soraisoree
soraisoree
Taman cerita
116 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
soraisoree · 2 months ago
Text
Bisikan Rindu di Keheningan Malam
Tumblr media Tumblr media
Aku berbisik di keheningan malam, menuturkan tanya apakah mimpi indah itu dapat menjadi kenyataan.
Langit yang menaungiku telah lama kelabu, dan aku disini dihantui oleh rasa rindu yang menggebu-gebu.
Jika saat ini kau menatap kebelakang, kau akan menemukanku di tempat yang telah lama kau tinggalkan. 
Tak ku kenali rasa malu, aku menunggumu di tempat terakhir kau menungguku di kala itu.
Aku kembali dari perjalanan yang berakhir dengan kegagalan, keegoisanku saat itu pada akhirnya berbuah penyesalan.
Dan disinilah aku, menunggumu bersama kenangan dan juga rindu, berharap benang takdir kita yang telah lama terurai dapat kembali menjadi satu.
—@melodirinai
37 notes · View notes
soraisoree · 10 months ago
Text
Ia tidak bisa tidak mencintainya lagi
0 notes
soraisoree · 1 year ago
Text
Kadang, luka lah, yang membuat seseorang jadi suka menulis
0 notes
soraisoree · 1 year ago
Text
Ia buat sendiri isi pikirannya seperti itu
Ada satu hal yang melekat dari pikiranku, sedari aku kecil hingga dewasa, hingga sekarang, menjadi seorang istri dan Ibu. Hal itu seringkali muncul dikala air mengalir deras dalam benakku, suara burung yang ketakutan berlalu lalang di pikiranku, daun kering yang jatuh jauhhhh sekali dari pohon yang menumbuhkannya. Terombang ambing, dibawa angin, tak tau arah dan berakhir tenggelam di sungai yang riuh gemericiknya. Kadang aku berpikir, kenapa seringkali begitu dan begitu. Ternyat aku buat sendiri isi pikiran itu hadir dan lagi hadir. Siapa lagi yang tau dan bisa menghentikannya selain aku dan benakku? Surabaya, 22.40 WIB
0 notes
soraisoree · 2 years ago
Text
Lagi sedih, kepikiran buat buka tumblr, isi berandanya langsung berasa kek di sadarkan dan di ingetin, MasyaAllah 🥲
0 notes
soraisoree · 2 years ago
Text
Trying my best, trying my best to be okay, trying my best but everyday is so hard🎼
0 notes
soraisoree · 3 years ago
Text
Sekarang hanya ada aku dan diriku, tak ada harap yg kutitipkan ke orang lain
3 notes · View notes
soraisoree · 3 years ago
Text
Rasanya ingin menyerah
Rasa-rasa itu kembali, rasa-rasa yang dulu ku pendam sedari kecil hingga sekarang telah menggunung. Ku mulai tidak menyukai diriku sendiri. Tidak ada tempat untuk cerita, kesepian dimana-mana. 
0 notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Mungkin ada kesombongan disetiap status status kita.
Mungkin ada benci yg terselip di tausiah tausiah kita.
Mungkin ada dengki dalam setiap kritik kita
Ada baiknya kita menelisik lebih dalam hati hati kita. Termasuk postingan ini yg mungkin terbersit kesombongan untuk merasa lebih benar dan lebih baik. Ighfirlana ya Allah
200 notes · View notes
soraisoree · 4 years ago
Note
Curhatan mbak nya mirip sekali dg apa yang ku pendam selama ini :'
Saya suka cara kak dea menjelaskan sesuatu. Di awal pekan yang penuh pertanyaan ini, saya izin curhat. Beberapa bulan ini saya telah maju mundur untuk bertanya kepada orang lain, perkara bagaimana harusnya saya bersikap.
Kak Dea, saya lahir dari keluarga yang cukup paham dan taat perkara agama. Berkali-kali saya mengatakan pada diri sendiri bahwa segala persoalan hidup dapat dilalui dengan sabar dan syukur. Tapi semakin saya dewasa, semakin banyak kebingungan dan pertanyaan yang tidak bisa di sederhanakan dengan keduanya. Ilmu saya dangkal, pemahaman saya cetek. Belakangan banyak tanya riuh dikepala saya, dan saya tidak tau harus bertanya kepada siapa. Maafkan saya yang lancang merepotkan Kak Dea untuk mambaca tulisan saya.
Kak Dea, saya tidak begitu dekat dengan ayah dan ibu saya. Seringkali saya kebingungan harus ngapain dan bicara apa jika kebetulan hanya ada saya dan salah satu atau keduanya. Sejak saya bisa menganal apa itu pertengkaran sampai umur kepala dua ini, ntah sudah berapa kali saya menyaksikan kedua orang tua saya berseteru. Dari hal sepele sampai perkara besar. Berkali-kali ibu saya mengatakan kalau bukan karena anak-anak, beliau sudah minta cerai sejak awal. Saya bingung dan tidak tau harus bagaimana. Kata abang saya, pertikaian antara suami istri itu wajar terjadi dalam rumah tangga. Hal itu kemudian menjadi pemakluman saya selama ini.
Hingga di 2019, Pertengkaran paling besar keduanya terjadi. Ayah saya sempat hilang kendali karena emosi menyuruh ibuk saya pulang. Namun semuanya berakhir di musyawarah keluarga dan saling berbaikkan.
