Tumgik
silfiahamin · 1 year
Text
Penyalahgunaan Kuasa
Menjadi orang yang berkuasa memberikan hak yang tidak dimiliki sembarang orang untuk mengatur sebuah lembaga. Tanpa adanya keinginan mementingkan kepentingan bersama, sehingga yang menonjol hanyalah kepentingan pribadi dan golongan. Hal ini menjadikan lembaga menjadi pincang, karena segalanya berdasarkan kesukaan saja bukan lagi mengedepankan profesionalitas. Ini menjadikan lembaga jauh dari berkualitas dan hal ini tidak akan berlangsung lama ditambah lagi dengan masuknya kepentingan politik diluar dari lembaga yang menjelang pemilihan kerap kali ditemukan akad jual beli suara dengan catatan-catatan tambahan yang menguntungkan pribadi dan kelompok dan tidak memikirkan efek samping jangka panjang terhadap lembaga. Informasi yang diterima oleh antek-anteknya akan menjadi pertimbangan untuk kepentingan golongannya saja. Contohnya dalam bidang pendidikan, penggunaan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan bidang ilmu dan kompetensinya. Belum lagi kasus ijazah palsu. Ada juga kasus pemberian beasiswa kepada masyarakat yang ingin bersekolah harus kena potongan biaya setiap kali menerima sebagai imbalan jasa pengurusannya. Yang membuat masyarakat seakan dimiskinkan dengan jalan seperti itu. Masyarakat juga yang menerima menjadikan syukur daripada merelakan diri tanpa beasiswa lebih baik seperti ini sehingga praktek pungli masih kerap terjadi. Masyarakat harus dibuat cerdas dengan hak-hak yang harus mereka terima. Semoga hak setiap anak Indonesia bisa diterima secara utuh dalam segala akses yang mereka butuhkan.
0 notes
silfiahamin · 1 year
Text
Diantara dua pilihan
Hidup selamanya akan berada dalam dua pilihan. Menjadi laki-laki atau perempuan, berbuat baik atau buruk dan lainnya. Dalam sebuah pilihan akan selalu ada yang disebut dengan "konsekuensi" sebuah pilihan dengan berbagai macam pilihan-pilihan selanjutnya dan akhirnya dari setiap pilihan itu akan menjadikan kita sebagai Orang seperti apa. Sebelum menetapkan pilihan menjadi baik ataupun buruk menurut versimu, pastikan kau akan bertanggungjawab atas segala konsekuensinya. Seyogyanya tidak ada pilihan yang betul 100 persen baik begitupun sebaliknya.
0 notes
silfiahamin · 1 year
Text
Sekolah mengubah hidupku
Ukuran "kesuksesan" setiap individu berbeda-beda. Ada yang merasa sukses ketika bekerja menghasilkan uang ratusan juta, menikah, punya anak, umroh, haji, buat sekolah dan lainnya. Mulai hal kecil hingga tak terhingga melintasi zaman. Apapun itu saya percaya setiap individu diciptakan oleh Sang Pencipta memiliki tujuan masing-masing dengan satu hal yang pasti bahwa Allah swt menciptakan jin dan manusia untuk beribadah. Ibadah juga bukan sekadar menggugurkan kewajiban yang teryuang dalam 5 rukun islam (Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan Haji). Lebih dalam dari itu ibadah muamalah yang menekankan bagaimana seorang muslim berakhlaq dalam kesehariannya.
Berakhlaq memerlukan ilmu. Seseorang tidak akan mampu membedakan yang mana benar dan salah ketika tidak memiliki informasi benar atau salah di data memorinya terkait hal tersebut. Misalnya saja anak-anak yang terbiasa berbahasa kasar dalam bertegur sapa antar sesamanya pasti akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain karena adanya faktor kebiasaan dan tidak adanya memori bagaimana cara berbahasa yang halus terhadap orang lain. Tidak adanya sudut pandang yang berbeda yang dapat diadopsi. Yang mengherankan hari ini kebiasaan yang muncul adalah anak-anak menjadi orang yang tidak bertanggungjawab atas dirinya, cenderung selalu menyalahkan orang lain diluar dari dirinya dan selalu terlibat dalam posisi aman-aman saja. Itu terbentuk karena lingkungan yang ada tidak siap menerima perbedaan pendapat sehingga anak menghilangkan dirimya demi dapat diterima oleh lingkungan.
