Tumgik
syahardianss · 3 years
Text
TENGKULAK : Konflik antara Penyerapan dan Harga Panen
Tumblr media
Peran tengkulak sangat erat kaitannya dalam rantai panen pertanian. Bagaimana tidak, hampir semua komoditas pertanian akan melalui jalur tengkulak dalam rantai distribusi nya. Biasanya mereka memegang rantai first hand dari petani untuk sampai ke konsumen, entah berapa jalur tengkulak yang harus dilewati dalam suatu komoditas.
Dulu, sewaktu di kampus aku punya pandangan skeptis mengenai peran tengkulak dalam rantai distribusi. Mereka lah aktor yang menyebabkan tinggi nya harga di tangan konsumen. Peran mereka lah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan harga antara petani dan konsumen. Contohnya, di tangan petani harga jagung berkisar di antara 3500 - 4000, namun sampai ke tangan peternak ayam bisa tembus di angka 5000 - 6000. Ketimpangan harga yang sangat signifikan dalam sebuah rantai distribusi. Pertanyaannya, siapa yang diuntungkan? Jelas, bukan peternak maupun petani, namun tengkulak.
Namun, lambat laun aku mulai menyadari bahwa peranan tengkulak tidak bisa dihilangkan begitu saja. Kapasitas panen di tangan petani yang besar serta persebaran serapan panen yang luas dengan kapasitas kecil di masing masing nya membutuhkan peranan tengkulak. Selain itu, dari pihak petani membutuhkan uang hasil panen dengan segera.
Sekarang aku justru berterimakasih kepada tengkulak. Berkat mereka, hasil pertanian bisa terserap secara maksimal, meskipun "terkadang" harganya sangat tidak bersahabat. Melalui mereka pula lah hasil pertanian bisa disebarkan ke berbagai daerah melalui jaringan nya. Serta berkat peranan mereka juga, petani dapat merasakan pendapatan hasil pertanian mereka.
Namun, sebagai seorang petani yang berkembang, kita jangan terus menerus mengandalkan peranan tengkulak dalam distribusi kita. Kita juga harus membuka pangsa pasar baru untuk komoditas panen yang kita hasilkan. Jaringan tengkulak kita butuhkan cukup ketika masa panen awal awal saja, sembari kita penetrasi pasar. Jangan sampai kita terkurung pada sibuknya di sektor budidaya sampai lupa untuk penetrasi pasar.
Mengapa penetrasi pasar itu penting bagi petani?
Pertama, agar kita tidak terikat pada harga penawaran yang diberikan tengkulak kepada kita. Harga tengkulak biasanya bersifat absolut dan sementara. Absolut dalam artian tidak bisa diganggu gugat karena kita yang butuh. Sementara dalam artian mengikuti harga pasar, dan seringkali prinsipnya, "kalau ada penurunan harga, turun; kalau ada kenaikan, tetap" (maksudnya, kalau ada penurunan harga pasar, harga di tangan petani akan turun, dan kalau ada kenaikan harga pasar, harga di tangan petani akan tetap). Begitulah prinsip sederhana hukum rimba tengkulak.
Kedua, pasar yang luas akan menaikan "bergaining position" petani (kekuatan tawar petani).
Mengapa bisa demikian?
Karena dengan pasar yang luas, kita bisa membandingkan harga dari satu pasar ke pasar yang lainnya. Ketika kita mendapati harga di salah satu pasar rendah sedangkan harga di pasar lainnya tinggi, kita bisa melakukan penolakan transaksi terhadapnya. Dan prinsip ini jarang dimiliki petani kita.
Oleh karenanya, sebagai penutup aku berpesan kepada petani yang berumur lanjut maupun masih muda, jangan terlalu sibuk dalam urusan budidaya, perkuat pasar, perluas jaringan. Perbanyak kawan, persedikit lawan.
Salam Petani Muda
0 notes
syahardianss · 3 years
Text
SILATURAHIM : Modal Awal Menjadi Peternak
Tumblr media
Banyak muncul pertanyaan,
"Mas, gimana caranya mulai bisnis peternakan atau pertanian?"
"Mas, mending ternak sapi, kambing, domba, ikan apa Tuyul?"
"Mas, berapa modal yang dibutuhkan buat mulai beternak?"
"Mas, bagi strategi mulai beternak dong.."
Dan beberapa pertanyaan lainnya...
Dulu aku juga banyak keraguan dan pertanyaan yang sama ketika ingin memulai menjadi seorang peternak. Hal itu yang membuat saya mengambil jeda kurang lebih setengah tahun untuk merenung. Beberapa kali bertanya kepada orang - orang yang sudah "lebih dulu" terjun, jawabannya kurang lebih sama. "Banyakin main dulu ke orang yang udah punya kandang, belajar dari beliau bagaimana memulai nya, pelajari masalah yang dihadapi, jadikan evaluasi."
Aku kira, sarjana yang "merasa" memiliki pengetahuan yang tinggi merasa diri mereka besar akan status yang ada pada jubahnya. Padahal kalau dibandingkan secara lapangan, sarjana gak ada bedanya sama anak kandang yang baru masuk ke kandang. Memang sapi ketakutan, bersihin kotoran risih, kalo ada sapi sakit langsung panik, dan lain sebagainya. Tahapan belajar di kampus aku kira belum membuat seorang sarjan matang secara lapangan. Makanya perlu diimbangi ilmu lapangan. Kemudian pertanyaan muncul, "Darimana ilmu lapangan itu bisa diambil?" Ya dari orang yang sudah pengalaman.
Maenlah ke peternak di daerahmu. Tak perlu muluk muluk buat maen ke peternak yang udah gede. Justru dengan silaturahim ke peternak yang kecil, kita dapat cerita yang lebih "relate" tentang perjalanan dalam mengawali bisnis peternakan dari mereka. Aku dulu belajar dari mereka tentang bagaimana cara memberikan pakan yang efektif. Ada banyak pengalaman yang diberikan, aku bandingkan satu persatu, pelajari kekurangannya, dan kesimpulannya bisa diterapkan di kandang kita. Banyak ilmu yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan tersedia secara gamblang pada mereka.
