menulis untuk diri sendiri, apapun itu instagram.com/shobriin
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ada yang lebih banyak keluhnya, tapi tak seberisik aku 😔
Jalanin aja sampai kita dititik capek secapek capeknya, dan setawakkal tawakkalnya, dengan berjalannya waktu, nanti juga akan baik-baik saja, walaupun entah kapan adanya
0 notes
Text
Ku tuliskan ini untukmu yang entah dimana
Hi, kaifa haalukum?
Rasanya ingin sekali menanyakanmu seperti ini, tapi sayang aku sudah tak bisa menjadi bagian dari kehidupanmu. Yah, terakhir kali balasan mu yang kubaca adalah kamu akan kembali seperti dulu yang tak mengenalku lagi. Ketika membaca itu, rasanya sakiiiit banget dan rasanya ingin membalas bahwa aku masih ingin menjadi bagian darimu, walaupun hanya sebatas nama. Tapi aku tau, sudah banyak permintaan terakhirku jadi biarkan saja jika itu mau mu.
Aku sadar diri, aku bukan seseorang yang istimewa, yang dengan mudah dihapus oleh ingatanmu, dan memang setiap laki-laki sangat mudah melakukannya.
Nyatanya aku sendiri ingin sepertimu tapi sayang semakin rasanya ingin menghapusmu tentangmu, malah semakin membekas. Rasanya lelah sekali dengan semua keadaan ini. Aku yang setiap harinya harus menahan tangis di antara riuhnya orang kamar. Aku yang rutin menangisimu disaat sunyinya kamar mulai datang. Aku yang terus terbangun disetiap tidur ku. Sampai aku terus berpikir ada apa dengan namamu. Yang padahal aku saja tak tau tentang mu, kamu menutupi semuanya tentangmu. Padahal dulu aku sering menanyakan tentang siapa dirimu, tapi mungkin kamu enggan menjawabnya sehingga kamu pasti mengalihkan pertanyaan itu. Aku yang terlalu takut kembali bertanya, hanya bisa diam. Tapi aku sedikit bersyukur yang tak tau tentang mu lebih banyak, tapi aku juga sedih karena aku tak tau tentang mu atau keadaan mu.
Rasanya lelah sekali apalagi kedua mata ini. Yang sulit di pejamkan namun sekali dipejam harus terbangun tanpa sebab.
Maaf aku terus mengeluhkan tentang keadaan ku, tapi perlu kamu tau aku berusaha kuat di depan orang lain, termasuk sosmed ku.
Bersyukur kegiatanku full dan butuh pekerjaan fisik yang ekstra setiap harinya, yang membuatku harus bertahan untuk melewati hari-hariku. Tapi ada keadaan dimana aku perlu banyak meminta ampun kepada Allah, dimana aku seperti sedikit membenci sore dan malam, apalagi hari libur. Karena di waktu itu aku harus bercengkrama dengan kesunyian. Sebegitu takutnya aku dengan kesunyian
Ketika aku berpikir mungkin aku perlu kembali ke rumah asalku, yaitu keluarga ku. Aku tau, salahku yang telah membuat rumah baru dengan mu, sehingga aku harus meletakkan rasa nyaman padamu. Aku tau itu. Seharusnya ketika keluhkan sudah bertumpuk, aku harus segera pulang, mengistirahatkan semuanya. Tapi sebenarnya aku punya alasan untuk terkadang memilih untuk tak pulang. Jarak waktu dengan rumah yang seharusnya aku pulang inilah masalahnya. Ketika aku membutuhkan mereka, waktu yang memberi jarak antara kami. Namun disaat itu, waktumu serasa dekat denganku.
Sebenarnya semuanya salah ku, aku yang tak menasehati mu untuk jangan pedulikan aku. Dan semuanya adalah salahku.
