sudutaksara
sudutaksara
ranefa
323 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
sudutaksara · 23 hours ago
Text
Kepahitan itulah yang menunjukkan bahwa kita punya kesungguhan niat...
Dan dibalik kesungguhan niat ada pertolongan Allah...
-Ustd. Abdul Aziz-
0 notes
sudutaksara · 26 days ago
Text
Bismillah ikhtiar #day1
0 notes
sudutaksara · 7 months ago
Text
Afirmasi
Kamu berharga dan layak mendapatkan hal-hal baik. Kamu punya banyak hal baik. Kamu memiliki kesempatan-kesempatan itu.
Hanya saja, mungkin selama ini kamu ketemu sama orang yang kurang tepat. Mereka yang terus menerus membuatmu merasa kurang, bersalah, dan merasa tidak berarti.
Hanya saja, mungkin selama ini kamu terjebak di tempat yang salah. Tempat yang terus menerus membuatmu merasa semakin merasa kecil, merasa kamu tidak bisa apa-apa, dan berujung pada hilangnya kepercayaanmu pada diri sendiri. Keraguanmu pada hidupmu sendiri semakin besar.
Kamu berharga. Kamu hanya butuh sedikit keberanian untuk pergi dari mereka dan meninggalkan tempat-tempat itu. Memang menakutkan, karena semuanya terasa samar di depan. Tapi lebih menakutkan lagi hidup dengan kondisi sekarang, seterusnya, selamanya. (c)kurniawangunadi
433 notes · View notes
sudutaksara · 7 months ago
Text
Setelah menikah nanti, pikirkan dan antusiaslah setiap hari tentang: kebaikan apa yang hari ini akan kuberikan untuk pasanganku? Lebih tepatnya, sama-sama antusias dan saling memikirkan.
—Taufik Aulia
545 notes · View notes
sudutaksara · 8 months ago
Text
Maka memang, jika dirasa harimu awut-awutan, mungkin kamu belum menyentuh Al-Qur’an.
Faghfirlii Ya Rabbi.. :(
360 notes · View notes
sudutaksara · 8 months ago
Text
Mereka yang memperbaiki hubungan dengan Allah, sebenarnya sedang memperbaiki keseluruhan hidupnya.
Jumat, 18 Oktober 2024
495 notes · View notes
sudutaksara · 8 months ago
Text
Bukan lama obrolannya, tetapi perasaan lega setelahnya. :)
142 notes · View notes
sudutaksara · 9 months ago
Text
Menurut Umar al-Khattab, hati kita ada masanya sangat bersemangat dalam beribadah. Ada masa hati akan jadi lemah dan longgar dalam beribadah. Maka apabila sedang bersemangat, banyakkanlah amalan sunat. Apabila sedang lemah, kuatkanlah amalan wajib.
— Madarij al-Salikin, 3/542
582 notes · View notes
sudutaksara · 9 months ago
Text
Dulu waktu kecil mikirnya sholat tahajud itu yaa untuk ngedapetin hajat-hajat duniawi kita. Misal mau menang lomba, mau daftar seleksi, dll. Kira-kira begitu yang lingkungan ajarkan kepadaku.
Kini setelah dewasa, aku lebih mengartikan tahajud adalah momen intimate untuk bertemu Sang Pencipta. Mau ngapain aja bebas. Curhat, minta dikuatin aja, minta diringanin beban, nangis tanpa sebab, dsb. Ga harus doa muluk-muluk nuntut duniawi. Kadang abis sholat juga aku cuma bengong ga ngapa-ngapain. Yah, karna di dunia yang aku sesendirian ini, mau sama siapa lagi nyandar kalo ga sama Allah.
Sekarang aku bener-bener pasrahin jalan hidupku sama Allah. Selama ini Allah udah kasih jalan yang terbaik sih menurutku. Jadi aku gausah sok ngatur gitu deh. Tinggal jalanin dengan usaha sebaik-baiknya.
296 notes · View notes
sudutaksara · 1 year ago
Text
١/ Tujuan Kita Di ciptakan
“Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat:56)
Mari menepi dan merenung sejenak dari hiruk pikuk dunia ini, sudahkah kita benar-benar mempersiapkan kehidupan nan abadi, ataukah kita asik dengan dunia nan hina yang tak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk?
Tidakkah kita ingat, kita ini bagaikan musafir (orang yang bepergian) yang berhenti sejenak dibawah pohon, lalu akan melanjutkan perjalanan berikutnya, sudah cukupkah bekal untuk mengarungi perjalanan panjang nan melelahkan? Sudah se-pd itu kah kita akan berhasil melewati perjalanan yang teramat panjang itu, hingga kita bermain-main dan tak mempersiapkan bekal menuju negeri abadi?!
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).
