A Proud Muslim | Be Happy, Be Patient, Be Thankful | A Strong Woman | There is A will there is A way |
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kepada hati yang mulai lelah dan berkeluh kesah, lihat kembali alasanmu yang dulu kamu pertahankan. Ingat-ingat lagi bagaimana perjalananmu sudah penuh redup dan padam. dan kini masih bertahan, untuk kamu wujudkan.
Entah esok atau nanti, jangan berhenti.
Karena impian diciptakan bukan untuk direlakan dan ditinggal pergi. tetapi untuk dirawat dan dibiarkan tumbuh dengan harapan dan keyakinan hati.
149 notes
·
View notes
Text

Alhamdulillah for todayy, let's take a rest and be the best for tomorrow🤍
0 notes
Text
And the last, we should know that ....
"Sebelum kita mendahulukan keinginan, kita juga harus memikirkan akibat".
0 notes
Text

Udah pusing didunia nyata, khawatir dengan ukhrowi, ditambah semakin ruwet di dunia maya :)
0 notes
Text
“Setiap orang punya caranya masing-masing untuk berdamai dengan dirinya sendiri.”
—
Wajar, kok, kalo kita merasa tersesat di pikiran-pikiran yang kita bentuk sendiri. Merasa tersudut dengan ketakutan yang kita buat sendiri. Yang penting kamu kuato. Sabaro. Memang prosesnya seperti itu. Merasa tak bisa apa-apa, tak berdaya dengan kenyataan, dan semacamnya, memang kita harus melewati itu dulu, kok.
Pada akhirnya nanti kita akan tersadar dengan sendirinya. Penerimaan itu akan datang seiring dengan kesadaran bahwa semuanya tergantung bagaimana respon kita terhadapnya. Sabaro. Ikhlaso.
Akan datang waktunya, kok.
__ Malang, 0407 @dimazfakhr
558 notes
·
View notes
Text
Coba dehhh ditelaah lagi lan :)
Banyak org yang mengikuti "keinginannya". Tapi dia lupa dengan "kebutuhannya".
Hati2 yaa dalam melangkah, buka dan gambar peta, lalu berjalanlah...
0 notes
Text
"Bukan sibuk, tapi mecoba Produktif"
Nah, pertanyaannya.. "produktifnya ini bermanfaat engga?"
0 notes
Text

Ga ada yaa sekarang, "santai santai-an" lagi.. yuk mari semangat wulaann.. ingat! Orang pintar akan terkalahkan oleh orang yang rajin dan selalu semangat!
0 notes
Text
Finally, akhirnya i can eat the baksooooo!
Bm terpenuhi uhuy. Setelah beberapa hari kurang fit, akhirnya bisa beraktifitasss lagi.
Selfreward laaaah ya ini namanya🥰🥰🥰

