sewajarnyaaa - Tumblr blog

[sewajarnyaaa]

Hal paling bodoh itu mengecewakan banyak orang demi seorang yang mengecewakanmu. Dan, saya melakukan itu dalam waktu yang cukup lama.

[sewajarnyaaa]

[aww mlu bnget]. https://www.instagram.com/p/B9i3HrnDsKD/?igshid=1pja25zr3qjzx

[sewajarnyaaa]

"Memang, aku yang paling mahir mematahkan harapan dari setiap keinginanmu dan kamu yang tidak mahir membuatku masuk dalam keinginanmu. Kita memang bukan apa-apa, kita tak perlu menjadi siapa dan kita tidak seharusnya ada. Mudah? Tidak."

- Avaky

[sewajarnyaaa]

"Kita tidak pernah kehilangan, kita hanya tidak bisa mengikhlaskan."

- Avaky

[sewajarnyaaa]

Aku tidak menemukan ku,

Pada tungku api itu

Dimana hangat hanyalah semu.

Aku tidak menemukan ku,

Pada rintik hujan itu

Dimana basah hanyalah lalu.

Aku tidak menemukan ku,

Dimana pun, kapan pun

Tapi aku disini menunggu giliran mati.

- Avaky

Jakarta, 2018.

[sewajarnyaaa]

"Temui aku di halamanmu jika kamu sedang merindu, atau temui aku di setiap kesepianmu. Barangkali obat rindu bukan hanya temu tapi juga sekedar mengingat yang telah berlalu."

Avaky

[sewajarnyaaa]

"Mungkin nanti kita sama-sama berhenti setelah sama-sama lelah mencari dan tugas kita hanya saling menemukan."

Avaky

[sewajarnyaaa]

Kamu itu baik, lalu apakah salah aku yang tidak baik menginginkanmu? Jelas aku salah, untuk saat ini kamu yang baik sibuk mencari yang terbaik sampai akhirnya membuatmu lupa kalau kamu bisa lebih dari sekadar mencari yang terbaik. Ya, kamu bisa memperbaiki sesuatu yang tidak baik menjadi lebih baik bahkan menjadi yang terbaik; Dan itu aku, jika kamu berkenan. • Hidup ini saling melengkapi bukan? Tapi mengapa kamu selalu melangkahi yang seharusnya bisa kamu lengkapi? Aku sedang tidak berbicara tentang rindu atau juga masa lalu, ini perihal pola pikirmu. Atau mungkin hanya aku saja yang berlebih, ah memang begitu yang selalu kamu tuduhkan padaku. • Mungkin yang kamu ingat dariku hanya terik siang dengan segala panas yang menghantam kulitmu, membakar seluruh pikirmu akan aku. Dan jadilah aku sesuatu yang tidak baik bagimu, bukan begitu? Jika iya, maafkan. Aku tak memperlihatkan bagaimana senja padamu dan kamu tidak perlu berharap bagaimana senja di hari-harimu. • Foto ini diambil pada tanggal: 01/01/2018 pukul 05:43.

[sewajarnyaaa]

"Yang membekas dari hujan bukanlah rintiknya, tapi senyum mu yang ada sebelum hujan membasahi pipi mu."

- Avaky

[sewajarnyaaa]

Aku terkurung di suatu ruang yang kamu sebut mencintai, aku terjebak di sebuah lubang kamu sebut memiliki. Aku ingin terbang, namun sayapku tertahan karenamu.

Avaky.

[sewajarnyaaa]

Membencimu hanyalah hal konyol bagiku karena membuatku masuk ke setiap inci tentang dirimu, tentang kehidupanmu yang tanpa aku sadari. Jauh lebih dalam lagi dari itu hanya membuatku takkan kemana-mana, atau sekadar berjalan dengan siapa di jalan yang mana.

Avaky

[sewajarnyaaa]

Hm..

Aku rindu bercengkrama denganmu.. Seperti membahas hari ini siapa yang hatinya patah lebih dahulu, aku atau kamu? Lalu nyatanya kita sendiri orang yang lebih sering mematahkannya.

Aku rindu bercanda denganmu.. Saat aku memanggilmu "Bu, kamu sedang apa?" Lalu kamu menjawab, "Aku sedang menunggu, bukan kamu, bukan juga dia, entah siapa. Tapi aku mencoba menghibur diri dengan memasak, kamu pingin mencicipinya?" Kemudian kita larut dalam tanya-tanya itu sendiri tanpa tahu apa jawaban dari semua pertanyaan itu.

Aku rindu bercerita denganmu.. Perihal segala apapun, tentang kantung doraemon atau hatimu yang dipatahkan olehnya sebab harapan yang tidak sesuai dengan apa yang sudah kamu bayangkan sebelumnya dan kemudian hanya jadi sesak yang menahan airmatamu jatuh membasahi pipimu.

Aku rindu berbalas pesan denganmu.. Sedari pesan yang begitu panjang hingga hanya berisi satu huruf saja atau saat pagi datang lalu kamu bilang dalam pesanmu, "Maaf semalam aku sudah tertidur" kemudian matahari tersenyum.

Tapi entah apa kamu juga merindukanku atau tidak, yang ku lihat dari kejauhan kamu baik-baik saja dan juga kamu begitu bahagia. Mungkin kita dipertemukan bukan untuk merakit kebahagian namun merakit kenangan yang sebagian dilupakan dan sebagian disimpan untuk pembelajaran.