Aku tak tau bagaimana keadaan mu setelah malam itu. Rasanya ingin bertanya, tapi bukankah yang menghentikan semuanya adalah aku? Seharusnya itu yang menjadi alasan aku untuk masa bodoh tentangmu. Nyatanya aku seolah-olah terpukul perihal bagaimana keadaanmu. Walaupun sebenarnya cuma 5 hal yang ingin ku tanyakan kepadamu, namun semuanya harus ku pendam, dan biarkan Allah menjawabnya
1. Aku ingin menanyakan bagaimana kabarmu?
2. Apakah kamu merasakan keadaan yang sama denganku saat ini?
3. Apakah dengan hari-hari yang sudah berlalu ini, aku masih menjadi bayangmu?
4. Apakah sebaiknya aku menghapus semua tentangmu ataukah aku harus bertahan dengan semuanya sampai saatnya aku lelah dan menganggap kehilangan ini biasa saja ?
5. Perlukah aku bertahan dan menyimpan ruang kosong hanya untuk mu ?
Dan pertanyaan-pertanyaan ini ingin ku tanyakan agar aku tau apa alasanku untuk menjalani hidup-hidup ku nanti. Karena aku tak tau kapan orang baru akan datang dan menjadi bagian hidupku. Aku hanya takut jika aku sulit melupakan mu dan aku dzolim dengan orang baruku itu.
Apalagi kamu tau, aku sangat sulit menyimpan rasa kepada yang lain. Dan itu seperti ujian untukku. Sesulit itu aku mencintai orang lain. Karena seringnya aku mengecewakan orang lain, meninggalkan orang lain dengan luka-luka yang ku buat atau meninggalkan nya dengan bangunan yang ku hancurkan. Maaf untuk siapapun yang telah ku tinggalkan. Maaf untuk 2 orang yang telah mendahuluiku. Bayang-bayang permintaan terakhir kalian masih begitu terngiang, maaf karena aku tak segera kembali padahal tidak ada alasan untuk terus meninggalkan. Dan kini aku melakukannya kembali, meninggalkan mu walaupun dengan alasan yang kamu pun akan melakukan nya.
Aku tidak marah bahkan akan terus menyalahkan diriku. Tapi aku marah kepadamu, kenapa bukan kamu yang meninggal ku saja, kenapa harus aku yang pertama kali ingin meninggalkan mu ? Kesekian kali aku harus meninggalkan orang lain, walaupun itu keputusanku dengan banyak alasan.
Tapi tenang, sekali lagi itu salahku, kenapa aku yang mengawalinya? Dan memang seharusnya aku pula yang harus mengakhiri semuanya.
Dengan air mata yang tak henti sedari aku terbangun dari tidur siangku tanpa sebab dan sebelum ku buka aplikasi ini, aku berharap kamu selalu baik-baik saja disana. Dan ku harap, suatu saat nanti aku bisa bertemu denganmu dengan versi kita yang lebih baik lagi, walaupun hanya untuk menyapa dan memberi salam.
Ternyata sesulit itu meninggalkan Bandung yah. Apalagi meninggalkan seseorang didalamnya.
Terakhir, perlu kamu tau Allah mengujiku dengan kembalinya orang-orang yang dahulu menyukaiku, mereka yang entah berantah darimana tiba-tiba muncul seolah-olah memberi ruang peluk untuk ku. Tapi aku sadar aku berhenti darimu karena memang seharusnya aku berhenti, bukan malah menerima dan masuk ke ruang itu agar dikasihani kemudian membuat masalah baru lagi.
Dan perlu kamu tau juga, kontak WhatsApp mu selalu menjadi orang yang sering di hubungi dan aku tak tau kapan akan tergantikan ata bergeser. Dan aku akan selalu menunggu story mu, dimana pun itu, semoga saja aku tak melewatkan itu, karena hal itu sangatlah langkah.