Kita sekarang di dunia, masih ada lagi alam kubur, ditiupnya sangkakala, kebangkitan, Al hasyr (Pengumpulan), asy syafa'atul uzma, hari keputusan, hisab, pemberian kitab, Mizan dan penimbangan amal, telaga Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallaam, ash shirath, Neraka, Al qantharah dan qishash, Surga.
Di ingat lagi, tujuan kita ada di dunia ini, untuk beribadah kepada-Nya
Perjalanan kita panjang, persiapkan bekal.
Tidakkah surga yang di damba?
4 notes · View notes
sudutaksara · 1 year ago
Text
Tetiba teringat nasihat bijak itu, perbaiki sholatmu, maka akan lebih baik kehidupanmu.
Maka, sholat tepat waktu adalah kesadaran. Istiqomah menunaikannya adalah kesabaran.
@quotezie
432 notes · View notes
sudutaksara · 1 year ago
Text
Salah satu mantra tenang ketika hidup rasanya berat banget adalah Allah 100 persen gak mungkin salah pilihkan jalan hidup buat kita.
@terusberanjak
269 notes · View notes
sudutaksara · 1 year ago
Text
Seberapa dekat dirimu dengan Al-Qur'an?
Salah satu dari sekian banyaknya kebaikan yang didapatkan dari dekatnya diri dengan Al-Qur'an adalah hati bisa menjadi lembut, dan hati yang lembut senantiasa dalam penjagaan Allaah, baik dalam bertutur kata maupun dalam perbuatan. Allaah tuntun untuk senantiasa berada dalam kelembutan.
Orang-orang yang menjaga kedekatannya dengan Al-Qur'an, maka bentuk keindahan dan ketenangan Al-Qur'an akan terpancar dari ucapan dan perbuatannya.
Ini bukan tentang penghafal Al-Qur'an. Tapi, tentang siapa yang dekat dengan Al-Qur'an, siapa saja yang berusaha tidak melepaskannya dalam sehari, walau hanya beberapa ayat saja.
Seberapa dekat dirimu dengan Al-Qur'an? Jika engkau selalu berusaha untuk tidak melewatkan hari tanpa membaca Al-Qur'an, maka bersyukurlah, bisa jadi engkau sudah menempatkan Al-Qur'an semakin dekat denganmu.
"Tidak kah kita malu, Allah beri 24 jam, dan tidak ada sedikitpun dari waktu itu kita gunakan untuk membaca Al-Qur'an?" —Syaikh Ali Jaber rahimahullah,
Meski hafalan Al-Qur'an kita hanyalah secuil saja, semoga Allaah senantiasa memberi kita taufik untuk terus membaca Al-Qur'an dan atau mempelajarinya setiap hari, membaca artinya dan meresapi maknanya. Aamiin Allaahumma Aamiin
—Mks, 10 dzulhijjah 1445
157 notes · View notes
sudutaksara · 1 year ago
Text
Menjadi istri shalihah itu memang berat, tapi balasannya kontan ketika Allah memberikan kualitas anak-anak mereka, salah satunya ketika ibunya senantiasa lapang hatinya untuk senantiasa taat kepada sang suami.
1 note · View note
sudutaksara · 1 year ago
Text
Ustadz Abdurrahman Zahier Hafidzahullah
Ibadah itu sama sekali tidak mengurangi waktu. Ibadah justru menambah keberkahan waktu. Salah orang yang menganggap waktu habis bila digunakan untuk ibadah. Tidak. Waktu kita menjadi lebih berenergi dan bermanfaat bila dikuatkan dengan ibadah. Maka penuntut ilmu yang ingin diberkahi waktunya, tidak ada cara lain kecuali memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah.
https://t.me/fawaidhsylvvea
0 notes
sudutaksara · 2 years ago
Text
Qiyamul lail ditinggalkan, shalat Subuh diakhirkan, terbangun di pagi hari namun tidak mengerjakan Shalat Dhuha!?
Al-Qur'an didiamkan, keluar dari rumah tanpa membaca Dzikir pagi dan petang, lalai dari beristighfar, bertasbih, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, tidak lagi sibuk mencari waktu dan tempat mustajab untuk berdoa...
Lantas kamu mengeluh mengapa kesulitan tak kunjung hilang dan doa tak kunjung terkabul?
Sungguh, sebenarnya kamu lah yang benar-benar telah meninggalkan jalan besar menuju kemudahan itu!
367 notes · View notes
sudutaksara · 2 years ago
Text
Arti Menikah - Belajarlah tentang banyak hal.
