Text

Hari ini aku keluar rumah, mendadak kaya tahu bulat. Karena aku diminta buat bantu ngetest gitu sama temen kerja umi, sebenernya ini udah diobrolin dari bulan kemarin, tapi ditunda dan ditunda terus dari pihak yang minta kerjasama.
Sebenernya ini aku modal gatau malu dan blah bloh aja karena aku udah lupa lagi dan ga terlalu mahir masalah skoring alat tes ini. Apalagi waktu denger alat tes yang diuji salah satunya adalah pauli... aku kayanya kemusuhan sama alat tes itu, alias ga aku sebagai tester atau aku sebagai testee aku selalu ngerasa ga bermanfaat tiap habis berkaitan sama dia, semoga besok kita bisa berdamai yah, atau kita kenalan dengan baik-baik deh. Aku beneran butuh besok kita baik baik aja, (iya besok aku nemenin jadi bagian input data dan alias skoring) (INTERNAL SCREAMINGGG)

Semoga besok jadi kabar baik yang akhirnya aku berani untuk mulai lagi yah, karena aku stuck di labirin yang sama tanpa jalan keluar (aku ga berusaha untuk nyari) . Merasa bersalah sama diri sendiri, tapi ya ga berusaha apa apa itu adalah aku setahun penuh ini, beneran mau setahun.

Di jalan pulang pergi tadi aku naik ojek online, sepanjang jalan jadi punya kesempatan buat merhatiin sekitar dengan lebih jelas dan seksama dibanding kalau naik motor sendiri. Sepanjang jalan, mulai gelap tapi jalan penuh sama semua kendaraan yang keluar dari gedung-gedung.
Semuanya pakai helm, tapi aku bisa lihat mereka cuman bisa fokus sama jalan di depan mereka. Ada anak-anak pulang sekolah, bapak ojol lagi anter pesanan, bapak-bapak pakai motor tua nya itu yang gatau kapan terakhir di servis ke bengkel kaya motor abi, ada motor yang isinya ada anak lucu duduk ditengah sambil dadah tangannya yang mungkin dia habis dijemput sama orangtuanya dari daycare kaya aku dulu kecil. Semua orang kumpul dan papasan di jalan besar, gatau satu sama lain, tapi lagi sama sama menuju tempat tujuan mereka yang apapun entah kaya apa bentuknya.
Sedangkan aku duduk dibelakang jok motor ojek online dengan tujuan pulang ke rumah tanpa pikiran apa apa, kosong kaya telur zong yang gagal berkembang. Jadi anak ayam engga, jadi telur untuk dikonsumsi manusia pun ga layak. Sepanjang jalan aku dengan kesadaran penuh, "kalau ada kompetisi manusia paling kurang bersyukur sedunia kayanya aku menang deh". Alias dengan sadar aku tahu di mana letak kesalahan aku, tapi aku gaada gerakan untuk berubah dimanapun aku posisinya.
Semoga besok bisa jadi langkah awal aku liat dunia baru lagi yah. Mungkin besok bisa jadi alesan aku punya alesan untuk hidup dan bergerak lagi. Ya tuhan semoga besok aku dikasih kemudahan dan penerangan di segala hal yang aku lakuin besok, semoga aku masih dikasih kesempatan untuk mulai lagi dari awal. Tweet orang-orang tentang touch some grass kayanya emang aku harus penuhin deh. Aku perlu keluar rumah, tapi buat geraknya pun aku malas. YA ALLAH HILANGKAN LAH RASA MALAS DALAM DIRI HAMBA INII😭😭
dulu aku mulai dari sini ahahah (ytta), bismillah ya Allah