Ada hal unik yang pernah aku alami dalam proses pembelajaran lapangan bersama suhu suhu peternak. Ketika aku sudah mulai beternak, ada rasa ketakutan dalam diriku buat maen ke pasar. Bukan takut akan kondisi dan suasana pasar, tapi lebih kepada ketakutan mendapatkan harga terbaik dalam bakalan sapi. Namun, dalam beberapa silaturahim, aku mendapatkan pentolan salah satu pasar sapi di daerahku. Aku belajar dari beliau bagaimana mengenali "blantik" dan "pedagang asli" serta bagaimana menaksir bobot secara visual.
Momen yang paling unik, suatu ketika maen ke pasar baru, dan belum begitu kenal dengan pedagang di daerah sana, sehingga cukup kebingungan dalam menawar harga sapi. Namun dalam pembicaraan tawaran, gak sengaja menyebut nama kenalan peternak dan pedagang itu langsung mengenali. Akhirnya mendapatkan harga yang cukup miring untuk pembelian sapi. "Karo bolo dhewe", kata pedagang. Dari sana lah aku menyadari betapa pentingnya silaturahim dalam menunjang usaha peternakan kita.
So, jangan sungkan buat maen ke peternak di daerahmu. Bertukar Ceritalah dengan mereka. Cukup dengan secangkir kopi, kita akan mendapatkan ilmu yang luar biasa tentang pengalaman yang tidak kita dapatkan di bangku perkuliahan.
Salam Peternak Muda
2 notes · View notes
syahardianss · 3 years
Text
TERJUN DI DUNIA PERTANIAN?
Konflik antara gengsi dan Potensi.
Tumblr media
Sebagai anak muda pasti aneh rasanya memiliki cita cita menjadi seorang petani.
Tiada nya jaminan kehidupan di masa sekarang dan masa depan, permainan tengkulak serta tingginya risiko kerugian merupakan mimpi buruk yang hari sebelum terjun di dalamnya. Belum lagi munculnya "image" bahwa menjadi seorang petani itu kotor, lusuh, menjijikkan serta tidak "keren" membuat sektor pertanian menjadi semakin dijauhi oleh kalangan muda.
Tak heran, semakin hari jumlah anak muda yang selepas masa pendidikannya memilih untuk terjun di sektor pertanian menurun secara signifikan. Mereka yang terjun kebanyakan karena faktor terpaksa, bukan karena keinginan dari hati terdalam.
Motivasi - motivasi sebelum purna pendidikan rasanya kurang mendorong anak muda untuk terlibat dalam dunia pertanian. Hal ini dimungkinkan karena pasirnya dorongan serta bantuan dari Pemerintah dalam dunia pertanian. Sehingga, menjadi pegawai dengan segala kenyamanannya adalah opsi yang efektif untuk dijalani pasca purna dari dunia pendidikan.
Padahal, banyak sektor di bidang pertanian yang perlu andil anak muda untuk meningkatkan kualitas bidang pertanian. Contoh kecilnya adalah mekanisasi pertanian, digitalisasi pertanian, metode pemeliharaan yang efektif serta penetrasi pasar yang maksimal. Generasi tua kebanyakan hanya berperan di sektor oN farm (pemeliharaan) tanpa menekuni sektor hulu (memperoleh bahan produksi yang efisien) serta di sektor hilir (penetrasi pasar yang maksimal).
Menjadi petani tidak harus berkotor - kotor. Banyak andil yang bisa dimasuki cukup mengandalkan kecerdasan generasi muda dalam melihat potensi dan alternatif. Banyak potensi hasil panen pertanian yang belum memiliki pasar tetap, petani diombang-ambing ambing ketidakpastian harga.
Selain itu, masih banyak metode pemeliharaan yang kurang efektif, membutuhkan effort dan Cost tinggi namun hasil yang tidak signifikan. Di sektor ini aku kira generasi muda dalam ambil peran. Sudah ada beberapa anak muda yang ikut andil dalam menawarkan alternatif solusi dalam memecahkan masalah di sektor pertanian. Jaringan petani dan end user, pemanfaatan teknologi dalam pemeliharaan, pengawasan serta kontrol kualitas hasil panen, dan lain sebagainya.
Selain itu? Masih banyak problem yang butuh uluran tangan anak muda dalam mencarikan alternatif solusinya.
So, jangan ragu untuk menjadi seorang petani, karena aku dulu juga ragu untuk terjun di dalamnya. Mari sama sama bantu petani dari Cengkraman korporasi yang semakin mencekik.
Salam Petani Muda
4 notes · View notes
syahardianss · 3 years
Text
Untuk kamu yang lebih suka menyingkir dari keramaian
Pernahkah kamu merasa sepi di tengah keramaian? Kamu pasti canggung untuk menyapa orang dan bercerita dengan mereka. Tapi ketika kamu sudah kenal dengan seseorang, kamu akan banyak mengekspresikan emosi mu di depan mereka. Makanya banyak yang bilang, "aku kira kamu pendiem, ternyata kamu periang juga"
Kamu cenderung sering pergi entah kemana tanpa ditemani siapapun. Bukan karena kamu gak punya temen, tapi memang kamu membutuhkan waktu untuk memahami diri sendiri, merenung dan kembali produktif setelahnya. Banyak orang yang tidak memahami alasan "kenapa kamu harus menyendiri". Jangan hiraukan apa kata mereka yang menyinggungmu dengan kata "gak punya temen". Nikmatilah kesendirianmu dan ciptakan karya untuk membungkam narasi mereka yang merendahknmu. Masing masing orang punya caranya sendiri untuk mencapai titik produktif kok..
0 notes
syahardianss · 3 years
Text
Tumblr media
Memahami Hikmah Kegagalan.
Masih terngiang di kepala suatu momen, tepatnya 5 tahun lalu, ketika pengumuman menjadi bagian di Lab Nutrisi Pakan Kampus. Momen itu, aku gagal untuk menjadi bagian Asisten Laboratorium. Aku sempat ambil jeda beberapa waktu untuk self healing dari kegagalan itu, dan sampai pada suatu titik, "Meskipun aku tak punya sarana untuk berkembang, aku harus cari sarana lain."
