang api gaduh dengan suara teriakan
Tawa anak adam yang sudah menyiapkan pakaian lebaran
Serta sibuknya perempuan menyiapkan santapan yang seolah wajib dihidangkan
Yaa... aku tahu
Pasti ada sedikit orang yang malu,
takwa yang diharap terasa semu
Karena di penghujungmu justru semangat kami layu
Kalah oleh obralan baju
Aku juga mengerti
Pasti ada sedikit orang yang tak rela hati
Merasa iman belum mumpuni
Tapi, tidakkah itu cukup menyakiti?
Apa kau kecewa?
Kami yang sulit melupakan seseorang yang pernah memberi kenang
Tapi dengan mudahnya melepaskanmu di penghujung jalan
Kini,
Tak akan ada lagi rukuk dan sujud selepas isya didirikan
Tak akan ada lagi barisan panjang penjual yang meramaikan waktu saat berbuka menjelang
Tak akan ada lagi i'tikaf panjang di 10 malam terakhir bulan
Ramadhan... Maaf... jika kami amat semangat hanya saat kau datang
Semoga, saat kau kembali datang
Kami masih bisa menyambutmu dengan perbaikan iman selepas sebulan masa latihan
0 notes
Text
MASA LALU
Tak semua masa lalu itu lantas di sesalkan
Ada banyak yang justru kita syukuri sebab terjadi
Semua... Yang pada akhirnya membuat kita melepas nafas lega
Untuk setiap perlindungan Tuhan didalamNya
Dalam hidup, meski jalan yang kita lewati adalah pilihan kita sendiri. Kita tak pernah tau segala resiko yang akan kita hadapi
Karenanya terkadang
Kita berteriak kencang, atau menangis tersedu dan ingin kembali pulang
Tapi hidup bukan sesuatu yang bisa dibatalkan begitu saja bukan? Kita tetap harus melanjutkan perjalanan
Sampai pada saatnya, rasa syukur itu datang
Ucapan terima kasih saat kita dijauhkan dengan seseorang, ucapan terima kasih untuk semua masalah yang ternyata kini menguatkan
Yaa... ucapan terima kasih pada Tuhan
Karna meski awalnya menyesakkan, Tuhan nyatanya melindungi kita dari resiko yang lebih besar
#renungan
#remindme #selfreminder #selangkahpadamu #tausyiahku #pemudahijrah #hijrahcinta #hijrahku #tausiahku #muslimahid #sajakhidup #quotetereliye #quotedaily #katamutiara
0 notes
Text
Undangan Pernikahan
setiap mendapat undangan pernikahan. timbul dalam hati sebuah pertanyaan. bukan tentang 'aku kapan?', melainkan lebih pada "teramat cepatnya waktu berjalan?". rasanya baru kemarin boneka dan mainan yang menjadi bahan obrolan, sekarang pembicaraan mengarah pada pencarian sang pujaan, atau bahkan persiapan pernikahan.. beberapa tahun kemudian mungkin tak akan lagi sama. teringat saat ikut tante reuni dengan kawan kawan SMA nya, nyatanya obrolanku dengan temanku terdengar usang bagi mereka. obrolan mereka jauh lebih pada "jadi udah 5 orang ya yang meninggal angkatan kita?"
mmmm... cukup menggelitik.. waktu memang pembuat lelucon terbaik.
0 notes
Text
Ramadan Hari ke-8: kita tak akan pernah menjadi siapa-siapa, selama kita masih menganggap orang lain bukan siapa-siapa
Kalian ingat dengan formasi burung saat terbang? Dimana mereka membentuk huruf V untuk membagi kekuatan
Tapi pernahkah kita perhatikan bagaimana proses itu berjalan?
