soundsofharpa
soundsofharpa
Annisa
287 posts
entah malam, siang, senja, sorop, sepertiga malam, syuruq, bahkan arunika sekalipun—tidak ada yang menetap begitu lama. karena waktu, pasti berlalu.
Don't wanna be here? Send us removal request.
soundsofharpa · 8 days ago
Text
Bagian Ke-20 : Omnia
"Dy kenapa kamu jadi suka lari?"
"Ngga tau cil, hidup lagi hampa-hampa nya. Nyari kegiatan aja setelah pulang kerja"
Percakapan singkat itu terjadi di jakarta barat, saat itu aku dan karib ku, lazuardy, janjian untuk makan ramen terdekat. Pasti aldy lupa. Tapi percakapan yang terlihat nggak penting itu, berbekas di aku.
Wow, lazuardy yang super sibuk dan social butterfly bisa juga ya merasakan hampa dalam hidupnya. Aku baru di jakarta, apa aku akan hampa juga?. Aku pernah coba renang, tapi mager nyuci baju basah nya dan nggak rutin. Hanya renang di jumat malam kemduian selesai, sendirian.
Hari berlalu, sebulan? Dua bulan? Entah tapi tiba-tiba aku insomnia parah sekali. Tidur jam 4 pagi, jam 6 sudah harus berangkat lagi. Akhir pekan hanya hibernasi di kasur. Kemudian aku ingat aldy, apa ini ya sebab dia berlari? Tapi aku nggak suka lari, capek (awal nya). Berisik di kepala pada saat itu, kian berisik. Sampai akhir nya aku kirim pesan ke aldy;
"Dy, aku mau ikut kamu lari"
"Oke" balasnya.
Awal nya aku kira, yang bisa meredakan berisik di kepala adalah di dalam air alias berenang, ternyata lari pun bisa! Wow. Padahal aku lari tanpa earpod (sering sakit telinga nya, jadi gapernah pake earpod atau sejenisnya) tapi aku bisa fokus bahkan saking fokusnya, ting! Gelora bung karno yang ramai masyaallah, seketika hening. Hanya aku dan detak jantungku.
Sejak saat itu, omnia hadir dalam salah satu kesibukan ku di akhir pekan, tanggal merah, dan setelah jam kerja. Punya banyak kenalan baru yang ternyata mereka not as bad as i think hehe. Dari satu medali ke medali lain nya, bareng omnia. Dari 5 kilometer pertama sampai banyak kilometer lainnya, bareng omnia. Dan aku tidak pernah menyangka bahwa aku bisa berlari sejauh itu, ternyata lari sama-sama (apalagi kalau di support di cheering zone) jadi terasa menyenangkan dan hangat.
Rasanya senang punya lingkaran baru. Lari, kalau ada temen nya jadi lebih berseri, lebih nggak capek, tapi nggak jarang juga aku lebih memilih lari sendirian (biasanya kalau lagi marah).
Semoga teman teman omnia sehat selalu, terima kasih sudah menerima aku, dengan baik. Semoga lingkaran ini lestari sampai jauh, in omnia paratus (kalau kata aldy) (aku nggak tau artinya apa).
Note: sehat selalu lazuardy, dimanapun.
Draft; 01 agustus 2025
0 notes
soundsofharpa · 8 days ago
Text
Bagian Ke -19 : Oil and Grease in Surcafe Water
"Rabbisyrahli shadri wayassirli amri wahlul uqdatam mil-lisani yafqahu qauli."
"Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskan kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku"
Doa yang selalu aku ulangi minimal 5 kali sehari. Tapi hari ini doa itu bergema sedari pukul 5 pagi, hingga petang.
Hari ini pekerjaan memberi training tentang analisa kadar minyak lemak dalam air. Judul yang familiar dan harus nya aku percaya diri, sebab bukan kali pertama aku membawa judul ini, bahkan sudah sampai jadi topik seminar umum di IPB, harus nya chill aja gak sih? Sayang nya engga.
Hari ini degdegan nya dua kali lipat, karena justeru semakin sering topik ini di bahas aku takut. Takyt ada yang kelupaan nggak ku sampaikan, takut ada kekeliruan dalam penyampaiannya. Semakin sering topik nya, semakin beragam dan berkembang juga pertanyaanya. Aku takut gabisa jawab nya 😖. Huhft ya allah tolong aku.
Sering kali aku brain-storming mengenai hal hal duniawi begini. Segitu takut nya aku kalau gabisa jawab pertanyaan customer, atau segitu takut nya aku kalau boss ku marah. Tapi kenapa aku gapernah se takut ini saat aku ketinggalan sholat ya?. Emang ya, hal-hal yang disukai setan itu, ringan sekali melakukannya. Marketing neraka memang selalu terlihat lebih menarik daripada marketing surga.
Hari hari yang di rasa terlalu, selalu berujung air mata sebelum tidur. Maafkan lah aku, ya tuhan ku.
Note: degdegan. Padahal sudah sering. Tapi degdegan.
Draft; 31 juli 2025
1 note · View note
soundsofharpa · 9 days ago
Text
Yang Ingin Tumbuh, Harus Siap Robek dari Dalam
Kalau kamu sungguh ingin tumbuh, kamu harus berani mencoba. Lebih dari itu, kamu harus berani melawan sesuatu dalam dirimu sendiri.