Alhasil, aku coba untuk mencari media lain untuk tumbuh dalam dunia peransuman pakan. Melalui berbagai studi yang aku pelajari, mulai dari makro hingga mikro sampai di titik aku masuk dalam tim untuk meneliti kandungan suatu mikronutrien untuk ayam broiler.
Dari sana, ketertarikan dalam dunia pakan semakin tumbuh, dan aku merasa Tuhan sebenarnya memberikan sarana yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Hingga aku menuntaskan studi dengan karya akhir di bidang nutrisi unggas.
Selepas dari kampus, aku banting stir ke arah Ruminansia, karena suatu kejadian yang membuatku pesimis untuk dunia perunggasan. Perlahan aku masuk ke komunitas para peternak sapi, dan Alhamdulillah.. sambutan kawan kawan begitu hangat. Berbagai sara diskusi terbuka lebar pada saat itu, aku banyak belajar dan berproses di dalamnya.
Awal 2019, aku mulai studi sekunder untuk ransum pakan sapi di Kalisalak Farm. Merekronstruksi manajemen pakan di kandang cukup sulit. Mencari bahan pakan berkualitas hingga kontak beberapa produsen bahan pakan untuk suplai di kandang. Tak jarang menemui penolakan karena kecilnya kuantitas, tapi ada pula yang terbuka. Berawal darisana, ransum pakan sapi di Kalisalak Farm mulai diperbaiki.
Pertengahan akhir 2019, tepatnya di Bulan September, Uji coba invivo mulai dilakukan untuk ransum Basal di Kalisalak Farm. Berbagai bahan pakan dengan campuran Konsentrat sapi kami ramu sedemikian rupa untuk mencukupi kebutuhan harian sapi. Alhamdulillah, 4,5 bulan sudah proses uji coba dilakukan, sudah terlihat hasil yang cukup signifikan.
Kedepan, kami kan terus berproses lebih lanjut, beberapa sarana sudah mulai disiapkan, menjaring para investor untuk ikut andil di dalamnya, mengembangkan produk buatan Farm sendiri untuk bisa dinikmati oleh Peternak Sapi di area kami.
KaliFeed, rencana project di tahun ini, semoga dapat terwujud. Sebuah masterpiece dari Kalisalak Farm untuk menciptakan Pakan Berkualitas dengan formula yang terjangkau agar peternak di daerah dapat menerapkan manajemen peternakan sapi yang efisien.
Tumblr media
1 note · View note
syahardianss · 4 years
Text
Cerita Koma Titik Nol
Tumblr media
“The Limit of our languange, is the limit of our world ”. –
Kira-kira begitulah semangat awal yang diberikan ketika baru memasuki gerbang awal di tempat baru, Titik Nol. Bukan sebagai bentuk pemasaran, tapi sebagai bentuk rasa berbagi pengalaman yang telah dirasakan agar bisa dijadikan pertimbangan untuk yang belum pernah merasakannya.
Tepatnya, 25 September 2019. Starting point ku untuk mendalami lebih jauh bahasa yang menjadi kebutuhan sebagian besar individu di dunia. Selain untuk mengasah kemampuan bahasa sendiri, hal ini juga untuk meningkatkan indeks kecakapan bahasa Indonesia yang turun pada peringkat 61 dari 100 negara EF EPI world ranking. Tapi memang kesadaran ini perlu untuk ditumbuhkan, alangkah lebih baiknya kesadaran ini disebarkan dan diajarkan kepada sekitar agar bisa mendapatkan buah yang sedang kita nikmati.
Pembelajaran di lembaga TN akan aku habiskan selama 4 bulan lamanya, yang diawali dari dasar hingga nanti fokus pada pembelajaran untuk persiapan IELTS. (Semoga bisa terkejar untuk target sampat akhir masa program).
Secara umum program disini bisa aku sampaikan padet, bahkan sangat padet. Jadi tergantung sudut pandang masing masing dari kita. Kalo memang kita memiliki effort yang besar untuk harapan yang besar pula pastinya, harusnya menganggap hal ini menjadi tantangan tersendiri. Dan aku mencoba untuk hal itu, meski terkadang perasaan bosan menghantui sesekali. Dan pembelajarannya pun tak hanya berkutat dalam kelas semata, terkadang kita diajak atau kita bisa mengajar tutor untuk belajar di luar kelas tatkala bosan dengan suasana kelas yang gitu gitu aja.
Berbicara program, untuk awalan sebagai dasar, (karena aku masih di dasar saat ini), kita akan menjumpai 5 kelas dalam satu hari, dimulai dari jam 6 pagi dan berakhir jam 5 sore, itu belum terhitung kelas tambahan di malam hari dan tugas yang harus dikerjakan di camp. Semua sarana tersedia, tergantung dari kita apakah ingin memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik baiknya atau tidak. Apakah kita menganggapnya sebagai beban atau tantangan, itu semua tergantung diri kita.
Perlu diakui untuk fasilitas camp memang tidak ada program di dalamnya selain english area dan bersih bersih. Karena dalam pembelajaran, kita banyak dihabiskan di dalam kelas dan bersama teman teman kelas. Sehingga kegiatan kegiatan untuk peningkatan skill di dalam camp memang tidak dilakukan.
Hal yang menarik dalam belajar di TN adalah kesempatan kita untuk berlatih fokus dalam belajar bahasa yang digunakan untuk dunia akademik memang besar. Dalam aktivitas sehari hari, kita di dorong untuk cerdik dalam memahami berbagai problematika di bahasa akademik. Mungkin nanti dalam kelas yang intensif, aku bisa berhadapan tiap hari dengan soal soal IELTS, dan memacu learning by experience.
Dan untuk yang ingin mencoba mendaftarkan diri, bisa coba ambil program beasiswa yang memang fokus selama 4 bulan dari dasar. Karena memang kalau kita belajar langsung ke tingkat lanjutan, ada hal yang belum kita pahami secara dasar yang nantinya menjadi beban kepemahaman kita sendiri. Kita perlu belajar dari proses. Meskipun ia lambat, tetapi tetap ada kemajuan yanh dicapai. Itulah tujuannya.
