Tumgik
shulhan87-blog · 5 years
Text
Mendongkrak Potensi Kopi Jember
Tumblr media
Bingung cari TOKO BAJU GAMIS JEMBER, ya di Muslim Mode
 “Lain daerah lain kopinya, Lain kebun lain rasanya”, mungkin demikian adagium yang bisa menggambarkan karakteristik komoditas kopi. Berdasarkan spesiesnya, sebenarnya hanya ada dua jenis kopi yang terkenal di dunia, yakni Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Namun kondisi tanah, iklim, dan ketinggian wilayah merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cita rasa kopi yang dihasilkan. Sehingga meskipun jenis kopi yang ditanam merupakan spesies yang sama, namun cita rasa dan keunikan kopi yang dihasilkan boleh jadi berbeda. Kekayaan alam dan keunikan kondisi geografis Indonesia, membuat Indonesia memiliki banyak jenis kopi berdasarkan kekhususan wilayahnya.
Tumblr media
Bingung cari MODEL MUSLIM TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Sebut saja beberapa jenis kopi nusantara yang terkenal, bahkan sampai mendunia antara lain: Kopi Luwak, Kopi Gayo dari Aceh, Kopi Kintamani dari Bali, Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan, Kopi Java Ijen Raung dari Bondowoso, Kopi Rangsang Meranti dari Riau, Kopi Bajawa dari Flores, Kopi Temanggung dari Jawa Tengah, Kopi Mandailing dari Sumatera Utara, Kopi Gunung Puntang dari Jawa Barat, Kopi Tanggamus dari Lampung, dan lain sebagainya. Jember sebagai salah satu daerah yang sejak lama telah dikenal sebagai penghasil kopi, juga memiliki jenis kopi dengan kekhususan dan keunikan tersendiri, yang jika dikembangkan dengan serius berpotensi untuk menjadi kopi yang mendunia. Berikut ini produk kopi khas Jember yang perlu diketahui:
 Kopi Rengganis
Tumblr media
Bingung cari KOLEKSI BAJU TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Kopi ini merupakan salah satu kopi kopi khas Jember yang dihasilkan dari biji kopi yang ditanam di Lereng Argopuro. Nama Rengganis diambil dari yang nama puncak dari Gunung Argopuro, yang juga merupakan nama seorang dewi berparas cantik jelita dalam salah satu Legenda Jawa. Selain karakter tanah, ketinggian, dan iklim dimana kopi ini ditanam, hal lain yang menjadikan kopi ini berbeda adalah teknik yang dipakai dalam memanen dan mengolah biji kopi hasil panen.
Tumblr media
Bingung cari FASHION BUSANA MUSLIM JEMBER, ya di Muslim Mode
Kopi Rengganis dipanen dengan menggunakan metode modern. Metode modern disini tidak berarti menggunakan alat-alat modern, tetapi menggunakan cara dan memperhatikan standar modern dalam pemanenan biji kopi yang disebut Sistem Honney. Sistem pemanenan ini dilakukan dengan benar-benar memperhatikan warna buah kopi yang sudah matang. Buah kopi yang sudah dipanen akan dipisahkan dari kulitnya dan dipotong, namun daging buah tidak dipisahkan dari biji kopi. Proses pengeringannya dilakukan selama 2 minggu jika mendapat cahaya matahari terus menerus. Namun jika musim penghujan, proses pengeringan bisa berlangsung selama 4 bulan. Inilah yang menjadikan keunikan cita rasa Kopi Rengganis.
Tumblr media
Bingung cari TOKO BAJU GROSIR JEMBER, ya di Muslim Mode
Keberadaan Kopi Rengganis, berikut keunikan cita rasanya menjadi daya Tarik tersendiri bagi para penikmat kopi, sekaligus berpotensi menjadi salah satu ikon Kabupaten Jember. Meskipun kopi ini memiliki ciri khas dan keunikan rasa, namun harga Kopi Rengganis masih tergolong murah. Harga 1 kg Kopi Rengganis hanya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 25.000 saja untuk biji hijau, sedangkan untuk kopi yang sudah diolah dan disangrai menapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 ribu per kilonya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan dan kurangnya edukasi terhadap petani tentang proses pengolahan kopi.
 Kopi Kahyangan
Tumblr media
Bingung cari TOKO BAJU MURAH JEMBER, ya di Muslim Mode
Kopi ini dihasilkan dari perkebunan kopi yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan, yang merupakan salah satu Perusahaan BUMD di Jember. Kopi ini merupakan salah satu produk kopi khas Jember yang nampaknya perlu mendapat perhatian secara lebih serius dari pemerintah daerah dalam upaya memajukannya. Meskipun memiliki aroma dan cita rasa yang cukup baik, namun kopi ini agaknya kesulitan menghadapi persaingan berat dengan jenis kopi-kopi lain yang ada. Selain itu, surutnya produk kopi ini juga karena terkena imbas dari pengelolaan PDP Kahyangan yang terkesan kurang profesional bahkan salah urus sehingga mengakibatkan kerugian terus-menerus beberapa tahun terakhir ini. Biaya operasional di PDP Kahyangan mencapai Rp3,6 miliar setiap bulan, sedangkan pendapatan dari sejumlah komoditas hanya Rp1,6 miliar, sehingga kerugiannya sebesar 2 miliar per-bulan.  Dengan kondisi keuangan semacam itu, PDP Kahyangan tentu sulit memenuhi target agar bisa menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 3,5 miliar.
Tumblr media
Bingung cari FASHION HIJAB TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Belum lagi permasalahan Tagihan pembelian karet 159 ton kepada PT. Nanggala Mitra Lestari (PT. NML) Surabaya senilai Rp 3,9 milyar lebih dan uang senilai Rp 1 miliar yang dipinjam oleh manajemen Persid yang belum dibayar menambah kemelut permasalahan di PDP Kahyangan. Beruntungnya pada awal tahun 2018 kasus tersebut berhasil diselesaikan di Kejaksaan Jember. PT Nanggala akhirnya bersedia membayar utang pada PDP Kahyangan hutang senilai Rp 3,9 milyar dengan cara mengangsur minimum Rp 300 juta setiap bulan yang akan dimulai bulan Maret 2018.
Bingung cari BAJU MUSLIM MURAH JEMBER, ya di Muslim Mode
Memang untuk memajukan Kopi Kahyangan nampaknya diperlukan langkah-langkah yang tidak mudah. Upaya tersebut antara lain perlu diawali dengan penuntasan kemelut permasalahan yang diikuti penataan menejemen dan pengelolaan yang lebih profesional pada institusi PDP. Sedangkan berkaitan dengan produk Kopi Kahyangan, dibutuhkan kreativitas dan inovasi lebih dalam meningkatkan nilai unggul kopi ini disertai upaya lebih keras dalam mengenalkan dan memasarkan produk Kopi Kahyangan, sebagai produk kopi lokal Jember.
Bingung cari KOLEKSI BAJU MUSLIM JEMBER, ya di Muslim Mode
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Menengok Sentra Kopi Luwak Jember
Tumblr media
Bingung cari TOKO BAJU GAMIS JEMBER, ya di Muslim Mode
Kopi Luwak merupakan komoditas asli nusantara yang telah mendunia, bahkan dinobatkan sebagai kopi eksotis dan termahal di pasaran dunia. Siapa sangka jika kopi ini asalnya ditemukan secara tidak sengaja saat penerapan kebijakan tanam paksa kopi pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Sebagai komoditas yang mahal di pasaran Eropa kala itu, kopi hanya bisa dinikmati oleh orang Eropa atau kalangan elit priyayi. Adapun rakyat pribumi, Pemerintah Belanda tidak mengizinkan mereka memetik apalagi ikut menikmati seduhan kopi. Untuk bisa menikmati kopi, rakyat yang bekerja sebagai buruh perkebunan, hanya bisa memunguti biji kopi yang tercecer dan bercampur dengan kotoran luwak. Kopi rakyat yang terolah dari kotoran luwak tersebut ternyata justru memiliki cita rasa yang lebih nikmat dari kopi biasa yang dinikmati oleh kalangan elit. Kabar kenikmatan kopi Luwak akhirnya mengundang keingintahuan kalangan elit untuk mencicipinya. Dari sinilah akhirnya kopi luwak, yang awalnya merupakan kopi kalangan buruh perkebunan dan rakyat jelata pada era kolonial, berikutnya berubah menjadi kopi elit dan termahal di pasaran dunia.
Tumblr media
Bingung cari MODEL MUSLIM TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Karena berbahan biji kopi yang keluar lewat anus binatang bahkan bercampur dengan kotorannya, maka olahan kopi ini sempat dilematis halal ataukah haram hukum mengkonsumsinya. Dalam tinjauan fiqh klasik, apapun yang keluar dari anus (manusia ataupun binatang), entah wujudnya telah berubah menjadi kotoran ataupun masih utuh seperti aslinya, maka hukumnya haram. Namun setelah permasalahan ini dikaji dalam komisi fatwa dengan menghadirkan dan mendengar penjelasan dari ahli kopi, ahli pangan, dan dokter hewan, akhirnya MUI memutuskan bahwa biji kopi Luwak bukanlah barang yang najis, melainkan berstatus mutanajis, yakni barang yang asalnya suci namun terkena najis.
Tumblr media
Bingung cari KOLEKSI BAJU TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Menurut penjelas para ahli yang dihadirkan, Luwak sebenarnya hanya mengkonsumsi bagian daging buah kopi yang berwarna merah yang nantinya dikeluarkan sebagai kotoran Luwak. Adapun bagian biji kopi, meskipun ikut dikeluarkan sebagai kotoran Luwak, namun tetap sebagai biji kopi biasa. Sistem pencernaan Luwak yang sederhana membuat biji kopi tak ikut terproses dalam sistem pencernaan Luwak. Dengan proses pencucian dan penyucian yang benar, maka biji kopi yang berstatus mutanajis tersebut bisa menjadi suci dan produk makanan olahan dari biji kopi tersebut menjadi halal untuk dikonsumsi. Proses pencucian dilakukan untuk memisahkan biji kopi dari kotoran bekas tanah ataupun bekas kotoran Luwak. Setelah melalui proses pencucian dan dipastikan biji kopi benar-benar bersih, selanjutnya adalah penyucian biji kopi dengan membilasnya menggunakan air suci sebanyak 7 kali.
