syifapaul
syifapaul
Bahagia itu Sederhana, Sedih itu tak Mudah
493 posts
Psikologi '10 |
Don't wanna be here? Send us removal request.
syifapaul · 9 years ago
Text
Konformitasku berkurang
pernah sirik sama orang karena mereka bla bla bal dan aku tidak sama seperti mereka,, lalu hal itu menjadi sebuah masalah bagi diri pribadi yah aku yang membuatnya sendiri, apa yang telah Allah berikan atau titipkan padaku seringkali aku acuhkan dan biarkan lalu aku asik melihat milik orang lain dan menggumam dalam hati “mengapa mereka mendapatkannya sementara aku tidak” sibuk dengan melihat oranglain lalu lupa bersyukur atas apa yang dimiliki oleh diri sendiri
kali ini bukan masalah defens percayalaaahh~~~~~ ini hanya masalah tahapan perkembangan yang dilalui setiap manusia aku tumbuh maka aku harus berkembang malu sama usia yang semakin besar angkanya, malu sama badan yang terus naik digit angkanya jika perkembangannya juga tidak begitu signifikan (ini diperuntukan bagi yang normal) aku tak berbicara mengenai mereka yang (maaf) disabilitas atau mereka yang melampaui batas
iri hati, dengki, ria dan sebagainya penyakit hati kalau berdasarkan agama yah jelas tidak boleh, namun seringkali kita terjebak ada disini bukan karena aku tidak tahu agama yang aku anut melarangku bersikap demikian namun usiaku atau masaku kurang mampu mendewasakanku sehingga tahu saja bagiku tidak cukup (pada masanya).
kecanggihan media sekarang adalah salah satu faktor pendukung penyakit hati itu muncul, sosial media yang semakin beragam dari mulai kita bisa berkomunikasi jarak jauh dengan mudah, melihat aktifitas atau memperlihatkan aktivitas kita, mengetahui keberadaan orang lain dan banyak lagi yang bisa dilakukan disosial media dengan aplikasi yang bejibun
lalu kita mau menutup mata atas kemajuan teknologi ini, atau menghentikan semuanya. siapa aku dan apa bisa ku yang bisa dilakukan hanya memprotek diri sendiri agar lebih cerdas menggunakannya. daaannn menjaga diri agar tidak hasud, iri dan dengki atas yang oranglain dapatkan juga kerjakan
tidak semudah itu ternyata bung,,, masa remaja dan masa dewasa awalku masih kuat untuk melakukan konformitas, rasanya ingin ini dan itu yang mereka lakukan namun kini, masa apa ini yang jelas sekarang bagiku melihat mereka melakukan bla bla bla sudah tak berimbas signifikan bahkan terkesan cuek aku dengan tujuanku aku dengan goal yang telah aku tetapkan aku dengan sejuta rencana yang telah aku hujamkan dalam diri aku kini mulai tak peduli dengan yang mereka lakukan bukan aku mulai menjadi orang yang individualis, namun konformitasku kini mulai berkurang perlahan keinginan harus sama dengan mereka sudang sedikit demi sedikit menghilang.
6 notes · View notes
syifapaul · 9 years ago
Text
ketika sore itu aku berjalan dilorong sebuah perkantoran di ibu kota, kutengok kanan dan kiri mulai sepi, jelas itu waktu dimana orang-orang tak melakukan lagi aktifitasnya dikantor kulihat pemandanga yang jarang kulihat sebelumnya. seorang bapak setengah baya memegang HP sambil tersenyum, kudengar suara anak kecil tertawa dan berkata - kata dengan suka cita.
