setelahhujanadapelangi
setelahhujanadapelangi
IZZIQI AL MUHAJIR
64 posts
menetapkan hukum itu hanya milik ALLAH
Don't wanna be here? Send us removal request.
setelahhujanadapelangi · 6 months ago
Text
*KEKUFURAN BERHUKUM DENGAN HUKUM BUATAN MANUSIA*
Ikhwany fiellah rohimakumulloh,
Alloh ta'ala menciptakan jin dan manusia supaya mereka hanya beribadah kepadaNya saja dan meninggalkan segala bentuk peribadahan kepada selainNya (meninggalkan segala bentuk kesyirikan atau segala jenis thogut).
*_"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu "._*
[ Adz-Dzariyat: 56 ]
*_"Dan sungguh telah Kami utus pada tiap tiap umat seorang Rosul (yang menyeru), ' Ibadahilah Alloh saja dan jauhi thogut "._*
[ An-Nahl: 36 ]
Dan Alloh 'azza wa jalla mengutus para rosul kepada umat manusia untuk mengajari mereka, dan menurunkan bersama para rosul; al Kitab, untuk menghukumi segala perkara manusia dengan benar dan adil.
*_"Dan (Alloh) menurunkan bersama para Nabi-Al Kitab dengan (membawa) kebenaran untuk menghukumi diantara manusia pada apa yang mereka perselisihkan"._*
[ Al Baqoroh: 213 ]
*_" ...Dan jika kalian menghukumi maka hukumilah dengan adil"._*
[ An-Nisa' : 58 ]
Membuat hukum adalah hak rububiyah Alloh subhanah, hak Alloh sebagai Robb ; pencipta, pemilik dan penguasa jagad raya ini.Karena itulah DIA pula yang berhak mengatur, membuat UU /hukum untuk alam semesta ini.Dialah Alloh 'azza wa jalla yang berhak menghukumi segala perkara/ perselisihan diantara manusia.Alloh Ta'ala berkata,
*_" Tiadalah hukum (hak memutuskan) kecuali milik Alloh dan (Dia) memerintahkan janganlah kalian beribadah kecuali hanya kepadaNya"._*
(Yusuf:40).
Alloh juga berkata,
*_" Dan DIA tidak menyertakan seorangpun dalam hukumnya "._*
[ Al Kahfi: 26 ]
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam berkata,
*_" Sesungguhnya Dialah(Alloh) Sang Hakim(Pemberi putusan),dan hanya kepadaNyalah hukum (keputusan) dikembalikan"._*
[ HR Abu Dawud,An Nasa'i,Shohih ]
Jadi, jelas bahwa hak membuat hukum (legislasi/tasyri') adalah milik Alloh ta'ala.Alloh-lah sang musyarri'(legislator) , bukan manusia, entah raja, penguasa, presiden, ketua adat, anggota legislatif atau parlemen (DPR) atau siapapun selain Alloh.Dan Alloh tidak bekerja sama dengan seorangpun dalam menetapkan hukum.Justru manusia apabila memutuskan suatu perkara harus merujuk kepada Alloh (Kitabulloh) dan RosulNya (AsSunnah), sebagaimana yang diperintahkan Alloh,
*_"....maka, jika kalian berselisih tentang sesuatu kembalikanlah (keputusannya) kepada Alloh dan RosulNya jika kalian beriman kepada Alloh dan hari akhir...."_*
[ An- Nisa': 59 ]
Dan Alloh ta'ala juga berkata,
*_" Dan hukumilah (perkara) diantara mereka dengan apa yang Alloh turunkan (Kitabulloh & As Sunnah) dan jangan ikuti hawa nafsu mereka..."._*
[ Al Maidah: 49 ]
Juga di surat-surat: al
Maidah: 48, al A'rof: 3, al Qoshos: 85, dll .Jadi, dlm memutuskan haruslah merujuk wahyu bukan merujuk hukum hasil godokan hawa nafsu-akal pemikiran para anggota parlemen (legislatif), kepala suku, atau siapapun selain Alloh dan RosulNya.
Karena itulah, hukum selain hukum Alloh (hasil pemikiran manusia) dikatakan sebagai hukum jahiliah.
*_" Apakah hukum jahiliah yang mereka cari ? Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada (hukum) Alloh bagi orang yang yakin ? "._*
[ Al Maidah: 50 ]
Dan orang yang mengaku mukmin tapi berhakim kepada selain Alloh dan RosulNya dijuluki sebagai *'berhakim kepada thogut'* , padahal kita diperintah tuk kufuri thogut.Hukum selain hukum Alloh adalah hukum thoghut.
Alloh Ta'ala berkata,
*_" Tidakkah kau perhatikan (wahai Muhammad) kepada orang yang mengaku beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan yang diturunkan sebelummu ? Mereka hendak berhakim kepada thogut padahal sungguh mereka telah diperintah mengkufuri (thogut) itu. Dan setan menginginkan untuk menyesatkan mereka dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya "._*
[ An-Nisa' : 60 ]
Juga Alloh ta'ala berkata,
*_" Maka tidak, dan demi Robbmu (Muhammad Saw) mereka tidak beriman hingga mereka berhakim kepadamu dlm semua perkara yg terjadi diantara mereka ,kemudian tak ada keberatan dlm diri mereka terhadap apa yg engkau putuskan dan menerima dgn selapang-lapangnya"._*
[ An Nisa': 65 ]
Diayat ini, Mufassir jelaskan , bahwa seorang muslim tidak dianggab beriman oleh Alloh sampai dia mau berhakim dengan (syariat) Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, tidak keberatan thd syariat yg dibawanya dan harus menerimanya dengan ikhlas.Seandainya kita sudah berhakim dengan syariat Alloh ta'ala tapi dalam hati kita ada rasa tidak senang dengannya atau tidak ikhlas menerimanya, maka inipun masih dianggap tidak beriman.Jadi, ketiga-tiganya harus ada; berhakim, dada lapang, menerima dgn seikhlas-ikhlasnya.Barulah kita dianggab sebagai mukmin.Maka, orang mukmin yang meninggalkan syariat (hukum) Alloh, malah pilih syariat/hukum / UU / pedoman berbangsa /aturan hasil pemikiran manusia, digolongkan sebagai orang-orang yang kafir.Alloh juga berkata diujung ayat 44 surat Al Maidah,
*_" Barang siapa yang tidak berhukum (memutuskan) dengan apa yang Alloh turunkan (al Qur-an dan Assunnah), maka mereka itulah orang-orang yang kafir."_*
Orang atau sekelompok orang atau sebuah bangsa yang meninggalkan syariat Alloh ta'ala dan lebih suka pakai UU buatan manusia (Qowanin wadh'iyyah), melanggar "pasal berlapis" yang menjerumuskannya pada kekafiran sehingga keluar dari iman.Mengapa demikian? Perhatikan yang berikut ini:
*_1. MELANGGAR TAUHID RUBUBIYAH_*
Sebagaimana diterangkan dimuka bahwa membuat hukum adalah hak Alloh ta'ala sebagai Robb, sebagai penguasa dan pemilik alam semesta ini.Maka, orang yang mengklaim sebagai pembuat hukum (legislatif/musyarri') yang kemudian diundangkan untuk menghukumi manusia, berarti telah berlaku sebagai tandingan Alloh atau pesaing Alloh atau telah berlaku/mengangkat diri sbg robb-robb selain Alloh, sehingga jatuhlah ia pada syirik rububiyah.Ini syirik akbar yang pelakunya keluar dari iman (kafir).Inilah kenapa Fir'aun dikatakan telah mengaku sebagai tuhan (robb),karena ia telah main kuasa dgn membuat peraturan seenak akalnya untuk menghukumi rakyatnya.Demikian juga fir'aun-fir'aun (penguasa) masa kini baik dinegeri-negeri mayoritas muslim atau yang bukan, telah mengangkat diri sebagai Robb selain Alloh subhaanah dengan memberlakukan UU buatan hasil olah pikir manusia untuk menggantikan hukum Alloh, tak terkecuali negeri ini.
*_2. MELANGGAR TAUHID ULUHIYAH (TAUHID IBADAH)_*
"AthTho'ah" adalah ibadah.
Menunaikan sholat, shiyam, haji adalah bagian dari mentaati perintah Alloh 'azza wa jalla atau ibadah pada Alloh ta'ala.Begitu pula menerapkan hukum Alloh berarti mentaati Alloh atau ibadah pada Alloh.Mentaati hukum Alloh adalah ibadah, yaitu ibadah pada pembuatnya, Alloh 'azza wa jalla.Demikian juga setuju / mendukung /mentaati hukum buatan yang menggantikan hukum Alloh juga ibadah, yaitu ibadah pada selain Alloh (para pembuat hukum).Maka, yang berbuat demikian telah jatuh pada syirik uluhiyah.Ini syirik akbar yang mengeluarkan pelakunya dari iman.Demikian juga para pembuat hukumnya telah berlaku sebagai ilah selain Alloh suhaanah, karena minta ditaati hukum-hukum yang dibuatnya.Ketaatan adalah hak uluhiyah Alloh (hak Alloh sebagai ilah).Maka, jatuhlah ia pada syirik uluhiyah.Syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari iman.
*_3.MERENDAHKAN ALLOH TA'ALA_*
Menganggab hukum buatan lebih baik dari hukum/UU Alloh.Syariat Alloh ta'ala dianggab tidak cocok dengan zaman atau ketinggalan zaman.Atau dianggab gak sesuai di Indonesia,dan lain perkataan yang merendahkan syariat Alloh.Ini berarti merendahkan Alloh, mensifati Alloh subhaanah punya kekurangan.Hal ini jelas kekafiran.
*_4.BERPALING DARI AGAMA ATAU MEMBANGKANG TERHADAP ALLOH 'AZZA WA JALLA._*
Alloh ta'ala perintahkan untuk berhakim kepadaNya tetapi malah pilih hukum selainNya.Alloh perintahkan berhukum dengan Kitabulloh dan Sunnah Nabinya namun malah pilih hukum KUHP ,UUD 45, Pancasilatta dan UU yang dibuat anggota DPR, dsb.Ini berpaling dari Addien (Islam) dan pembangkangan terhadap Alloh 'azza wa jalla.Seandainya kita membangkang perintah sholat, kita kufur.Begitu pula apabila kita membangkang perintah berhukum dengan syariatNya, kitapun kufur. Iblis laknatulloh membangkang satu perintah, dia sudah dikafirkan Alloh.Kalau menolak syariatNya, berapa ayat/perintah yang kita bangkangi? Kalau sudah begini, pantaskah kita mengaku sebagai mukmin?
Masih banyak poin-poin kekufuran bila kita tinggalkan UU/hukum Alloh ta'ala.
Ayat-ayat Alloh ta'ala telah terang benderang yang memeritahkan kita berhukum kepada Alloh dan RosulNya dan kekufuran bagi yang menolaknya.
Tinggal pilihan kita,mau tunduk pada Alloh 'azza wa jalla atau tunduk pada selainNya?
*# Al Bulury*
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 6 months ago
Text
*YAHUDI KAUM YANG DIMURKAI, NASRONI KAUM YANG TERSESAT*
Adi bin Hatim rodhiyallohu 'anhu menceritakan, "Aku pernah datang menghadap Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam. Kala itu beliau sedang duduk-duduk di masjid. Orang-orang berkata,'Itu dia Adi bin Hatim.' Padahal aku datang tanpa jaminan keamanan maupun perjanjian tertulis. Ketika aku didesak menemui beliau, beliau memegang tanganku." Sebelum itu Adi memang pernah berkata, "Aku mengharap semoga Alloh meletakkan tanganNya ditanganku." "Beliau bangkit untuk menemuiku. Tiba-tiba datang seorang wanita datang bersama anak kecilnya sambil berkata (kepada beliau), 'Kami berdua memiliki keperluan dengan engkau.' Beliau kemudian pergi bersama keduanya dan menyelesaikan keperluan mereka. Setelah itu beliau menggandeng tanganku hingga sampai ke rumahnya. Lalu puteri beliau memberikan bantal kepadanya, maka beliau pun mendudukinya, sedang aku duduk dihadapan beliau. Beliau lalu memuji Alloh dan menyanjungNya, kemudian bertanya, 'Apa yang menyebabkan kamu masih menghindar ? Apakah kamu masih menghindar untuk mengatakan laa ilaaha illalloh ? Apakah kamu tau ada yang patut diibadahi selainNya ?' Aku menjawab, 'Tidak'. Kemudian beliau berbicara beberapa saat. Kemudian bertanya, 'Sesungguhnya kamu hanya menghindar untuk mengatakan Alloh Maha Besar. Apakah kamu tau ada yang lebih besar dari Alloh ?' Aku menjawab, 'Tidak.' Beliau kembali berkata, 'Sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah (kaum) yang dimurkai. Sedang orang-orang Nasroni adalah kaum yang tersesat.' Aku menjawab, 'Sesungguhnya saya adalah seorang muslim yang hanif (lurus).' Ia (Adiy) melanjutkan, 'Kulihat wajah beliau mendadak cerah.' Lalu disebutkan hadits panjang yang diriwayatkan At-Tirmidzi, dan dikomentarinya hadits ini hasan shohih.
Al Qur'an juga telah menyebutkan hal yang senada dengan hadits ini, Alloh ta'ala berkata,
قُلْ هَلْ أُنَبِّأُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذٰلِكَ مَثُوْبَةً عِنْدَ اللّٰهِ مَنْ لَعَنَهُ اللّٰهُ وَ غَدِبَ عَلَيْهِ وَ خَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَ الْخَنَازِيْرَ وَ عَبَدَ الطَّاغُوْتَ.
*_"Katakanlah, 'Apakah akan aku beritakan kepadaMu tentang orang-orang yang leَbih buruk pembalasannya (dari orang-orang fasik) itu disisi Alloh, yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Alloh, diantara mereka ada yang dijadikan kera dan babi (dan orang yang) beribadah kepada thogut."_*
[ Al Maidah : 60 ]
Kata ganti (mereka) kembali kepada Yahudi. Kontek pembicaraan itu juga berhubungan dengan mereka, sebagaimana nampak dari alur pembicaraan.
Alloh ta'ala juga berkata,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّّٰهُ عَلَيْهِمْ مَا هُمْ مِنْكُمْ وَ لَا مِنْهُمْ وَ يَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَ هُمْ يَعْلَمُوْنَ.
*_" Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Alloh sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui."_*
[ Al Mujadilah : 14 ]
Berkaitan dengan orang-orang Nasroni Alloh ta'ala berkata, *_"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Alloh adalah salah satu dari tiga",_* hingga kalamNya *_"Hai ahlul kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam dien kalian, dan janganlah kalian berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam dien kalian. Dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Nabi Muhamad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus."_*
[ Al Maidah : 73- 77 ]
Juga Alloh ta'ala berkata,
يَ�� أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوْا فِي دِيْنِكُمْ وَ لَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ إلّا الْحَقِّ. إِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهُ وَ كَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَ رُوْحٌ مِنْهُ.
*_"Wahai ahlul kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam dien kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Alloh kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih putera Maryam itu adalah utusan Alloh dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya yangk disampaikanNya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruhNya."_*
[ An-Nisa : 171 ]
Orang-orang Yahudi tak memenuhi hak Isa 'alaihissalam sedangkan orang-orang Nasroni justru berlebihan dalam hal ini.
Kesimpulannya, kekufuran Yahudi adalah karena mereka tak mengamalkan ilmunya. Padahal mereka mengetahui kebenaran, namun tidak mau mengikutinya dalam bentuk ucapan atau perbuatan, atau bahkan tidak mau mengikuti keduanya. Sedangkan kekufuran Nasroni bermuara pada perbuatan mereka yang tanpa ilmu. Mereka berijtihad sendiri dalam ragam ibadah tanpa ada ajaran dari Alloh. Mereka berpendapat atas nama Alloh tanpa ilmu. Oleh karena itu para ulama' salaf, semisal Sufyan bin Uyainah dan yang lainnya menyatakan, *_"Para ulama' kita yang menyeleweng mempunyai kemiripan dengan orang-orang Yahudi. Sedangkan ahli ibadah kita yang menyimpang mempunyai kemiripan dengan Nasrani."_*
◾ *_Marja' :_*
_Iqtidho' Shirotil Mustaqim, Syaikh Ibnu Taimiyah_
*# Foris*
4 notes · View notes
setelahhujanadapelangi · 6 months ago
Text
*DAKWAH, BAGAIMANA DAN DARIMANA ASAL MULANYA ?*
◾ *_Tauhid, tujuan diciptakannya jin dan manusia_*
🔸 Alloh ta'ala berkata,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَ الْأْنْسَ الَّا لِيَعْبُدُوْنِ.
*_" Tidaklah Aku ciptakakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu."_*
[ Adz-Dzariyat : 56 ]
Maksud beribadah kepada Alloh adalah mentauhidkan Alloh ta'ala, yaitu mengesakan kekuasaanNya, dzatNya dan menghamba total kepadaNya, menjadikan syariatNya satu-satunya yang tegak dimuka bumi, kekafiran hina dan rendah.
Alloh ta'ala berkata,
أَمْ مَنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهُ، وَ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ.
ِ أَإِلٰهٌ مَعَ اللّٰهِ؟ قُلْ ه‍َاتُوْا بُرْه‍َانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقُوْنَ.
*_" Atau siapakah yang menciptakan makhluk kemudian mengulanginya, dan siapakah yang memberi kalian rizki dari langit dan bumi ? Apakah ada ilah (lain) bersama Alloh ? Katakan, ' Datangkanlah bukti-bukti kalian jika kalian termasuk orang-orang yang benar."_*
[ An-Naml : 64 ]
Dialah Alloh 'azza wa jalla yang menciptakan makhlukNya dan memberinya rizki. Tiada yang berhak diibadahi dan ditaati kecuali Dia subhaanah. Tiada ilah selainNya.
*_◾ Tauhid, misi utama para Rosul._*
🔹 Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah rahimahullah berkata,
.
*_“Tauhid adalah awal dakwah para rasul, landasan pertama dalam perjalanan dan awal pijakan bagi orang yang menuju Allah subhanahu wa ta’ala."_*
[ Madaarijus-Saalikin : 3/ 411]
🔹 Alloh ta’ala berkata,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
.
*_“Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut (yang disembah selain Allah)."_*
[An-Nahl: 36]ُ
🔹 Alloh subhaanah berkata :
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
.
*_"Katakanlah (wahai Muhammad): 'Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik' "_*
(QS. Yusuf: 108)
Mengajak kepada Alloh ta'ala adalah mengajak atau menyeru umat untuk mentauhidkan Alloh dan menjalankan syariat Allah subhaanah serta menyeru wajibnya berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.Sesuai dengan makna kalimat syahadat *Laa ilaaha illalloh*, yaitu menafikan (an-nafyu) segala bentuk kesyirikan dan menetapkan (al itsbat) hanya Alloh ta'ala yang berhak diibadahi.
Alloh ta'ala berkata,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللّٰهِ وَ عَمِلَ صَالِحًا وَ قَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِميْنَ.
🔸 *_" Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak kepada Alloh dan beramal sholih dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.' "_*
[ Fushshilat : 33 ]
*_Yaitu tiada seorang pun yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak untuk mentauhidkan Alloh dan mengibadahi Alloh saja dan beramal sholih dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim yang tunduk (inqiyad) kepada perintah Alloh dan syariatNya'._*
[ Tafsir Muyassar ]
🔹Rosululloh Shollallohu ’alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz bin Jabal ke negeri Yaman beliau berpesan:
إنك تأتي قوما من أهل الكتاب ، فادعهم إلى شهادة أن لا إله إلا الله وأني رسول الله ، فإن هم أطاعوا لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم خمس صلوا�� في كل يوم وليلة ، فإن هم أطاعوا لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد في فقرائهم فإن هم أطاعوا لذلك فإياك وكرائم أموالهم
*_“Engkau akan mendatangi sebuah kaum ahli kitab. _Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya Aku adalah utusan Alloh_. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, ajarilah mereka bahwa Alloh mewajibkan shalat lima waktu setiap sehari semalam. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, ajarilah mereka bahwa Alloh telah mewajibkan kepada mereka membayar zakat yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang-orang faqir di antara mereka. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, jauhilah harta-harta mereka”.*
[HR. Muslim no. 19]
🔸Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata,
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْوَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ اْلإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى
*_“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi _bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh_, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melakukan hal ini semua, maka terlindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam. Adapun perhitungan dosa mereka diserahkan pada Alloh Ta’ala”*
[HR. Bukhori no.6924 dan Muslim no.21]
Jelaslah bahwa tauhid adalah misi atau seruan utama dan pertama para Nabi dan Rosul.
