Tumgik
sebuahcatatann · 3 years
Text
"Kalau dipikir-pikir betul juga ya, orang seumuran kita tidak pantas mencintai. Kita hanya saling menggembirakan. Nanti setelah kita tua dan lemah, baru kita saling mencintai. Barangkali bisa saja kita menjalani hidup dan tak pernah jatuh cinta, tak menemukan seseorang yang mencintai kita.
Yah mati memang pantas untuk dicoba, tapi hidup yang sialan begini pun terlalu indah buat dilewatkan. Dan rasanaya, sekarang aku tak mau lagi memimpikan hal yang muluk-muluk sebab tuhan bakal tertawa andai aku menceritakan semua rencana-rencanaku," ujarnya terdengar putus asa.
Hanya karena memandangi lesung pipi milik perempuan itu, Ingatan kembali membawamu ke masa-masa yang telah lewat. Kekasihmu meninggalkanmu karena kesalahan yang tak seharusnya kau lakukan. Yang kau sesalkan hanya satu: dia tak memberimu celah untuk memperbaiki kesalahan itu. Kenyataan itu membuatmu hancur dan remuk dan hancur dan rasanya kau tak tertarik lagi pada kehidupan jika mengingat hal-hal yang pernah kita lakukan, menghabiskan waktu di kedai kopi, mengitari alun-alun tanpa alasan yang jelas, berbincang hingga larut malam membahas tentang rencana membikin rumah dengan pohon besar yang terdapat ayunan dan seterusnya.
Barangkali semua orang pernah melakukannya dan kau merasa itulah saat-saat paling membahagiakan dalam hidupmu. Kau memejamkan mata dan masih bisa merasakan tangannya mengusap kepalamu, lembut. Dua tahun telah berlalu dan kau tetap merasa perpisahan itu sebuah hal yang keliru.
~6 Februari 2022
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Tiga Cangkir Teh
Malam ini telah kurampungkan sebuah puisi yang akan kukirimkan padamu pada esok pagi, tapi kutahu kamu rindu padaku setiap saat, maka pagi kapanpun adalah saat yang tepat untuk kembali belajar menjadi manusia.
Sayang, pulanglah ke tubuhku, tempatmu datang dan kembali. Aku sudah memesan tiga cangkir teh dan satu langit sore di sudut kenangan. Sepasang untuk kita dan satu lainnya untuk tuhan kita. Kamu teruslah saja menangis. Tidak masalah jika tuhan mereka bukan tuhanmu, cinta mereka bukan cintamu. Ini tehmu, sudahi tangismu. Bersamaku hingga penghujung usia bila perlu.
~2 Februari 2022
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Memesan Rindu
Malam ini akan kucoba melawan sendiri, dengan sengaja ku langkahkan kaki menuju ruang asing yang begitu bising agar lupa rasanya menjadi asing.
Aku duduk, diantara belasan insan dengan secangkir kopi di tangan kanan. Aku sudah memesan derasnya kenangan yang tersaji di gelas-gelas pikiran kosong, aku menikmatinya.
Jarum jam menunjukkan tepat pukul sembilan, belum terlalu malam batinku.
Ruang asing itu kini dipenuhi insan-insan yang menunggu datangnya harapan sepertiku. Naas derasnya kenangan membuatku harus kembali menelan rasa sakit dengan segala hal-hal pelik.
Sial! Hardik ku, aku memesan Rindu, yang telah kutenggak tanpa sengaja, aku bahkan menikmatinya dengan segala rasa sakit dan kenangan didalamnya, dan sekarang aku takut membawanya pulang, berdamai dengan seisi kamar.
~Pagaden, 9 Januari 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Hendak kau pergunakan untuk apa sisa umurmu
Tak terasa umurmu sudah menginjak tujuh belas tahun, artinya masa kanak-kanak mu telah terhenti, kamu telah menjadi bagian dari generasi muda, Di kehidupan masyarakat pun kamu sudah menjadi anggota organisasi muda-mudi. Masa-masa muda diawali dengan masa pancaroba, dimana kamu menghadapi transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Dalam bahasa sejarah, masyarakat selalu dihuni oleh tiga generasi, yaitu generasi muda, generasi dewasa, dan generasi tua. Dan setiap generasi memiliki hak yang berbeda. Orang tua pemilik masa lalu, orang dewasa pemilik masa kini, dan orang mudalah pemilik masa depan. Orang tua lebih suka bernostalgia, orang dewasa sibuk dengan realita dan anak muda teguh dengan idealita. Orang tua sibuk bercerita, orang dewasa sibuk bekerja, sementara anak muda sibuk membangun cita-cita. Sementara di lain sisi pejabat sibuk berebut kursi, mempertahankan posisi jika perlu korupsi, kolusi, sikut kanan sikut kiri.
