Tumgik
sepatukecil · 4 years
Text
Salah Siapakah Pelecehan Seksual?
Tumblr media
Saya baru saja lihat postingan di instagram tentang bagaimana pakaian seseorang tidak menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual. Isinya mengenai betapa metafora "lolipop dan lalat" sangat bodoh untuk dijadikan metafora 'cara pencegahan pelecehan seksual'.
Postingannya dikomentari oleh perempuan-perempuan yang muak dengan label toxic yang dibuat oleh masyarakat untuk kami. "Bagaimana bisa perempuan disamakan dengan objek seharga dua ribu rupiah dan lelaki disamakan dengan seekor lalat?" katanya. Well, I'm absolutely agree with that statement about how ridiculous that metaphor is, BUT not entirely.
Sebelumnya harap diketahui, saya ini juga perempuan yang tidak akan sudi direndahkan dan dilecehkan oleh siapapun bahkan bila diancam pancung sekalipun. So, hear me out.
Jika ada pertanyaan: kasus pelecehan seksual ini terjadi karena siapa? Ya karena pelaku. Hanya orang-orang sinting yang menjawab karena korban. I'm sick of hear "she basically ask for it, wearing such a dress" bullshit.
Jika ada pertanyaan: jadi, gender mana yang patut disalahkan atas pelecehan seksual? Jawabannya, dua-duanya! Jangan berpikir wanita tidak bisa menjadi pelaku dan pria tidak akan pernah menjadi korban. Kasusnya memang terlihat sangat jarang. Namun, bukan berarti tidak ada. Beberapa mungkin masih terlalu dianggap "tidak wajar" untuk dilaporkan.
Nah, saya sering sekali melihat perempuan dan laki-laki saling berdebat. Perempuan bilang, "bukan salah pakaian kami! Nafsu kalianlah yang salah." Laki-laki menimpali' "Lalu kenapa kalian berpakaian yang membuat kami senang melihatnya? Kami punya hak untuk melihat kemanapun yang kami mau." Lalu saya disini kebingungan: sebentar, rasanya Allah sudah memberi kita jalan keluar atas perdebatan ini. Apa kita semua sudah lupa?
Dear my sisters, Allah SWT. pernah berfirman, "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak wanitamu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka,” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" QS.Al-Azhab (33) :59.
Allah tahu, perempuan adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling istimewa dan berharga. Oleh karena Allah sangat sayang, Dia menghendaki kita para perempuan untuk menutup aurat kita agar kita tidak diganggu, tidak dipelototi oleh mata mata kotor yang tidak berhak melihat. MasyaAllah, Allah Maha Pengasih dan Penyayang.
And, dear my brothers (and sisters!), Allah SWT. pernah berfirman "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat (30). Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya (31)" QS. An-Nuur 30-31.
Ya, itulah jalan keluar dari perdebatan tak berkesudahan ini (semoga lekas selesai yaa :') ) : Menutup Aurat dan Menahan Pandangan, for both of us, men and woman.
Dan oh iya, saya juga tidak suka disamakan dengan lolipop, jadi saya akan menyamakan perempuan with gold and diamond. So precious. Sangat berharga sampai-sampai hanya orang "nekat" saja yang akan membawa nya di tas bening nan tipis ditengah kerumunan orang. Itulah mengapa kemudian manusia menciptakan bank. Disimpannya di dalam brangkas dengan pengamanan yang canggih.
"Kalau ada yang mencuri emas dalam tas bening tersebut, tetap saja salah pencuri nya karena tidak bisa menahan rasa ingin mencuri." Well yes, but, R U kidding me? Apa kamu berada di dunia utopia? Saya rasa tidak. Uang limapuluh ribu mu saja kau simpan dompet dan saku yang dalam, kan? Kecuali kalau cara menyimpan uangmu dengan menempelkannya di punggung, kamu berhak berkata demikian.
Tuhan tidak menciptakan perasaan waspada dengan sia-sia, sayang :)
Thank you for being an amazing human being, my precious sisters and brothers out there ♡
May Allah bless us all ♡
33 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Tidak ada wanita yang sempurna
Saya membaca post dari Pak Candra Putra Negara, yang selalu teringat-ingat dalam benak saya.
Seorang konselor psikologi keluarga, Dr. Daniel Julianto Simanjuntak menyampaikan beberapa pesan menarik kepada bapak2 sebagai kepala keluarga. Berikut saya sampaikan beberapa diantaranya :
Nggak ada tebu yang kedua kepalanya manis.
