Tumgik
syukilalala · 1 year
Text
Paksu : pas aku nungguin kamu dari bus, aku kepikiran kalo kamu meninggal duluan gimana ya?
Me : heleh palingan kamu jg nikah lagi (tapi sambil diem² mewek terharu di jok belakang)
0 notes
syukilalala · 2 years
Text
Perjalanan Program Hamil dengan Inseminasi (Part 3)
Hari penentuan
Menjelang hari penentuan aku merasa sedikit mual, sedikit keram perut dan sedikit sakit kepala. Aku browsing beberapa artikel terkait gejala kehamilan, dan artikel itu menjelaskan bahwa yang aku alami merupakan tanda-tanda hamil muda. Aku tersipu senang, tetapi semua belum ada kepastian jika aku tidak melihati tanda dua garis pada hasil testpack ku. Kembali kuulang doa yang sama menjelang hari penentuan namun kali ini aku berikan sisipan tambahan di akhir doa
“Ya Allah semoga program inseminasi ini berhasil. Berikanlah hamba kehamilan yang sehat kuat, persalinan yang sehat lancar, serta anugerahkan kami keturunan yang shalih. Namun jika kali ini belum menjadi rezeki hamba, berikanlah hamba kekuatan untuk menghadapi takdir dan kehendak-Mu”
Seharusnya aku sudah bisa melakukan tespack di hari Rabu 8 Februari, tetapi aku masih ragu-ragu dan takut. Kuberikan tambahan waktu 1 hari lagi untuk melakukan tes. Kamis pagi setelah sholat tahajjud aku beranikan diri untuk melakukan tespack, bismillah.. 5 menit aku menunggu, berkali-kali kupastikan, yang kulihat adalah sebuah garis tebal.
Hancur rasanya hati ini, sesak menyelimuti dadaku, air mataku tumpah dan segera kubuang hasil tespack itu. Sengaja tak ku bangunkan suamiku meski adzan shubuh telah berkumandang, agar aku bisa menangis dan terisak sendiri. Aku mengucap istighfar berkali-kali berusaha untuk menenangkan diri. Aku berwudhu dan sholat shubuh dengan air mata yang tak henti-hentinya tumpah. Entah saat itu sholatku diterima atau tidak.
Selesai sholat dan tadarus Al-Qur’an suamiku sudah berada di sebelahku dan menanyakan hasilnya. Aku hanya mampu menggeleng, tangisku pecah dalam pelukannya. Sedikit kulihat suamiku menangis, tapi demi melihat istrinya yang lebih banyak menangis, ia berusaha untuk menahan air matanya. Hanya mengusap bahuku seraya berucap “sabar yang..”. Kami berpelukan dalam hening subuh berusaha mencerna semua ini. “Selagi aku belum haid, maka masih ada peluang aku akan berhasil kan?” ucapku dalam hati
 Ternyata dua hari kemudian aku haid, resmi sudah hasil program hamil kali ini. Sabtu 11 Februari aku habiskan dengan menangis seharian. Aku berdoa berkali-kali di saat rasa sesak sedih menerpaku.
Satu tahun sudah aku menabung, menyisihkan uang untuk program hamil kali ini, berusaha untuk makan makanan sehat, konsumsi obat dan vitamin yang tak sedikit, berdoa tiap saat, meminta doa pada siapapun yang menanyakan kabar, tapi kenapa kegagalan yang menyambutku di ujung jalan? Ingin rasanya aku marah, tapi pada siapa? Pada Allah yang telah menetapkan takdirku? Astagfirullah.. berkali-kali ku ucapkan dzikir dan asma Allah agar aku bisa menenangkan diriku yang rasanya ingin marah dengan takdir.
“Ya Allah bantulah hamba melewati rasa sakit dan rasa sedih ini. Berilah hamba kekuatan dan kemudahan dalam melalui takdir-Mu. Kuserahkan segala urusanku pada-Mu, tolonglah hamba melalui rasa sakit dan sedih ini”.
 Sore harinya kepalaku sangat sakit, tak pernah kurasakan sakit kepala yang begitu hebat. Tubuhku sudah berada di puncak rasa sedih. Aku memaksa diri untuk berhenti menangis “Please, stop berhenti nangis, kepala udah sakit banget nih. Please berhenti nangis”. aku memaksa diriku untuk berhenti menangis, bukan karena aku sudah tak merasa sedih. Tapi tubuhku sudah tak sanggup jika harus menangis lagi.
Lagi-lagi aku disadarkan bahwa,
Tak selamanya usaha tak mengkhianati hasil. 
Terkadang, Usaha mengkhianati hasil. 
Semakin tinggi aku menggantungkan harapan pada usaha-usaha yang aku tempuh, maka sebesar itu pula kekecewaan akan menyapaku jika hasilnya tak sesuai dengan harapan. 
Aku hanya menjalankan tugasku sebagai hamba, yaitu berusaha dan berikhtiar. Namun sekuat apapun aku berusaha dan berdoa, jika rezeki itu belum digariskan padaku maka takkan sampailah ia padaku.
Maafkan hamba ya Allah jika selama ini aku belum mampu menggantungkan seluruh harapanku hanya pada-Mu.
Tumblr media
   ---
Kemudian, selanjutnya apa?
Aku ingin berikhtiar menyembuhkan kista endometriosis yang ada pada indung telur sebelah kiri. ‘Lho kenapa kemarin ga disembuhin dulu? ‘ pasti pertanyaannya kaya gitu khaaan?
Let me tell you, kista endometriosis ini hanya ada 2 penanganannya secara medis :
1. Terapi obat hormonal
2. Tindakan operatif
 Tahun 2021 aku sudah menjalani terapi obat hormonal. Terapi hormonal ini sistemnya bekerja  seperti obat KB, sehingga kalo aku mengkonsumsi obat tersebut sudah hampir dipastikan bahwa aku tidak bisa hamil. Hasil selama terapi hormonal ini nyeri saat haid sudah tidak aku rasakan, tetapi sayangnya terapi ini tidak membuat kistanya mengecil. Selain itu aku juga mengalami penurunan masa tulang sebagai dampak efek samping dari obat tersebut (cerita lengkapnya di sini). Akhirnya terapi hormonal ini dihentikan. Selain itu, beberapa dokter juga menyarankan untuk segera program hamil, karena untuk pasien yang memiliki kista di bawah 5cm bisa langsung mencoba untuk dilakukan program hamil. Apabila berhasil hamil, kistanya akan dalam kondisi tidur selama hamil. Dan nantinya saat persalinan, bisa sekaligus diangkat melalui operasi caesar.
 Terus kenapa ga dilakukan operasi dulu sebelum program hamil?
Tindakan operasi (laparoskopi) memungkinkan terambilnya jaringan baik yang ada di indung telur. Ini mengakibatkan salah satu efek samping dari laparoskopi adalah bisa menurunkan kualitas dan kuantitas cadangan sel telur. Sehingga untuk pasien dengan kista dibawah 5cm, dokter tidak menyarankan untuk tindakan laparoskopi, karena bisa menyebabkan berkurangnya peluang keberhasilan program hamil. Itulah mengapa kemarin aku tidak melakukan laparoskopi.
Yaa semacam buah simalakama deh pokoknya endometriosis ini, dimakan salah ga dimakan salah, hihi. Kalo mau dapat info lengkapnya terkait penyakit ini, bisa baca di booklet panduan endometriosis di sini.
Well, doakan aku semoga aku bisa tetap semangat menjalani hari-hari berikutnya. Semoga ini hanyalah keberhasilan yang tertunda. Semoga Allah memberikan aku kekuatan dan kemudahan dalam melewati rasa sedih ini. Ya Allah, aku ridho dengan takdir-Mu. Sekuat tenaga aku akan berusaha untuk senantiasa ridho dan berbaik sangka dengan takdir-Mu..
7 notes · View notes
syukilalala · 2 years
Text
Perjalanan Program Hamil dengan Inseminasi (Part 2)
Senin, 23 Januari 2022
Pagi itu kami konsultasi lagi dengan dr.Upik untuk melihat perkembangan sel telur setelah diberikan 2 strip obat stimulasi sel telur. Saat diperiksa dokter menjelaskan,
“Ini sel telurnya sudah ada yang numbuh dengan bagus di sebelah kanan. Ada 2 sel telur ya yang sudah matang dan siap dibuahi. Ketebalan rahim juga sudah bagus. Nanti malam kamu suntik obat pemecah telur antara jam 19.30 sampai 20.00, gak boleh lewat dari jam itu. Nanti dalam 1-2 hari sel telurnya akan pecah dan siap untuk dibuahi. Itu berarti hari rabu besok kita tindakan insemnya ya”
Woaw! Surprise sekali! Gak nyangka ternyata hari rabu langsung inseminasi. Ada rasa haru dan bahagia, bahwa ternyata dalam satu siklus promil ini alhamdulillah sel telurku tumbuh dengan baik di sebelah kanan dan langsung tindakan inseminasi tanpa menunggu siklus berikutnya, bahkan 2 sel telur sekaligus, masya Allah. Sayangnya di RS Anna ini pasien tidak diberikan hasil cetakan USG nya, hiks..
Kami dijelaskan beberapa hal yang harus dilakukan untuk persiapan tindakan. Diantaranya tetap berolahraga ringan, tidak begadang, tidak berhubungan, makan sehat, konsumsi obat dan vitamin yang sebelumnya, melakukan tes swab antigen dan malam nanti aku harus menyuntikkan ke perut obat pemecah sel telur (Ovidrel). Pengalaman baru selama perjalanan promil menggunakan obat suntik ini, hehehe.
Tumblr media
 Malam hari, jam 19.45 kami bersiap untuk suntik obat Ovidrel. Beberapa kali kami mencoba untuk latihan simulasi menyuntikkan obat di bagian bawah perutku, supaya bisa dapat titik yang pas, hehehe. Pas membaca obatnya, ternyata obat ini bersinggungan dengan bahan yang mengandung babi, huhuuu.
 Selesai dari konsultasi, kami mengunjungi rumah kakak untuk mengabarkan info bahwa hari rabu kami akan melakukan proses inseminasi. Sekaligus minta doa restu pada mama dan kakak untuk kelancaran inseminasi.
Tumblr media
Tapi setelah dapet info dari kakak, kalo bersinggungan itu hanya saat proses pembuatannya aja. Hasil akhirnya tidak mengandung babi lagi, artikel lengkapnya bisa dilihat di sini. Hmm, baiklah bismillah semoga Allah meridhoi ikhtiar kami dengan obat ini. Keesokan harinya perutku agak keram sedikit, mungkin efek dari obatnya sekaligus menandakan bahwa sel telurku sudah berhasil pecah, alhamdulillah.
 Aku mengelus perut sambil memberi afirmasi positif seperti yang sering disampaikan oleh coach di kelas fertility yoga yang aku ikuti. 
“Bismillah, sel telurku dan organ reproduksiku semoga sehat selalu, semoga berhasil ya dan sampai ketemu hingga lahiran nanti. Ya Allah berikan hamba kehamilan yang sehat kuat hingga persalinan. Mudahkan perjalanan kami. Berikanlah kami keturunan yang shalih” 
Doa dan afirmasi positif itu yang kerap kali aku ulang selama proses program hamil ini. Selain itu, kami juga saling mengingatkan apabila ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan, kami tidak boleh berkecil hati. Kami harus saling menguatkan dan menerima ketetapan Allah.
 Rabu, 25 Januari 2023
Hari ini hari yang sangat menegangkan.  Kami berangkat selepas sholat shubuh, karena RS meminta kami untuk sudah ada di sana maksimal jam 05.30 pagi! Kenapa pagi banget? Ya karena tindakannya dilakukan jam 8 pagi, sementara sebelum tindakan tersebut harus adda proses washing sperma yang memakan waktu sekitar 2-3 jam.
Sepanjang perjalanan kami saling berpegangan tangan, berdoa bersama dan saling menguatkan. Kinda mixed feeling that morning. Aku merasa bahagia, sedih, takut, grogi, tegang di saat bersamaan. Beberapa kali kami juga membahas tentang kemungkinan kami akan memiliki anak kembar karena ada 2 sel telur yang matang. Hihihi optimis boleh dong? Kan termasuk ber-husnudzhon kepada Allah.
Sesampainya di RS, di bagian klinik fertilitasnya masih sepi sekali, lampu agak remang-remang dan hanya ada 1 satpam yang berjaga di dekat lift. Ternyata kami adalah pasien pertama yang datang di hari itu, bahkan pegawai RS bagian administrasi dan susternya belum ada yang datang, hihihi. 
Tak lama setelah duduk di ruangan, seorang petugas administrasi datang dan langsung memanggil kami. Kami diminta mengisi beberapa form administrasi dan form persetujuan tindakan inseminasi.
Tumblr media
 ini form persetujuan pasien untuk tindakan inseminasi
Tumblr media
Foto berdua dulu sebelum tindakan  🥰
Bismillah, kemudian kami melakukan tahapan inseminasi didampingi dengan suami, dokter dan dua orang suster. Setelah tindakan inseminasi, aku diminta untuk beristirahat selama 30 menit sebelum keluar dari kamar tindakan. Kemudian dokter menjelaskan beberapa hal terkait do’s and dont’s pasca tahapan inseminasi :
Makan makanan yang sehat dan bergizi seperti yang sudah sering disampaikan (no gluten, gula dan gorengan). Hindari buah nanas, nangka dan durian. Harus konsumsi makanan yang matang, jangan makan makanan atau sayur mentah
Konsumsi obat dan vitamin yang sudah diberikan sebelumnya, ditambah dengan obat penguat yang akan diresepkan kemudian
Keesokan harinya disarankan untuk berhubungan agar meningkatkan peluang kehamilan
Silahkan beraktifitas secara normal tapi hindari kelelahan dan jangan sampai keram. Kalo keram, hal yang harus dilakukan adalah segera beristirahat. Boleh naik turun tangga, naik motor ataupun aktifitas yang biasa dilakukan, asalkan tidak jatuh dan tidak keram. Silahkan berolahraga jalan kaki maksimal 15 menit
Dua minggu pasca inseminasi, silahkan melakukan tes kehamilan dengan tes pack dan hubungi RS.
Sebelum suster terakhir meninggalkan aku di ruangan, dia sempat bilang 
“Semoga berhasil ya Bu, semoga rezekinya Ibu melalui program ini, melalui RS ini” 
aaakk my heart is melted and feel warmed at the same time. Bismillah..
 Hari H Pasca Inseminasi
Sesampainya di rumah, aku ga merasakan apa-apa, biasa saja. Berhubung masih jam 10-an, aku melakukan sholat dhuha. Tepat di sujud rokaat terakhir aku merasa ngilu di bagian bawah. Selesai sholat dan memanjatkan doa agar dimudahkan dan semoga ikhtiar kami berbuah hasil, aku segera tidur. Mengingat kata dokter, kalo ada rasa keram maka harus segera istirahat. Sebelum waktu dzuhur aku terbangun dan merasakan nyeri hebat pada perut bagian bawah, panggul hingga punggung. Aku takut sekali,  sangat takut, khawatir dan sangat kesakitan. Aku segera konsultasi ke RS melalui chat. Dokter mengatakan agar obat yang seharusnya digunakan di malam hari, langsung digunakan sekarang. Aku disuruh untuk bed rest dan tidak perlu berhubungan besok harinya jika masih sakit.
Sholat dzhuhur aku lakukan dengan duduk untuk menghindari keram. Selesai sholat, aku berdoa memohon pada Allah agar memberikanku pertolongan dan perlindungan.  Aku menangis saat itu, aku teringat pengalamanku waktu dinyatakan keguguran dan blighted ovum, nyerinya mirip seperti ini. Aku sangat takut dan sedih. Aku juga konsultasi dengan coach yoga dan ia menyampaikan bahwa keram yang aku rasakan kemungkinan pertanda bahwa pembuahan dan implantasi embrionya berhasil.  Sehingga aku harus berusaha tenang, berpikir positif, tidak boleh stres dan sedih.
Setelah itu aku berusaha untuk menghilangkan kekhawatiran dan pikiran negatif yang berputar di kepalaku. Aku berusaha untuk membangun pikiran positif, berbaik sangka kepada Allah. Hari itu aku sangat membatasi aktifitasku, hanya bangun jika perlu ke kamar mandi, sholat juga aku lakukan dengan duduk di kursi. Semua aktifitas hanya dilakukan di kasur.