0 notes
Text
Jangan butakan cinta tanpa logika, jangan butakan empati tanpa rasa.
Sesekali, lelaki harus memahami perasaan wanita dan wanita harus belajar berlogika terhadap masalah yang ada.
27 notes
·
View notes
Text
"Sabar yaa... nanti juga ada waktunya"🥺
Beruntunglah mereka yang mampu menahan segala gemuruh rasa. Ia memilih melepaskan disaat ia mampu untuk mengurung dan mengikat, sebab ia tahu bahwa tidak ada kebaikan dan keberkahan dari memiliki apa yang sebenarnya bukan miliknya.
Bertahan itu tidaklah mudah, ada banyak keraguan yang harus ia lawan, ada ribuan bisikan yang harus ia tutup dan tidak ia dengarkan. Kamu akhirnya tahu bahwa bertahan itu membutuhkan kesabaran, ia perlu ikhlas dan melepaskan, ia perlu ketenangan untuk meyakinkan pilihan.
Sudah benar langkah dan keputusanmu untuk tidak ceroboh menentukan pilihan, sesuatu yang belum waktunya jangan sampai terburu-buru untuk mendapatkannya. Sebab ketergesaan itu menunjukkan ketidaksiapanmu saat nanti memilikinya.
Sabarlah, tundukkan dan latihlah nafsumu dari ketergesaan. Tidak banyak manusia yang mampu bertahan dari menjaga hati dan diri, tidak banyak pula manusia yang sabar menanti dengan kebaikan untuk mencari keberkahan.
Sebab tujuan yang baik haruslah dijalani dengan cara yang baik pula, sedari awal hingga akhir. Berkah itu pada caramu mendapatkan dan merawatnya setelah memiliki. Jika belum tiba masanya, bersabarlah. Ia akan datang, sabar.
@jndmmsyhd
595 notes
·
View notes
Text
Kalo ga pake kipas, kepanasan
Kalo pake kipas, kedinginan
YaAllaaah, alhamdulillaaah alhamdulillah
0 notes
Text
“Doa itu seperti jembatan. Ia menghubungkan sesuatu yang jauh bahkan melintasi ruang dan waktu. Kita bisa berdoa untuk masa lalu, hari ini, dan masa depan. Kita juga bisa mengirim doa untuk orang yang jauh bahkan yang tidak kita kenal. Sebab doa itu saling mengenal dengan iman, dimana orang-orang yang percaya kepada Tuhan saling bercengkerama di langit sana. Dan Tuhan mempertemukan doa-doa yang saling mencintai satu sama lain.”
— Kurniawan Gunadi
3K notes
·
View notes
Text
"Ridhollah Fi Ridho Walidayin"
31 - august - 2015 // Awal kedatanganku di Pondok Pesantren Ummul Quro Bogor
tepat pukul 07.00 wib aku sampai di pm uqi, mataku terus tertuju ke setiap penjuru pondok. satupersatu, dari mulai bangunan-orang2 pondok aku perhatikan. aku terdiam, berfikir dan bertanya kepada diriku sendiri " apakah aku yakin bisa sekolah disini? apakah aku bisa beradaptsi? yaAllah aku harus bisa. " ucapku dalam hati.
ketika mengantri loker antrian santri baru, mama bapaku terlihat sangat senang dan bersemangaaat. mereka selalu meberiku nasihat dan motivasi dengan bercerita bahwa dipondok uqi, aku bisa ikut berbagai macam ekskul. dan aku bisa berbcara arab inggris.. aku hanya tersenym dan berkata dalam hati "aku gasuka arab inggris....bisa ga ya? yaAllah aku harus bisa." setelah beres administrasi, orang tuaku langsung pulang. tinggallah aku sendirian. dengn teman2 baruku. aku perhatikan satu2 teman baruku. mereka nangis tersendu2 karena ditinggal orang tuanya. saat itu ,hanya aku yg tidak menangis... akupun tidak tahu, kenapa aku tidak bersedih... yang ada dalam pikiranku hanya 1. bagaimana agar aku bisa beradatasi? bagaimana crnya agar aku bisa suka arab inggris? sedangkan nilai smp aku hnya 4-6 wkkwkw
tenyat tidak mudaaah. aku perlu kurang lebih 1 tahun untk beradaptasi. dalam setahun itu, aku benar2 tidak bisa jauh dengn obat,dokter dan rumah huhu. namun setelah itu, dengan kuat memagang keyakinan jika ridolaah fi rido walidayn, aku bnar berjuang agar aku bisa aktif, bisa faham pelajaran dan intinya aku bisa bahagiain mama bapa.
dan ternyata benar.... biiznillah. apapun yg aku mau. Allah kasih.. mulai dari organisasi-prestasi.
benar....kata Allah. Allah memberikan apa yg kita butuhkan. bukan apa yang kita inginkan. dan belum tentu, yang kita anggap baik untuk kita, itu yg terbaik, bisa jadi...apa yg menurut kita buruk..itu adalah yg terbaik menurut Allaaah..:)
(2/2)
0 notes
Text
"Ridhollah fi Ridho walidayin"
Alhmdulillaah, 4 tahunku di PM UQI berlajan dengan lancaar. dimulai dari hari-hari yg sangat sulit aku jalani sampai hari-hari dimana aku tidak mau untuk menghabiskannya.
Teringat dahulu aku yang benar2 bawel dan manja. sedikit2 telpon orang tua. "mama bapa aku sakit.." "mama bapa, aku gakuat dipondok" setelah itu, selang beberapa jam, mama bapapun datang menjemputku. tanpa peduli berapa jarak yg membentang antara bogor-sumedang.
sampai dimana aku paham dan bilang "mama bapa, jangan jenguk aku. jauh,cape,mahal ongkos juga. biar aku dipondok aja. doa dan ridho mama bapa aja udah lebih cukup ko. sehat2 ya ma pa."
-------------
5 tahun yg lalu. dimana aku ada didalam fase 'labil' aku sama sekali tidak memperdulikan dimana, dan dengan siapa aku berbicara. yang terpenting, aku punya keinginan. dan aku ingin mewujudkannya.
tercatat hampir 5 pesantren tahfiz aku datangi. tidak lain karena aku ingin melanjutkan Sekolah SMA. saat itu cita2 ku hanya 1. -aku ingin memberikan mahkota kpd mama bapa.- orangtuakupun terharu mendengarnya. dukungan dr orang tuapun selalu hadir menemaniku. membuat mimpiku semakin menggebu2. namun, ketika waktunya aku harus mendaftarkan diri, orang tuaku dengan mudahnya melarangku, dan berkata " kamu jangan ketahfiz.. udah kepondok bahasa aja. bapa ingin km bisa basa arab dan inggris. kamu bisa ngafal sendiri, kuncinya istiqomah lan"
mendengarnya, aku sangat tidak terima dengan berimbas kepada orangtuaku, berhari2 aku mendiamkannya. jangankan untuk menyapanya, makan saja aku sampai tidak mau. namun, ustadz dan ustadzahlah yg menjadi sandarannya. tidak henti hentinya aku bercerita dan bertanya bagaimana aku bisa menerimanya. dan jawaban para ust/h pun sama. "ridollah firido walidayin.."tidak ada pilihan lain, dengan menghilangkan semua gengsi dan sifat ke-kanak kanakaku , aku memberanikan diri untuk berbicara dan mengiyakan orang tuaku.
"mama bapa, ulan mau kepondok bahasa"
serentak, garis bibir orang tuakupun berubah dngan cepat.. senyum yg sekian hari aku tidak pernah melihatnya, akhirnya terihat lagi.tangan mama bapapun langsung memelukku, air matapun berjatuhan karena aku tidak kuat menahannya. "ulan.. ketika di uqi,apapun yang mau, insyaaAllah allah kabul.. karena mama bapa ridho. sukses nak. bukan berrti mama bapa gamau km thfiz.. tp bapa mama ingin km bisa arab inggris dlu... setelah lulus, kamu dimana sj bapa mama dukung."
(1/2) continue
0 notes
Text