Tumblr media
Bingung cari FASHION BUSANA MUSLIM JEMBER, ya di Muslim Mode
Jember merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan produksi Kopi Luwaknya, baik dari Jenis Arabika maupun Robusta. Salah satu sentra produksi Kopi Luwak di Jember terdapat di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji. di lokasi tersebut terdapat Pondok al-Hafidzi yang dulunya didirikan oleh Hafidz bin Utsman. Namun masyarakat sekitar lebih familiar dengan sebutan Pondok Bun Prink. Lokasi Pondok Bun Prink di Desa Nogosari berada di area sekitar perkebunan kopi yang dikelola oleh Puslitkoka Jember. Masyarakat di sekitar perkebunan kopi Desa Nogosari awalnya menganggap keberadaan Luwak di kebun kopi sebagai hama yang mengganggu tanaman kopi. Namun pada tahun 2011, Hendi Burahman yang mengubah persepsi masyarakat tentang binatang Luwak yang awalnya dianggap hama, kini menjadi sahabat yang mendatangkan keuntungan tersendiri bagi masyarakat di Desa Nogosari. Ia juga menjadikan Pondok Bun Prink tidak sekedar sebagai pondok biasa, namun juga sebagai salah satu sentra produksi Kopi Luwak Jember.
Bingung cari TOKO BAJU GROSIR JEMBER, ya di Muslim Mode
Kopi Luwak Bun Prink diperoleh dari Luwak liar, sehingga kualitasnya lebih baik dari pada Kopi yang didapat dari Luwak yang dipelihara. Namun karena diperoleh dari Luwak liar, maka produktivitas kopi Luwak yang dihasilkan pun amat terbatas, per-bulan Bun Prink hanya bisa menghasilkan 1-2 kwintal kopi. sedangkan pada musim panen kopi, Bun Prink bisa menghasilkan sampai 10 kwintal sebulan. Dalam proses pencucian biji kopi yang masih tercampur dengan kotoran Luwak, Bun Prink memperhatikan standar MUI. Pengolahan biji kopi di Bun Prink yang menggunakan cara tradisional, tidak karena keterbatasan alat dan teknologi, melainkan hasil olahan secara tradisional dipercaya memiliki cita rasa dan kualitas yang lebih baik dibanding hasil olahan dengan cara modern. Sampai kini Bun Prink telah mengekspor produknya ke luar negeri, seperti: Malaysia, Singapura, Korea, Taiwan, Tiongkok, dan Rumania.
Bingung cari TOKO BAJU MURAH JEMBER, ya di Muslim Mode
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Kopi Unik Dari Jember Itu Bernama Koplak
Tumblr media
Bingung cari TOKO BAJU GAMIS JEMBER, ya di Muslim Mode
Jika buah salak diolah menjadi kripik atau makanan olahan lain, tentu hal itu sudah tidak terlalu aneh bagi yang melihatnya. Namun jika biji salak diolah menjadi minuman kopi, hal ini mungkin terasa agak unik. Bustomi, salah seorang warga Semboro Jember mengubah biji salak yang tidak memiliki nilai ekonomis, menjadi sejenis minuman kopi yang ia sebut dengan “Koplak”, alias Kopi Biji Salak. Agar mudah dikenal oleh konsumen, ia menamainya “Koplak”, alias “Kopi Salak”. Keunggulan Koplak tersebut, tentu terdapat pada nilai kreatif, inovatif, dan ekonomisnya. Selain itu, karena tidak terbuat dari biji kopi, tentu kopi KW tersebut bebas kafein dan juga tidak menimbulkan efek perut kembung.
Tumblr media
Bingung cari MODEL MUSLIM TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Inspirasi pembuatan kopi biji salak tersebut datang karena di kampungnya, Dusun Salakan Desa Semboro, terdapat banyak pembuat kue pia berbahan salak. Melihat banyaknya limbah biji salak berserakan, terfikir olehnya apakah mungkin dari biji salak tersebut diolah menjadi sesuatu yang bisa dikonsumsi. Bustomi kemudian mencari tahu lewat internet tentang kandungan biji salak, apakah ia aman jika diolah menjadi bahan pangan. Setelah yakin aman, barulah pada akhir tahun 2015 ia mulai berkreasi membuat Kopi Biji Salak. cara pembuatan kopi ini juga tidak berbeda dengan proses pembuatan kopi pada umumnya. Hanya sebelumnya, biji salak perlu dipotong kecil-kecil agar tidak bagian dalamnya bisa kering ketika dijemur. Penjemuran di bawah terik matahari memakan waktu 5-7 hari. Dari sisi aroma dan rasa, Kopi ini agak unik, aroma seperti jambu muda dan rasanya mirip seperti habis makan salak muda.
Tumblr media
Bingung cari KOLEKSI BAJU TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Kopi ini pernah diteliti di laboratorium makanan dan Minuman Universitas Jember (Unej). Hasilnya aman, bahkan beberapa orang percaya bahwa kopi tersebut juga dapat menyembuhkan diare, asam urat, hipertensi dan dapat menyehatkan pinggang dan lambung, serta berfungsi untuk ketahanan tubuh. Bustomi sendiri mangaku mampu menjual 150 karton perbulan. Per-kartonnya berisi 150 gram bubuk kopi biji salak. Kopi tersebut kini telah dijual di beberapa minimarket di Jember dan outlet oleh-oleh khas Jember dengan harga kisaran Rp 15.000. Penjualan secara online pun telah sampai ke Jakarta dan NTB.
Tumblr media
Bingung cari FASHION BUSANA MUSLIM JEMBER, ya di Muslim Mode
Bustomi ternyata bukanlah satu-satunya penemu inspirasi kopi biji salak, warga Jember lainnya, Nuril Anwar juga merupakan orang yang mendapat inspirasi itu, Sebelumnya, pada tahun 2013 Nuril Anwar menekuni usaha produksi olahan kripik salak. Ia bahkan telah mematenkan kopi biji salak tersebut dalam daftar merek produksi Q-Ecco yang ia dirikan. Kopi tersebut juga pernah ditampilkan pada Expo 2017 di Kota Malang. Pemasaran kopi biji salak olahan Nuril Anwar tersebut tidak hanya di Jawa, tetapi juga sudah sampai Bali. Dari penjualan kopi biji salak tersebut, Nuril dapat memperoleh omzet 90 juta per-bulannya. Ke depan ia berusaha agar pemasaran kopi yang telah ia patenkan tersebut merambah ke pasar dalam dan luar negeri, tentunya setelah melalui proses pengujian di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang tengah ia perjuangkan. Setelah berhasil dengan pengolahan daging buah dan biji salak, Nuril Anwar kini bersama Politeknik Negeri Jember tengah meneliti tentang kemungkinan pemanfaatan kulit ari salak.
Bingung cari TOKO BAJU GROSIR JEMBER, ya di Muslim Mode
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Kisah Heroik Jalan Mastrip
Tumblr media
Bagi orang Jember, khususnya yang tinggal di area perkotaan, atau bagi yang sering lalu lalang di area tersebut, tentu tidak akan asing dengan keberadaan Jalan Mastrip. Di jalan tersebut bahkan terdapat dua kampus ternama di Jember, yakni Kampus Poli Teknik Negeri (Poltek) Jember di sebelah utara jalan, dan Kampus Kedokteran Gigi Universitas Jember (Unej) di sebelah selatan jalan. Siapa sangka bahwa nama Jalan Mastrip tidak hanya ada di Jember, tetapi ada juga di kota-kota lain seperti Blitar, Surabaya, Bojonegoro, Madiun, Nganjuk, Tuban, Probolinggo, Lamongan, dan lain sebagainya. Di balik nama jalan tersebut ternyata tersimpan sisa-sisa memoir sejarah heroik Bangsa Indonesia, yang barangkali di era milenial saat ini, telah terhapus dari ingatan kebanyakan orang.
Bingung cari TOKO BAJU GAMIS JEMBER, ya di Muslim Mode
Selepas Indonesia memploklamirkan kemerdekaannya dari Jepang pada 17 Agustus 1945, ternyata Belanda tidak serta merta mengakui deklarasi kemerdekaan tersebut. Bersama dengan tentara sekutu, mereka datang kembali ke Indonesia untuk mengambil alih kembali wilayah yang dulu pernah ia jajah. Tentu niat Belanda tersebut disambut dengan penentangan dan perlawanan mati-matian oleh segenap elemen Bangsa Indonesia.