◾ *_Tujuan dakwah_*
Sesuai dengan misi diciptakannya jin dan manusia, maka dakwah haruslah bertujuan mengeluarkan manusia dari kesyirikan (kekafiran) dan menyeru manusia untuk mentauhidkan Alloh 'azza wa jalla.
Alloh 'azza wa jalla berkata,
إلر. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ بِإِذْنِ رَبِّه‍ِمْ إِلَى صَرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِ.
*_" Alif Lam Ro'. Inilah Kitab yang Kami turunkan kepadaMu (Muhammad), supaya engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan (syirik) kepada cahaya (iman/tauhid) dengan ijin (Alloh) Robb mereka menuju jalan (Alloh) Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji."_*
[ Ibrohim : 1 ]
اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا يُخْرِجُه‍ُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ.
*_Alloh adalah wali orang-orang beriman (yang) mengeluarkan manusia dari kegelapan (syirik/kufr) menuju cahaya (iman/tauhid)."_*
[ Al Baqoroh : 257 ]
Jelaslah bahwa misi diutusnya diutusnya para Nabi dan Rosul adalah mengeluarkan manusia dari gelapnya kesyirikan atau kekafiran menuju cahaya iman (tauhid). Karena tauhid itu pula Alloh subhaanah menurunkan Kitabulloh (Ibrohim : 1) dan mewajibkan jihad dijalanNya (Al Anfal : 39).
◾ *_Tauhid, pokok Dienul Islam._*
Tauhid adalah pokok dien Islam.Yang dengan tauhid itulah seorang hamba disebut sebagai mukmin secara hakiki dihadapan Alloh ta'ala, sebagaimana dituntut oleh kalimat syahadat *Laa ilaaha illalloh*.
Sedang lawan dari tauhid adalah syirik. Syirik (akbar) menggugurkan atau manafikan iman jika ia menjangkiti seorang mukmin. Seluruh amalnya hapus (Az-Zumar : 65), statusnya murtad (Al Baqoroh : 217), dosa tak terampuni jika syirik terbawa mati (An-Nisa' : 48) dan jika ia mati dalam keadaan itu (musyrik) maka ia pasti kekal dineraka (Al Maidah : 72). Sungguh, syirik adalah masalah yang besar.
Jadi, pokok dien Islam adalah menjauhi segala bentuk kesyirikan dan mentauhidkan Alloh saja, sesuai dengan kalimat tauhid *laa ilaaha illalloh*.Dengan memenuhi dua pokok dien Islam (rukun syahadat) itulah seseorang berstatus muslim secara hakiki dihadapan Alloh ta'ala.Islam adalah tauhid.Meninggalkan tauhid maka ia bukan muslim.
◾️ *_Sebuah realita._*
Kesyirikan dan kekufuran begitu menggurita, membelit dunia Islan.Dari syirik qubur hingga syirik dustur atau syirik hukum. Isme-isme atau ideologi syirik bikinan hawa nafsu merajai wilayah-wilayah Islam. Qubur dipuja dan dimuliakan, dimintai rizki dan kemudahan urusan.Sistem, UU, hukum, ideologi bikinan akal dijunjung tinggi, dimuliakan, dicintai dan dibela dengan api dan besi.Masyarakat muslim didominasi dan dipaksa dalam sistem kufur, sehingga subhat melanda menggerogoti aqidah muslimin.Al haqq dan al Bathil jadi tidak jelas atau samar. Tragis !
◼️ *_Dakwah, darimana bermula ?_*
Tentu bermula dari dakwah tauhid.Karena tauhid adalah perintah Alloh terbesar, pokok dien, landasan dien, yang jika tauhid itu rusak, maka rusaklah dien seseorang.Tauhid adalah syarat diterimanya amal dan syarat masuk jannah.Jelas, betapa pentingnya dakwah tauhid.Maka para da'i memulai dakwahnya dan menekankan dakwahnya pada masalah tauhid.
Dakwah adalah pencerahan, brainwash dari keyakinan dan amal syirik, penyebaran fikroh, proses pelepasan umat dari kesyrikan.Dengan pencerahan tauhid maka seseorang akan lepas dari kesyirikan dan kekafiran yang dahsyat.Sehingga misi penyelamatan manusia dari kesyirikan dan kekufuran menjadi tercapai dengan ijin Alloh subhaanah sesuai dengan yang dikehendaki Alloh 'azza wa jalla dalam surat Ibrohim : 1 dan Al Baqoroh : 257.
Dakwah tauhid adalah hak setiap orang, lebih-lebih orang-orang awam.Maka, seorang da'i tidak boleh tebang pilih hanya menyampaikan tauhid kepada orang-orang tertentu saja.Justru yang awam lebih berhajat pada dakwah tauhid agar mereka memahami tauhid dan memperbaiki aqidahnya, dengan demikian ia akan selamat dari kesyirikan dan kekafiran. Para Nabi, juga Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam, berdakwah kepada semua orang.Kepada para elit kaumnya dan kepada seluruh masyarakat biasa.Sehingga seluruh kaumnya mendengarkan dakwah mereka.
◾️ *_Bahaya menyembunyikan kebenaran._*
إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْه‍ُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاه لِنَّاسِ فِي الْكِتَابِ، أُولٓاءِـكَ يَلْعَنُه‍ُمُ
اللّٰهُ وَ يَلْعَنُه‍ُمُ الْلَاعِنُوْنَ.
*_" Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia didalam Al Kitab (Kitabulloh), mereka itulah orang-orang yang dilaknati oleh Alloh dan laknat segala yang bisa melaknati... ._*
[ Al Baqoroh : 159 ]
Ulama' adalah warotsatul anbiya'. Dan yang pertama dan utama dakwah setiap Nabi adalah ajakan tauhid sebagaimana yang disebutkan oleh Alloh ta'ala,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلًا أَنِ اعْبُدُوْا اللّٰهَ وَ اجْتَنِبُوْا الطَّاغُوْتَ
*_"Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rosul (yang menyeru umatnya),' Ibadahilah Alloh saja dan jauhi thogut'."_*
[ An-Nahl : 36 ]
Karena itu wajib setiap ulama' atau da'i untuk memulai dan memfokuskan dakwahnya pada tauhidulloh.
Da'i yang paham tauhid tetapi ia lebih suka dakwah pada selain tauhid, maka berarti ia membiarkan mad'u-nya sia-sia amalnya, sebagaimana yang dikatakan Alloh ta'ala,
لَإِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
*_" Sungguh, jika kamu berbuat syirik maka pasti hapuslah amalmu dan pasti kamu menjadi termasuk orang-orang yang merugi."_*
[ Az-Zumar : 65 ]
Dan jika seorang da'i yang paham tauhid tetapi meninggalkan dakwah tauhid karena takut disakiti oleh manusia atau khawatir akan dunianya, dan ia menyembunyikan ilmu (tauhid) maka ia berhaq atas laknat Alloh ta'ala dan laknat semua makhluk yang bisa melaknati (Al Baqoroh : 159 ).
Rosululloh shollallohu 'alaihi berkata,
مَنْ كَتَمَ الْعِلْمَ أَلْجَمَهُ اللّٰهُ بِلِجَامٍ ٍمِنْ نَارٍ.
*_" Barang siapa menyembunyikan ilmu maka Alloh akan mengendalikannya dengan kendali dari api neraka."_*
[ Shohih, riwayat Ahmad ]
◾ *_Fadhilah dan pentingnya dakwah._*
🔹 Dakwah pekerjaan mulia para Nabi dan Rosul.
🔶 Karakter mukmin
sejati.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعَرُوْفِ وَتَنْهون عن المنكر و تؤمنون بالله
[ Ali Imron : 110, At-Taubah : 71 )
🔹 Golongan orang yang beruntung.
( Ali Imron : 104 )
🔸 Dakwah perkataan yang paling baik.
( Al Fushshilat : 33 )
🔹 Dakwah pelepas udzur dihadapan Alloh ta'ala.Sebagaimana kisah pelanggaran larangan dihari Sabtu oleh Bani Israel.
🔸 Mencegah turunnya 'adzab Alloh secara merata.Sebagaimana hadits tentang penumpang kapal yang hendak melobangi bagian bawah kapal untuk mencari air.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata,
من دعا إلى هدًى ، كان له من الأجرِ مثلُ أجورِ من تبِعه ، لا يُنقِصُ ذلك من أجورِهم شيئًا . ومن دعا إلى ض
لالةٍ ، كان عليه من الإثمِ مثلُ آثامِ من تبِعه ، لا يُنقِصُ ذلك من آثامِهم شيئا
*_"Barangsiapa yang mendakwahkan al huda (ajaran agama yang benar), maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa mendakwahkan kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun"._*
[HR. Muslim no. 2674]
مُعَلِّمُ الخَيْرِ يَسْتَغْفِرُ لهُ كُلُّ شيءٍ حتى الحيتانُ في البحارِ
🔹 *_"Orang yang mengajarkan kebaikan, dimintakan ampunan oleh semua makhluk sampai-sampai oleh ikan di laut"._*
[ HR. Ath Thobroni dalam Al Ausath [2/85], shahih dalam Ahadits Shohihah no. 3024]
🔹 Imam Ibnul Mubarok rohimahulloh mengatakan:
لا أعلم بعد النبوة أفضل من بث العلم
*_"Saya tidak mengetahui setelah kenabian yang lebih utama daripada menyebarkan ilmu"._*
[Siyar A'lam Nubala', adz Dzahabi 8/387]
🔹 Rosululloh Shollallohu'alaihi wa sallam berkata:
لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
*_“Sungguh Jika ada satu orang yang mendapatkan hidayah dari Allah oleh sebab dakwahmu, itu lebih baik bagimu dari pada engkau mendapatkan unta merah”._*
[HR. Bukhori no. 3009, Muslim no. 2406]
◾ *_Bahaya pasifis._*
1. Indikasi lemahnya iman.
2. Menggembosi dakwah
3. Menggembosi Islam
4. Membantu memuluskan jalan orang kafir menghancurkan Islam.
5. Sifat orang munafiq.
Wallohu a'lam.
*# Al Bulury*
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 6 months ago
Text
3 notes · View notes
setelahhujanadapelangi · 9 months ago
Text
Bismillah..
*YANG MEMISAHKAN ANTARA MU'MIN & MUNAFIK*
Ustad Agung Witjaksono
25 September 2019
❝Dalam situasi damai, engkau tak akan tahu siapa yang “Munāfik” dan siapa yang “Mu’mīn”.
Munāfiqun bisa ada di mana-mana, munāfiqun bisa shalat bersama mu di shaf pertama. Munāfiqun bisa juga orang yang menyampaikan Khutbah. Munāfiqun bisa juga seorang Mufti atau Mullah atau Aalim. Yang mana yang akan kau tanya ??. Engkau tak tahu siapa Munāfik dan siapa Mu’mīn.
Namun yang memisahkan (membedakan) antara “Mu’mīn” dan “Munāfik” adalah *MEDAN PERANG!*❞.
—Imām Anwar Al Awlaki rahimahullāh---
0 notes
setelahhujanadapelangi · 10 months ago
Text
*NEGARA ISLAM (DARUL ISLAM) DAN NEGARA KAFIR (DARUL KUFR)*
◾ *_Apa kriterianya..?_*
Kita lihat apa kata para ulama',
*_Jumhur ulama' berpendapat bahwa hukum pokok (golabatul ahkam) disebut negara Islam adalah status keislaman penguasa dan hukum yang berlaku adalah syariat Islam :_*
▪️Imam Abu Yusuf (ulama' madzhab Hanfi) berkata,*_"Dasar sebuah negara dikatakan negara Islam adalah tegaknya hukum-hukum Islam didalamnya, walaupun mayoritas penduduknya kafir. Dan dasar sebuah negara dikatakan kafir adalah tegaknya hukum-hujum kafir didalamnya, walaupun mayoritas penduduknya muslim."_*
[Al Mabsuth Imam As Sarkhsi 10/144]
▪️Imam Al Qodhy Abu Ya'la (ulama' madzhab Hambali) berkata,*_"Setiap negara yang kekuasaannya dikendalikan oleh hukum Islam, bukan hukum kafir, maka itulah negara Islam. Dan satiap negara yang kekuasaannya dikendalikan oleh hukum kafir, bukan hukum Islam, itulah negara kafir."_*
[Al Mu'tamad fie Ushul ad-Dien, hal.276]
▪️ Imam Asy-Syaukani (Mujtahid mutlak) berkata,*_"Yang dijadikan acuan dalam menghukumi negara adalah tegaknya kalimat. Bila perintah dan larangan dipegang oleh umat Islam, sedangkan orang-orang kafir didalamnya tak mampu menampakkan kekafirannya kecuali setelah mendapatkan izin dari umat Islam, maka itulah negara Islam...."_*
[As-Sail al Jaror,1/576]
▪️Syeh Muhammad bin Ibrohim Alu Syeh (mufti Saudi sebelum Syeh Bin Baz) berkata,*_"Negeri yang menerapkan UU buatan, maka ia bukan negeri Islam. Wajib berhijroh dari negeri ini (jika mampu). Demikian juga jika di negeri tersebut nampak peribadatan kepada berhala dengan bebas,tanpa pelarangan, maka negeri ini adalah negeri kafir."_*
[Fatawa no. 1451]
▪️ Imam As-Sarakhsi berkata,*_"Jika sebuah negeri sekedar ditaklukkan (oleh umat Islam), tetapi belum diberlakukan syariat Islam, maka negeri ini tidak boleh disebut negara Islam."_*
[Al Mabsuth,10/23]
▪️Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata,*_"Jumhur ulama' mengatakan, negara Islam adalah negara yang diduduki (dikuasai) oleh muslimin dan diberlakukan hukum-hukum Islam. Jika negara itu tidak diberlakukan hukum-hukum Islam, maka ia bukan negara Islam, meskipun negara tersebut berdampingan dengan sebuah negara Islam.._"*
[ Ahkam Ahlidzdzimmah,1/366{
▪️ Syeh Abdulloh Abu Buthoin berkata,*_"Para ashab (madzhab Hambali) mengatakan, wilayah/negara itu ada dua; darul Islam (negara Islam) dan darul kufri (negri kafir). Darul Islam adalah wilayah yang berjalan hukum-hukum Islamnya, walaupun penduduknya bukan muslimin. Dan selain itu adalah darul kufri."_*
[Majmu'ah ar-Rosail wal masail an-Najdiyah,1/655]
Dan banyak lagi pendapat para salafushsholih yang mengatakan sebagaimana diatas.
Jadi, kesimpulannya, Negara Islam (darul Islam) adalah negeri yang dikuasai umat Islam dan diberlakukan hukum/syariat Alloh, walaupun mungkin muslimin tidak mayoritas. Sedang negara kafir adalah negara yang tidak diberlakukan hukum-hukum Alloh ta'ala (yang berlaku hukum kufur) meskipun mungkin musliminnya mayoritas.
◾ *_Indonesia negara apa..?_*
Kita lihat apa yang berlaku di negri ini,
*1.* Yang berlaku adalah falsafah pancasila syirik, sumber dari segala sumber hukumnya adalah UUD 45, setiap perkara dihukumi dgn KUHP, UU buatan parlemen, kepres, perda, dll. UUD Alloh ta'ala dibuang, syariatnNya dilarang.
Perhatikan baik-baik apa yang Alloh ta'ala perintahkan pada kita.....dan kesankan dalam hati,
*_"Dan jika kalian berselisih terhadap sesuatu, maka kembalikanlah ia (penyelesaiannya) kepada Alloh dan RosulNya, jika kalian beriman kepada Alloh dan hari akhir..."._*
[An Nisa' : 59]
Kembali kepada Alloh ta'ala dan RosulNya, maksudnya adalah merujuk kepada Kitabulloh dan Sunnah Nabinya.
juga...
*_"Dan hukumilah diantara mereka dgn apa diturunkan Alloh dan jangan ikuti hawa nafsu mereka."_*
[Al Maidah : 48]
Yang diturunkan Alloh subhaanah adalah Kitabulloh dan As-Sunnah.
*2.* Menganut paham batil demokrasi dan nasionalisme.
Meninggalkan sistem Alloh (Islam), memilih sistem hidup bermasyarakat yang berasal dari madzhab hidup/millah orang-orang kafir.Tidakkah kita tahu bahwa Alloh ta'ala berkata,
*_"Kemudian Kami jadikan engkau diatas syariat dari agama itu (Islam), maka ikutilah ia dan janganlah kalian ikuti hawa nafsu (keinginan) orang-orang yang tidak mengetahui.."_*
[Al Jatsiyah :18]
Juga, agama Islam ini telah sempurna (al Maidah : 3). Semua telah diatur oleh Alloh ta'ala.
Umar Rodhiyallohu 'anhu berkata,
*_Kami adalah suatu kaum yang dimuliakan oleh Alloh dengan Islam, maka kami tak akan mencari kemuliaan pada selainnya."_*
Mengikuti cara hidup selain Islam adalah kehinaan.
*3.* Menganut paham pluralisme yang terwujud dalam slogan bineka tunggal ika.
*4.* Komitmen terhadap paham-paham dan UU diatas dan meninggalkan Islam.
Alloh Ta'ala berkata,*_"Dan barang siapa yg bertawalli kepada mereka (kafirin), maka ia termasuk golongan mereka."_*
[al Maidah : 51]
Bertawalli kepada orang-orang kafir adalah menjadikan mereka pemimpin, panutan, ikutan, teman setia, teman dekat, menolong mereka, mencintai mereka, mengikuti kekafiran mereka atau menampakkan sikap setuju terhadap kekafiran atau kesyirikan mereka.Tawalli hanya boleh diberikan Alloh ta'ala , RosulNya, syariatNya, dan orang-orang mukmin yang tunduk kepada Alloh ta'ala .Dan harom 'bertawalli' kepada kafirin, dan hal itu merupakan dosa besar bahkan kekufuran.
Syeh Ibnu Taimiyah rohimahulloh menjelaskan, bahwa termasuk menjadikan orang kafir sebagai pemimpin adalah berhukum dengan hukum mereka (kafirin).(Majmu' Fatawa).Tentu saja termasuk mengikuti paham-paham (isme-isme) mereka, seperti demokrasi, pancasila, nasionalisme, sekularisme, pluralisme, dll).
Jadi, bisa disimpulkan dengan jelas bahwa negeri Indonesia bukan negara Islam, tapi negara kafir (darul kufr)
Namun, bukan berarti jika sebuah negara berstatus darul kufri, seluruh penduduknya ikut kafir. Tergantung apakah dia muslim ataukah kafir.Juga tergantung apakah ia setuju/mendukung/komitmen atau tidak terhadap sistem atau UU kufur yang berlaku.
Bila ia termasuk setuju/ pendukung sistem yang berlaku, maka ia kufur. Bila ia menolak, tidak mendukung, menjauhi dan tidak bergabung dalam sistem kafir, maka dia mukmin.
Paham Ahlussunnah berpendapat bahwa bila sebuah negri berstatus darul kufri, tidak berarti seluruh penduduknya ikut kufur.Tergantung keadaan masing-masing dan dalam sikapnya terhadap sistem kufur. Berbeda dengan paham khowarij yang mengkafirkan seluruh penduduk negri kafir (darul kufri).
Smoga Alloh tambahkan hidayahNya pada kita, sehingga kita mampu mengenali mana yang haq dan mana yang batil, dan mampu mengamalkan segenap perintah dan menjauhi larangan-laranganNya.
Saksikan,ya Alloh,..telah kusampaikan...
Wallohu a'lam
*# Al Bulury*
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 11 months ago
Text
*AMANAH ALLOH TA'ALA*
Termasuk akhlaq mukmin yang benar adalah menunaikan amanah, karena sesungguh iman itu mencegah pelakunya dari khiyanat dan menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban. Dan Alloh ta'ala telah memuji orang-orang yang menunaikan amanah (ahlu amaanah) dengan perkataanNya,
وَ الَّذِيْنَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَ عَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ
*_"Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janji mereka."_*
[ Al Mukminun : 8
◼️ *_Apakah amanah itu ?_*
Alloh ta'ala berkata,
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ الْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَ أَشْفَقْنَ مِنْهَا وَ حَمَلَهَا الْإِنْسَانُ. إنَّهُ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًا
*_"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi mereka enggan memikulnya karena takut mengkhianatinya, lalu dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh."_*
[ Al Ahzab : 72 ]
Syaikh Ibnu Katsir rohimahulloh meriwayatkan dari Ibnu Abbas rodhiyallohu 'anhu "Yang dimaksud dengan amanah adalah ketaatan. Alloh ta'ala telah menawarkan kepada makhluk-makhluk itu (langit, bumi dan gunung) sebelum menawarkan kepada Adam alaihissalam. Maka, Alloh ta'ala berkata kepada Adam alaihissalam, 'Aku telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, akan tetapi mereka tidak bersedia memikulnya. Apakah engkau siap memikulnya ?' Adam pun bertanya, 'Wahai Robb, apakah kandungannya ?' Alloh ta'ala pun berkata, 'Jika engkau berbuat baik, maka engkau akan diberi pahala kebaikan, sebaliknya jika engkau berbuat buruk maka engkau akan dihukum (siksa)'. Maka, Adam pun menerima amanat itu."