Kalau kamu memilih bersama wanita yang bekerja, kamu perlu menerima dia tidak bisa di rumah membersihkan rumah.
Kalau kamu memilih bersama ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima kalo dia tidak menghasilkan uang.
Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima kalo dia bergantung padamu dan tidak mandiri.
Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani kamu harus menerima kalo dia keras kepala dan punya pemikiran sendiri.
Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.
Kalau kamu memilih bersama wanita hebat, kamu juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak terkalahkan.
Jadi, gak ada wanita yang sempurna, itu hanya ada dalam mimpi saja, ini tentu nasehat yang sangat berharga, bagi saya, semakin dewasa semakin terasa makna peran sebagai wanita, karena sungguh bukan peran yang mudah, empat peran yang membuat saya selalu tertegun dan saya yakin harus kita upayakan sebaik-baiknya, apa itu?
Menjadi ibu yang luar biasa bagi anak-anaknya
Istri yang taat pada suaminya
Anak yang berbakti pada kedua orang tuanya.
Orang yang bermanfaat bagi sekitarnya
Saya jadi mengerti kenapa wanita adalah pilar peradaban, sebuah bangsa bisa runtuh jika rusak para wanitanya.
Sepanjang hidupnya, tiap wanita tumbuh dari keluarga yang beragam, pendidikan yang tak sama. Maka hasilnya dia tumbuh menjadi seseorang dengan pribadi dan karakter yang unik dan berbeda. Tapi masing-masing darinya ialah istimewa, berharga dan layak dicintai. Tinggal bagaimana kita berupaya menjadi versi terbaik dari diri kita.
Bandar lampung | sarabita
499 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Halo, manusia-manusia tangguh. Apakah kamu sedang baik-baik saja hari ini? :)
25 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Pahlawan Tak Diperlukan di Masa Pandemi
Apa persamaan perang dan pandemi? Selain mendatangkan banyak kematian secara singkat, perang dan pandemi juga sering menghidupkan imaji tentang (ke)pahlawan(an).
Kisah para dokter dan perawat yang wafat karena terpapar COVID-19 tidak pernah tidak memantik keharuan. Sulit untuk tidak hormat kepada Dr. Michael Robert Marampe yang merelakan agenda pertunangannya ditunda, mula-mula sementara karena hendak fokus menangani pandemi, dan akhirnya selamanya karena ia meninggal. Rekaman-rekaman yang memperlihatkan tenaga medis yang kelelahan, yang dengan APD tebal dan bikin gerah masih berusaha menghibur diri dengan menari atau bernyanyi, kian mempertebal imajinasi tentang tenaga medis serupa prajurit yang tiarap dalam sepi no man’s land.
Tindakan-tindakan menggugah seperti itu sangat berlimpah, dan itu bukan monopoli para tenaga medis.
Sebuah keluarga berstatus ODP di Minahasa Utara memilih pergi ke hutan untuk mengisolasi diri karena enggan merepotkan atau membuat cemas tetangganya. Belum lama saya membaca suami istri yang baru punya bayi, keduanya bekerja sebagai ojol, tak punya tempat tinggal karena tak sanggup membayar kontrakannya di Jakarta. Mereka terlunta-lunta di sekitar Sarinah, dan rekan-rekannya sesama ojol membawa mereka ke salah satu basecamp komunitas. Seorang ojol perempuan kemudian berbaik hati menyediakan kamar kosnya untuk bayi dan ibunya itu.
Kisah hangat di masa pandemi seperti itu jumlahnya tak terhitung. Kebanyakan tak akan pernah kita ketahui karena tak sempat dicatat wartawan atau diceritakan mereka sendiri di media sosial. Boleh jadi karena mereka tak menganggap dirinya, juga tindakannya, sebagai istimewa. Barangkali bahkan mereka melakukannya nyaris tanpa alasan: memangnya butuh alasan untuk membelikan nasi bungkus kepada orang yang sedang kelaparan?
Keep reading
310 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
“Usia beberapa manusia kadang sama, tapi pemahaman dan pengalaman menjadikan tingkat kebijaksanaan menyikapi kehidupan bisa berbeda.”
— Kadang usia hanya angka. 