Pertempuran heroik melawan Belanda terjadi meluas di banyak tempat. Pada tanggal 19 September 1945 di Surabaya terjadi sebuah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Puluhan tahun setelah peristiwa heroik itu, hotel yang terletak di Jl. Tunjungan tersebut masih terlihat orisinil layaknya kondisinya di tahun 1945, hanya namanya yang kini telah berubah menjadi Hotel Majapahit. Kemudian  bulan berikutnya, pada tanggal 10 November 1945 terjadi perlawanan arek-arek Surabaya melawan Belanda yang dilatarbelakangi tewasnya Brigjen AWS. Mallaby, momen itu kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Bingung cari MODEL MUSLIM TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang merupakan cikal bakal TNI, kala itu mendapat dukungan dari berbagai kalangan sipil yang membentuk laskar atau barisan paramiliter seperti Hizbullah, Sabilillah, dan lain sebagainya. Ada pula laskar-laskar paramiliter yang anggotanya terdiri dari kalangan pemuda dan pelajar dengan rentang usia antara 12 hingga 20 tahun, yang nantinya terkenal bernama Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Tumblr media
Bingung cari KOLEKSI BAJU TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Para pelajar pada awal kemerdekaan tergabung dalam organisasi pelajar yaitu Ikatan Pelajar Indonesia (IPI). Kondisi Negara yang tengah gawat akibat serangan Belanda bersama sekutu, memanggil gelora semangat mereka untuk ikut berjuang. Mereka kemudian membentuk sayap militer di dalam IPI yang bernama “IPI Bagian Pertahanan”. Nama tersebut kemudian berubah nama menjadi “Markas Pertahanan Pelajar” (MPP). Sayap militer tersebut menjadi wadah bagi para pelajar setingkat SMP dan SMA kala itu untuk berjuang mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. MPP terdiri dari 3 resimen yaitu:
Resimen A di Jawa Timur dipimpin oleh Isman,
Resimen B di Jawa Tengah dipimpin oleh Soebroto,
Resimen C di Jawa Barat dipimpin oleh Mahatma.
Bingung cari FASHION BUSANA MUSLIM JEMBER, ya di Muslim Mode
Setiap daerah memiliki penyebutan tersendiri terhadap kesatuan tentara pelajar yang ada di wilayahnya. Secara umum, di Jawa Barat mereka dikenal dengan Corps Pelajar Siliwangi (CPS), di Jawa Tengah dikenal dengan Tentara Pelajar (TP), dan di Jawa Timur dikenal dengan Tentara Republik Indonesi Pelajar (TRIP). Namun pada skop kesatuan yang lebih kecil di daerah-daerah, mereka memiliki sebutan yang lebih banyak lagi. misalkan di Jogja dan beberapa wilayah Jawa Timur dan Jawa tengah, terdapat Tentara Genie Pelajar (TGP), di Boyolali ada Sturm Abteilung (SA), di Banyumas ada Pasukan Pelajar IMAM (Indonesia Merdeka Atoe Mati), di Solo dan Surakarta ada Mastepe, di Pati ada Pasukan T (Pasukan Tjadangan Ronggolawe), dan lain sebagainya.
Tumblr media
Bingung cari TOKO BAJU GROSIR JEMBER, ya di Muslim Mode
Nama Resimen A di Jawa Timur, hampir tidak pernah digunakan, justru sebutan TRIP yang tenar. Sebelum bernama TRIP, kesatuan tentara pelajar di Jawa timur sempat mengalami perubahan nama berulang kali. Pada awalnya kesatuan ini bernama BKR Pelajar, mengikuti nama cikal bakal tentara nasional yang kala itu yang bernama BKR (Badan Keamanan Rakyat). Tanggal 5 Oktober 1945 BKR berubah menjadi TKR (tentara Keamanan Rakyat), maka dengan sendirinya, pada tanggal 19 Oktober 1945 BKR Pelajar pun berubah nama menjadi TKR Pelajar yang diresmikan oleh komandan TKR Kota Surabaya, Mayjen Soengkono. Tahun 1946 TKR berubah lagi menjadi TRI (tentara Republik Indonesia), maka pada tanggal 26 Januari 1946 TKR pelajarpun berubah nama menjadi TRI Pelajar yang kemudian dikenal dengan sebutan TRIP. Selain sebutan tersebut, korps ini juga dikenal dengan nama EX BRIGADE XVII Tentara Pelajar, sementara pihak Belanda menyebut mereka dengan Die Kleintjes TRIP.
Bingung cari TOKO BAJU MURAH JEMBER, ya di Muslim Mode
Pasukan TRIP Jawa Timur, markas pusatnya yang ada di Malang, sementara pemusatan pasukannya ditempatkan di Desa Jetis, sebelah timur Mojokerto. Tempat tersebut merupakan basis perjuangan pelajar-pelajar yang akan menuju garis depan. mereka yang datang dari daerah-daerah seperti: Kediri, Blitar, Malang, Jember, Madiun, Bojonegoro dan tempat tempat lain. Pasukan TRIP Jawa Timur memiliki 5 Batalion, yakni:
Batalion 1000 meliputi Karesidenan Surabaya, markasnya berkedudukan di Mojokerto, pimpinannya adalah pelajar Gatot Kusumo. 
Batalion 2000 meliputi Karesidenan Madiun dan  Bojonegoro, markasnya berkedudukan di Madiun, pimpinannya adalah pelajar Surachman.
Batalion 3000 berkedudukan di Karesidenan Kediri, markasnya berkedudukan di Kediri, pimpinannya adalah pelajar Sudarno.
Batalion 4000 meliputi Karesidenan Besuki dan lumajang, pimpinannya adalah pelajar Mukarto. Markasnya berkedudukan di  Jember, tepatnya terletak di Jl. Yos Sudarso no. 4, di Pavilyun rumah keluarga Soeparman (Boediman).
Batalion 5000 meliputi Karesidenan Malang, markasnya berkedudukan di Malang pimpinannya adalah pelajar Susanto.
Bingung cari FASHION HIJAB TERBARU JEMBER, ya di Muslim Mode
Pada tahun 1948, saat menghadapi Agresi Belanda II, Presiden Soekarno memasukkan kesatuan pelajar pejuang ini ke dalam kesatuan otonom di jajaran TNI (Tentara Nasional Indonesia), yakni Brigade XVII TNI, yang di berada bawah kendali Markas Besar Komando Djawa (MBKD). Kesatuan Tentara Pelajar ini dibagi menjadi 4 detasemen dan 1 detasemen khusus, yakni:
Detasemen I untuk Jawa Timur yang lebih dikenal dengan nama Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di bawah komando Isman;
Detasemen II di Solo, Semarang dan sekitarnya di bawah komando Achmadi;
Detasemen III di Yogyakarta, Kedu, Banyumas, Pekalongan dan sekitarnya di bawah komando Martono
Detasemen IV di Cirebon dan Jawa Barat umumnya dengan julukan Tentara Pelajar Siliwangi (TPS) di bawah komando Solichin.
Detasemen V (detasemen khusus teknik) bernama Tentara Genie Pelajar (TGP) di bawah komando Hartawan.
Bingung cari BAJU MUSLIM MURAH JEMBER, ya di Muslim Mode
Uniknya, karena statusnya sebagai pelajar, kesatuan tentara pelajar ini, ketika menghadapi musim ujian sekolah, mereka  meninggalkan markas, pulang kembali  ke sekolah masing-masing untuk mengejar ketertinggalan pelajaran. Hal tersebut berlaku kecuali dalam kondisi darurat. Setelah masa kenaikan kelas atau ujian akhir selesai mereka akan dikirim kembali ke  front secara bergilir. Bila Belanda melakukan agresi militer,  maka seluruh anggota TRIP harus terjun langsung. 
Panggilan atau sapaan “Mas” merupakan sapaan yang umum digunakan untuk lelaki dalam kultur Jawa Timur. Sebutan ini pun popular untuk memanggil para pelajar dan pemuda yang tergabung dalam kesatuan ini TRIP. karena seringkali tidak tahu atau tidak hafal nama masing-masing anggota korps TRIP, maka masyarakat akhirnya terbiasa memanggil mereka dengan “Mas TRIP”.
Tumblr media
Bingung cari KOLEKSI BAJU MUSLIM JEMBER, ya di Muslim Mode
Pada awal 1951, kesatuan Tentara Pelajar secara resmi dibubarkan dalam sebuah upacara demobilisasi. Masing-masing anggota diberi penghargaan dari Pemerintah RI mewakili negara berupa "uang jasa", semacam beasiswa, yang disebut KUDP. Selain itu diberikan pula pilihan, apakah hendak melanjutkan studi yang terbengkalai selama menjadi tentara pejuang, atau tetap melanjutkan karier militer di TNI maupun Polri. Meskipun secara resmi telah dibubarkan, namun saat ini masih ada kesatuan-kesatuan yang secara kesejarahan menginduk kepada Tentara Pelajar. Salah satunya adalah Resimen Mahasiswa (Menwa) yang terdapat hampir di setiap kampus di Indonesia. Salah satu bukti yang bisa terlihat dengan jelas adalah kesamaan lambang Menwa dan TRIP. Lambang tersebut berupa senjata senapan kokang yang disilangkan dengan pena tinta bulu. Helm dan senjata melambangkan kiprah sebagai pejuang, sedangkan pena tinta bulu melambangkan statusnya yang masih sebagai pelajar.
Tumblr media
Bingung cari BAJU ONLINE MURAH JEMBER, ya di Muslim Mode
Saat ini, untuk mengenang jasa para pahlawan Tentara Pelajar, nama Tentara Pelajar, Mastrip, dan sebutan lain yang sejenis diabadikan menjadi nama-nama jalan di kota besar di Indonesia, khususnya di Jawa. Ada pula nama-nama jalan yang diambilkan dari nama pahlawan-pahlawan Mastrip, misalnya Slamet Riyadi. Di Jember, Jl. Slamet Riyadi terletak di pertigaan lampu merah Jl. Mastrip ke arah utara. Selain diabadikan sebagai nama-nama jalan, dibangun pula monumen atau tugu Mastrip di berbagai tempat. Di Jember, Monumen/Tugu Mastrip dibangun tahun 1965 oleh AMD Marinir. Monumen ini berdiri di Desa Sukojember, kecamatan Jelbuk, tepat di pinggir jalan antar kota (Jember - Bondowoso), dan berada di ketinggian tanah. di tempat inilah pernah terjadi peristiwa penghadangan konvoi tentara penjajah yang akan memasuki kota Jember saat Agresi Miiter I tahun 1947 yang dilakukan oleh TRIP Batalion 4000. Aksi penghadangan ini dilakukan setiap malam dengan bersembunyi di atas dataran tinggi tersebut. Hal ini membuat kesatuan TRIP Batalion 4000 ini juga dikenal dengan nama “Pasukan Kukuk Beluk”. Namun disayangkan, Tugu Mastrip di Desa Panduman tersebut nampaknya kurang terawat dan berada dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Republik Kopi Bondowoso
Tumblr media
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Kabupaten Bondowoso, yang sudah sejak lama dikenal dengan ikon Tape, kini mentahbiskan kopi sebagai ikon barunya yang terbukti mampu mengangkat nama kabupaten di wilayah Tapal Kuda yang tidak memiliki wilayah laut ini ke kancah internasional. Sejak tahun 2011 Pemkab Bondowoso, bersama Puslitkoka, Perhutani, perbankan, dan asosiasi petani kopi bersinergi dan bekerja keras untuk fokus mengembangkan kopi arabika. Hasilnya, pada tahun 2013 Kopi Arabika Java Ijen Raung asal Bondowoso mendapat pengakuan dunia dengan memperoleh sertifikat internasional. Hal ini membuat Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, pada tahun 2016 lalu, mendeklarasikan kabupatennya sebagai “Republik Kopi”. Pada tahun 2018, dari 3000 ton produksi kopi Arabika Bondowoso, sepertiganya mampu diekspor menembus pasar dunia.