Kadang, bukan dunia yang menghalangi. Tapi keyakinanmu yang sudah usang, rasa aman palsu dari pola lama, dan suara dalam kepala yang bilang, "jangan berubah, di sini saja."
Padahal, tumbuh artinya menyakiti bagian-bagian lama dalam dirimu. Melepas kenyamanan. Meninggalkan suara yang kini mengurung, meski dulu menolongmu bertahan.
Ada yang harus dikorbankan. Dan sering kali, itu adalah dirimu yang sekarang.
Letakkanlah yang tak lagi berguna. Bukan karena itu buruk, tapi karena fungsinya sudah selesai. Seperti daun yang gugur agar pohon bisa bertunas kembali, ada bagian dari dirimu yang harus kamu relakan demi versi dirimu yang lebih utuh.
Mungkin akan terasa seperti kehilangan. Tapi sebenarnya itu ruang yang dibersihkan untuk sesuatu yang lebih sesuai. Sesuatu yang kamu butuhkan untuk berjalan ke depan.
Tumbuh adalah keputusan berulang: untuk tidak lagi jadi siapa yang kamu tahu, demi menjadi siapa yang kamu bisa.
Beranilah.
Karena kadang, satu-satunya cara untuk menemukan cahaya adalah berani melewati pintu gelap yang kamu hindari terlalu lama.
105 notes · View notes
soundsofharpa · 9 days ago
Text
من يحبك قد لا يكون صبورا معكبالضرورة. لكن من يصبر عليك يحبك بالتأكيد
Orang yang menyayangimu belum tentu sabar dengan sikapmu tapi orang yang sabar dengan sikapmu sudah pasti menyayangimu.
64 notes · View notes
soundsofharpa · 9 days ago
Text
Bagian Ke-18 : Ontologi
Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang hakikat keberadaan atau realitas. (Kata google begitu)
Dalam memilih pasangan, banyak orang berteriak untuk berusaha menemukan yang sama visi dan misi nya. Sayang nya, yang se arah pun belum tentu bisa berpikir hingga level ontologi.
Ontologi ini, cara berpikir sampai mentok ke dasar nya. Maksudnya adalah, mereka berpola pikir sampai ke "apa" bukan "bagaimana" apalagi "kenapa"
For your information,
Methodology & methods : how we go about discovering & creating knowledge
Epistemology : perceived relationship with knowledge, are we part of knowlegde or external to it ?
Ontology : whats exsist, view on nature or reality.
(Source: lailasadh)
Misalnya nih ya, kita lagi ngobrol-ngobrol sama pasangan
"Kalau kita nikah nih, bentuk support suami ke istri tuh gimana menurut kamu?"
1. Orang yang berpikir secara methodology akan menjawab dengan fokus pada cara yang di lakukan. Dia mungkin akan jawab dengan beliin makanan, bantuin kerjaan rumah. Lemah nya solusi ini adalah, fluktuatif sekali apalagi kalau mood lagi sama-sama berantakan, lagi marah, kesal, terus ya bisa di lakukan tanpa benar-benar hadir sebagai sosok pasangan. Yaa oke aja sih, tapi kurang nampol.
2. Orang yang berpikir secara epistemology akan menjawab dengan fokus pada bagaimana, How to know that our partner feel our support. Jawaban pada level ini biasanya lebih reflektif. Dia akan bertanya mau di support seperti apa yang di butuhkan, dia akan jadi pendengar dan tidak tergesa-gesa dalam memberi solusi. Lemahnya ini adalah bisa over analysis dan stcuk pada lingkaran yang sama. Fokus disini memang untuk saling memahami tapi tanpa track yang pasti.
3. Orang yang berpikir secara ontology akan menjawab dengan fokus paling dasar, soal apa. Misalnya, apa itu support? Apa support itu tindakan atau keberadaan? Apakah support itu giving something or just being a safe place for our partner?. Pertanyaan seperti ini bisa di runut hingga mendapat jawaban yang di sepakati oleh kedua belah pihak. Orang yang berpikir secara ontology cenderung kokoh pada prinsip nya.
Mengapa ini aku tulis? Karena aku merasa ini penting. Selama ini pun aku fokus pada menemukan dia yang sama visi misi nya dengan ku. Ternyata ada hal yang lebih besar di balik itu.
Menikah karena cinta, cinta itu sangat bisa dan pasti akan berubah. Tapi cara berpikir seseorang akan menentukan bagaimana ia menghadapi perubahan itu.
Goodluck wanita single dan solihah di luar sana, semoga Allah menjaga kita selalu. Aamiin
Note; nemu postingan tentang ini di instagram. Keren. Met bobo.
Draft; 30 juli 2025
1 note · View note
soundsofharpa · 9 days ago
Text
Bagian Ke-17: Hari Bayar Utang
Hari ini 29 juli
Orang orang bertanya "berapa utangku padamu"
Atau
"Hey ini utangmu padaku ya"
Akupun demikian
Membuka kalkulator menghitung ini dan itu
Berangan beli ini dan itu
Mendikte apa saja yang habis di rumah
Utang ini utang itu
Hitung sana hitung sini
Tapi tak sedikitpun terbesit dalam pikir ku
"Ya Allah, berapa ya utang ku padamu..."