Dalam perkataannya yang lain Ibnu Abbas rodhiyallohu 'anhu bahwa amanat adalah faroidh (kewajiban-kewajiban). Sedangkan Abul 'aliyah berpendapat bahwa amanah adalah apa-apa yang diperintahkan dan apa-apa yang dilarang oleh Alloh ta'ala. Kemudian syaikh Ibnu Katsir rohimahulloh menyimpulkan bahwa amanat itu adalah tugas, perintah-perintah dan larangan-larangan (Alloh subhaanah).
Maka, amanah adalah semua hal yang dipercayakan (diwajibkan) Alloh 'azza wa jalla atas manusia. Dan sebesar-besar amanah adalah amanah taklif syar'iyyah (kewajiban syar'i). Intinya amanah itu adalah Islam yang disitulah perintah dan larangan Alloh ta'ala disampaikan.
◾ *_Amanah terbesar_*
Amanah Alloh (taklif syar'iyyah) terbesar adalah amanah tauhid yaitu beribadah kepada Alloh saja dan penunaian semua peribadahan yang Alloh ta'ala bebankan kepada seorang hamba. Alloh subhaanah berkata,
وَ مَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَ الْإِنْسَ إلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
*_"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu."_*
[ Adz-Dzariyat : 56 ]
.
Tafsirnya, _tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk tujuan yang jelas yaitu beribadah kepadaKu saja bukan kepada selainNya ('ibaadatii wahdii duuna siwaayaa)._
[ Tafsir Al Muyassar ]
Sesuai dengan misi diutusnya para Nabi yaitu menyerukan tauhid kepada seluruh manusia.
*_" Dan sungguh telah Kami utus seorang rosul pada tiap-tiap umat (yang menyeru), ' Ibadahilah Alloh saja dan jauhi thoghut.' "_*
[ An-Nahl : 36 ]
وَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ إِلَّا نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُوْنِ
*_" Tidaklah Kami utus seorang rosul sebelummu kecuali Kami wahyukan kepadanya tiada ilaah kecuali Aku, maka ibadahilah Aku."_*
[ Ambiya' : 25 ]
Maka, kehidupan seorang hamba haruslah perwujudan atau realisasi dari tauhid. Hanya memberikan seluruh ketaatan dan ketundukan kepada Alloh ta'ala dan menjauhui, membenci, memusuhi segala bentuk kesyirikan. Hanya meninggikan dan komitmen kepada Dienulloh dan berlepas diri dari segala dien selain Dienul Islam. Karena selain Islam adalah kebatilan, kesyirikan dan kekafiran.
◾ *Diantara amanah Alloh ta'ala*
▪️ *_Amanah Ilmu_*
Ilmu dien adalah ilmu yang paling mulia. Ilmu adalah awal sebelum berfikir dan beramal. Dari ilmulah seseorang muslim akan berfikroh, bersikap dan berbuat dengan benar. Sedangkan kebodohan adalah sumber segala penyimpangan. Faktor utama seseorang jatuh pada kemaksiatan, kebid'ahan, kesyirikan dan kekafiran adalah kebodohan. Karena itu salah satu syarat sah syahadat adalah al ilmu.Dengan ilmu itulah seseorang akan benar dalam merealisasikan kalimat syahadat yang diucapkan lisannya.
Jika tidak berilmu, maka lisannya mengucap syahadat tetapi fikroh dan amalnya bertentangan dengan syahadat yang diucapkannya.
Karena itu belajar ilmu dien adalah kewajiban pertama dan utama.Bahkan ia kewajiban setiap muslim. Terutama belajar pokok dien (tauhid), yang dengan tauhid itulah seorang hamba berstatus mukmin secara hakiki.Ilmu tauhid adalah ilmu ma'rifatulloh (mengenal Alloh ta'ala), mengenal kekuasaan, keagungan dan kebesaran Alloh ta'ala. Yang dengan memahami itu, maka seorang muslim akan bertambah takut dan tunduk kepada Alloh 'azza wa jalla. Alloh subhaanah berkata,
أِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
*_"Sesungguhnya yang takut kepada Alloh hanyalah 'ulama' "_*
[ Fathir : 28 ]
Yang dimaksud ulama' (orang-yang berilmu) adalah orang-orang yang mengetahui keagungan, kemulian, kesempurnaan dan kekuasaan Alloh 'azza wa jalla (ma'rifatulloh/tauhid). Dengan begitu ia takut dan bertaqwa kepada Alloh ta'ala.
Karena itulah Alloh ta'ala dan rosulNya banyak memberikan pujian, pahala dan keutamaan para pencari dan pemilik ilmu (dien). Dan orang-orang sholih sangat antusias dan tamak akan ilmu dien.
*_Ilmu adalah pangkal berbagai kenikmatan_*
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا ۖ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ.
*_" Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Alloh yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”_*
[An-Naml : 15]
"فإن الله تعالى آتى داود و سليمان من نِعم الدنيا و الآخرة ما لا ينحصر ولم يذكر من ذلك في صدر هذه الآية إلا العلم ليبيّن أنه [ أي العلم ] الأصل في النعم كلها."
( السبكي : ١/٧٣ )
_" Sesungguhnya Alloh telah memberikan kepada Daud dan Sulaiman berbagai nikmat dunia dan akhirat yang tidak terbatas, namun dari berbagai nikmat itu tidak disebutkan di dalam ayat ini selain ilmu, hal itu untuk menjelaskan bahwasanya ilmu itu adalah pokok dari seluruh nikmat."_
[ As Subki : 1/73 ]
*_Keutamaan belajar dan menyampaikan ilmu_*
Dari Anas bin Malik rodhiyallahu’anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata,
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ ، ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ : إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ ، وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ ، وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ ، فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
*_“Semoga Alloh memberikan nudhrah (cahaya di wajah) kepada orang yang mendengarkan perkataanku lalu ia memahaminya, menghafalnya, dan menyampaikannya. Berapa banyak orang yang membawa ilmu agama kepada orang yang lebih paham darinya. Ada tiga perkara yang tidak akan dengki hati muslim dengannya: mengikhlaskan amal karena Alloh, menasihati pemimpin kaum muslimin, dan berpegang kepada jamaah mereka karena doa mereka meliputi dari belakang mereka”._*
[HR. Ibnu Majah no. 2498, Shohih Ibni Majah]
*_Ilmu adalah anugrah bagi hamba yang dicintaiNya_*
Al Imam Ahmad Bin Hambal رحمه الله تعالى mengatakan,
العلم مواهب يؤتيه الله من أحب من خلقه وليس يناله أحد بالحسب .
‏ولو كان لعلة الحسب لكان أولىٰ الناس به أهل بيت النبي ﷺ.
*_"Ilmu adalah karunia yang Alloh berikan kepada siapa yang Dia cintai daripara hamba-Nya. Tidaklah seseorang mendapatkannya karena sebab keturunan yang mulia._*
*_Jika seandainya ilmu itu diperoleh karena faktor keturunan, niscaya yang pantas mendapatkan ilmu dari kalangan manusia adalah ahli bait Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam."_*
[Thobaqot Al-hanabilah (1/75)]
*_Perkataan salaf tentang ilmu_*
🔶 Umar bin Al Khoththob radhiyallahu anhu berkata :
مَوْتُ اَلْفِ عَابِدٍ اَهْوَنُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ بَصِيْرٍ بِحَلَالِ اللَّهِ وَحَرَامِهِ
*_"Matinya seribu ahli ibadah lebih ringan daripada kematian satu orang ‘alim yang faham halal dan haram terhadap hukum Allah”_*
[Miftah Daaris Sa’aadah, Ibnul Qoyyim 1/398]
🔶 Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu anhu berkata ;
عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ اَنْ يُرْفَعَ وَرَفْعُهُ هَلَاكُ الْعُلَمَاءِ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَيَوَدَّنَّ رِجَالٌ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ شُهَدَاءَ اَنْ يَبْعَثَهُمُ اللَّهُ عُلَمَاءَ لِمَا يَرَوْنَ مِنْ كَرَامَتِهِمْ وَإِنَّ اَحَدًا لَمْ يُوْلَدْ عَالِمًا وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ
*_“Hendaklah engkau belajar ilmu sebelum ilmu itu diangkat dan diangkatnya ilmu itu dengan wafatnya para ulama , maka demi yang jiwaku berada di tangan Nya, sungguh orang orang yang mati di jalan Alloh sebagai syahid berkeinginan untuk dibangkitkan sebagai ulama karena mereka melihat kemuliaan para ulama, dan sesungguhnya seseorang itu tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu, sesungguhnya ilmu itu dipelajari."_*
[Miftah Daaris Saadah, Ibnul Qoyyim 1/397]
🔶 Salman al Farisi rodhiyallohu anhu berkata :
اَلْعِلْمُ كَثِيْرٌ وَالْعُمْرُ قَصِيْرٌ فَخُذْ مِنَ الْعِلْمِ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِيْ أَمْرِ دِيْنِكَ.
*_“Ilmu itu banyak sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu.”_*
[Shifatush Shofwah, 1/546]
🔶 Dari Kumail bin Ziyad An Nakho’I berkata : Ali Bin Abi Tholib menarik tanganku, dia membawaku keluar kearah padang pasir, sesampainya di tempat yang luas dia menghela nafas, kemudian berkata :
يَا كُمَيْلُ بْنَ زِيَادٍ الْقُلُوبُ أَوْعِيَةٌ فَخَيْرُهَا أَوْعَاهَا، وَاحْفَظْ مَا أَقُولُ لَكَ: النَّاسُ ثَلَاثَةٌ: فَعَالِمٌ رَبَّانِيٌّ، وَمُتَعَلِّمٌ عَلَى سَبِيلِ نَجَاةٍ، وَهَمَجٌ رَعَاعٌ أَتْبَاعُ كُلِّ نَاعِقٍ، يَمِيلُونَ مَعَ كُلِّ رِيحٍ، لَمْ يَسْتَضِيئُوا بِنُورِ الْعِلْمِ، وَلَمْ يَلْجَئُوا إِلَى رُكْنٍ وَثِيقٍ. الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ، الْعِلْمُ يَحْرُسُكَ، وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالَ، الْعِلْمُ يَزْكُو عَلَى الْعَمَلِ، وَالْمَالُ تُنْقِصُهُ النَّفَقَةُ، وَمَحَبَّةُ الْعَالِمِ دَيْنٌ يُدَانُ بِهَا
*_“Wahai Kumail bin Ziyad, hati itu adalah bejana, dan sebaik baiknya adalah yang paling banyak menampung (ilmu). Ingatlah apa yang akan aku katakana kepadamu, manusia itu ada tiga golongan, orang berilmu yang sholih (robbani), orang yang terus belajar pada jalan keselamatan, dan orang jahat dan awam, dia mengikuti setiap yang bersuara, selalu berayun kemanpun angin bertiup (tidak punya pendrian), hidupnya tidak disdinari cahaya ilmu, tidak pula berlindung pada pondasi yang kuat. Ilmu itu lebih baik dari harta, ilmu yang menjagamu, sedangkan harta, engkau yang menjaganya. Ilmu itu bertambah ketika diamalkan sedangkan harta berkurang bila diinfakkan. Ilmulah yang menghukumi, sedangkan harta yang dihukumi. Mencintai ahli ilmu adalah bagian dari agama, yang berpahala..”_*
[Al Hilyah, Abu Nu’aim 1/79]
🔶 Imam Al Hasan Bashri rohimahulloh berkata ;
لَأَنْ أَتَعَلَّمَ بَابًا مِنْ الْعِلْمِ فَأُعَلِّمَهُ مُسْلِمًا أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ أَنْ تَكُونَ لِي الدُّنْيَا كُلُّهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى
*_“Sungguh aku mempelajari satu bab Ilmu lalu aku ajarkan kepada seorang muslim itu lebih aku cintai daripada aku memiliki dunia dan seluruh isinya lalu saya infaqkan di jalan Alloh ta’ala”_*
[Al Majmu’ Syaroh Al Muhadzdzab, An Nawawi]
🔷 Dalam gubahan sya’irnya Imam Syafi’i rahimahulloh berkata :
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِـمًــا
وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِـلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لَا عِلْمَ عِـنْـدَهُ
صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا
كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَـافِـلُ
_“Belajarlah, karena tak seorangpun dilahirkan berilmu_
_Dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang bodoh_
_Biarpun pembesar bangsa tapi tidak berilmu_
_Ia kecil ketika pasukan mengepungnya_
_Biarpun orang kecil tapi berilmu_
_Ia besar ketika banyak orang merujuk kepadanya”_
[Ad-Diwan As-Syafi’I hal. 69]
Itulah kemuliaan ilmu yang para salaf antusias kepadanya dan menjadi mulia dengannya. Hendaklah setiap muslim mengikuti jejak mereka.
◼️ *_Amanah dakwah dan jihad dijalan Alloh ta'ala_*
Dua pilar penting tegaknya Islam adalah dakwah ilalloh dan jihad dijalan Alloh ta'ala. Keduanya tidak bisa dipisahkan dan saling mendukung. Dakwah adalah pencerahan dari gelap menuju cahaya terang. Proses pelenyapan kebodohan menuju pengetahuan. Proses eliminasi syirik, bid'ah dan maksiat menuju tauhid, sunnah dan ketaatan. Sedangkan jihad dijalan Alloh ta'ala adalah proses penghancuran penghalang-penghalang dakwah sehingga seluruh manusia bisa mendengarkan dakwah, baik dengan sukarela atau terpaksa. Jihad bisa dikatakan sebagai pengawal dakwah.
Begitu banyak perintah Alloh ta'ala didalam Kitabulloh terkait kedua tugas atau kewajiban ini.Kewajiban yang merupakan inti menolong Dienulloh supaya tegak dimuka bumi. Sekaligus keduanya adalah bagian dari perintah Alloh amar ma'ruf nahi mungkar. Dan amar ma'ruf nahi mungkar adalah sifat asasi orang-orang mukmin. Alloh ta'ala berkata,
وَ ادْعُ إِلَى رَبِّكَ
*_"Dan serulah (manusia) menuju (jalan) Robbmu."_*
[ Al Qoshosh : 87 ]
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا كُوْنُوْا أَنْصَارَ اللّٰهَ
*_"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama)..."_*
[ Ash-Shof : 14 ]
*_"Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, kalian mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan kalian beriman kepada Alloh."_*
[ Ali Imron : 110 ]
*_Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain, mereka mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar..."_*
[ At-Taubah : 71 ]
*_Wahai Nabi, jihadilah orang-orang kafir dan munafik, bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan (jahannam) adalah tempat yang seburuk-buruknya."_*
[ At-Tahrim : 9 ]
Sangat banyak ayat yang memerintahkan dan menyebutkan keutamaan dakwah dan jihad.
▪️ *_Keutamaan dakwah dan jihad_*
Alloh ta'ala berkata,
🔸 *_"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang saling berpesan dalam kebenaran dan saling berpesan dalam kesabaran."_*
[ Al Ashr : 1-3 ]
Tafsirnya, *_Alloh ta'ala bersumpah dengan masa bahwa bani Adam sungguh dalam kebinasaan dan kerugian (tidak boleh seorang hamba bersumpah dengan selain Alloh, karena bersumpah dengan nama selain Alloh ta'ala adalah kesyirikan), kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih dan saling berpesan sebagian mereka dengan sebagian yang untuk berpegang teguh (istimsak) pada al haq dan beramal dengan mentaati Alloh serta bersabar atas hal itu._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
🔸 Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga berkata,
من دعا إلى هدًى ، كان له من الأجرِ مثلُ أجورِ من تبِعه ، لا يُنقِصُ ذلك من أجورِهم شيئًا . ومن دعا إلى ضلالةٍ ، كان عليه من الإثمِ مثلُ آثامِ من تبِعه ، لا يُنقِصُ ذلك من آثامِهم شيئا
*_"Barangsiapa yang mendakwahkan al huda (ajaran agama yang benar), maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa mendakwahkan kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun"._*
[HR. Muslim no. 2674]
🔸Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam berkata:
مُعَلِّمُ الخَيْرِ يَسْتَغْفِرُ لهُ كُلُّ شيءٍ حتى الحيتانُ في البحارِ
*_"Orang yang mengajarkan kebaikan, dimintakan ampunan oleh semua makhluk sampai-sampai oleh ikan di laut"._*
[HR. Ath Thobroni dalam Al Ausath [2/85], shohih dalam Silsilah Ahadits Shohihah no. 3024]
عن أبى رافع قال , قال النبى صلى الله عليه وسلم لَأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ على يَدَيْكَ رَجُلاً خَيرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيهِ الشَّمْسُ وَغَرَبَتْ
🔸 Dari Abi Rofi dia berkata bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam telah berkata:
*_"Jika ditunjukkan seorang manusia mengikuti jalan Allah melalui daya usahamu, ia adalah lebih baik daripada bersedekah dengan semua harta benda dari naiknya matahari hingga terbenamnya matahari."_*
[HR At-Thobroni No: 18250]
🔸 Dalam hadis yang lain, dari Sahal bin Sa'ad rodhiyallohu 'anhu, Rosululloh berkata:
فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِىَ اللَّهَ بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
*_"Demi Alloh, bila ada satu orang saja yang mendapat petunjuk melalui dirimu maka itu lebih baik bagimu daripada memiliki unta-unta merah (semulia-mulia harta orang Arab)"_*.
[HR Bukhori No: 2724]
🔸 *_"Wahai orang-orang yang beriman, maukah kalian Aku tunjukkan pada suatu perdagangan yang akan menyelamatkan kalian dari adzab yang keras ? (Yaitu) kalian beriman kepada Alloh dan RosulNya serta kalian berjihad dijalan Alloh dengan harta dan jiwa kalian. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui."_*
[ Ash-Shof : 10-11 ]
Begitu pula keutamaan jihad banyak disebutkan di Kitabulloh maupun hadits-hadits Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.
Seluruh kewajiban yang dibebankan kepada seorang hamba adalah amanah Alloh subhaanah. Sholat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya adalah amanah yang wajib kita tunaikan. Dengan menunaikan amanah itulah seorang hamba akan mendapat pahala berupa jannah Alloh ta'ala dan keridhoanNya.
◾ *_Utamakan urusan dien_*.
Maka, wajib seorang mukmin mengutamakan tugas-tugas diennya. Mendahulukannya dari urusan-urusan dunia. Bukannya meniadakan urusan dunianya tetapi mendahulukan urusan akhirotnya, karena akhirot lebih utama dari dunia. Akhirot abadi sedangkan dunia fana dan sementara. Disisi Alloh-lah (diakhirot) kehidupan yang hakiki.
أَ رَضِيْتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْأٰخِرَةِ. فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْأٰخِرَةِ إِلَّا قَلِيْلٌ
*_Apakah kalian sudah riddho dengan kesenangan kehidupan dunia ? Maka, tiadalah kesenangan kehidupan dunia dibanding akhirot kecuali sedikit."_*
[ At-Taubah : 38 ]
Tafsirnya, *_Apakah kalian lebih mengutamakan kesenangan keduniawian kalian dibanding kenikmatan akhirot ? Tiaadalah kalian menikmati kesenangan dunia kecuali sebentar dan akan hilang. Adapun kenikmatan akhirot yang disediakan bagi mukminin mujahidin sangat banyak dan langgeng._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
◼️ *_Peringatan Alloh ta'ala_*
*_" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah melalaikan kalian harta kalian dan anak-anak kalian dari mengingat Alloh. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka ia termasuk orang-orang yang merugi."_*
[ Al Munafiqun : ]
Tafsirnya, *_wahai orang-orang yang membenarkan Alloh dan mengikuti RosulNya, janganlah harta-harta dan anak-anak kalian menyibukkan kalian dari ibadah dan dari mentaati Alloh. Barangsiapa yang disibukkan oleh urusan hartanya dan anak-anaknya dari hal demikian, maka mereka itulah orang-orang yang terlupakan dari kemuliaan Alloh dan rohmatNya._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
▪️Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam berkata:
مَنْ أَحَبَّ دُنْيَاهُ أَضَرَّ بِآخِرَتِهِ وَمَنْ أَحَبَّ آخِرَتَهُ أَضَرَّ بِدُنْيَاهُ فَآثِرُوا مَا يَبْقَى عَلَى مَا يَفْنَى
*_"Siapa saja yang mencintai dunianya, dia telah mendatangkan kerugian bagi akhiratnya. Siapa yang mencintai akhiratnya, dia telah mendatangkan kerugian bagi dunianya. Karena itu, pilih dan utamakanlah apa yang kekal daripada apa yang fana"._*
[HR Ahmad, al-Baihaqi dan al-Hakim]
▪️Sahabat Ibnu Mas’ud Rodhiyallohu anhu berkata :
مَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ أَضَرَّ بِالدُّنْيَا، وَمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا أَضَرَّ بِالآخِرَةِ، يَا قَوْمُ! فَأَضِرُّوا بِالفَانِي لِلْبَاقِي
*_“Barangsiapa yang menginginkan akhirat, dia akan mengorbankan dunianya. Barangsiapa yang menginginkan dunia, maka akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana demi sesuatu yang abadi.”_*
[Siyar A’lam An-Nubala, I/496]
▪️Imam Hasan Al Bashri rohimahulloh berkata:
يا ابن آدم، بع دنياك بآخرتك تربحهما جميعًا، ولا تبيعن آخرتك بدنياك فتخسرهما جميعًا».