Lihatlah... saat burung terdepan mulai merasa kelelahan, burung di belakang dengan sigap bertukar peran. Tidak pernah kita menyaksikan burung terdepan merasa paling mampu bertahan, atau burung di belakangnya bertengkar karena merasa paling memiliki kekuatan
Karena jika demikian, mereka tak akan pernah sampai pada tujuan
Banyak yang berujar tentang kiat menjadi orang hebat, dari belajar, berusaha keras hingga pantang menyerah. Tapi hampir tak pernah ada yang menekankan, bahwa kita tak akan pernah jadi siapa-siapa selama kita menganggap orang lain bukan siapa-siapa
Untuk menjadi hebat, kita pun perlu mengakui kehebatan orang lain. Mengapa? Karena sama hal nya dengan para burung, kita tak akan pernah mencapai tujuan apapun, jika kau masih merasa hebat seorang diri
#renungan #remindme #remajaislami #selangkahpadamu #selfreminder #tentanghidup #quotetereliye #quotedaily #quotesindonesia #tausyiahku #hidupiniadalahkesempatan
1 note
·
View note
Text
Ramadan Hari ke 6
Pernah kau iri melihat kehidupan orang lain?? Seolah kita yang sudah berupaya naik ke atas masih saja berada dalam gelap, dan setiap rumah di bawah sana nampak bahagia dan berkerlap
Kawan,
Bintangpun tak selamanya bercahaya. Ia saling bertukar posisi dengan gelap dalam hitungan kejap
Tapi bukankah tetap saja kita menganggapnya bercahaya? .
Lantas mengapa untuk hidup kita sendiri justru kita lebih melihat sisi gelapnya?
Sedang hidup kita pun sama. Ada kemudahan membersamai kesulitan, dan ada kemudahan setelah kesulitan.
Bukankah berarti cara pandang kita yang selama ini perlu dipertanyakan?
Cobalah kau buat daftar panjang tentang dua hal. Apa yang selama ini terasa sulit, dan apa yang selama ini Allah mudahkan. Maka kau akan mendapat jawaban, bahwa kita pun punya banyak kebahagiaan
Sebab cahaya seolah memiliki bahagia yang sama. Nyatanya tidak. Pendar hanya singgah sebentar, gelap dan terang bergantian
#renungan #selfreminder #remindme #remajaislami #selangkahpadamu #tausyiahku #tausiyahku #tausiyahcinta #tentanghidup #tentangrasa #hidupiniadalahkesempatan
0 notes
Text
Cerita Ramadhan (H+3)
Menyusuri setiap jalan yang tak kita tahu arahnya cukup membuat kita lelah bukan? Berharap bahwa langkah kita hanya akan tinggal beberapa tapak, namun nyatanya tak jua sampai. Bertanya pada warga dipinggir jalan, terucap kata dekat membuat kita amat semangat. Tapi lucunya, jarak dekat itu tetap membuat kita berkeringat. Ah... tujuan yang salahkah, atau warga yang berdusta. Ketidakpastian tujuan itu membuat sisa perjalanan kita penuh dengan menerka-nerka.
Maka, Sama halnya dengan Ramadan. Bagi sebagian orang, Ramadan ini mungkin terasa amat melelahkan. Harus menahan haus dan lapar, harus bangun sahur, pun tarawih saat malam. Namun kawan, jika kita merasa demikian, itu jelas bukan salah Ramadan. Itu mungkin sebab kita tak pernah tahu pasti apa yang menjadi tujuan.
Maka, apa sebenarnya tujuan Ramadan?
Alquran memberi kita sebuah jawaban. Agar kita menjadi orang yang bertakwa. Sederhananya, Tujuan Ramadan bukan menyelesaikan puasa selama satu bulan, lantas kita amat bahagia sebab lebaran datang. Tentu saja bukan. Namun, membawa sifat menahan diri itu, pada sebelah bulan yang akan datang.
Maka, sudahkah tujuan itu kita luruskan? Jangan sampai, Ramadan menjadi sebuah perjalanan mencari alamat yang tak kita tahu kapan akan sampai. Yang lebih menyedihkan, saat perjalanan 1 bulan itu kita selesaikan, kita seolah merasa telah sampai, lantas merasa bebas beristirahat panjang. Target tilawah hilang, tak lagi bangun malam, pun ibadah sunah lain yang tertinggal seiring perginya sang Ramadan.