414 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Deep conversation selalu bisa membuat saya tenggelam sedalam-dalamnya. Saya senang menyelaminya, mencari harta karun - harta karun kecil di setiap riaknya. Betapa entitas yang melarutkan, menyatukan dua buah pemikiran ke dalam lautan abjad, keluar dari sepasang bibir makhluk-Nya.
Saya tidak suka diam-diam, berjinjit pelan di sebuah kubangan yang dangkal, atau menapaki pinggir pantai yang senyap. Suara basa-basi terdengar seperti kicauan camar lemah yang sekarat. Melambai tak berdaya, setengah nyawa.
What do you need from me? What's on your mind? Spill it. Let's make a deep ocean out of them and dive into it.
12 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Tumblr media
26 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Tumblr media
I never nodded when time insisted on rolling faster. I also never agreed on my social life that demands to crawl higher. It's like in Monopoly and I still linger on my own space, do whatever I feel like to. Like brush my teeth with peanut butter maybe, or making silly faces, or downing a glass of OJ in the middle of the night. But people always suffocate me by showing off their house and spouse. I have no choice but to roll the dice and see where it leads me to. I have to.
"Never grow up." He says.
Well, I have no choice, Peterpan. Thanks for the advice tho.
By the way, happy birthday.
Bandung, 7 April 2020
16 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Komentar “Menyenangkan”
Tumblr media
“Cara berjalannya aneh.”
“Giginya berantakan, ya.”
“Baru juga putus dua minggu udah jadian? Mencurigakan.”
You’ll never stop commenting others, aren’t you? About how they talk, walk, and kiss? About what they like, bought, and pick? It’s so fun, isn’t it?
Lalu, perbincangan apa yang kamu dapat dari ‘komentar menyenangkan’ itu? Sebuah pelajaran berharga? Sebuah informasi yang menggerakkan? Sebuah nasihat paling bijak? Apa?
Hal-hal negatif memang menyenangkan untuk ditelisik. Headline koran yang menggemparkan, gosip terpanas di televisi, trending topik di media sosial, will be more interesting if they’re had a nasty title. Tapi, kenapa? Mengapa diantara ribuan hal menyenangkan di dunia ini orang cenderung memilih yang terburuk? Mengapa memilih perspektif yang tidak menyenangkan?
Sebuah pesta pernikahan diadakan dengan sangat sangat mengagumkan. Gedung yang dihias dengan mewah, musik jazz yang melenakan, juga hidangan yang lezat. Nyaris sempurna. Namun, di penghujung pesta, sang pengantin terpeleset dan menghantam kue pernikahan tepat di wajahnya. Semua orang yang hadir menyaksikannya. Saat pesta selesai, seluruh tamu undangan heboh membicarakan pesta pernikahan itu. Bukan, yang mereka bicarakan bukan gedungnya yang spektakuler, atau musiknya yang fantastis, atau hidangannya yang luar biasa. Mereka membicarakan kecelakaan sang pengantin. Mereka hanya membicarakan itu seakan-akan tidak ada gedung, musik, dan hidangan pada hari itu. Semua hal-hal baik itu hilang, lenyap entah kemana, menyisakan wajah sang pengantin yang berlumur krim.
It’s all about perspective.
Manusia tidak ada yang sempurna. Mau dicari sampai mati pun tidak akan ada. Kita semua punya kekurangan dan kita tidak bisa menyangkal itu. Tapi, kita juga punya kelebihan, yang bahkan lebih banyak dari kekurangan itu. Lalu mengapa kamu hanya menyadari kekurangannya saja? Tidak hanya itu, kamu juga membagikan komentarmu tentang kekurangan orang lain pada orang-orang. Untuk apa? Untuk membuatmu merasa lebih baik? Membuatmu merasa lebih super?
Mengapa kamu tidak fokus mengembangkan dirimu saja ketimbang mencari-cari kekurangan orang lain? Memperbaiki kekuranganmu, menjaga lisanmu, mencari jati diri. Saya rasa itu akan lebih membantumu menjadi manusia yang lebih baik.
60 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Note
Apa yang harus aku lakukan disaat aku masih stuck di orng yg aku suka sedangkan ada orng yg jelas ngedeketin aku???
Let your heart speaks to you. What do you need the most? to love, or to be loved?
11 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Note
Bagaimana cara menghilangkan rasa kecewa?
Dear, kenapa harus dihilangkan? Rasa kecewa adalah sebuah pelajaran agar kamu dapat lebih waspada. Kamu butuh itu :)
25 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
I heard an unhappy ending, it sort of sounds like you leaving..