Kata Bapak hafidzhahullah ta'ala, "jika cinta dan kasih sayang seorang laki-laki itu lebih besar dari pada cinta seorang perempuan, maka dia tidak akan pernah melepaskan perempuan itu darinya. ia akan tinggal lama dihatinya. dan untuk membuat seorang laki-laki demikian, dibutuhkan seorang perempuan yang sabar dan pengertian."
aku teringat obrolan santai dengan Bapak, sehari sebelum menjadi seorang istri. Kala semua orang sibuk menyiapkan banyak hal termasuk Ibu, Bapak justru mengajakku lebih banyak cerita dari kebiasaan Bapak yang tidak demikian. Saat itu aku bertanya bagaimana posisi Ibu dihati Bapak. Yang semakin banyak ku rinci, Bapak semakin banyak tersenyum seolah membenarkan.
Namun satu hal yang Bapak katakan membuatku tertarik untuk bertanya lebih lanjut. "Ibumu itu orang yang sabar dan pengertiannya begitu lapang. Ibumu itu keras terhadap pendirian dan pendapatnya, namun ketika keputusan Bapak tak selaras dengan Ibumu, ibumu meletakkan semua pendapatnya dan memilih pada keputusan Bapak. Ada banyak momen dimana Bapak tidak berkata sekalipun, Ibumu lebih peka perihal apa yang Bapak butuhkan. Tanpa bertanya banyak hal, Ibumu sudah menyiapkan semuanya dengan baik. Tanpa memberi tugas, Ibumu telah paham apa yang menjadi tugasnya. Beberapa hal bertanya tentang apa yang Bapak suka dan tidak, selebihnya tanpa Bapak kasih perintah, Ibumu telah lebih dulu mengerti.
Tak pernah bertanya kenapa begini, kenapa begitu sebab paham bahwa Ibumu tidak ingin memberikan banyak beban. Ibumu begitu totalitas menjalani perannya sebagai seorang istri. Tak pernah menuntut harus jalan-jalan setiap pekan, atau liburan setiap tahun, atau hal-hal yang dirasa bapak belum mampu untuk menyanggupinya kala itu. Tidak pernah merengek meminta waktu bapak atau menuntut untuk lebih romantis atau hal-hal yang dimana Bapak harus peka terhadap kondisi ibumu. Ibumu tidak pernah meminta akan hal itu. Kala sudah tenang semuanya, barulah ibumu sampaikan dengan bahwasanya yang dimana tanpa menggurui bapak akhirnya mengerti.
Pernah saat dimana belum ada HP dan saat itu posisi ibumu sedang mengandung kamu 6 bulan, belum ada telpon rumah juga. Saat itu bapak harus lembur dan tidak pulang karena memang harus menyelesaikan deadline, dimana besok pagi presiden pak Soeharto akan berkunjung. Bapak nggak bisa ngabari ibu, karena memang tidak bisa pulang. Kamu tahu apa yang ibumu lakukan? Ibumu jalan sama emak tetangga sebelah rumah mau pergi menyusul bapak dikantor. Sebelum sampai kantor ada pos marinir dan bertanya perihal ada perlu apa jam segini kok mau ke PT.Pal dari pos ke kesana masih sangat jauh sekali. Lalu ibumu bilang kalau suaminya dari kemarin belum pulang, ia khawatir takut terjadi apa-apa. Lalu seorang petugas meminta ibumu dan emak untuk menunggu di pos, salah satu petugas berangkat menanyakan hal tersebut ke kantor. Setelah memastikan nama dan divisi bapak. Petugas tersebut menyampaikan bahwa seluruh karyawan disivi tersebut memang harus lembur, karena besok pagi akan ada kunjungan presiden. Setelah tahu kabar itu, ibumu dan emak pulang kerumah. Dan setelah beres semuanya bapak pulang kerumah, sampai dirumah ibumu tetap menyambut bapak dengan baik. Tak bertanya ini itu dengan banyak pertanyaan atau memasang muka cemberut. Nggak, ibumu tidak demikian.
Ibumu tetap melayani bapak dengan baik dan membiarkan bapak beristirahat dengan nyaman. Tanpa bertanya kenapa ndak pulang, bapak lebih dulu menjelaskan perihal tersebut.
Sebetulnya diawal pernikahan laki-laki itu sudah siap untuk mengayomi, mendidik, dan siap untuk memenuhi semua kebutuhan istri dan anak-anaknya nanti. Terkadang yang membuat mereka berubah salah satunya dari pasangannya sendiri. Yang mungkin terlalu menuntut banyak hal dan tidak memberikan rasa tenang itu. Memang manusia tidak ada yang sempurna, demikian juga dengan Bapak ataupun ibumu ini. Namun ada banyak hal kebaikan ibumu yang tidak bisa bapak sebutkan satu persatu. Biarlah bapak banyak doakan untuknya, biar Allaah yang balas dengan banyak kebaikan untuknya. Sekali lagi pernikahan itu adalah salah satu karunia yang harus disyukuri selama perjalanannya. Ujar bapak mengakhiri ceritanya.