Jadilah air, mampu beradaptasi apapun bentuk wadahnya dia akan tetap menjadi air yang melegakan dan bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya.
Lantas kenapa saya katakan sekolah mengubah hidupku? Mungkin jika tak bersekolah saya tidak akan pernah merasakan nikmat islam itu sendiri. Dalam lingkup keluarga tidak ada yang menjadi panutan bagaimana syariat islam itu ditegakkan. Lalu dengan bersekolah di sekolah islam mengubah sudut pandang dengan adanya informasi mulai dari tata cara sholat yang benar, bacaan yang benar dan lainnya. Sekolah islam memperkenalkanku dengan berbagai pintu. Menurut saya sekolah itu bukan hanya sekadar menyelesaikan tingkatan pendidikan tetapi lebih dari itu, bagaiamana seorang anak manusia mampu menemukan diri dan potensi yang ada sehingga terciptalah manusia yang bebas berfikir dan berdaya. Tidak terstigma dalam satu cetakan yang sama. Manusia bebas memilih menjadi apa saja seperti apa yang kita inginkan. Saya percaya setiap anak secara fitrahnya telah dipilihkan oleh Tuhan akan menjadi seperti apa nantinya ibarat telah memiliki chip dalam tubuh yang akan menonjolkan kecenderungan minat dalam berbagai macam hal. Tinggal bagaimana keinginan tersebut diartikulasikan dalam bentuk nyata aksi yang akan menghantarkan proses berfikir sampai betul-betul apa yang dicita-citakan menjadi nyata.
Sekolah membuka peluang informasi itu bisa diterima. Saya saat duduk di bangku SMP bercita-cita hanya ingin kuliah karena mendengar Ibu Guru kuliah untuk menjadi guru tanpa tahu apa yang dihadapi nantinya. Dan benar saja ketika kuliah saat itu saya merasa senang karena cita-cita itu sudah saya dapatkan. Meski tidak diterima sebagai mahasiswa jurusan keguruan tidak membuat saya berkecil hati karena tidak ada informasi plus minus "menjadi guru" yang saya terima terkait dengan hal itu. Ku dapati teman-teman di kos memperbincangkan bagaimana jika lanjut S2 ambil jurusan yang sama atau tidak dan sudah berandai kuliah di kampus mana, mereka sampai menulis gelar-gelar yang mereka inginkan. Saya sekadar melihat saja nama-nama mereka sudah ada Prof. nya dan gumamku keren juga yah. Mungkin sampai hari ini bermimpi sampai kesana pun belum dengan kemampuan yang saya miliki hari ini.
0 notes
silfiahamin · 1 year
Text
Post Perdana
Selamat Pagi pada diriku sendiri, thank you Silfi selalu ada for myself. Akan ada selalu masalah yang mengiringi perjalananmu sebelum sampai tujuan yang sebenarnya. Pencapaianmu kemarin sudahlah cukup jadi kenangan dan buatlah pencapaian-pencapaian barumu hari ini. Perdana masuk kerja setelah libur Lebaran 1444 H, tapi kerjanya di rumah dulu dengan buat materi, upload materi di simak dan buat tugas pengganti untuk mahasiswa semester 4 dengan mata kuliah "Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian" InsyaAllah tulisan ini akan terus berlanjut sebagai rasa syukurku kepada Allah Swt. yang telah memberikanku hidup yang lebih berarti. Semoga panjang umur dan sehat selalu, Silfi. Anak baikku
1 note · View note