0 notes
Text



happy birthday to me.
Genap pula umurku tahun ini, semakin tua dengan pikiran yang semakin tak karuan. Tulisan ini dibuat h+10 dari hari ulang tahun ku yang seharusnya, kenapa? Karena aku baru mau nulis sekarang.
Tradisi kue ulang tahun di rumah lama-lama pudar dan diganti jadi bolu amanda ahaha. Sebenernya umi udah kasih aku pilihan, tapi aku males untuk beli sendiri. Sedangkan abi udah tanya aku mau kuenya varian rasa apa, aku bilang kue yang diatasnya ada coklatnya. Waktu abi pulang, dia bilang "namanya kue marble dek". Ternyata kita sama-sama ngga tau, bahkan petugasnya sempet mikir dulu waktu abi request variannya wkwkw.
Ulang tahun ini rasanya lebih sepi dari biasanya. Rasanya hambar, kaya tulisan ini sekarang. Jadi sebenernya engga ada yang bisa aku ceritain disini. Tapi sedikit yang aku paham, kalau aku lebih seneng disuapin dari makan sendiri. Kalimat ini punya beribu makna buat aku.
Aku jadi lebih paham, kalau aku belum siap dan ngga akan pernah siap untuk ditinggal sama umi abi. Aku ngga siap hidup sendirian tanpa orang yang aku sayang. Ternyata kasih sayang persaudaraan aku tuh ada cuman emang sembunyi aja.
Sekarang aku lagi di tahap sembunyi, aku kabur dari orang-orang. Alesannya apa, tentu saja minder wkwkw. Tapi ya udah yah, kita buat diri sendiri happy sajaaa dengan segudang hiburan yang aku punya. Untuk tahun depan semoga aku selalu disehatkan yah, dan diberikan kemampuan untuk keluar dari gua ini.
Jangan lupa sayangi diri sendiri please, kamu cuman punya itu.
1 note
·
View note
Text
sejatinya yang kumaki adalah kata-kataku sendiri, untuk tidak mencintai seseorang yang tak pasti.
kini setelah bergelut dengan rindu, bertikai pula aku dengan rasa cemburu.
—nonaabuabu
122 notes
·
View notes
Text
Tahun sebelumnya ternyata kita pernah jadi sekumpulan manusia genap yang benci angka ganjil, atau lebih tepatnya menghindari kehidupan dengan angka ganjil. Karena bagi kami, di masa genap itu adalah masa kejayaan, untuk rasa bahagianya, untuk kenangannya, dan keseluruhan jiwa raga yang hidup di sana. Tapi ternyata, ganjil terasa lebih nyaman ketika semua tahu bagaimana cara memposisikan diri.
Tentu tidak mudah awalnya menerima kenyataan perubahan ini, tapi semua bekerja sama berdamai dengan diri sendiri dam keadaan, akhirnya kami benar-benar di dewasakan oleh keadaan. Ganjil hidup dalam kesadaran masing-masing, dan tumbuh bersama jarak didalamnya. Bukan jarak kehangatan, tapi jarak kenyataan.
Kita yang akhirnya melangkah keluar dari cangkang yang sama, akhirnya terbang, jalan, berenang, loncat ke rumah yang baru. Rumah yang gerbangnya berbeda, wanginya berbeda, rasanya berbeda. Ada satu hal yang sama, yaitu kenangan yang kita bawa di setiap perjalanannya.
Perpisahan mengajarkan banyak hal untuk kita semua, terutama untuk diri ini. Akhirnya aku sadar kalau aku cuman punya mereka di dunia ini, dan aku harus berani untuk cari sesuatu yang baru dalam hidup. Yap!! Harus diakui manusia yang menulis ini adalah manusia penakut yang terlalu berlebihan hahahah. Lagak nya saja yang besar, padahal nyalinya kecil. Mereka salah satu dari banyak alasan lain kenapa aku masih bisa bertahan hidup di dunia ini.
Makasih banyak yah, untuk segala hal pertama kalian ajarin untuk manusia ini. Belajar motor, nginep di rumah temen, belajar masak seblak, bahkan berantem pertama semua masih sangat jelas di ingatan aku! Semoga kenangan indah lainnya pun bisa membekas di ingatan kalian.
Untuk kalian aku sangat mohon, kalian harus selalu bahagia yah, dimanapun kalian berada nantinya. Adanya aku atau engga di cerita kalian nantinya. Kalian tetep harus bahagia! Makasih banyak untuk segala kisah dan kasih nya, kalian bikin aku percaya bahwa genap atau ganjil itu bukan jaminan untuk bahagianya. Tapi sama siapa kita ngejalanin ganjil genap itu buat tau artinya bahagia <3
.
.
Disini ada sedikit tulisan aku waktu kehidupan genap ahahaha, postingan ini aku simpen di archive postingan Instagram, jadi aku sekalian cantumin disini aja deh. fun fact sedikit, they are my favourite part about my life ahhshs i always write about them every chance I get