tepat aku berdiri didepan sang bapak, berusaha untuk melihat apa yang sedang dilakukannya. aku mampu menduga itu sedang melakukan komunikasi video call antara ayah dan anak. diluar sana telah bergegas ayah yang lain untuk pulang karena ingin bertemu dengan anaknya. diluar sana pula saya yakin ada ayah yang sedang berusaha untuk memenuhi kebutuhan anaknya
lalu aku berpikir mengapa ah jahat sekali pikiran itu apapun yang ayah kalian lakukan diluar sana yakinilah bahwa beliau sedang berusaha dengan caranya, tak perlu menengok kanan kiri atas bawah jika hanya untuk membandingkan, fokuslah untuk Bersyukur. tengoklah untuk belajar dan semakin bersyukur
1 note · View note
syifapaul · 9 years ago
Quote
kita memang berbeda, lalu hal itu bukan penghalang untuk kita menjadi bersyukur
2 notes · View notes
syifapaul · 9 years ago
Text
ini mengenai apa sebenarnya akupun tak tahu apa yang akan kau tulis akupun tak mengerti
yang jelas banyak hal, banyak pesan yang aku dapat dari beberapa hari bersama mereka teman lama yang lama tak berjumpa dan bersua mungkin makna silaturahmi bisa jadi
kadang aku berpikir bahwa menjalin pertemanan itu mudah, namun nyatanya banyak hal yang kita rasakan dan perlu perjuangan untuk menjaga ikatan itu serumit hubungan pacaran? bisa jadi loh gimana kita mensikapinya sih sebenernya persoalan toleransi, saling mengerti dan memahami juga diperlukan dalam pertemanan kalau itu tidak ada yah kita hanya akan menjadi teman sekedar teman yang kenal jika bertemu sapa kalau tidak mungkin ya sudah atau bahkan lupa entah mengapa rasanya tidak ingin hanya memiliki teman yang seperti itu, apa yang kita jalin dari mulai menghadapi kondisi baru bersama dengan teman baru harus berakhir begitu saja terlalu sayang saja jika hanya seperti itu maka buat saya bukan perihal siapa yang lebih dahulu menghubungi siaapa siapa yang lebih dulu untuk mengajak daripada siapa siapa yang mampu meluangkan waktu daripada siapa tapi ini perihal silaturahmi yang harus terus terjalin
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Makasih yang nemenin dari Jakarta sampai Bandung Makasih yang udah jemput malem-malem Makasih yang nemenin makan sampai harus terjebak hujan dan tetap pulang kehujanan karena udah jam 1 Makasih yang jauh-jauh dari subang dan masih harus nunggu dalam keadaan lapar sampai sejam Makasih yang meluangkan waktunya sampai mengosongkan seharian Makasih yang dari riung naek angkot sampe diturunin mamang angkotnya dan kehujanan Makasih yang pulang kerja masih harus nemuin Makasih yang malem-malem harus diketok rumahnya dan diberisikin sampe jam 1 malem Makasih buat kalian yang minggu paginya harus berbeda dengan bangun pagi dan makan bubur bersama Makasih yang acara keluarganya keganggu cuman karena yang belum berkeluarga ini minta ketemu Makasih guru dan bapak terhebat Dan yang ter makasih buat ibu tersabar yang nunggu anaknya buat bisa pergi bareng Makasih bapak ter keren yang dini hari sudah standby untuk menghantarkan anaknya kembali ke ibu kota Makasih kota kembang BANDUNG, 8-11 APRIL 2016
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Text
ada sama perempuan
kamu tau nggak, kenapa perempuan harus menikah dengan seseorang yang dicintainya–dan terutama, dengan yang mencintainya?
karena semua akibatnya ada sama perempuan. kalau perempuan nggak cinta, lalu nggak ikhlas atas apa-apa yang diminta atau diperintahkan laki-lakinya, adalah neraka balasannya bagi si perempuan. adalah dosa yang bertubi-tubi, setiap hari.
karena semua akibatnya ada sama perempuan. kalau laki-lakinya tidak mencintainya, kemungkinan besar si laki-laki akan jatuh cinta pada sesuatu–bahkan seseorang–yang lain. jangankan jadi nomor dua, jadi nomor satu pun (hampir) nggak ada perempuan yang sanggup.
perempuan memang nggak selalu benar. tapi dalam masalah perasaan, perempuan harus dibela. kenapa? karena semua akibatnya ada sama perempuan, ditanggung perempuan.
kamu tau nggak, kenapa perempuan lebih memilih yang memiliki perasaan itu? karena perempuan lebih bisa belajar mencintai daripada laki-laki. karena berusaha menjadi yang terbaik dari diri sendiri selalu lebih bisa dilakukan perempuan–daripada harus berusaha menjadi yang terbaik di antara banyak perempuan.
kamu tau nggak, kenapa jangan main-main sama perasaan perempuan bukan bercandaan? karena semua akibatnya ada sama perempuan.