*_"...Duhai anak Adam, juallah duniamu dengan akhirotmu maka engkau akan mendapat keuntungan pada keduanya, namun jangan sekali-kali kamu jual akhiratmu dengan duniamu karena engkau akan merugi selama-lamanya"._*
[Hilyah Auliyaa', Abu Nu'aim juz 2/143]
◼️Syaikh Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"أعظم الخلق غرورا من اغتر بالدنيا وعاجلها
فآثرها على الآخرة ، ورضي بها من الآخرة".
*_"Orang yang paling tertipu adalah seseorang yang tertipu dengan dunia dan lebih mementingkan dunia daripada akhirat kemudian dia pun ridha dengan dunia daripada akhirat."_*
[Ad-Daa-u wad Dawaa 79]
Alloh ta'ala telah memberi kita banyak peringatan dalam KitabNya. Alloh ta'ala juga telah menunjukkan nilai akhirot dan dunia, maka janganlah sampai kita tertipu oleh kesenangan atau kesusahan kita sehingga kita lalai dari menjalankan tugas-tugas kita sebagai seorang hamba, tiba-tiba waktu habis dan liang kubur telah dihadapan kita.
*_"Berlomba-lomba dalam banyaknya harta telah melalaikan kalian hingga kalian masuk ke liang kubur.."_*
[ At-Takatsur : 1-2 ]
◾ *_Perbandingan nilai akhirot dan dunia_*
أُنْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ. وَ لَلْأٰخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاةٍ وَ أَكْبَرُ تَفْضِيْلًا
*_"Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Dan sungguh kehidupan akhirot lebih tinggi derajatnya dan lebih keutamaannya (dari dunia)."_*
[ Al Isro' : 21 ]
وَ مَا أُوتِيْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَ زِيْنَتُهَا وَ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَ أَبْقَى. أَ فَلَا تَعْقِلُوْنَ
*_"Dan apa saja yang diberikan kepada kalian, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya, sedang apa yang disisi Alloh adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kalian memahami ?"_*
[ Al Qoshosh : 60 ]
الْمَالُ وَ الْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَ الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَ خَيْرٌ أَمَلًا
*_"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya disisi robbmu yang lebih baik untuk diangan-angankan."_*
[ Al Kahfi : 46 ]
Ayat-ayat senada banyak sekali didalam Kitabulloh.Maka, janganlah salah dalam bersikap terhadap dunia ini yang akan membuahkan penyesalan dahsyat dihari kiamat.
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam berkata,
الدُّنْيَا فِي الْأٰخِرَةِ إِلَّا كَمَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبِعَهُ هٰذِهِ فِي الْمَلِيْهِ فَلْيَنْضُرْ بِمَا تَرْجُعُ
*_"Perbandingan (kehidupan) dunia dengan (kehidupan) akhirot adalah seperti salah seorang diantara kalian mencelupkan jari telunjuknya didalam air laut, maka hendaklah dia lihat dengan apa jari telunjuk itu kembali."_*
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللّٰهِ جَنَاحَ بَع��وْضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَآءٍ
*_"Seandainya dunia bernilai disisi Alloh setimbang dengan sayap nyamuk, maka tiadalah orang kafir diberi minum walau pun seteguk air."_*
[ Shohih Tirmidzi : 2243 ]
◼️ *Tujuan akhirot atau tujuan dunia ?*
▪️ *_Jika tujuan dunia_*
Alloh ta'ala berkata,
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيْهَا مَا نَشَآءُ لِمَنْ نُرِيْدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُوْمًا مَدْحُوْرًا.
*_"Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (dunia), maka kami segerakan baginya (didunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian kami sediakan baginya neraka jahannam (diakhirot), dia memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir."_*
[ Al Isro' : 18 ]
Tafsirnya, *_barang siapa meminta dunia yang segera dan berusaha untuknya semata, serta tidak membenarkan akhirot dan tidak beramal untuk meraihnya, Alloh ta'ala akan menyegerakan dunianya baginya dari apa yang telah ditetpkan di Lauhul Mahfudz, kemudian diakhirot akan memasukkannya di jahannam yang dia akan memasukinya dalam keadaan hina dan terusir dari rohmatNya 'azza wa jalla, disebabkan keinginannya terhadap dunia dan berusaha untuknya tanpa berusaha untuk akhirot."_*
[ Tafsir Al Muyassar ]
▪️ *_Jika tujuan akhirot_*
وَ مَنْ أَرَادَ الْأٰخِرَةَ وَ سَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَ هُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلٰآءِكَ كَانَ سَعْيُكُمْ مَشْكُوْرًا
*_"Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirot dan berusaha kearah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik."_*
[ Al Isro' : 19 ]
Tafsirnya, *_dan barang siapa amal sholihnya bertujuan untuk memperoleh pahala akhirot yang kekal dan berusaha untuknya dengan mentaati Alloh ta'ala, dan dia mengimani Alloh dan pahalanya serta besarnya balasanNya, maka mereka itulah orang yang amalnya diterima disisi Robb mereka dan Alloh ta'ala akan memberi pahala atasnya._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
◾ *_Carilah akhirot dengan dunia kita_*
وَ ابْتَغِِ فِيْ مَا أٰتَاكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْأٰخِرَةَ وَ لَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَ أَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللّٰهُ إِلَيْكَ وَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ. إِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
*_"Dan carilah (pahala) negeri akhirot dengan apa yang Alloh berikan kepadamu tetapi jangan lupakan bagian duniamu, dan berbuat baiklah sebagaimana Alloh telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya, Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."_*
[ Al Qoshosh : 77 ]
Tafsirnya, *_raihlah pahala negeri akhirot dengan harta yang diberikan Alloh ta'ala kepadamu dengan beramal dengan harta itu ,dan dengan mentaati Alloh didunia, dan jangan lupakan bagian dari duniamu dengan menikmati yang halal tanpa berlebihan. Dan berbuat baiklah kepada manusia dengan bersedekah sebagaimana Alloh ta'ala berbuat baik kepadamu dengan pemberianNya berupa harta yang banyak, dan jangan kamu berbuat yang diharamkan Alloh ta'ala kepadamu dengan melampaui batas terhadap kaummu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
Maka, haruslah seorang hamba memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya sebagaimana yang ditunjukkan Alloh subhaanah, yaitu meraih keridhoan Alloh dan kebahagiaan di jannahnya. Tidak tertipu oleh dunia dari tugas utamanya menjalankan amanah yang dibebankan Alloh kepadaNya yang berupa ketaatan terhadaNya semata, mentauhidkanNya.
Satu-satunya tujuan hidup seorang mukmin hanyalah meraih kebahagian negeri akhirot yang kekal dan ridho Alloh ta'ala dengan menunaikan segenap amanah yang dibebankannya.
◾ *_Pengkhianat amanah_*
Sifat mukmin adalah menunaikan amanah yang dipercayakanny. Sedang khianat adalah sifat orang-orang munafik. Khianat sifat yang buruk dan tercela. Lebih-lebih lagi khianat terhadap Alloh ta'ala dan RosulNya shollallohu 'alaihi wa sallam. Bisa menjerumuskan pelakunya pada dosa besar atau kekafiran. Karena itu Alloh ta'ala memperingatkan orang-orang mukmin dari perbuatan tersebut,
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوْا اللّٰهَ وَ الرَّسُوْلَ وَ تَخُوْنُوْا أَمَانَاتِكُمْ وَ أَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ.
*_" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Alloh dan RosulNya dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat yang dipercayakan kepada kalian sedangkan kalian mengetahui."_*
[ Al Anfal : 27 ]
Tafsirnya, *_wahai orang-orang yang membenarkan Alloh dan mengikuti RosulNya, janganlah kalian mengkhianati Alloh dan RosulNya dengan meninggalkan apa yang diwajibkan Alloh ta'ala kepada kalian dan melakukan apa yang dilarangNya, dan janganlah kalian meremehkan apa yang Alloh ta'ala percayakan pada kalian sedangkan kalian mengetahui bahwa amanah itu wajib dipenuhi._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
Mentauhidkan Alloh ta'ala, tunduk kepadaNya, mentaati perintahNya sepenuhnya, meninggikan syariatNya adalah amanah Alloh subhaanah kepada manusia, anak keturunan nabi Adam 'alaihissalam. Bermaksiat kepada Alloh ta'ala dan RosulNya adalah bentuk khianat terhadap keduanya. Lebih-lebih lagi perbuatan syirik, kekufuran dan nifak adalah khianat terhadap Alloh ta'ala yang besar yang menyebabkan adzab kekal di jahannam. Alloh ta'ala berkata,
لِيُعَذِّبَ اللّٰهُ الْمُنَافِقِيْنَ وَ الْمُنَافِقَاتِ وَ الْمُشْرِكِيْنَ وَ الْمُشْرِكَاتِ وَ يَتُوْبَ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ. وَ كَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا.
*_"Sehingga Alloh akan mengadzab orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan, dan Alloh akan menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Alloh Maha Pengampun dan Maha Penyayang."_*
[ Al Ahzab : 73 ]
Orang-orang kafir, musyrik dan munafiq adalah pengkhianat amanah. Mereka tidak mentauhidkan Alloh ta'ala, tidak tunduk kepadaNya dan tidak mentaatiNya, bahkan mereka memusuhi Alloh ta'ala dan RosulNya. Maka, Alloh 'azza wa jalla akan mengadzab mereka dengan adzab yang kekal di jahannam.
Kita mukminin berlindung kepada Alloh subhaanah dari perbuatan dan sifat khianat. Agar kita bisa kembali ke kampung sejati kita, jannah Alloh subhanahu wa ta'ala, yaitu dengan menunaikan sepenuhnya amanah yang diwajibkan kepada kita, mentauhidkan Alloh 'azza wa jalla.
Wallohu a'lam.
*# Al Bulury*
0 notes
setelahhujanadapelangi · 11 months ago
Text
*KENAPA TAUHID DAN KENAPA SYIRIK ?*
Kenapa harus tauhid ? Karena tauhid memiliki kedudukan utama dalam Dienulloh. Ia adalah pokok, landasan dan tiangnya. Tanpanya, maka dien seseorang berstatus rusak, batal syahadat, iman dan Islamnya.
🔳 *_Kedudukan tauhid_*
Diantara kedudukan tauhid adalah,
▪️ *_Islam itu dien tauhid_*
Alloh ta'ala berkata,
فَاَقِمْ وَجْه‍َكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا.فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَالنَّاس عَلَيْه‍َا. لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ. ذَالِكَ الدِّيْنُ القَيِّمُ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَايَعْلَمُوْنَ
*_" Maka, hadapkanlah wajahmu (dengan lurus) kepada Addien yang lurus. (Tetaplah) diatas fithroh Alloh yang Alloh menciptakan manusia diatas fithroh itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Alloh. (Itulah) Addien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."_*
[ Ar-Ruum : 30 ]
Tafsirnya, *_Maka, hadapkanlah wajahmu-dan orang-orang yang nengikutimu-, ya Muhammad, dan tetaplah diatas Addien yang Alloh syariatkan bagimu, yaitu Islam, yang Alloh menciptakan manusia diatasnya (Islam). Maka, tetaplah (baqo') diatasnya dan berpegang teguhlah (tamassuk) dengannya. Berpegang teguhlah pada fithroh (yang diciptakan) Alloh yaitu mengimani Alloh saja (tauhid). Tiada perubahan pada ciptaan Alloh dan DienNya, yaitu jalan yang lurus (thoriiqul mustaqiim) yang menyampaikan pada keridhoan Alloh Robb seluruh alam dan jannahNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa sesungguhnya yang Aku perintahkan denganya kepadamu-ya Muhammad-adalah Addien yang haq, bukan selainnya."_*
[ Tafsir Al Muyassar ]
Jadi, Islam adalah dien tauhid. Memerintahkan manusia beribadah (menghamba total) kepada Alloh) dan melarang manusia berbuat syirik terhadap Alloh ta'ala. Meninggalkan tauhid (dengan berbuat syirik), maka ia bukan Islam.
▪️ *_Tauhid, misi pokok diutusnya para rosul_*
Alloh ta'ala berkata,
وَ لَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلًا أَنِ اعْبُدُوْا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوْا الطَّاغُوْتِ.
*_" Sungguh telah Kami utus pada tiap-tiap umat seorang Rosul (yang menyeru), 'Ibadahilah Alloh saja dan jauhi thogut.' "_*
[ An-Nahl : 36 ]
Penjelasannya, *_sungguh telah kami utus seorang rosul pada tiap- tiap umat yang memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Alloh saja dan mentaatinya dan meninggalkan peribadahan kepada selainNya, baik kepada setan, berhala dan orang mati dan selainnya yang dijadikan wali selain Alloh ta'ala._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
▪️ *_Seluruh isi Al Qur'an adalah tauhid_*
Imam Ibn Qoyyim rohimahulloh berkata :
"Setiap ayat dalam Al-Qur'an terdiri dari tauhid, kesaksian dan seruan untuk itu. Karena sesungguhnya, Al-Qur'an adalah:
🔸Ilmu tentang الله dan Nama-nama, Atribut dan Tindakan-Nya, yang merupakan pengetahuan informatif.
🔸 Atau menyeru untuk menyembah الله saja tanpa sekutu, meniadakan segala sesuatu yang disembah selain-Nya, yang adalah tawḥīd dari kehendak dan permohonan.
🔸 Memerintahkan, melarang dan menetapkan ketaatan kepada-Nya dan apa yang Dia perintahkan atau dilarang, yang merupakan hak tauhid dan apa yang melengkapinya.
🔸 Ilmu tentang bagaimana الله menghormati orang-orang tauhid dan kepatuhan-Nya dan bagaimana Dia memperlakukan mereka dalam kehidupan ini dan balasan apa yang Dia berikan kepada mereka di akhirat, yang merupakan pahala dari tauhid.
🔸 Ilmu tentang orang-orang syirik dan apa yang menimpa mereka dalam kehidupan ini, kekalahan, dan hukuman yang menanti mereka di akhirat, yang semuanya mengabarkan hukum bagi orang yang meninggalkan tauḥīd.
Jadi, seluruh Al-Qur'an adalah tentang tauhid, kebenarannya dan pahalanya, sebagaimana juga syirik, orang-orangnya dan balasan kepada mereka. ".
_[Madārij al-Salikīn (93/450)]_
▪️ *_Tauhid, pokok Dienul Islam._*
Semua perkara timbangannya adalah Tauhid. Untuk menentukan seorang muslim apakah ia diatas iman atau syirik maka timbangannya adalah Tauhid. Islam adalah tauhid. Meninggalkan tauhid maka ia bukan Islam.Karena kalimat tauhid itulah para ulama' tauhid mendefinisikan Islam dengan :
*Al Islamu huwa: al istislaamu lillahi bit-tauhid wal inqiyaadu lahu bith-thoo'ah wal baroatu minasy-syirki wa ahlihi.*
*_Islam adalah berserah diri kepada Alloh dgn mentauhidkannya, tunduk kepadaNya dgn mentaatinya dan berlepas diri dari syirk beserta para pelakunya_*
Defininisi tersebut tersimpul dalam kalimat tauhid *_Laa ilaaha illalloh_*, tiada yg berhak diibadahi kecuali Alloh, berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan beserta pelakunya dan mentauhidkan Alloh 'azza wa jalla saja.
Jadi, pokok Dienul Islam adalah :
🔹 *Berlepas diri, menjauhi, memusuhi dan membenci segala bentuk kesyirikan beserta pelakunya.*
🔷 *Mentauhidkan Alloh saja dan berloyalitas kepada para ahlinya (para muwahidin) dan mengkafirkan orang yg meninggalkan tauhid (pelaku syirik akbar).*
Karena itulah wajib bagi seorang muslim untuk *_berlepas diri dari segala kesyirikan beserta pelakunya_* dan *_mentauhidkan Alloh saja serta bermuwalah terhadap ahlu tauhid._*
Sebagaimana dikatakan dan dilakukan nabi Ibrohim 'alaihissalam terhadap kaumnya yg pengusung kesyirikan,
*_....Sesungguhnya kami berlepas diri (baroah) dari kalian dan dari apa yg kalian ibadahi selain Alloh. Kami ingkari (kekafiran) kalian dan nampaklah antara kami dan kalian permusuhan ('adaawah) dan kebencian (baghdho') selamanya hingga kalian mengimani Alloh saja (mentauhidkan Alloh)..."._*
[ Al Mumtahanah : 4 ]
Maka, wajib bagi muslimin untuk berlepas diri dari pelaku atau pengusung kesyirikan (kekafiran) dan berlepas diri dari segala kesyirikannya, memposisikannya sebagai musuh dan membencinya hinga mereka kembali kepada tauhidulloh.
🔳 *_Fadhilah atau keuntungan tauhid_*
Karena tauhid adalah pokok dien, landasan dan tiangnya, maka tauhid memiliki fadhilah atau keutamaan atau keuntungan yang banyak bagi pelakunya, diantaranya,
▪️ *_Tauhid sebab ampunan Alloh ta'ala_*
Alloh ta'ala berkata dalam hadits qudsi,
يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئاً لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
*" Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, namun engkau tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku akan memberikan ampunan kepadamu sepenuh bumi itu pula."*
[HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu]
▪️ *_Tauhid syarat diterimanya amal_*
Alloh تعالى berkata,
فَمَنْ كَا نَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهٖ فَلْيَـعْمَلْ عَمَلًا صَا لِحًـاوَّلَايُشْرِكْ بِعِبَا دَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا
*_".. maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Robbnya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan (berbuat syirik) dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Robbnya .."_*
[Al-Kahfi : 110]
Syaikh Ibnu Katsir rohimahulloh menjelaskan ayat ini,
*_" Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Robbnya."_*
Yakni, ingin memperoleh pahala dan balasan kebaikanNya (kebaikan dari Alloh ta'ala)
*_"maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh."_*
Yakni segala perbuatan yang sesuai dengan syariat Alloh.
*_" janganlah ia berbuat syirik dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Robbnya."_*
Yakni, dengan mengerjakan amal yang semata- mata karena Alloh, tiada sekutu bagiNya. Demikianlah syarat utama dari amal yang diterima olehNya, yaitu harus ikhlas karena Alloh ta'ala dan sesuai dengan tuntunan syariat yang telah dijelaskan oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam.
[ Tafsir Ibnu Katsir ]
Sedangkan dalam Tafsir Al Muyassar dijelaskan maksud ayat tersebut, *_barang siapa yang takut adzab robbnya dan mengharap pahalaNya dihari kiamat, maka hendaklah ia beramal sholih terhadap Robbnya yang sesuai dengan syariatNya, dan tidak berbuat syirik dengan sesuatu pun selainNya bersamaNya (bersama ibadah kepadaNya)._*
Dalam kalamNya yang lain Alloh ta'ala berkata,
*_"...Jika kamu berbuat syirik niscaya hapuslah amalmu dan kamu pasti termasuk orang- orang yang merugi."_*
[ Az-Zumar : 65 ]
*_" Seandainya mereka berbuat syirik pasti hapuslah dari mereka apa yang telah mereka kerjakan."_*
[ Al An'am : 88 ]
Penjelasan, *_seandainya para nabi berbuat syirik terhadap Alloh, pasti hapuslah amal mereka, karena Alloh ta'ala tidak menerima sebuah amal bersama kesyirikan._*
[ Tafsir Al Muyassar ]
Jadi, jelaslah bahwa tauhid adalah syarat diteriman amal. Sebaliknya, syirik menghapus seluruh amal.