Kita pernah satu atap, dari hari senin sampai jumat, atau kadang sampai hari Sabtu. Jadwal kita serempak, dari jam 7 sampai jam setengah 4. Rutinitas itu hidup kurang lebih 5-6 tahun. Selanjutnya kita pilih tempat berteduh masing-masing. Semuanya asing. Ibarat wangi buku yang baru dibuka dari plastiknya. Akhirnya kita semua beda atap, semua rutinitas jadi berantakan. Hari ini aku sibuk, besoknya mereka yang sibuk. Minggu depan mereka masuk kuliah, aku baru mau libur semester. Semuanya berubah. Kecuali satu, yaitu aku, kamu, kamu, kamu, dan kamu.

-ini foto kita di hari kelulusan salah satu diantara kita
1 note
·
View note
Text
Thanks for having me ✿
Empat tahun kurang waktu aku kuliah, tapi mungkin baru satu atau dua tahun aku kenal mereka dengan sebaik-baiknya, atau bahkan mungkin belum seutuh sepenuhnya. Tapi rasanya udah lama aku bareng mereka, dari setiap hari nongkrong di kos an dila, kerkom di ruang tengah rumah ku, gosip di kantin kampus yang cuman sebegitu adanya.
Banyak momen yang ternyata akhirnya udah kita lewatin gitu aja, dan hampir dari semua itu adalah wishlist yang aku buat dalam harap, yang aku kira mungkin engga akan terwujud dalam waktu dekat. Tapi ternyata, sama kalian semuanya terwujud, dan dikemas dengan sangat menyenangkan dan mengesankan.


Aku pernah punya impian kalau aku ingin punya temen kuliah, sesederhana itu impian aku awalnya. Akhirnya dipertemukan manusia semacam kalian, impian aku bertambah setiap harinya. Sesederhana pulang kuliah kumpul, nongkrong, akhirnya kita camping, buka puasa bareng, main sekelas, semua terwujud karena ada kalian di dalamnya. Aku engga akan tau gimana rasanya, malem malem main di alun alun pinggir kota cuman untuk main kembang api, pikiran impulsif manusia kalian bikin itu kejadian. Aku juga engga akan tau gimana rasanya, camping dengan kondisi basah kuyup dari awal pertama dateng sampai tidur ahahahah, orang pintar mana yang pasang tenda sambil hujan deres dan semuanya clueless karena bingung harus ngapain, cuman kalian yang bikin aku bisa ngerasain itu.


Pergi ke curug, nyasar di tempat tracking, bahkan ketawa karena banyak tragedi malang lainnya. Aku engga tau kalau buka puasa di masjid besar itu rasanya akan seseru itu kalau engga sama kalian. Gimana rasanya setiap pergi, hujan selalu turun, ya kalau bukan sama kalian. Gimana berisiknya umi abi karena aku belum pulang, karena aku masih sama kalian ahaha.


Rasanya kejebak hujan di DU atau Lengkong, rasanya jajanan disana kayanya bakal beda kalau aku pergi bukan sama kalian. Perayaan tahun baru yang baru aku rasain pertama kali sama kalian, sleepover dengan tragedi yang menyeramkan juga salah satunya, masak, main, semuanya sama kalian pernah aku rasain.