 Hari berikutnya pasca inseminasi
Hari ke-1 : Masih bed rest, nyeri jauh berkurang skala nyeri 2/10
Hari ke-2 : Masih ada nyeri seperti dicubit, tetapi sudah beraktifitas ringan dan mulai memasak. Skala nyeri 1/10
Hari ke-3 : Alhamdulillah tidak merasakan nyeri sama sekali di hari ini
Hari ke-4 : Pasca berhubungan, nyerinya muncul lagi dengan skala 4/10. Ini artinya, harus puasa berhubungan dulu wkwk kasian paksu
Hari ke-5 : Masih ada sedikit keram dengan skala 2/10
Hari ke-6 : Alhamdulillah tidak ada keram sama sekali
Hari ke-7 dan berikutnya aku tidak mencatat lagi, yang jelas rasa keram dan nyeri terkadang masih muncul tetapi dalam skala yang ringan
 Two-weeks wait
Dalam dunia promil, ada istilah two-weeks wait atau disingkat TWW. Ini adalah masa penantian selama 2 minggu pasca tindakan inseminasi (IUI) ataupun bayi tabung (IVF). Rentang waktu yang sangat krusial untuk mengetahui apakah program yang dijalankan berhasil atau tidak. Masa yang dirasa sangat panjang bagi para pejuang 2 garis. Masa dimana kami harus berusaha untuk tenang, disaat isi kepala dipenuhi kekhawatiran dan pertanyaan “berhasil gak ya?”.
Aku mengisinya dengan banyak berbaring di kasur ditemani berbagai buku bacaan, berusaha mengalihkan pikiran dan mengisinya dengan hal menarik yang kubaca dari buku. Toh selama ini aku sudah sangat jarang meluangkan waktu untuk membaca. Sehingga ini adalah waktu yang sangat tepat untuk menyelesaikan buku bacaan. Aku membaca buku novel fiksi karya Tere Liye berjudul “ Bintang” yang mengisahkan tentang perjalanan anak muda ke dunia paralel. Buku berikutnya adalah “The Midnight Library” novel berbahasa inggris yang bercerita tentang seorang perempuan bernama Nora yang mendapat kesempatan untuk mencoba kehidupan lain. Banyak nilai kehidupan yang diambil dari buku fiksi ini, selain itu aku juga belajar menambah pemahaman dan kosakata dari teks buku novel  berbahasa inggris ini.
Masa TWW aku isi dengan hal-hal positif, berdoa dan banyak beristirahat. Doa yang selalu ku ulang setelah sholat, setelah adzan, dan saat turun hujan adalah
“Ya Allah semoga program inseminasi ini berhasil. Berikanlah hamba kehamilan yang sehat kuat, persalinan yang sehat lancar, serta anugerahkan kami keturunan yang shalih”
Selama masa penantian ini aku sangat yakin, bahwa program ini berhasil mengingat hasil pemeriksaan dari dokter cukup baik pada saat inseminasi. Aku yakin ini akan berhasil karena aku juga pernah sempat hamil secara alami sebelumnya meski hanya 6 minggu. 
Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW 
"Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" (HR. Ahmad). 
Maka aku juga merasa yakin bahwa Allah kali ini akan mengabulkan doaku untuk memiliki keturunan yang shalih. Aamiin..
1 note · View note
syukilalala · 2 years
Text
Perjalanan Program Hamil dengan Inseminasi (Part 1)
Desember 2022
Awal tahun 2023 ini memang sudah kami rencanakan untuk memulai lagi program hamil. Dimulai dari bulan Desember 2022, aku mengajukan cuti selama 3 bulan (cuti besar). Hari itu, aku datang ke kantor pagi-pagi sekali karena ingin mengajukan cuti ke Koordinator Fungsi. Beliau biasa menjadi orang yang pertama kali datang di ruangan, itulah mengapa aku datang pagi sekali supaya bisa berbicara leluasa dengan beliau sebelum pegawai lain ada di ruangan. Ku siapkan mental dan hal apa saja yang akan aku sampaikan ke beliau. Aku juga menyiapkan berkas-berkas rekam medisku, jaga-jaga kalau beliau menanyakan terkait program hamil apa yang sudah kami jalani. Sambil mengucap bismillah berkali-kali dan meyakinkan diri, akhirnya aku mulai bangkit dari kursi dengan membawa form cuti dan menghadap beliau. Tak disangka, ternyata hanya dengan satu kalimat “Pak, saya mau mengajukan cuti besar karena saya mau program hamil” beliau langsung acc! Lanjut minta tandatangan ke direktur di jam siang, alhamdulillah beliau juga langsung acc tanpa aku harus mengajukan argumentasi. Beliau bahkan menyarankan untuk melakukan beberapa tes, karena beliau dulu juga sempat mengalami sulit punya anak. Hari itu menyenangkan sekali, aku mempersiapkan diri sejak lama untuk mengajukan cuti besar ini karena berpikir tak akan mudah mendapat persetujuan, alhamdulillah ternyata mudah sekali. Seakan semesta mendukung, Allah meridhoi dan memudahkan jalan kami untuk menjemput sang buah hati  ❤️
Januari 2023
Finally memasuki masa cuti besar, yey! Aku pikir semua akan mudah karena bisa leyeh-leyeh, ternyata hari-hari pertama cuti bersama suami di rumah aja justru banyak konfliknya. Aku tiap hari harus bebenah dan rapi-rapi rumah, sementara suami hobinya meletakkan barang sembarangan. Waktu dan energi habis terkuras hanya untuk ngurusin rumah, dan ujung-ujungnya ngambek ke suami, huft! Tapi lambat laun kita menemukan harmoni kebersamaan. Suami ikut beres-beres rumah dan rajin meletakkan barang sesuai tempatnya. Sebenernya udah banyak tugas rumah yang beliau kerjakan, mulai dari cuci baju, kasih makan kucing, sikatin kamar mandi, dll. Baik banget sebenernya tapi emang gitu kali ya istri tuh seringnya liat keburukannya aja yang sering diungkit-ungkit. Astagfirullah..
Awalnya kami berencana untuk honeymoon dulu sebelum program hamil. Tapi dipikir-pikir karena aku ada kista di indung telur sebelah kiri (cerita lengkap di sini ), sehingga sepertinya perlu untuk segera untuk periksa ke dokter. Karena kalo bulan ini ternyata sel telurnya bisa tumbuh di sebelah kanan dan aku skip promil, maka harus nunggu 2 siklus lagi untuk bisa menumbuhkan sel telur di sebelah kanan. 
FYI, siklus sel telur itu tumbuh secara bergantian dari indung telur sebelah kanan dan kiri bergantian tiap bulan. Dalam sebulan hanya 1 buah sel telur yang bisa matang di salah satu sisi.
 4 Januari 2023
Selama tahun 2022 kemarin aku banyak cari tau informasi terkait program inseminasi, klinik, dokter yang menangani dan biaya. Akhirnya kami memutuskan untuk promil di RS Anna Pekayon klinik IVF-Smart dengan dr.Upik Anggraini, SPOG KFer. Lokasinya ga terlalu jauh dari rumah, biayanya cukup terjangkau dan dokternya juga seorang muslimah spesialis konsultan fertilitas.
Kali pertama bertemu dengan beliau, orangnya cukup ramah, bicaranya jelas tapi cukup cepat jadi ga boleh bengong saat dijelaskan sama beliau. Saat diperiksa,
Dokter : Ini kamu PCO dan ada kista di sebelah kiri ya. Mau IVF? Deg! Langsung kaget karena ditodong untuk IVF (program bayi tabung) Me : Hmm, rencana mau insem, dok Dokter : Ooh, sebenernya kalo kondisinya kaya gini baiknya kamu langsung IVF. Tapi gapapa kita coba ya
Langsung lemes pas dokternya bilang gitu..
 Tapi ya kami berusaha tetap mendengarkan dan mengikuti saran dari dokternya. Beliau langsung menjelaskan terkait tes apa saja yang perlu dilakukan, obat-obatan serta vitamin yang perlu kami konsumsi. Juga menjelaskan untuk rutin olahraga dengan intensitas ringan seperti jalan kaki setiap hari, beliau ga menyarankan untuk olahraga berat untuk menghindari penurunan berat badan karena aku udah masuk kategori underweight, hiks.. dan juga makanan yang harus dihindari : gorengan, gula, gluten, frozen food, harus banyak makan sayur dan buah. Yaah standar lah ya, sama kaya berobat sebelumnya. Banyak pantangan makanan, tapi disuruh naik BB ini piye caranya ya Allah  😥
Tumblr media
Obat dan vitaminnya sebanyak ini, udah bisa buat apotek kali yah? wkwk
 Januari minggu ke-2
Ada beberapa tes yang yang harus kami jalani. Aku tes darah AMH (Anti Mullerian Hormone) untuk mengetahui jumlah cadangan telur dan tes toxoplasma. Sebenernya untuk tes toxo ini bukan dari dokternya, tapi aku sendiri yang minta karena mama selalu bawel ceramahin aku soal kucing dan toxo. Yaa yaudah ikutin apa kata mama ga ada salahnya juga kan. Berhubung promil ini menguras tabungan, jadi kami harus pandai-pandai cari lokasi lab dengan harga yang lebih murah. Mau belanja aja pasti di shopee aja pilih yang paling murah kan? hihihi. Jadi aku install 2 aplikasi lab, pramita dan prodia. Untuk tes AMH di prodia harganya lebih murah karena ada diskon 30%. Tetapi untuk tes toxo lebih murah di lab pramita. Jadinya kami berangkat untuk tes di 2 tempat berbeda, wkwk.
 Untuk suami juga ada tes SAL (analisis sperma) dan DFI (DNA Fragmentation Index). Tes SAL untuk mengetahui jumlah, struktur dan pergerakan sperma. Sementara, untuk tes DFI untuk mengetahui kerusakan DNA pada sperma. Ternyata di lab pramita gak ada pemeriksaan tersebut dan di lab prodia harganya jauh lebih mahal, jadinya tesnya dilakukan di RS Anna aja deh hihi. Jadi untuk promil itu harus keduanya dilakukan pemeriksaan, supaya jelas mana aja yang harus diperbaiki. Kalo misalnya salah satu atau keduanya yang bermasalah, ya ga perlu saling menyalahkan. Karena siapa sih di dunia ini yang mau punya masalah reproduksi? Kalo ada yang menyalahkan, ya berarti sama aja dengan menyalahkan Sang Pencipta dong?
 Hasil Tes
Tes AMH sudah pernah aku lakukan di tahun 2021, nilainya 4,7 hanya selisih 0,1 dari rentang angka normal. Hasil AMH 2023 ini ternyata nilainya 4,9 naik 0,2 dari 2 tahun lalu! 
Tumblr media
Jadi untuk angka AMH itu ada 3 rentang hasil : poor responder (cadangan telurnya sedikit), normo responder (normal), dan hyper responder (cadangan telurnya berlebih). Kondisi poor responder biasanya terkait penyakit yang mengurangi kualitas dan kuantitas sel telur seperti kista endometriosis, miom, adenomiosis. Sementara, untuk kondisi hyper responder bukan berarti bagus karena cadangan telurnya berlebih yaa. Hyper responder ini biasanya mengindikasikan kondisi PCO/PCOS yaitu wanita dengan sel telur kecil-kecil dan banyak, pada kondisi seperti ini sel telur sulit untuk matang. 
Tumblr media
Ini skala AMH berdasarkan kriteria WHO
Setelah konsultasi dengan dr.Upik beliau menjelaskan bahwa angka AMH aku seperti itu karena aku sebenarnya memiliki 2 kondisi sekaligus. Jadi mungkin kalo gak ada kista, nilai AMH ku bisa tinggi. Tapi karena ada kista endo, angka yang tinggi itu diturunin sama kistanya. Bingung ga sih? Ya pokoknya aku cukup bersyukur bahwa nilai AMH ku gak terlalu rendah dan ga terlalu tinggi, walaupun diluar batas normal.
 Hasil tes toxo alhamdulillah nilai IgG dan IgM ku negatif semua! IgG antibodi mengindikasikan adanya paparan toksoplasma yang pernah terjadi. Sedangkan, IgM adalah antibodi yang menunjukkan adanya paparan toksoplasma atau infeksi yang sedang berlangsung. Itu artinya aku tidak pernah dan tidak sedang terinfeksi toxo meskipun aku sering berinteraksi dengan kucing. Yeay!
Tumblr media
 Ini hasil Tes Toxo 
Hasil SAL suami menunjukkan adanya teratozoospermia yang artinya ada permasalahan pada bentuk/struktur sperma. Sebenarnya tahun 2022 kemarin hasilnya adalah oligoastenospermia, yaitu permasalahan dari segi jumlah dan pergerakan sperma. Tapi kenapa tahun 2023 ini permasalahannya berbeda? Hmm, only God knows.. untuk hasil DFI, alhamdulillah hasilnya bagus! Batas maksimal kerusakan DNA sperma adalah 40%, dan hasil suamiku 30%. Alhamdulillah..
 Kadang kami berdua suka ngobrol
“Padahal kami gak pernah merokok, ga pernah minum alkohol, ga pernah narkoba, ga pernah clubbing, ga pernah macem-macem satu sama lain, berusaha makan sehat, berolahraga, beribadah. Tapi kenapa yaa kita berdua ada masalah?“
“Ya mungkin untuk saling melengkapi. Mungkin kalo kita menikah dengan orang lain, bisa jadi kita jadi pihak yang disudutkan karena punya masalah reproduksi. Karena kita berdua punya masalah masing-masing, jadi kita ga saling menyalahkan”
Terus mewek..
0 notes
syukilalala · 3 years
Text
Mencari tahu tentang rasa sakit
Tiga bulan berlalu setelah konsumsi obat hormonal, gue kembali follow up ke dokter. Gue kembali menjalani tes darah CA-125 dan USG. Hasil CA-125 yang tadinya 73,3 menjadi 52,8 (dengan nilai rujukan di bawah 35). Untuk ukuran kista yang tadinya 2,9cm menjadi 2,7cm. 
Dokter Pritha sedikit bingung saat membaca hasilnya, karena angka CA-125 nya sudah turun signifikan tetapi ukuran kistanya hanya turun 2mm saja. Akhirnya gue kembali diresepkan obat untuk endometriosisnya lagi karena ukuran kistanya masih belum mengecil signifikan. Menurut dokter, gue mungin masih harus menjalani terapi obat dienogest selama 2-3 siklus lagi. Untuk obat PCOSnya dihentikan dulu, yey!
Sekecil apapun progresnya, mari kita syukuri! Alhamdulillahirobbil'alamin
---
Sekitar tiga hari setelah konsumsi obat hormonal siklus ke-4 ini, kaki gue nyeri. Sebenarnya beberapa minggu sebelumnya, kaki gue udah sering nyeri ringan. Tapi semakin hari nyerinya semakin hebat. Kemudian gue konsultasi ke dokter klinik di kantor. Gue diberi obat anti peradangan, obat nyeri dan neurobion forte (untuk syaraf). Dokternya pesan, kalo setelah obatnya habis tapi nyeri kakinya ga berkurang sebaiknya periksa lebih lanjut, karena bisa jadi itu penyakit PAD (Perifer Arthery Disease), penyakit terkait penyempitan pembuluh darah yang ada di kaki. Astagfirullah..
Nyeri di kaki gue itu mulai dari lutut sampai ujung kaki, di kedua kaki. Gak ada bengkak, ga ada kemerahan, dan ga pernah jatoh. Nyeri di kaki gue bertahap. Awalnya pegel-pegel, gak kuat untuk masak. Kemudian nyerinya meningkat, sampe harus lebih sering duduk, karena berdiri atau beraktifitas menggunakan kaki sedikit aja itu udah nyeri. Untuk sholat yang dari awalnya bisa pake sejadah tipis, kemudian pake sajadah busa yang kaya kasur supaya lutut dan kaki ga nyeri. Ga jarang gue juga sholat dalam keadaan duduk, saking ga kuatnya untuk berdiri dan menggerakkan kaki. Sampe ada masanya gue hanya bisa tidur seharian supaya untuk melupakan rasa sakit di kaki gue (thanks to PPKM Level 4 yang bikin gue bisa full WFH). Bahkan dibawa tidur aja kaki gue sakit, lho.
Setelah obat dari klinik kantor habis, nyeri kaki ga kunjung reda. Kemudian gue konsultasi ke dokter klinik BPJS deket rumah, diberi obat yang sama. Obatnya habis, nyeri masih belum reda. I feel so frustated and terrified. Gue takut lumpuh, astagfirullah.
Di waktu yang bersamaan, gue konsultasi ke dr. Vannya, dokter spesialis kandungan via HaloDoc. Gue tanyakan, apakah mungkin nyeri kaki gue ini disebabkan karena konsumsi obat hormonal. Dokternya menjelaskan bahwa bisa saja nyeri kaki ini disebabkan karena obat hormonal. Obat hormona ini cara kerjanya menekan jumlah kadar esterogen dalam tubuh untuk mengatasi endometriosis, di sisi lain jika kadar esterogen berkurang bisa mempengaruhi kepadatan tulang dan menyebabkan gejala menopause alias penuaan dini. Sehingga gue disarankan untuk stop obat hormonalnya dan mulai konsumsi kalsium serta vitamin B complex. Pas denger penjelasan ini gue langsung merasa sedih banget.