Aku menyesali semuanya tapi aku pun bersyukur atas semuanya. Aku bersyukur Allah mempertemukanmu denganku, walaupun aku tau aku tak membawa manfaat untukmu, hanya membawa kebosanan untuk hidupmu. Aku bersyukur kepada Allah kemudian kepadamu karena telah memberikan waktu yang singkat ini untuk merasakan bagaimana dipedulikan orang lain. Dan akan ku kenang sampai kapanpun itu.
Bismillah, aku akan kuat dan bertahan sampai Allah memberikan jawabanNya
Semoga kamu selalu ingat permintaan ku, jadikan aku perempuan pertama dan terakhir kali yang mengganggu hidup mu.
Maaf aku tak patuh kepadamu untuk tidur lebih awal, karena aku pun tak tau harus bagaimana bisa memejamkan mata ku, sedangkan air mataku terus mengalir.
Dan jangan begadang yah, walaupun aku tau besok kamu libur. Apalagi paginya kamu harus olahraga.
Jangan pedulikan aku, aku baik-baik saja
Bandung, 12 Oktober 2024
0 notes
Text
Terlalu lelah untuk terlihat baik-baik saja itu wajar. Tapi yang gak wajar itu ketika kamu terus mengeluh dan mengeluh. Padahal proses nya aja belum apa-apa
0 notes
Text
Yang membuat seseorang menjadi inspirator itu bukan hanya semata prestasinya, tetapi karena keteguhan, bertahan, dan juga kesabarannya dalam proses.
Justru proses itulah yang bisa meng-influence seseorang untuk kembali bangkit. Mereka merasa memiliki seorang "teman" dan berpikir, "Oh, iya ya, dulu juga dia biasa saja. Namun, dengan taufik Allah, diberikan kemudahan untuk melahirkan marterpiece."
Inilah yang mendorong seseorang untuk terus perform dan growth—setelah taufik dari Allah.
Allahua'lam.
CP
0 notes
Text
Ya Allah, kuatkanlah hati ini agar hanya mencintainya ketika sudah saatnya aku harus mencintainya. Kosongkan hati ini dari rasa kagum sebelum saatnya. Agar hatiku benar-benar hanya untuknya yang selalu mendoakanku dan memperjuangkanku sampai ijab qobul terlantunkan
Semoga, siapapun jodohku kelak, aku benar-benar mencintainya karena Rabbku, begitupun dia mencintaiku karena Rabbnya
1 note
·
View note
Text
Sebenarnya, diri sendiri butuh diingatkan bahwa ujian bukan hanya tentang kehilangan dan kesedihan.
Kadangkala ia menjelma menjadi tawa, senang, dan hal-hal yang tak terduga lainnya.
Barangkali itulah sebabnya orang tua dahulu berkata;
"Jangan terlalu tertawa keras, nanti kamu menangis", adalah semacam pengingat agar tetap berada di dalam batas.
Bukan, bukan berarti tidak boleh bahagia, namun lebih menjaga agar bahagia itu ada pada kadar secukupnya.
Sebab, tanpa mengurangi kebahagiaan itu sendiri, alangkah baiknya kita ikat dengan rasa syukur sebanyak-banyaknya.
Annathaan
0 notes
Text
Dalam hidup, orang-orang datang dan pergi.
Hanya Allah yang menentukan siapa yang bertahan dan siapa yang pergi.
Jangan kehilangan fokus ketika hal-hal tidak berjalan lancar.
Kamu tidak akan sedih ketika orang pergi jika kamu berharap padanya.
— AyuRM
5 notes
·
View notes
Text
Berterima kasih lah kepada mereka yang terus menjadikanmu teman ketika sedih dan melupakanmu ketika senang. Karena disitulah Allah menjadikanmu kuat melalui mereka sehingga kamu bisa menguatkan dan bermanfaat untuk orang lain
7 notes
·
View notes
Text

"Allaah, jika pada hari ini aku disibukkan pada hal-hal yang aku sendiri tidak tahu sedang mengejar apa, maka hadirkanlah rasa tenang dalam diriku. Agar aku paham kapan harus berhenti, kapan harus berupaya, kapan harus terus berjuang. Karuniakan aku rasa tenang dalam menjalani kehidupan yang tidak pasti ini. Agar aku tidak begitu takut pada apa-apa yang belum aku gapai, pada apa-apa yang memang tidak menjadi bagianku. Aku hanya ingin menjadi hamba yang banyak syukur atas segala kebaikan Engkau kepada diriku ini."