Untuk bisa memiliki nilai lebih serta unggul daripada generasi sebelumnya maka generasi muda harus menjadi pelopor yang kreatif, memiliki sikap inovatif, konstruktif, dengan menghasilkan karya-karya alternatif yang menjadi bekal untuk perubahan-perubahan kearah yang lebih baik. Dengan cara seperti apa? Banyak hal, tergantung mau tidak nya kamu menjadi bagian dari pemuda pembawa perubahan.
Jadilah anak muda yang luar biasa, jadilah beda dari mereka yang terlihat sama. Jangan sampai kedatangan mu tidak menambah serta merubah apapun, sehingga kepergianmu pula tidak akan mengurangi apapun pula, ada dan tiadanya tiada beda. Jika kamu sadar sebagai musafir yang memiliki tujuan, lalu didepan mu ada sungai yang mengalir, maka sikap yang harus kamu ambill adalah berenang dan bukan menghanyutkan diri. Siapa yang hanyut dalam arus gelombang zaman maka ia akan tersesat dari arah tujuan. Beranilah melawan arus kebiasaan. Karena hanya yang mampu berenang melawan arus yang akan sampai pada tujuan.
-7 Januari 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Izinkan aku mengingatmu sekali lagi
Gerimis menghapus jejak-jejak langkah, ingatan pun tercacah saat mengingat kapan lara terbit, kapan cinta terakhir kali terbenam.
Barangkali pada sebuah dermaga yang sunyi, pada tebing yang tak bertepi, atau pada sebuah gelombang yang tak berhenti bernyanyi, di situ kau sembunyi, sementara aku tak lagi mampu menemukan dimana letak sebuah janji atau seuntai puisi cinta yang mati.
Dan suara yang kusimpan dalam batinku menjerit. Di pantai yang kehilangan pasirnya, tak ada lagi jejak-jejak tawa. Ketika waktu menarik segalanya, hanya angin yang masih mampu mengingat harum rambutmu, hanya langit yang masih tegar menyimpan ingatan tentangmu, kala itu.
Sore beranjak malam yang hening menghampar, dan rindu menghadang dari segala arah, angin kemudian berbisik bahwa kau tak menghilang. Kau hanya kembali pada dongeng yang mengantarkan pagi. Dan aku mengingatmu sekali lagi.
-6 Januari 2021
1 note · View note
sebuahcatatann · 3 years
Text
Propaganda Tak Melulu Berdampak Buruk
Sejarah munculnya propaganda dapat dimulai dengan membahas operasi propaganda pertama yang dilakukan oleh pemerintah modern. Yaitu pemerintahan Wodrow Wilson, saat itu ia memenangkan pemilihan presiden Amerika tahun 1916 dengan platform dan media “Perdamaian Tanpa Penaklukan”. Hal yang dilakukan Wodrow Wilson itu terjadi saat masa perang dunia I. Rakyat Amerika saat itu sangat anti perang dan merasa tak ada alsasan untuk mereka untuk terlibat dalam perang antar negara penguasa yang sedang berkecamuk.
Padahal saat itu, pemerintah Wilson sebenarnya terlibat dan punya andil yang dalam perang itu. Untuk mengubah opini masyarakat Amerika, pemerintah kemudian membentuk sebuah komisi proganda, Creel Committee namanya. Komisi ini berhasil meraih kesuksesan, hanya 6 bulan waktu yang mereka butuhkan untuk berhasil mengubah masyarakat Amerika yang anti perang menjadi masa yang histeris dan haus akan perang yang tengah terjadi saat itu, dan bernafsu untuk menghancurkan segala sesuatu yang berbau Jerman. Mereka ingin segera terjun ke medan pertempuran dan menyelamatkan dunia. Sebuah keberhasilan yang spektakuler dan membuka jalan untuk kesuksesan selanjutnya.
Mulai saat itu dan setelah perang dunia I usai, teknik yang sama digunakan untuk membangkitkan histeria ketakutan terhadap komunisme, yang juga menuai keberhasilan dalam menghancurkan serikat-serikat buruh, dan menghapus ancaman-ancaman sejenis seperti kebebasan pers dan pemikiran politik. Hal tersebut tercapai berkat dukungan dari media dan kalangam bisnis yang merancang dan mendesakkan pengoprasiannya.