"Ya Allah di saat saya sedang berikhtiar untuk memiliki keturunan dan menyembuhkan satu penyakit, mengapa kau beri ujian dengan penyakit lainnya"
Kemudian gue juga konsul ke dr. Pritha, menanyakan keluhan yang sama. Tanggapan beliau ternyata berbeda, dr. Pritha bilang obat hormonal itu bisa dikonsumsi jangka panjang, bahkan bisa bertahun-tahun. Rekomendasi dari dr. Pritha gue diminta untuk melakukan beberapa tes lab, yaitu tes kandungan kalsium, kandungan vitamin D dan tes CRP untuk mengetahui apakah ada inflamasi. Dan hasilnya CTP negatif yang artinya tidak ada tanda inflamasi, kadar Vitamin D gue pada kadar yang cukup (ini pengaruh sejak suami kena covid gue lumayan sering konsumsi vitamin D) dan kalsium gue kadarnya dibawah normal.
Tumblr media
Hasil konsultasi dengan dr. Pritha gue tetep diminta untuk terus melanjutkan terapi hormonalnya dengan dibantu suplemen kalsium 500mg dan vitamin D 1000 iU. Nah karena gue diminta untuk terus konsumsi obat hormonal, akhirnya gue memutuskan untuk berhenti konsul dengan beliau. Karena sesungguhnya gue curiga penyebab utama gue nyeri tulang disebabkan oleh obat hormonal itu.
Setiap malam gue rendem kaki dengan air rebusan sereh dan garam kasar sambil baca doa, untuk meredakan nyeri di kaki gue. Sayangnya selang 2 minggu pasca berhenti obat hormonal, nyeri di kaki gue ga berkurang signifikan.
Gue browsing sana-sini tentang gejala penyakit yg gue rasakan, yang muncul malah indikasi dari penyakit mengerikan : PAD (Perifer Arthery Disease), osteoarthritis bahkan autoimun. Ya Allah hamba takut. Banget.
Setelah 2 kali konsul ke dokter BPJS, akhirnya gue dirujuk ke dokter orthopedi RS Adhyaksa. Gue disuruh rontgen kedua kaki, hasilnya kedua lutut kaki gue baik-baik saja. Tidak ada tanda dislokasi atau pembengkakan. Gue juga menjelaskan bahwa dalam periode 3 bulan kemarin gue mengkonsumsi obat hormonal. Dokter orthopedi yang ganteng (hiyaa masih aja dah) itu bilang, bisa jadi penyebabnya karena konsumsi obat hormonal itu. Dokternya juga menambahkan mungkin gue cuma kelelahan atau kurang olahraga. Dalam hati gue ngempet :
"Saya aja mau beraktifitas normal kakinya sakit, gimana mau olahraga"
Kemudian gue diberi obat yang sama : pereda nyeri, kalsium 500mg dan vitamin B complex.
Dua bulan berlalu, nyeri masih melingkupi kaki gue. Bulan Oktober gue mulai aktif membaca informasi di instagram endometriosis.indonesia ,kemudian gue daftar untuk jadi member anggota di grup telegramnya. Beberapa hari setelah mendaftar, barulah gue dapet undangan untuk join di grup telegramnya. Gue mulai rajin membaca satu-per satu chatnya. Dari hasil baca pengalaman temen-temen sesama endosister (panggilan untuk member endometriosis indonesia), gue bisa ambil kesimpulan :
Sebagian besar endosister yang terapi hormonal dengan obat itu diresepkan bersamaan dengan kalsium dan vitamin D, untuk menurunkan resiko efek sampingnya berupa gejala penuaan dini, tulang rapuh dan rambut rontok. Fix banget kayanya ini penyebabnya deh! Karena selama 3 siklus sebelumnya gue cuma konsumsi obat hormonal aja, tanpa didukung dengan kalsium dan vitamin D.
Di Bulan Oktober, gue juga dapet voucher untuk pemeriksaan kepadatan tulang gratis di KalCare. Hasilnya : Gue mengalami osteopenia.
Tumblr media
Osteopenia adalah tahapan sebelum memasuki osteoporosis. Kondisi yang menandakan rendahnya massa tulang. Itu artinya, tulang seseorang tidak lagi sekuat seharusnya sehingga cenderung rapuh dan mudah patah.
Petugasnya bilang, salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya penyerapan kalsium adalah konsumsi kafein dan teh. Setelah gue browsing, rebusan air rimpang-rimpangan juga termasuk yang mempengaruhi menurunnya penyerapan kalsium dalam darah.
Kalo ditinjau kembali, banyak banget faktor yang mendorong osteopenia gue ini :
Kurangnya konsumsi susu, karena di beberapa literatur bilang bahwa PCOS dan GERD erat kaitannya dengan lactose. Hampir selama setahun gue udah jarang banget minum susu, dan gue ngerasa masalah pencernaan gue jauh lebih baik setelah meninggalkan susu. Tapi ternyataaa, tubuh gue di saat yang sama juga kekurangan kalsium karena jarang minum susu.
Udah semenjak tahun 2019, hampir setiap hari gue minum rebusan rimpang-rimpangan.
Gue punya "bakat bawaan" pengeroposan tulang, karena dari keturunan keluarga emak gue udah ada beberapa yang mengalami pengeroposan tulang di usia yang relatif muda (usia 40 tahunan). Jadi di usia 25-an, gue itu udah ga bisa kelamaan berdiri dan berjalan, karena kakinya gampang sakit.
Konsumsi obat hormonal yang menekan hormon esterogen. Hormon esterogen ini memang "dituduh" sebagai penyebab penyakit yang ada kaitannya dengan tumbuhnya massa dalam tubuh, seperti kista. Tapi di sisi lain, esterogen punya peranan penting untuk menguatkan tulang, menghaluskan kulit dan menjaga peran seksual wanita.
Alhamdulillah banget pertanyaan tentang penyebab nyeri kaki gue akhirnya terjawab sudah. Akhirnya gue mulai rutin untuk konsumsi susu, suplemen kalsium dan vitamin D.
Dalam sehari, kalo udah konsumsi susu dengan jumlah yang cukup, gue konsumsi suplemen kalsium 500mg 1 butir dan vitamin D di malam hari. Kalo ga minum susu, gue konsumsi suplemen kalsium 500mg sebanyak 2 butir, dan vitamin D. Untuk vitamin D, gue selang seling antara dosis 800iu dengan dosis 5000iu, ya supaya ga terlalu berat lah kerja ginjal gue. Gue juga konsumsi fish oil selang-seling, sekitar 3x dalam seminggu. Oh iya, konsumsi air putihnya juga harus dilebihkan, karena kalo kalsiumnya mengendap dalam ginjal bisa bahaya juga kan. Wah repot yaah, tapi bismillah aja minta sama Allah supaya dimudahkan segala urusannya. Dan semoga tiap usaha, ikhtiar, doa, rasa sedih, rasa takut, rasa sakit bisa menjadi ladang pahala buat gue dan suami. Aamiin..
Akhirnya setelah rutin 2 bulan konsumsi dengan pola seperti di atas, alhamdulillah nyeri kaki sudah jauh membaik. Sekarang udah bisa masak di rumah, bahkan udah bisa jalan-jalan hehe. Walaupun masih suka senut-senut ya, terutama kalo udah kebanyakan jalan dan saat udara dingin. Fix banget gue udah kaya nenek-nenek yang suka pegel linu gitu, hihi. Alhamdulillah.. makasih ya Allah semoga kita semua makin sehat terus yaah..
Tumblr media
This picture means a lot for me, cause this is the moment I could travel again after I recovered ❤️
2 notes · View notes
syukilalala · 3 years
Text
Tumblr media
Aku takut membuka akun instagram asli yg ku punya. Karena aku takut ketika melihat kebahagiaan teman-temanku, aku menjadi iri dan sedih. Kemarin tak sengaja kulihat postingan feed IG tentang momen kelahiran, hatiku langsung terluka. Merasa iri, kenapa belum juga giliranku. Porak poranda keteguhan hatiku yang pelan-pelan sedang kuperbaiki. Imbasnya, aku mendadak murung dan pendiam seharian. Suamiku memang bukan orang yang romantis, tak pandai ia beradegan bak pasangan selebgram. Tapi ia sangat pandai membaca raut wajah dan rasa hatiku. Ia merasa ada yang tak beres dengan istrinya, tapi sayangnya ia tidak bisa mendapatkan jawabannya. Aku harus menata hati kembali, supaya tak ada orang lain, khususnya suamiku, yang terluka karena sikapku karena hati dengkiku.
0 notes
syukilalala · 3 years
Text
Pengalaman HSG (Histerosalpingografi)
Hai guys, balik lagi ke cerita promil gue. Ini kejadiannya udah 2 bulan lalu siih, tapi walaupun telat tetep mau gue abadikan. Let's jump to the story!
Dari pemeriksaan dokter yang terakhir, gue dijadwalkan untuk tes HSG di tanggal 8-10 April 2021 berdasarkan perhitungan haid. Jadi Tes HSG ini dilakukan untuk mengetahui apakah di kedua saluran tuba falopi gue ini ada sumbatan atau tidak.
Tumblr media
Tanggal 1 April gue ke RS Haji Pondok Gede untuk minta jadwal tes. Sebenernya kalo bisa milih, gue mau di hari kamis tanggal 8 April aja. Karena di tanggal 9-10 kami udah booking hotel buat staycation. Tapi ternyataaa... dokternya bisa di hari jumat, tanggal 9 jam 11 siang. Mana hari jumat hari yang pendek pula. Tapi yaa daripada ga tes, yasudahlah ku ikut saja jadwal dokternya.
FYI di RS Haji ini enak banget gais, karena dokter yang menangani pasien sesuai dengan jenis kelamin pasiennya. Jadi untuk tes HSG ini dokternya cewe, hehee.
Rencana staycation tetep jadi, cuma kami berangkat agak siangan aja karena menyesuaikan jadwal tes gue. Tapi.. yg gue takutkan adalah, setelah tes HSG gue kesakitan dan ga bisa ngapa-ngapain. Tapi untuk sekedar duduk di mobil, bisa lah yaa. Nanti kalo emang lemes, ya gausah ikut jalan-jalan. Boboan di hotel aja.
Jumat, 9 April 2021 - Pelaksanaan Tes HSG
Jam 10 Udah sampe RS Haji. Daftar. Duduk manis menunggu. Oh iya untuk biayanya sekitar 800ribu ya, udah lupa hehe.
Jam 10.30 Diinfoin sama suster kalo dokternya baru bisa sampe RS setelah sholat jumat, karena nunggu sopirnya. Gue boleh nunggu di sini atau pulang dulu kalo rumahnya deket. Setelah diskusi sama suami, kita memutuskan pulang dulu aja. Biar bisa sholat jumat dan makan siang di rumah.
Jam 11.00 Baru sampe rumah dan ngecek hape, ada beberapa missed call dan chat masuk. Ternyata itu dari RS Haji yang menginfokan kalo dokternya udah sampe RS, sopirnya ga jadi soljum di tempat praktek yg pertama. Kami disuruh balik lagi untuk dilakukan pemeriksaan. Jam 11 kan udah mepet orang sholat jumat yaa, jadilah suami gue ngebut demi ngejar jam sholat jumat. Astagfirullah..
Jam 11.45 Untungnya kami nyampe dengan selamat dan suami masih keburu sholat jumat. Gue didrop di depan RS dan suami langsung ngibrit cari masjid terdekat. Gue bergegas kembali ke bagian radiologi. Si susternya ga pake minta maaf pula, hadeeh.. ya emang bukan salah susternya sih.
Gue langsung disuruh ganti baju untuk pemeriksaan HSG. Baju kaya tes rontgen paru itu lhoo. Dari awalnya deg-degan karena tes, jadi deg-degan karena abis ngebut-ngebutan.
Setelah ganti baju gue diminta tiduran di meja yang di atasnya ada sinar X. Mulai deg-degan deh gue, banyak-banyak istigfar supaya tenang. Karena kunci dari kesuksesan tes ini adalah rileks dan tenang. Kemudian dokternya datang dan menjelaskan sedikit tentang mekanisme tesnya. Pas ditindak, yaa ngerasa ngilu gitu pas dipasang kateternya. Gue agak teriak, terus dokternya bilang "rileks aja bu, ini belum seberapa". Cuma bagian itu aja yang berat menurut gue. Setelah itu diberikan cairan kontras yang rasanya keram-keram dikit kaya mau mens. Setelah itu gue disuruh berbaring ke kanan dan kiri sambil direkam sinar X.
Setelah dirontgen gue pikir ngelepas alat kateternya akan sama menyakitkan, ternyata ga sama sekali. Gue sampe gak sadar kalo ternyata udah dicopot, hihii.
Selesai tahapan HSG, susternya bilang kalo hasilnya bisa ditunggu 45 menit. Tapi karena gue buru-buru mau ke hotel dan gue juga ga mau tau hasilnya kalo jadwal untuk kontrol masih lama. Jadi gue rencananya ngambil hasil HSG pagi sebelum kontrol ke dr.Pritha lagi. Biar apa? Ya biar ga kepikiran terlalu lama, jikalau hasilnya ternyata tidak baik-baik saja.
Keluar ruangan tes, gue agak kesulitan jalan menuju ke tempat parkir. Jala pelan-pelan banget sambil digandeng suami, uwuwu co cwiit. Pas di depan RS, gue papasan sama Chacha ! Chacha temen SMA yang sering jadi partner sharing gue karena kami sama-sama lagi promil.
Chacha : Abis ngapain, Kil? Gue : Abis tes HSG nih, Cha Chacha : Oh pantes jalannya kok pelan-pelan gitu. Sabar yaa, emang agak sakit Gue : Iyaa, lo ngapain di sini Cha? Chacha : Nemenin bokap gue berobat. Bokap gagal ginjal Gue : Ya Allah sabar ya Cha..
Gue kira dia ke RS Haji karena lagi tes apa gitu kaya gue. Ternyata lagi menemani ayahnya yang saat itu lagi sakit. Dan gak lama setelah ketemuan itu, ayahnya meninggal dunia. Innalillahi wa innaillaihi rojiun..
Pas di perjalanan menuju ke rumah, pun gue diem-diem nangis tanpa sepengetahuan suami.
"kenapa ya gue harus melalui tes yang kaya gini. sakit, ga nyaman, and feel humiliated at the same time"
Jumat, 9 April 2021 - Staycation
Kami berangkat dari rumah sekitar jam 14.20. Sebelum berangkat gue udah minum obat pain killer supaya ga ganggu suasana liburan dah. Sepanjang jalan gue bawa tidur aja untuk melupakan rasa sakit. Sampe di hotel pun gue langsung mandi dan tidur lagi. Selepas sholat ashar gue ga ikutan yang lain jalan-jalan. Lebih memilih untuk lanjut tidur (lagi) supaya malemnya bisa jauh lebih fresh dan bisa main ke mall! wkwkwk.
Malem harinya kami mau ke mall yang lokasinya kurang lebih 2km jalan kaki. Yasudah akhirnya jalan kaki lah kami, terus ternyata nyasar dong diarahin sama google map! Hadeeh, gue udah mulai emosi tuh sama suami. Namanya masih agak keram pasca tes HSG ini, eh malah diajak muter-muter jalan kaki. Setelah jalan kaki setengah jam, akhirnya sampe juga di Lippo Mall Kemang! Di mall ga terlalu lama, karena nyampe udah kemaleman. Kami pulang pas lampu mall udah mulai diredupkan, itupun masih sempet mesen snack di Burger King, wkwkwk.
Pas sampe di hotel, rasanya capek banget. Pas ngecek smartwatch ternyata gue udah melampaui 10.000 langkah dong! Yang mana itu jarang banget terjadi bahkan kalo gue dan suami lagi olahraga!
I feel amazed to myself! Ternyata di kondisi gue yang "ngerasanya" kurang fit pasca tes, malah bisa mencapai target jalan kaki 10.000 langkah! Uwoow Masya Allah.. ternyata kemampuan diri kita itu sebenarnya bisa melampaui dari apa yang kita pikirin ya. Dan setelah sampe hotel, gue udah ga ngerasa keram lagi Ya mungkin karena udah dilatih sama jalan kaki 10.000 langkah kali ya, hihii
Tumblr media Tumblr media
Rabu, 21 April 2021 - Hasil Tes HSG
Hari ini gue akan konsul lagi ke dr.Pritha di RS JIH. Sebelum konsul gue ambil hasil tes HSG nya di RS Haji. Deg-degan banget, gue berdoa terus semoga hasilnya bagus. Pas hasilnya dikasih, gue pengen banget buka tuh amplop! Tapi gue tahan-tahan, buka hasilnya pas udah di RS aja biar ga kepikiran pas di jalanan (again) wkwkwk. Jadi sepanjang perjalanan menuju RS JIH gue peluk erat-erat itu amplop besar, tanpa mengetahui hasilnya.
Setelah sampe di RS JIH dan mendaftar, kami duduk di ruang tunggu dan langsung membuka amplopnya. Hasilnya adalah... eng ing eng...
Tumblr media
Alhamdulillah wa syukurillah hasilnya kedua tuba falopi paten dan tidak ada sumbatan! Masya Allah Tabarakallah.. semoga setelah ini Allah kabulkan seluruh doa dan ikhtiar kami. Aamiin..
1 note · View note
syukilalala · 3 years
Text
Apakah salah jika aku merasa sedih?