Feel the Fear and Do It Anyway..
Belakangan, saya memperhatikan ttg cerita hidup seseorang. Termasuk dengan cerita hidup saya sendiri..
Ada seseorang yang mana dia sangat berjuang untuk masa depannya. dia berusaha, berdoa, ikhtiar dan tawakal dengan kuat kepada Tuhannya. Dia terus mendekat kepada tuhannya, dia terus membenahi dirinya. Namun, ia merasa bahwa Tuhannya sama sekali tidak membantunya. Sampai ia jatuh kedalam titik jenuh dan jatuh sejatuh-jatuhnya. Seakan semua yang telah dikerjakan ya, berlalu begitu saja...tetap, Allah belum memberikan apa yang dia inginkan..
Ada juga yang memang dia sudah diatas, dia sudah sukses dengan kehidupannya. Bisa dibilang, masa depan dia sudah cemerlang.. namun, skrg.. dia sedang diuji.. sampai dirinya benar2 merasa tidak mampu untuk menghadapinya..
Hmm.. jadi teman2.. Dari cerita diatas.... Apa yang bisa kita simpulkan?
Menurutku, hidup ini sangat membutuhkan ilmu.. bukan, bukan hanya ilmu akademik seperti yang ada didalam buku. Tapi ilmu menghadapi rasa takut. Iyaa, hadapi. Bukan untuk dihindari. memang, jikalau kita mengukur rasa takut, hal ini tidak sama dan tidak bisa diukur. Sekalipun dengan materi duniawi...
One thing we really have to believe in here is the idea of finishing strong. I may thinking that starting strong was easy. But doesnt literally mean "finishing" it means that we have to consistently FOCUSING n DOING our absolute best at very moment from start to finish. Lahir-Ajal
Wulan Solehah-Daarul Azhar
Friday, 17/04/2020 Cianjur.
0 notes
Text
[ petualang]
Di dalam hidup kita, kita adalah seorang petualang. Terus berjalan, sesekali memasuki hutan, beberapa kali ke pedesaan, juga bertandang ke perkotaan, acapkali justru ke tempat entah berantah. Namun kita tetap berusaha menyesuaikan keadaan.
Di dalam hidup kita, kita adalah pejuang, Terus melangkah, sesekali bertemu tanjakan tajam, setelahnya dipermudah dengan jalan yang menurun, beberapa kali harus berhadapan dengan beribu kelokan, namun kemudian jalan lurus memanjang. Tetapi kita tetap menjadi tangguh.
Di dalam hidup kita, kita adalah pemenang. Walau beban berat ada di pundak, senyum semangat jangan sampai hilang. Meski tas yang kita pikul terlampau besar, namun jangan sampai menjadi menganggu perjalanan pulang.
Kita adalah petualang, pejuang, dan pemenang dalam hidup kita. Jangan mau menjadi pecundang;
bertemu masalah, menyerah.
dihadapkan dengan rasa sakit, merintih.
di antara peluh dan keluh, lebih banyak mengeluh.
Wulan Solehah- masih di Cianjur
0 notes