-- Avaky.

[sewajarnyaaa]

Penampilan berkesan dari Ali Al-Fatlawi & Wathiq Al-Ameri yaitu "Vanishing borders, Or let's talk about the situation in Iraq". Kemudian ada juga karya dari Kaisuke Takahashi "The Fictional Island" instalasi video kanal majemuk. Dan yang terakhir karya dari I Made Djirna "Usung Heroes" instalasi media campuran dengan batu gamping. Selalu senang dengan acara seperti ini, dipembukaan kemarin benar-benar sangat meriah. Senang juga bertemu dengan para seniman nusantara dan mancanegara. Apalagi begitu banyak shinta yang membuat mata selalu tertuju meratapi sambil dalam hati berkata: Indah, Indah, Anugerah. #jakartabiennale #jiwa #art

[sewajarnyaaa]

SEDIKIT KALIMAT DARI GUE UNTUK ORANG TERSAYANG

Hallo salam sekut semuanya,

Balik lagi dengan gue yang udah lama gak nulis di blog, mungkin karena lagi asik dengan YouTube yang bisa bercerita secara audio dan visual. Haha maafkan, yak! Nah, itu maaf yang pertama, masih ada beberapa maaf lagi berikutnya, tapi sebelum itu, izinkan gue bercerita sedikit tentang apa yang terjadi di media sosial gue, khususnya Twitter.

Minggu lalu gue berkunjung ke salah satu kampus karena ada kerjaan, di sana gue Insta Story kalo gue sedang berada di kantin kampus tersebut, banyak DM yang masuk menanyakan “Bang, ketemu orang yang berinisial HA, gak?”, banyaknya orang yang menanyakan itu membuat gue Googling, yang ternyata HA sedang ramai dibicarakan soal video pribadi yang disebar oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab. Gue tekankan di sini, gue sama sekali gak ngejudge orang yang membuat video tersebut, bahkan gak ngejudge siapapun, tapi masalah timbul ketika gue ngetwit “Berkunjung ke kampus bla bla dan gak ketemu HA”, ya memang gak ketemu, kan udah lulus. Di sini gue salah, point salah yang gue terima adalah, gue menyebutkan jelas nama kampus dan nama orang, dimana itu sudah sangat salah. Kemudian gue melanjutkan pekerjaan dan sorenya gue buka Twitter lagi dan rame, di situ gue langsung meminta maaf karena twit yang gue tulis, tanpa ada pembelaan, karena memang gue yang salah dan twitpun gue hapus beberapa jam kemudian. Kenapa hapusnya beberapa jam kemudian? Karen biar orang tau kesalahan yang gue buat.

Setelah permintaan maaf, kecaman dan makian tak kunjung berhenti dari orang-orang yang jarinya buas. Ada yang ngatain pake nama-nama binatang, bawa-bawa keluarga, bahkan teriak bunuh dan bakar. Gue berfikir, sebegitunya kah? Awalnya gue diemin, tapi suatu ketika pas gue buka tab mention, makin banyak yang seperti itu, memaki dengan merendahkan Ibu gue. Lalu jari ini terpelatuk ngetwit, twit pertama gue bertanya, “Kalau gue bahas sextape P*ris Hil*on dan K*m Kardash*** apakah gue akan diserang juga? Lalu twit berikutnya lebih parah, gue bilang "Tau gak siapa yang lebih galak dari Kim Jong Un? Yaitu feminist kurang ngew* yang lagi dapet”

Di sini gue salah, karena menyebut feminist seperti itu, menyamakan yang menyerang gue dengan sebutan tadi, harusnya gue diam saja dan membiarkan orang-orang ini ngebacot seenaknya ya karena mereka punya hak untuk itu. Gue salah karena telah menyinggung teman-teman gue dan orang lain.

Sekali lagi tanpa ada pembelaan, gue meminta maaf buat orang-orang baik yang tersinggung atas twit gue, meminta maaf kepada temen-temen gue yang mengecap “kok, Gofar jadi cetek gini?” dan meminta maaf kepada pak Kim Jong Un karena bawa-bawa namanya. Ini murni salah gue, gak perlu bawa-bawa pekerjaan dan orang terdekat gue.

Gue mendapatkan banyak pelajaran di era judgmental ini, yang pertama harus berhati-hati dalam ngetwit, yang berikutnya kalo marah jangan pegang henpon.

Akhir kata, i love you guys!

Muach!

Gofar Hilman

[sewajarnyaaa]

Kita adalah kata ganti dari kata karena kita hanyalah kata-kata; Yang tak nyata, yang tak benar-benar ada. Hanya kata.

Avaky

[sewajarnyaaa]

Jangan mencari aku, aku juga tidak sedang mencarimu. Jangan menghindari aku, aku juga tidak sedang menghindarimu. Temui aku, lalu katakanlah bahwa hanya aku yang dapat mencintaimu.

Avaky

[sewajarnyaaa]

Seringkali hidup terlalu rumit, seringkali juga kita manusia selalu merasa paling sulit. Namun jarang sekali dari kita mensyukuri apa yang sudah ada hingga hari ini.

Avaky