Rasanya, ceritanya, pengalamannya, semua bikin aku terpana karena kehadiran kalian di bab hidup aku. Manusia asing yang awalnya aku minta untuk diem di gerbang, sekarang semuanya masuk sampai ke setiap sudut rumah. Segerombolan manusia yang engga sadar kalau kehadiran satu sama lain akhirnya jadi presensi yang penting.
Rasanya selalu tenang ketika aku tahu kalau besok aku masih bakal ketemu kalian lagi. Tapi ternyata aku engga sadar, kalau waktu terus berjalan. Kita sekarang lagi ada di penghujung, penentuan dari segala cerita tadi. Semua sibuk dengan urusan, pikiran, dan kehidupannya masing-masing. Kegiatan reguler kita pun perlahan hilang. Kebiasaan kabar mengabari kita juga tenggelam bersamanya. Rasanya asing, ganjil. Tapi aku paham, semua juga paham.


Dari sekian cerita tadi, aku lupa kalau ada saatnya nanti kalimat selamat tinggal tersampaikan. Sekarang mungkin belum waktunya, tapi nanti pasti bakal dateng tanpa aku sadari. Sampai waktunya nanti tiba aku mohon kalian semua, aku, kita bisa merayakan kembali perasaan setahun atau dua tahun ke belakang. Biar nanti, ucapan selamat tinggal rasanya engga terlalu berat untuk disampaikan.

Like everyone said, uni lifes will ends on random afternoon. Until that day comes, I will cherish our moments together (。♡♡。)
0 notes
Text
Untuk aku yang tak pernah berusaha
Hari ini, salah satu teman merayakan kebahagiaannya. Turut senang dan bahagia atas segala hal yang dicapainya. Tapi ternyata itu semua tak sepenuhnya benar. Karena jauh dari lubuk hati, ada rasa iri dari diri ini. Bukan, ini bukan salah teman ku itu. Tentu dengan kesadaran penuh aku dan seluruh raga baik jasmani dan rohani ini sadar bahwa ini memang hanya sisi diri jelek ku saja yang sedang muncul ke permukaan.
Kalau suatu saat nanti teman ku melihat ini, percayalah bahwa aku benar benar ikut bahagia atau segala hal. Bahwa perayaan yang aku atau kita lakukan bukan lah perasaan yang pura-pura. Entah teman yang mana, aku berjanji aku tak pernah dusta tentang perasaan yang ada dalam hubungan persahabatan kita.
Kebahagiaan kalian kadang jadi tempat aku putar balik, tempat istirahat, tempat aku merenung, atau bahkan tempat aku menangis. Tapi bukan kebahagiaan kalian penyebabnya, rasa bahagia tetaplah rasa bahagia pada ujungnya. Tapi perasaan dengki itu yang akhirnya jadi penyakit. Maka dari itu aku selalu berusaha menyelesaikan perasaan bodoh ini sendirian, agar kalian tak kesusahan dengan mereka. Biar sisi jelek manusia ini cukup aku yang mengendalikannya, walau itu berarti aku butuh jarak terlebih dahulu.
Semoga kalian tetap mau ya bersahabat dengan manusia banyak wajah ini hahaha, atau lebih tepatnya, manusia yang terlalu sering mengasihani dirinya sendiri. Terima kasih karena ada dalam hidup manusia lemah ini, sehingga aku bisa sadar bahwa hidup itu harus punya tujuan. Tapi tujuan bisa dijemput ketika aku tahu bagaimana caranya, untuk sekarang mungkin aku masih mencoba dan ragu untuk melangkah. Semoga besok pagi, atau lusa, atau hari yang kedepannya, tujuan itu mau untuk aku jemput.
0 notes
Text
Kamu lebih bisa powerful justru ketika tidak semua hal kamu share di media sosial.
When you build in silence, people don't know what to attack. Oversharing bisa terlalu membuka dirimu sehingga banyak celah lemahmu dipelajari dengan baik oleh mereka yang tak suka padamu.
Maka lagi-lagi saatnya mengingatkan diri saya dan kita tentang nasihat Imam Asy Syafi'i...
"Terlalu membuka diri bisa membuatmu berkawan dengan circle buruk. Menutup diri total bisa mencipta permusuhan. Maka, jadilah orang yang tahu kapan membuka diri, kapan punya privasi." (Hilyatul Auliya)
806 notes
·
View notes
Text