"Bulan depan mie ayam Mawar udah buka lagi, lho" Ucap Mbak Dian, kakak iparku
"Oh iya? Mbak Dian tau dari mana?"
"Iya aku nanya kapan buka lagi mie ayamnya. Ternyata selama ini dia ga jualan karena lagi mabok (hamil muda)"
"Oalah.. berarti berhasil ya program hamilnya. Waktu itu aku beli mie ayam sama dia. Dia bilang juga mau program hamil karena udah 2 tahun nikah belum punya anak dari suami yang sekarang"
Mbak Mawar, usianya mungkin sekitar 36 tahun. Kini ia sedang dianugerahi kehamilan anak ke-2 daei suaminya yang ke-2. Harusnya kabar kehamilannya di atas umur 35 tahun bisa memompa semangatku. Sayangnya tidak.
Beberapa minggu lalu, aku mendengar berita rekan kerjaku satu ruangan yang baru menikah beberapa bulan juga hamil. Kehamilan kembar pula. Aku mendengar ia bercerita tentang kehamilannya dengan rekan kerja yang duduk di sebelahnya. Aku tak mengucapkan selamat, hanya menyarankan untuk mengajukan WFH full dan beralih ke skincare yang lebih aman. Miris.
Belakangan ini jika aku sedih, aku lebih memilih untuk menangis sendiri. Merutuki diri di dapur, kamar mandi atau di tempat sholat.
Mungkin aku egois. Tapi bolehkah ku merasa sedih? Semoga hal ini tak menjadikanku termasuk dalam golongan hamba yang kurang bersyukur.
1 note · View note
syukilalala · 3 years
Text
A (not so) happy (birth) day
Menurut gue, having a husband is a lovely. But having a baby is a miracle. Jadi dulu waktu masih bujang(?), gue sangat sadar kalo di lubuk hati terdalam gue jauh lebih takut susah punya anak dibandingkan susah ketemu jodoh.
Padahal kan, kalo belum ketemu jodoh gimana mo punya anak ya. Wkwkw. Pokoknya kek gtu laah. Ketakutan tiap orang kan beda-beda.
And here I am, hari ini resmi usia pernikahan 3 tahun dan belum dikaruniai anak. Hari ini juga hari ulang tahun gue, lho. Dan di hari ini pula gue mendapat kabar menggembirakan dan menyedihkan sekaligus.
Tapi untuk menceritakannya gabisa dipisah-pisah, antara mau denger yang sedihnya dulu atau yang senengnya dulu. Karena dalam satu kesatuan cerita. This will be a long story to read. If you're interested, prepare your eyes and fingers to keep scroll it down 😆
2 Maret 2021
Setelah tertunda karena pandemi, akhirnya kami memutuskan untuk mulai fokus program hamil. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk mulai di RS JIH yang lokasinya di sekitar pasar rebo. Sebelum kesini gue googling dulu tentang RS ini, dia ada nomor WA khusus untuk pendaftaran dan link yang harus diisi untuk pasien baru. Setelah daftar, kita langsung dikasih tau jam berapa harus datang. Jadi ga perlu menunggu lama.
Saat tiba pertama kali masuk RS nya, gue langsung shock.
"Kok rumah sakit bentukannya kaya rumah hantu gini dah?" 🤣
Tapi yaudahlah yaa..Bismillah.
Sebelum konsul ke dokter, ada suster yang menanyakan kondisi umum dan diminta untuk mengisi form tentang riwayat reproduksi kami. Kemudian kami menunggu kurang lebih 45 menit. Hingga suster memanggil nama gue
"Ibu Adriyani"
"Oh iya saya. Suami saya ikut masuk apa ngga?" Pertanyaan bodoh ga sih ini? Wkwkwk
"Ga usah Bu. Nanti kalo emang perlu, suaminya akan kami panggil"
 Masuk ke ruangan, gue berhadapan dengan dr.Pritha K, SpOG. Dan ditanya-tanya kembali tentang isian form sebelumnya. Setelah itu, gue di USG. Menurut gue dr.Pritha sangat ramah dan bersedia menjelaskan dengan detail.
"Wah rahimnya ibu bentuknya ke belakang banget, retroflexi. Tapi gapapa kok"
"Ibu kondisi rahimnya bagus, ga ada keliatan apa-apa. Nah untuk ovariumnya kaya gini" dokternya sambil menggambarkan ilustrasi ke gue.
"Di ovarium ibu, sel telurnya banyak tapi kecil-kecil. Ini namanya PCO ya Bu" Oh gue udah menduga sih kalo gue kemungkinan PCO (Polycistic Ovary)
"Terus di ovarium kiri ada massa yang menutupi separuh ovarium Ibu" Deg! Hah apa nih? Benjolan ya maksudnya? Di ovarium? Astagfirullah.
Tumblr media
Ini ilustrasi yang gue gambar lagi, karena dokternya gambar di form tes lab 
"Ibu nanti kesini lagi ya tanggal 18 maret untuk tes" beliau sibuk melingkari jenis tes apa aja yang harus gue lakukan di lembaran daftar tes laboratorium.
"Dikurangi makan nasi putih sama ayam boiler. Minum rimpang-rimpangan. Olahraga rutin minimal 3x seminggu selama 30 menit. Berhubungan yang teratur" kertas berisi daftar hal-hal yang perlu dilakukan disorongkan ke gue. Terakhir dr.Pritha menutup konsultasi sambil mengucap salam.
Tumblr media
 Keluar dari ruangan dokter gue mengamati daftar jenis tes yang ada di form. Sambil dalam hati berhitung biaya yang akan kami keluarkan. Gue merasa familiar dengan hampir semua tes yang dilingkari oleh dokternya. Sampai mata gue tertuju ke tes yang paling akhir, di baris yang paling bawah. Tes CA-125.
Sampai di rumah gue mulai browsing tentang tes CA-125. Dan hasilnya adalah sebagian besar merujuk untuk tes penanda tumor ovarium. Ini pasti buat tes untuk melihat benjolan yang ada di ovarium gue. Pantesan selama ini panggul gue suka nyeri. 
Selama bermalam-malam gue habiskan waktu untuk baca-baca tentang artikel terkait benjolan di ovarium dan tes CA-125. Selama bermalam-malam itu juga gue nangis sesenggukan. 
“Kamu kenapa?”
“Aku takut yang, kalo nanti hasilnya ternyata tumor gimana? Aku takut kalo dioperasi”
“Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Sabar yang..”
“Aku sedih.. kasian kamu punya istri sakit-sakitan gini”
“Kamu jangan ngomong kaya gitu yang. Istighfar.. Astagfirullah..” kami menangis sambil berpelukan. “Kalo kamu ga siap sama hasil tesnya, kita ga usah tes aja”
“Ngga yang, aku harus tes untuk tau hasilnya”
Malam-malam berikutnya kecemasan soal tes mulai berkurang.  Hasbunallah wa ni’mal wakiil, cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
18 Maret 2021
Kami termasuk beruntung karena punya kesempatan untuk bekerja flexibel antara WFO dan WFH. Pas di hari ini gue WFH dan ada jadwal meeting zoom. Gue izin sama atasan untuk join cuma melalui hape karena mau ke RS.
Hari ini gue puasa 12 jam untuk diambil darahnya 2 ampul. Hasilnya nanti diambil sekalian saat konsul berikutnya, yaitu hari ke-1 sampai hari ke-3 haid periode berikutnya.
23 Maret 2021
Perut udah mulai keram-keram. Mual dan Migrain. Oh, udah mau haid nih!
29 Maret 2021
Ini adalah hari ke-36 siklus haid. Sudah hampir seminggu perut gue keram-keram, badan ga enak. Tapi haid ga kunjung datang.
“Udah mau mandeg kali” kata suami menggoda, berharap telat haid kali ini sudah positif hamil.
Dalam hati gue pun selalu berharap kalo telat haid itu berarti positif hamil. Sayangnya selama ini siklus haid gue kan memang sering mundur. Tapi demi memastikan apakah gue hamil atau ngga, dan demi kejadian yang lalu tidak terulang kembali. Akhirnya gue beranikan diri kembali untuk tespack.
Dan hasilnya
Kembali negatif, hehe.
To be honest, gue lega. Karena gue takut kejadian kaya dulu keulang. Perut keram tapi tespeknya dua garis samar. Gue semakin mengencangkan doa.
“Ya Allah, jika periode ini Kau beri aku rezeki hamil, tunjukkanlah, peliharalah kami, kuatkan kami. Namun jika belum, semoga Hamba segera haid ya Allah”
31 Maret 2021
Hari ini kebagian jadwal WFO. Perut masih keram-keram. Entah kenapa gue yakin kayanya hari ini bakalan haid. Gue sisipkan pembalut di dalam tas. Ternyata benar aja, jam 9 pas gue mau wudhu, gue udah haid. Alhamdulillah..
Setelah keluar dari kamar mandi, gue langsung menghubungi RS untuk jadwal konsul. Alhamdulillah gue bisa konsul jam 1 siang setelah ishoma. Akhirnya gue izin pulang cepet untuk ke RS.
Pas sampe RS ternyata masih banyak pasien yang belum ditangani, jadilah jadwal konsul gue molor. Sambil nunggu, kami ngambil hasil tes lab yang udah dilakukan di tanggal 18 Maret kemarin. 
Dalam amplop ada sekitar 5 lembar. Gue buka satu per satu lembaran hasil lab. 
Lembar pertama sampai ketiga masih aman. Hasil Pap Smear juga bagus, tidak ada tanda sel membahayakan di rahim gue. Alhamdulillah..
Lembar keempat, tes AMH. Oh ini indikatornya PCO, hasil lab gue 4,7. Sementara nilai rujukan maksimal 4,6. Okelah, ga terlalu jauh selisihnya, insya Allah bisa diperbaiki.
Lembar terakhir, adalah lembar yang paling gue takuti. Hasil tes CA-125. Nilai rujukannya adalah dibawah 35. Sementara hasil tes lab gue adalah 75. Astagfirullah, langsung lemes gue. Mana perut keram karena haid dan belum makan siang karena buru-buru ke RS. Astagfirullah..
Kami diskusi tentang hasil lab. Menimbang-nimbang kemungkinan terburuk dan solusi apa yang bisa kami pilih. Kalo misalnya disuruh operas gimana. Apa perlu cari second opinion ke dokter lain. Atau fokus minum herbal-herbal kunyit putih dulu, dll.
Jam 14.30 akhirnya nama gue dipanggil untuk konsul!
Dokter Pritha menanyakan hasil lab. Beliau mengambil berkas salinannya, gue diminta untuk melihat indikator yang sama di berkas asli. Dokter Pritha sangat telaten membaca satu persatu hasil lab dan menjelaskan ke gue. Sampai di indikator terakhir, yaitu hasil tes CA-125.
“Ibu hasil tesnya tinggi ya, melebihi batas rujukan. Ibu mengalami endometriosis. Kalo haid, suka nyeri kan?”
“I..iya dok..” gue menjawab sambil meyakinkan diri bahwa gue ga kena tumor.
“Hmm.. itu petanda tumor ganas atau bukan ya, Dok?” gue memberanikan diri untuk bertanya
“Oh bukan. Kalo tumor itu, nilai hasil tesnya ribuan Bu..”
“Alhamdulillah ya Allah..” gue mengucapkan lafal hamdalah sayup-sayup di dalam masker 2 lapis. Kalo sampe terdengar, mungkin bisa dianggap tolol sama dokternya karena mengucap hamdalah saat didiagnosa endometriosis.
“Ini kita perbaiki satu persatu ya Bu..dietnya juga tetap dijalani. Harus sabar. Jadi ibu saya kasih pil KB untuk mengontrol endometriosisnya ya, selama 3 bulan. Setelah ini ibu tes HSG”
Banyak banget sebenernya yang dijelasin sama dokternya. Sampe beliau bilang “Ibu kalo bingung nanti WA aja yaa”.
Kemudian konsul kali ini gue yang mengucap salam untuk pamitan keluar dari ruangan. Di luar ruangan, gue langsung bilang suami
“Alhamdulillah yaaang bukan tumor, ya Allah. Alhamdulillah ‘cuma’ endometriosis”
Gue berkaca-kaca dan sebenernya suami gue juga terlihat berkaca-kaca walaupun sambil misuh-misuh bilang “udah ah kamu jangan nangis!”
Kami keluar dari RS dengan perasaan lega di hati dan merasa kosong di dompet pada waktu yang sama, hehehe. Insya Allah rejeki mah ada aja ye kaan..
Epilog
Salah satu yang bikin gue seneng konsul di RS yang mirip rumah hantu ini adalah dokternya yang ga judgemental. Dokter Pritha ga bilang :
“Wah kondisi kamu kaya gini mah, susah hamil nih” atau
“Persentase kamu bisa punya anak sekian persen”
Dengan begitu gue ga sibuk memikirkan hasil akhir dari semua ini. Karena tugas kami sebagai insan ya berikhtiar semampunya dan beribadah sebaik-baiknya. Karena takdir apapun juga ada dalam genggaman-Nya. 
Jadi, hari ini gue resmi :
Ulang tahun pernikahan yang ke-3
Memasuki usia kepala 3
Pejuang dua garis!
Mohon doanya ya gais, semoga tes HSG nya lancar dan hasilnya baik. Treatment pengobatan kami berjalan dengan baik. Kami diberikan semangat dan kesabaran menjalani segala ikhtiar ini. 
A lot of people said ‘Efforts never betray the result’ but it may does. 
Gue pun diingatkan sama teman :
Mari kita gantungkan harapan kita hanya ke Allah, jangan pernah bergantung pada yang lain bahkan pada ikhtiar yang kita jalani.
Karena sebagai insan memang tugas kita hanya mengikhtiarkan apa-apa yang membuahkan hasil, dan hasil akhirnya mari kita serahkan sepenuhnya pada Allah. Allah pasti menghitung dan menilai setiap proses dan jerih payah yang kita lalui. Sehingga tentu kami berharap semoga ikhtiar kami membuahkan hasil di waktu yang tepat bagi-Nya, Aamiin..
Doa yang sama juga untuk para pejuang dua garis!
Hey, we’re not alone. Cheers :’)
Rabbi habli minasshalihin
19 notes · View notes
syukilalala · 4 years
Text
Lebih dari 35 hari
Siklus haid normal adalah 21 - 35 hari dihitung dari hari pertama haid. Bulan desember-januari ini gue kembali melalui siklus melebihi 35 hari. I didn't expect anything.
Ketika udah melewati batas siklus haid, gue berdoa
"Ya Allah karuniakanlah kepada kami keturunan yg baik dari sisi-Mu. Tapi jika periode ini belum menjadi rejeki hamba untuk memiliki keturunan, semoga haidnya lancar & tepat waktu"
40 hari siklus :
Tiga kali tespeck, hasilnya negatif semua.
Badan pegel-pegel ga karuan, keram, PD sakit.
I keep repeating my du'a
Di saat gue udah berpikir, minggu ini kalo ga haid juga gue harus ke dokter nih.
Hari ke-47 akhirnya haid! Alhamdulillah..
Gapapa belum sekarang rejekinya hamil & punya anak. Bisa haid dengan siklus normal pun udah rezeki yang luar biasa.
Insya Allah periode berikutnya dikasih rezeki keturunan sama Allah. Aamiin ya Rabbal'alamin
2 notes · View notes
syukilalala · 4 years
Text
Tumblr media
Ada kalanya saya sedih ketika satu doa belum diijabah. Padahal ada banyak rezeki lain yang sudah saya miliki dan patut untuk disyukuri. Salah satunya memiliki suami beserta keluarganya yang amat baik. Di luar sana, saya banyak mendengar tentang konflik antara menantu dengan mertua atau kakak ipar. Tapi, saya justru dikelilingi oleh keluarga dari suami yang sangat baik. Mertua, kakak ipar, dll. Ketika kebanyakan menantu sibuk membantu mertua untuk menyiapkan makanan di pagi hari. Pagi ini ketika saya duduk berlama-lama di depan laptop di pagi hari, mertua datang ke kamar dan membawakan saya sepiring kecil gorengan.
Kadang saya sering bertanya
"dosa apa ya saya, hingga doa-doa belum juga diijabah?"
Padahal diri ini ga pernah bertanya
"punya amalan apa ya saya, hingga saya patut dikelilingi orang-orang yang baik?"
2 notes · View notes
syukilalala · 5 years
Text
Another surgery of my lyfe
Assalamualaikum gais. Sebenernya sedih sih, abis postingan sebelumnya masa ada postingan kek gini lagi. Tapi yaudahlah gapapa, dinikmati aja prosesnya ye kan. Sekalian jadinya bisa sharing pengalaman ke kalian juga.
Okay, let’s jump right in!
Akhir bulan juni kemarin gue ngerasa gusi bengkak dan sariawan dan berlangsung sekitar 2 minggu. Terus gue penasaran kan, kok lama bgt sembuhnya. Karena ga terlalu kelihatan, isenglah gue pegang gusi bagian bawah kiri. Eng ing eeeng, gue menemukan sebongkah benjolan putih.