▪️ *_Tauhid syarat masuk jannah_*
Tidak akan masuk jannah kecuali ahlu tauhid. Seluruh ayat atau hadits yang menjanjikan memasukkan seseorang kedalam jannah adalah bagi ahlu tauhid. Sedangkangkan orang-orang musyrik, kafir, munafik dan murtad semua dijanjikan jahannam.
*_" Sesungguhnya orang-orang kafir, (yaitu) ahlul kitab dan orang- orang musyrik berada didalam neraka jahannam, mereka kekal didalamnya.Mereka itulah seburuk- buruk makhluk."_*
[ Al Bayyinah : 6 ]
*_" Sesungguhnya barang siapa berbuat syirik terhadap Alloh maka sungguh Alloh mengharamkan baginya jannah dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan tiada para penolong bagi orang- orang yang dzalim (orang-orang musyrik)."_*
[ Al Maidah : 72 ]
*_" Sesungguhnya orang-orang munafik tempatnya adalah di neraka yang paling bawah."_*
[ An-Nisa' : 145 ]
*_" Dan barang siapa yang murtad dari diennya kemudian dia mati dalam keadaan kafir, maka mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya."_*
[ Al Baqoroh : 217 ]
Jadi, tauhid adalah syarat dan ketentuan berlaku bagi setiap orang untuk dimasukkan jannah oleh Alloh subhaanah. Tentang orang- orang yang disebutkan dimasukkan jannah karena suatu amal yang dilakukannya, tentu syarat dan ketentuannya adalah tauhid, karena ahlus-syirki, ahlul kufri, munafiqin dan murtaddien semuanya dijanjikan neraka, mereka kekal didalamnya.
Alloh ta'ala berkata tentang orang-orang beriman (ahlu tauhid),
*_" Sesungguhnya orang- orang yang beriman dan beramal sholih bagi mereka jannah yang dibawahnya mengalir sungai- sungai. Itulah kesuksesan yang besar."_*
[ Al Buruj : 11 ]
Iman adalah tauhid. Meninggalkan tauhid maka ia bukan orang beriman. Orang- orang kafir, musyrik, munafik dan orang- orang murtad mereka bukan orang-orang beriman.
▪️ *_Tauhid, perkara yang paling Alloh cintai._*
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
"ولا شيء أحب إلى الله من التوحيد
ولا شيء أبغض إليه من الشرك ."
[ الإستقامة : ٣٦٤ ]
Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
*_"Tidak ada perkara yang Alloh paling cintai melebihi tauhid dan tidak ada perkara yang Alloh paling benci melebihi syirik."_*
[ Istiqomah : 364 ]
▪️ *_Tauhid adalah benteng dan penolong_*
Al-Alamah Ibnu Qayyim rahimahullah berkata :
*_"Tidak ada sesuatupun yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesulitan besar selain kesyirikan. Sebaliknya, tidak sesuatu yang dapat menyelamatkan seseorang dari kesulitan besar melain Tauhid saja. Tauhid adalah tempat berlindung bagi seluruh makhluk, sekaligus benteng dan penolong mereka."_*
[Faidul Fawaid, Imam Ibnu Qayyim]
▪️ *_Tauhid syarat mendapat syafa'at._*
Nabi ﷺ berkata,
خُيِّرْت بَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِي الْجَنَّةَ ؛ وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْت الشَّفَاعَةَ لِأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْثَرُ ؛ أَتَرَوْنَهَا لِلْمُتَّقِينَ ؟ لَا . وَلَكِنَّهَا لِلْمُذْنِبِينَ المتلوثين الْخَطَّائِينَ
*_" Aku diberi pilihan antara separuh ummatku masuk surga atau syafa’at. Maka aku pun memilih syafa’at karena hal itu lebih umum dan lebih banyak. Apakah kalian mengira syafa’at itu hanya untuk orang bertakwa? Tidak. Akan tetapi Syafa’at itu (juga) untuk mereka yang berlumuran dosa (selain dosa syirik) dan kesalahan."_*
[HR. Tirmidzi no. 2441]
Rasulullah ﷺ berkata,
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
*_" Orang yang paling bahagia dengan syafa’atku adalah, orang yang mengucapkan Laa ilaahaa illallaah dengan ikhlas (murni) dari hatinya (tanpa syirik).”_*
[HR Bukhari, no.99]
عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah ﷺ berkata:
*_" Setiap nabi ada doa yang dikabulkan, dan setiap nabi bersegera berdoa agar dikabulkan. Akan tetapi aku simpan doaku untuk dapat memberikan syafa’at kepada umatku pada hari Kiamat. Dan sesungguhnya, syafa’atku ini akan diperoleh, insya Allah, bagi orang yang mati dari umatku dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”._*
[HR Muslim, no.199]
▪️ *_Tauhid sumber ketenangan hati_*
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata,
كلما قوي التوحيد في قلب العبد قوي إيمانه وطمانينته وتوكله ويقينه
*_"Setiap kali menguat tauhid seorang hamba di sanubari maka akan semakin menguat pula keimanannya kepada Alloh, ketenangan hatinya, ketawakkalannya dan keyakinan dirinya."_*
[Majmu' Fatawa 28/35]
Alloh ta'ala berkata,
سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا
*_"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir itu ketakutan yang luar biasa, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Alloh sendiri tidak menurunkan keterangan tentangnya."_*
[Ali-'Imron: 151]
Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata,
"أعظم أسباب شرح الصدر : التوحيد؛ وعلى حسب كماله وقوّته وزيادته يكون انشراح صدر صاحبه."
[ الزاد : ٢٢/٢)
*_"Penyebab paling utama kelapangan dada seseorang adalah tauhid, dan kelapangan dada pelakunya itu tergantung kepada seberapa sempurna, kekuatan dan pertambahan tauhid tersebut."_*
[ Zaadul Ma'ad : 2/22 ]
🔳 *_Pohon tauhid dan pohon syirik_*
Allohﷻ menyebutkan perumpamaan kalimat thayibah (kalimat tauhid) dengan kalamNya,
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ . تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
*_"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Alloh ﷻ telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Robbya. Alloh ﷻ membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."_*
Kemudian Alloh ﷻ menyebutkan perumpamaan kesyirikan,
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
*_" Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Alloh meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Alloh menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."_*
[Ibrohim: 24-27]
Syaikh Ibnul Qoyim rohimahulloh menarasikan perumpamaan pohon ini,
السنة شجرة والشهور فروعها والأيام أغصانها والساعات أوراقها والأنفاس ثمرها فمن كانت أنفاسه في طاعة فثمرة شجرته طيبة ومن كانت في معصية فثمرته حنظل وإنما يكون الجداد يوم المعاد فعند الجداد يتبين حلو الثمار من مرها
*_"Hitungan tahun ibarat sebatang pohon, hitungan bulan ibarat cabangnya, hitungan hari ibarat rantingnya, dan hitungan jam ibarat dedaunan, sementara bilangan nafas adalah buahnya. Karena itu, siapa yang sepanjang nafasnya berisi ketaatan, maka akan muncul buah pohon yang nikmat. Dan siapa yang hitungan nafasnya berisi maksiat, buahnya seperti handzal (buah sangat pahit). Dan musim panennya adalah saat kiamat. Ketika panen, barulah kita tahu rasa buahnya, manis ataukah pahit."_*
Kemudian beliau melanjutkan,
والإخلاص والتوحيد شجرة في القلب فروعها الأعمال وثمرها طيب الحياة في الدنيا والنعيم المقيم في الآخرة وكما أن ثمار الجنة لا مقطوعة ولا ممنوعة فثمرة التوحيد والإخلاص في الدنيا كذلك
*_"Ikhlas dan tauhid adalah pohon dalam hati. Cabangnya amal soleh, buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan yang abadi di akhirat. Sebagaimana buah surga tidak pernah terhenti dan tidak pernah putus, demikian pula buah dari tauhid dan ikhlas ketika di dunia, juga demikian."_*
والشرك والكذب والرياء شجرة في القلب ثمرها في الدنيا الخوف والهم والغم وضيق الصدر وظلمة القلب وثمرها في الآخرة الزقوم والعذاب المقيم
*_"Syirik, dusta, dan riya juga pohon dalam hati. Buahnya ketika di dunia bentuknya rasa takut, bingung, cemas, hati yang sempit, dan gelapnya hati. Sementara buah di akhirat adalah buah zaqqum dan siksa yang abadi."_*
[al-Fawaid, hlm. 164]
🔳 *_Kontradiksi antara Islam (tauhid) dan syirik_*
Islam dan syirik adalah dua hal yang selalu berlawanan dan tidak bisa bersama pada satu waktu, ketika seseorang berbuat syirik maka Islam telah hilang darinya (menjadi musyrik), sebaliknya bila seseorang ingin menjadi muslim hakiki maka harus berusaha terhindar dari perbuatan syirik.
Syaikh Abdurrahman dan Syaikh abdil lathif rohimahulloh berkata:
من فعل الشرك فقد ترك التوحيد فانهما ضدان لايجتمعان و نقيضان لا يجتمعان ولا يرتفعان
*_" Barangsiapa yang berbuat syirik maka dia telah meninggalkan tauhid Karena keduanya adalah dua hal yang berlawanan yang tidak mungkin bersatu dan dua hal yang bertentangan tidak mungkin bersatu dan tidak mungkin hilang kedua- duanya."_*
[Kitab syarh ashli diin Islam wa qo'idatihi dan kitab Al minhaj hal 12]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata:
ولهذا كان كل من لم يعبد الله فلا بد أن يكون عابدا لغير ه يعبد غيره فيكون مشركا و ليس في بني ادم قسم ثالث بل اما موحد او مشرك.
*_“..Oleh sebab itu setiap orang yang tidak beribadah kepada Alloh maka pasti dia akan menjadi hamba selain-Nya, dia beribadah kepada selain-Nya maka dia menjadi musyrik dan tidak ada pada bani adam bagian yang ketiga tetapi hanya ada muwahid atau musyrik."_* (Kitab Al Fatawa 14/282,284).
[Kitab haqo'iq oleh Syaikh Ali Khudair]
🔳 *_Kebinasaan dan bahaya syirik_*
Syirik adalah hal besar yang membinasakan seorang hamba baik di dunia maupun akhirot. Karena itu itulah para nabi dan rosul diutus, yaitu untuk memperingatkan umat manusia tentangnya, supaya manusia menjauh darinya, memusuhinya dan membencinya.
🔸 *_Alloh ta'ala tak mengampuni dosa syirik bagi yang mati dalam keadaan musyrik_*
Alloh ta'ala berkata,
*_" Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni orang yang berbuat syirik kepadanya dan (Alloh) mengampuni dosa selainnya (selain syirik) bagi orang yang dikehendakinya."_*
[ An- Nisa' : 48 ]
Dalam sebuah hadits disebutkan,
أَتـَى النَّـبِيَّ ﷺ رَجُـلٌ، فــَقَالَ : يَارَسُـولَ اللَّهِ، مـَا الْمـُوجِبَــتَانِ ؟ فَــقَالَ :
Seorang lelaki datang kepada Nabi sholallohu alaihi wa sallam dan bertanya,
*_"Wahai Rosululloh, apakah dua hal yang mengharuskan itu ?"_*
Maka, beliau menjawab,
《 مَـنْ مـَاتَ لَا يُشـْرِكُ بـِاللَّهِ شَيْــئًا دَخـَلَ الْجــَنَّةَ، وَمَـنْ مَـاتَ يُشـْرِكُ بِـاللَّهِ شَيــْئًا دَخَـلَ الـنَّار .》
*_" Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan tidak memperserikatkan Alloh dengan sesuatu apapun maka ia akan masuk surga, dan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan memperserikatkan Alloh maka ia akan masuk neraka."_*
[HR. Muslim (93)]
Imam Asy-Syaukani rohimahulloh berkata,
لا خـلاف بين المســلمين أن المــشرك إذا مـات على شــركه لم يــكن من أهـل المغــفرة التي تفــضل الله بـها على غـير أهـل الشـرك حـسبـما تقــتضـيه مـشيئــته
وأمـّا غيـر أهـل الشـرك من عــ��اة المـسلميـن فـداخلـون تحــت المـشيـئة يغــفر
لمـن يـشاء ويــعذب مـن يشاء.
*_"Tidak ada perselisihan dikalangan kaum muslimin bahwa orang musyrik yang mati diatas kesyirikannya maka ia tidak termasuk ahli maghfiroh (yang akan dapat ampunan), yang Alloh utamakan mereka selain dari orang-orang musyrik, sesuai dengan kehendak Alloh Azza wa Jalla,_*
*_Adapun selain pelaku kesyirikan dari kalangan pelaku maksiat dikalangan kaum muslimin, maka masuk dalam lingkup dibawah kehendak Alloh,_*
*_Alloh akan ampuni bagi siapa saja yang dikehendaki dan Alloh akan adzab siapa saja yang Alloh kehendaki."_*
[ Fathul Qodir (1/549)]
🔸 *_Syirik menghapus semua amal_*
Alloh tabaaroka wa-ta'alaa berkata,
*_“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (para Nabi) yang sebelummu, 'Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.' ”_*
[Az-Zumar : 65]
Kalam Alloh ta'ala diayat lain,
*_".. Itulah petunjuk Alloh, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Alloh, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan ..”_*
[ An-An’am: 88]
🔸 *_Orang yang mati dalam keadaan musyrik, ia diharamkan masuk jannah dan kekal di neraka_*
*_" Sesungguhnya barang siapa berbuat syirik terhadap Alloh, maka sungguh Alloh mengharamkan baginya jannah dan tempatnya adalah neraka. Dan tiada para penolong bagi orang- orang yang dzalim (orang- orang musyrik)."_*
[ Al Maidah : 72 ]
🔳 *_Perumpamaan orang- orang musyrik_*
Orang- orang musyrik adalah orang yang hina disisi Alloh ta'ala dan disisi makhluknya. Mereka jauh dari petunjuk Alloh ta'ala, tetsesat, bingung, tak memiliki pegangan, sehingga ketika hidup di dunia mereka kebingungan dan hanya dibimbing oleh hawa nafsunya. Menghindar dari petunjuk Alloh ta'ala dan RosulNya.
Alloh ta'ala membuat perumpamaan tentang mereka, orang- orang musyrik dibeberapa ayatNya, diantaranya,
🔸 *_Bagai jatuh dari langit lalu disambar burung_*
Alloh ta'ala berkata,
حُنَفَاءَ لِلّٰهِ غَيْرَ مُشْرِكِيْنَ بِهِ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَه‍ْوِى بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ.
*_" (Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Alloh tanpa berbuat syirik kepadaNya. Barang siapa berbuat syirik kepada Alloh, maka seakan- akan dia jatuh dari langit lalu disambar burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh."_*
[ Al Hajj : 31 ]
Penjelasan, yakni (beribadah) dengan mengiklaskan niat beragama karena Alloh, menyimpang dari kebatilan menuju jalan yang hak.
Kemudian Alloh ta'ala membuat tamsil (perumpamaan) perihal orang musyrik dalam hal kesesatannya dan kejauhannya dari jalan hidayah. Alloh ta'ala berkata,
*_" Barang siapa berbuat syirik terhadap Alloh, maka seolah-olah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung.(al Hajj : 31)_*
Maksudnya, terjatuh dari ketinggian, lalu disambar oleh burung selagi masih di udara.
*_" Atau diterbangkan oleh angin ketempat yang jauh (al Hajj : 31)_*
Yaitu, jauh lagi membinasakan setiap orang yang terjatuh padanya. Karena itu, telah disebutkan didalam hadits Al Barra yang menyebutkan bahwa sesungguhnya orang kafir itu apabila dimatikan oleh malaikat pencabut nyawa, mereka langsung membawa naik rohnya ke langit. Akan tetapi, semua pintu langit tidak dibukakan untuknya. Akhirnya rohnya dilempar dari langit (ketempat yang jauh).Kemudian Al Barra membaca ayat ini.
[ Tafsir Ibnu Katsir ]
🔸 *_Bagai orang yang disesatkan oleh setan ditempat yang menakutkan dan dalam keadaan bingung_*
Alloh ta'ala berkata,
قُلْ أَنَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَالَا يَنْفَعُنَا وَ لَا يَضُرُّنَا وَ نُرَدُّ عَلَى أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ ه‍َدَانَا اللّٰهُ كَالَّذِيْ إِسْتَه‍ْوَتْهُ الشَّيَاطِيْنُ فِى الْاَرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْْحَابٌ يَدْعُوْنَهُ إِلَى الْه‍ُدَى اءْتِنَا قُلْ إِنَّ ه‍ُدَى اللّٰهِ ه‍ُوَ الْه‍ُدَى وَ أُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ
*_" Katakanlah, 'Apakah kita akan menyeru selain Alloh, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudhorotan kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan kebelakang sesudah Alloh memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan, dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan- kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan), 'Marilah ikut kami.' Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Alloh itulah (yang sebenarnya) petunjuk dan kita diperintah agar menyerahkan diri kepada Robb seluruh alam."_*
[ Al An'am : 71 ]
▪️Penjelasannya, _As-Saddi mengatakan bahwa orang-orang musyrik berkata kepada orang-orang muslim, "Ikutilah kami dan tinggalkanlah agama Muhammad itu." Maka Alloh ta'ala menurunkan kalamNya,
*_"Apakah kita akan menyeru selain Alloh, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita, tidak (pula) mendatangkan kemudhorotan kepada kita dan apakah kita akan dikembalikan kebelakang" (al An'am : 71)_*
Yakni, kembali kepada kekafiran sesudah Alloh memberi petunjuk kepada kita. Yang akibatnya perumpamaan kita sama dengan orang yang disesatkan oleh setan ditanah yang mengerikan. Dikatakan bahwa perumpamaan kalian, jika kalian kembali kepada kekafiran sesudah kalian beriman, sama halnya dengan seorang lelaki yang berangkat bersama suatu kaum dalam suatu perjalanan, dan ternyata ia tersesat, lalu setan datang menyesatkannya ditempat yang ia tersesat sehingga ia kebingungan, padahal teman-temannya dijalan yang sebenarnya.Lalu teman- temannya menyerunya agar ia bergabung bersama mereka dengan berkata, "Kemarilah, ikutlah kami." Tetapi ia tidak mau bergabung dengan mereka. Demikianlah perumpamaan orang yang mengikuti orang kafir setelah ia mengetahui keadaan Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam. Sedangkan dalam perumpamaan ini, orang yang memanggilnya kejalan yang benar adalah Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam, dan Islam diserupakan sebagai jalannya.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Qotadah mengatakan sehubungan dengan makna kalamNya *_"yang disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan"_* (Al An'am : 71), artinya disesatkan oleh setan dari jalan yang ditempuhnya, yakni setan membujuknya dari jalan yang ditempuhnya. Pengertian *istahwa* ini sama dengan lafaz *tahwi* yang terdapat dalam kalanNya, *_"cenderung kepada mereka"_*(Ibrohim : 37).
[ Tafsir Ibnu Katsir ]
🔳 *_Jangan pernah merasa aman dari syirik_*
Kesyirikan adalah perkara yang menakutkan. Ia bagai virus yang menyebar ganas. Bisa menjangkiti siapa saja kecuali hamba- hamba yang dirahmati dan dihidayahi Alloh ta'ala. Bahkan para Nabi dan Rosul pun tidak merasa aman darinya dan mengkhawatirkan diri dan keturunannya terjangkitinya.
Alloh subhaanah berkata,
﴿وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ ﴾
Alloh ta'ala berkata,
*_"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: Ya Robbku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”_*
 [ Ibrohim : 35 ]
Ibrahim At-Taimy rohimahulloh berkata:
من يأمن البلاء بعد إبراهيم خليل الرحمن؟
*_“Siapa yang merasa aman dari musibah kesyirikan ini setelah nabi Ibrahim kekasih Arrohman?.”_*
[Tafsir Alwasith Lilwahidi: 3/33]
Wallohu a'lam.
*# Al Bulury*
0 notes
setelahhujanadapelangi · 11 months ago
Text
*PILIH TEMANMU KARIBMU*
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu bahwa Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam berkata,
الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.