- repost instagram @andromeda_nisa
284 notes
·
View notes
Text
Ternyata jatuh cinta itu mudah. Yang sulit itu melupakan nya
Dahulu aku pernah bertanya, siapa kamu. Dan pertanyaan itu ku jawab sendiri. Sehingga pertanyaan-pertanyaan tentangmu, ku sisihkan. Karena aku sudah mengetahui jawabannya sendiri. Walaupun di sisi lain, aku sering bertanya dalam diri tentang mu. Namun, seiring berjalannya waktu. Pada hari itu, rupanya aku baru tau jawaban dari semua pertanyaan ku adalah salah. Kamu tak sesuai ekspektasi ku, tetapi kamu adalah lebih dari ekspektasi ku. Dan saat itu juga aku pun mulai menyimpan semua pertanyaan ku. Karena aku terlalu takut untuk semakin dalam mencari tau tentangmu dan malah berujung cinta yang dalam kemudian luka oleh diri sendiri. Saat itu dan hari itu, aku mulai berhenti bertanya tentang dirimu pada dirimu ataupun mencari tau tentangmu. Karena bagiku, jika kita berjodoh, walaupun aku adalah orang yang selewat dalam hidupmu, Allah akan menjadikanku orang istimewa dalam hidupmu. Yah, walaupun semuanya terasa berat. Samar2 wajahmu yang tak sengaja kulihat dari jauh terus membekas. Semoga Allah mengampuni ku atas mataku yang melihatmu. Dan mengampuniku karena telah mencintai yang tak halal bagiku.
May Allah make it easy for me to forget you even though it is difficult for me
4 notes
·
View notes
Text
"Hanya karena aku tak peduli, bukan berarti aku tak ada rasa"
Mungkin kamu akan terheran, bagaimana bisa sosok itu ada rasa, sedangkan dia saja seperti tak peduli adanya aku di sini.
Kalau boleh ku beri tau satu hal padamu, bahwa terkadang, rasa itu tidak diungkapkan karena ada alasan.
Bisa jadi, rasa yang dia simpan tak ingin menjadi badai hujan di siang hari yang cerah.
Menjadi masalah untuk dirinya atau kamu.
Ku rasa, sedalam apa dia menyimpan rasa, yang terpenting dirinya dan dirimu baik-baik saja.
Mungkin suatu saat,dia akan mengungkapkannya di hari yang istimewa.
Mungkin juga, semuanya butuh waktu
Lagian, untuk apa mengungkapkannya sekarang, jika nanti kalian tak bersama, dan malah meninggalkan luka karena rasa harap.
Cukuplah waktu yang menjawabnya, nikmati saja dengan keadaanmu sekarang.
Soal rasa yang ada padanya, biarkan Allah yang mengatur nya
1 note
·
View note
Text
Tidak semuanya cerita harus kamu ceritakan pada orang lain
Entah cerita hidup, unek-unek, dan lain-lain, sampai cerita penting pun
Karena gak semua orang paham apa maksudmu. Mungkin ada yang ngira kamu cuma cerita, tapi bisa jadi ada yang ngira kamu sedang menyinggung nya, atau bahkan ada yang ngira kamu terlalu lebay menyikapi sesuatu. Jadinya, timbal baliknya tidak sesuai ekspektasi.
Untuk itu, dari hal yang terkecil aja deh, kalau mau cerita sesuatu harus mikir dulu. Kira-kira ini akan terdengar penting gak untuk diri kita atau orang lain.