Tetap semangat para pejuang bahasa. Semoga segala impian bisa terwujud sesuai dengan harapan.
1 note · View note
syahardianss · 4 years
Text
Catatan dua minggu pertama. w/ Global English
... bagian 4
Tumblr media
Dua minggu pertama dari 4 bulan jeda. Sebuah keputusan untuk Memilih jeda untuk menyepi dari kerumunan akademik. Kericuhan politik. Maraknya polemik. Menyingkir sejenak guna memantaskan diri untuk bergabung di tengah masyarakat yang beragam. Sembari menyusun rencana di hari kemudian.
Dalam waktu yang singkat ini, banyak hal yang dipelajari, mulai dari pembelajaran akademis hingga pelajaran moralis lengkap menjadi satu kepaduan.
Dalam narasi ini, coba kuuraikan tentang proses pembelajaran akademis yang sedang kujalani dalam mengisi jeda di Kampung Inggris di Pare.
2 minggu bersama sejawat Global English.
Meski 2 minggu, terasa betul lingkungan ini membentuk iklim yang kondusif dalam mempraktikan bahasa inggris yang telah dipelajari. Terlepas dari hancurnya tata bahasa yang kugunakan, minimnya kosakata, kurang nya ide dan gagasan dalam menyampaikan sampai dengan rasa minder untuk salah menjadi satu kepaduan. Tapi lingkungan dengan keras membentukku untuk memberantas batasan itu semua. Dengan berbekal hukuman bila berbahasa indo dan dijebak dalam kelas advance, lingkungan telah berhasil membentukku.
Perkumpulan di tiap pagi untuk memperkaya kosakata seharu hari mulai dari idion, expression, hingga tongue twister dan malam hari yang diisi dengan diskusi serta perdebatan isu yang awam.
Terjebak dalam kelas advance
Pertama kali masuk, minder kelas tinggi rasanya melihat kolega lain dengan lancar dan tanpa pikir panjang bernarasi liar membangun gagasan dalam kelas speaking 3. Melihat kondisi itu, muncul rasa antara minder untuk berhenti atau terus maju mendobrak keterbatasan. Tapi perasaan minder untuk mundur kucoba perlahan singkirkan dari dalam benak. Perlahan tapi pasti, di setiap sebelum masum kelas, banyak hal yang kupersiapkan, entah tentang materi, kosakata, dan tak jarang berkonsultasi debgan tutor untuk tata bahasa yang tepat untuk disampaikan. Dari yang awalnya masih terbata – bata dalam menyampaikan, perlahan mulai mampu menyusun narasi meski masih banyak kekurangan. Dalam kelas ini tak hanya belajar bagaimana menyampaikan narasi dalam bahasa inggris. Tapi juga bagaimana kita memahami persoalan terkini yang sedang terjadi di belahan dunia. Dari isu pemasan global yang hangat hingga isu codex alementarius yang sangat asing dalam telinga.
Kelas yang berisi manusia heterogen yang berasal dari berbagai background pendidikan maupun pekerjaan membuatku kaya akan sudut pandang. Meski di dunia kampus tak asing dengan budaya diskusi, namun diskusi dengan bahasa yang asing itu menjadi tantangan tersendiri. Oleh karenanya, hal ini menjadi asik untuk dipelajari.
Apalagi ditunjang oleh seorang tutor yang tidak memihak dan tidak memaksakan gagasan yang dibawa. Mengakomodir semua gagasan, memberikan pengertian di awalan, kemudian membebaskan kita untuk menjelajahi persoalan dalam sudut pandang yang berbeda. Di titik ini, aku belajar diam, untuk mempelajari dan memahami perbedaan dalam menanggapi persoalan.
Lingkungan ber-hukuman bila berbahasa indonesia.
Aspek ini jujur menjadi faktor penting dalam pembentukan keberanian dalam berucap. Bagaimana tidak? Kalau kota tidak berani berucap dalam bahasa inggris, pilihannya cuman dua, denda atau diam. Di titik ini aku mencoba untuk berani meski dengan tata bahasa yang kacau. “my hand is not enough”, adalah salah satu bahasa yang kacau kuucapkan tapi ku bersikap bodo amat dengan kesalahan, yang terpenting bisa menyampaikan meski tak sesuai dengan tata bahasa.
Hari hari awalan memang terasa berat, karena harus berkali kali membuka buku panduan untuk bisa masuk ke dalam percakapan sehari hari. Namun di saat ini ku mulai merasakan manfaat dengan keterpaksaan itu, dan mulai membiasakan diri dengan penggunaannya.
Hari hari berikutnya, ku mulai memasuki dalam ranah diskusi untuk memperkaya ide dan gagasan. Karena aku menyadari kekurangan dalam penjelajahan gagasan ketika melihat persoalan dalam kelas speaking. Ku paksakan untuk melempar isu dalam ruang tengah untuk memantik umpan balik dari kolega dalam meninjau persoalan. Satu persatu mulai menanggapi dan akhirnya terjadilah diskusi. Perlahan tapi pasti kosa kata baru mulai memperkaya diriku untuk bekal kelas esok hari. Seperti biasa, bila ada yang masih mengganjal dalam tata bahasa, kutanyakan kembali pada tutor bagaimana hal yang sebaiknya kugunakan dalam menyusun narasi dalam bahasa inggris.
Memaksakan diri berlidah asing
Awalnya, aku dibantai habis habisan oleh tutor dalam kelas pronounciation. Di awal kelas langsung mendapatkan shock therapyketika menyusun kalimat perkenalan maupun hanya berbicara sekedarnya. Di kelas ini benar benar lidah maupun bibir dipaksa untuk kering. Karena jujur, kelas ini lebih banyak berbicara daripada kelas speaking. Bekal air putih adalah hal yabg wajib dibawa. Karena bilamana tidak, tenggorokan akan menjadi kering dan suara menjadi serak rasanya.
Memahami perbedaan penggunaan huruf vokal maupun konsonan yang sudah padu menjadi kata selalu dibiasakan. Agar kita menjadi tidak asing menggunakannya dalam percakapan sehari hari. Kesalahan pengucapan secara langsung akan ditegur untuk dikoreksi. Mungkin inilah yang memaksa diriku agar cepat dalam memahami pengucapakan kosa kata yang baik dan benar.