Gelar Republik Kopi yang disandang oleh Kabupaten Bondowoso memang tidaklah berlebihan, dari 34 unit perkebunan milik PTPN XII, hanya ada 4 unit kebun yang mengembangkan komoditas tanaman kopi Arabika, 3 diantaranya ada di Bondowoso, yakni Kebun Jampit, Kebun Blawan, dan Kebun Pancor, sedangkan yang satu, yakni Kebun Kayumas ada di Situbondo. Dari ketiga kebun kopi tersebut dihasilkan kopi arabika bertaraf internasional yang terkenal dengan sebutan Java Coffee Jampit, Java Coffee Blawan, dan Java Coffee Pancoer.
Tumblr media
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Sebagaimana di banyak daerah lainnya, Kabupaten Bondowoso juga memiliki ajang tahunan pemilihan duta wisata, yakni Kacong Jebbing Bondowoso. Pemilihan duta wisata semacam itu, di Jember dikenal dengan Gus Ning dan di Jawa Timur dikenal dengan Raka Raki. Pemilihan duta wisata Kacong Jebbing Bondowoso bertujuan untuk mempromosikan berbagai potensi wisata yang ada di Bondowoso. Bahkan berikutnya Kacong Jebbing tidak hanya sebagai duta pariwisata saja, tetapi juga menjadi duta kopi Bondowoso. Hal tersebut merupakan salah satu langkah serius Pemkab Bondowoso dalam mempromosikan komoditas kopi Bondowoso.
Diantara 4 kebun kopi PTPN XII yang ada di Bondowoso, Kebun Jampit nampaknya memegang posisi yang sangat strategis. Kebun yang berada di Desa Jampit Kecamatan Sempol Bondowoso ini mampu memproduksi 1000 ton kopi Arabika per tahun. Selain itu, kebun Jampit juga memiliki agro wisata berupa Guest House atau Rumah Jampit, yakni rumah peninggalan keluarga Belanda yang berdiri sejak tahun 1927. Rumah yang sebagian bangunannya terbuat dari kayu ini dulunya ditempati keluarga Belanda yang menjadi pengelola Kebun Jampit. Rumah tersebut tampak memukau dengan corak bangunan tua khas Belanda, lengkap dengan cerobong asap dan perapian di ruang tengahnya. Tepat di depan rumah tersebut terdapat pohon yang nampaknya telah berusia ratusan tahun dan aneka bunga seperti Dandelion, Chrisan, Mawar, dan Lily yang konon dulunya didatangkan langsung dari Eropa menghiasi halaman Guest House. Pengunjung juga bisa mampir di kebun strawberry yang berjajar di sepanjang jalan menuju Kebun Jampit.
Tumblr media
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Nuansa pemandangan di Guest House maupun di kawasan Jampit tersebut membawa para pengunjungnya seolah-olah tengah berada di Eropa. Tidak salah jika kawasan ini dijuluki dengan Desa Eropa atau potongan Eropa di Jawa. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Guest House ini untuk sekedar menikmati pemandangan atau bahkan menginap. Rumah tersebut bahkan pernah dijadikan sebagai tempat karantina Kacong Jebbing Bondowoso tahun 2016.
Selain Kebun Jampit, Kebun Blawan juga memberikan suguhan menarik bagi siapapun yang berminat mengunjunginya. Lokasinya terletak di Desa Kalianyar dan Sumberejo Kecamatan Sempol, cukup dekat dengan kawasan wisata Kawah Ijen. Di dekat Blawan, juga terdapat bangunan peninggalan Belanda, sebagian bangunan terbuat dari kayu, dan telah berdiri sejak tahun 1894. Bangunan tersebut kini dengan nuansa arsitektur kuno yang tetap terjaga, menjadi hotel, Catimore Homestay. Karena letaknya yang dekat dengan wisata kawah Ijen, pabrik pengolahan kopi, dan perkebunan Blawan, banyak wisatawan mancanegara yang datang dan menginap di hotel tersebut. Di Blawan, khususnya di Catimore Homestay, pengunjung dapat menikmati sensasi minum kopi arabika sambil berendam di Jacuzzi, (kolam air panas) yang langsung berasal dari sumber mata air yang mengandung belerang, yang disebut. Di kawasan Blawan terdapat air terjun yang menawan dan gua kapur yang konon dulunya merupakan tempat pertapaan Damar Wulan sebelum berduel melawan Minak Jinggo. Ada pula air terjun yang menyerupai pemandangan Air terjun Niagara, namun dalam ukuran mini, sehingga kerap disebut Niagara Mini.
Tumblr media
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Komoditas Kopi Bondowoso, khususnya klaster kopi yang dikembangkan di lereng Gunung Ijen dan Raung, tidak hanya dijual dalam bentuk mentah di pasaran, tetapi dapat juga dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk minuman. Jika anda ingin menikmati sensasi kopi khas Bondowoso, anda bisa mampir ke “Kampung Kopi” yang terdapat di sepanjang Jl. Pelita, Kelurahan Tamansari, Bondowoso. Sejak awal tahun 2018 lalu, warga yang berada di sepanjang jalan itu, mendeklarasikan area tersebut sebagai Kampung Kopi. Sebelumnya, lokasi tersebut sangat sepi, meskipun letaknya berada di tengah kota. Namun kini kondisi area sekitar jalan tersebut berubah drastis dengan semakin banyak warung kopi yang didirikannya warung kopi secara mandiri oleh warga. saat ini jumlahnya sudah mencapai 30 warung. Pengunjungnya pun bukan hanya dari Bondowoso, banyak pula dari wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Tumblr media
Paparan di atas merupakan kisah sukses Kabupaten Bondowoso dalam bertransformasi dari Kota Tape yang bertaraf lokal, menjadi Republik Kopi yang bertaraf internasional. Hal tersebut layak menjadi inspirasi bagi kabupaten-kabupaten lain di wilayah Tapal Kuda, termasuk Kabupaten Jember untuk mengembangkan keunggulan potensi wisata di daerahnya, khususnya wisata kopi.
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Kelahiran Kabupaten Jember dan Lika-Liku Sejarahnya
Tumblr media
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Pada tahun 1817-1883, Jember hanya merupakan wilayah distrik/kawedanan yang berada di bawah wilayah Afdeeling Bondowoso, Karesidenan Besuki. Perkembangan yang cukup signifikan di wilayah Jember, khususnya pada bidang perkebunan, menjadikan Jember pada tahun 1883 dimekarkan menjadi wilayah afdeeling mandiri dan terpisah dari Afdeeling Bondowoso, namun keduanya masih dalam wilayah Karesidenan Besuki. Sebagai wilayah afdeeling, Jember pertama kali dipimpin oleh seorang bupati yang merupakan orang pribumi bernama R. Panji Kusumonegoro yang diawasi oleh seorang asisten residen berkebangsaan Belanda bernama C.H Blanken, yang merupakan kepanjangan tangan dari Residen atau Gubernur Jenderal. Jember kala itu membawahi 4 wilayah distrik/kawedanan, yakni: distrik Jember, Sukokerto, Puger, dan Tanggul. Masing-masing kawedanan dipimpin oleh seorang wedana yang merupakan orang pribumi dan diawasi oleh seorang controleur yang merupakan orang berkebangsaan Belanda. Selain jabatan-jabatan tersebut, ada pula jabatan patih yang berfungsi sebagai perantara bupati dengan para wedananya.  Istana atau kantor Patih Jember, diperkirakan ada di Jl. Trunojoyo Kelurahan Kepatihan Kaliwates. Adapun kantor dan rumah kediaman wedana, kini telah menjadi kantor Masjid Baitul Amin.
Tumblr media
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Pada akhir tahun 1800-an hingga awal 1900-an, terjadi beberapa pemekaran dari 4 distrik yang ada. Distrik Jember mengalami pemekaran menjadi Distrik Jember dan Distrik Rambipuji. Distrik Puger mengalami pemekaran menjadi Distrik Puger dan Distrik Wuluhan. Distrik Sukokerto berubah menjadi Distrik Mayang dan Distrik kalisat. Adapun Sukokerto, kini hanya menjadi salah satu desa di wilayah Kecamatan Sukowono.
Tumblr media
Kemudian pada tanggal 1 Januari 1929, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menerbitkan Besluit Staatblad nomor 322 yang ditandatangani oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda kala itu, yaitu Andries Cornelis Dirk de Graeff di Istana Cipanas. Tanggal keluarnya besluit tersebut, belakangan hari ditetapkan sebagai hari Jadi Kabupaten Jember. Besluit mengubah status wilayah Jember dari afdeeling menjadi Regentschap. Kedua istilah tersebut sesungguhnya tidak berbeda, mengacu kepada wilayah setingkat kabupaten. Pada tahun itu pula, RT. Ario Notohadinegoro sebagai bupati pertama Jember sejak statusnya diubah menjadi Regentschap. Nama bupati Notohadinegoro kini diabadikan sebagai nama Bandara Jember yang berlokasi di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung.