Note: selamat payday dan hari bayar utang. Jangan lupa sedekah bulanan love you <3
Draft; 29 juli 2025
0 notes
soundsofharpa · 11 days ago
Text
Bagian Ke-16 : Konsisten
Nemu ide baru buat di eksekusi rasanya kayak lagi pdkt. Manis di awal, kemudian hambar. Semangat di awal kemudian redup.
Teringat tulisan ku pada salah satu alinea di 30 hari bercerita, tentang "aku pernah..". Ya benar aku pernah ini pernah itu, pernah merasa begini pernah merasa begitu.
Ternyata kata pernah dalam hidupku adalah kata yang paling sedih selanjutnya, yang aku temui.
Eh aku pernah loh punya semangat itu
Eh aku pernah loh dulu bisa ini
Sadarku seketika berteriak, kamu pernah karena kamu nggak konsisten. Kalau konsisten kan tidak mungkin kata pernah itu tercetus (dalam konteks kebaikan).
Pernah punya semangat membaca
Pernah punya semangat menulis
Pernah punya semangat liqo
Pernah punya semangat ikut banyak agenda kebaikan
Pernah punya semangat ibadah
Dan pernah lainnya yang terasa perih
Sama hal nya dengan 30 hari bercerita. Semangat di awal, setelah setengah perjalanan semangat nya runtuh separuh. Aku kurang konsisten. Kita perbaiki satu-satu ya, berjalan saja, jangan berlari. Lestari selalu untuk hal-hal baik.
Note: hari ke 16 ini rasanya hampa gatau mau nulis apa yaudah menulis berisik isi kepalaku saja. Met bobo
Draft; 28 juli 2025
0 notes
soundsofharpa · 14 days ago
Text
Bagian Ke-15 : Keluarga Cemara
"Kebahagiaan di dunia lahir dari rumah yang mencintai Allah"
Ngobrolin tentang pernikahan, pasti erat banget kaitannya sama ngobrolin visi misi menikah, perjanjian pranikah, bagi tugas rumah tangga, financial planning, parenting, dan tektek bengek lainnya tentang marriage life. Kedengerannya ribet tapi padahal, menurut aku pernikahan itu tentang melanjutkan atau bahkan meningkatkan dari rutinitas-rutinitas baik yang kita jalanin sedari sebelum menikah.
Misalnya, dari sebelum menikah sudah sholat subuh di mesjid kemudian setelah menikah ya tetap sholat subuh di mesjid tapi menambah kegiatan berpahala aja setelah pulang dari mesjid bangunin anak istri (misalnya). Atau sedari sebelum menikah tilawah harian 2 lembar kemudian setelah menikah jadi 4 lembar. Kan, semuanya melanjutkan bahkan meningkatkan kadar keimanan dalam hati.
Itu kalau sejalan. Kan menikah itu menyatukan dua manusia dengan rencana hidup masing-masing, dengan dunia nya masing-masing, yang belum tentu sama cara kerja nya, yang belum tentu sama selera makan nya, yang belum tentu sama lagu kesukaanya. Pernikahan di mata ku adalah kumpulan hari penuh dengan kompromi, ngobrol, dan kerkom alias kerja kelompok. Kayak semua hal itu kunci nya ngobrol ga sih? Apa apa tuh di obrolin, di urai, di komunikaskan.
Itulah kenapa akan lebih menyenangkan saat menikah berdasarkan visi misi yang searah, tujuan yang sama, dan frekuensi yang seirama. Kalau sudah bertemu dengan orang yang klik, semua tektek bengek pernikahan yang terkesan ribet akan terasa sederhana seperti kerkom prakarya anak sekolah dasar.
"Keluarga ini arah nya akan kemana ya?"
Berikutnya, Itu adalah pertanyaan paling pertama atau mungkin project pertama para pasangan suami-istri yang baru menikah; menyusun visi misi keluarga. Sebab kalau sebuah rumah, sebuah rumah tangga tanpa visi misi yang jelas, rasanya pasti seperti hampa dan kosong, bagai mengarungi sungai panjang tanpa peta. Keluarga cemara bukan di ukur dari seberapa banyak harta keluarga, tapi seberapa dekat keluarga itu dengan Allah, seberapa jauh usaha keluarga tersebut membela agama-agama Allah dan mempertahankan nilai-nilai islam, seberapa kokoh iman pilot dan co pilot nya. Visi misi keluarga, di susun bukan untuk mendirikan dua menara. Tapi untuk satu menara yang di bangun dari dua iman.
"A husband can love his wife best, when he loves Allah first"
Kalimat tersebut tiba-tiba muncul di kepalaku. Not only for the husband, so does the wife. Sebagai pilar dalam rumah tangga, suami dan istri harus punya cara pandang yang sama terhadap iman. Sebab memang benar bahwa istiqomah itu sulit sekali jika di jalani sendirian, makanya kita butuh partner. Dan the best marriage bukan di takar seberapa megah wedding dream nya tapi justeru seberapa kuat energinya untuk saling meningkatkan keimanan, sehingga sama sama bisa sampai ke surga.