Lalu malam harinya aku memutuskan untuk tidur dengan ibu sebelum menjadi istri esok harinya. Sebelum tidur banyak hal yang aku tanyakan, aku tak pernah merasa benar-benar begitu sangat dekat ketika saat itu juga. Salah satunya aku bertanya perihal cerita bapak tadi sore itu, mengapa ibu bersikap demikian dan demikian.
Ibu menjelaskan dengan bahwasanya yang apa adanya, "ketika seorang wanita telah memutuskan untuk menikah, maka seharusnya ia sudah paham perihal hak dan kewajiban serta konsekuensinya. bagaimana jika nanti pasanganku seperti ini, bagaimana jika nanti masuk fase seperti itu. Apalagi ketika seorang perempuan telah menjadi istri maka ia sudah mengerti bagaimana seharusnya berkhidmat untuk suaminya. Jika sudah paham dan mengerti bagaimana seharusnya bersikap, maka sudah sepatutnya kita harus memberi banyak udzur kepada pasangan kita. Saat itu ibu mencoba untuk memberi banyak udzur kepada bapak.
Tidak ada seseorang yang melakukan tanpa ada alasan. Dan bapakmu pasti sedang dikondisi yang demikian. Ibu mencoba belajar untuk mengerti, terkadang tidak semua kondisi bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Tidak semua kondisi bisa dijelaskan saat itu juga. Pernikahan itu ibadah terlama, dan dalam beribadah tidak semuanya berjalan menyenangkan sesuai dengan keinginan kita kan ya, nduk. Itulah mengapa sabar diperlukan untuk menjalani setiap prosesnya.
Intinya jangan pernah merasa paling capek, paling menderita, paling jenuh, atau paling sibuk. Jika nanti kamu menemukan kondisi yang demikian, cobalah kembalikan ke dirimu sendiri. Saat capek, jenuh dan kondisi tidak baik-baik saja, pasanganmu menuntut banyak hal darimu. Apakah kamu senang? Tentu tidak kan ya, maka diperlukan hati yang lapang untuk mengerti.
Jangan banyak menuntut hak sama manusia, sebab balasan terbaik adalah balasan dari Allaah. Karna kalau banyak menuntut dari manusia, kamu akan merasa capek sendiri dan tidak menemukan ketenangan nantinya. Serahkan semuanya sama Allaah, biar tenang.
Apa yang bisa kamu beri kepasanganmu nanti, berikanlah senampumu. Berkhidmatlah dengan totalitas untuknya, tidak akan sia-sia apa yang kamu berikan. Sebab sekecil apapun upayamu, Allaah melihatnya. Ketika sudah melakukan yang terbaik, jangan berkecil hati bila balasannya tidak sesuai apa yang kamu harapkan.
Berkhidmat itu yang menyenangkan hati suamimu, yang dimana suamimu betah dirumah sebab ia temukan ketenangan dalam rumahnya.
Empat tahun lalu nasihat ini aku simpan ditumblr, ku baca kembali. Dan aku menangis. Sebab memang benar, dalam sebuah pernikahan tidak hanya tentang aku saja melainkan dia juga yang menjadi kita.
Sebagaimana pengertiannya Ibunda Khadijah radhiyallaahu anha yang tanpa bertanya mengapa Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam tubuhnya gemetar dan meminta Ibunda Khadijah untuk menyelimuti Rasulullaah. Yang dengan totalitas berkhidmat dan menyerahkan seluruh harta, jiwa dan hidupnya kepada orang yang tercintanya. Itulah mengapa Ibunda Khadijah radhiyallaahu anha tinggal begitu lama dihati Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam.
Bukan perihal apa yang sudah pasangan berikan kepada kita, melainkan sudah sejauh dan semaksimal apa yang telah kamu lakukan untuknya karena Allaah. Maka mintalah kepada Allaah Ta'ala untuk menganugerahi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Sebab rumah tangga sakinah adalah karunia Allaah yang harus terus dipintakan hingga akhir hayat..
للّ��هُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ
"Ya Allaah, satukanlah hati kami. Perbaikilah keadaan kami jalan-jalan keselamatan (menuju surga)." - HR. Abu Daud, no 969, dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu anhu.-
Pernikahan itu tidak tegak karena rupa yang elok atau harta, akan tetapi dia tegak dengan agama dan akhlak. (Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syinqithi rahimahullaah)
Akhlak, sabar dan saling mengerti masuk dalam kategori akhlak kan? Maka berakhlak dengan akhlak yang baik. Semoga Allaah menganugerahi kita semua pasangan yang menyejukkan mata dan hati. Yang menjadi penenangan dalam segala kondisi apapun. Allaah anugerahi kita rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah. Sehidup sesurga bersama.. aamiin..
Kontemplasi 9/11/19 - 9/11/23
883 notes · View notes