Dua minggu memang terasa sebentar, tapi tidak untuk ilmu dan pengalaman yang didapat. Dua minggu terasa berkesan dalam memaksakan diri untuk berkembang lebih pesat dari biasanya, Terima kasih kolega, dan tutor Global English.
2 notes · View notes
syahardianss · 4 years
Text
TOEFL ATAU IELTS ?
....(bagian 3)
Tumblr media
Awalnya aku gak begitu paham dengan model dan bentuk test dari keduanya. Pun ketika ngerjain ACEPT aja aku gak begitu ngeh dengan pembagian soalnya. Asal ngerjain aja, sesuai dengan instruksi yang disampein pengawas. Sepolos itu diriku akan Standard English Test.
Bicara soal perbedaan antara IELTS sama TOEFL, keduanya jelas beda. Yang mencolok adalah di TOEFL gak ada komponen writing sama speaking yang sering bikin orang keringet dingin.
Terus, lebih milih mana antara kedua itu?
Kalo dari aku sih, tergantung kualitas bahasa kita, waktu dan usaha kita. Kalau memang mau ambil IELTS, waktunya harus bener bener fokus, gak bisa didadak, persiapannya bener bener harus mateng, terus kalo bisa setelah kursus langsung real test. Karena, "sayang Bos, 3 juta gak serius bisa melayang sia-sia".
Kalo dari pengalaman, Aku dulu ambil program di Pare 4 bulan, dibebasin mau ambil TOEFL atau IELTS dengan biaya yang sama. Dengan pragmatisnya, aku ambil IELTS karena aku mikirnya, "sayang banget, udah jauh ke Pare tapi belajarnya gak dibablasin sekalian." Ya, itu idealisme-ku awalnya. Semangat banget buat mempelajari semuanya, reading-listening-speaking-writing. Keempat nya dipelajari secara fokus di 2 bulan terakhir, karena sebelumnya belajar dasar dan pondasi nya dulu.
Nah, pas masuk di bulan kedua, masuk di intensive IELTS, aku ngerasain berat buat ngejaga konsistensi belajar. Karena di titik itu emang belajarnya harus run faster. Waktu nongkrong terbatas, tiap hari ngadepin soal, self study, ngerjain assignment yang bejibun. Kalo emang gak inget sama niat dan tujuan, bisa bisa udah tersisih duluan sih di titik itu.
Tapi, aku ngerasain banget manfaat belajar IELTS. Khususnya di reading. Passage reading-nya IELTS itu puanjaang bangeett. Bisa dua sampe tiga halaman tiap bacaan yang isinya sekitar 13 soal. Nah, pas ngerjain TOEFL, kerasa beda banget, lebih ringan buat ngebaca passage-nya.
Terakhir, aku mau kasih saran, kalo emang mau ambil program di Pare, ambil IELTS aja, dan diseriusin. Karena TOEFL itu bisa dipelajari sendiri. Lewat soal soal Barron's, Longman, ETS atau Cliffs. Semuanya tersedia di internet untuk kita pelajari.
0 notes
syahardianss · 4 years
Text
Pare, Tempat yang tepat untuk mengisi Jeda
...(bagian 2)
Tumblr media
Awalnya, aku berangkat ke Pare hanya untuk mengisi waktu atau memberikan diri ini sedikit relaksasi dari rutinitas kampus yang aku jalani sebelumnya. Seenggaknya, entah nantinya aku memilih untuk bekerja, kuliah tau apapun itu, kualifikasi bahasa sudah cukup bisa diandalkan.
"Apakah sebelumnya ada motivasi untuk studi lanjut dalam negeri atau luar negeri?"
Sejujurnya, aku menemukan motivasi itu ketika kau berada di Pare. Dan memperkuatnya disana. Ketika aku ditanya, "Apa tujuanmu belajar bahasa di Pare?", Aku menjawab dengan polosnya, "biar bisa baca berita luar negeri atau jurnal luar negeri atau informasi yang berasal dari luar negeri".
Ya, memang sesederhana itu tujuanku. Karena aku pikir, dengan bahasa itu aku bisa menjelajahi informasi dengan lebih mudah. Mendengarkan podcast lebih nyaman, nonton film lebih asik, baca berita tanpa perlu buka kamus, apalagi jurnal jurnal untuk mengisi rasa haus ilmu yang kadang datang.
Nah, motivasi muncul ketika sambil belajar di Pare, aku ikut mendengarkan cerita cerita kawan kawan yang beragam background nya. Ada yang pegawai perusahaan, ada yang lulusan kuliah baru saja, ada yang resign-an dari perusahaan, ada yang pengusaha, macem macem. Kemudian aku sedikit banyak mempelajari pengalaman - pengalaman yang mereka jalani. Karena kan, "Pengalaman adalah guru terbaik", jadi sayang kalo tidak dimanfaatkan.
Dari rangkuman cerita itulah, pada pertengahan prosesku di Pare, aku memutuskan untuk memilih studi lanjut dalam waktu dekat.
Oh ya, selain itu ada juga dorongan yang cukup signifikan pengaruhnya.
Tapi, sembari aku mempersiapkan berkas dan mengikuti tes, aku tetap menjalankan usaha persapian yang sudah terlanjur asik aku jalani.
Oleh karenanya, buat yang bimbang akan apa yang perlu dilakukan selepas kuliah, aku coba kasih saran untuk ambil "jeda" ke Pare.
0 notes
syahardianss · 4 years
Text
Quarter Life Crisis
....(Bagian 1)
Tumblr media
Selepas kuliah, seperti kebanyakan lulusan perguruan tinggi, ada sedikit banyak kebimbangan dalam diri untuk memilih menjadi seperti apa di kemudian hari. Lanjutin kuliah tapi lulus S1 termasuk yang akhir, masuk ke perusahaan gak direstuinya, jadi PNS gak passionate, mau wirausaha bingung usaha apa.