0 notes
Photo

Karena dalam setiap bacaan shalat, ada saat dimana kita meminta diarahkan pada jalan yang lurus... Aku sering bertanya pada diriku sendiri, tengah di jalan seperti apakah aku ini? . . Di jalan setapak kah? Dimana tak sering orang yang lewat, hingga aku dituntut untuk menyelesaikan apapun sendiri? Mengambil setiap keputusan hidup dengan modal pertimbangan dari pikiran yang ala kadarnya Atau di jalan berbatu? Dimana aku lebih dituntut untuk berhati-hati mengambil langkah, karena jalan yang tak rata membuat terjatuh itu mudah Apa Mungkin tengah terjebak di kemacetan jalan raya? Dimana ada banyak manusia, namun kami tak peduli dan fokus pada ego kami sendiri Aku mengerti. Akan cukup memalukan jika aku menyebut 'orang baik' pada diriku sendiri. tapi mendapat 'orang jahat' sebagai sebutan, jelas akupun enggan Maka aku kembali bertanya pada diriku sendiri. Tengah di jalan seperti apakah aku ini? Sudahkah aku ada di jalan lurus seperti yang kupinta setiap hari? Jikapun iya, aku masih bingung jalan lurus itu seperti apa Apakah jalan tol yang lurus tanpa hambatan? Dimana kadang kenikmatan itu membuat kita nyaman, namun juga mengantuk sehingga kita lalai dengan semua kenikmatan Ataukah seperti jembatan yang bergoyang? Dimana ada saat kita takut untuk memulai, saat sudah berjalanpun kita takut jatuh ke dalam jurang, dan saat hendak mencapai akhirpun, kita masih bertanya, apakah ini jalan yang benar? Adakah kebahagiaan yang kucari selama ini di sebrang jalan? . Maka tak henti hentinya aku bertanya pada diriku sendiri, tengah Ada di jalan seperti apakah aku ini? . @30haribercerita #30hbc18 #30haribercerita #30hbc1803 #sebariskata #sekedarcoretan #exploresukabumi #explorejawabarat #sukabumi #renungan #tausiyahku #tausiyahcinta #beraniberhijrah #duniaakhirat (di Objek Wisata Situ Gunung, Curug Sawer, Villa dan Kampung Wisata Budaya) https://www.instagram.com/p/BdeGWRYgD_t/?igshid=1gnfcqxge0nv7
#30hbc18#30haribercerita#30hbc1803#sebariskata#sekedarcoretan#exploresukabumi#explorejawabarat#sukabumi#renungan#tausiyahku#tausiyahcinta#beraniberhijrah#duniaakhirat
0 notes
Photo

Ada saat dimana dalam hidup, kita lebih memilih diam sebagai jawaban dari suatu pertanyaan. Hidup pada zaman dimana semakin mudah mencari informasi tentang suatu hal, membuat orang-orang semakin rumit dalam mengajukan suatu pertanyaan. Rumit bukan karena ia membutuhkan argumen hebat dari sebuah pemikiran, melainkan karena pertanyaan tersebut tak akan selesai dengan satu jawaban dan menjawabnya hanya akan membawa kita pada kondisi semakin sulit untuk menjelaskan. Terlebih, berhentilah bertanya soal masa depan seseorang. Jangankan orang lain, kita sendiripun tak pernah tahu seperti apa jalan takdir kita ke depan. Jadi untuk apa dipertanyakan? Terlebih menuntut sebuah jawaban Kawan... Jangan pernah menyepelekan perjuangan seseorang untuk mencapai masa depan. Terlebih jika itu hanya karena penasaran Semua yang kita alami, segala hal yang telah seseorang putuskan, pasti itu telah melewati pertimbangan yang sangat panjang. Namun kembali lagi ke awal, kadang kita lebih baik memilih diam. Bukan karena tak punya jawaban, tapi menjawabnya hanya akan membawa kita pada situasi semakin sulit untuk menjelaskan. #sebariskata #sekedarcoretan #renungan #remindme #tausiyahcinta #tausiyahku #hijrahku #hijrahcinta #perjalananhidup #beraniberhijrah #explorejawabarat #jalanjalan #wisataindonesia #exploretasikmalaya #tasikmalaya #tasik (di Taman Wisata Karangresik) https://www.instagram.com/p/BdEQGCVgUIo/?igshid=wuqajegd9cip