*_"Seseorang itu diatas dien teman karibnya, maka seseorang diantara kalian hendaklah memperhatikan dengan siapa ia berteman."_*
[ HR. Abu Dawud 4833, Tirmidzi 2378, Ahmad 2344. Al Hafidz Abu Thohir mengatakan sanad hadits ini shohih ]
*# Foris*
Tumblr media
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 11 months ago
Text
*ORANG YANG PALING BESAR IMANNYA DI ZAMAN SEKARANG*
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Si'di rahimahullah mengatakan :
لم يبقَ ممـا هو على طريقة الـسلـف إلا الـقليل ، والـبدع التي ذكرهـا النبي ﷺ قد استكمل خروجهـا ، وفي هذا الـوقت كان المتمسك بالـدين الصحـيح مع قلـّته من أعظم الـناس إِيمَانـًا وأعظمهم عند الله قدرًا وثوابًـا وأجـرًا
*" Tidak tersisa orang yang menapaki jalan salaf melainkan sedikit. Hal-hal baru dalam agama yang pernah diperingatkan oleh Nabi Muhammad ﷺ telah keluar secara menyeluruh.*
*Maka di zaman ini, orang yang berpegang teguh dengan ajaran Islam yang benar meski mereka sedikit; namun termasuk manusia-manusia yang paling besar imannya, paling tinggi derajatnya di sisi Allah, dan paling banyak mendapat ganjaran dan pahala."*
[Al Ajwibah As-Si'diyyah, hlm. 122]
*# Foris*
_______________________________
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 11 months ago
Text
*KEUTAMAAN ILMU DIEN*
✍🏻 قـال الإمـام ابن الـقـيم رحمه الله تعالى :
Al Imam Ibnul Qoyyim berkata :
الـْعلم مِيرَاث الأنبيـاء، وَالـْمَال مِيرَاث الـْمُلُوك والأغنيـاء .
*Ilmu agama merupakan warisan para Nabi.*
Harta merupakan warisan para raja dan orang-orang kaya.
الْـعلم يحرس صَاحبه وَصَاحب المَال يحرس مَاله .
Ilmu agama akan menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta dia sibuk menjaga hartanya.
¤ الـمَال تُذهبه الـنَّفَقَات، وَالـعلم يزكوا على الـنَّفَقَة .
Harta akan berkurang apabila dibelanjakan, sedangkan ilmu akan bertambah apabila diajarkan.
¤ صَاحب الـمَال إِذا مَـاتَ فَارقه مـَاله وَالْـعلم يدْخل مَعَه قَبره .
Pemilik harta akan meninggalkan hartanya ketika dia meninggal, *adapun orang yang berilmu, maka ilmunya akan ikut bersamanya di alam kubur.*
الْـعلم حَاكم على الـمَال وَالـْمَال لَا يحكم على الـْعلم .
Ilmu yang akan mengatur harta. Dan harta tidak bisa mengatur ilmu.
¤ الـمَال يحصل لِلْمُؤمنِ وَالْكَافِر، وَالـْبَر والـفاجر وَالْـعلم الـنافع لَا يحصل إلا لِلْمُؤمنِ .
Harta itu didapatkan orang orang yang beriman maupun orang kafir.
*Sedangkan ilmu tidak bisa didapatkan kecuali orang-orang yang beriman.*
الـْعَالم يحْتَاج إليه الْمُلُوك فَمن دونهم وَصَاحب الـمَال إِنَّمَا يحْتَاج إليه أهل الـْعَدَم والـفاقة .
Orang yang berilmu itu dibutuhkan oleh para raja dan yang selainnya, sedangkan pemilik harta hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang miskin.
مفتاح دار السعادة❪ ٤١٣/١ ❫
*# Foris*
2 notes · View notes
setelahhujanadapelangi · 1 year ago
Text
PERBEDAAN MANHAJ ANTARA AHLUSSUNNAH DAN MURJI’AH
════════════════════════
Mengingat kelompok murji’ah berbaju “salafi” semakin berkembang di negeri Indonesia, maka kita patut waspada agar virus #murji’ah ini tidak menyebar dikalangan kaum muslimin.
Dengan mengetahui ciri-ciri mereka dan mengetahui perbedaan Ahlus Sunnah dengan “Salafi” diharapkan kita tidak tertipu dengan ucapan mereka yang mengklaim dirinya ahlus sunnah, namun pada hakekatnya mereka adalah #murji’ah disadari maupun tanpa mereka sadari.
Berikut penjelasannya…
Pertama, ..
perbedaan inti ahlus sunnah dengan salafi..
adalah ahlus sunnah menyakini bahwa seseorang bisa #kafir karena hati, ucapan, maupun perbuatannya dan ahlussunnah menghukumi kafir seseorang berdasarkan dhohir ucapan dan perbuatan seseorang.
Hal ini berdasarkan surat at taubah ayat ke 65-66 yang yang mana Alloh mengkafirkan sekelompok orang yang menghina Rosululloh dan para sahabatnya.
#Sedangkan salafi menghukumi kafir seseorang berdasarkan hatinya, kalo ada seseorang yang mengucapkan dan mengamalkan perbuatan kufur maka salafi belum berani mengkafirkannya sebelum mengetahui isi hatinya.
Kedua,
ahlus sunnah meyakini hilangnya amalan menjadikan hilangnya iman, dan iman itu tidak hilang dengan hilangnya sebagian amal sebagaimana yang dinyatakan oleh khowarij dan mu’tazilah.
Sedangkan salafi meyakini bahwa jenis amalan itu termasuk kesempurnaan iman, bukan rukun dari pada rukun-rukun iman sebagaimana yang dinyatakan oleh ahlus sunnah.
Oleh karena itu, tatkala mereka merealisasikan prinsip ini pada zaman sekarang, maka orang yang melanggar syari’at secara keseluruhan dan berhukum dengan undang-undang orang kafir serta memerangi orang yang menyeru untuk berhukum kepada syari’at islam tidaklah menjadi #kafir , tapi hanya mengurangi kesempurnaan iman.
Ketiga
ahlus sunnah meyakini bahwa iman itu Tasdiq (membenarkan) dan amal (mengerjakan), dan kekafiran itu disebabkan karena Takdzib (mendustakan) dan yang lainnya, seperti berpaling dari ketaatan dan meninggalkan amal secara keseluruhan.
Menurut sebagian dari ahlus sunnah berpendapat bahwa meninggalkan sholat menduduki posisi meninggalkan amal secara keseluruhan.
Sedangkan salafi meyakini iman itu tidak hilang dengan hilangnya seluruh amal, karena kekafiran itu disebabkan karena mendustakan (syari’at), dan karena iman itu bermakna “At Tashdiq” (membenarkan) maka lawan katanya adalah “At Takdzib” (mendustakan), bukan yang lainnya.
Jadi,..
jangan heran ketika penguasa yang berpaling dari syari’at islam mereka masih menganggapnya sebagai #muslim , karena menurut salafi kekafiran itu bila disebabkan oleh pendustaan terhadap syari’at.
Keempat
Ahlus sunnah menganggap orang muslim yang menyekutukan Alloh berarti dia menjadi musyrik walaupun belum tegak hujjah atasnya, dan kafir apabila sudah tegak hujjah, ..
sedangkan salafi meyakini orang yang menyekutukan Alloh itu masih muslim jika belum tegak hujjah atasnya, musyrik hanya perbuatannya sedangkan orangnya masih muslim.
Hal ini karena salafi #tidak bisa membedakan kapan seseorang dikatakan musyrik secara bahasa dengan musyrik secara maknawi.
Jadi…
menurut salafi kalo dia tidak muslim berarti ya musyrik atau kafir yang berarti kekal di neraka.
Sedangkan menurut ahlus sunnah orang musyrik itu ada yang langsung diadzab dan kekal di neraka dan ada orang musyrik yang diakherat diuji atau terserah atas kehendak Alloh apabila orang ini tidak mempunyai tamakkun (kesempatan) untuk mencari kebenaran.
Kelima
ahlus sunnah dalam membahas masalah syirik secara menyeluruh yang meliputi pembahasan syirik kubur dan syirik dustur, sedangkan salafi hanya membahas masalah syirik kubur sedangkan syirik dustur tidak pernah bibahas, kalaupun dibahas hanya sekilas tentang kewajiban berhukum dengan hukum Alloh, dan itu pun ujung-ujungnya kembali ke hati.
¹
Dan jangan heran kalo ada orang yang menghina Alloh dan Rosulnya dengan membuat hukum yang menandingihukum Alloh, #salafi masih menganggapnya sebagai muslim, ya karena menurut mereka
selama tidak meyakini bolehnya membuat hukum selain hukum Alloh ya berarti mereka #muslim.
Keenam
ahlus sunnah membedakan antara takfir nau’ dan takfir muayyan khusus dalam masalah-masalah yang khofi (samar) seperti fitnah al qur’an makhluk, jadi kalo ada seseorang yang mengatakan al qur’an itu makhluk maka dia tidak langsung dihukumi kafir selama belum tegak hujjah (takfir nau’) adapun setelah tegak hujjah maka dia dihukumi kafir (takfir mu’ayyan).
Sedangkan salafi membedakan antara takfir nau’ dan takfir mu’ayyan dalam masalah yang khofi juga dalam masalah-masalah yang dhohir (jelas), maka tidak heran ketika mereka mendapati orang yang “menginjak-nginjak” al Qur’an dengan sengaja mereka masih saja ragu untuk mengkafirkannya.
Ketujuh
ahlus sunnah membedakan bom bunuh diri dengan bom amaliyah jihadiyyah dan membolehkannya dengan syarat-syarat tertentu.
Hal ini merupakan siasat perang modern untuk membunuh sebanyak-banyaknya musuh dan menggentarkan hati-hati mereka,
sedangkan salafi mengharamkannya secara mutlak, bagi mereka semua orang yang melakukan amalan ini berarti mati #konyol .
Ini akibat mereka tidak paham fiqul waqi’ sehingga menggunakan dalil tidak pada tempatnya. Seperti hadist yang berkaitan dengan orang yang bunuh diri karena frustasi dipakai untuk menyerang mujahidin yang melakukan amaliyyah “bom bunuh diri” untuk tujuan jihad, tentu ini sangat jauh berbedaannya.
Kedelapan
ahlus sunnah membedakan antara keputusan tertentu dengan keputusan yang dinilai sebagai peletakan hukum umum. Ahlussunnah meyakini kufur asghar hanya berlaku bagi penguasa yang melanggar keputusan tertentu dalam keadaan dia menjalankan syari’at islam, dan kufur akbar bagi penguasa yang tidak mau atau enggan menerapkan syari’at islam.
Sedangkan salafi tidak membedakan antara keduanya, hukum kufur akbar hanya berlaku bagi penguasa yang mengingkari kewajiban menerapkan syari’at islam. Jadi dalam masalah ini salafi meniadakan kufur amali.
Kesembilan,
ahlus sunnah membedakan antara tegak hujjah dengan paham hujjah dalam masalah-masalah yang dhohiroh. Adanya al qur’an di tengah-tengah kaum muslimin, maka ini berarti hujjah telah tegak hujjah bagi mereka adapun paham hujjah maka maka diserahkan kepada individu masing-masing apakah mau memahaminya atau tidak.
Sedangkan salafi tidak membedakan antara tegak hujjah dengan paham hujjah, dan jangan heran kalo ada pemerintahan yang melakukan kesyirikan atau kekufuran yang nyata seperti pemerintah yang menerapkan hukum demokrasi, melegalkan bank-bank ribawi, melegalkan prostitusi, dll masih mereka anggap sebagai pemerintahan islam, bahkan menjadikan ulil amri yang harus dita’ati #karena menurut salafi hujjah belum tegak atas mereka, namun anehnya bukannya menegakkan hujjah kepada penguasa tapi salafi malah #menjilat dihadapan penguasa.
Kesepuluh,
ahlus sunnah meyakini sayyid quthb, syaikh abdulloh azzam, syaikh salman al audah, syaikh safar al halawi, dll termasuk ulama dari kalangan ahlus sunnah yang perkataannya bisa diterima dan ditolak, begitu juga dengan syaikh al albani, syaikh ibnu baz, dan syaikh utsaimin mereka juga termasuk ulama ahlus sunnah yang kadang kala benar dan salah, sehingga ahlus sunnah menempatkan mereka secara proporsional.
Sedangkan salafi, ulama mereka hanyalah syaikh al albani, syaikh ibnu baz dan syaikh utsaimin dan ulama yang menjadi murid-murid mereka sedangkan selain mereka dianggap sebagai ahlul bid’ah, khawarij, takfiri, teroris, dll, sehingga tidak heran ketika mereka menganggap sesat orang yang tidak sepaham dengan syaikh mereka.
Kesebelas,
ahlus sunnah berkasih sayang dan berlemah lembut kepada orang mukmin dan bersikap keras terhadap orang kafir dan munafikin.
Sedangkan salafi berkasih sayang dengan orang-orang kafir dan munafikin dan bersikap keras terhadap kaum muslimin.
Hal ini terlihat jelas dari amalan mereka,..
²
lihatlah…
ketika ada sekelompok kaum muslimin yang ingin menerapkan syari’at islam mereka langsung mengatakan “mereka adalah teroris”
sedangkan orang-orang kafir dan musyrik dari kalangan thogut dan anshornya mereka membela nya habis-habisan, bahkan mereka ikut membantu mereka dalam menyerang mujahidin.
Memang benar ungkapan “ salafi adalah murji’ah terhadap penguasa, dan khawarij terhadap kaum muslimin”. Dan salafi (baca: murji’ah) itu selalu bersama para penguasa.
Inna Lillaahi wa Inna Ilaihi rooji’un…
Kedua belas,
ahlus sunnah meyakini bahwa negara yang tidak berhukum dengan hukum Alloh maka disebut negara kafir dan insya Alloh ini yang mendekati kebenaran dari pendapat beberapa ulama seperti pendapat Imam Asy Syarkhasi, Al qadhi Abu Ya’la Al Hanbali dan Ibnu Qayyim dan ulama lainnya yang menyatakan negara islam adalah negara yang diberlakukannya hukum islam atau minimal negara tersebut diantara keduanya seperti pendapat syaikul islam ibnu taimiyyah.
Sedangkan salafi meyakini bahwa selama negara membolehkan mengumandangkan adzan dan sholat berjama’ah maka negara tersebut negara islam walaupun negeri tersebut penuh dengan kekufuran dan kemusyrikan.
Ketiga belas,
ahlus sunnah menganggap bahwa mengetahui fiqih waqi’ merupakan hal yang cukup penting bagi kaum muslimin guna menghadapi makar-makar yang akan dilakukan kaum kuffar terhadap islam.
Sedangkan salafi menetapkan bahwa fiqih waqi’ itu merupakan kekhususan pagi para pemimpin, maka mereka meremehkan dan membodohkan orang-orang yang menyibukkan diri dalam mempelajari fiqih waqi’ tersebut.
Dan tidaklah perisai ini mereka pakai kecuali hanya untuk menutupi kebodohan dan dengan apa yang terjadi di sekitar mereka serta untuk merintangi jihadnya kaum muslimin.
Keempat belas,
ahlus sunnah meyakini bahwa jihad pada hari ini termasuk jihad fie sabilillah dan akan berlangsung sampai hari kiamat, walaupun tidak adanya kholifah atau ulil amri.
Sedangkan salafi meyakini jihad harus bersama ulil amri dan mereka pun menganggap jihad pada hari ini adalah batil dan termasuk bunuh diri, dan orang yang mati syahid di negeri Islam pada hari ini adalah bunuh diri.
Dan kebodohan salafi adalah mereka tidak mau berjihad sampai “ulil amri” nya memerintahkan jihad, tentu ini tidak mungkin, karena tidak ada istilah jihad dalam negara sekuler walaupun negara kita memerintahkan “jihad” tentu bukan untuk membela ISLAM tapi untuk mempertahankan NKRI.
Kelima belas,
ahlus sunnah meyakini bahwa khawarij adalah kelompok yang meyakini orang lain telah kafir dikarenakan kemaksiatan yang ia lakukan, dan keluar kepada penguasa muslim dengan pedang (memberontak).
Sedangkan salafi, menganggap siapa saja yang mengingkari dengan lisan atas kemungkaran yang dilakukan oleh imam maka dia khowarij.
Adapun ahlus sunnah memandang mengingkari imam dengan lisan saja, tanpa mengkafirkan kaum muslimin atau meyakini orang tadi kekal di dalam neraka disebabkan perbuatan dosa besar yang ia lakukan atau karena keluar kepada penguasa dengan pedang, maka orang yang seperti ini tidaklah disebut #khowarij.
Keenam belas,
ahlus sunnah memandang bolehnya menasehati penguasa secara terang-terangan apabila kemungkaran yang dilakukan penguasa juga terang-terangan, seperti seorang wanita yang memprotes khalifah Umar ketika khutbah dimimbar yang hendak membatasi Mahar sebanyak 400 dirham. Juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bersama umat Islam lainnya menuju istana Sultan Ibnu Ghazan untuk menentang kebijakan dan rencana jahatnya bersama Raja Al Karaj untuk menyerang kaum muslimin Damaskus. Inilah yang orang sekarang bilang demonstrasi.
Sedangkan salafi mengharamkan menasehati penguasa secara terang-terangan dan menganggap orang yang melakukan hal tersebut sebagai #khawarij .
Ketujuh belas,
ahlus sunnah meyakini bahwa tidak setiap pemberontakan kepada penguasa disebut khawarij, seperti pemberontakan Muawiyah Khalifah Ali bin Abi Thalib juga pemberontakan Khilafah Bani Abbassiyyah terhadap Khilafah Bani Umayyah.
³
Sedangkan menurut salafi, siapa saja yang memberontak kepada penguasa yang sah, itulah #Khawarij.
Paham seperti ini yang dimanfaatkan thoghut untuk menyerang mujahidin dengan menuduh mujahidin sebagai khawarij anjing-anjing neraka yang darahnya halal untuk ditumpahkan.
Kedelapan belas,
ahlussunnah meyakini bahwa kufur kepada thoghut harus diaplikasikan dengan baro’ kepada pelakunya.
Sedangkan salafi kufur kepada thoghut hanya dilisan semata, ketika mereka diseru untuk kufur kepada thoghut mereka mengingkarinya karena menurut mereka penguasa saat ini bukan #thoghut.
Menurut salafi hanya sistemnya yang thoghut tapi orang yang menjalankan sistem thoghut belum bisa disebut thogut karena mereka masih #sholat.
Adapun ahlussunnah meyakini bahwa siapa saja yang menjalankan sistem thoghut secara langsung dengan tanpa paksaan maka dia secara otomatis disebut #thoghut .
Kesembilan belas,
ahlus sunnah meyakini bahwa untuk menegakkan syari’at islam pada saat ini harus dengan dakwah dan jihad.
Sedangkan salafi mempunyai prinsip untuk menegakkan syariat islam cukup dengan tasfiyah dan tarbiyah semata dan jihad yang paling afdhol pada saat sekarang ini adalah jihad melawan hawa nafsu karena jihad qital menurut mereka hanya bisa dilaksanakan harus bersama ulil amri.
Sedangkan kita tahu bahwa ulil amrinya salafi adalah orang #sekuler , sehingga mana mungkin ulil amri ini akan memperintahkan jihad…..??
Kedua puluh,
ahlus sunnah mengharamkan ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum karena pemilihan umum pada hakekatnya adalah memilih “tuhan” yang akan menandingi Alloh dalam hal pembuatan hukum (tasyri’) yang ini merupakan hak khusus bagi Alloh.
Sedangkan sebagian salafi ada yang membolehkan nyoblos (baca: memilih arbab) dengan alasan memilih calon pemimpin atau wakil rakyat yang terbaik guna kemaslahatan kaum muslimin. Salafi tidak peduli hakekat dari pemilihan umum tersebut.
Kedua puluh satu,
ahlus sunnah meyakini bahwa takfir kepada orang tertentu (takfir muayyan) dalam masalah-masalah dhohiroh kepada orang yang melakukan kesyirikan dan kekufuran yang nyata merupakan hak setiap kaum muslimin yang paham tauhid, tentu apabila syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Sedangkan takfir muayyan dalam masalah-masalah yang khofiyah maka hal ini diserahkan kepada ulama atau hakim ahlul ijtihad karena masalah khofiyah perlu penegakkan hujjah oleh seorang ahli sebelum dikafirkan.
Sedangkan salafi meyakini bahwa takfir muayyan adalah hak khusus ulama, sehingga salafi merupakan sekte jama’ah yang anti takfir muayyan.
Note..
Sebenarnya masih banyak perbedaan antara ahlus sunnah dengan “salafi” namun saya kira penjelasan diatas sudah mencukupi.
Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi pembaca. .
Wallohu a’lam.