Berisik tapi sepi
Sepi tapi engga ada orang lain
Orang lain pun ngga tau ada aku
Aku apalagi. Sepinya sampai ke semua indra.
0 notes
Text



kucing-kucing di kiara artha, setiap puteran nya selama jarak berapa meter pastii ada kucingg 🐱
0 notes
Text
Perempuan itu rumit. Katanya. Sebagai seorang perempuan, yang juga hidup dengan tiga perempuan lainnya di rumah. Anak yang dari dulu teman dekatnya adalah perempuan. Aku setuju dengan pernyataan itu. Bahkan terkadang pernyataan itu berubah menjadi pertanyaan untukku. Perempuan itu rumit? Karena aku sendiri pun sering mempertanyakan diri sendiri haha. Ketika teman-teman yang lain sibuk akan satu hal yang sederhana tapi mereka buat itu jadi rumit, kesal main bukan kepalang. Berusaha membantu tapi berujung jadi perang pendapat. Sampai aku berpikir bahwa aku tidak akan serumit itu jika aku yang sedang ada dalam kondisi mereka. Tapi ternyata ujungnya aku pun tak jauh dari mereka. Sesederhana mau pakai baju apa untuk acara besok. Grup chat sudah berisik dari seminggu sebelumnya, berdiskusi dan mengeluh tidak punya baju wkwkw. Tapi diskusi dan perdebatan sederhana itu yang terkadang buat aku makin dekat dengan mereka. Sayang semua teman dekat perempuan kuu✨🫂
0 notes
Text
Pereda nyeri,
Perjalanan kehidupan sebagai perempuan ternyata sudah cukup lama dijalani, hampir 22 tahun kehidupan ini dijalani. Salah satu identitas perempuan adalah menstruasi, yang normalnya sebulan sekali akan datang. Biasa disebut juga dengan tamu bulanan.
Normalnya tamu bulanan ini memang hadir dengan segala drama, baik itu akan jadi tawa atau derai air mata nantinya. Berbagai peran drama itu tidak langsung berhenti begitu saja, melainkan timbul konflik di awal ceritanya, yaitu rasa sakit.
Pada waktu duduk di sekolah menengah, rasa nyeri yang aku rasakan hampir tidak pernah datang. Seringkali sampai aku menyepelekan rasa sakit milik teman yang sampai harus baring di kasur UKS, aku pikir mereka terlalu overreacting waktu itu (maafkan aku ya teman-teman waktu itu). TAPI TERNYATA SALAH BESAR!!!
Semua hal itu sekarang datang, tentunya, datang pada yang menulis paragraf ini. Ada tiga momen yang paling aku ingat tentang rasa sakit waktu haid ini. Dua di rumah, keadaan aku sedang sendiri dan aku cuman bisa meraung-raung menangis kesakitan, kalau membaca tulisan ini memang terkesan lebay. Tapi jujur, rasanya aku cuman ingin pingsan tapi tidak pingsan pingsan juga. Aku mau ke kamar mandi pun rasanya harus ngesot waktu itu, telfon umi dengan pikiran siapa tau bisa lebih baik. Nyatanya gaada yg berubah, semua posisi dari tidur, duduk, bersandar, jongkok, sikap lilin, SEMUA SUDAH DICOBA, tapi ya ngga ada obatnya sampai aku cuman ketiduran karna rasa sakitnya, yang nantinya kebangun lagi untuk nangis lagi :')). Kejadian satu lagi waktu aku lagi di Baltos sama umi, itu kejadian yang panjang. Aku hari pertama, cuman bisa jongkok di parkiran karena umi gabisa bawa motor. Akhirnya kamu di jemput sama bibi dan kawannya, aku sepanjang jalan cuman bisa pegangan, merem, dan pegang kantong kresek, karena akhirnya aku muntah di jalan. Sesakit itu rasanya.
Tapi setelah sekian banyak rasa sakit itu, aku masih belum pernah mengonsumsi obat pereda nyeri, dengan alasan aku punya prinsip untuk engga minum obat itu apapun kondisinya. Ditambah lagi aku yang takut dengan kata 'ketergantungan' dan juga bentuk obatnya yang tablet (iya, aku masih belum bisa minum obat bentuk tablet).
Sampai akhirnya datang di fase aku mencoba untuk minum obat, karena aku tiba-tiba haid sedangkan besoknya akan ada kegiatan penting. Tapi tentunya aku rasa engga ada yang berubah dari obat itu, sakitnya sama saja, dan pain tolerance ku mungkin memang sudah terlatih kali ya, walau masih tetap sakitnya. Tak apa aku masih bisa nangis bebas.
Sebenarnya aku cuman mau bilang, mencoba minum obat ini jadi salah satu hal untuk aku keluar 'zona nyaman' atau sebuah prinsip yang aku pegang selama ini. Jadi untuk aku di masa depan, semoga kalau kamu mau mencoba melangkah ke depan dengan banyak hal yang kamu takutkan. Tidak apa untuk mencoba dulu, selama itu semua ada dalam jalan kebaikan. Apa salahnya untuk mencoba. Walau mungkin hasilnya tak menyenangkan yang kamu kira. Tapi tak apa, toh setidaknya kamu akhirnya tau kalau semua obat itu pahit!