Diantara mereka yang aktif dan antusias terlibat dalam perang ini adalah mereka kaum intelektual progresif, orang-orang yang berada dalam lingkaran John Dewey, Mereka menepuk dada lewat tulisan-tulisan, melukiskan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki intelektual dan oaling berpengaruh dalam mengubah dan membuat massa anti perang berputar haluan untuk melibatkan diri di medan perang dengan menakut-nakuti dan meningkatkan fanatisme kebangsaan yang berlebihan-lebihan. Alat mereka gunakan bermacam-macam, politik yang mereka manipulasi beragam. Hal itu terlihat dari cara mereka dengan menghembuskan desas-sesus tentang kekejaman bangsa Jerman, dan anak-anak Belgiatanpa lengan. Cerita-cerita lain yang jejaknya masih bisa kita lacak di dalam berbagai buku sejarah.
Namun yang sebenarnya krusial di balik itu, mereka ingin mengontrol masyarakat intelek Amerika, yang kemudian akan merembeskan propagandan Inggris dan mengubah masyarakat anti perang menjadi masyarakat yang tersihir oleh histeria masa perang. Dan usaha itu terbukti sangat berhasil. Dari sinilah satu pelajaran ditarik bahwa propaganda jika didukung oleh kaum berpendidikan dan tak terjadi penyimpangan, maka pengaruhnya akan sangat besar. Ini juga dipelajari oleh Hitler dan masih banyak lagi, hingga cara-cara itu terus berjalan hingga kini.
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Keresahan Saya Mungkin Juga Mereka
Menempuh pendidikan sekolah dasar di sekolah terpencil di desa lalu melanjutkan di salah satu sekolah biasa hingga lulus membuat saya mengerti betul bagaimana pendidikan di negeri ini memiliki banyak celah ketidakadilan dalam penerapanya. Dimulai dari sekat atau kasta di dunia pendidikan. Dimana pendidikan di Indonesia mempunyai banyak kasta dimulai dari kasta sekolah biasa, sekolah berstandar nasional, sekolah berstandar internasional dan seterusnya.
Ditambah sistem pendidikan di Indonesia saat ini sudah mengarah bahkan makin terus mengarah pada sistem komersialisasi dimana artinya jika kau tak punya keuangan lebih kau hanya mampu bersekolah di tempat-tempat biasa bahkan ada yang sampai tak bisa bersekolah. Soal pendidikan yang terlalu konsen pada sikap yang terlalu mempersiapkan peserta didik sebagai pekerja, bahwa seolah-olah pendidikan itu tempat untuk menempa manusia agar bisa diterima di dunia kerja, dan tak heran jika banyak peserta didik bahkan mahasiswa yang merasa salah jurusan karena memang input yang mereka terima, bahwa pendidikan tempat menempa mereka untuk masuk dunia kerja, bukan seperti yang dikatakan bapa revolusi Tan Malaka “Bahwa tujuan pendidikan itu adalah untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasan.”
Dan hal yang paling menambah keresahan saya adalah jika memang benar pendidikan di negeri ini sudah baik untuk apa para penguasa di negeri ini berlomba-lomba mengirim anak mereka keluar negeri untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan puncaknya saya menemukan beberapa artikel tentang seorang ibu yang melacurkan dirinya untuk biaya sekolah anaknya. Sebuah peristiwa miris yang dialami oleh sebagian orang untuk memperjuangkan pendidikan di sebuah negeri dimana katanya pendidikan merupakan hak setiap warga negaranya.
~ 4 Januari 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Tumblr media
Harapan Mereka
Seminggu mengajar di sekolah pelosok ini aku jadi teringat kepada para pendahulu kita yang memerangi penjajah agar semua anak bangsa bisa berpendidikan, bukan hanya anak-anak dari pejabat, hasil peranakan penjajah dan para priyayi. Ya benar anganku jauh melayang ke masa-masa awal abad dua puluhan dimana sepada baru saja masuk dan dinamakan 'kereta angin', dan listrik menjadi hal yang tidak semua orang bisa lihat dan rasakan. Mereka para pendahulu kita adalah orang-orang hebat yang memberikan pundaknya agar anak bangsa bisa berpendidikan tinggi, menggapai cita-cita, menjadi rival sekaligus kawan setara bangsa-bangsa Eropa dalam hal ilmu pengetahuan.
Saat ini hatiku kembali dihadapkan dengan berbagai kenyataan. Bahwa banyak anak-anak bangsa yang belum mendapatkan pendidikan yang layak di negeri dimana ia berhak merdeka belajar dan bermain di atas tanah mereka, tanpa penindasan tanpa perampasan.
