seasaltwrite

[seasaltwrite]

[seasaltwrite]

Hallo Bunga Jiwaku

Selama ini aku keliru, ternyata semua tentangmu masih utuh ditempat itu, tak sedikitpun berkurang masih tetap sama. Hanya saja berkamuflase menjadi do'a tulus dariku untukmu

Hari ini tiba tiba dadaku berdebar saat melihatmu di Nabawi, haru rasanya bisa melihatmu mewujudkan mimpimu satu persatu. Berulangkali aku putar storymu hanya ingin melihat bayanganmu dibawah payung Nabawi yang indah itu.

Tegapmu masih sama, berulang kali ku sentuh bayangmu itu sampai meneteskan air mata. Ternyata benar cintaku habis di kamu. Semua tentangmu adalah bagian favorit dalam hidupku.

Aku senang melihatmu bahagia bersama keluarga kecilmu, istrimu cantik & anakmu lucu. Aku senang melihat karirmu melesat, aku lijat di postinganmu jabatanmu naik & tubuhmu makin melebar. Sekali lagi, entah kenapa aku sangat senangmu melihatmu bahagia.

Hei kamu Bunga Jiwaku, semoga hidupmu dipenuhi cinta yang tiada habisnya. Meski kita tidak bersama, aku sangat senang pernah menjadi bagian dari hidupmu

[seasaltwrite]

Salahkah aku menaruh banyak harap padamu yang banyak celanya ?

Berupaya sekuat tenaga untuk tetap percaya padamu, namun bumi seolah tak merestui

Berusaha mempertaha kan kesucian hati namun Tuhan menghadirkan fakta

Haruskah aku tetap buta agar tetap mencintamu?

[seasaltwrite]

Untukmu yang sedang berjuang, do'aku tak pernah putus untukmu

Semoga dimudahkan setiap mimpi yang kau rajut, semoga setiap keluh yang kau utarakan menjadi hal manis dengan segala upayamu disertai do'a tulusku

Untukmu, aku menggenapkan banyak hal meski aku bukan tujuanmu

[seasaltwrite]

Jangan menumpuk kesedihan, tidak baik

Sering kali kita berpura-pura baik distiuasi yang tak baik, jangan . . .

Luapkan saja sedihmu itu, utarakan saja ketidak bahagiaanmu itu, saat itu juga , jangan ditumpuk terlalu lama

Suatu saat nanti sedihmu itu menjadi sesuatu yang dianggap tak lazim, karena mengungkapkan di waktu yang tepat

[seasaltwrite]

Bolehkah sekali saja ku selami dalamnya relung yang abu abu penuh dengan teka teki itu ?

[seasaltwrite]

Gemericik air, dekat melekat menjadi satu dalam kehangatan

Beradu rayu membisikan mantra pengikat

Percikan rayu semakin membasahi ruang kosong yang kering kerontang, satu persatu jatuh membasahi seluruh ruh yang membaur menjadi pelukan rindu, perlahan mengalirkan sendu yang beradu dalam kalbu

Bisikmu riuh mencari teduh dalam gemuruh

Bisakah sendu dipelupuk itu kau benamkan agar tidak ada lagi rindu akan hangatnya jingga di cakrawalamu ?

[seasaltwrite]

Hari esok tidak pernah berjanji

Hari akan terus berjalan tanpa peduli bagaimana kondisiku. Hari esok juga tidak berjanji bahwa sembuh itu akan datang, kecewa itu akan berganti dengan bahagia, luka itu akan berganti dengan tawa.

Tapi bagaimanapun itu aku harus tetap menjalaninya kan ?

Baiklah akan akan aku upayakan

[seasaltwrite]

Kok bisa ya orang lain dicintai dengan hebat oleh pasangannya ?

[seasaltwrite]

Rasanya seperti kembali ke beberapa waktu terakhir, disaat semua terasa menyesakan hanya mampu menulis sebagian disini sebagai tempat segala isi hati

Masih sama seperti yang lalu, setiap duka terkenangkan disini

Kali ini, rasanya seperti tidak tau harus apa

Ada badai dikepala ini, riuh tanpa henti dari berbagai sisi

Kata orang aku ini egois, si selalu benar dalam segala hal

Aku menyadari banyak hal, kenapa aku belakangan ini berkonflik dengan beberapa orang. Ternyata bukan aku yg tersakiti tapi akulah si pemeran utama setiap kejahatan

Aku menyadari waktu demi waktu, aku selalu merasa bahwa aku terdzolimi oleh sekitar namun nyatanya aku salah, aku ini si pemeran utama . . .

Pemeran utama yg tidak pernah menyadari setiap kesalahan, aku si pemeran utama si paling benar. Yaa aku selama ini salah, bukan mereka yg jahat tapi akulah penjahatnya

Kali ini, aku takut bahkan sangat takut untuk berinteraksi

Aku ini jahat, aku ini si paling playing victim

Selama ini dirumah ini aku merasa bahwa aku ini tersakiti dengan segala perlakuan, dilingkungan lainpun aku merasa mereka jahat, namun sekali lagi aku harus sadar akulah si pemeran utama kejahatan semuanya, mereka hanya korban dan aku adalah penjahatnya

Sungguh , semakin lama harusnya aku menyadari semua ini hanya sepenuhnya kesalahanku

Rumah tangga yg berantakan adalah salahku karena aku tidak penurut , komunikasi yg buruk dengan mertua adalah salahku karena kali ini aku melawan, komunikasi yg buruk dengan yang lain adalah salahku karena aku selalu merasa benar. Yaa semua hal yg terjadi adalah kesalahanku karena selalu merasa benar