(ini dia obat yang akhirnya harus selalu ada di kamar ku)
0 notes
Text
Sedikit cerita ✧*。
Hari ini tiba-tiba muncul notif dari grup KKN, grup yang pernah hangat pada masanya. Ngga kerasa, ternyata momen itu udah sekitar 3 bulan yang lalu. Waktu berjalan dengan cepat. Sekarang semua udah sibuk masing-masing lagi, udah engga ada namanya evaluasi tiap malem wkwk, masak setelah magrib di teras, atau begadang untuk nyiapin proker besok, dan engga ada lagi drama saling marah satu sama lain karena anak cowo pada susah diajak kerjasama.
Semua udah balik tidur di kasur masing-masing, engga ada lagi tidur dengan alas spanduk besar jumbo di ruang tengah, karaoke pagi, siang, sore, malem yang engga kenal waktu. Pulang ngaji jajan es kul-kul di rumah pak rw, bapak sama ibu apa kabarnya, semoga sehat selalu ya. Anak-anak di tempat pengajian juga, terutama untuk teh suci yang udah banyak bantu dan baik selama aku dan yang lain bantu-bantu di mushola.


-es kul kul, dan pemandangan posko kami setiap malam-
Kehidupan satu bulan lebih, hampir dua bulan sama mereka akan jadi salah satu pengalaman hidup yang engga aku lupain. Gimana berisiknya rumah yang diisi sama 16 orang, gimana rasanya masak untuk seporsi sebanyak itu (aku bagian nyiapin bumbu aja si) tapii itu kaya waww. Disana hidup aku seimbang wkwwk, main, kerja, nangis, dan ketawa. Kita semua tuh akrab, tapi kalau selisih paham tuh pasti ada.


-lagi siapin makan siang, dan foto pertama kali izin turun ke bawah wkwk-
Kalau engga sama mereka, kayanya aku engga akan punya experience tengah malem tiba-tiba turun ke bawah karena ingin cuanki pusdai wkwkw, aku yang anak rumahan dan jam 11 itu udah maksimal banget harus ada di rumah, sama mereka jam setengah dua belas malem baru keluar rumah. Aku gaakan tau kalau jalanan bandung di jam segitu tuh dinginn, dan sepiiii banget. Pasca KKN aku ketagihan pergi malem sampai dimarahin terus sama umi abi wkwk, tapi sekarang udah balik setelan pabrik lagi kok.