Alhasil, aku putuskan untuk mengambil jeda. Ya, mengambil jeda untuk mengistirahatkan diri dari rutinitas. Melihat sudut pandang dunia dari sisi yang lain. Bercengkrama dengan orang baru, mengambil pengalaman dan pelajaran dari mereka.
Sejenak selepas wisuda, aku berangkat ke Pare, untuk mempertajam kemampuan bahasaku yang masih sangat rendah kualitasnya. Terakhir pas sebelum wisuda aku tes bahasa ACEPT, aku hanya mendapatkan skor 214, kalo dikonversi ke TOEFL ya sekitar 450. Sangat rendah untuk standar kualifikasi kerja, apalagi untuk studi lanjut.
Awalnya, aku hanya ingin menghabiskan waktu di Pare hanya sebentar, "2 bulan kira kira sudah cukup lah". Karena pertimbangan untuk harus segera membantu orang tua di rumah selepas "jeda". Tapi, tanpa diduga, aku malah didorong untuk lebih lama belajar bahasanya, agar bisa bener bener excellent hasil yang aku dapetin. Alhasil, aku ambil program selama 4 bulan.
Dari pertimbangan itu, aku langsung mulai mencari program pembelajaran di Pare yang mencakup 4 bulan. Aku tanya temen temen yang sudah pernah kesana, melihat review di jagad sosial media, mempertimbangkan keunggulan dna kelemahannya. Dan akhirnya, aku ambil program beasiswa Titik Nol 4 bulan.
Tapi, entah ini rejeki atau bukan. Aku ambil program beasiswa yang 10 September 2019. Schedule aku persiapkan untuk tanggal itu. Aku sudah berharap kalo ini pasti diterima, meskipun aku sudah mempersiapkan opsi kedua kalau tidak diterima. Akomodasi dan transportasi sudah aku persiapkan di tanggal itu. Tapi ternyata, aku diterima untuk program 25 September 2019. Akhirnya mau gak mau aku harus ambil pilihan. Antara tetap berangkat tanggal 9 September 2019 dan mencari kursus 2 Minggu untuk mengisi waktu sebelum program di Titik Nol, atau aku cabut program itu dan ambil program lain yang periode 10 September 2019. Tapi keputusanku adalah pilihan pertama. Memperpanjang periode 2 Minggu yang aku ambil di Global English. Menarik, semakin lama aku akan berjibaku di Pare.
.....(bersambung)
0 notes
syahardianss · 4 years
Text
Menikmati proses pembelajaran.
Mengeksekusi literasi.
Mengimplementasikan studi.
Mengafirmasi yang terbukti.
Mencari alternatif untuk yang kurang presisi.
0 notes
syahardianss · 5 years
Text
Untukmu Yang Tak Lolos SBMPTN
Kamu boleh menangis sejadinya malam ini. Apalagi ini perihal cita-cita, perihal dimana kamu nanti akan menghabiskan waktumu empat tahun ke depan. Gak apa-apa kalau kamu sedih.
Gagal mendapatkan apa yang diimpikan rasanya memang tak pernah mudah. Terlebih bahwa dalam hatimu benar-benar terpancang ambisi pokoknya saya mau jadi ini, saya mau jadi itu, saya mau masuk sini, dan saya mau masuk situ.
Tapi jangan berkecil hati. Jangan jadi ciut nyali. Jangan patah arang. Kamu hanya baru gagal sekali dua kali ini. Bukan berarti kamu akan gagal lagi saat nanti mencoba lagi.
Ketika universitas impianmu tidak menerimamu, kebayang kok gimana patah hatinya. Kamu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang pernah merasakan itu.
Dan kamu tau? Bahwa untuk sebuah kesuksesan besar, yang perlu dipersiapkan adalah dada yang lapang untuk menerima resiko gagal yang juga tak kalah besarnya.
Itulah jalan kesuksesan, Kawan, tak pernah mudah. Selalu ada aral yang melintang, selalu ada rintang yang menghadang. Akan ada beberapa gagal yang mendahului. Itulah mengapa pada akhirnya tak banyak orang sampai di puncak.
Gak semua yang kamu mau bisa kamu dapat. Itu yang namanya hidup. Ada saat dimana kamu perlu mengenyam sakitnya kehilangan dan mengecap pahitnya kegagalan.
Apa yang ditakdirkan untukmu tak akan jatuh ke tangan orang lain. Dan apa yang ditakdirkan bukan untukmu tak akan mungkin sampai ke tanganmu. Takdir-Nya tak pernah meleset.
Satu perguruan tinggi menolakmu, maka masih ada ribuan lagi perguran tinggi lain yang menunggumu. Kamu hanya perlu membuka mata, tentang pilihan yang lain, tentang tempat yang lain, tentang pengalaman yang lain.
Saat kamu memulai ikhtiarmu dengan bismillah, menjalaninya dengan tawakal, dan mengiringinya dengan do'a, maka seharusnya tak ada lagi tempat untuk cemas dan kesedihan melanda. Sekalipun masih nihil, kamu akan ridha apapun hasilnya. Kamu akan bahagia, saat menyadari bahwa Allah tak pernah meninggalkanmu. Sedetik pun Allah tak akan meninggalkanmu.
Mana mungkin Allah meninggalkan seorang hamba yang sabar dan selalu mengingat-Nya di tiap sedih dan senangnya.
Kamu hanya perlu curiga dimana tempat dan apa pilihan yang menjadi takdirmu. Kamu hanya perlu mencarinya sampai ketemu. Kamu hanya perlu curiga, di balik semua ini ada kejutan apa yang sudah Allah siapkan di depan. Karena selalu ada keberkahan di balik usaha-usaha yang menguras pikiran dan tenaga.
Kata orang hanyalah kata orang. Peduli apa dengan kata orang. Kata orang bukan pedoman. Kata orang bukan kata tuhan.
Boleh saja orang lain meremehkanmu, menertawaimu, atau mencemoohmu. Tapi gagalmu hari ini bukan berarti kamu akan lebih gagal dari mereka sepuluh tahun lagi atau mereka akan lebih sukses darimu sepuluh tahun lagi.