Tumblr media
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Sebagai wilayah Regentschap, Jember terdiri dari 7 wilayah distrik. Kemudian pada tahun 1941, masing-masing wilayah distrik tersebut dipecah lagi menjadi wilayah-wilayah yang lebih kecil yang disebut dengan Onderdistrik, totalnya ada 25 Onderdistrik. Berikut ini rincian wilayah distrik dan onderdistrik di Jember pada masa lalu:
Distrik Jember meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi, dan Arjasa.
Distrik Kalisat meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono.
Distrik Rambipuji meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah.
Distrik Mayang meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo.
Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari.
Distrik Puger meliputi onderdistrik Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari.
Distrik Wuluhan meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu, dan Balung.
 Pada perkembangan berikutnya, pusat-pusat perdagangan baru, terutama perdagangan hasil-hasil pertanian di beberapa wilayah distrik terbentuk, seperti Balung dan Kencong. Hal ini berdampak pada pergeseran pusat-pusat pemerintahan di tingkat distrik, seperti distrik Wuluhan bergeser ke Balung, dan Distrik Puger bergeser ke Kencong.
Tumblr media
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Sejak tahun 1950, istilah Regenschap Jember diubah menjadi Kabupaten Jember. Kemudian pada tahun 1976, Jember dimekarkan menjadi Kabupaten Jember dan Kota Jember. pada tahun itu pula, Kecamatan Jember dihapus dan dari wilayahnya dibentuk 3 kecamatan baru, yaitu: Sumbersari, Patrang dan Kaliwates. Kemudian Kecamatan Wirolegi diubah menjadi Kecamatan Pakusari, adapun Wirolegi, kini menjadi salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Sumbersari. Kecamatan Mangli juga mengalami perubahan menjadi Kecamatan Sukorambi, adapun Mangli kini menjadi salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Kaliwates. Bersamaan dengan pembentukan Kota Administratif Jember, wilayah Kewedanan Jember bergeser pula dari Jember ke Arjasa dengan wilayah kerja meliputi Arjasa, Pakusari, dan Sukowono yang sebelumnya masuk Distrik Kalisat. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, secara administratif Kabupaten Jember saat itu terbagi menjadi tujuh Wilayah Pembantu Bupati, satu wilayah Kota Administratif, dan 31 Kecamatan.
Kota Administratif Jember meliputi Kecamatan Kali­wates, Patrang dan Sumbersari;
Pembantu Bupati di Arjasa meliputi Kecamatan Arjasa, Jelbuk, Pakusari dan Sukowono;
Pembantu Bupati di Kalisat meliputi Kecamatan Ledokombo, Sumberjambe dan Kalisat;
Pembantu Bupati di Mayang meliputi Kecamatan Mayang, Silo, Mumbulsari dan Tempurejo;
Pembantu Bupati di Rambipuji meliputi Kecamatan Rambipuji, Panti, Sukorambi, Ajung dan Jenggawah;
Pembantu Bupati di Balung meliputi Kecamatan Ambulu, Wuluhan dan Balung;
Pembantu Bupati di Kencong meliputi Kecamatan Kencong, Jombang, Umbulsari, Gumukmas dan Puger;
Pembantu Bupati di Tanggul meliputi Kecamatan Semboro, Tanggul, Bangsalsari dan Sumberbaru.
 Pada tahun 2001, keberadaan Kota administratif Jember dihapus, demikian pula lembaga Pembantu Bupati dihapus, diganti dan rampingkan menjadi 4 Kantor Koordinasi Camat, yakni:
Kantor Koordinasi Camat Jember Barat di Tanggul
Kantor Koordinasi Camat Jember Selatan di Balung
Kantor Koordinasi Camat Jember Tengah di Rambipuji
Kantor Koordinasi Camat Jember Timur di Kalisat
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Napak Tilas Karesidenan Besuki
Tumblr media
Pada masa penjajahan, Jember bukanlah kabupaten yang secara administratif langsung berada di bawah Provinsi, melainkan secara administratif berada dalam cakupan wilayah karesidenan (Regentschappen). Karesidenan merupakan wilayah administratif di era kolonial yang dikepalai oleh seorang residen dan merupakan bagian dari provinsi atau gubernemen. Sebuah karesidenan terdiri dari beberapa wilayah Kabupaten. Pada masa itu, wilayah Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi merupakan wilayah administratif Karesidenan Besuki. Saat masih tergabung dalam wilayah Karesidenan Besuki, Jember merupakan kawasan hinterland atau kawasan subur yang berfungsi sebagai pemasok bahan makanan pokok dan komoditas ekspor bagi kawasan pusat kota. Sedangkan yang saat itu menjadi kawasan pusat administrasi (politik) pemerintahan dan kegiatan ekonomi di Karesidenan Besuki adalah Situbondo yang kondisi tanahnya kurang subur. Perlu diingat bahwa wilayah eks-Karesidenan Besuki tidaklah identik dengan wilayah Tapal Kuda. Istilah yang disebut terakhir meliputi 4 Kabupaten Karesidenan Besuki ditambah dengan dua kabupaten eks-Karesidenan Malang, yakni Kabupaten Lumajang dan Probolinggo.
Tumblr media
Kelahiran Kabupaten Jember, begitu juga Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, merupakan pemekaran dari wilayah Karesidenan Besuki yang merupakan Kota tertua dibelahan timur Jawa Timur. hal itulah yang membuat penelusuran sejarah Kabupaten Jember tentu tidak lepas dari pembahasan Sejarah Karesidenan Besuki. Artikel ini akan sedikit memberikan paparan selayang pandang napak tilas masa lalu dan peninggalan sejarah Karesidenan Besuki.
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Babad Alas Besuki
Sebagai warga eks-Karesidenan Besuki tentu kita harus tahu sejarah awal Besuki. Sejarah tersebut dimulai pada tahun 1743 M, dengan kisah hijrah Kyai Abdurrahman Wirobroto dari kawasan yang kini menjadi Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan yang kala itu mengalami kekeringan panjang untuk mencari area baru yang subur untuk bercocok tanam. Sumber sejarah menyatakan bahwa ayahnya bernama Raden Abdullah Surowikromo, yang merupakan saudara dari Raden Zaenal Abidin alias Susuhunan Pakubuwono II. Sumber lain justru menyatakan bahwa Raden Abdullah Surowikromo justru merupakan putra dari Pakubuwono II. Singkat cerita, Kyai Abdurrahman Wirobroto sampai di daerah ujung timur Jawa, kemudian membuka lahan yang kala itu masih berupa hutan belantara, untuk dijadikan tempat bercocok tanam. Wilayah tersebut ternyata memiliki tanah yang subur, sehingga apa yang ditanam olehnya dapat tumbuh dengan baik. Hal tersebut membuat Kyai Abdurrahman memutuskan kembali ke Pamekasan untuk menjemput keluarganya beserta sekitar 20 keluarga lainnya untuk berhijrah ke wilayah baru tersebut. Karena belum memiliki nama, wilayah itu kemudian dinamai Nambekor, berasal dari kata “Nambeg” yang artinya “Berlabuh”. Kini wilayah tersebut kita jumpai dengan nama Demung, salah satu desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.
Tumblr media
Setelah perpindahan Kyai Abdurrahman Wirobroto bersama sanak kerabatnya, Nambekor berubah menjadi Kedemangan dengan Kyai Abdurrahman Wirobroto sebagai demangnya. Setelah lanjut usia, jabatan demang digantikan oleh anaknya, yakni Raden Bagus Kasim, sedangkan ia sendiri pada tahun 1760 kembali ke kampung halamannya dan meninggal di sana. Setelah diangkat menjadi demang, Raden Bagus Kasim tinggal di sebuah rumah yang juga ia pergunakan untuk menjalankan roda pemerintahan sebagai demang sekaligus di rumah itu pula ia melakukan pertemuan-pertemuan dengan warga masyarakatnya. Rumah yang dikenal dengan sebutan Dalem Tengah tersebut kini masih bisa dijumpai sebagai salah satu peninggalan sejarah Besuki. Letaknya ada di Jl. Wirobroto, sebelah utara alun-alun Besuki, tepatnya berada di gang masuk deretan toko-toko kawasan pecinan.
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Asal-Usul Nama Besuki
Tumblr media
Saat Bagus Kasim menjadi Demang, wilayah Nambekor berkembang menjadi ramai. Hal ini membuat Tumenggung Joyolelono, penguasa Wilayah Banger/Probolinggo kala itu memberikan gelar Wirodipuro kepada Raden Bagus Kasim. Wirodipuro artinya adalah orang yang membuka lahan. Sedangkan nama Nambekor sebagai sebuah kademangan diubah menjadi Kademangan Besuki. Adapun mengenai asal kata “Besuki”, satu sumber sejarah menyatakan bahwa kata tersebut terambil dari nama Han Soe Kie, seorang saudagar kaya raya Cina keturunan Dinasti Han yang sangat berpengaruh kala itu, yang juga merupakan seorang muslim. Dia adalah mertua dari Raden Tumenggung Moh Ali Prawirodiningrat, yang lebih dikenal dengan nama Pengeran Kolonel. Adapun Pangeran Kolonel adalah putra dari Raden Asiruddin atau Pangeran Notokusumo I, Bupati Sumenep kala itu. Han Soe Kie amat dihormati oleh masyarakat sekitar, mereka memanggilnya dengan Babah Soe Kie atau Bah Soe Kie. Panggilan tersebut dalam logat pribumi kerap bergeser menjadi Basuki atau Besuki. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa kata “Besuki” diduga berasal dari Bahasa Jerman yakni kata “Besuchen” atau “Besuch” yang artinya membesuk atau menjenguk. Hal ini karena banyak juga tentara Belanda di sana kala itu yang berasal dari Jerman.