955 notes · View notes
syifapaul · 9 years ago
Text
aaahhhh ini
Tulisan : Melepaskan
Perjuangan yang mungkin paling sulit dilakukan bukanlah memperjuangkan apa yang ingin dicapai/dimiliki, melainkan melepaskan apa-apa yang disenangi dan dicintai. Perjuangan untuk melepaskan segala bentuk kecintaan pada hal-hal yang memang tidak selayaknya mendapatkan lebih banyak cinta selain kepada Tuhan.
Perjuangan untuk melepaskan orang yang didambakan demi meraih keridhaan, perjuangan untuk melepaskan pagi demi bangun dan berjajar rapi di barisan jamaah subuh, perjuangan melepaskan gadget demi lebih bisa memerhatikan orang lain. Dan aneka bentuk kecintaan dan kecenderungan manusia yang lain.
Semakin hari, semakin tumbuh pemahaman baru yang membuatku semakin menyadari bahwa makna perjuangan itu bukanlah diukur dari apa yang didapatkan, melainkan apa yang menjadi tujuan dan bagaimana cara meraih tujuan itu.
Aku hanya khawatir tentang niat dan tujuan, ketika ternyata aku salah meletakkan niat dan tujuan itu. Maka, bagaimana Dia melihat perjuanganku bila demikian?
Yogyakarta, 30 Maret 2016 | ©kurniawangunadi
957 notes · View notes
syifapaul · 9 years ago
Text
tiga jagoan kecil yang kalian besarkan bersama masalah yang menerpa hubungan kalian kini telah tumbuh dan berkembang menjadi besar dan dewasa, kami terlibat terlalu jauh dan dalam atas permasalahan itu tapi tak mengapa karena kami memeang Allah ciptakan lebih kuat dari yang lain. salah satu yang tak dapat ku pilih sebagai HambaNya adalah kematianku, kapan dan dalam keadaan apapun juga kita terlahir dari orang tua yang mana. aku pernah menyesal berada disini, iyah pernah! saya pikir itu wajar diusiaku yang masih dini dulu aku harus dihadapkan pada masalah yang LUAR BIASA itulah yang aku rasakan walau aku tau mungkin diluar sana entah dimana yang tak terlihat oleh mataku secara langsung ada yang jauh lebih luar biasa menghadapi persoalan hidup. namun saat itu adalah masa dimana aku sangat amay terasa terpukul, bagaimana tidak aku baru akan menyelesaikan studiku di bangu sekolah dasar dengan mimpi besar akan berangkat ke sekolah asrama, sama seperti kakak-kakaku sebelumnya.
sesuatu yang diawali dengan baik akan berakhir baik dan berjalan dengan baik pula, lalu apakah sebaliknya? rasanya mungkin iya. namun rumusan itu hanya rumusan umum dan aku sadar bahwa manusia adalah makhuk yang dinamis tidak bisa dirumuskan dengan sesuatu yang pasti. Aku berada pada disiplin ilmu tentang manusia beberapa hal ada yang ingin ku kritisi, karena aku merasakan ke dinamisan dari seorang manusia. anak dengan pola asuh yang baik akan menjadi anak yang baik tidak begitu rumusnya, namun anak dengan segala jenis pola asuh orang tua itu adalah pas atau tidak ketika diterapkan. yang mengetahui hal tersebut adalah orang tua kita sendiri, lalu bagaimana dengan orang tua ku sendiri? mereka hanya lulusan sekolah menengah, lalu? aku tak pernah mempermasalahkan lulusan apa mereka yang jelas KINI, aku bangga menjadi anak mereka. lalu apa? mereka terlalu dini menikah, bukan kan ada yang sama diusia seperti itu mereka menikah lalu hidup bahagia sampai meninggal? yaah ada namun umumnya persoalan yang muncul dari mereka adalah faktor usia ketidaksiapan mental bahwa setelah rumanh tangga akan memiliki anak dan mereka harus bertanggung jawab atas itu.