Jika hidup ini adalah kompetisi, maka kamu masih punya banyak lap dan tikungan untuk menyalip. Tak masalah hari ini kamu masih tertinggal. Yang jelas kamu sudah di jalur yang benar. Kamu tak boleh keluar lintasan apapun rintangannya. The game isn't over yet.
Kamu hanya perlu bertahan, hadapi lagi dan lagi, lalu buatlah satu langkah lebih maju setiap harinya. Kuncinya ada pada konsistensi dan lompatanmu setiap kali ada kesempatan.
Tenang, Allah tak pernah meninggalkanmu.
Mampang Prapatan | ©taufikauliaa
347 notes · View notes
syahardianss · 5 years
Text
Seringkali kita menyikapi masalah dengan kekhawatiran yang tinggi atau melihat permasalahan dengan sudut pandang yang rumit. Sehingga masalah sekecil apapun, sesederhana apapun, ketika kita berpandangan yang rumit, maka banyak kekhawatiran yang muncul. Dan itu memungkinkan munculnya masalah baru, ketakutan menghadapi masalah.
1 note · View note
syahardianss · 5 years
Text
7 rekomendasi buku yang mengubah hidup
Tumblr media
cc: @spacetell​ 
Refer to: Kekuatan Magis (2017)
Semua buku atau artikel yang saya baca, bisa dibilang berkontribusi memperbaiki kualitas hidup saya, kalau belum bisa dibilang mengubah hidup.
Sebenarnya, bukan buku yang paling signifikan merubah hidup saya ke arah yang alhamdulillah lebih baik, tapi belajar langsung dengan para guru-guru, menjalani peristiwa-peristiwa yang membuat saya merasa sama sekali tidak nyaman, berada pada kondisi “khawatir” yang sangat, atau berada pada titik paling rendah.
Okelah, karena lagi membahas buku, ini dia beberapa buku yang paling signifikan dalam perjalanan selama ini.
Tumblr media
1. Khowatir Qur’aniyah - Kunci Memahami Tujuan Surat-Surat Al-Qur’an, Amru Khalid (2004)
Bagian dari ikhtiar kecil dalam perjalanan mencintai Al-Qur’an. Buku ini memberikan gambaran besar terkait isi Al-Qur’an. Menurut saya, minimal kita tahu gambaran umum apa yang Allah sampaikan dan ekspektasikan kepada kita dalam satiap surah.
Walaupun tidak terlalu rinci, tapi berhasil memantik saya untuk membaca buku lain yang berhubungan dengan Qur’an lebih jauh dan memberikan inspirasi kepada saya bahwa Al-Qur’an itu keren banget.
Saya membuat serial tulisan tentang buku ini, yang bisa disimak di bit.ly/serial-kq. Monggo di simak, sebelum beli bukunya.
Kalau saya tidak salah ingat, saya mendapatkan rekomendasi ini dari Kak @andreassenjaya di tahun 2014, di sebuah pertemuan pekanan di Masjid UI saat saya masih magang di BADR dulu.
Tumblr media
2. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, Salim A Fillah (2007)
Sebenarnya ini buku yang di maksud dalam salah satu cerita di tulisan Kekuatan Magis.
Buku ini berhasil mengenalkan saya bahwa Islam itu mencakup semua aspek dalam kehidupan, dan menyedarkan saya bahwa sebenarnya kita sudah cukup keren dengan predikat muslim.
Saya menjadi lebih percaya diri tampil sebagai seorang muslim di tengah masyarakat yang majemuk.
Tumblr media
3. How to Win Friends & Influence People, Dale Carnegie (1936)
Kalau kita cek, permasalahan paling rumit dan frekuensinya paling sering adalah berurusan dengan manusia. Buku ini banyak membantu saya untuk itu.
Buku klasik yang terbit sebelum Indonesia merdeka ini, masih relevan di hingga tahun 2019. 
Berhasil membuka telinga untuk lebih senang mendengar, membuka pemahaman saya akan pentingnya ketulusan untuk mendahulukan concern orang lain untuk kebaikan yang lebih besar.
Buku-buku karangan Dale Carnegie sangat recommended untuk dibaca. Beneran deh.
Tumblr media
4. The 7 Habits Of Highly Effective People, Stephen R. Covey (1989)
Buku ini ngajarin gimana caranya jadi orang keren: selalu positif, nggak nyusahin orang lain & produktif.
Buku-buku Stephen Covey, genre-nya mirip dengan buku-bukunya Dale Carnegie. Tentang Self-Development gitu.
Salah satu takeaway dari buku 7 Habits yang akhirnya menarik untuk dijadikan prinsip: be proactive.
“Saya tidak jengkel karena ada orang lain yang tiba-tiba marah-marah ke saya. Saya punya kendali terhadap emosi saya. 
Saya tidak pernah merasa menjadi korban dari peristiwa yang buruk di luar diri saya, karena saya bertanggung jawab terhadap diri saya sendiri.“
Ini buku life-changing sih.
Tumblr media
5. The Personal MBA, Josh Kaufman (2010)
Kerennya buku ini karena saya kagum sama Josh Kaufman yang beliau sosok pembelajar mandiri. Josh Kaufman juga nulis buku The First 20 Hours: How To Learn Anything… Fast! yang membeda gimana caranya belajar sesuatu.
The Personal MBA, cocok buat yang seneng tentang bisnis, khususnya yang masih awam. 
Buku ini cocok sebagai gerbang awal, karena bener-bener ngasih gambaran umum tentang bisnis dengan bahasa yang super ringan, nggak njelimet kayak buku-buku bisnis lainnya. 
Tumblr media
6. Cinta Di Rumah Hasan Al Banna, Mohammad Lili Nur Aulia (2008)
Buku yang tipis, tidak lebih dari 100 halaman, tapi menyimpan segudang inspirasi.
Bagaimana saya kagum dengan kerapihan dan ketelitian Hasan Al Banna dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Selain Rasulullah SAW, kisah Hasan Al Banna bersama keluarganya memberikan tambahan role model seorang Ayah yang keren di zaman modern ini.
Buku yang berhasil menginspirasi saya untuk menjadi ayah yang profesional :D
Tumblr media
7. 100 Muslim Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah, M Mojlum Khan (2009)
Buku dengan tebal hampir 1000 halaman ini, adalah buku tebal pertama yang saya khatamkan dengan “terpaksa” karena sedang sangat butuh inspirasi dari role model beberapa tahun yang lalu.
