shiroitokuroi

[shiroitokuroi]

Ternyata memang hanya likuNya

Nyatanya sekarang aku masih di jalanku

Masih dalam doaku

Masih dalam harapku

Walau seakan akan seperti mustahil

Namun tidak bagi NYA

Benar kan Tuhan..

Engkau pasti mendengarkan semua doa ku

Aku yaqin akan takdir baikmu akan datang

Pada waktu yang tepat

Dan cara paling baik

Siapa dia, aku yaqin ENGKAU sedang mempersiapkannya

Aaamiiin...

[shiroitokuroi]

Cukup sampai di sini saja

Hi

Aku ingin bercerita tentang seorang perempuan. Dia sedang mengalami dilema dan polemik di dirinya sendiri. Bimbang pada keadaan dan pikirannya diri sendiri.

Suatu ketika dia bertemu dengan seseorang. Awal mula seperti kenalan biasa dan berjalan seperti biasa. Menjadi teman sejawa selayaknya orang pada umumnya.

Hingga suatu ketika ada perasaan hangat yang sudah lama tidak pernah dia rasakan. Perasaan ini seperti ada seseorang yang mengkhawatirkan tentang keadaannya.

Sekian lama tidak seorang pun pernah berkata pada dirimya tentang kepedulian. Seorang itu berkata " Jangan hujan-hujan, nanti sakit"

Hampir tidak seorang pun pernah berkata seperti itu kepadanya. Padahal boleh jadi orang tersebut berkata seperti itu karena sudah biasa.

Ya Tuhan apakah ini cobaan.

Ataukah memang jalan?

==============================

Aku tak mau sakit lagi. aku juga tak mau jatuh lagi. Sudah lelah merasakan debaran ini. jika memang bukan untukku, juga tidak apa-apa. Aku juga cukup sadar diri, terlalu banyak kekurangan.

Namun aku juga selalu berharap akan ada jalanNya yang terbaik dan CaraNya yang terbaik juga.

Aku hanya mampu berusaha dan berdoa, selebihnya terserah Tuhan saja.

Cukup ujiannya Tuhan

Cukup

[shiroitokuroi]

Aku hanya mampu berdoa

Tak mampu selainnya

Berusaha selalu ceria

Walau dalam terluka

Tuhan..

Doaku menangkan aku kali ini ya Rab

[shiroitokuroi]

Waktu itu

Di jam istirahat itu

Dan di perpustakaan itu

Aku melihatmu bukan mencari buku

Mondar mandir dengan wajah lugu

Aku terheran sambil termangu

Di sela-sela rak buku kita bertemu

Barulah kau datang menghampiriku

Sambil menyodorkan buku warna biru

Judulnya catatan sejarahmu

Rupanya kau meminjamiku

Ku ucap : Terimakasih temanku

Walau hati ingin bilang kau cinta pertamaku

Kemudian ku kembali ke bangku

Duduk sambil menunggu orang di depanku

Dan kau hadir tepat bel berseru

Tanda kelas akan segera dimulai oleh guruku

Tiba-tiba kau menoleh di depanku

Dengan cekatan mengambil pensilku

Tanpa permisi kepadaku

Seperti itu milikmu

Dan ku terbiasa dengan itu

Kau menoleh sekali lagi dihadapanku

Dan meletakkan wajahmu di mejaku

Sambil memandangku

Dengan wajah usilmu

Terlihat jelas ada sesuatu

[shiroitokuroi]

"Gapapa sebisanya,"

Kataku dalam hati

Sambil menikmati es krim bersama kawanku

Tak terduga saja aku berkunjung ke meja itu

Dan kau menghampiri meja yang sama

sapaan lembut itu masih teringat dalam benakku

Mata ini bertemu

Sekejap saja beradu pandang

Hingga kawanku datang mengganggu

Dengan kikuk ku segera menyudahi pekerjaanku

Kau pun sama mendengarkan penjelasan dari kawanku

dengan berat hati ku harus meninggalkan meja itu

Begitulah hal tak terdugaku bertemu denganmu

Sekian lama ku tak jumpa kembali denganmu

Namun pandangan itu masih terasa

Ingin ku sapa namamu jika ada kesempatan sekali lagi

Suatu saat ku berada di kota lain

Diwaktu liburan akhir januari

Sesekali ku melihat jalanan

Sambil menikmati kopi dingin dan hujan

Kendaraan silih berganti lalu lalang

Tak ku duga kau berada di kota yang sama

Kulihat kau berjalan di cafe yang sama

Dan kau memesan kopi yang sama

Namun kau di meja yang berbeda

Hanya berjarak 2 kursi dengan ku

Akankah ku sapa dirimu?