iya ini sudah terjadi kemudia aku tak perlu membahasnya lebih panjang lagi, yang PENTING kini adalah hasil dari apa yang terjadi kemari, kenapa? karena kita adalah hasil dari proses selama rumah tangga mereka. tangis, tawa pernah kita lewati bersama lalu apa yang membuat kita berbeda? lagi lagi rumusan mengenai manusia tidak bisa kembali dirumuskan dengan pasti. jagoan kecil kalian mungkin pernah sangat menyesal harus hidup dan lahir dari kalian namun itu berlangsung tidak begitu lama, lihat! iyah mereka terlalu kecil untuk mengerti semuanya. sifat negatif yang dibawa oleh jagoan kecil kalian itu akibat dari kelakuan kalian. aku menyalahkan kalian? tidak! itu hubungan sebab-akibat tak ada yang ku persalahkan dari semuanya. aku selalu berusaha berpikir positif atas setiap kejadian dan keadaan yang menimpa aku dan keluargaku lalu kedua jagoan lainnya? aku tak pernah tahu apa yang mereka pikirkan. mengapa? kami tidak begitu dekat, padahal kami seharusnya bersatu untuk menyatukan kekuatan. lalu? yamh terjadi jelas berbeda kembali kedua jagoan melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. mengapa? Gen? mungkin, role model? salah satunya.
aku belajar untuk tidak seperti itu, apa dua jagoan lainnya tidak belajar? belum, aku pun tak disangka akan tumbuh besar dan dewasa seperti ini begitu kata ayahku. namun perlahan kita berdiskusi banyak hal yang cukup signifikan berubah dari sifat dan sikap negatif kita, keterbukaan pikiran dan hati yang membuat kita bisa move bahkan jauh berlari. mungkin memang harus terasa oleh sendiri. ini membelajarkan kita bahwa hidup bukan hanya sekedar hidup banyak hal yang perlu kita ketahui. maksud dari apa yang Allah kasih untuk kita apapun jenisnya.
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Text
mungkin sebagian orang menilai pikiran saya kolot
namun ini bukan prihal usia, kita tak pernah tau kapan ajal menghampiri kita. tua muda, sehat sakit, berjalan ataupun diam. sejauh apapun kita menghindarinya tak akan pernah bisa karena kehidupan kita jauh telah tertulis di lauhul mahfudz.
aku tak pernah tahu amalan yang mana yang saya perbuat yang Allah terima aku tak pernah tahu apakah setiap langkah yang aku ambil dalam meniti jalan kehidupan ini atas ridho Allah. aku tak pernah tau seberkah apa yang aku hasilkan dalam rezeki yang aku tahu hanyalah apa yang aku rasakan sendiri mengenai ketenangan hati, kedamaiaan jiwa.
dan kesemua hal itu didapat ketika kita meniatkan sesuatu karena Allah, aku tak pernah tahu berapa lama lagi aku ada di dunia ini yang jelas aku tahu kehidupan yang sesungguhnya akan dimulai kelak di akhirat alam yang lebih kekal tempat kita kembali. aku hanya menginginkan hidup bahagia disana. tak peduli orang lain memandangku apa dan siapa saat ini yang jelas apa yang aku usahakan demi sebuah doa “rabbana atina fi dunya hasanah wa fil akhiroti khasana wakina adabbannar” kebahagiaan DUNIA dan AKHIRAT yang seringkali kita lupakan kebahagiaan akhirat sehingga kita mampu menghalalkan segala cara demi kehidupan dan kebagagiaan dunia.
kini, aku semakin tersadar bahwa apa sesungguhnya yang aku kejar didunia ini. HARTA? TAHTA? KELUARGA? kesemuanya HANYA pinjaman. dan mudah bagi ALLAH untuk mengambilnya lagi.
diusia ku yang tergolong cukup muda ini rasanya obsesi, angan dan cita-cita yang sifatnya keduniaan tidak terlalu menggebu-gebu apalagi terbentur dengan ketidak tenangan hati dan jiwa. yah bagiku KETENANGAN dalam menjalani sesuatu jauh lebih penting dari pada kemegahan dan kemewahan.