Keluarga cemara dimata ku adalah bagaimana cara para orang tua selalu melibatkan anak dalam membangun family value-board. Menanamkan nilai-nilai keluarga, memberi kepercayaan pada anak, mengajak diskusi dalam mengambil keputusan bersama, menanamkan identitas islam. Anak bukan pewaris harta, tapi pewaris perjuangan, perjuangan mempertahankan identitas keluarga yang mengandung nilai islam di dalamnya. Bagiku keluarga cemara adalah keluarga yang tau bahwa hidup adalah tentang kerjasama dalam tim, saling respect, dan saling menjaga dalam do'a.
Tapi, tidak ada pernikahan, rumah tangga, yang sempurna. Bahkan keluarga cemara sekalipun pasti memiliki satu titik hitam gelap di dalamnya. Manusia memang tidak ada yang sempurna, tugas kita cukup lah mensyukuri segala kelebihan diri dan pasangan, dan sabar atas segala kekurangannya.
Yang pasti, semoga pernikahan ku, pernikahan mu, adalah pernikahan yang sakinah. Yang bisa menungkatkan iman dan taqwa. Yang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Yang berkah dan di ridhoi Allah SWT. Aamiin
Note; hey kids, sabar ya nak. Anak ku harus lahir dari ibu yang cerdas, dari madrasah terbaik dan kepala sekolah terbaik. Kami lagi siap siap dengan jalan masing masing. Sekarang sih masih kesasar kayak nya soalnya ibu belum ketemu sama kepala sekolahmu itu hehe. Met bobo
Draft; 27 juli 2025
2 notes · View notes
soundsofharpa · 14 days ago
Text
Bagian Ke-14: Memilih Teman
"Kalo sejak awal you memang berniat to missunderstand me, then dont talk to me"
Begitu kata Agnez Mo, di salah satu episode podhub. Pada saat menonton episode podhub yang itu, seketika lamunku terbang kepada ingatan 5 tahun yang lalu..
Putus cinta di masa muda, kayak nya hampir 90% manusia di bumi ini pernah mengalami (10% sisanya adalah orang-orang yang terlampau menjaga kedekatannya dengan tuhan, sehingga tak tersentuh oleh para brengsek itu, aku harap aku ada satu diantara 10% ini). Selesai karena sudah tak se arah, selesai karena selingkuh, atau selesai karena meninggal, atau yang lebih tragis adalah selesai tanpa kata alias di ghosting. Inti nya berpisah dengan pasangan bisa jadi karena berbagai sebab dan akibat yang di timbulkan pun amat beragam.
5 tahun lalu saat momen putus cinta ini menghampiri diriku, yang aku lakukan adalah marah sekali. Emosi yang begitu meluap luap. Ah mungkin senangnya pun sebegitu nya, senang yang terasa seperti tahun baru setiap hari sebab seperti ada kembang api di dalam hati. Makanya ketika semua tidak sesuai harapan, marah pun menjadi teman.
"Kok kita putus sih? Emang aku salah apa? Terus aku gimana?"
Ya tuhan pertanyaan paling sedih adalah saat bertanya "terus aku gimana?" kepada ciptaan mu. Seakan akan runtuh aja gitu dunia.. padahal kayak nya pertanyaan itu ga pantes ya untuk di lontarkan kepada sesama manusia? Atau pantes pantes aja? Gatau sih aku. Cuman itu adalah kalimat tanya paling sedih buat ku.
Yah itu adalah momen yang pancarona? Mungkin. Segala rasa berkecamuk jadi satu. Dan kami wanita, memiliki fitrah untuk senang bercerita. Kemudian dibagi lah semua rasa sedih nya, emosi nya, kecewanya.
Dalam momen momen berbagi ini seleksi alam di mulai, respon para "sahabat" amat beragam. Ada yang memberi nasihat, ada yang ikut marah, ada yang menyemangati tapi tak jarang pun yang acuh tak acuh. Kemudian aku sadar oh yaa memang tak semua orang ini, mau mengerti.
Many people listen to my story, just a few people who listen to understand. Most of them just listen to know, listen to respond, and the worst is them who listen to missunderatand...😞
Rasanya makin sedih aja. Ternyata orang yang mendengarkan hanya untuk missunderstand tuh beneran ada. Kemudian pada kisah cinta kedua aku belajar untuk tidak terlalu oversharing, dan terkesan merahasiakan hubungan, nyatanya di ghosting juga hahaha. Gakpapa, pelajaran hidup.
Kemudian dari kisah-kisah itu aku belajar tentang membangun boundaries. Kita mungkin berteman dengan siapa saja tapi not all my friends have to know my story. Karena ternyata hal yang lebih sakit dari putus cinta adalah being a backburnes in a friendship and those friends who try to cross boundaries..
Semoga kita selalu di pertemukan sama orang yang baik agamanya, baik tutur kata nya, baik energi nya. Aamiin
Note: di purwakarta panas banget huhu tapi gpp tetap menulis sambil santey, save as draft dulu. Post nanti kalo mood.
Draft; 26 Juli 2025
1 note · View note
soundsofharpa · 16 days ago
Text
Bagian Ke-13 : Tidak Semua Hal Bisa Pakai Shortcut
Saru pekan lama nya aku mengulik alat ini. Rasanya seperti mencari jarum di tengah tumpukan jerami. Ada momen seakan-akan nemu titik terang tapi gak jarang juga momen titik terang itu di gelapkan realita. Huhft bingung mentok. Dari yang awal nya ngga tau jadi ngga ngerti. Dari yang bingung aja jadi bingung total. Rungsing pokoknya mah huhu.