══════════
#Tauhid Manhaj & Aqidah
Tumblr media
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 1 year ago
Text
*<========☆☆☆========>*
📖📚☝️👥🚦👥🗃️👣
#️⃣ *HUKUM SYARI'AT*
DAN *HUKUM IDARIY*
*࿐ ﷽*
📖📚🔍👥🔎🗃️
🏛️🌇 *Hukum dan UU (Undang²)* yg diadopsi, dilegislasi dan *diterapkan* oleh *suatu negara* itu ada yg termasuk dlm *ranah :*
*🇦. HUKUM SYARI'AT,* dan
*🇧. MASHOOLIHUL-MURSALAH*
🌳 *Apakah* itu :
🇦. *HUKUM SYARI'AT* dan
🇧. *MASHOOLIHUL-MUR*
*SALAH ❓*
Dan *di manakah*
posisi *HUKUM IDARIYAT ❓*
📱🔜 *Berikut* saya akan *menguraikannya :*
🟣📖📚 *"Istilah SYARI'AT, Syara’ ,* dan *Syir’ah* (sinonim)
*mencakup :*
🟪 *segala hal* yg *Alloh* Ta'ala *syari'atkan,* baik berupa :
➖ *keyakinan²* maupun
➖ *amal² perbuatan".*
🔰 *Demikian* menurut Syaikhul Islam *Ibnu Taimiyyah* rohimahulloh dlm
📕 *(Majmu’ Al-Fataawaa, 19/306).*
📝 Maka *SYARI'AT* adalah :
🔳 *ketetapan Alloh* (apa² yg *Alloh syari'atkan)* mencakup masalah :
➖ *I'tiqodiyah* maupun
➖ *'Amaliyah.*
🔰 Imam *Asy-Syaafi'i* rohimahulloh mendefinisikan
🟡 *HUKUM SYARA'* adalah :
▪️ *"Khithoobu Asy-Syaari' al-muta'allaqu bi af'aalil-mukallaf,*
artinya :
➖ *Seruan Asy-Syaari' (Sang Pembuat hukum)* yg *berkaitan* dgn *perbuatan mukallaf* (orang yg *terbebani hukum)",*
🟨 berupa :
➖ *tuntutan,*
➖ *pilihan* dan
➖ *ketetapan.*
🟢🇦. *HUKUM² SYARI'AT* mencakup :
🇦1️⃣. *Ahkamut-Taklifiyyah* seperti :
🔘 *penetapan* hukum :
➖ *Wajib,*
➖ *Sunnah,*
➖ *Mubah,*
➖ *Makruh,* dan
➖ *Haram*
🇦2️⃣. *Ahkamul-Wadh'iyyah*
🔲 seperti :
➖ *Sah,*
➖ *Batal,*
➖ *Sebab,*
➖ *Syarath,*
➖ *Rukhshoh,*
➖ *'Azimah, dll.*
🟩 Dan *penetap semua* itu adalah :
*Alloh* Ta'ala
karena *Asy-Syaari' (Pembuat HUKUM SYARI'AT)* yg dimaksud di sini adalah :
➖ *Alloh* Ta'ala.
🚨📝 *Maka di ranah ini*
✳️ barang siapa yg :
*membuat,* atau *mengadopsi,* atau *melegislasi,* atau *menerapkan, hukum dan UU selain* dari *apa² yg Asy-Syaari' (yakni Alloh* Ta'ala ) *telah tetapkan* dan *bakukan,* baik
*️⃣ berupa :
*Penghalalan* atau *Pengharaman, Pensunnahan, Pemubahan* atau *Pemakruhan, Pensahan* atau *Pembatalan, dll,* baik dlm *ranah Hukum Pidana maupun Perdata,*
✴️ maka :
🚷 *dia kafir.*
⚠️ Dan *hukumnya* disebut :
➖ *Hukum kufur,*
➖ *Hukum th09hut,* dan
🚧 *pembuat* atau *legislatornya* juga :
➖ *th09hut.*
❔ *KENAPA ?*
🔵 Karena *hak Tasyri' (hak membuat* dan *menetapkan/melegislasi hukum)* dlm *ranah HUKUM SYARI'AT* ini adalah :
➖ *Hak Alloh* Ta'ala semata,
yg *siapa saja* *merebut hak ini dari-Nya* maka ia telah :
👣 *mengangkat dirinya* sbg *Syaarik (sekutu) bagi Alloh* Ta'ala dlm *hal* Tasyri' *HUKUM² SYARI'AT.*
🟦 Alias *mengangkat dirinya* sbg :
➖ *Arbaaban min duunillah (Robb tandingan* dari *selain Alloh* Ta'ala) karena *wilayah* Tasyri' *HUKUM² SYARI'AT* adalah :
▪️ *Hak Rububiyyah Alloh* Ta'ala.
🔠 *Contoh :*
➖ *Peraturan²* yg termasuk ranah *HUKUM SYARI'AT* adalah seperti :
🍺💵
*Hukum Halal* atau *Haramnya Khomr* dan *Riba,*
💰🔦🌃🥾👠
*Sanksi Hukuman* bagi *Pencuri dan Pezina,*
🔢🕳️👥
*dll yg telah terdapat* ketentuannya yg *baku* dari *Asy-Syaari' :*
➖ *Alloh* Ta'ala.
‼️🗾 *Maka* adalah :
🌪️🗃️☄️ *kekufuran,*
jika :
suatu negara *membuat, mengadopsi, melegislasi* dan *menerapkan hukum* yg *menyelisihi apa²* yg *telah Asy-Syaari' (Alloh) tetapkan* sbg *HUKUM SYARI'ATNYA.*
⛔ *Hukumnya* adalah :
➖ *Hukum kufur,*
👁️ *menerapkan* dan *menta'atinya* juga adalah :
👁️‍🗨️ *kekufuran.*
📖🔍 *Di ranah* inilah berlaku
❄️ *firman Alloh* Ta'ala :
*ﺃَﻡْ ﻟَﻬُﻢْ ﺷُﺮَﻛَﺎﺀُ ﺷَﺮَﻋُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺫَﻥْ ﺑِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻟَﻮْﻻ ﻛَﻠِﻤَﺔُ ﺍﻟْﻔَﺼْﻞِ ﻟَﻘُﻀِﻲَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﺃَﻟِﻴﻢٌ.*
*"Apakah* mrk *mempunyai sekutu² (sembahan² selain Alloh)* yg menSyari’atkan untuk mrk agama yg *tdk diizinkan Alloh?*
*Sekiranya* tdk ada ketetapan yg menentukan (dari Alloh) tentulah *mrk telah dibinasakan.*
Dan sesungguhnya *orang² yg zholim* itu akan *memperoleh azab yg amat pedih.”*
📖 *(QS. Asy-Syuro [42] : ayat 21).*
❄️ *Dan firman-Nya* Ta'ala :
*فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.*
"Maka demi Robbmu, *mrk tdk beriman hingga* mrk *menjadikan* kamu *hakim* terhadap *perkara yg mrk perselisihkan,* kemudian mrk *tdk merasa* dlm hati mrk *sesuatu keberatan* terhadap *putusan* yg kamu berikan, dan mrk *menerima* dgn *sepenuhnya."*
📖 *(QS. An-Nisaa` [4] : ayat 65).*
♾️📖📚🔍📝☝️♾️
*Itu* adalah *untuk HUKUM² SYARI'AT* yg baku ketetapannya terdapat dlm :
🌤️📖📚 *Al-Qur'an* dan *As-Sunnah,* serta *Ijma'* yg *qoth'iy.*
🗃️🇧. *MASHOOLIHUL-MURSALAH*
🔵 Secara *bahasa :*
*mashlahat² yg terabaikan,*
🟦 Secara *istilah :*
*"kemashlahatan* yg *tdk diketahui* apakah *Asy-Syaari' menolaknya* atau *memperhitungkannya."*
📗 (Imam *Asy-Syaukani, Al-Irsyaadul-Fuhuul*).
🔴 Yakni *mashlahat yg Asy-Syaari' :*
➖ *tdk menetapkannya* sbg mashlahat yg *diperhitungkan* (mashlahat *mu'tabaroh)* maupun mashlahat yg *ditolak* (mashlahat *mulghoh)* dlm artian *karena :*
🟥 *tdk terdapat Nash², dalil² Syara'* yg *memerintahkannya* atau *melarangnya.*
🔰 Imam *Malik* rohimahulloh sbgmn dikutip oleh Imam *Asy-Syaathibi* dlm *Kitabul-I'tishom* mengatakan :
🟠 *MASHOOLIHUL-MURSALAH* adalah :
*"maslahat* yg *sesuai dgn tujuan, prinsip, dan dalil² Syara’,* yg *berfungsi* untuk :
🟧 *menghilangkan kesempitan,* baik yg bersifat *dhoruriyah* maupun *hajiyah."*
Jadi,
📝 *MASHOOLIHUL-MURSALAH* adalah :
*"maslahat²* yg *tdk ada dalil khusus* yg *menetapkan* atau *menolaknya,* mashlahat yg disasarkan pada *pertimbangan akal* namun ia *sesuai dgn tujuan² Syari’at."*
📙 *(Mukhtashor Al-I'tishom, _Abdul Qodir As-Saqqof)._*
⚫ Maka di *ranah MASHOOLIHUL-MURSALAH* ini :
⬛ *Para 'ulama memahami* bahwa :
*Asy-Syaari'/Pembuat Syari'at* (yakni *Alloh Ta'ala) menyerahkannya* kpd *kaum muslimin* atau *pemimpin mrk* atau *ahlinya.*
🟤 *Artinya :*
Asy-Syaari' *(Alloh) membolehkan* baik dgn *membuat sendiri* atau dgn *mengadopsinya* dari *umat lain,* dan *menerapkan aturan²* dlm ranah *MASHOOLIHUL-MURSALAH* ini :
🟫 *untuk kemashlahatan mrk* dlm *urusan² duniawi.*
⚪ Tergantung mashlahat tidaknya *berdasarkan akal* dan *pertimbangan* manusia,
*dgn syarat :*
⬜ *sesuai* dan *tdk bertentangan* dgn *prinsip², tujuan²* dan *HUKUM² SYARI'AT Islam.*
📑🗃️ *Termasuk* dlm ranah *MASHOOLIHUL -MURSALAH* ini adalah apa yg *disebut* dgn :
🇧1️⃣. *HUKUM² IDARIY (PENERTIBAN)* dan
🇧2️⃣. *IJRO'I (Prosedural, Administrasi).*
⏺️ *BOLEH hukumnya :*
➖ *membuat sendiri* atau
➖ *mengadopsinya* dari *umat lain,*
➖ dgn *syarat* sbgmn syarat diterimanya MASHOOLIHUL-MURSALAH yaitu :
⏹️ *Mashlahat* yg dituju :
➖ *selaras* dan *tdk bertentangan dgn prinsip* dan *tujuan² Syari'at,* dan
➖ *bentuk* dan *tatacara/pelaksanaannya* juga *tdk melanggar HUKUM² SYARI'AT.*
🗃️🔍 *CONTOHnya :*
🔡▶️ *Pembuatan Rambu² Lalu Lintas* dan *menetapkan sanksi administratif* jika ada yg *melanggar,*
🔡▶️ *Peraturan* penggunaan helm *dan* sabuk pengaman,
🔡▶️ *Sensus Penduduk,*
🔡▶️ *Pembuatan Akte Kelahiran,*
🔡▶️ *Pembuatan Buku Nikah,*
🔡▶️ *Pembuatan KTP, SIM,*
🔡▶️ *Surat² Kendaraan,*
🔡▶️ Pembuatan *Sertifikat Tanah, dll,* yg *semua* bentuk *aturan ini tdk terdapat nash² Syara'* yg *memerintahkan atau yg melarangya* untuk *membuat* dan *memberlakukannya.*
⏺️ *Tdk ada nash Syara'* atau *ketetapan Asy-Syaari'* yg *memerintahkan* untuk *membuat Rambu Lalu Lintas* model tertentu misalnya, dan dgn *sanksi hukum tertentu* bagi yg *melanggar* Rambu Lalu Lintas.
⏺️ *Asy-Syaari' (Alloh Ta'ala) menyerahkannya* kpd *manusia* untuk membuatnya atau tdk, *tergantung ada mashlahat atau tdknya* dlm pertimbangan manusia.
Dan ini *tdk bertentangan* dgn *prinsip* dan *tujuan Syari'ah.*
✅ Di *Darul Islam* pun, seorang *Amirul Mukminin* misalnya,
*boleh* membuat atau menetapkan sendiri, *boleh pula* mengadopsinya dari umat lain, bentuk² *ATURAN² IDARI* ini demi *kemashlahatan umum* dgn syarat mashlahat yg dituju, *selaras dgn tujuan² Syari'at* dan bentuk peraturan berikut pelaksanaannya *tdk bertentangan* dgn HUKUM² SYARI'AT.
⏺️ Dan hal ini *tdk bertentangan* dgn tujuan² Syari'at di mana *salah satu tujuan Syari'at secara umum* adalah untuk *mewujudkan kemashlahatan,* dlm hal ini adalah *MASLAHAT MURSALAT.*
Kholifah *'Umar bin Khoththob* rodhiyAllohu 'anhu
➖ pernah membuat *aturan pendataan pasukan* di mana hal ini *tdk pernah dilakukan oleh Nabi* shollAllohu 'alayhi wa sallam, dan Kholifah *Abu Bakar* rodhiyAllohu 'anhu.
➖ *Beliau* juga *mengadopsi* dari *(Persia atau Romawi)* dgn membentuk *Diwan Baytul Maal* dan *pencatat² nya* di mana hal ini *tdk terjadi* atau *dilakukan* pada *masa Nabi* dan Kholifah *Abu Bakar,* dan *tdk ada* seorang shohabatpun yg *mengingkarinya.*
⏺️ Dan jika *misalkan* terdapat *penyelisihan* dari HUKUM SYARI'AT pada *penetapan HUKUM² IDARI,* itu *bukan dan belum tentu* menjadikan *HUKUM² IDARIYAH* itu sbg *hukum kufur* atau *hukum th06hut* (yg bisa *mengeluarkan dari Islam* bagi yg *menerapkan* dan yg *menta'atinya).*
⏺️ *Penyelisihan* (penerapan) *ATURAN IDARI* dan *IJRO'I* dari HUKUKM² SYARI'AT hukumnya adalah *haram, dan bukan kekufuran.*
Karena *tdk setiap penyelisihan* dari Syariat adalah *kekafiran.*
Dilihat *bentuk dan tingkat* penyelisihan/pelanggarannya.
⏺️ *Contoh* dlm hal ini misalkan :
➖ pengharusan *membuka penutup wajah/niqob/cadar* untuk *kepentingan foto wajah* pada *Kartu Identitas* atau *KTP, SIM* dlm hal ini, pelaku yg membuka cadarnya *tidaklah dipandang* sbg *bentuk penghalalan* dan *mengingkari Syari'at cadar* yg artinya kekufuran, namun *paling jauh* hanya dipandang sampai batas *keharaman.*
➖ *Contoh lainnya* adalah :
*"membayar pajak",* seperti pajak yg kita kenal pada saat ini, artinya seseorang yg terpaksa membayar pajak yg dterapkan oleh negara kafir yg menetapkan pajak atas kaum muslimin, maka itu *masuk ke dlm hal yg haram* dan *bukan merupakan bentuk loyalitas* kpd *penguasa th09hut* serta *tdk mengeluarkan orang* yg dibebani pajak *dari Islam,*
*asalkan :*
*disertai ketidakrelaan* dlm *menjalani* semua keharaman *(note : bukan keSyirikan)* yg dipaksakan tadi.
🔍 Dan di *Daarul Kufr, HUKUM² IDARIYAH* seperti *Sensus, Kartu Identitas (KTP), Surat² Sertifikat dll,* itu *juga tdk tergolong hukum kufur* atau *hukum th06hut* sekalipun *dibuat* oleh *th06hut.*
*Tidaklah demikian.*
📝 *Karena* yg disebut *hukum th06hut* adalah :
*hukum²* yg dibuat *menyelisihi HUKUM² SYARI'AT* yg telah baku ditetapkan oleh Asy-Syaari' *Alloh* Ta'ala seperti pada *point 🇦 di atas* tadi.
Di mana mrk, *para pembuat* dan *legislator* itu *disebut th06hut* dan *dikafirkan* karena :
*membuat* dan *melegislasi* hukum dlm ranah yg *menjadi kewenangan Alloh* sbg *Asy-Syaari'.*
*Bukan* pada pembuatan dan pelegislasian *HUKUM² IDARIYAH* yg termasuk *ranah MASHOOLIHUL-MURSALAH.*
🔡📖📚📝🔡
*Dgn memahami hal ini* maka kita akan *memahami* dan bisa *memilah,* mana *hukum²/ undang²/ aturan* yg dibuat *menyaingi SYARI'AT,* yg kita sebut *hukum th06hut* yg kita *diwajibkan mengkufurinya,* dan *mana HUKUM² IDARI dan IJRO'I,* yg termasuk *ranah MASHOOLIHUL-MURSALAH.*.
🌈 *FAIDAHNYA*
Agar *terjauh dari sikap Ghuluw,* terhindar dari *Ifroth* dan *Tafrith, tdk menjadi Murji'ah* atau *Khowaarij* dlm :
*menyikapi penerapan hukum* yg *berlaku* di *Darul kufr* di mana *_kita_* dan *_kaum muslimin kebanyakan tinggal_* sekarang ini, dlm keadaan *tertindas (dipaksakan mentaati) hukum* yg *bukan hukum Alloh.*
🚧 *Contoh sikap Tafrith /Ifroth,* seperti :
*Murji'ah/Khowarij* karena disebabkan akan *KEBODOHAN* akan hal ini adalah *perkataan :*
❎ *"percuma menolak* hukum produk *demokrasi,* tapi *_masih menta'ati Peraturan Lalu Lintas_* di *negara demokrasi.!"*
❎ *"menolak demokrasi* tapi masih *_punya KTP negara th09hut!."_*
❎ *"teriak th09hut,* tapi *_masih memakai fasilitas_* yg di *negeri th09hut!"*
❎ *"Anti th09hut,* tapi *_pakai mata uang_* yg dikeluarkan oleh *th09hut".*
❎ *"katanya anti* pemerintah *th09hut,* tapi kok *_tetap bayar pajak?"_*
⚠️ *Dgn ucapan/sikap di atas* mrk :
*mendebat para muwahidin* yg *_ingin mengkufuri th09hut_* dan *_hukumnya_* yg *mengganti syariat Alloh Ta'ala.*
🔥 *Mrk bersikap* seperti :
➖ *Murji'ah* terhadap *pengingkaran atas hukum yg menyelisihi HUKUM SYARI'AT* (yg jelas *ditetapkan Alloh),* serta mrk seperti :
➖ *Khowarij* dgn *menganggap kufur* orang yg *(terpaksa) menjalani sekedar HUKUM IDARI.*
➖ *Mrk mengudzur* yg *harusnya wajib dikufuri* (seperti ini sikap *Murji'ah),* tapi
➖ *mengkafirkan* yg *seharusnya diudzur /tdk dikafirkan* (seperti ini sikap *Khowarij).*
*Semoga Alloh Ta'ala* segerakan *_kemenangan Islam_* dan *_kaum muslimin,_*
*Aamiin, yaa Robb.*
Allohu Ta'ala a'lamu bish showab,
*_walhamdulillahi Robbil 'alamin._*
*═हই❂͜͡✯░ ⃟ 📖📚░ ⃟✯͜͡❂ইह═*
*╚❖════۩ share ۩════❖╝*
2 notes · View notes
setelahhujanadapelangi · 1 year ago
Text
*PERSAUDARAAN IMAN vs PERSAUDARAAN KEKUFURAN*
◾ *_Persaudaraan diatas iman_*
Persaudaraan diatas iman (tauhid) adalah ikatan persaudaraan yang mulia, yang tak hanya berlangsung di dunia tetapi juga kan kekal sampai di jannahnya Alloh ta'ala. Dan Alloh ta'ala mengikat atau mempersaudarakan muslimin dengan ikatan iman (tauhid)- {Ali Imron : 103}.
Alloh ta'ala berkata tentang orang-orang yang bersahabat akrab,
الْأَخِلَّآءُ يَوْمَءِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِيْنَ.
*_"Teman-teman akrab pada hari itu sebagian mereka menjadi musuh sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."_*
[ Az-Zukhruf : 67 ]
Syaikh Ibnu Katsir menjelaskan, yakni semua sahabat dan teman-teman yang didasari bukan karena Alloh, kelak di hari kiamat berbalik menjadi permusuhan. Kecuali apa yang berdasarkan karena Alloh ta'ala, maka sesungguhnya hal itu akan tetap kekal berkat kekekalan Alloh ta'ala.
Abdurrozzaq mengatakan, dari Israil dari Abu Ishaq dari Al Haris dari Ali rodhiyallohu 'anhu sehubungan dengan ayat tersebut, yang dimaksud adalah dua orang mukmin yang berteman karib dan dua orang kafir yang saling berteman karib. Salah seorang dari kedua orang yang berteman itu diwafatkan dan ia diberi kabar gembira akan masuk surga, lalu teringatlah ia akan temannya itu. Maka ia berdoa, "Ya Alloh, sesungguhnya si fulan adalah teman dekatku. Dia selalu memerintahkan kepadaku agar taat kepadaMu dan taat kepada RosulMu, serta selalu memerintahkanku melakukan kebaikan dan melarangku dari perbuatan jahat, dan dia bercerita kepadaku bahwa aku akan bersua denganMu. Ya Alloh, janganlah Engkau sesatkan ia sesudahku hingga Engkau perlihatkan kepadanya seperti apa yang Engkau perlihatkan kepadaku sekarang (surga), dan Engkau ridhoi ia sebagaimana Engkau meridhoiku."