Ingat, gak semua orang sepemahaman sama kita. Takutnya lama kelamaan dia akan bosan sama cerita-cerita kita, jadinya cerita kita akan menjadi angin lalu baginya
Yah tetep sih, kita harus berhusnudzon sama orang lain. Tapi alangkah baiknya, sebelum ngomong dipikir aja dulu. Kalau memang gak bisa cerita ke manusia. Yah kan ada Allah, coba jadikan Allah tempat bercerita pertama kali. Kalau memang Allah arahkan ke manusia, baru tuh pertimbangan kemudian cerita
Karena suka lucu aja sama diri sendiri, yang suka jadi pendengar dan pemberi solusi, tapi mungkin karena aku nya aja yang gak bisa mengolah kata, jadinya ketika cerita sama orang lain selain keluargaku, aku seperti di jatuhkan, bahkan orang itu gak bisa paham apa maksudku hehe
Yah, semoga gak ada yang ujungnya kek aku sih.
Kalau untuk jadi pendengar dan pemberi solusi, usahakan jangan diberhentikan. Bisa jadi karena sebab itu, Allah mudahkan urusan kita kan ?
Pentingnya berpikir sebelum berbicara, seperti sabda Rasulullah. Kalau gak yah, diam. Selesai.
0 notes
Text
Jangan pernah menyesal telah berbuat baik kepada orang lain, meski mungkin mereka tidak menghargai.
Catatan amalmu telah ditulis, tidak perlu mempedulikan catatan amal yang orang lain miliki.
Jangan khawatir, Allaah tahu.
Dan itu seharusnya cukup bagimu..
65 notes
·
View notes
Text
Tidak semua kebaikan kita itu harus berbalas kebaikan pula, justru terkadang kebaikan kita bisa berbalas keburukan. Barangkali Tuhan tahu bahwa kebaikan yang kita lakukan itu bukan karena-Nya, tapi karena manusia.
Sebegitu mudah bagi Tuhan meremukkan harapan dan menyakiti hati yang tidak bertumpu pada-Nya. Lakukan saja kebaikan itu karena-Nya, nanti Dia yang akan mengurus soal hati dan balasan dari manusia.
@jndmmsyhd
408 notes
·
View notes
Text
Umur 35 blm nikah, dianggap ketuaan.
Umur 35 wafat, dianggap masih muda.
Sebenarnya tolak ukur nikah itu bukan tergantung berapa umur kita. Tapi kapan kita siap (secara finansial, mental, ilmu, dst) dan tentunya kita ingin keberkahan di dalam pernikahan.
Begitu juga dengan wafat, tak ada tolak ukur pasti kapan kita akan wafat. Karena kematian bisa saja datang di saat kita sedang menyiapkan pernikahan.
Tua maupun Muda bukan menjadi tolak ukur pernikahan atau kematian
3 notes
·
View notes
Text
Setuju
Tanpa bermaksud mengecilkan platform media sosial lainnya, bagiku tumblr selalu menjadi rumah ternyaman dan paling meneduhkan.
Disini, kita dikenal karena tulisan tulisan kita, bukan karena siapa kita atau siapa yang mengenal kita.
Disini, hampir tidak pernah ada pembahasan tentang yang sedang viral. Pun tidak riuh dengan canda tawa dan komentar yang tak esensial.
Disini, jarang ada yang mencela, mencaci atau menghina karena tak sama dengan dirinya.
Disini, kita hampir tidak butuh validasi dari orang lain seperti di kebanyakan media sosial lainnya.
Dan setiap orang tidak pernah merasa perlu ‘berlomba lomba’ menampakkan pencapaian dalam hidupnya, menampilkan benda benda kesayangan atau makanan kesukaan tanpa ada faidahnya.
Karena memang, kita hidup bukan untuk membuktikan apapun, kepada siapapun.
254 notes
·
View notes
Text
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes
·
View notes