Di saat saat momen gundah gulana itu, rekan kerja ku bilang "yaudah sabar aja gausah terburu buru mungkin emang harus naik tangga nya satu-satu, pelan pelan. Pekerjaan lo kan beda sama engineer. Kita mah banyak shortcut nya, banyak cara cepet nya. Sedangkan lo itu memang harus step by step, ya gapapa sih aman aja tenang, jangan banyak khawatir"
Rasanya kayak di tampol. Ahh iya ya bener juga. Sabar, satu persatu dan step by step lagian dari senin terburu-buru banget kayak lari, apa sih yang di kejar?.
Ternyata semakin tenang kita menghadapi nya benang kusut itu mulai terurai juga secara perlahan, namun pasti. Sekali lagi, aku belajar tentang manajemen stress dan regulasi emosi. Alhamdulillah. Semoga momen-momen kayak gini ga datang hanya sekali.
Dari senin sampai kamis, perasaan harap harap cemas itu tunggi sekali intensitasnya. Kemudian saat jumat tiba aku pasrah aja deh sama yang maha kuasa. Selesai alhamdulillah engga ya berarti memang harus belajar lagi. Tapi ternyata di momen kita pasrah, disana lah titik terang terlihat begitu jelas.
Ternyata perasaan gundah gulana atau harap harap cemas itu mengaburkan jawaban yang bahkan ada di pelupuk mata ku sejak hari pertama.
Note: ini hari jumat tapi tetep pulang jam 19.30 dari customer. Akupun merenung sepanjang jalan menteng. Ya allah kerja gini amat ya huhft capek. Met bobo<3
Note; draft 25 Juli 2025
2 notes · View notes
soundsofharpa · 17 days ago
Text
Bagian Ke-12 : Cheering Zone
"Kerja disini tuh ibarat nya kayak lagi lari. Gatau ya tapi dulu pas magang bahkan sampe skr pun gue masih merasa lari aja gitu, huh hah huh hah"
Ucap kaka ku waktu itu, di kedai dimsum. Benar sih aku pun merasakan hal demikian. Setiap hari, case yang di hadapi berbeda. Instrument boleh sama tapi applikasi nya kan random ya. Hari ini HPLC untuk paracetamol besok HPLC untuk pewarna makanan. Pusing deh.
Teringat ucapan ibuku "yang penting teteh nya suka, enjoy, jadi meski nanti pas kerja ada hari yang ga baik tereh ga langsung nyerah karena teteh suka sama kegiatannya". Benar sih, kita nya harus suka dulu. Sebab kalau sudah suka mau seburuk apapun akan tetap di kerjakan, di selesaikan. Meski rasanya seperti berlari tanpa garis finish.
Hambatan-hambatan pasti ada. Pun pace dalam belajar tiap orang berbeda. Belum lagi berhadapan dengan berbagai macam customer. Ahh banyak sekali variabel hanya untuk mengemukakan kalimat: aku gabisa kalau harus sat set, aku belajar nya lama.
Lari pun kalau sendiri, cepet capek nya dan terasa boring. Butuh cheering zone untuk menambah energi, untuk booster, untuk memberi makan ego bahwa kita di dukung, kita di hargai. Lari memang bikin tubuh terasa panas, tapi cheering zone bikin hati rasanya penuh, hangat, teduh, dan menyenangkan.
Kadang kerja pun gitu, kita perlu cheering zone. Buat menambah bahan bakar dalam bekerja, biar semangat terus. Ngga semua cheering zone bentuk nya manusia, bisa jadi buku, youtube, konten2 positif, atau bahkan perjalanan. Rekan kerja pun kalau se arah bisa jadi cheering zone paling supportif.
Mudah-mudahan tiap tiap dari kita punya cheering zone yang teduh, ringan, dan menyenangkan. Sebab dunia ini terasa seperti sedang berlari, maka temukan lah penyejuk hatimu.
Note: alhamdulillah selesai bagian ke 12 ini. Maaf ya cerita nya random random. Aku hanya menuangkan apa apa yang jadi berisik di kepalaku. Met bobo <3
0 notes
soundsofharpa · 18 days ago
Text
Bagian Ke-11 : Sajak-sajak tak bertuan
Kamu mau nya apa sih?
Aku hanya menatapmu tajam tanpa sepatah kata pun terucap. Padahal, ada lebih dari 1001 ingin ku yang ternyata memang bukan kamu —yang akan menemaniku dalam usaha-usaha untuk menggapai nya.
Aku mau dimsum mentai isi 6
Aku mau piknik di hutan kota GBK
Aku mau buah semangka yang ngga ada biji nya
Aku mau lari bersama
Aku mau bubur, tambah merica yang banyak
Aku mau berenang bersama
Aku mau bubur ketan item tanpa kacang ijo
Aku mau ke kebun binatang yang ada jerapah nya
Aku mau minuman rasa black tea
Aku mau ke wot batu
Aku mau mie ayam gapake sayur
Aku mau melukis bersama
Aku mau bakso gapake sasa
Aku mau jalan-jalan di tawangmangu
Aku mau tempe orek nenek
Aku mau nonton bisokop
Aku mau bebek madura bumbu hitam
Aku mau konser
Aku mau ayam goreng tapi paha atas only
Aku mau du temenin beli koper baru tapi harus warna pink
Aku mau claypot popo
Aku mau umroh
Aku mau masuk surga, bersama kamu.