Saya percaya, negeri ini adalah negeri yang besar, negeri yang hebat. Cuman sayangnya tidak semua orang bisa bersyukur. Kita lupa kalo ada dari saudara-saudara kita yang bersedih karena putus sekolah, saudara kita yang terluka karena haknya diinjak-injak, saudara kita yang kehilangan tempat tinggal pasca bencana.
Kita lupa bahwa Hidup adalah prihal timbal balik, apa yang kamu berikan akan kembali, apa yang kamu tanam akan tumbuh, Dan apa yang kamu korbankan akan berbuah pahala.
~29 Desember 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Kembali Aku Merindukanmu
Atas kepergianmu, apakah sebuah kesalahan ketika aku masih mencintaimu? Mencintai kehilangan dan tubuh tabahmu, mencintai hening dan riuhmu.
Jarak menjadikanku pejuang yang dipukul mundur sebelum berperang. Mencintaimu kali ini adalah mencintai kejauhan yang menikamku diam-diam.
Bagaimana aku bisa meredam gelombang, sementara debar semakin lantang terdengar? Bagaimana aku lekap mendekap, sementara keberadaanmu tak mampu aku tangkap?
Betapa rinduku tak pernah tuntas, meskipun kibar kabar mulai meredam cemas. Betapa rasaku tak pernah redup, sekalipun aku ditawan gugup. Betapa pintarnya aku sembunyi, sementara dadaku semakin nyeri.
~Pagaden 17 Desember 2021
1 note · View note
sebuahcatatann · 3 years
Text
Dimana Aku Berada
Aku berada di tempat di mana aku bisa menjadi seorang yang berjalan di atas kakinya sendiri. Aku berada di tempat dimana aku bisa menjadi seorang yang berkeputusan dengan kepalanya sendiri. Aku berada di tempat dimana aku bisa menjadi seorang yang mendapatkan kekuasaan atas tubuhnya sendiri.
Aku berada di tempat dimana aku bisa menjadi seseorang yang tidak menemukan kekuatan harta, tahta, dan kuasa.
~16 Desember 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Hujan Malam Ini
Kepada siapa hujan malam ini kau persembahkan?
Kepada ia,
Yang selalu menjadi spasi di antara kata-kata
Yang menguasai seluruh ruang pikiran yang menjerat jemarimu untuk tak menulis Selain namanya
Yang selalu mendoakanmu dalam diam dan terjaganya.
Kau tahu,
Ia adalah rindu yang turun bersama hujan.
~6 Desember 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Saat aku bangun dari tidur, langsung kunyalakan handphoneku, beberapa pesan pendek masuk. Malas membuka pesan itu, entah mengapa...
Aku malah segera menyalakan laptop yang sudah berada tepat di hadapanku, menekuni lagi sebuah artikel yang sesegera mungkin harus terbit. Jam di pojok kanan bawah monitor menunjukkan pukul sebelas siang lebih seperempat.
Setelah beberapa saat dihadapan laptop, setelah memastikan artikel telah usai aku kerjakan, aku beranjak ke dapur, memasak air, ke kamar mandi, buang hajat, cuci muka, dan sikat gigi. Seperti dugaan, sesaat setelah keluar dari kamar mandi, air sudah mendidih, mengambil gelas kecil di rak, mengambil kopi dua sendok, menuangkan air panas kedalamnya, mengaduk dengan khusuk, menambah sesendok kecil gula, kembali mengaduknya dengan lebih khusuk, lalu membawanya masuk ke kamar meletakkannya tepat di samping laptop yang masih menyala.
Sambil menunggu kopi mulai menghangat, aku memilih-milih lagu, tak seperti biasanya. Lagu menyala pelan, aku membaca ulang kalimat-kalimat belum sempurna di layar monitor, menyeruput kopi.....woi.... selamat siang Indonesia!
~5 Desember 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Pukul 10 Malam
.
Pukul 10 malam.
Sesuatu telah dan sedang terjadi,
Entah akan sampai pukul berapa lagi,
Yang terlihat dari waktu hanya putaran jarum jam,
Yang terlihat dari waktu cuma pergantian siang dan malam.
Pukul 10 malam.
Puisi sedang dan masih tertulis di sini,
Dan entah akan berakhir jadi puisi sepanjang apa nanti,
Yang terlihat dari kata-kata hanya susunan nama kita,
Yang terlihat dari kata-kata cuma ingatan tentang cinta.
Pukul 10 malam.
Kau telah dan sedang dan masih dan akan jadi cinta paling maya sekaligus paling nyata kurasakan.
~Yogyakarta, 27 November 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Kelahiran
18 tahun dan waktu terus berjalan.
Tepat hari ini, 18 tahun yang lalu, seorang ibu sedang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan seorang putra. Dan untuk itu saya sangat berterima kasih.