#sebariskata#sekedarcoretan#renungan#remindme#tausiyahcinta#tausiyahku#hijrahku#hijrahcinta#perjalananhidup#beraniberhijrah#explorejawabarat#jalanjalan#wisataindonesia#exploretasikmalaya#tasikmalaya#tasik
1 note
·
View note
Photo

Tersenyumlah, Tuhan tak pernah serta merta membiarkan dirimu sendiri begitu saja Tak ingatkah? Nabi yusuf di buang oleh saudaranya dan ditinggalkan sendiri saja. Nabi musa dihanyutkan seorang diri dan sampai di istana Firaun sang penguasa yang gila sembah. Nabi yunus ditelan ikan paus dan nabi Muhammad pun sejak kecil sudah di tinggal oleh kedua orang tuanya. Untuk apa?? Untuk membuat mereka menemukan Tuhannya, lantas berdoa dan berharap hanya padaNya Heii.. Tidakkah kita sudah berkali-kali di tegur bahwa amat menyakitkan saat kita berharap pada makhluk Nya? Tidakkah kita sudah berkali-kali di ingatkan bahwa Janji Tuhan itu selalu datang dan Tuhan senantiasa memberikan apa yang kita butuhkan? . Lantas setelah semua pembelajaran itu? Kau masih mengeluh hanya karena sendirian? Hanya karena kau single lalu kau beranggapan tak ada yang perhatian? Lantas kau merasa akan merasa bahagia dengan pacaran? . Lucu bukan pemikiran yang demikian? . Heii.. Saat kalian bayi, kalian bahagia bukan? Saat kalian anak2 pun kalian bahagia bukan? Apakah itu semua karena pacaran? Coba dipikirkan ulang. Jika setelah itu pun kau masih merasa sendirian, bisa jadi itu karena hati dan pikiran kalian. Tak perlu mencari-cari alasan . Kalau begitu tak perlu menikah saja sekalian Nah.. Itu contoh kelirunya sebuah pemikiran. Dalam islam, menikah adalah menyempurnakan separuh agama, bukan menghilangkan kesendirian. #sebariskata#sekedarcoretan #puisi #puisicinta #tausiyahku #renungan #remindme#tausiyahcinta #beraniberhijrah #duniaakhirat https://www.instagram.com/p/BZYf17ngqfM/?igshid=184dzli69yxz2
#sebariskata#sekedarcoretan#puisi#puisicinta#tausiyahku#renungan#remindme#tausiyahcinta#beraniberhijrah#duniaakhirat
0 notes
Photo

Untukmu, Yang Tuhan siapkan untukku Menjaga kesendirian bukan perkara gampang. Berkali-kali terbersit ingin seperti orang lain yang mendapat perhatian dari seseorang Berkali-kali bertemu seseorang yang mengundang rasa nyaman, membuat lupa diri dalam bersikap kadang, tapi kemudian sampai pada sebuah keputusan, ditinggalkan atau meninggalkan Yang menyakitkan, bukan karena ia yang sempat dekat adalah orang jahat, hanya saja, orang baik pun mungkin sampai saat ini belum juga tepat Karena itu, Untukmu Yang Tuhan siapkan untukku Jika nanti kita bertemu Kumohon, Siapkan telingamu Karena akan banyak cerita penantian kala aku menunggu #sebariskata #sekedarcoretan #puisi #puisicinta #tentangkamu #syair #sajak #seseorang #barisankatakata #sajakpatah #kumpulanpuisi #semestapuisi #sajakliar #puisidalammelodi #sajakrindu #kesendirian https://www.instagram.com/p/BYajxFTgee-/?igshid=1wxiso59n937o
#sebariskata#sekedarcoretan#puisi#puisicinta#tentangkamu#syair#sajak#seseorang#barisankatakata#sajakpatah#kumpulanpuisi#semestapuisi#sajakliar#puisidalammelodi#sajakrindu#kesendirian
0 notes
Photo