Maka dikatakan kepadanya, "Pergilah, sekiranya kamu mengetahui apa yang disediakan untuknya disisiku, tentulah engkau banyak tertawa dan sedikit menangis." Kemudian temannya itu diwafatkan, lalu keduanya bersua di alam arwah, maka dikatakan kepada keduanya, "Hendaklah salah seorang dari kalian memuji kepada temannya." Maka, masing-masing berkata, "Engkau adalah sebaik-baik saudara, engkaulah adalah sebaik-baik teman, dan engkau adalah sebaik-baik kekasih."
Apabila salah seorang dari dua orang kafir yang berteman meninggal dunia, lalu ia diberi ancaman akan masuk neraka, teringatlah ia kepada temannya, ia berkata, "Ya Alloh, sesungguhnya teman dekatku si fulan selalu menganjurkan aku untuk berbuat durhaka kepadaMu dan mendurhakai RosulMu, memerintahkan aku untuk melakukan kejahatan dan melarangku melakukan kebajikan, dan ia beecerita kepadaKu bahwa aku tidak akan bersua denganMu. Ya Alloh, janganlah beri ia petunjuk sesudahku hingga engkau perlihatkan kepadanya hal yang semisal dengan apa yang Engkau perlihatkan kepadaku (neraka), dan Engkau murkai ia sebagaimana Engkau murkai aku."
Maka temannya yang kafir itu diwafatkan. Kemudian berkumpulah keduanya, lalu dikatakan, "Hendaklah masing-masing dari kalian mencaci yang lainnya." Maka masing-masing dari keduanya mengatakan kepada temannya, "Engkau adalah seburuk-buruk saudara, engkau adalah seburuk-buruk teman, engkau adalah seburuk-buruk kekasih."
Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Abbas rodhiyallohu 'anhu, Mujahid dan Qotadah mengatakan bahwa setiap persahabatan akan menjadi permusuhan di hari kiamat kecuali orang-orang yang bertakwa.
Al Hafiz Ibnu Asakir dalam biografi Hisyam bin Ahmad meriwayatkan- yang ujungnya dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu bahwa Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam berkata,
*_"Seandainya dua orang saling mencintai karena Alloh, seorang berada di belahan timur sedangkan yang lainnya di belahan barat, niscaya kelak Alloh akan menghimpunkan keduanya di hari kiamat, lalu Alloh berkata, 'Inilah orang yang kau cintai demi karena Aku.' "_*
[ Tafsir Ibnu Katsir ]
◾ *_Persaudaraan diatas kekufuran_*
Sungguh, persaudaraan diatas kekafiran adalah kebinasaan di dunia dan di akhirat. Di dunia mereka tersesat dan di akhirat mereka saling berlepas diri dan saling berbermusuhan, dan tempat kembali mereka adalah jahannam.
Alloh ta'ala menghikayahkan perkataan Nabi Ibrohim 'alaihissalam,
وَ قَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةً بَيْنَكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضً وَ مَأْوَاكُمُ النَّارُ وَ مَا لَكُمْ مِنْ نَصِرِيْنَ.
*_"Dan berkata (Ibrohim), 'Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian ibadahi selain Alloh adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang diantara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian yang lain dan sebagian melaknat sebagian yang lain, dan tempat kembali ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong."_*
[ Angkabut : 25 ]
Ibrohim alaihissalam berkata kepada kaumnya dengan nada mengecam dan mencela mereka karena perbuatan mereka yang buruk, yaitu beribadah kepada berhala- berhala. Bahwa sesungguhnya kalian peribadahan kepada itu hanyalah untuk mengikat sebagian dari kalian dengan sebagian yang lain dalam ikatan persahabatan dan kasih sayang di dunia ini.
ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
(Kemudian pada hari kiamat)
Keadaan tersebut berbalik, persahabatan dan kasih sayang menjadi permusuhan dan kebencian. Kemudian,
يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ
(Sebagian kalian mengingkari sebagian yang lain)
Yakni saling mengingkari apa yang pernah dilakukan diantara kalian.
وَ يَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
( Dan sebagian kalian melaknat sebagian yang lain)
Yaitu para pengikut melaknati para pemimpinnya. Begitu pula sebaliknya orang-orang yang diikuti melaknati para pengikutnya. Sebagaimana disebut dalam ayat lain,
كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا
*_"Setiap satu umat masuk (ke dalam neraka), mengutuk kawannya yang menyesatkannya."_*
[ Al A'rof : 38 ]
وَ مَأْوَاكُمُ النَّارُ وَ مَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِيْنَ
(Dan tempat kembali kalian adalah neraka, dan tiada bagi kalian para penolong.)
Artinya, tempat kembali dan berpulangnya kalian sesudah menjalani peristiwa hari kiamat ialah neraka, dan kalian tidak memiliki seorang penolong pun yang dapat menyelamatkan kalian dari azab Alloh. Demikian nasib yang dialami orang-orang kafir.
Adapun keadaan orang-orang mukmin berbeda dan kebalikan dari apa yang dialami orang-orang kafir. Ibnu Abu Hatim menceritakan yang ujungnya berasal dari Ummu Hani' (saudara perempuan Ali bin Abi Tholib) rodhiyallohu 'anha, dari Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam pernah berkata,
_"Aku akan menceritakan kepadamu bahwa Alloh subhaanahu wa ta'ala kelak di hari kiamat mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir disuatu tanah lapang yang luas. Maka siapakah yang mengetahui dimana kedua golongan itu berada ?" Ummu Hani menjawab, "Alloh dan RosulNya yang lebih tahu." Kemudian berserulah penyeru dibawah Arsyi, "Hai ahlu tauhid," maka mereka bermunculan- menurut Abu Asim mereka mengangkat kepalanya masing-masing. Kemudian berseru lagi, Hai Ahlu tauhid, sesungguhnya Alloh telah memaafkan kalian." Maka manusia semua bangkit, sedangkan sebagian dari mereka memegang sebagian yang lain karena masala kedzaliman semasa di dunia. Kemudian berseru lagi, " Hendaklah sebagian kalian memaafkan sebagian yang lain, dan Alloh-lah yang akan menanggung pahalanya."_
[Tafsir Ibnu Katsir ]
◾ *Urgensi baroah.*
Baroah (berlepas diri) dari orang-orang kafir atau musyrik dan berlepas diri dari kesyirikan atau kekufuran mereka adalah perintah Alloh ta'ala yang paling urgen dan utama. Ia adalah separuh keimanan, yang Alloh ta'ala tak menerima keimanan sesorang kecuali seutuhnya (tauhidulloh dan baroah dari syirik beserta para pelakunya).
Dan sungguh, dihari kiamat orang-orang bersahabat diatas kesyirikan atau kekafiran, bersama dan berkasih sayang diatas berhala hukum, sistem atau ideologi syirk/kufr, mereka akan saling berlepas diri (baroah) dan saling bermusuhan di hari kiamat, pengikut dan yang diikuti saling berlepas diri dan saling memusuhi. Dan mereka mengalami penyesalan yang teramat dalam kenapa saat hidup di dunia mereka tak berlepas diri.
Alloh ta'ala berkata,
قَالَ الَّذِيْنَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ رَبَّنَا هَاؤُلَآءِ الَّذِيْنَ أَغْوَيْنَآ أَغْوَيْنَاهُمْ كَمَا غَوَيْنَا تَبَرَّأْنَا إِلَيْكَ مَاكَانُوْا إِيَّانَا يَعْبُدُوْنَ.
*_"Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka, 'Ya Robb kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu. Kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami."_*
[ Al Qoshosh : 63 ]
"Orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka"
Yaitu setan-setan, para pembangkang, dan penyeru kekafiran.
Setan-setan itu menyatakan pengakuannya, bahwa orang-orang tersebut telah mereka sesatkan, dan orang-orang itu mau mengikuti mereka, tetapi pada akhirnya setan-setan itu berlepas diri dari peribadahan yang mereka lakukan.
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا
*_"Yaitu ketika orang- orang yang diikuti berlepas diri dari orang-orang yang mengikuti."_*
[ Al Baqoroh : 166 ]
_Yakni para malaikat yang mereka jadikan sebagai sesembahan mereka ketika di dunia berlepas diri dari perbuatan mereka_.
وَ مَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيْبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَ عَنْ دُعَاءِهِمْ غَافِلُوْنَ. وَ إِذَا حُسِرَ النَّاسُ كَانُوْا لَهُمْ أَعْدَاءً وَ كَانُوْا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِيْنَ.
*_"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyeru (beribadah) kepada selain Alloh yang tidak dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka ? Dan apabila mereka dihimpunkan (pada hari kiamat) niscaya mereka (apa yang diibadahi selain Alloh) itu menjadi musuh mereka dan mengingkari peribadahan mereka."_*
[ Al Ahqof : 5-6 ]
وَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ أٓلِهَةً لِيَكُوْنُوْا لَهُمْ عِزًا. كَلَّا سَيَكْفُرُوْنَ بِعِبَادَتِهِمْ وَ يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا
*_"Dan mereka telah menjadikan ilah-ilah selain Alloh, agar (ilah-ilah itu) menjadi pelindung mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka (ilah-ilah itu) akan mengingkari peribadahan terhadapnya, dan mereka (ilah-ilah) itu akan menjadi musuh bagi mereka."_*
[ Maryam : 81-82 ]
Dan Ibrohim pernah berkata kepada kaumnya yang perkataannya disitir oleh Alloh ta'ala dalam kalamNya,
*_"Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian ibadahi selain Alloh adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang diantara kalian dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian yang lain dan sebagian kalian melaknati sebagian yang lain, dan tempat kembali mereka adalah neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong pun."_*
[ Al Ankabut : 25 ]
Alloh ta'ala berkata,
*_"Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat orang-orang yang dzalim itu dihadapakan kepada Robb mereka, sebagian mereka melontarkan perkataan kepada sebagian yang lain. Orang-orang yang dianggab lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, 'Kalau tidak karena kalian, tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman.' Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggab lemah, 'Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepada kalian ? (Tidak) sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.' Dan orang-orang yang dianggab lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, '(Tidak), sebenarnya tipu daya (kalian) diwaktu malam dan siang (yang menghalagi kami) ketika kalian menyeru kami supaya kami kafir kepada Alloh dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.' Kedua belah pihak menyatakan penyesalan ketika mereka melihat adzab. Dan Kami pasang belenggu- belenggu dileher orang-orang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan."_*
[ Saba' : 31-33 ]
Bahkan setan pun berlepas diri dari orang-orang yang disesatkannya.
Kalam Alloh ta'ala,
*_"Dan berkatalah setan ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, 'Sesungguhnya Alloh telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyelisihinya. Sekali-kaki tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian melainkan sekedar aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu janganlah kalian mencercaku, tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku dengan Alloh sejak dulu.' Sesungguhnya orang-orang dzalim itu mendapat siksaan yang pedih.' "_*
[ Ibrohim : 22 ]
▪️ Hubungan terputus diantara ahlu syirki/kufr, antara pengikut dan yang diikuti,
Kalam Alloh ta'ala,
وَ رَأَوُا الْعَذَابَ وَ تَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ.
*_"Dan mereka melihat siksa dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali."_*
[ Al Baqoroh : 166 ]
Yakni mereka melihat adzab Alloh dan terputuslah semua jalan untuk selamat, serta mereka tidak menjumpai suatu jalan keluar pun yang dapat menghindarkan dan memalingkan mereka dari neraka.
Atho' meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maksud kalamNya tersebut, yang dimaksud adalah hubungan intim dan kasih sayang.
Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid didalam riwayat yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Nujaih.
▪️Penyesalan mengikuti orang-orang sesat dan penyesalan berteman dengannya.
Kalam Alloh ta'ala,
وَ قَالُوْا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَ كُبَرَآءَنَا فَأَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا.
*_"Dan mereka berkata, 'Ya Robb kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)."_*
[ Al Ahzab : 67 ]
Thowus mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sadat ialah orang-orang yang terpandang dan orang-orang yang besar, yakni para cendekiawan mereka. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa kami mengikuti para pemimpin dan pembesar kami, yakni para tetua kami, dan kami menentang para Rosul dengan keyakinan bahwa pemimpin kami berada dalam jalan petunjuk dan sekarang ternyata mereka bukan berada pada jalan petunjuk.
[ Tafsir Ibnu Katsir ]
Kalam Alloh ta'ala yang lain,
وَ قَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّأُوْا مِنّا
*_"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, 'Seandainya kami dapat kembali (ke dunia) pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaiman mereka berlepas diri dari kami."_*
[ Al Baqoroh : 167 ]
Yakni seandainya kami dapat kembali lagi di dunia, pastilah kami akan berlepas diri dari mereka dan tidak akan beribadah kepada mereka dan kami tidak akan menoleh mereka sedikit pun, melainkan Kami akan mengesakan Alloh dengan beribadah kepadanya semata. Akan tetapi sebenarnya mereka dusta dalam pengakuanmya itu, dan bahkan seandainya mereka dikembalikan ke dunia lagi, niscaya mereka akan kembali melakukan hal-hal yang dilarang mereka melakukannya, karena sesungguhnya mereka itu benar-benar bedusta, seperti yang diberitakan oleh Alloh ta'ala tentang kedustaan mereka dalam hal ini.
[ Tafsir Ibnu Katsir ]
Dan di kalam Alloh ta'ala yang lain juga disebutkan betapa menyesalnya sesorang yang berteman dengan orang buruk dan sesat, yang membuat ia terpengaruh kesesatannya dan membuatnya jauh dari peringatan Alloh ta'ala ,
: يَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَالَيْتَنِي إتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلَا. يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلَا. لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنْ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَ كَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُوْلَا
*_"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang dzalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai, kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rosul." Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an telah datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia."_*
[ Al Furqon : 27- 29 ]
◾ Perintah menjauhi orang-orang kafir dan musyrik.
Dibanyak ayat Alloh ta'ala memerintahkan kita untuk berlepas diri dari orang-orang kafir atau musyrik, tidak bermuwalah kepada mereka, bahkan wajib memusuhi mereka (baca Al Maidah 51, Al Mumtahanah 1 dan 4, Al Mujadilah 22, dll), dan Alloh ta'ala memerintahkan kita untuk selalu bergabung dengan orang-orang sholih yang selalu mengingat (taat) kepada Alloh ta'ala.
Dan RosulNya shollallohu 'alaihi wa sallam diberbagai hadits memperingatkan kita kaum muslimin untuk memperhatikan dengan siapa ia berteman, karena seorang teman bisa mempengaruhi temannya, bahkan beliau katakan bahwa seseorang itu diatas dien temannya. Dan salah satu haditsnya Rosululloh menggambarkan bergaul dengan orang buruk bagai bergaul dengan seorang pandai besi, yang seseorang bisa terbakar apinya atau minimal kena asapnya yang tak sedap. Dan bergaul dengan orang baik, lurus dan sholih, bagai bergaul dengan seorang penjual minyak wangi, yang bisa jadi seseorang akan diberi minyak wangi darinya atau minimal dapat baunya yang harum. Ini gambaran bergaul dengan orang-orang yang baik, lurus dan sholih.
◾ Pesan salafush-sholih.
Tak kurang para salafush-sholih memperingatkan kita untuk menjauh dari orang-orang menyimpang dari kalangan ahlu bid'ah dan ahlu syirki/kufri. Agar syubhat kesesatan tak bertiup di hati kita. Sungguh, awal penyimpangan seseorang adalah dari bertautnya syubhat di hati yang berasal dari orang-orang sesat.
~Muhammad bin Sirin rohimahulloh berkata,
أن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم
*_"Sesungguhnya ilmu ini adalah dien (kalian), maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil (ilmu) dien kalian."_*
[ Diriwayatkan Ibnu Rojab dalam Al Ilal 1/355 ]
~Ibrohim An-Nakho'i rohimahulloh berkata,
كَانُوْا إِذَا أَتَوْا الرَّخُلَ لِيَأْخُذُوْا عَنْهُ، نَظَرُوْا إِلَى هَدْيِهِ وَ إلَى سَمْتِهِ وَ صَلَاتِهِ ثُمَّ أَخَذُوْا عَنْهُ.
*_" Mereka (para salaf) dahulu jika mendatangi seseorang untuk mengambil (ilmu) darinya, mereka memperhatikan dulu pada petunjuk (akidah)-nya, akhlaknya, sholatnya, baru setelah itu mereka mengambil ilmu darinya."_*
[ Sunan Ad-Darimi no. 434 ]
~Imam Malik rohimahulloh berkata,
لا تمكن زاءغ القلب من أذنك، فإنك لا تدري ما يعلقك من ذالك
*_"Jangan engkau biarkan (perkataan) orang yang hatinya terdapat penyimpangan masuk ke telingamu. Karena engkau tidak tahu yang akan bertaut (dalam pikiranmu) dari (perkataannya) itu."_*
[ Al I'thishom 1/99 ]
Karena itu, tetap bersama orang-orang yang beraqidah benar dan bernanhaj lurus, dan menjauh dari para ahlu ahwa' adalah suatu yang sangat utama, agar kita tetap berada di jalan lurus (shirotul mustaqim), jalannya para Nabi dan Rosul, dan jalannya Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam dan para sahabat rodhiyallohu 'anhum.Tetaplah bersama penempuh jalan mereka, jalan iman (tauhid), dan bersaudara diatasnya. Kelak Alloh ta'ala kumpulkan bersama mereka di jannahNya bi idznihi.
Wallohu a'lam.
*# Al Bulury*
_____________________________
[صورة 576.jpg]
Tumblr media
0 notes
setelahhujanadapelangi · 1 year ago
Text
0 notes
setelahhujanadapelangi · 1 year ago
Text
WAJIBNYA MENJELASKAN KEPADA AWAM PERKARA-PERKARA KEKAFIRAN..☝🏴
===================================
Pesan salah satu ulama dr kalangan syafi'iyyah syaikh Al bakri ad dimyati rahimahullah dalam i'anuth thalibin juz 4 hal 133
وقال السيد البكري الدمياطي (ت 1310هـ) في إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين( م2/ج4/133): "واعلم أنه يجري على ألسنة العامة جملة من أنواع الكفر من غير أن يعلموا أنها كذلك فيجب على أهل العلم أن يبينوا لهم ذلك لعلهم يجتنبونه إذا علموه لئلا تحبط أعمالهم ويخلدون في أعظم العذاب، وأشد العقاب، ومعرفة ذلك أمر مهمّ جدًا، وذلك لأن من لم يعرف الشرّ يقع فيه وهو لا يدري، وكل شرّ سببه الجهل، وكل خير سببه العلم، فهو النور المبين، والجهل بئس القرين"اهـ
Beliau berkata: “Ketahuilah bahwa banyak orang-orang awam yang dengan lidahnya telah berucap kufur tanpa mereka ketahui bahwa sebenarnya hal itu merupakan kekafiran dan menjatuhkan mereka di dalamnya.
Maka wajib atas seorang yang memiliki ilmu untuk menjelaskan bagi mereka perkara perkara kufur tersebut supaya bila mrka mengetahuinya mk mreka akan menghindarinya, dan dengan demikian maka amalan mereka tidak menjadi sia sia serta mereka tdak dikekalkan di dalam neraka (bersama orang2 kafir dalam siksaan besar dan adzab yg sangat pedih.
Sesungguhnya mengenal masalah masalah kufur itu adlh perkara yg sangat penting, karena seorang yg tdak mengetahui keburukan maka sadar atau tidak ia pasti akn trjatuh di dalamnya.
Dan sungguh setiap keburukan itu sebab utamnya adalah kebodohan atau tidk memiliki ilmu dan setiap kebaikan itu pangkalnya adalah ilmu, maka ilmu adalah petunjuk yg sangat nyata trhadap segala kebaikan, dan kebodohan adalh seburuk buruknya teman utk kita hindari.
#pelajaritauhid ☝️🏴
1 note · View note
setelahhujanadapelangi · 1 year ago
Text
Diantara Manusia Ada yang berjihad membela agama Allah dan ada pula yang berjihad Membela Thogut..
Lalu mau diposisi manakah kita sekarang?
Karena yang membela Agama Allah itu tidaklah banyak bahkan diantara manusia ada yang murtad dan malah memusuhi Dien ini...?
Persiapkan diri kita untuk Meraih Syahid membela Dienullah karena hakekat kemenangan adalah mati masuk Jannah dan itu kemenangan yang sebenarnya..
Tumblr media
4 notes · View notes