sarsaiz-blog
sarsaiz-blog
saraheez
17 posts
Just
Don't wanna be here? Send us removal request.
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Seorang remaja bertanya pada ayahnya. "Ayah, aku ingin mencintai tanpa menghadirkan rasa sakit. Siapa yang harus aku cintai, Ayah?"
Sang ayah melipat koran yang sedang dibacanya. Sebelum menjawab pertanyaan anaknya, ia mengangkat cangkir kopinya dan meneguk sedikit kopi pahit itu.
"Mengapa kamu bertanya hal itu, Nak?" Sang ayah justru balik bertanya.
Remaja itu menghela nafas pelan. "Karena aku lelah mencintai yang hanya menghadirkan sakit di akhir kisah. Aku menyadari, Ayah. Pasti ada cinta yang tak menghadirkan sakit. Katakan padaku, Ayah, siapa yang harus aku cintai?"
Ayahnya tersenyum kecil. Bangga, buah hatinya bertanya dan menyadari hal itu.
"Cintai Tuhanmu, Nak. Maka kau tak akan pernah merasa sakit karena mencintai-Nya."
Begitu sang ayah menjawab pertanyaan anaknya.
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Wahai yang mereka bilang cinta,
Di manakah dirimu ketika aku terpuruk? Bukankah seharusnya cinta itu membantu bangkit?
Kemanakah dirimu ketika aku tersesat? Bukankah cinta itu seharusnya menunjukan jalan kembali?
Di manakah dirimu ketika aku merasa begitu lemah? Bukankah cinta itu seharusnya menguatkan yang rapuh?
Kemanakah dirimu ketika aku membutuhkanmu? Bukankah cinta itu seharusnya selalu ada tanpa diminta?
Rasa-rasa itu, jatuh dan berhamburan. Sebuah pukulan tak kasat mata, membuat mataku menjernih. Aku menyadarinya. Apa yang mereka bilang cinta, adalah semu.
Karena sejatinya, cinta itu membantu bangkit. Menunjukan jalan kembali. Menguatkan yang rapuh. Dan selalu ada tanpa diminta.
Seperti cinta-Nya yang tak pernah bisa dihitung logika. Tapi bisa dirasakan di sana. Di hati setiap hamba-Nya.
~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Hai, Rin-doe. Apa kabar? Sedang singgah di manakah dirimu, duhai Rin-doe?
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Selarik benang membuatku terkesiap. Ditampar hitam di atas putih. Jelas dan bermakna. Bukan mudah untuk digapai.
Kemanakah singgahnya sang raja setiap insan? Hingga teguran-Nya mudah dilupa.
~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Lelahku
Sejuta tahun Merkurius membara. Sejuta tahun pula Neptunus membeku. Bukan tentang mereka. Ini tentang kita. Aku yang bergerak dan kamu yang diam. Aku mengejar, kamu memperhatikan. Salahkah bila aku berhenti dan menyerah? Nyatanya hanya aku yang berjuang.
Kamu, izinkan aku berhenti. Membentuk batas tinggi. Aku hanya lelah.
Selamat tinggal, Kamu.
~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Senjda
Sendja hari ini pekat. Meninggalkan selarik tjerita menggantoeng di setiap sisi. Sekian tjerita jang beloem oesai.
Djangan! Koemohon, djangan toetoep doeloe boekoe itoe. Biarkan akoe menggores sedikit kata oentoek melengkapi semoea tjerita jang beloem oesai itoe.
"Hai, Sendja. Sampai di sini tjerita kita. Gelap akan segera melingkoepimoe, boekan? Selamat djalan, Senjda. Koeharap, esok kita berjoempa lagi."
Selesai. Sekarang, tak apa bila kaoe ingin menoetoep boekoe itu. Semoga Sendja membaca goresan kata jang tertoeang di halaman tak bertoean.
~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Lihat Ke Langit
Jangan pernah ragu tentang arah mata angin di langit malam. Sekalipun kau tak yakin, ikutilah. Karena mereka, gemintang di seluruh penjuru langit ada untuk itu. Mereka, tunduk pada kuasa Tuhannya.
~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 7 years ago
Text
Malam beranjak pergi. Dinginnya justru semakin menjadi. Menguji kekuatan niat setiap pribadi. Yang hendak bersujud di ujung sunyi. Bangunlah wahai para pejuang. Biarkan doa dan harapmu melesat menuju langit, bahkan lebih cepat dari anak panah yang dilepas seorang pemanah unggul. Dan, langit ketika gelap masih melingkup, menjadi saksi jutaan kata yang kau panjatkan.
~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Aku menghitung 1 … 2 … 3 … Berharap kamu berbalik Berlari, kembali memelukku
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Tanyaku pada hati, "Masih kuatkah bentengmu?" Hati berkata, "Bila aku mulai goyah, apa yang akan kamu lakukan?" "Memperkuatnya kembali," jawabku begitu.
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Quote
Dilan bilang rindu itu berat Aku bilang rindu itu kamu
saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Ketika rin-du tapi enggan bertemu ~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Embun disisa pagi itu masih ada Bergeming di atas sehelai daun Enggan pergi terlebih jatuh Menyukai tempatmya diam sekarang ~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Obat Rin-du
Kamu jangan rin-du sekarang Soalnya obat rin-du kamu lagi jauh dari kamu Obat rin-du kamu lagi dipisahin jarak Aku lagi jauh dari kamu Obat rin-du kamu kan aku ~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Aku Ingin Mencintaimu
Aku ingin mencintaimu Dengan cara sederhana Cinta diam yang hanya terucap dalam hati Tertuang dalam lembaran-lembaran kertas putih
Aku ingin mencintaimu Tanpa menodai cinta pada-Nya Menumpukan kening dan lutut di atas bumi Membiarkan doa melesat menembus langit Lagi, hanya terucap dalam hati
Aku ingin mencintaimu Seperti cinta Ali dan Fatimah Cinta suci yang tak pernah terungkap Sebelum janji halal terucap
Aku ingin mencintaimu Dalam hening Tanpa kata ~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Langit, ayo nangis Aku butuh kamu nangis Soalnya aku juga mau nangis Tapi aku gak mau orang lain tau aku nangis Jadi, aku mohon, Langit Menangislah untukku ~saiz
0 notes
sarsaiz-blog · 8 years ago
Text
Rin-du
Hei, aku adalah Rin-du “Rin” berjarak “-” dengan “du” Bahkan untuk Rin-du saja harus ada jarak yang memisah Dengan jarak satu garis Tapi, bukankah bila Rin-du tanpa disertai jarak tak akan pernah menjadi Rin-du? Tanpa jarak, aku bukanlah Rin-du Tanpa jarak, aku hanyalah rasa kosong tak bertuan Untuk itu aku berteman baik dengan jarak Karena bersama jarak, aku menjadi Rin-du yang utuh ~saiz
Bdg, 10-06-17 ~ 23:59
0 notes