Merasa dicintai adalah salah satu kebahagiaan hati. Namun tak jarang, berharap pada seseorang hanya melukai perasaan. Nasihat yang ibu selalu ulang-ulang "carilah ia yang paham agama, takut pada Tuhan. Karena orang seperti itu, tak akan pernah berani menyakiti, senantiasa baik dalam memperlakukan." Maka siapapun engkau, entah kita pernah berhadapan atau masih jauh dari pandangan, semoga Tuhan mencintaimu. Seseorang yang sudah mau mencintaiku karena Tuhan. #sebariskata #sekedarcoretan #puisi #puisicinta #tentangkamu #syair #sajak #seseorang #barisankata https://www.instagram.com/p/BVi4i8UggU0/?igshid=qlevscskuikn
0 notes
Photo

Semakin dewasa, semakin aku merasa menjadi orang yang tertutup dari masa ke masa. Bukan malah menjadi orang yang terbuka tentang segalanya. Kurasa benar, menjadi dewasa, terkadang membuat kita menyimpan banyak rahasia. Bukan untuk apa dan siapa. Hanya saja, menjadi dewasa membuat kita berpikir ulang dalam berbagi cerita. Perihal masalah yang pun dimiliki oleh setiap manusia, hingga komentar yang terkadang tak siap kita mendengarnya. Aku tak suka keramaian. Terlebih harus berjibaku dalam percakapan panjang yang tak karuan. Namun Membersamai setiap perjalanan, selalu berhasil menciptakan kesan. Bahkan jika perjalanan itu bukan tentang kita, setiap scene yang disuguhkan dalam kehidupan seseorang, selalu menjadi pembelajaran yang mengesankan. Mungkin karenanya Tuhan mengatakan, bahwa tanda-tanda kebesarannya untuk orang yang memperhatikan. Kini, aku hanya ingin diam memperhatikan https://www.instagram.com/p/Bubc9hJnmfR/?igshid=p4re701deial
0 notes
Text
DIMANAKAN LETAK SEBUAH PEKERJAAN?
Alhamdulillah... selepas 11 bulan penantian... terima kasih kuucap karena Tuhan mempertemukanku kembali dengan bulan Ramadan. Namun, ada yang terasa hambar. Semangat yang seolah memudar sebab bayangan tentang banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan pun lembur yang mulai menyambang dalam pikiran bersamaan dengan puasa ramadan. Membuat pertanyaan itu timbul dalam pikiran, “dimanakah letak sebuah pekerjaan?”
Aku tak sedang membicarakan urusan dunia atau akhirat. Aku tahu, segala hal di dunia ini akan menjadi urusan akhirat saat kita niatkan untuk ibadah pada Tuhan. Namun, kembali pertanyaan itu timbul dalam ingatan, “jika dibandingkan dengan semua ibadah yang jelas dianjurkan, dimanakah letak sebuah pekerjaan?”
Bukan bermaksud mengeluhkan. Sampai saat ini, aku masih menyukai apa yang aku kerjakan. Namun, jika Ramadan seperti halnya seseorang yang telah sekian lama kau nantikan, apa yang akan kau lakukan untuk menyambutnya datang? benarkah yang kau lakukan jika selama membersamainya, kau justru sibuk dengan pekerjaan dan deadline yang menuntut untuk diselesaikan? ah... kupikir itu tak pantas dilakukan.
Seperti halnya dua orang yang tengah jatuh cinta namun tak bertemu setelah sekian lama, kita biasanya akan melakukan apapun yang ia minta, pun menebus setiap kesalahan yang kita lakukan karena tak mampu setiap hari bersamanya. Maka Ramadan pun sama. Untuk menyambutnya, jelas aku ingin meletakkan sejenak pekerjaan, melakukan apapun yang Rasulullah anjurkan, pun menebus setiap kesalahan. tak salah bukan?
Karenanya, maaf... bukan bermaksud mencari alasan, tapi kembali ingin kupertanyakan, “dimanakah letak sebuah pekerjaan?”
1 note
·
View note