JAKARTA, 10 Maret 2016
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Quote
lalu ini bukan masalah agama yang melekat padanya namun perihal keyakinan yang dipegang olehnya
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Text
perihal memimpin itu bukan hanya hubungan antara ANDA dan BAWAHAN ANDA,tapi jauh dari itu ALLAH jauh akan menyaksikan perlakuanmu dan KAU tak akan mampu menyangkal lagi apa yang telah kau perbuat pada bawahanmu. 
kedholiman jenis apapun kau hanya akan menunduk dan kepanasan di padang mahsyar kelak.
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Text
Paribasa
GEURA GEDE GEURA LUMPAT kalimat yang seringkali terlontar oleh orangtua saat anaknya jatuh, sepintas kalimat ini hanya ucapan belaka yang turun temurun diucapkan oleh orangtua pada anaknya, dari nenek moyang kita mungkin. Yah begitulah sampai kepadaku sebagai orang yang berada diturunan suku sunda. Belakangan aku mulai memaknai bahwa kalimat ini bukan hanya sekedar kalimat biasa yang terlontar dr nenek moyang yang sampai pada kita. Banyak kalimat dalam istilah sunda yang dilontarkan nampak seperti kalimat biasa namun bermakna. Tong diuk dilawang panto, bisi nontot jodo tapi padahal ngahalangan jalan Tong ulin magrib, bisi diculik kalongwewe padahal waktunya sholag dan pulang ke rumah Dan banyak lagi kalimat lainnya Kalimat, geura gede geura lumpat biasa dilontarkan kepada anak kecil yang sedang belajar berjalan saat jatuh semacam jampe jampe harupat kalimat ini benar menjadi jampe-jampe ketika kita maknai Kata "gede" dalam b.sunda biasa orang sandingkan dengan jelema. Jelema gede = orang yang berhasil dan sukses Maka ketika orangtua berkata geura gede itu bermakna geura jadi jelma gede, orang yang sukses, orang besar dan orang yang berhasil. Geura lumpat, agar kita bisa cepat berlari. Kenapa harus berlari karena banyak diantara kita yang hidupnya berjalan dengan lambat bahkan merangkak dalam mengarungi kehidupan ini. Oleh karenanya "geura gede geura lumpat" adalah sebuah kalimat doa yang tetlontar dari orangtua kita terutama ibu Dan kita sangat menyadari kekuatan doa orangtua terutama ibu. Jampe, jampeee harupaatt Geuraa gedeee Geuraaa lumpaatt #terngiang itu yang dilantunkan oleh ibuku dulu saat aku masih kecil. ST
0 notes
syifapaul · 9 years ago
Quote
Heh gondrong, sebelen ayeuna mah :p
1 note · View note
syifapaul · 9 years ago
Quote
hidup ini akan tetap berjalan, dengan apapun tanpa anda. tinggal bagaimana kita sebagai pelaku yang menjalaninya
ST
1 note · View note
syifapaul · 9 years ago
Quote
Kadang aku berpikir aku telah jauh berlari, tapi tetap saja aku disini, ditempat dimana kau berjanji utk kembali.
Menghitung setiap detik tanpamu ~ (via biashujan)
aku masih disini
125 notes · View notes
syifapaul · 9 years ago
Text
Pantaskah.?
Cinta, maafkan. Ada sesuatu yang tak bisa aku ceritakan. Dosa.? Bukan. Sebut saja ia bunga.
Cinta, dihari merindumu yang kesekian, bisa kita berjumpa.? Ada rasa yang kata tak mampu menjabarkannya. Ada mata yang merindukan pemilik binarnya. Dan ada dosa tak terucap yang aku sebut ia bunga
Ah, aku mengulanginya.
Terlalu kentara.? Iya, aku berdosa. Dan berbunga.
Maka cinta, apakah aku harus berhenti memanggilmu cinta.?
65 notes · View notes
syifapaul · 9 years ago
Quote
sesuatu akan terasa lebih berat bukan karena ia berat, namun kita tidak begitu matang mempersiapkannya
ST
1 note · View note