Terus gue googling doong, hadeeh macem2 nemunya. Bisa jadi tumor, kista apalah. Bikin gue was-was T_T
Keesokannya gue periksa ke klinik gigi di kantor. Ternyata katanya gue impaksi gigi. Alhamdulillah ya Allah bukan macem-macem. Gue disarankan untuk foto rontgen gigi dan atur jadwal untuk operasi. Nah karena gue pikir “yaudahlah yaa impaksi gigi doang, cuekin aja. Toh cuma gitu doang sakitnya”.
Dan ternyata di bulan juli sakit yang sama berulang kembali. Nyeri gigi bengkak dan rasa kaya sariawan. Hadeeh. Kayanya emang harus dioperasi nih, batin gue.
Hasil googling sana-sini, gue memutuskan untuk ke RSKGM UI di Salemba. Why oh why? 1. Itu rumah sakit untuk para residen (mahasiswa spesialis gigi) melakukan praktek 2. Biayanya terjangkau, normalnya untuk tindakan odontectomy (operasi gigi bungsu) harganya 3juta/gigi lhoo. Sebenernya kalo mau gratis, bisa di BPJS sih. Tapiii kalo pake BPJS ribet bolak-balik, antri operasinya bisa hitungan bulan dan gabisa kita yang atur jadwal. 3. Emang terpercaya? coba aja googling “operasi gigi bungsu di RSKGM UI” Udah banyak review pengalaman orang-orang dan alhamdulillah sukses. Dan ternyata pas gue ke RS nya pun pasiennya buanyaaak banget. Berarti terpercaya doong
Lanjut ya, hari selasa tanggal 30 Juli gue berniat periksa setelah sampe kantor. Tapi ternyataaah, jemputan gue terjebak muacet yang luar biasa. Jadi gue pikir daripada absen telat, mending sekalian gue izin ke RS. Turun lah gue di Salemba. Sekitar 1 jam kemudian gue diperiksa sama dokternya.
And the doctor said “Ibu ini impaksi gigi, saya oper ke bedah mulut ya. Mau operasi hari ini?”
Jegeeerrr! Bagai disambar petir ye kan. Langsung ditodong buat operasi gigi alias odontectomy. Yaa berhubung gue ke dokternya sendirian, ya ga berani laah operasi. Hari itu gue dioper ke dokter Ditha yang cantik dan tulisannya bagus, wkwk. Gue dikasih surat pengantar untuk foto rontgen gigi. Katanya kalo udah siap operasi, tinggal dateng aja, registrasi dan bawa hasil foto. Bhaique, operasi tanpa daftar jadwal, warbyazaaa.
Kemudian gue ke ruangan rontgen. Karena gedungnya lagi direnov, jadi agak bingung menemukannya. Soalnya lorong-lorong ga jelas gitu sih. Pokoknya tanya-tanya aja, ntar juga nemu. Hahaha. Butuh waktu 5 menitan untuk proses rontgen dan nunggu hasilnya pun cuma 5 menitan. Mungkin karena sedikit pasien yang mau dirontgen kali yaa.
And the result was so surprising me :
Tumblr media
I have 3 impacted tooth, guys. 
Fotonya kurang keliatan kayanya yaa. Di sebelah kiri ada 2 gigi atas bawah (yg ada huruf L). Dan di sebelah kanan ada satu gigi di bagian bawah. Padahal yang dirasa sakit cuma kiri bawah, ternyata ada 3 yang diam-diam sudah tumbuh. Huhu. Sampe rumah, gue diskusi sama suami, gimana baiknya. 
Akhirnya memutuskan : operasi impaksi gigi besok harinya, dan yang dioperasi sekalian gigi bagian kiri atas-bawah. 
“Operasi-operasi sebelumnya yg ‘lebih berat’ bisa gue lewati, apalagi cuman kek gini kan” batin gue.
---
Keesokan harinya gue sarapan sekenyang-kenyangnya, karena akan menghadapi kenyataan pasca operasi bakal sulit makan. Jam stg 8 berangkat menuju salemba.
Tumblr media
Foto senyum pepsoden dulu sebelum tindakan, wkkwk
Menunggu sekitar 30 menitan, akhirnya nama gue dipanggil jam stg 10. Begitu nama gue dipanggil, gue langsung deg-degan bangeeet. Padahal sebelumnya gue tenang-tenang aja. Sama sekali ga ada perasaan khawatir. 
Sampe di kursi eksekusi, gue kembali berhadapan sama dokter Ditha. Beliau menjelaskan panjang lebar tentang tahapan yg akan dilalui dan resiko terburuknya. Ngeri sih, tapi karena dokternya cantik jadi bawaannya adem aja gitu liatnya~ *ini apa sih cewe kok suka liatin cewe cantik*
Dokternya menjelaskan..
Pencabutan gigi bungsu bagian bawah : resiko terburuknya jika syarafnya ada yg kena kepotong saat tindakan, bisa bikin lidah dan mulut kita kebal. Sampe kapan? Bisa temporer bahkan permanen. T_T
Untuk pencabutan gigi bungsu bagian atas : resiko terburuknya kalo saat tindakan mengenai saluran sinus, saluran sinus di bagian atas bisa luka/berlubang. Dan kalo itu terjadi, sisa makanan dari bmulut bisa masuk ke saluran sinus dan menyumbat. 
Asli pas bagian ngejelasin resiko, gue bawaannya pengen kabur dari situ. Hahaha. 
Tapi, pas gue disuruh menandatangani persetujuan tindakan (patient consent). Di bagian bawahnya tertulis kira-kira begini “ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti. Kesuksesan setiap tindakan adalah sebuah keniscayaan yang tidak terlepas atas izin Allah SWT, Tuhan YME”. Langsung plong hati gue, namanya juga bagian dari ikhtiar untuk penyembuhan, sisanya tinggal tawakal sama Allah. Tinggal banyakin zkikir.
Pas udah mau mulai, ternyata gue dioper ke dokter Irfan. Hmm yaudahlah gapapa. Terus gue juga jadi pindah ke ruang bedah yang dingiiin banget. Gue izin bentar ke dokternya buat ambil jaket, daripada gue kedinginan dan mengganggu jalannya tindakan ye kan.
Tindakan mulai jam 10, gue mulai dibius lokal sekitar 3 ampul. Ketika mulut bagian kiri gue udah kebal, dokter irfan dan asistennya memulai pembedahan gigi bungsu gue dengan mengucap basmallah. Untuk tindakannya, karena gue dalam kondisi sadar, gue bener-bener tau apa yang terjadi saat tindakan. Tapi gausah gue jelasin detail lah ya, daripada kalian membayangkan yang ngga-ngga kan. 
Akhirnya tindakan odontectomy selesai jam 11. Untuk gigi bungsu yg bawah, menghabiskan waktu 45 menit. Karena gigi dewasa yang tumbuh sempurna secara horizontal. Sisa 15 menitnya untuk gigi bungsu yang atas, karena masih gigi muda.
Keluar dari ruangan tindakan, mulut gue masih rada kebas. Jadi gue kesulitan mengontrol mulut gue, jadilah air ludah berisi darah beleber kemana-mana. Hadeeh memalukan. Gue juga langsung disuruh minum obat pereda nyeri, buat jaga-jaga saat biusnya udah habis ga langsung sakit banget. Dan dikasih kertas panduan seperti ini :
Tumblr media
Gue pulang dibonceng suami gue, dengan kondisi ga bisa ngomong sama sekali dan kesulitan pas pake helm, hadeh. Mungkin sepanjang jalan pulang suami gue ngerasa jadi sopir GoSend kali ya. Bonceng barang ga bersuara, wkwk. Sampe rumah, gue ga ngerasa yang sakit banget kok. Gigi dan rahang gue cuma kaya diguncang-guncang, seperti saat tindakan. Rahang jadi kaku dan berat.
Tumblr media
Foto pasca operasi sambil gigit kapas
Here are some things that you should do right away after odontectomy :
1. Gigit terus kain kasa yang diberikan untuk membantu pembekuan darah, ganti tiap 1 jam sekali. 2. Berhubung pasca operasi mulut susah banget dibuka. Siapin deh makanan lunak yg mengenyangkan. Misalnya oatmeal, biskuit regal yg bisa dilumatkan, buah2an yg bisa dijus. Intinya kalian harus tetep makan bergizi supaya bisa minum obat dan recoverynya cepet. 3. Kompres air dingin dan minum air dingin supaya cepet beku pendarahannya. Kalo udah mulai bisa buka tutup mulut, emut (apa sih bahasa bakunya?) es batu aja biar cepet beku. Pokoknya selama masih ada pendarahan, gue minum dingin terus. 4. Langsung bawa tidur aja supaya ga terlalu ngerasain sakitnya 5. Ketika waktunya sholat, baiknya sholat duduk dulu aja supaya ga terlalu banyak nunduk dan bikin darah ngalir lagi. Gue sendiri sholat duduk sampe 3 hari. Krn sampe hari ke 5 pun masih keluar darah sedikit. 6. Hari kedua adalah masa paling bengkak, karena gue masih berdarah jadinya kompres dingin. Tapi kalo kalian udh ga berdarah, kompres hangat aja supaya bengkaknya berkurang 7.Gunakan pasta gigi tanpa deterjen supaya ga perih. Mulai latihan sikat gigi di malam hari pasca operasi. Di awal-awal gue sikat gigi di sebelah kanan aja yang ga sakit. 8. Kalo sikat gigi di awal terasa menyakitkan, kalian bisa bersihin gigi pake kasa yang digulung di jari terus pake pasta gigi. Kaya anak kecil yang baru belajar sikat gigi gitu lho. 9. Kalo udah mulai lancar gerakin mulut, rajin-rajin kumur antiseptik untuk membersihkan sisa makanan dari mulut
Untuk rincian biayanya : 1. Pendaftaran : 20 ribu 2. Rontgen foto panoramic gigi : 65 ribu 3. Cabut gigi : 700rb/ gigi, karena gue 2 gigi jadi 1,4 juta 4. Obat pasca operasi : 300an (lupa) 5. Cabut jaitan 80ribu/gigi. Kebetulan gigi gue yg dijait cuma bagian bawah aja.
Murah kaan, jangan bandingin sama BPJS yg gretongan yaah.
Update pasca operasi :
Tumblr media
Foto hari ketiga pasca operasi, bengkak paling parah di hari kedua. Tapi mungkin karena gue chubby yaa, jadi ga terlalu keliatan bengkak bgt sih
Seminggu pasca operasi : gue udah bisa makan macem-masem kok, bahkan di hari kelima gue makan bakso sama somay pas kondangan, wkwk. Tepat di hari rabu (7 hari pasca op) gue cabut jaitan di RSKGM UI dan kata dokternya udah banyak jaitan yg copot sendiri. Lah ini gue yang terlalu aktif menggerakkan mulut apa gimana ya, hahaha. Katanya gusi gue masih luka, jadi sabar aja ga perlu pake obat apa-apa kok, yang penting rajin kumur. Tapi karena rasanya masih ngilu-ngilu, gue ke klinik gigi yang ada di kantor, dokternya ngasih gue obat kumur merk betadine sama healing gel merknya gengigel.
Minggu kedua pasca operasi : gue kembali ke dokter gigi di kantor, sebenernya mulut gue udah membik, cuma kondisinya masih 70-80% lah. Mulut gue masih ga nyaman untuk mengatup, karena rasanya gusi masih agak bengkak. Dokternya bilang, luka jaitannya baik-baik aja. Akan tetapi karena pas operasi gusi gue dicongkel sebagian, makanya masih ada celah alias socket yang masih terbuka. Dan itu bisa menutup minimal 1 bulan pasca operasi, jadi harus sabar aja. Makan juga diusahakan masih ke sebelah kanan dulu (sisi lain yang ga dioperasi). Sama dkternya gue dikasih obat kumur merk Minosep, yang ini rasanya manis-manis gitu, hehee.
Minggu ketiga pasca operasi : mulut udah jauh lebih nyaman, 95% laah. Every wound need time to heal, right? Jadi insya Allah setelah ini kondisinya akan jauh lebih baik. Buat kalian yang mau operasi juga, walaupun udah ngerasa nyaman sama mulutnya, gue sarankan untuk membatasi makan yang keras-keras dulu. Kasian gigi sama pencernaannya, karena mulut kita masih belum bisa bekerja optimal. Bisa ngaruh ke BAB yang keras juga, wkwkwk pengalaman gue nih soalnya.
So buat kalian yang mau dioperasi, jangan takut. Bismillah, banyakin doa dan zikir. Namanya juga ikhtiar untuk menyembuhkan diri. Soalnya semakin didiamkan, giginya makin tua dan susah buat dicabut. Semoga sehat selalu yaa kitaa ❤️
1 note · View note
syukilalala · 6 years
Text
Dua garis samar
Setiap pasangan yang telah menikah pasti mendambakan keturunan yang baik di semua aspek, yang menjadi qurrata ‘ayun dan wasilah bagi orangtua. Menginjak usia pernikahan kami yang 'baru’ 10 bulan, tentu kami mulai dilanda was-was. Pertanyaan “gimana udah isi belom?” udah sering banget kami dengar. Tapi alhamdulillah setiap ada yang nanya, kami jawabnya “doain yaa”.
Bulan januari ini, menurut aplikasi my calendar gue seharusnya memasuki periode haid di tanggal 23. Waktu itu badan gue udah mulai pegel-pegel, keram perut, ya PMS seperti biasanya. Tapi 6 hari lewat dari jadwal, gue ga kunjung haid. Gue rencana mau testpack kalo udh telat 7 hari. Daripada kecewa lagi kaya periode sebelumnya. Turn out, hari ke 7 di pagi hari gue berdarah. Yaudah, berarti gue cuma telat haid aja.
Tapi 2 hari berikutnya, cuma keluar flek. Badan pun sakit terus-terusan. Padahal biasanya, badan gue udah normal lagi di haid hari kedua. Jumat pagi pun gue mengurungkan niat untuk senam, gue takutnya ada apa-apa. Disaranin sama temen kantor untuk testpack aja. Okay, jumat sore sepulang kerja gue tes. Hasilnya dua garis samar. Gue bingung saat itu. Gue seneng banget kalo ternyata gue hamil, tapi... kok gini?
Abis magrib, gue dan suami memutuskan untuk ke bidan terdekat. Ternyata kalo mau USG di situ, baru bisa sabtu sore. Akhirnya untuk pemeriksaan awal, gue cuma diperiksa pake testpack juga. Hasilnya sama, dua garis samar.
Sabtu pagi gue masih sempet kondangan. Dan pas di kondangan, gue ngerasa kayanya berdarah lagi. Badan, pinggang, punggung dan panggul rasanya sakiit banget. Jadinya gue ga lama- lama kondangannya, minta suami buat segera pulang. Pas sampe rumah, gue periksa ternyata gue bener berdarah. Gue takut banget saat itu. Am I pregnant? But why I bleed?
Gue berusaha menenangkan diri. Karena ntar sore kan bakalan periksa. Tapi ternyata, gue dikasih info kalo dokternya batal praktek di sore ini. Gue dan suami langsung gercep cari klinik yang ada dokter spesialis kandungan dan bisa langsung USG. Sabtu sore itu kita muter-muter sampe akhirnya dapet di klinik di daerah ciracas. Itupun nunggu sampe jam setengah 10 karena dokternya lagi operasi.
Saatnya gue diperiksa. Setelah menjelaskan kronologi, gue pun di USG TV. Dokternya bilang “ibu, ibu sebenernya hamil.. tapi janinnya ga berkembang” Dokternya bilang sambil ngeliatin layar USGnya. Rasanya kaya langsung kosong isi kepala gue.
Pas udah duduk di depan meja dokternya. Suami cuma nanya 
“terus tindakannya apa?”.
“Harus dikuret, tapi ga bisa di sini”
Gue dan suami bengong. Sampe dokternya bilang “ada yang mau ditanyakan?”
“Itu.. ng.. penyebabnya apa?” Gue berusaha nyusun kata-kata sambil merapikan kepingan pikiran yang ada di kepala gue.
“Ya biasanya kalo kaya gini, karena janinnya memang sudah cacat dan ga bisa berkembang. Yaa belum milik dan rejekinya ibu dan bapak”
“ Itu nanti pengaruh ga untuk berikutnya?” Suami menimpali
“ Ngga kok, asalkan dibersihkan. Ini kehamilan pertama ya? Yang penting jangan patah semangat. Selama masih menstruasi, ibu dan bapak masih bisa punya anak. Jangan patah semangat ya”
Dokternya paham kita sekalut itu.
Tumblr media
Hasil USG
Mulai dari keluar klinik, perjalanan menuju rumah, hingga sampe di rumah, air mata gue ga berenti keluar. It’s my first pregnancy, and I lose it. 
Gue bingung, gue ngapain sampe bisa kaya gini, seandainya gue bisa jaga diri baik-baik, dan perasaan menyalahkan diri lainnya. Suami berusaha menenangkan gue. Di saat gue udah lumayan tenang. Ternyata suami yang gantian nangis, gue pun jadi makin nangis. Kita nangis berdua. Malam itu jadi malam minggu kelabu buat kita. Dan semoga jadi malam minggu kelabu yang pertama dan terakhir.