Terima kasih juga untuk Tuhan yang memberi saya kesempatan hidup hingga sekarang.
Kadang lika liku membawa dia kepada luka. Tapi luka yang berjalan seiring bertambahnya usia, semoga lekas mendewasa. Yaa...
Sekarang, hiduplah dengan bermanfaat. Kamu sudah berusaha keras. Ciptakan terus sesuatu. Jalanmu masih panjang dan kamu belum selesai. Selesai itu ketika kamu memilih untuk menyerah. Terima kasih sudah hidup. Dan saya ucapkan semoga sejahtera.
Selamat. Selamat sudah bertahan sejauh ini. Selamat sudah tetap berjuang dengan mimpi-mimpimu. Selamat sudah tidak menyerah.
~Yogyakarta, 15 November 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Kabarmu?
Suatu sore, entah perasaan apa yang membawa dirimu berkunjung ke sebuah danau, tempat biasanya sepasang manusia memadu kasih, canda dan tawa, di tengah desir angin yang menyapa.
Di pinggir danau, kamu menatap permukaan danau yang hening. Lantas berkata Hei, kamu...sedang baik-baik saja kan? sudah tak perlu dijawab, kamu mengunjungi danau ini jika hanya sedang patah arah, keadaanmu sedang tidak baik-baik saja, aku tahu itu.
Keadaanmu sedang tidak baik-baik saja, kamu bangun dari tidur dengan sisa airmata. Sudah diam tak usah permasalahkan itu, kamu hanya orang kecil, hanya orang biasa. Kamu membuka jendela kamarmu, serombongan bocah berseragam sekolah melintas, bagaimana kamu mempertanggung jawabkan umurmu yang kian bertambah ini?
Hatimu terluka, luka dihatimu semakin membengkak, Kamu pergi, kamu senantiasa pergi, kamu butuh waktu, kamu butuh istirahat, kamu butuh menyembuhkan luka, kamu butuh sedikit bahagia.
Heii, kamu baik-baik saja. Kamu harus terus punya harapan, harus.
Kamu jangan merasa sebagai satu-satunya orang yang menderita. Jangan berlebihan dalam menyikapi penderitaan. Selalu ada usaha-usaha kecil yang bisa dilakukan. Kamu hanya perlu sedikit membuka telinga dan mata. Dengar dan lihatlah, lihatlah itu masih banyak orang yang lebih menderita daripadamu. Namun mereka masih saling berbagi kebahagian dan harapan.
Cuci dulu mukamu, biar lebih segar. Cuci dulu lukamu, biar tak ada kuman, cuci dulu harapanmu, biar tak lekas padam.
Dulu kamu menulis pepatah bijak di tembok kamarmu, tepat di depan meja kerjamu, kalimat dengan huruf yang sangat kecil, tapi kamu bisa memandangnya dan membacanya setiap saat. Sebuah kalimat yang berbunyi: Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang bermanfaat bagi sesamanya.
Selepas itu, lihat lagi wajahmu dipermukaan danau hening itu. Lantas kamu menyentuh wajahmu dengan pelan, sangat pelan hingga menimbulkan gelombang yang memudarkan wajahmu. Kamu tak akan mampu membahagiakan semua orang. Tapi kamu bisa menjadi alasan bagi sebagian orang bahagia. Tak usah pikirkan yang lain, kamu mempunyai sebagian orang yang kamu sayangi dan menyangimu, pertahankan hal itu.
Masalah manusia tak akan pernah habis, dalam hal ini kamu mempunyai masalah lain: Ya pasangan hidup! disanalah masalahmu, tak ada seseorang yang kamu bangunkan di pagi hari...
Tak berselang lama wajahmu yang semula memudar kini mulai utuh kembali di permukaan danau yang hening itu....
~Pagaden, 9 Oktober 2021
0 notes
sebuahcatatann · 3 years
Text
Yang Tenggelam Bersama Senja
Jeda antara malam dan siang ini, adalah waktu terbaik untuk mengingatmu , sebelum terang menjadi gelap, aku akan mengukur kesanggupanku, seberapa tahan ia merawat rindu.
Mentari yang tadi pagi merangkak naik menuju langit, kini ia telah memasrahkan diri untuk tenggelam tepat di hadapanku, namun aku tak tahu apakah di tempatmu ia juga seperti ini, masih mengapung separuh di horizon atau justru telah tenggelam.
ah, kita terlalu angkuh untuk memulai percakapan yang telah lama kita sudahi. semoga nasib namaku di ingatanmu tak seperti senja pada hari ini, indah, tenggelam, lalu dilupakan.
0 notes