[shiroitokuroi]

Ternyata betul juga kata orang, kalo event ini bisa jadi salah satu stress release

[shiroitokuroi]

"'Sadar diri, sadar posisi'"

Memetiknya hanyalah angan-angan

Memandangnya hanya sebuah kemampuan

Membingkai dalam lensa harapan

Agar senyumnya tersimpan

Memilih menjaga tatapan

Agar tidak ada yang terluka sebagai kenangan

Walau batin menjerit kesakitan

Selamat tinggal duhai sapaan

Semoga bertemu di lain jumpa~an

tulisan

[shiroitokuroi]

Tolong bantu aku.

Aku hanya ingin apa yang jadi garis nasibku

[shiroitokuroi]

Aku tak bercerita

Hanya kepala saja yang serasa penuh

Aku tak berteriak

Hanya dada terasa sesak

Aku tak menangis

Hanya senyum terasa berat

Aku tak mengapa

Hanya kamu saja alasannya

[shiroitokuroi]

Di tempat ini

Tempat yang ku kunjungi selepas kerja. Suasananya biasa aja. Cuma sepi aja.

Sambil ndengerin musik lewat earphone dan sruput thai tea, menunggu senja muncul.

Aku ketika malas pulang atau lelah seharian kerja

Sambil sesekali ngelamun atau hanya sekedar dumb scrolling sosmed.

Alasan utamanya memang sedang tidak baik baik saja. Rasanya ingin pergi, namun takdir menghendaki di posisi ini.

Entah mau sebarapa cup thai tea yang harus ku tenggak demi untuk menjalani hari.

Hidup. Dasar memang kurang ajar buat diriku

[shiroitokuroi]

Aku,,, ternyata yang tidak mampu.

[shiroitokuroi]

Terkadang naik motor selepas kerja

Pergi tanpa arah tujuan

Hanya menikmati angin sore hari

Sambil menikmati nuansa jalanan

Sambil sesekali mengusap setetes air mata.

Cukup diri sendiri apa isi kepala ini

[shiroitokuroi]

Hujan turun 2 hari ini.

Membuat rasa sendu ini merekah kembali.

Syahdunya swara hujan dengan secangkir kopi hitam, sudah membuat pikiran ini mengingat kembali masa perjuangan.

Walau sekarang pun masih berjuang.

Namun saat itu perjuanganku hanya melawan wajah semu merahku karena malu.

Saat ini perjuanganku ialah menghilangkan kenangan singkat itu, menepis rasa rindu, serta memberontak menolak namamu tersebut di pagi hariku.

Jika memang suatu saat nanti, ku bisa bertemu kembali dengan mu, aku harap engkau mau menyapaku terlebih dahulu. Karena aku tetap sama, seperti dulu yang hanya memandangmu dalam degup hati yang tak karuan.

Begitulah hujan ini menggiringku ke dalam jurang. Namun aku sangat menikmatinya.

Terimakasih hujan

[shiroitokuroi]

Ya Allah sedih kali idupku ini.

[shiroitokuroi]

Again,,

I have a sad story.

Poor girl, she just want warm blanket at night and a cup of tea with deep talk to someone.

As simple as all of girl around the world do. But it's not to her.

She just can scream with silence, cry at midlle night, and tigh hug her pillow under cold weather at her dark room.

After that, the sun rises, she make big smile to all of her friends.

She do all of this every single day.

[shiroitokuroi]

Bolehkah aku tau alasan dulu aku mau lahir di dunia.

[shiroitokuroi]

Matahari saja mau mengalah dan seindah ini.