5 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Manusia Sibuk Versi Instastory
"Kamu jarang keluar rumah ya? Jarang berkegiatan gitu?"
"Hah? Dapat darimana kesimpulan macam itu?"
"Ya habisnya instastory kamu sepi, yang di update cuma kucing atau playlist spotify."
Sebentar sebentar, rasanya ada yang salah. Jadi selama ini mereka pikir kegiatan saya adalah apa yang saya update saja? Ngga pernah update sama dengan ngga berkegiatan? Wah, ini menarik.
Kesimpulan yang mereka ambil wajar wajar saja, saya pun tidak sepenuhnya heran. Kebanyakan orang memang senang berbagi rutinitas via media sosial, makan update, ngampus update, ngantor update, daaan seterusnya. "Ini aku sedang makan udon guys" "Ini aku sedang ngantor guys, lelah banget" "Ini aku dan lima orang lainnya yang sedang berpose, entah kawan atau bukan, yang pasti aku punya banyak kenalan guys"
Informasi demi informasi disuguhkan dengan harapan beberapa kawan menclok di dm. Atau paling tidak, followers tahu bahwa kami orang sibuk. Dan, untuk zaman kini, sepertinya memang sudah seperti itu normalnya. Tak perlu bersurat atau menelepon untuk mengetahui kabar seseorang, ia sendiri yang akan memberitakannya, tak menghiraukan kita sedang peduli atau tidak.
Instastory saya termasuk lumayan sepi. Beberapa kegiatan saya update hanya untuk mengapresiasi siapa siapa saja yang sudah 'berjasa' pada momen itu. Untuk kegiatan menyenangkan lain, saya simpan sendiri. Bukan apa-apa, saya hanya terlalu larut pada momen menyenangkan itu hingga tidak berselera untuk sekedar berswafoto atau merekam video.
Celakanya ya seperti sekarang ini, saya dianggap hanya gemar mainan kucing sambil mendengar musik di spotify. Namun, saya tidak sepenuhnya keberatan, toh kegiatan saya bukan untuk diketahui semua orang. Saya mengerjakan apa yang harus dan mau saya kerjakan, bukan apa yang harus saya beritakan.
Lagipula, tidakkah lelah menggenggam handphone mu, merekam, dan melihat momen menarik melalui lensa kamera ketimbang lensa mata? Saya rasa iya.
Nota bene: Tidak semua orang seperti yang saya jabarkan di atas. Kalau tidak merasa seperti itu, tidak perlu tersinggung apalagi protes, kan? :)
82 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Tumblr media
30 notes · View notes
sepatukecil · 4 years
Text
Tumblr media
Saya paham, laki-laki memang manusia yang tangguh. Namun, terkadang mereka tidak sedang setangguh biasanya. Untuk itu, laki-laki perlu berhenti memasang wajah kuat saat sedang butuh dikuatkan dan berhenti memasang badan saat butuh istirahat.
Jika hendak menangis, menangislah. Tidak apa, lepaskan semua perasaan itu sampai tuntas. Jangan mempertaruhkan perasaan dan kejiwaanmu demi kata "tangguh" itu. Kami, perempuan, selalu disini untuk mendengarkan, menghargai, dan menguatkan.
99 notes · View notes
sepatukecil · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Stupidity meets Cruelty.
39 notes · View notes
sepatukecil · 5 years
Text
Pulang
Tumblr media
Lepas merantau, aku kembali pulang. Sore itu gerimis. Langit sedang plin plan memilih biru atau ungu, persis seperti campuran cat air pada palet.
Aku menarik garis di jendela dengan badung. Membuat jejak jejak sidik yang teratur. Naik turun. Melingkar lingkar.
Napas berat supir ku menyahuti ocehan penyiar radio, yang kadang terganti desisan statis setiap kali melindas polisi tidur.
Senyumku tak usai-usai.
Duhai, aku mencintai setiap apa-apanya. Setiap rasa, warna, dan suara. Aku mencintainya.
Setiap bau hujan yang tertinggal, setiap suhu dingin yang membalut, setiap langit sore yang keunguan, setiap kucing tetangga yang mengeong, setiap abang bajigur yang melintas, setiap "punten" dan "mangga" yang terdengar. Aku mencintainya.
Bandung.
8 notes · View notes