Note: hari ini kerja sampai pukul 8 malam. Keburu capek. Keburu males. Met bobo <3
Draft; 23 juli 2025
1 note · View note
soundsofharpa · 18 days ago
Text
Bagian Ke-10: Hari Tolol
ahh saat bangun pagi itu tumben sekali badanku sakit, pinggang rasanya kaku. Kemudian ku tengok jam di hp ku
5.30
"Ah masih setengah 6, 5 menit lagi lah aku mandi."
Aku pakai baju hijau berbunga dipadukan dengan celana pink gonjreng beserta kerudung hijau kalem. Oke cantik. Pukul 6.55 aku berjalan ke kantor dengan penuh percaya diri sambil membawa snack pisang bertabur keju.
"Nanti sampe kantor, mau angetin pisang ke microwave terus ambil mixer di lab terus ke lantai 5 packing terus otw BPOM. Ok it sounds like everything will keep on my schedule." Pikir ku dengan confiedence level maksimal 10/10 pada pagi itu.
Sesamapi nya di kantor semua berjalan lancar sampai aku sarapan dan mengambil mixer. Tapi saat akan berangkat tiba-tiba boss ku menelpon
"Dokumen gue mana?"
Nyeessss rasa nya. karena apa? Karena ingatan ku mengatakan dokumen itu terakhir kali nampak di kamar kos ku. Waduh, ketinggalan nih. Pikir ku. Aduh teledor banget ya padahal beliau minta dari kemarin tapi aku malah lupa duh dasar aku. Maki ku kepada diri sendiri. Melihat keadaan sekeliling, teman-teman ku masih pada sarapan jadi tanpa pikir panjang aku memesan gojek dari kantor menuju kosan yang jarak nya nggak seberapa itu. Biar cepet, pikir ku.
Gojek datang aku menaruh tas dan mixer di lobby kantor biar ga repot karen kalo sambil bawa tas dan mixer, berat mana harus bolak balik, pikir ku saat itu. Kemudian aku naik gojek dan melaju bersama abang nya.
"Agak cepet ya bang saya lg buru buru" ucapku pada abang gojek.
Jangan sampe bos ku tau kalau dokumen nya ketinggalan, aku takut di marahi huhu. Batin ku pada saat itu. Level ketakutan 4/10. Kemudian saat aku berkecamuk dengan pikiran ku tiba tiba nyeesss yang kedua : kunci kosan kan di tas ya, terus tas nya malah aku tinggal di kantor. Tolol tuh kesel.
Udah mah naik ojek mahal dari kantor ke kosan, malah ketinggalan kunci kosan. Bagaimana aku tidak memaki diri ini semakin menjadi? Yaudah pikir ku gapapa aku akan minta tolong rekan kerja ku mengantar kunci kosan ke aku, semoga dia berkenan (alhamdulillah nya, berkenan). Sembari menunggu kunci kosan, aku berjongkok di tepi jalan, dokumen nya aku simpan sebelah mana ya...hmm, batin ku.
Saat aku masuk, nyesssss yang ketiga: dokumen nya tidak pada tempat nya. Tidak sesuai dengan memori aku. Memori aku mengatakan bahwa dokumen itu terakhir ada di atas meja. Tapi pas aku masuk lagi itu, meja nya kosong.
Rasanya aku mau nangis. Aku benar benar takut di marahi. Aduh sudah terbayang bagaimana boss ku menegurku dengan kalimat-kalimat nya yang tajam itu. Haduh aku keringat dingin, ini gimana ya.....
Sambil menahan air mata aku mengirip pesan pada teman baik ku "my fren, mampus nih gue" tulisku dalam pesan itu. Tak lama si my fren ini menelpon ku bertanya kenapa dan aku jelaskan.
Dan dalam percakapan itu, nyessss yang ke empat. My fren berkata
"My fren kan dokumen nya udah kamu kasih ke aku beberapa pekan yg lalu, ini dokumen nya di aku my fren"
Pagi itu, aku benar benar menangis di kamar kos ku. Kesal sama diri sendiri, kesal karena teledor, kesal karena rasa takut. Huhft.. maafin aku ya diri ku.
Setelah kembali ke kantor aku pastikan dokumen yang di maksud benar atau tidak. Dan yah ternyata benar. Memang dokumen nya sudah ada di my fren sejak lama. Aku nya saja lupa. Memori ku mungkin benar, dokumen itu di atas meja, tapi berminggu minggu yang lalu.
Hari itu aku awali dengan istigfar sepanjang jalan kebon jeruk menuju menteng. Sambil membatin apa yang salah sama hari ini ya, subuh ku jam 6 kurang memang tapi itu lebih pagi dari biasanya. Tapi kenapa malah berantakan?
Memang hari tolol tidak tertera pada kalender. Ga apa apa. Semoga hari tolol tetap ada karena ternyata itu mendekatkan aku kepada tuhanku.
Note: ceritanya sudah ada di kepala, baru tumpah ruah saja dalam kata kata.
Draft; selasa 22 juli 2025.