Belakangan, seiring ibu saya merasa bahwa saya sudah cukup besar untuk dicurhati. Sering sekali ibu saya mengungkit kejadian itu. Beberapa kali beliau menjelakkan ayah saya, menyampaikan kejadian-kejadian menyakitkan karena beliau. Kadang mengatai diri sendiri yang lugu bertahan dalam rumah tangga macam ini. Meskipun 2 tahun terkahir sudah jarang saya dengar suara meninggi, atau saling berseteru antara keduanya. Pun saat keduanya bersama, seolah tidak ada apa-apa.
Saya jengah dan lelah sekali dengan keluh kesah ibu saya yang diulang-ulang. Saya bingung harus merespon apa dan bagaimana. Ayah saya pendiam dan jarang berbicara apalagi bercerita. Saya tidak benar-benar tau siapa yang sebetulnya salah. Siapa yang menyakiti siapa. Saya memilih diam dan tidak mempertanyakannya karena khawatir akan menyulut permasalahan. Saya takut durhaka. Saya khawatir menyaki hati ibu saya.
Saya seringkali mengatakan pada diri sendiri semua ini tidak perlu di ambil pusing. Saya tidak perlu ikut repot memikirkan banyak hal tentang masalah mereka. Saya harus bersyukur karena banyak keluarga di luar sana yang kondisinya lebih parah. Banyak sekali anak-anak yang jauh lebih menderita karena permasalahan orang tuanya. Harusnya saya bisa lebih sabar lagi. Saya harus banyak-banyak bersyukur.
Tapi di satu waktu, saat saya berada dalam kondisi kosong. Saat saya lemah. Saya seringkali menangis sendiri. Saya takut. Kadang luka-luka pengasuhan tiba-tiba lewat. Atau rekaman orang tua saya yang bertengkar. Atau curhatan ibu saya yang berulang, tentang betapa tersakitinya karen ayah saya. Kepala saya menjadi sakit dan dada saya sesak. Saya berspekulaasi, saya overthingking dan menjadi takut berumah tangga. Kemudian besoknya saya kembali pura-pura tidak peduli. Saya mengatai diri sendiri yang alay sekali, terlalu mendramatisasi. Hidup orang banyak yang lebih sulit.
Namun 2 atau 3 pekan setelah itu, saya kembali menemui titik lemah saya. Saya menagis dan lagi-lagi sakit kepala. Begitu terus salama 2 tahun terakhir ini.
Perkara ini tidak pernah saya ceritakan kepada siapapun. Kadang saya merasa masalah ini sepele, tapi kadang saya merasa sedih sekali. Saya tidak pernah cerita ke siapapun dan curhat kemanapun. Kak dea, saya harus apa? Kak dea boleh menyarankan saya untuk pergi ke psikolog. Tapi saya benar-benar ingin mendengar nasihat kak dea, bagaimana saya harus mengendalikan diri saya, bagaimana saya harus melihat sesuatu dan seperti apa saya harus bertindak.
Maaf baru sempat balas non. Jangan ngerasa masalah kamu terlalu sepele buat diceritain. Kalo kamu ngerasa pusing, berarti masalah itu membebani kamu banget. Jadi ya jangan invalidate perasaan kamu sendiri.
Yang saya pesenin ke kamu, orang tua kamu juga manusia. Mereka nggak sempurna. Bisa bertengkar juga seperti yang lain. Sebagai anak, pasti ada waktunya kita belajar untuk memahami keduanya. Diamati aja dulu, apa yang sebenarnya terjadi. Kalau nemu ada salah satu yang memang berbuat salah, mungkin kamu bakal marah. Jangan merasa bersalah atas kemarahan kamu. Itu wajar. Yang perlu kamu lakukan ya pelan-pelan mengumpulkan tenaga untuk berpikir bagaimana bersikap.
Endingnya, kita memang harus belajar memahami dan berbuat baik sama keduanya. Tapi untuk menuju ke arah sana, seringkali langkahnya panjang. Kamu perlu berlatih menerima dan menyembuhkan perasaan kamu. Untuk itu, kamu pergi ke psikolog ya. Mungkin psikolog bisa bantu kamu lebih jauh.
33 notes · View notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Mulai hari ini dia akan berubah menjadi dirinya yang sebenarnya
0 notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Bulan dan Dunianya
Dunianya adalah langit biru yang luas, lembah hijau yang luas Dunianya adalah sepi dimana-mana, hanya ada suara musik instrumen yang di dengarnya, gaun putih menyelimuti tubuhnya, melayang dan melayang, ditiup angin kencang, 
0 notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Bulan yang Kesepian
Ia kesepian dimana mana, dalam benaknya hampa, tak ada harapan, ia sedang di masa terpuruk, merasa tak ada yang peduli, ia berjalan sendiri, dan sendiri dimana mana.
0 notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Orang orang sedang berlomba memperlihatkan kebahagiaan mereka. Sementara kamu masih mencoba belajar untuk menjadi yang sederhana.
29 notes · View notes
soraisoree · 4 years ago
Text
yang terus ia imajikan adalah ketika ia sedang sendiri
2 notes · View notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Ba’da Isya
Menjelang sholat Isya hati dibuat sedih oleh suatu hal, memancing emosinya, tumpah ruah tak terbendung. Keluarlah segala apa yang dirasanya, dalam benaknya, dalam fikirnya, dalam renungnya, cukup lega rasanya, meraung tangisnya, rasanya sudah lama tak seperti ini, lama tak mengadu pada tuhannya. :’)
0 notes
soraisoree · 4 years ago
Text
Untuk ingatan-ingatan yang masih lekat, lika liku luka yang masih tertambat, membebani segenap imaji, merasuk menusuk hati, mengalirkan air mata, sekali, berkali-kali, dan lagi diatas sajadah iya tumpahkan semuanya.
0 notes