Tumblr media
Pada tahun 1764, Kademangan Besuki naik status dari kedemangan menjadi wilayah setingkat kabupaten. Dengan kenaikan status itu wilayah ini, Raden Bagus Kasim Wirodipuro juga dilantik menjadi Patih Kadipaten Besuki. Karena nasabnya yang bersambung dengan trah keluarga Keraton Solo, tidak heran jika Raden Bagus Kasim Wirodipuro mampu fasih berbahasa Jawa tinggi/Jawa halus. Hal ini membuat Raden Bagus Kasim Wirodipuro berikutnya terkenal dengan sebutan “Ki Patih Alus”, atau “Ke Pate Alos” dalam Bahasa Madura. Setelah Ki Pate Alos meninggal, pemerintahan Kabupaten Besuki diteruskan oleh anaknya, yaitu Raden Sahiruddin Wiroastro yang bergelar Wirodipuro II. Ki Pate Alos maupun Raden Sahiruddin dimakamkan di Kauman Barat atau Kampung Arab Besuki. Makam itu kini pada hari-hari tertentu banyak dikunjungi orang untuk ziarah. Pada setiap malam jumat, bahkan diadakan istighasah yang diikuti oleh ratusan jamaah. Selain itu, sejarah Ke Pate Alos sebagai tokoh pembabat alas besuki juga diabadikan sebagai ikon Kabupaten Budaya Kabupaten yang dilestarikan lewat momen tahunan yang dikemas dalam rangkaian “Situbondo Culture Festival” yang digelar di Alun-Alun Besuki. Dalam rangkaian Situbondo Culture Festival, selain terdapat Festival Pentas Budaya Ki Pate Alos,  terdapat pula Pasar Rakyat Aneka Kuliner, Festival Maulid Nabi, hiburan panggung Islami, serta Pentas seni dan budaya.
Tumblr media
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Komplek Bangunan Bersejarah di sekitar Alun-Alun Besuki
Tumblr media
Di pusat Kecamatan Besuki Situbondo anda dapat menemui alun-alun luas yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Besuki di masa silam. Namun sayangnya dokumen sejarah tidak mencatat peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah yang berkaitan dengan alun-alun ini. Besuki Di sebelah selatan alun-alun Besuki, di sudut antara Jalan Ijen dan Jalan Raya Besuki, terdapat bekas kantor kewedanan yang sejak tahun 2008 difungsikan menjadi SMA Negeri 1 Besuki. Bangunan dan struktur lamanya adalah berupa bagian yang sekarang digunakan sebagai kantor, pendopo, serta gapura. Sebelum difungsikan sebagai SMA, bangunan ini sempat kosong.
Tumblr media
Tidak jauh dari SMA, tepatnya di Jalan Raya Ringgit No. 3, terdapat sisa bangunan yang dulunya merupakan asrama kepolisian yang masih satu komplek dengan kantor kawedanan. Bangunan itu sejak tahun 2015 difungsikan sebagai SMP 3 Besuki setelah sebelumnya sempat kosong. Bangunan tua itu sekarang menjadi mushala, ruang gamelan di sebelah kanan (timur) dan ruang keterampilan yang di sebelah kiri (barat). Kemudian masih tidak jauh dari alun-alun, tepatnya di Jalan Tanjung No. 1, terdapat sisa bangunan yang dulunya adalah SR (Sekolah Rakyat) Putra. Bangunan yang telah ada sejak tahun 1852 itu kini menjadi SDN I Besuki.
Tumblr media Tumblr media
Sementara bangunan kuno bekas kantor karesidenan yang ada di sebelah timur kantor Polsek, nasibnya sempat sangat memprihatinkan. Selain merupakan kantor karesidenan, bangunan yang didirikan sekitar tahun 1803 itu juga merupakan rumah tempat tinggal Residen Besuki. Lantainya yang dulunya terbuat dari marmer Italia kini telah raib tak bersisa. Karena telah lama kosong dan tak terawat, kini menjadi sarang kelelawar. Bangunan itu tampak lapuk, sebagian besar diantaranya bahkan mengalami kerusakan yang cukup parah. Tahun ini bangunan bergaya campuran Eropa dan China ini telah selesai dipugar, rencananya akan difungsikan sebagai Museum Residen Besuki.
Tumblr media
Sebelah barat Alun-Alun Besuki, Jl. Imam Bonjol terdapat Masjid Jami’ Baiturrahman. Keberadaan Masjid ini berawal dari berdirinya menara pantau atau menara lonceng yang pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Belanda sebagai sarana untuk memantau wilayah sekitar Besuki. Selain itu, menara tersebut berfungsi sebagai sarana menunjukkan waktu dan arah bagi masyarakat Besuki. Pengesahan Besuki sebagai sebuah kadipaten baru menyaratkan terbangunnya beberapa infrastruktur pendukung di pusat kota, diantaranya: kantor pemerintahan, alun-alun, pasar, dan tempat ibadah. Konsep tata kota yang demikian, membuat menara pantau yang keberadaannya berada di sebelah barat Alun-Alun Kota Besuki beralih fungsi menjadi menara masjid. 
Tumblr media
Adapun pembangunan Masjidnya, justru belakangan, yakni sekitar tahun 1805, berselang tidak lama dengan pembangunan gedung keresidenan dan kewedanan Besuki. Sumber sejarah menyatakan pembangunan-pembangunan itu dilakukan ketika Besuki dipimpin oleh seorang Ronggo bernama Suro Adiwijoyo, yang merupakan seorang Cina muslim. Pendapat lain menyatakan bahwa penguasa Besuki ketika itu adalah Poerwo Adiwijoyo. Pada tahun 2009, masjid ini dipugar, menara masjid yang sebenarnya hanya terdiri dua tingkat ditambah menjadi empat tingkat. Meskipun demikian, pemugaran tersebut tidak merubah dinding dan bentuk menara di tingkat satu dan dua. Menara ini sekarang difungsikan sebagai menara pengeras suara, dan sebagai ruangan kontrol.
Tumblr media
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Epilog
Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa dalam satu scene sejarahnya, Kadipaten Besuki pernah menjadi jaminan gadai. Pada tahun 1770-an, Belanda membutuhkan uang dalam jumlah banyak sehingga menggadaikan wilayah Besuki kepada seorang saudagar Cina muslim di Surabaya yang bernama Han Boei Sing. Ia mengangkat seorang wali dengan pangkat Ronggo di Besuki, hal itu berlanjut hingga sekitar enam Ronggo. Namun justru pada rentang masa pemerintahan para ronggo inilah, pembangunan beberapa item penting di pusat pemerintahan Kadipaten Besuki seperti gedung keresidenan dan kewedanan Besuki serta Masjid Jami’ Baiturrahman dilakukan. Hal itu terjadi tepatnya pada sekitaran tahun 1805, ketika Besuki dipimpin oleh seorang Ronggo bernama Suro Adiwijoyo, yang merupakan seorang Cina muslim. Besuki kemudian ditebus kembali oleh Gubernur Jenderal Raffles pada tahun 1813 senilai 618.720 Gulden.
Ketika Indonesia awal merdeka, keberadaan wilayah administratif karesidenan ini masih dipertahankan. Baru sejak tahun 1950-an, wilayah administratif karesidenan dihapus, berikutnya wilayah kabupaten di bawahnya, langsung berada di bawah cakupan wilayah administratif provinsi. Yang tersisa dari sistem karesidenan adalah sistem kode nomor kendaraan bermotor, kendaraan bermotor di wilayah eks-Karesidenan Besuki menggunakan kode plat nomor “P”. Adapun Besuki kini turun tingkat menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Situbondo. Masih ada banyak hal berkaitan dengan sejarah Karesidenan Besuki yang tidak semua bisa penulis kupas sekaligus dalam artikel lainnya. Mungkin dalam kesempatan lain penulis akan kupas hal-hal itu dalam artikel lainnya.
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Inspirasi Tembakau Jember
Tumblr media
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Tembakau memang merupakan salah satu Anugerah Tuhan kepada Tanah Jawa, khususnya Kota Jember. Bahkan sejak ratusan tahun yang lalu, ketika Portugis mendaratkan kaki mereka ke Bumi Nusantara, mereka telah mengenal Tanah Jawa sebagai penghasil tembakau. Salah satu wilayah di Jawa (Jawa Timur) yang menjadi tempat perkebunan tembakau sejak masa kolonial adalah Jember. Para pengusaha Belanda berlomba-lomba mendirikan perusahaan tembakau di kota ini, salah satunya adalah Landbouw Maatschapij Oud Djember (LMOD) yang didirikan tahun 1859 oleh controleur George Bernie. Beberapa tahun berikutnya, nama Landbouw Maatschapij Oud Djember diubah menjadi Oud Djember saja. Kisah panjang tentang historiografi tembakau di Tanah Jawa, khususnya di Jember, akan penulis ulas, pada kesempatan lain. Kali ini penulis sedikit ingin mengulas tentang 2 ikon budaya Jember yang lahir karena terinspirasi dari komoditas tembakau.