1 note · View note
soundsofharpa · 21 days ago
Text
Bagian Ke-9 : Rasa Takut
"Tau nggak, rasa takut itu muncul karena ketidak-tahuan. Misal nya nih kamu diminta ngerjain project A tapi kamu gak paham, pasti kamu kahwatir kemudian kamu takut. Makanya jangan berhenti belajar ya dan semoga selalu punya rasa penasaran buat hal-hal yang kamu gatau"
Begitu ucap nya 3 tahun yang lalu. Ah rasa takut ini kerap kali jadi teman memang. Ada yang setiap hari mampir, ada yang sebulan sekali, ada juga yang hanya datang sekali lalu nggak pernah balik lagi.
Takut ga sesuai harapan, takut mengecewakan, takut di tinggal, takut gabisa, takut sakit, takut di marahi. Mungkin jika di jabarkan akan ada lebih dari 1000 jenis rasa takut di bumi ini. Tapi yang paling menyesakkan adalah takut kehilangan. Yah memang rasa kepemilikan itu berat sekali ya, padahal kita tau bahwa apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi adalah milik Allah, Tuhan semesta alam.
Toleransi rasa takut setiap orang itu beda-beda. Makanya jangan menyepelekan rasa takut yang dimiliki seseorang. Teringat dulu tante ku pernah bicara dengan tegas "kasieun mah moal karasa ku batur". Makna nya adalah rasa takut itu tidak akan terasa oleh orang lain. Makanya, semoga kita bisa lebih respect sama rasa takut orang-orang sekeliling kita. Jangan di judge, karena kamu bukan dia. Meski pernah mengalami situasi yang sama atau kejadian yang sama tetap saja kamu bukan dia. Kita ngga akan pernah benar-benar paham urusan perasaan seseorang selain diri nya sendiri—dan tuhannya.
Rasa takut adalah hal yang wajar tapi semoga aku bisa meregulasi nya dan menyalurkan nya tanpa menyakiti orang lain. Aamiin
Note: terpantau setiap akhir kata selalu ada Aamiin. Masih ada 21 hari kedepan. Selalu ingat aamiin karena hidup adalah doa yang panjang.
2 notes · View notes
soundsofharpa · 21 days ago
Text
Bagian Ke-8 : Bersenyawa (Dalam Do'a-Do'a Bertenaga)
"Da moram živjeti deset tisuća života, uvijek bih izabrala tebe"
Ahh tentu saja kalimat itu sedang bertebaran dimana-mana saat ini. Film nya bagus, aku tidak pernah datang ke bisokop untuk menonton film yang sama secara berulang. Tapi film SORE ini, agak beda.
Did i finished the movie, or did the movie finished me?
Setelah screening untuk kali kedua, muncul-lah do'a yang bertenaga itu.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Mu.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Memilih jadi Annisa yang lahir 21 April di Sukabumi
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Yang lahir dari ibu cantik dan bapak.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Yang memiliki 2 adik.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Yang kuliah di bogor dan bertemu lelaki brengsek itu.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Yang bekerja di kebon jeruk.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Yang punya teman namanya karina, izmi, alma, dhilah, dan lazuardy.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Diriku. Dengan segala kurang dan lebih yang aku miliki.
Jika aku harus menjalani sepuluh ribu kehidupan, aku akan selalu memilih Kehidupan ku yang ini. Lagi dan lagi.
Ternyata setelah nonton dua kali, film nya ya itu itu aja. Tapi cara pandang ku yang berubah. Alhamdulillah
Note: kelupaan nulis karena nonton SORE sampai menangis.
1 note · View note
soundsofharpa · 23 days ago
Text
Bagian Ke-7 : Isi Ulang Daya
Sabtu kali ini jadi hari yang biasa aja. Setelah sepekan kemarin bekerja kesana kemari, Sabtu kali ini aku memilih untuk isi ulang daya, isi ulang energi, isi ulang mood, isi ulang semua elemen yang terkuras habis selama 7 hari terakhir.
Sebetulnya bukan ngga ada to do list. Banyak, tapi bentar aku isi ulang daya dulu untuk mengisi to do list itu. Sebab kalau di paksakan dengan keadaan aku yang separuh energi ini, khawatir malah menyebab kan kecewa yang lain. Jadi lebih baik aku ambil jeda dulu sebentar baru aku melangkah lagi.
Jadi hari ini cuman pesen makanan online, leyeh di kamar, nonton podhub, take a very long shower, bobo siang. Terkesan nggak produktif memang, tapi nggak papa. Ternyata setelah kerja aku lebih bisa memilih diriku sendiri daripada orang lain. Teringat dulu semasa kuliah, organisasi ini itu, kepanitiaan ini itu, komunitas ini itu, belum lagi rapat sampai pagi. Dulu kok aku bisa ya dan mampu untuk ngurusin banyak hal, ngurusin orang. Hampir setiap akhir pekan ada agenda sampai malam. Gilaa dulu aku isi ulang daya nya gimana yaa??
Sempat terbesit pikiran seperti itu tadi siang, ah tapi toh namanya manusia ya, kami selalu berkembang. Mungkin dulu prioritas nya ngga se kompleks saat ini. Udah ngga mampu berkegiatan dan berorganisasi bukan berarti udah ngga produktif lagi. Cara nya udah beda aja dalam implementasi "bermanfaat untuk orang lain" nya.