Aku tidak tau harus bagaimana lagi, rasanya aku tidak tau aku harus apa, rasanya aku tidak pantas merasa tersakiti karena aku si pemeran utama kejahatan

[seasaltwrite]

Pada akhirnya mereka yang menenggelamkanmu adalah orang yang mengajarimu untuk berenang

[seasaltwrite]

Aku tidak pernah tau akan seperti apa akhirnya

[seasaltwrite]

Takut, resah dan gelisah dalam setiap langkah

Ya Rabb sebesar inikah dosaku hingga aku tidak merasa damai lagi

Ya Rabb, aku ini pendosa namun berikanlah aku kesempatan untuk memperbaiki diri hingga mampu merasa tenang lagi

[seasaltwrite]

Menjahit setiap luka bukanlah hal yang mudah, bahkan disaat luka lama belum mengering

Beruntung jadi kamu, bisa dicintai olehku dengan hebatnya sampai tak tersisa

[seasaltwrite]

Sulit rasanya meyakinkan diri untuk tidak terbiasa mencari validasi

Entah berapa lama lagi harus tetap belajar membiasakan diri untuk hal-hal yang tidak disenangi olehnya

Mungkin bagi sebagian manusia ditanyai hal yg sama adalah hal yang biasa, tapi bagimu itu hal yang tidak kamu suka. dan aku masih tetap seperti yang lalu selalu hobi bertanya " kamu sayang gak sama aku?" "Kamu pilih aku atau masalalumu"

Aku sadar betul hal² seperti ini adalah hal yang paling tidak disukai olehnya, berulang kali aku selalu meyakinkan diri untuk tidak bertanya lagi. Namun selalu gagal

Hingga aku menemukan kata yang menyentuh dan harus selalu aku ingat

"Jangan pernah memaksa siapapun untuk memeluk jiwamu, sebab cinta seperti halnya agama tiada paksaan didalamnya "

Selama ini aku memaksa, selama ini aku haus validasi. Selama ini sudah dijelaskan namun aku selalu butuh pembenaran

Dan kali ini aku menyadari suatu hal, yang salah adalah aku. Innerchildku faktor utamanya. Aku adalah manusia yang belum selesai dengan diri sendiri. Aku adalah manusia dengan jiwa yang berantakan.

Sedari kecil aku sering di abaikan, sedari kecil aku sering tidak dianggap keberadaannya, sedari kecil aku selalu tersisihkan & terus mengalah bahkan untuk hal² yang seharusnya sudah dimenangkan

Sampai di usia dewasa, aku menjadi manusia yg haus validasi. Aku selalu takut untuk tidak dianggap atau tidak terasa ada keberadaannya. Namun aku lupa semua luka batin yang terbawa sejak kecil malah merepotkan kamu, membebani kamu.

Aku tau kamu lelah dengan semua keinginanku, akupun sama lelahnya setelah berupaya banyak hal untuk tidak seperti ini. Namun aku gagal dan belum berhasil. Tapi aku selalu mengupayakan & terus mencoba agar aku bisa

Dan bahkan belakangan ini aku serius dengan banyak do'aku, tentang aku yang tidak ingin seperti ini & tentang kamu yang selalu ku semogakan untuk tetap bahagia

Aku sadar aku tidak pernah membahagiakan kamu seperti harapanmu, atau mungkin aku bukanlah orang yg selama ini kamu harapkan atau kamu semogakan. Tapi aku selalu menyemogakan banyak hal untukmu

Inginku kali ini cukup sederhana, semoga aku bisa merubah semua hal yang tidak kamu suka

Maaf kalau selama ini aku banyak kurangnya

[seasaltwrite]

Tak mau jadi seperti ini, tapi nyatanya sudah seperti ini

Tak bisa dilawan, sulit disembuhkan. Inginnya hanya dimengerti

Mungkin ini terkesan egois, tapi diri tak bisa berbuat banyak. Masalahnya ada di diriku

Jauh dalam diriku ada jiwa yang terluka, ada jiwa yang tak selsai dengan masa lalunya. Dan ada raga yang bertolak belakang dengan isi hatinya.

Sudah diupayakan untuk sejalan. Tapi bukannya sejalan malah jadi sumber luka untuk orang lain

Dan dititik itupun, aku ingin dimengerti kembali

Meski sulit untuk orang lain dan bagi diriku sendiri

Ada masa jiwa ini terisi penuh & ada juga masa diri ini hampa, melayang seperti butiran debu tanpa arah

Terkadang diri ini labil, disatu waktu diri ini merasa cukup dengan semua keadaan , di waktu lain diri ini merasa kekurangan & kesepian seperti gelas kosong yg ingin diisi penuh

[seasaltwrite]

Seringkali diri ini merasa benar untuk segala hal

Menempatkan diri dalam situasi serba salah adalah hal yang paling menyebalkan. Mungkin hanya egoku saja yang merasa benar, merasa telah menarik diri dalam banyak hal lebih memilih diam dan memilih melakukan hal yang perlu dilakukan namun masih tetap saja ditarik masuk untuk hal hal yang tidak pernah ingin dilibatkan lagi

Lagi dan lagi diri ini merasa benar sudah membatasi banyak hal dengan mereka demi menjaga hal semacam ini terjadi, namun kenyataan hal yang sama selalu terulang kembali, selalu menjadi tokoh antagonis untuk drama yang sebentar sudah dihindari

Aku tidak tau bagaimana harus bersikap lagi, melawan salah, diam salah, bodo amat salah dan semua apa yang dilakukan selalu salah. Aku selalu takut dengan perasaan maha benarku, saat aku merasa selalu disalahkan justru memang akulah yang benar salah namun tidak menyadari.

Dan aku harus lebih banyak belajar lagi untuk tidak selalu merasa benar