Hari minggu gue ke faskes tk.1 untuk minta rujukan ke RS. Gue pengennya sih segera ditindak, daripada berlama-lama. Jadinya gue minta dirujuk ke RS yang ada praktek dokter kandunga di hari minggu. Dirujuklah gue ke RSIA Restu Kasih. Sampe di sana, gue udah bolak- balik ambil antrian dll, ternyata dokternya ga praktek. Dokternya cuti sampe hari rabu. Lah kenapa pihak RSnya ga ngasih tau? Kalo tau dari awal ga buka praktek, gue ga perlu bolak-balik ambil nomer antrian. Dan yang ngasih info ke kita ga pake ucapan 'maaf’, ga ngerasa bersalah banget membiarkan pasien nunggu lama. Emang makin diuji kesabaran kalo pake BPJS, gue pikir.
Tapi ternyata nggak, emang RS nya aja yang pelayanannya ga bagus. Dokter praktek datangnya telat banget. Suster dan pegawainya pada berwajah ketus, nanggepin pasien udah kaya musuh. Dan perlakuan ini ga cuma buat ke pasien BPJS aja, ke pasien bayar biasa pun kaya gitu.
Hari senin gue baru konsul ke dokter kandungan, dan dijadwalkan kuretase di hari selasa.
Ini adalah bagian terparah dari pelayanan RSIA Restu Kasih. Gue disuruh puasa dari jam 12 malam, karena katanya akan ditindak jam 8 pagi. Disuruh datang jam 7. Gue nyampe di RS jam 7.30, tapi gue yakin sih gue belom telat. Dan ternyata, pas gue dateng para pegawainya masih pada beresin meja pelayanan doong. Ajaib kaan?! Akhirnya jam setengah 11 gue dipanggil untuk masuk ruang tindakan. Dokternya datang jam 2 an. Dan gue baru bener-bener ditindak jam 4 sore!! Karena gue udah masuk ruang tindakan dari jam setengah 11, keluarga gue panik. Ya wajar pada panik, soalnya masuk dair jam setengah 11 dan sampe jam 4 keluarga gue belom dapet kabar apa-apa tentang tindakan gue. Emak gue nangis-nangis di perjalanan.. So, gue sangat ga merekomendasikan kalian untuk ke RS ini.
Di ruang tindakan, gue bareng-bareng sama pasien yang mau melahirkan lhoo. Disana gue dikasih minum obat peluruh yang bikin perut gue ga karuan. Gue jadi ikutan teriak-teriak kaya ibu-ibu yang mau melahirkan di bed lainnya. Saking kelamaan nunggu untuk tindakan, yang tadinya gue grogi banget, sampe bosen nungguin dan pengennya cepet-cepet ditindak aja supaya semuanya selesai.
Suami gue dipanggil sekitar jam setengah 5 sore. Dia bantuin gue ganti baju. Pas ganti baju, gue rasanya mau pingsan banget karena saking lemesnya. Ya secara gue puasa dari jam 12 malem dan gue kan berdarah terus-terusan. Setengah sadar, gue disuapin makanan. Dan perlahan kondisi gue pulih. Gue nginep semalem di RS ini. Rabu siangnya udah pulang ke rumah. 
Sekarang kondisinya gimana? Pas lagi nulis blog ini, alhamdulillah gue udah baikan. Gue udah bisa ketawa dan becanda seperti sebelumnya. Cuma emang belom bisa banyak beraktivitas, kalo banyak gerak gue masih ada pendarahan dikit. Sholat pun gue masih duduk, karena kalo sholat biasa, darahnya masih suka keluar. Insya Allah senin ini mulai masuk kantor. 
Mohon doanya juga ya semoga bisa segera sembuh total. Semoga Allah memberikan kesabaran, kekuatan dan keikhlasan bagi kami menghadapi ujian ini. Semoga ujian yang kami hadapi menjadi penggugur dosa dan dibalik ini semua Allah menyiapkan kado terindah bagi kami berupa keturunan yang sehat dan sholeh/sholehah. Aamiin yaa Rabbal’alamin..
3 notes · View notes
syukilalala · 6 years
Text
Honeymoon
Kayanya hidup gue banyak dramanya deh. Ga nikahan, ga honeymoon, ada aja kebodohannya. Tapi kali ini kebodohannya bersama suami yaa, ga cuma sendiri. Jadi gue beli paket penerbangan + hotel selama di Singapore. Berangkat tgl 5 April naik scoot, boarding jam 11. Kita udah plan berangkat dari rumah jam 8, tapi kita malah wira-wiri, dll malah berangkat dari rumah jam 9an lewat. Kita naik go-car sampe kp.rambutan. Pas udah di mobil, gue baru inget makanan yang udah sengaja dibeli pas wira-wiri buat makan siang, malah ketinggalan! Kan geblek!
Terus sampe kampung rambutan kita lanjut naik damri. Pas di damri ini kita baru ngeh kok kayanya kita kesiangan ya, damri pun baru jalan jam 10an. Gue udh mulai resah, suami berusaha menenangkan gue. Disuruh berdoa supaya jalanan lancar dan sampe tepat waktu. Dan ternyata, jalanannya macet paraaah! Di jalan, kita udah diem-dieman aja. Karena kesel sama diri sendiri masing-masing. Bener aja sampe di terminal 3 udah jam 11. Kita lari-larian kaya adegan AADC. Pas sampe desk check in scoot, kita udah ga diterima lagi. Soalnya udah telat 20 menit. Sebenernya pesawatnya belum terbang, tapi udah gaboleh boarding lagi huhuhu. Kita berdua pun lemes, selain karena kenyataan kita ketinggalan pesawat, juga karena lelah lari-lari. Ditimbang-timbang, kalo kita ga jalan ke spore, kita rugi lebih banyak. Soalnya udah pesen paket hotel+penginapan dan udah beli semua tiket permainan di sana. Jadinya kita pesen tiket lagi di hari yang sama, jam 4 sore. Untungnya masih bisa alhamdulillah :’)
Selepas beli tiket ulang itu kita sama-sama ngumpulin mood lagi. Karena kita udah emosi ditambah lagi beli tiket lagi kan ga kecil juga biayanya. Kita duduk diem dan setelah itu kita ngobrol baik-baik untuk mengembalikan mood. Kalo marah-marah mah namanya bukan honeymoon. Secaraa tujuannya honeymoon untuk membangun komunikasi pengantin baru ye gaa. And then kita menuju terminal 2, karena kita ganti flight naik lion air. Hikmahnya adalah dengan pindah terminal, kita jadi nyobain naik skytrain ahaha.
Tumblr media
Day-1
Sebenernya kalo di itinerary, day 1 itu gue ke art museum, tapi ternyata sampe di singapore aja udah jam 7 malem. Mana kita masih kelimpungan beradaptasi sama suasana di sana. Di singapore itu petugasnya pada jutek. Emang karena papan informasi udah banyak terpampang sih. Jadi kita kaya disuruh baca yang bener, gausah nanya-nanya. Ya bener juga sih. Karena singapore kan negara destinasi wisata. Kalo sebentar2 pada nanya, harus nyediain berapa banyak petugas coba?
Pengalaman pertama naik MRT disini bikin kita terkaget-kaget sama budaya mereka yang serba cepat dan Hi-Tech. Ada semacam peraturan tak tertulis kalo naik eskalator dan cuma diem berdiri aja, berdirilah di sebelah kiri. Kalo mau naik eskalator sambil jalan karena pengen cepet, ya di sebelah kanan. Jadi kalo ada yang berdiri diam di sisi kanan eskalator, pasti akan ditegur sama yang lagi buru-buru.
Kita beli EZ-Link di stasiun changi, kartu ini bisa dipake untuk naik MRT,LRT dan bus. Sebenernya kaka ipar gue ngasih kartu EZ-Link yang dia pake tahun 2013, ternyata masih ada saldonya $11 mayan banget kaan? Tapi kartunya udah expired! Kalo mau tanya2 lebih lanjut atau ngurus perpindahan saldo, gue harus ke bagian atas. Males banget, udah keburu malem dan capek juga sih soalnya. Untungnya hotel yg kita booked itu lokasinya strategis banget, di daerah little india, deket sama stasiun Farrer Park MRT & Mustafa Centre. Dengan kondisi yang super lelah, kita cuma pengen cepet sampe di hotel.
Tapiiii, pas sampe depan hotel, kita udah curiga nih. Kok kecil banget lobynya. Eh pas mas masuk kamar, makin shock ternyata kamarnya keciiiil banget! Wakaka. Itu buat jalan aja susah. Sholat pun harus gantian, gabisa berjamaah. Yaudahlah yaa. Emang keutamaan hotel ini lokasinya yg super strategis deh! Deket sama mustafa centre, jadi abis leyeh-leyeh bentar, kita langsung cari makan di sana. Cari makanan halal di singapore itu gampang2 susah. Kita cuma memgandalkan makanan india, karena banyak banget resto india disini dan masakan mereka ga pake B1 & B2. Hasil dari browsing, gue makan di CMK 2001. Tempat makan india pinggir jalan, dan bener aja ruame beneer! Suami beli nasi lemak $5 dan gue beli nasi briyani $8 dan air mineral $1,5. Rasanya? Nasi lemak pesenan suami, isinya nasi (uduk tapi rasanya hambar), ayam goreng (kering dan kecil), ikan teri + kacang, setengah potong telur rebus. Rasanya B bangeeeet. 
Tumblr media
Nasi briyani + chicken curry pesenan gue pertamanya enak, karena kangen banget makan nasi briyani. Terus lama-lama kok rasanya strong bangeeet! Segala bumbu dapur dimasukin ke situ deh kayanya. Untuk makanan dengan rasa yang kaya begitu, resto ini terlalu mahal sih. Pas mau bayar, ternyata pake mesin uang eletronik gitu. Gileee gawl banget! Padahal tempat makan pinggir jalan gitu lhoo.
Alhasil karena kebodohan kami, hari pertama cuma dipake buat sampe hotel & makan malam.
Day-2
Di hari ke-2 kita memulai aktivitas dengan sarapan pake SUPER BUBUR! + ENERGEN! Nyahaha. Jadi sebelum berangkat ke singapore, kita udah beli segala jenis makanan instan. Takutnya kita susah/ga cocok sama makanannya atau takut kehabisan dolar. Wkwk. Jadi cara mensiasatinya adalah dengan sarapan pagi menggunakan makanan instan, doh! Lagian juga lucunya di sana itu, jamnya ngikut WITA. Sejam lebih dulu daripada jakarta. Jd subuhnya jam 6 pagi,which is itu belom ada matahari, kaya masih jam 5 pagi. Jadi gue sama suami sih berasumsi kalo mereka salah menentukan time zone. Secaraa, Aceh yg lokasinya lebih barat aja masih masuk WIB.
Okay, itinerary hari ini adalah ke sentosa island dan gardens by the bay. Lokasi mereka tuh berjauhan. Jd sebenernya lebih tepat kalo itinerarynya ke art science museum & gardens by the bay, karena lokasinya sama-sama di Marina Bay. Nah ini terjadi karena kebodohan gue di hari pertama. Harusnya di hari pertama gue ke art science museum. Karena mikirnya sampe di Singapore bakal agak sore, jadi kalo pergi ke 1 wahana indoor aja, bisa laah. Ga makan energi. Tapi ternyata, yah.. Nah semua tiket udh gue beli, dengan milih tanggal sesuai itinerary awal. Gue takutnya kalo ga sesuai sama jadwal yg gue pesen di traveloka, gabisa dipake. Makanya gue udh rela aja klo ternyata tiket gue ke art science gabisa dipake..
Sentosa Island
Jam 7 lewat kita udah keluar hotel (yang ternyata masih kaya jam 6 pagi) menuju ke Farrer Park MRT. Jalanan masih sepiii banget. Tapi ternyata pas di stasiun, lumayan rame. Yaiyalah hari kerja juga keleuus. Oia I suggest you to make itinerary selama di singapore karena banyak bgt tempat yg bisa didatangi. Terus kalian bisa pake web gothere.sg untuk membantu kalian menemukan jalur perjalanan. Menuju ke sentosa island, kita turun di harbourfront terus masuk ke VivoCity Mall. Naik ke lantai 3, terus naik sentosa express line deh menuju sentosa island. Karena tujuan pertama gue adalah main skyline & luge, gue turun di Beach Station. Ternyata di sana pun masih sepi, semua wahana baru mulai beroperasi jam 10 pagi. Yaudah kita jalan-jalan muterin lokasi di situ aja dulu. 
Tumblr media
Skyline! You can see Singapore over the sky
Nah abis main skyline, kita ke wahana Luge nya jam 10 lewat, pas mau main ternyata udah antri panjang di Luge nya huhuu. Gue beli paket yg 2 kali main, karena di gambarnya mereka punya 3 track berbeda. Eh ternyata track yg beroperasi cuma 1 aja. Jdnya bosen banget main yg sama. 
Tumblr media
Luge Track
Oiya, tempat sholat ada di Beach Station ini, di bagian basement ada (multifaith) prayer room. Abis sholat + makan kita sempetin main ke waterfront station, tempatnya universal studio. Di sini foto doang kok, tiketnya mihil soalnya wkwk. Di sini ada candylicious juga yg tempatnya gemaayy bgtt! Abis itu baru deh kita ke marina bay.
Tumblr media
Berdasar link ini, gue dsuruh naik bus menuju ke marina bay. Nah nyari busnya ini berabe bangeeet! Bolak balik naik turun jembatan layang buat nyari terminal busnya. Mana nanya penjaga toko dia juga ga ngerti, hadeeh! Akhirnya sih nemu juga itu busnya. Bus kota di sini rapih banget! Bayarnya pun pake EZ-Link. Tapi ternyata dia ga berenti di setiap terminal, kita celingukan gimana cara berhentiin busnya. Ternyata harus pencet tombol merah yg ada di pegangan dekat kursi, wkwk norak!
Ternyata kalo pake web, kita otomatis diarahkan ke the shortest & cheapest route. Makanya diarahkan naik bis. Padahal sebenernya bisa aja naik MRT dari VivoCity Mall tadi. Jadi saran gue, kalo ga mau ribet ya download MRT route aja jadi bisa naik MRT ke tujuannya. Tapi gapapa sih, jadi ada pengalaman naik bus kota di Singapore juga :)
Marina Bay
Sampe di gardens by the bay, kita ke flower dome dulu. Tempatnya cantiik banget, yaiyalah namanya juga taman bunga. Bedanya, mungkin karena Singapore itu negara yg sumber daya alamnya sangat terbatas, makanya dibuatlah taman bunga dengan konsep indoor di dalam rumah kaca. Jadi kalo yang mau melihat bunga-bunga tanpa kepanasan, harus banget kesini. Di sini dingiin, meskipun lagi banyaaak banget pengunjung. Dan kita ke sini pas lagi Japan Fest, jadi banyak bunga sakura dan festival kebudayaan & kuliner jepang. Kalo gue perginya pertengahan mei, gue bisa lihat festival bunga tulip dari belanda, huhuhu.
Tumblr media
Abis itu kita ke cloud forest, lokasinya cuma sebrang-sebrangan kok. Kalo yang ini, konsepnya hutan indoor juga. Banyak pepohonan dan yang paling cantik adalah air terjunnya!!
Kalo kata suami, “Jauh-jauh ke sini cuma liat air terjun aja kamu seneng banget. Di bogor juga banyak keleus!” Wkwk.
Tumblr media
Sebenernya gue pengen banget liat air terjunnya pas malam hari, tapi karena kita udah muterin sesuai jalur, kita diarahkan ke pintu keluar. Pas nyoba balik arah lagi, malah nyasar entah kemana, jadilah pasrah huhu. Habis itu kita ngelurusin kaki yang super pegel di selasar bagian atas. Disini keliatan singapore dari atas, cantiik dengan lampu yang berkelap-kelip.
Abis itu kita mau balik, jarak gardens by the bay ke stasiun kan jauh ya. Jadi kita jalannya nyantai aja, pun ternyata pas jalan balik kita malah terhibur sama supertree yang kece bangeeet! Selesai foto2 kita lanjut jalan lagi menuju stasiun, sebelumnya kita melipir dulu cari toilet buat ngisi air minum (di water tap lho yaa maksudnya). Eh malah ternyata kita disuguhi lagi sama light perform super tree yang kita lihat di jembatan (entah apa nama jembatannya), cantiik banget. Opening show pake musik harry potter and suddenly makes me recall of my teenage memory with my (alm.) cousin. God bless you dear.
Sampe di hotel, kita udah mager & cuapeeek banget buat cari makan malem. Jadinya kita makan energen + mie gelas buat makan malam, bakuat perut!!
Day 3
Malemnya kan kita cuma makan malem pake mie gelas + energen, guess what? Sarapan pagi ini pun pake menu yg sama! Nah itinerary hari ini adalah ke patung merlion (yang katanya harus foto disini biar sah pergi ke singapore, lol), belanja oleh-oleh di bugis street, haji lane, dan art science museum.