-foto waktu nyuanki di pusdai, sama jajan di lengkong waktu setelah kkn-
Kalau bukan sama mereka juga, aku engga akan pernah pergi sejauh itu pake motor. Setelah sampai posko jam setengah dua pagi, kita semua kumpul di ruang tengah jam setengah 11 dengan rencana baru, yaitu jalan ke darajat, alias pemandian air panas di garut, iyaa GARUT. Sebelumnya engga pernah ada di kepala aku dan pikirannya, kalau aku bakal pergi sejauh itu naik motor. Karena aku gasuka nyupir jauhh, capek! Tapi di kesempatan kemarin aku duduk di bangku belakang, alias dibonceng wkwk. Momen jarang dalam hidupku bukan.
Waktu aku minta izin pun, umi abi kaget, tapi akhirnya tetep diizinin kok, karena alasan aku ya kapan lagi aku bareng mereka, toh tinggal hitung hari kkn resmi selesai. Akhirnya rombongan kita pergi jam 6 turun ke bawah, dan sampai di lokasi tujuan sekitar jam 9. Perjalanan jauh, dingin, gelap, dan sakitt badann bener-bener seru sama mereka. Kita pulang ke rumah nenek salah satu anggota kelompok, kata anaknya si deket, ternyata perjalanan satu jam dari lokasi:') kita turun setengah dua, dan sampai jam setengah tiga. Trip darajat juga jadi perjalanan yang aku yakin, sejauh ini hal ini cuman bisa aku dapetin sama gaya hidup anak anak kkn.




-trip darajat kala itu-
Untuk semua yang terlibat dalam cerita dua bulan kemarin, mau aku ucapkan terima kasih banyak ya. Maaf untuk segala kekurangan manusia satu ini, aku masih belajar kemarin, sekarang juga sih. Oh iya, ada slogan anak kkn kami, sebenernya ini sedikit kasar sih, tapi ya biar sekalian aku cantumkan disini. Terima kasih untuk segala ceritanya anak anak "botol squad" (bocah tolol) .
-sekretaris kelompok yang bahagia bisa pensiun🫶
0 notes
Text

Kita pernah satu atap, dari hari senin sampai jumat, atau kadang sampai hari Sabtu. Jadwal kita serempak, dari jam 7 sampai jam setengah 4. Rutinitas itu hidup kurang lebih 5-6 tahun. Selanjutnya kita pilih tempat berteduh masing-masing. Semuanya asing. Ibarat wangi buku yang baru dibuka dari plastiknya. Akhirnya kita semua beda atap, semua rutinitas jadi berantakan. Hari ini aku sibuk, besoknya mereka yang sibuk. Minggu depan mereka masuk kuliah, aku baru mau libur semester. Semuanya berubah. Kecuali satu, yaitu aku, kamu, kamu, kamu, dan kamu.

-ini foto kita di hari kelulusan salah satu diantara kita
1 note
·
View note
Text
Kehangatan yang dicari
Malam ini baru saja aku rampungkan satu cerita dari buku Kitchen karya Yoshimoto Banana. Buku ini aku beli karena sinopsis di belakang bukunya yang mencantumkan tentang sebuah cerita perasaan kehilangan.
Setelah aku baca satu, satu penerangan dalam hidup yang aku tambah yakin lagi. Semua orang hidup satu kali, yang datang akan pergi, yang kini ada pun akan hilang. Tapi, jangan sampai lingkaran kegelapan itu menutup cahaya yang mungkin akan datang.

Kehidupan Mikage sama Yuichi udah terlalu berat, untuk akhirnya mereka hidup sebatang kara. Fakta kalau keduanya engga punya orang lain untuk bisa diandalkan lagi. Mau mengandalkan satu sama lain pun ragu rasanya, takutnya niat cari orang bersama malah mendorong orang keluar. Untungnya, Mikage lebih awal berinisiatif untuk gapai Yuichi yang hampir memilih kabur dari realita. Kehangatan yang Mikage cari ada di Yuichi, begitupun sebaliknya.
Satu lagi hal yang bisa aku ambil, Keberanian mengambil resiko itu patut untuk dicoba. Semoga kalian berdua bahagia ya dengan segala apapun kegelapan, keceriaan, kehangatan, dan apapun rintangan yang menanti kedepannya. Doakan aku juga begitu, ya. Semoga Yuichi juga bisa hadir dalam bentuk nyata untuk manusia seribu ragu ini. Selain itu juga, buku ini aku rekomendasikan untuk kalian yang lagi mencari bacaan ringan namun tetap ada makna didalamnya♡.

0 notes