Alhamduillah, saya merasa Allah memberikan banyak taufiq kepada saya melalui buku ini. 
Saya mendapati benang merah dari orang-orang besar terdahulu yang kontribusinya luar biasa banyak, bahwa: mereka tidak hidup untuk diri sendiri, dan mereka tidak memiliki hidup yang “normal”.
Kalau di umur 20-an kita rajin membaca biografi orang-orang besar, insyaAllah memperkecil potensi kegalauan dan krisis identitas. Saya sangat merekomendasikan untuk membaca buku biografi, salah satunya buku ini.
Saat membaca buku ini, saya membuat proyek pribadi dengan menyalin cuplikannya di sini: 100 Muslim Paling Berpengaruh 1-76 | 77-100
Tumblr media
Itu dia beberapa rekomendasi buku yang bisa saya bagikan.
Saya memiliki keyakinan bahwa, buku hanyalah sebuah buku, benda mati. Buku hanyalah wasilah dari inspirasi. 
Tetap Allah lah yang memiliki izin kepada siapa taufiq dan hidayahnya itu diberikan. Judul bukunya sama, halaman yang dibaca sama, bisa jadi insight-nya berbeda. 
Sekalian remind ke diri saya sendiri. 
Sambil baca, sambil istighfar dan minta sama Allah agar diberikan pemahaman yang baik, sehingga apa yang kita baca bisa menambah rasa takut kita pada Allah dan menambah baik kualitas hidup kita. 
Bukan membuat kita merasa lebih tahu, lalu timbul lah penyakit-penyakit hati yang menetap dalam tubuh.
Hii serem. 
Reblog atau reply ya kalau ada rekomendasi buku yang mau di share :D
Depok, 24 Juni 2019 - 22:21 WIB
599 notes · View notes
syahardianss · 5 years
Text
Sama
Jujur aku sempat duduk diantara berbagai kebimbangan. Apakah memulai karir terlebih dahulu, membuka usaha ataukah mempersiapkan diri untuk pendidikan lebih lanjut. Dan aku rasa, itu banyak yang dirasakan oleh kawan kawan sebayaku tatkala bercerita kepada mereka tentang masa depan.
Kemudian sedikit banyak aku mempelajari perjalanan dari narasi "life crisis". Memang menjadi sebuah kebimbangan tersendiri tatkala memutuskan hendak kemana kita setelah ini, apa yang mau kita lakuin setelah lanjut pada fase setelahnya.
Memulai karya menjadi pegawai di sebuah perusahaan swasta atau pegawai negeri memiliki tantangan dan resiko tersendiri. Memutuskan untuk melanjutkan studi pun memiliki tantangan dan resiko tersendiri. Atau memilih untuk mandiri dengan membuka peluang usaha bagi lingkungan sekitarnya juga memiliki resiko dan tantangannya. Pun memilih jeda untuk mempersiapkan studi lanjut pun sama.
Kesimpulan sementaranya,
Semua keputusan yang diambil, akan memiliki resiko dan tantangan tersendiri. Yang berbeda adalah bentuk tantangan dan resiko yang akan kita hadapi. Dan bagaimana sikap kita menghadapinya
3 notes · View notes
syahardianss · 5 years
Text
Sepertinya kita perlu lebih banyak berbohong kepada orang tua kita. Karena sejatinya mereka telah banyak berbohong kepada kita sewaktu kita kecil hinggal sekarang. Untuk kebaikan kita
0 notes
syahardianss · 5 years
Text
Apalah daya yang masih berlumut dosa.
Masih enggan berdarah dalam bergerak.
Masih berfikir pragmatis untuk kepentingan pribadi.
Masih bergelayutan dalam nuansa duniawi.
Dan seringkali terlupa akan Ilahi.
Terimakasih Syaikh.
Darimu aku banyak belajar tentang perjuangan.
Mempertahankan idealisme pergerakan.
Di tengah tengah dentuman ombak kedzaliman.
Kepada Dia yang Telah Menginspirasi Hidupku
@edgarhamas
Ini kisah tentang anak muda yang begitu terinspirasi padanya, pada seorang pemimpin hebat yang memecah sunyi dan menyingkap gelap zaman di Negeri Para Nabi. Darinya, berbagai tulisan lahir, banyak ide terbit dan bara api inspirasi tercipta.
Apa yang kamu pikirkan tentang dunia ketika gelapnya mengancam cahaya, tetiba ada kesatria yang membawa harapan untuk Dunia Islam dengan Al Qur'an ada di hati dan kebijakannya. Wajahnya teduh dan gerak tangannya menunjuk-nunjuk arah kebenaran.
Pidatonya tentang kemerdekaan rakyat, kebebasan Suriah dan keberpihakannya pada perjuangan Palestina membuat siapapun yang rindu perubahan akan merasakan angin segar. Ia seperti Arsalan yang memberi kabar gembira kemenangan setelah lama Umat terdiam dalam kekalutan.
Tumblr media
Orasinya tak sekadar retorika. Dentum teriaknya menggetarkan zionis dan siapapun yang sakit hatinya. Namun dunia juga menghormatinya, Eropa menaruh hati padanya. Cerdasnya bukan buatan, secara, ia lulusan terbaik di satu kampus di Amerika.
Tapi, begitukah cara mereka menghadapi pahlawan? Menggunakan makar dan pengkhianatan, kecurangan dan kejahatan. Ia difitnah suara miring media, diobrak-abrik nama baiknya dan dipisahkan dari keluarganya. Bukan karena apa-apa; hanya karena ia berdiri kokoh membela hak manusia untuk merdeka dari tirani.
Selamat jalan, wahai lelaki hebat yang tak perlu ku sebut namanya. Sebab hari ini dunia mengenangmu sebagai singa, singa yang berdiri tetap gagah walau di balik jeruji bertahun lamanya. Tanganmu ditahan dari menyentuh Al Qur'an, tapi hatimu mengkhatamkannya berkali-kali.
809 notes · View notes