Patung Merlion
Menuju ke patung merlion, sekali lagi kita kudu jalan kaki mayan jauh setelah sampe di Raffless City Station (karena kita gatau lokasi persis sih). Kita melewati Singapore River yang kece dan adem banget. Berhubung singapore itu negaranya ketat bgt sama peraturan, jadi kita liat-liat kondisi pas di sini. Ternyata banyak yang makan, ngerokok, olahraga, dll. Fix, ini namanya public area, jadi kita bisa makan pancake dulu deh yang td dibeli di stasiun, wkwk. Sampe di patung merlion, ternyata ruameeee banget. Dan patungnya ya ga gede-gede amat kok. Mana udah kesiangan, jadi mau foto pun backlight meluluu. Nah di sini entah kenapa kita malah berantem, huhu. Mungkin gegara capek, panas dan ga sesuai ekspektasi kali yaa. Jadi gue ga sengaja ngomong ke suami pake nada tinggi, terus dia jadi kepancing emosi juga huhuu. Itu gue langsung sedih banget dan nyesel.
Habis itu kita cus ke bugis street. Pas banget sampe di depannya, ada yang jual minuman jus murah meriah cuma $1 aja, walaupun emang encer banget sih tapi ya mayan laah untuk menghapus dahaga dan emosi. Terus lanjutlah kita belanja ini itu. Gue beli kaos, gantungan kunci dan segala jenis coklat dah. Pas udah sampe rumah dan mencicipi coklatnya, yg ter-joss adalah coklat happy hippo dari kinderjoy! Beli $10 dapet 4 pack, dengan 1 pack isinya 5pcs. Jadi kalo diitung2 harga 1 pc nya 5000, mihil pisan!! Tapi enyaaaak bgt, huhu. Nyesel beli sedikit doang!
Bugis Street 
Nah di bugis street ini kita galau, mau cari makan siang. Kebanyakan yg jual makanan pinggir jalan ya chinese food gitu, gue ga yakin. Kalaupun ada makanan melayu, ya nasi lemak, dan suami udah males duluan karena keinget waktu makan nasi lemak di CMY2001. Dan setelah menyusuri jalanan di sekitar bugis street, kita melipir di Popeyes. Yep, fried chicken resto again! Tp mau gimana lagi dah. Di sini pesennya pake mesin gitu, gue ga ngerti, blas! Suami apalagi, wkwk. Pertamanya gue nanya dulu ke petugas restonya, tapi jawabnya cuek gitu, kaya gamau bantuin gue. Terpaksalah gue mengoperasikan mesinnya sendiri, terus karena stuck kok pesenannya ga bisa2, akhirnya minta tolong lah gue ke customer. Suprisingly, mas-masnya baik banget. Jadi gue itu stuck orderannya gegara belom milih side dish & drink nya. Yelaah. Gue udh keburu fokus ke tombol ‘pay cash’.
Terus ada lagi kejadian lucu di resto ini. Mas suami nanya ke petugas kebersihan, which is petugasnya itu nenek-nenek tua (yekali nenek-nenek muda) dimana lokasi cuci tangan. Si nenek lagi sambil bersihin kaca, cuma jawab 'outside!’ dengan super ketus dan tanpa menoleh sedikitpun ke muka suami gue. Kan asem. Gue ketawain aja dia wkwkwk.
Sebelum makan tuh gue pengen beli es potong bugis street yang katanya heitz, tapi kok ga ada yaa. Huhu. Udah gitu, niatnya habis maksi tuh kita mau cari spot foto kece di Haji Lane, tapi udah terlanjur siang banget. Kita harus balik dulu ke hotel buat naro belanjaan, sholat terus lanjut ke art science museum, takutnya kesorean kan. Jadi gagal deh punya foto kece di haji lane, hiks.
Marina Bay
Habis beberes barang belanjaan & sholat di hotel, kita cus menuju marina bay lagi. Tapi kali ini gue naik MRT, males naik bus soalnya ribet cari terminalnya wkwk. Ternyata lokasi art science museum itu adanya di Marina Bay Mall, yang bentuk bangunannya kalo dari luar kaya bunga teratai. Isi mallnya ini barang-barang & resto Hi-Class, mau cari makan pun ngeri liat price listnya duluan. Jadilah kita nahan laper cuma mengandalkan snack yang dibawa :’(
Gue tergiur main ke art science museum karena liat foto temen-temen gue yg foto kece dengan backdrop lampu-lampu gitu. Pas masuk ke museumnya, ternyataaa isinya kebanyakan keluarga yang bawa anak-anak gitu! Wkwkwk. Tempatnya itu emg playground banget. Ada perosotan yang lampunya otomatis ngikutin badan kita pas di papan luncur, tembok yang disentuh akan muncul hologram binatang. Ya Fun-Tech gitu lah, wkwk. Kacau banget! Ya tapi ada beberapa spot foto kece kok di sini. Wkwkk
Tumblr media
Selesai main di museum, kita mau nungguin laser show yang perform jam 8 malem. Ya kita jalan-jalan muterin mall sampe pegel dan nahan laper. Terus duduk di public area mall sampe bikin masuk angin. Suami bahkan udh berkali-kali tertidur nunggu sampe jam 8 malem. Eh udah sampe jam 8 lewat pun belom ada tanda-tanda laser shownya muncul. Gue mikirnya kan di singapore tuh apa-apa on time ya, jadi kalo udh telat 15 menit kayanya ga wajar deh. Kayanya emang lagi ga ada show malem itu. Akhirnya karena udah capek banget, yaudah kita pulang tanpa melihat laser show. Kecewaaaa!
After that, kita menuju hotel dengan perut yang masih kerucukan. Kali ini harus makan malem pake nasi! Sampe di stasiun dekat hotel, kita melipir dulu ke mustafa centre buat cari makan. Kita beli dulu air mineral 1 liter, ternyata harganya $1,5 ajaa! Hepii. Dan ga jauh, kita ngeliat ada tulisan gede “ $10 for 32” itu harga gantungan kunci mirip kaya yang kita beli di bugis street! Dan yg gue beli di bugis harganya $10 for 24! Kamvreeett! Oke lanjut cari makan, kita ngeliat kedai pinggir jalan yang ruameee banget, namanya Mustafa Cafe. Pas diliat menunya, yaa standar laah. Ada nasi lemak, biryani, tandoori, dll. Harganya lebih murah dari CMY 2001 yg kita beli di hari pertama. Antriannya lumayan jg, tapi yaudahlah. Gue pesen nasi lemak (again) dan shumay (iyee, somay gorengg). Tanpa ba-bi-bu sesampainya di hotel, kita langsung ngemper gelar makanan yg udah dibeli. Rasanya? ENDEUS PISAAAAN!!!! Duh nyesel bangeeet kenapa di malam terakhir kita malah baru nemu tempat makan yg enak & murah kaya gini ya Allah :’(
Pokoknya saran gue mah ya, kalo lo mau beli apa-apa mending lo cari di mustafa centre dulu aja. Masuk-masuk agak kedalem, jadi dapet yang harga lebih murah. You can get anything here! Kaya jatinegara gitu lah, mirip-mirip. Cuman isinya 90% orang india wkwk.
Day-4
Haaah ini mah udah tinggal pulang doang ke jakarta, hiks. Tapi happy sih, soalnya selama di singapore ini kita bener-bener terkuras energinya, jalan kaki berkilo-kilo. Mana sempet mesra-mesraan selama di sana. Makanya gue nyebutnya ke singapore mah bukan honeymoon, tapi jejalan sama partner halal, wkwk.
Nah karena kita udah pinter nih ceritanya, gamau mengulang kebodohan yang sama kaya keberangkatan. Kita berangkat menuju bandara jam setengah 7. Padahal flight masih jam 11.40. Ya bodo amat lah, lagian gue juga mau jejalan di Changi, katanya sih banyak attraction places. Oia hari itu MRT yang jalur menuju ke Changi lagi maintenance, jadi baru akan beroperasi lagi jam 8 pagi. Wadoh kita bingung  kan.
Eh ternyata, perjalanan kita diganti sama shuttle bus gitu. Jadi pagi-pagi pun tetep bisa ke airport dengan transportasi umum. Salut sih gue sama pemerintah singapore! Sampe di changi, gue nyariin sunflower garden. Terus suami udah udah keburu bete karena kita muter-muter ga jelas. Yaudah deh akhirnya kita masuk ke terminal yang buat boarding. Ternyataaa, ya emang kita harus masuk dulu ke terminal 3 ke boarding gate nya baru nemu itu taman matahari nya. Keceeh, tapi ternyata kecil doang. Di lounge sini banyak backpacker yang pada tiduran pake sleeping bag kok, ahahaa. Yaudah karena kita takut ketinggalan pesawat (lagi) jadilah kita ga berlama-lama di taman matahari ini. Dan setelah itu, ya naik pesawat dan sampai dengan selamat, alhamdulillah!
Sepanjang perjalanan suami berkali-kali nanya 'habis ini kita jalan kemana lagi?’ eaaa tumben banget ini laki aneee. Padahal doi sebenernya orangnya males banget jalan-jalan lhoo, hihi. Hayuk kita nabung lagi!
0 notes
syukilalala · 6 years
Text
Review vendor
Sesuai janji gue di tulisan sebelumnya, gue akan mereview semua vendor yang gue pake selama acara pernikahan. Yuk lah tanpa basa-basi, langsung aja!
1. Lily Wedding (8/10) Ini WO yang gue pake untuk katering, dekor, make up & dokumentasi. Gue dapet rekomendasinya dari Ka Desi yang 2016 kemarin pake dia. Overall gue suka banget sama semua performnya cuman ada beberapa point yang gue rasa masih kurang. Mbak Tia selaku management nya baik & ramah banget. Waktu itu gue mau test food, nah gue mintanya dadakan sebelum balik gorontalo. Ternyata dia lagi ga ada event nikahan yang bisa didatengin buat test food. Yaudahlah, nanti pas ke jakarta lg gue bisa lah palingan. Eh taunya beberapa jam kemudian dia WA kalo masih ada sisa makanan (bukan di event nikah kayanya) dan makanannya di Go-send dong, jadi gue ga perlu dateng, baik banget dah. Nah untuk review, gue pisah satu persatu yaa..
Katering (9/10) Untuk makanan gue pesennya cuma menu prasmanan aja. Menu gubukan gue bawa sendiri & ada alhamdulillah ada tetangga yang endorse 1 menu gubukan. Nah biasanya tuh, WO gamau kalo kaya gini, customer dikenain charge. Ini enggak sama sekali! Malahan gue disediain stall gubukan kosong buat ngisi makanannya. Rasa makanannya enaak semuaaa, gurame asam manisnya sih yang favorit gue! Tapi semua makanannya enak. Dagingnya aja empuk banget (which gue paling males makan daging karena biasanya daging tuh alot nyebelin gitu). Tamu yang dateng juga puas sama makanannya. Selese acara pun gue masih bisa bungkus bangeeet. Karena sisanya buanyaaaakk bangeeet.
Dekorasi (8/10) Sejujurnya gue shock (dalam arti positif) pas gue liat ternyata tampilan dekor venue gue kaya gini. Karena pada awalnya tuh konsep acara gue tuh cuma akad nikah + salam-salaman doang, jd cuman pake backdrop. Eh taunyaaa, emang didekor kaya orang nikah pada umumnya. Tema pinkish rustic indoor ala-ala gitu deh. Jadi ya gue sukaak. Tapi ada sih yang kurang, papan selamat datang salah nulis nama gue dan suami dooong,zzzz. Padahal udah berkali-kali ngingetin
Tumblr media
Dokumentasi (8/10) Nah ini juga da bezttt! Rekanan dokumentasinya adalah Aren Photography. Mas Rian yang jadi lead nya. Baru kali ini gue liat petugas dokumentasi di acara nikahan tuh mau ngatur urutan tamu yang mau berfoto. Biasanya ya lepas tangan aja, tugasnya cuman foto, urusan ngatur2 tamu tuh ya dari pihak keluarga mempelai. Dia bener-bener baik & ramah banget. Tamu & keluarga yang dateng pun bilang hal yang sama. Mas rian sabar nungguin gue kelar make up (karena gue telat) buat take cinematic clip. Outputnya pun (hasil foto album, DVD dan kanvas) mas rian nya sendiri yang nganterin, pdhl bisa aja pake Go-Send. Dia pengen mastiin kalo hasilnya ga ada yang salah & customernya puas, masya Allah :’) Fyi, sebenernya paket gue ini tadinya ga sama cinematic clip, jadi gue cuma request ke masnya buat take video cinematic aja, nanti gue yang ngedit sendiri. Eh taunya dibikinin dooong! Dapet bonus, alhamdulillah :’)
Make up & attire (7,5/10) Nah di bagian ini nih yang bikin nilainya jd tercoreng. Kalo ini udah cuco, nilai reviewnya pasti 9,9 (karena kesempurnaan hanya milik Allah). Jadi petugas make up cuma ada 2 orang. Mbak puri yang make up pengantin perempuan, dan satu ibu-ibu galak yang make up keluarga gue. Hasil make up mbak puri keceee banget, natural dan gue jadi punya tulang hidung! Wkwk. Pokoknya kalo sama mbak puri cincay banget lah, kece, and she’ll do make up as your request.
Nah problemnya adalah si ibu-ibu galak yang make up keluarga gue. Bayangin aja yaa, masa nyokap gue sama mertua diomel-omelin karena request supaya make up nya gausah menor. Ya namanya ibu-ibu kan udah males ya dandan heboh gitu. Terus lagi untuk yang laki-laki ga diurusin pakaiannya. Jadi pada nyari-nyari & masang kainnya sendiri dong. Ditambah lagi kancing baju pengantin laki-laki sama MC pada ilang!! Parah kaaan? Ya gue jg sih yang kurang teliti periksa satu-persatu pakaiannya waktu final check di galerinya. Cuma kan harusnya dr pihak Lily juga telaten ngurus koleksi bajunya. Ini gue udah complain ke Mbak Tia sih, ya kritikan membangun juga kan.
Tumblr media
2. Henna (8/10) Awalnya gue emang pengen pake henna putih yang lg kekinian, cantik banget gitu kan. Terus pas gue tanya2, ternyata mahal bangeet! Gue pun mengurungkan niat, jadinya gue cuma beli sarung tangan putih pengganti henna. H-14 ka yayu nawarin mau ngasih kado berupa endorse henna pas acara nikah, masya Allah rejeki bangeet! Dan tau ga, sarung tangan yg gue beli online pun barangnya ilang keselip entah kemana sampe sekarang pun ga ketemu. Jadi emang rejeki banget! Yang nge-henna ini orang arab gorontalo, namanya Ka Nusy, dia temen satu kampusnya ka yayu yg sekarang tinggal di bekasi. Hasilnya kece bangeet, suka deh pokoknyaa
Tumblr media
3. Masjid Siti Rawani Jatiasih (5/10) Duh gue sangat ga merekomendasikan lokasi ini buat acara nikah! Soalnya pengurusnya matre paraaaahhh. Nyari objekan mulu! Sering banget nanyain “pembicara & qori nya udah ada? Anak saya bisa”atau “saya bisa bantu ngurusin ke penghulunya”.
Belom lagi insiden H-1 yang jadwalnya bentrok sama acara gue, kaya mau cari duit banget gitu. Yang penting ada yg sewa dan gue dapet duit, udah. Petugas sound systemnya ga jelas siapa, makanya sampe micnya suami pas akad malah mati. Ruangannya pun ternyata kecil bangeeet (gue baru nyadar pas udah didekor) dengan harga sewa yang selangit. Dia cuma menang desain masjid bagian luarnya yang keliatan megah, selebihnya mah kacau! Kenapa gue dulu milih disini karena lokasinya deket rumah & keliatan kece kalo dari luar wkwk.
4. Kotak seserahan (8/10) Kotak seserahannya gue sukaak banget. Gue minta desainnya shabby chic yang kekinian gitu, dan hasilnya kecee. Tapi ada beberapa seserahan yang pada copot, karena cuma pake dobeltip kali yah.
Tumblr media
Oia untuk rundown dll gue bikin sendiri, kalo ada yang mau silahkan kontak aja yaa.
Yaa sekian lah review gue, semoga membantuu
0 notes
syukilalala · 6 years
Text
A new path of my life just begin!
Alhamdulillah tepat di usia ke-27 gue melangsungkan acara pernikahan dengan lantjar djaja! Yeayy! Walaupun ada aja yang kurang sih..
Jadi gue sama Izhom ini emg sepakat buat ga ketemuan selama seminggu sebelum nikah. Ya pingitan ala ala deh. Tapiiii ternyata H-1 ada trouble yg bikin kita harus ketemu! Jadi gue ngingetin (calon) suami buat nelponin pengurus mesjid. Gue bagian yg handle utk komunikasi ke pihak WO.