Tumblr media
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Tari Lahbako dan Musik Patrol
Tumblr media
Nampaknya, tembakau memang menjadi anugerah Tuhan yang penuh berkah bagi masyarakat Jember. Tembakau tidak hanya  sekedar sebagai komoditas utama saja, namun berikutnya menjelma sebagai inspirasi terbentuknya ikon budaya Kota Jember. Setidaknya ada dua identitas kultural Jember yang lahir dari inspirasi tembakau. Pertama, daun tembakau mengilhami para perajin batik di Jember menjadikannya sebagai motif batik. Kedua, aktivitas harian petani tembakau mengilhami terciptanya Tari Lahbako. Akronim “Lahbako” terambil dari kata “Lah” dan “Bako” yang artinya adalah mengolah tembakau. Tari tersebut diciptakan pada tahun 1980-an atas prakarsa Kolonel Suryadi Setiawan, yang menjabat Bupati Jember kala itu, tokoh masyarakat, dan beberapa seniman yang terlibat sebagai inisiator. Mereka mengundang Bagong Kussudiardja, seorang koreografer dan pelukis Indonesia terkemuka untuk datang ke Jember. Dari situlah akhirnya Tari Lahbako tercipta berdasarkan pengamatan Bagong Kussudiardja dan para inisiator terhadap aktivitas para buruh tembakau mulai dari saat bekerja di ladang hingga ketika mereka bekerja di gudang. Tari Lahbako biasa diiringi dengan alat musik Kendang, seruling, dan alat musik dari bambu. Perpaduan alat-alat musik itulah yang disebut sebagai Musik Patrol, yang juga khas Jember.
Tumblr media
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Batik Jember
Tumblr media
Jika ngobrol mengenai batik, tentu tidak lepas dari Jogja, Solo, atau Pekalongan sebagai kota-kota pusat kerajinan batik. Siapa sangka, meskipun tidak sepopuler tiga kota tadi, Jember ternyata memiliki tradisi kerajinan batik dengan motif yang unik dan khas. Tembakau, kopi, dan cokelat, sebagai tanaman komoditas andalan Jember menginspirasi para perajin batik Jember untuk menjadikannya sebagai motif karyanya. Selain tiga motif itu, perajin batik Jember adakalanya juga menggunakan motif gambar buah naga dan burung. Namun diantara motif-motif tersebut, batik bermotif tembakau atau Batik Labako adalah motif yang dominan digunakan sebagai ikon Batik Jember. Produk kerajinan batik nusantara yang terkenal umumnya bermotif Keraton, Parang Rusak, Mega Mendung, Kawung, dan lain sebagainya. Pemilihan tembakau dan tanaman komoditas lainnya sebagai motif, tentu membuat batik Jember keluar dari pakem motif batik pada umumnya.
Tumblr media
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Di Jember, setidaknya terdapat 2 lokasi yang terkenal sebagai sentra kerajinan Batik khas Jember. Pertama, sentra kerajinan batik yang terletak di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe. Di sini, kerajinan batik telah berlangsung turun-temurun. Motif batik yang dikembangkan di sentra ini adalah batik bermotif tembakau atau Batik Labako. Kedua, Rumah Batik Rolla yang terletak di Jl. Mawar, Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang. Sentra batik yang dikelola oleh Iriane Chairani Megahwati ini memproduksi dan mengembang aneka ragam corak dan motif batik khas jember serta terobsesi untuk mewujudkan Kampung Batik Jember. Batik Jember selain tidak luput diperagakan dalam Jember Fashion Carnival (JFC) juga pernah go internasional dalam peragaan busana di Paris Fashion Week 2018.
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Tanoker, Festival Egrang, Pasar Lumpur, dan Sekolah Yang Eyang
Tumblr media
Berawal dari kepedulian Farha Ciciek dan Suaminya, Supoharjo terhadap anak-anak di kampungnya, desa Ledokombo, Jember, Jawa Timur  yang ditinggalkan orang tua mereka bekerja menjadi TKI, keduanya mendirikan Tanoker pada tahun 2009. Selain permasalahan tersebut, berdirinya Tanoker juga dilatarbelakangi berbagai persoalan, seperti anak putus sekolah, pengangguran, kekerasan terhadap anak, dan penyalahgunan narkoba.
Tumblr media
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Tanoker berasal dari Bahasa Madura yang berarti kepompong. Penamaan terinspirasi dari lagu kepompong yang dipopulerkan grup musik Sindentosca tahun 2008. Seperti halnya kepompong, filosofi Komunitas Tanoker adalah tempat bermertamorfosis menjadi sosok yang lebih baik. Melalui Tanoker, keduanya mengajarkan anak-anak di desanya membaca, menulis, memasak, menari, melukis, olahraga, musik, dan teknologi internet. Belajar dan sekolah umumnya identik dengan ruang kelas, bangku, papan tulis, dan guru yang mendiktekan pelajaran. Tanoker menjadikan kehidupan sosial dan alam raya menjadi sekolah dan tempat belajar. Selanjutnya, anak didik di Kampung Tanoker pun tidak hanya terbatas pada anak-anak TKI saja, melainkan juga anak para buruh migran, buruh tani, tukang ojek, sopir, pedagang kecil, guru, dan pekerja rumah tangga.
Tumblr media
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Aktivitas mendidik yang dijalankan oleh Komunitas Tanoker, selanjutnya tidak hanya khusus bagi anak-anak. Tanoker mengembangkan proyek pendampingan bagi para orang tua dengan memunculkan sekolah bapak-bapak dan sekolah ibu-ibu, atau yang lebih keren dinamai dengan Mother School dan Father School. Dalam Mother School maupun Father School, diajarkan berbagai persoalan tentang parenting dan bagaimana seharusnya mendidik dan memahami persoalan anak yang semakin kompleks di era milenial. Banyaknya anak di Desa Ledokombo yang hidup dan diasuh oleh nenek atau kakeknya (eyang), karena orang tua mereka bekerja sebagai TKI atau TKW, mendorong Kelompok Tanoker membuat Grandmother School atau Sekolah Yang Eyang. Sekolah tersebut merupakan kerjasama antara Komunitas Tanoker dengan Karang Werda Bungur Desa Sumber Lesung Kecamatan Ledokombo. Selain bertujuan membekali pengetahuan tentang parenting, sekolah ini juga mengajak para eyang untuk membiasakan pola hidup sehat, sehingga terwujud lansia yang berkualitas, sehat dan bugar.
Tumblr media
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Sejak tahun 2010, Komunitas Tanoker telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jember melaksanakan Festival Egrang, dengan tujuan merevitalisasi permainan tradisional Egrang. Di tangan Komunitas Tanoker permainan egrang dipadukan dengan musik perkusi dan gerak tari, menjadi kreasi seni yang khas bernama Tarian Egrang. Selain dikreasikan menjadi jenis tarian, permainan Egrang juga dikonsep menjadi event gerak jalan Egrang dan diadakan tiap tahunnya. Pada Bulan September 2018 lalu, telah dilangsungkan perhelatan Festival Egrang yang ke-IX di Ledokombo.
Berikutnya, Komunitas Tanoker menggagas event Pasar Lumpur yang diadakan pada hari Minggu terakhir setiap bulannya. Pasar Lumpur terletak di kaki gunung Raung, Desa Sumber Lesung, Kecamatan Ledokombo. Gagasan pasar lumpur mulai terwujud sejak 2017 yang diresmikan oleh ketua DPRD Jember, Thoif Zamroni. Wisata Pasar Lumpur menawarkan cita rasa kearifan lokal, khazanah kultur agraris, serta kreatifitas masyarakat setempat yang tersaji dalam aneka makanan, minuman, serta permainan tradisional. Aneka kudapan tradisional yang disajikan misalnya Sumpil Labuh, Rangin, dan Embhel. Sumpil Labuh atau biasa disebut kue nogosari dengan resep Labuh Kuning. Rangin merupakan semacam krispi dengan rasa gurih yang khas nan alami. Sedangkan Embhel adalah kue sederhana masyarakat Jember yang berbahan tepung beras dan gula merah. Adapun permainan tradisional yang disajikan antara lain: becak tangan dalam lumpur, balap tempeh di lumpur, dan bermain polo lumpur. Uniknya semua permainan dilakukan di bekas lahan sawah penuh lumpur dan tanpa dipungut biaya.
Tumblr media
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Dengan adanya Tanoker dengan berbagai kegiatannya, kini Desa  Ledokombo telah  menjadi salah satu destinasi kampung wisata belajar di kabupaten jember, yang mulai diminati banyak wisatawan, baik lokal maupun asing. Pada bulan november 2017 yang lalu Tanoker mendapat penghargaaan dari Dinas Pariwisata propinsi jawa Timur sebagai salah satu tujuan destinasi wisata budaya ke-2 se-Jawa Timur  setelah  tempat ziarah Gus Dur. Karena dedikasinya tersebut, tidak mengherankan jika Farha Ciciek memperoleh banyak penghargaan. Beberapa diantaranya adalah terpilih sebagai satu dari 1.000 PeaceWomen 2005, “Inovator For The Public” Penganugrahan Global Ashoka dari Yayasan Asoka, She Can Award (Tupperware Award), dan dinominasikan untuk hadiah Nobel Perdamaian.
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Jember Fashion Carnival (JFC)
Tumblr media
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Tanpa perlu dijelaskan, orang Jember pasti akan langsung tahu apa itu Jember Fashion Carnival atau JFC. JFC digagas oleh Dynand Fariz, seorang perancang busana kelahiran Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Jember. Orang Jember patut bangga karena JFC tidak hanya sekedar menjadi pertunjukan karnaval lokal, melainkan telah menjadi ajang berlevel nasional. Presiden Jokowi pernah hadir di pagelaran JFC tahun 2017. JFC bahkan telah menjadi ajang event internasional. Hal ini terbukti bahwa JFC menduduki peringkat pertama sebagai karnaval terbaik se-Asia dan peringkat ketiga di dunia, setelah Rio de Janiero Carnival di Brasil dan Pasadena Flower Carnival di Los Angeles Amerika Serikat.
 Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Karnaval JFC digelar pertama kali tahun 2003, hingga kini JFC akan memasuki perhelatan ke-18 kalinya. Pada tahun 2019 ini, JFC sedianya akan diselenggarakan 31 Juli hingga 4 Agustus mendatang, rencananya akan diikuti oleh 6000 orang peserta. Tahun ini, JFC mengambil tema “Tribal Grandeur” atau “Keagungan Suku-Suku Bangsa”. Dengan tema tersebut, akan ditampilkan rancangan fashion carnival dari 8 suku terkemuka di dunia, termasuk di Indonesia. Suku-suku bangsa yang akan diangkat antara lain Suku Aztec dari Mexico, Suku Mongol dari Mongolia, Suku Zulu dari Afrika Selatan, Suku Viking dari Norwegia, Suku Karen dari Thailand, Suku Hudoq atau Dayak Kalimantan Timur dan Minahasa dari Indonesia Serta Suku Polinesia. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengapresiasi keberadaan festival karnaval produk Jember tersebut dan berharap agar kehadirannya mampu menginspirasi festival karnaval lainnya di daerah untuk mampu mencapai level serupa.
 Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
 Namun sayang perhelatan JFC ke-18 pada Agustus mendatang, akan berlangsung tanpa keikutsertaan presiden sekaligus pendirinya. Dynand Fariz, sang pendiri meninggal dunia pada 17 April 2019 di RS Jember Klinik karena infeksi saluran pernafasan di usia 55 tahun. Dynand Fariz  meninggal dengan mengukirkan karya besar yang membanggakan masyarakat Jember di mata dunia. Namun ada satu cita-cita Dynand Fariz yang belum tercapai yakni terwujudnya Museum Karnaval di Kabupaten Jember. ia menginginkan Jember memiliki sebuah museum yang nantinya memajang aneka kostum karnaval yang pernah ditampilkan oleh JFC dan karnaval-karnaval di kota lain di Indonesia.
 Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
0 notes
shulhan87-blog · 5 years
Text
Beberapa Destinasi Wisata Menarik di Jember
Meskipun bukan sebagai kota metropolitan, namun Jember merupakan kota yang perlu diperhitungkan dalam hal destinasi wisata yang dimilikinya. Jember memiliki destinasi wisata baik yang berupa destinasi wisata alam, destinasi wisata budaya dan edukasi. Destinasi wisata alam umumnya berupa tempat yang menyediakan pemandangan alam yang indah dan masih asri baik itu berupa sungai, pantai, pegunungan, hutan, dan lain sebagainya. Sedangkan destinasi wisata edukatif bisa jadi berupa tempat yang menyediakan item-item yang mengandung unsur edukatif atau sarat akan nilai-nilai budaya lokal. Destinasi wisata semacam ini bisa jadi tidak menitikberatkan pada tempat, namun berupa event, kegiatan, atau acara yang mengandung nilai-nilai edukatif. Ada banyak destinasi wisata alam di Jember, namun artikel ini tidak bermaksud untuk memaparkan semua destinasi wisata yang ada di Jember, namun hanya akan menyebutkan beberapa destinasi wisata saja sebagai perwakilan. Destinasi yang ditulis dalam artikel ini, beberapa diantaranya berupa destinasi wisata alam dan beberapa yang lainnya berupa destinasi wisata edukatif. Berikut ini beberapa destinasi wisata di Jember yang menarik untuk dikunjungi:
SJ88
Wisata ini menyediakan pemandangan alam eksotis dari ketinggian bukit yang terletak di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Jember. Akronim SJ88 bermakna Sucopangepok Jember 88. Kenapa 88? Ternyata angka itu adalah ketinggian bukit tersebut dari atas permukaan laut. Selain akronim nama tersebut, objek wisata ini juga dikenal dengan sebutan bukit di atas awan. Memang untuk mencapai lokasi, pengunjung harus agak bersusah payah dengan berjalan kaki terlebih dahulu melalui jalan mendaki. Dari tempat penitipan kendaraan, pengunjung harus berjalan kurang lebih sekitar 30-45 menit. Selain itu untuk menaiki batu puncak bukit SJ88, perlu berhati-hati karena bebatuan yang agak licin, khususnya ketika musim hujan. namun setelah berhasil mendaki puncak bukit, lelah letih 30 mendaki terbayar oleh spot pemandangan yang memukau. Selain menyediakan spot pemandangan yang menawan, objek wisata SJ88 juga memiliki wahana spot foto, rumah pohon, dan tanjakan payung. Objek wisata ini kini dikelola dengan baik oleh perhutani Jember sebagai salah satu destinasi wisata di Jember.
Teluk Love
Satu dari deretan destinasi wisata di Jember yang hingga kini banyak dikunjungi para pelancong adalah Teluk Love. Dengan melihat potret pemandangannya dari atas Bukit Suroya, anda akan segera tahu, mengapa objek wisata ini dinamai Teluk Love. Teluk ini yang terletak di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember sebenarnya merupakan bagian dari objek wisata Pantai Payangan. Setidaknya ada 3 spot pemandangan eksotis yang bisa anda nikmati sekaligus di tempat ini. Spot yang pertama adalah gugusan 4 pantai, 3 bukit, dan sebuah pulau yang terangkai menjadi satu menyerupai bentuk hati. Karena bentuknya yang demikian, maka tempat ini memiliki kesan romantis, khususnya bagi kalangan muda-mudi. Spot yang kedua, adalah hamparan perairan Samudra Hindia yang begitu luas, sehingga dipenghujungnya seolah ia menyatu dengan langit. Spot yang ketiga adalah keindahan sunrise maupun sunset yang nampak di barisan perbukitan Meru Betiri.
Masjid Roudhotul Muchlishin
Hal yang menarik dari masjid yang terletak di Kelurahan Kaliwates Jember tersebut adalah arsitektur bangunannya yang mewah dan bercita rasa timur tengah. Masjid yang berdiri di area lahan seluas 2000 meter persegi tersebut diresmikan oleh KH. Ma’ruf Amin pada 15 Mei 2017. Kemegahan dan eksotisme ornamennya membuat Masjid Roudhotul Muchlisin tidak hanya sekedar menjadi tempat singgahan untuk sekedar menjalankan sholat, tetapi juga menarik orang yang singgah untuk berselfie sejenak di area masjid. Area pelataran masjid yang begitu luas menjadi kenyamanan sendiri bagi pengunjung yang membawa kendaraan. Untuk para pengunjung yang ingin ngopi atau mencari jajanan pengganjal perut, menejemen juga menyediakan stand-stand jajanan yang cukup banyak berjajar di pelataran masjid. Hal inilah yang menjadi daya Tarik tersendiri bagi para pelancong lokal untuk mampir ke Masjid Roudhotul Muchlisin.
Sevendream City
Sevendream City secara harfiah bermakna “Kota Tujuh Impian”. Apa yang ada di benak anda tentang destinasi wisata yang satu ini? Mungkin sebagian anda menghayalkan negeri dongeng dengan para liliputnya. Namun dalam dunia nyata, tentu negeri dongeng semacam itu tidak pernah ada. Namun anda tidak perlu kecewa, karena destinasi wisata yang terletak di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang tersebut menawarkan konsep yang tak kalah menariknya dibanding destinasi wisata lainnya di Jember. Sevendream bisa dikatakan merupakan satu-satunya tempat di Jember yang memiliki konsep ramah terhadap komunitas anak muda. Di Sevendream City (SDC), berbagai macam komunitas diberi tempat, selain untuk berkumpul, kopi darat, dan nongkrong juga kesempatan untuk pengembangan diri dan berkreasi. Salah satu contoh adalah komunitas motor CB Jember yang merupakan salah satu komunitas yang kerap mangkal dan kopi darat di SDC. Pihak SDC berupaya memfasilitasi mereka, sehingga akhirnya mereka bisa mendirikan segmen usaha bengkel motor CB di kawasan SDC. Contoh tersebut diharapkan juga mampu terterapkan kepada komunitas-komunitas lainnya di Jember. Sehingga berbagai komunitas anak muda di Jember, selanjutnya tidak hanya menjadi sekedar komunitas dengan aktivitas kompul-kumpul dan nongkrong saja, namun juga mulai berevolusi menjadi komunitas milenial yang aktif, kreatif, dan produktif. Jika ide besar ini bisa terealisasi dengan baik, tentu SDC tidak hanya menjadi salah satu destinasi wisata an sich, melainkan perlahan akan menjelma menjadi sarana vital dalam rangka mewujudkan insan muda Jember yang kreatif, inovatif, produktif, dan optimis dalam menghadapi tantangan revolusi industry 4.0. SDC menyediakan beberapa fasilitas penunjang dalam rangka menunjang ekonomi kreatif anak muda, antara lain:
Sewa ruang meeting di Jember
Sewa virtual office murah di Jember
Sewa tempat usaha murah di Jember
Sewa ruang kantor murah di Jember
Kampung Baca
Satu lagi destinasi wisata di jember yang patut untuk dikunjungi, Kampung Baca yang terletak di Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Jember. meskipun berdiri di lahan yang tidak terlalu luas, 700 meter persegi dan juga lokasinya berada di lingkungan perkampunyan yang cukup “nylempit”, namun ternyata sosok Imam Suligi mampu menghadirkan destinasi wisata edukatif yang tidak hanya menarik bagi pengunjung lokal saja, namun juga mampu mengundang perhatian pada level nasional bahkan bagi wisatawan mancanegara. Terbukti, Media Kompas dan Liputan 6 pernah meliput tentang Kampung Baca Jember ini. Destinasi kampung baca berdiri pada tahun 1978, berawal dari ide sederhana Imam Suligi dengan tumpukan koleksi bukunya kemudian menyulap teras rumahnya menjadi perpustakaan kecil bagi warga kampung. Hingga kini, kampung baca telah memiliki lebih dari 10 spot baca dengan koleksi buku yang jauh lebih banyak. Misi edukatif kampung baca menarik instansi setempat (Pemkab Jember, Unmuh, dan Unej) untuk memberikan support. Imam Suligi menuturkan bahwa kehadiran kampung baca telah mendunia, terbukti beberapa waktu yang lalu rombongan akademisi dari Jepang beberapa kali pernah hadir untuk mengadakan penelitian di Kampung Baca.
1 note · View note