Tujuan nya masih sama, tapi cara nya aja yang udah berbeda. Semoga apapun itu, aku selalu berada dalam koridor kebaikan. Aamiin
Note: hari ini mager ngapa ngapain, rasanya kayak capek aja. Met bobo <3
2 notes · View notes
soundsofharpa · 23 days ago
Text
Bagian Ke-6 : Kesiangan
"Hoaaam"
"Alhamdulillahilladzi ahyana badana amatana wailaihinnusyur"
"Jam brp ini ya?"
"Bentar ah ngumpulin nyawa dulu"
"10 menit lagi mandi"
Itu adalah percakapan aku dengan diriku setiap pagi sebelum memulai hari. Tapi hari ini, aku bangun dengan amat kaget. Bangun dan langsung di sergap rasa takut, bangun dan langsung kocar kacir ke kamar mandi, bangun dengan kalimat pertama yang terucap adalah "duh anjiiing"
Rasanya khawatir sekali. Gimana kalau ini gimana kalau itu. Aduh pasti chaos nih pasti hari ini gajelas pasti hari ini mood bakal berantakan. Dan banyak prasangka buruk lainnya tentang hari ini. Dan aku begitu takut. Takut di marahi sehingga aku mulai mencari-cari alasan paling masuk akal. Tapi tidak ada. Tidak ada alasan untuk hal ini. Ya sudah. Aku kesiangan, dan memang salah ku. Aku terlalu menikmati kesibukan malam ku sampai akhir nya lupa waktu, tidur ku kurang dan aku kesiangan. Oke.
Pagi itu aku pasrahkan sajalah, kalau memang akan di marahi atasan ku, yasudah. Kalau memang nanti customer ku akan bertanya "kok siang banget mba?" Yasudah akan aku jawab apa adanya. Ketika memikirkan hal itu di atas motor, dengan perasaan kalut yang teramat. Tapi sebenarnya setelah di pikir-pikir aku masih dalam batas aman. Aku bangun pukul 6.30 tapi aku bekerja ke Bogor. Butuh waktu 30 menit untuk bersiap. Butuh waktu 25 menit untuk sampai ke stasiun kereta. Dan 1 jam 30 menit untuk sampai Bogor. Yah masih dalam batas aman sebenar nya. Dan aku mencoba untuk tenang setelah memikirkan waktu yang kira nya bisa aku kendalikan.
BRAK!. Detik berikut nya aku saat kesadaran mu kembali dari tenggelam nya ia dalam pikiran ku, aku melihat sekeliling dan melihat barang besar di hadapan ku. Kemudian saat orang-orang mulai menghampiri, aku naru sadar ohh aku jatoh guys dari motor hehe.....
Bukan. Bukan karena aku melamun, abang driver ku ini saat akan belok dia merasa canggung karena ada gerobak yang tiba-tiba menyebrang akhir nya kami oleng dan motor vario 160 itu menimpa badan kecil ku. Rasanya yaa sakit sih, berat wkwkw. Orang-orang berkerubun dan aku cengar cengir. Kejadian nya begitu cepat. Yah kupikir satu dari sekian akibat gara gara aku kesiangan hari ini adalah, sajuh dari motor. Oke gakpapa. Gak sampai berdarah-darah. Paling memar aja besok pagi ketika aku bangun tidur.
Berikut nya, hari berjalan cukup lancar sampai pukul 16.30, saat akan pulang aku mulai gelisah sebab customer ku lama sekali. Huhft pikir ku padahal kan hari ini aku sudah ada janji akan menemui seseorang. Duh kalo jam segini blm cabut nyampe cikini jam berapa coba. Kemudian, saat berikut nya adalah saat aku merasa tidak di hargai hingga aku begitu marah. Api panas itu hinggap di ubun ubun ku. Ingin rasanya aku menampar orang itu dengan kencang duh astagfirullah. Aku merasa niat baik ku di tepis oleh kalimat dengan nada bercada itu. Padahal aku sudah semaksimal mungkin memberi apa yang aku bisa beri pada hari itu. Aku benar benar menahan nangis saat berbalik badan saking aku kesal nya. Detik berikut nya aku menyalurkan emosi itu lewat makian tanpa menangis. Entah ya rasanya emosi banget. Apa karena aku nya sedang begitu khawatir kemudian rasa khawatir itu tersenggol sehingga aku merasa tidak di hargai sehingga aku marah? Ah entah lah. Dalam perjalanan ku menuju cikini aku bertanya-tanya aku harus marah nggak sih sebenernya? Tapi kalau tadi aku tahan yapping ku, aku bisa nangis. Air mata udah sampe tenggorokan itu. Huhft
Ah, mungkin ini adalah akibat nomor dua dari bangun kesiangan: jadi baperan. Mungkin? Gatau deh heheheh
Untung aku bertemu karib ku, yang beberapa hari lalu aku menulis tentang dia. Alhamdulillah, hilang sudah beban ku di hari itu begitu aku bertemu dengan nya. Bercakap tentang ini dan itu, melawak ini dan itu hahaha banyak deh. Akhir nya yang tersisa dari hari itu adalah rasa senang dan hangat.
Alhamdulillah, Allah selalu tepat menyelamat kan hamba nya. Makasih ya Allah, maaf aku kesiangan....
Note: Yah, sama hal nya dengan aku, tulisan bagian ke 6 pun ikut kesiangan.
2 notes · View notes