Nah bagian tugas gue aja tuh udah lumayan menguras pikiran. Jd gue tuh ketar-ketir sama jumlah porsi makanan. Takutnya kurang. Soalnya nyokap gue ngundang banyak orang, huhu. Pdhl gue udh bilang, gue ini konsep acaranya mini resepsi. Bukan acara yg gede-gedean gitu. Trs kakak gue nyuruh nambah porsi makanan. Menurut gue, makanan itu point penting acara pernikahan. Make up yg kece badai, akan lgsg sirna dan jadi bahan omongan kalo makanan di acara nikahan rasanya ga karuan atau jumlahnya ga mencukupi. Yaudah gue pun menghubungi WO utk nambah porsi. Eh tapi ternyata, udh gabisa nambah porsi lagi. Ya secaraaa udah H-1 boook!! Jadi yaudah gue tinggal doa aja supaya makanan yg tersaji bisa mencukupi para tamu.
Untuk mengurangi rasa penat, gue ke salon bareng mamake. Itung-itung perawatan pra-nikah juga kan. Nah pas otw menuju salon, (calon) suami nge-WA gue bilang “aku mau nelepon kamu, ada yg mau aku bilang” Duh perasaan gue langsung ga enak.
Ga lama,dia nelepon gue, dia laporan soal aula masjid. Katanya di hari yang sama - which is keesokan harinya yang tinggal beberapa jam- akan ada acara gerakan sholat shubuh berjamaah dan dilanjutkan sarapan pagi. Nah pas sarapannya itu mau pake aula yang jadi venue acara nikahan gue. Pengurusnya bilang sih, acara sarapannya selesai jam 7 aja. Jd masih bisa buat acara nikah gue yang mulai jam 9, TAPI YA MENURUT LO AJAAA??!! Kalo ada 100 jamaah aja apa ga kotor itu venue gue? Terus dekorasi gue kan udah tertata rapi. Terus emang bisa ngejamin acaranya ga ngaret? Kalo abis sarapan masih mau lanjut ngobrol2 cantik di venue gue dan sekalian nungguin acara nikahan gue dan ujung2nya numpang makan di acara gue???! Ya bukannya pelit sih. Tp kalian bayangin aja lah. Gerakan sholat shubuh berjamaah kan manusianya ga dikit dooong.
Nah (calon) suami gue ini kan orangnya gabisa marah. Sedangkan gue males bgt berkomunikasi sama pengurus masjid (review vendoor ditulis terpisah yaaah), jadinya ya gue marah-marah ke dia kenapa dia ga bisa tegas ke pengurus masjidnya. Selesai nelepon, nyokap gue liat gue nangis-nangis sesenggukan. Dan nyokap gue langsung nelepon kakak gue, minta tolong ke suaminya buat bantuin (calon) suami gue buat komunikasi ke pihak masjid. Nyokap gue bantu buat nenangin gue ‘Udah udah sabar, berdoa aja. Masalah pasti ada jalan keluarnya’. Ini kejadiannya di salon lho yaa, customernya cuma kita berdua. Jadi pegawai salonnya pun kikuk bingung gitu, tapi yaudah perawatan mah tetep jalan.
Kemudian akhirnya gue, nyokap, (calon) suami sama kaka ipar pergi ke masjid lokasi nikahan. Sampe sana pun taunya pengurus masjidnya ga ada doong. Nunggu sampe selesai isya baru akhirnya si pak ustadz pengurus masjidnya dateng. Gue sama nyokap cuma nunggu di aula nya aja, sekalian nunggu pihak WO yang dateng buat ngedekor. Yang nemuin pak ustadz cuma (calon) suami sama kaka ipar, biar men’s talk lah.
Terus ya, kan janjinya abis isya udah mau dekor, eh pihak WO nya belom keliatan batang idungnya juga. Pas gue telepon, taunya mobil pick-up nya mogok di jalan!! Ya Allah ujian apalagi inii huhuhu.
Kita berempat nungguin sampe pihak WO nya dateng. Sekitar jam 9 lewat lah pegawainya baru pada dateng dan mulai ngedekor. Karena kondisinya (calon) suami udah ngantuk bgt dan gue pun harus istirahat, kita ga nungguin sampe selesai dekornya. Sekitar jam 10 gue sampe rumah, dan izhom masih harus bawa motor balik ke rumahnya di cipayung.
Sampe di rumah, karena gue belom makan malem, gue minta bikinin mie rebus. Kelar makan & mandi itu jam 11an, kondisi rumah rame banget karena sodara-sodara pada nginep. Gue tidur geletakan depan tivi, tapiii karena gue baru banget makan, jadinya malah gabisa tidur karena perut gue sebah! Ditambah lagi gue meler parah, huhu. Pikiran kacau banget pokoknya. Mikirin masalah aula masjid, dekor, terus kalo besok kondisi gue masih meler kaya gini make up nya bakal kaya gimana coba? Soalnya kan gue nyempret2 ingus mulu. Nanti make up di bagian idungnya ilang dong karena gue apusin pake tisu. Pokoknya gue berusaha merem aja dengan posisi duduk (karena sebah & meler) sampe jam 2 an malem. Paginya jam 4 gue udah bangun, mandi & siap2 buat menuju ke lokasi. Alhamdulillahnya gue udah sehat, ga ada sakit perut karena sebah atau meler.
D-Day!!
Gue berangkat dari rumah jam setengah 6, terus nge-WA mbak puri yang jd MUA nya. Eh ternyata mbaknya udah di lokasi dari jam setengah 5! Kan gue jadi gaenak coooy. Yaudah sesampenya di TKP gue lgsg make up, muka mbaknya tadinya bete gitu karena lama nunggu, tapi lama-lama gue ajak ngobrol, dia welcome juga. Wkwk.
Nah pas sesi make up ini, ada trouble lagi cuy. Jadi yang make up keluarga gue itu, hobinya marah-marah. Emosi jiwa karena kita telat dateng. Dan marah-marahnya tuh jadi bikin kerjaan dia ga beres. Okelah dia kesel kalo customernya telat, ya tapi biar bagaimanapun customer mah harusnya tetep dilayanin dengan baik doong.
Long short story, gue akhirnya udah bersiap memasuki venue dengan diiringi kakak gue. Acaranya udah dimulai dari setengah jam lalu, tapi pengantin wanita kan datengnya belakangan, yang dinanti-nanti gitu lhoo. Ye ga? Nah sebelum prosesi ijab qabul, ada prosesi permintaan maaf & memohon doa restu ke orangtua dari gue. Gue tau ini bakal sedih banget, jadi pas bilang 'bismillahirrohmanirrohim’ aja gue udah mau nangis. Tapi gue tahan-tahan demi tak runtuhnya bulu mata palsu gue yg cetar ini. Wkwkwk. Setelah itu, barulah prosesi ijab qabul. Nah pas (calon) suami ngucapin ijab qabul, kok ya mic nya matiii! Kzl bgt. Untung sih suaranya dia gede, jadi tetep kedengeran dengan satu kali pelafalan & satu tarikan napas. Barakallah :’)
Tumblr media
prosesi akad
Asli selesai prosesi ini, gue bener-bener plong dan gue udah ga peduli lagi setelah ini acaranya mau kaya apa, gue udah ga peduli. Wkwkkw. Jadi literally, cuman 1 kalimat itu doang yang bikin beban pikiran gue langsung sirna begitu aja
Nah pas mau sesi foto penyerahan mahar & cincin kawin, suami (ceileeh) komat-kamit ngomong ke gue. Dan gue ga ngerti. Ternyataaa, mahar yang gue susun bulan November 2017 itu hancur luluh lantak! Mahahaha. Tempelannya pada copot! Padahal bagus lhoo aslinya, ada-ada aja deh ah!
Tumblr media
Mahar yang luluh lantak, wkwkk
Habis itu ada khutbah nikah, nah di sela-sela khutbah penghulunya bilang:
P : Orang kalo udah nikah, beda sama yang masih lajang ya. Kalo ditanya sama orang, udah pernah nikah apa belom nih? S : belom (dalem hati) I : udah S : lho?? emangnya kamu duda? (Dalem hati) P : Iya betul, yang barusan itu namanya apa? Ya nikah.
Haha iya bener jugaa! Abis ada kata-kata 'pernah’ sih. Jadi kaya menjebak gitu lhoo. Nah ternyata suami udh pernah tau jokes jebakan kaya gini, makanya dia jawabnya bener. Soalnya banyak pengantin pria yang terjebak sama pertanyaan ini. Wkwk
Selesai seluruh rangkaian prosesi ijab qabul, sebenernya masih ada prosesi sungkeman. Tapi ditiadakan karena udah ngaret banget. Ini bukan karena pengantin cewenya kelamaan dandan lhoo. Tp karena sambutan, khutbah, dll nya pada kepanjangan. Jadi gue sama suami langsung menuju pelaminan. Nah pas tamu-tamu udh mulai salaman & dipersilahkan makan, gue sama suami fokus ngeliatin prasmanan sama gubukan makanan! Wakakaka. Soalnya gue takut makanannya kuraang. Huhuhu.
Tapi alhamdulillahnya selesai acara, makanan masih sisa buanyaaaak banget. Sampe ga abis-abis ngebagiin ke sodara ama tetangga, alhamdulillah :’) Yah alhamdulillah semua rangkaian acara selesai juga, hati tenang & akhirnya halal jugaaak! Terimakasih untuk seluruh pihak yang udah banyak membantu acara kami, terimakasih juga untuk rekan-rekan tamu undangan yang udah hadir. Yg ga hadir pun, terimakasih atas doa restunya. Semoga kebaikan kalian dibalas dan doa-doa yang baik pun diijabah oleh Allah SWT.
Tumblr media
1 note · View note
syukilalala · 7 years
Text
Persiapan nikah
Menjelang hari yang dinanti-nanti, banyak yg nanyain "Gimana Kil persiapannya?" , "Deg-deg an ga?" , "Udah siap semua?" , "Kok belom cuti sih?". Terus gue jd gatel pengen nulis deh. Huehehe.
Kalo menurut gue, pertanyaan mereka mostly ya tentang persiapan hari H acaranya itu (acara akad-resepsi). Padahal ya, nikah kan ga cuma pas hari itu doang.
That day is literally just the starting point of a very big deal in my life.
The reality is ahead of that day!
Makanya karena mereka nanyanya gtu, ya gue jawabnya sih santai aja, ngga yang deg-deg an atau gimana. Lebih ke nothing to lose kali yah. Udah ikhtiar persiapan segala macem, yaa udah tinggal pasrah, tawakal. Gue cuma mikir "udah yang penting akadnya, sah, selebihnya yaudahlah" wkwkkw.
Nah jadi selama rentang waktu setelah lamaran sampai ke acara nikah nanti, ada beberapa hal yang gue persiapkan untuk menghadapi a brand new phase of my life, ga cuma terbatas sampe hari H doang.
1. Persiapan mental
Semenjak Mas Izhom (ehm, mulai latihan nyebut gitu deh ya, lol) ngajak gue nikah, gue jadi lumayan lebih rajin buat dengerin kajian mengenai pernikahan. Ya cuma dengerin di youtube sih, belom sampe yang dateng ke kajian gitu. Huehehe. Ustadz yang paling sering gue dengerin itu Ust. Khalid Basalamah, Ust. Adi Hidayat sama Ust. Hanaan Attaki. Pokoknya ganti-ganti aja. Kadang gue juga dengerin lagi video yang udh pernah gue denger. Dan home YouTube gue pun suggestionnya jadi banyak tentang kajian pernikahan gitu, yaa mayan lah ga malu-maluin kalo ada yang ga sengaja liat home YouTube gue ga cuman channel Indonesian Idol doang. Link kajian gue share juga ke Mas Izhom, biar kita juga sama-sama dengerin. Penting banget sih menurut gue untuk menyatukan visi-misi rumah tangga ke depan akan dibawa kemana dan akan menjadi seperti apa.
Selain itu gue jg baca buku :
Tentang parenting (Kirana dan 1 lagi lupa judul bukunya karena cuma nebeng baca di rumah temen)
Tentang pernikahan (sabtu bersama bapak dan mahkota pengantin).
Selain itu, gue juga lumayan banyak diskusi sama Mas Izhom soal kehidupan rumah tangga di masa depan. Misalnya, soal LDM, beli rumah, pelakor-pebinor (yang topiknya lg heitz bgt), dan lainnya lah. Baru-baru ini pun gue bahas sama Ana (temen kontrakan) tentang abussive relationship, yg dibahas sama akun instagram @catwomanizer . Di akun itu, pembahasan soal relationship diarsipkan per bab di sini. Lumayan lah nambah-nambah pengetahuan dan referensi. Walaupun bahasannya kadang rada ngeri gitu.
Tapi ya, itu justru makin menyadarkan gue bahwa nikah itu ga cuma ena-ena doang, bakal ada halang-rintang di depannya. Ya tingkat kebahagiaan yang meningkat juga akan berbanding lurus dengan tanggung jawab dan resiko kegagalan juga.
Makanya dengan banyak baca, referensi gue jadi makin banyak terbuka pikirannya perihal happy-disastrous marriage. Pas lagi baca yg jenis happy marriage, gue sambil doa supaya bisa kaya gitu. Dan kalo lg baca yang disastrous marriage, pun gue sambil merapal doa supaya dijauhkan dari yang kaya gitu. Intinya sih gue juga jadi makin banyak doa & ibadah supaya rumah tangga gue kelak bisa langgeng hingga kakek-nenek, bahagia lahir-batin, sukses dunia-akhirat, dikaruniai keturunan yang jd penyejuk hati.
"Rabbana Hablana Min Adzwajina Wa Dzurriyatina Qurrata'ayun"
2. Persiapan fisik
Ini penting sih menurut gue, karena kita nanti menikah pasti berharap punya keturunan dongg. Nah gue pengen nanti anak gue sehat. Awal dari anak yang sehat, ibunya harus sehat juga dong. Makanya gue ikutan program vaksin pra-nikah. Lebih baik mencegah daripada mengobati kaan.
Sebelum nikah ini gue vaksin MR (Mumps & Rubella) dan TT (tetanus) 1 & 2. Sebenernya yang jadi vaksin wajib pra nikah itu cuma vaksin TT aja sih, tp karena gue denger banyak kasus keguguran itu kena virus rubella, ya gue jg vaksin MR. Terus biasanya kan orang suntik TT tuh mepet sama hari pernikahan, makanya cuma disuntik 1 kali sebelum nikah. Terus nanti suntik 1 kali lagi setelah nikah. Nah, berhubung gue suntik TT 1 bulan Desember, makanya masih sempet buat suntik TT 2 di Bulan Januari.
Terus gue juga makin rutin olahraga. Malah sempet mengalami fase dimana gue zumba 3x dalam seminggu. Tapi abis itu gue jadi mengurangi frekuensi sih. Intinya sih paling ngga gue ada 1x olahraga dalam seminggu.
Selain itu, gue juga rajin konsumsi kacang-kacangan kaya tahu-tempe, sari kacang hijau, V-soy, dan susu kedelai. Terus gue konsumsi multivitamin yang mengandung zat besi & asam folat. Yaa berharap untuk cepet hamil setelah nikah sih, muehehe. Aamiin.
3. Persiapan finansial
Jadi pas awal Mas Izhom ini ngajak nikah, dia bilang "Aku punya uang Rp xxx, bisa dipake buat acara nikah Rp yyy. Jadi nanti masih ada sisa Rp zzz buat kehidupan setelah acara". Berhubung gue dan dia sama-sama anak bungsu yang lumayan mandiri sedari dulu.
Jadi, untuk acara nikahan ini kita bener-bener pure pake uang pribadi masing-masing. Kita juga bukan berasal dari keluarga kaya-raya atau punya orang tua yang jabatannya tinggi. Makanya kita ngadain acaranya yang sederhana aja. Toh acara pernikahan, cuma dalam hitungan jam aja kok. Daripada ngabisin banyak budget cuma untuk prestisius di beberapa jam. Karena perjalanan pernikahan ini masih panjang cyiiin. Jadi masih banyak banget kebutuhan setelah acara pernikahan itu.
Kita juga masih mau nabung buat punya rumah. And you know harga rumah di jakarta-bekasi hari gini mahalnya makin mencekik leher. Jadinya yaudah deh, kita bener-bener berusaha nge-press budget acara nikah supaya selesai acara, ga ngurut pelipis liat saldo rekening. Muehehe
4. Persiapan acara pernikahan
Kami kan udah lamaran bulan November 2017, nah selesai acara lamaran itu, kami udah mulai nyicil persiapan acara. Mulai dari booking gedung, catering, undangan, dll. Jadi sekarang sih udah santai, karena udah fix semuanya. Lagian kan acara gue juga sederhana aja. Ga ngarep pujian dari orang lain dan (berusaha) ga peduli sama nyinyiran orang lain juga. Paling yang sekarang gue agak khawatir, karena gue masih di Gorontalo dan panitia dari pihak keluarga, gue belum ngadain rapat untuk membahas teknis acaranya. Baru singgung-singgung sedikit soal pembagian tugas aja di grup keluarga. Yaah doain aja yaa semoga lancar pas acara pernikahan dan kami bisa membangu keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Aamiin :)
0 notes