Tumgik
#23112019
juicylemonslices · 5 years
Text
Adulting
So here is my first thought about adulting:
It is a lonely process.
Buat gue, ‘adulting’ ini baru benar-benar gue rasakan setelah gue lulus kuliah. I just graduated from university in August 2019. Gue berumur 22, usia yang wajar di kalangan fresh graduate batch 2019 pada umumnya. Gue adalah mahasiswa rata-rata; IPK super rata-rata, pengalaman organisasi/ kerja rata-rata, dan prestasi rata-rata. Setelah gue lulus kuliah, gue mengikuti proses kehidupan selanjutnya yaitu melamar pekerjaan dan bekerja. 
Mayoritas teman-teman gue sudah memiliki pekerjaan sebelum dan tepat setelah wisuda. Gue diwisuda akhir Agustus 2019, dan teman-teman gue sudah bekerja di bulan September awal. Gue? Masih menganggur hingga sekarang. Gue baru memutuskan untuk melamar pekerjaan di akhir Oktober. Alhamdulillah sudah dapat pekerjaan, namun gue masuk di awal Desember.
Kenapa gue baru melamar pekerjaan di akhir Oktober?
Gue ditolak satu perusahaan di bulan Juli dimana temen-temen gue kebanyakan berkarir di tempat itu setelah diwisuda. Ngerasa kecewa? Pasti lah! Hahaha (ini tertawa getir). Ini adalah penolakan besar pertama gue dalam hidup dan gue menanganinya dengan cara yang tidak baik. Gue berubah menjadi pecundang. Gue menjadi takut untuk mendaftar ke manapun, gue merasa gue sangat bodoh, dan tidak ada tempat yang mau menerima gue. Pikiran gue saat itu memang cukup beracun sih. Kebiasaan buruk gue memang membuat skenario-skenario terburuk bahkan sebelum gue melakukan sesuatu. Pernah terlintas di pikiran gue lebih baik gue jadi scriptwriter sinetron atau FTV aja saking banyaknya skenario-skenario hidup yang sebenarnya super dramatis dan tidak realistis.
Sampai akhirnya gue memutuskan untuk mulai ‘bergerak’ walau hitungannya hanya baby steps; gue mengurus CV dan administrasi lainnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan. Dan semua itu gue lakukan di minggu terakhir bulan Oktober. Selama dua bulan (September dan Oktober) kerjaan gue hanya menonton film, membaca buku di summer reading lists gue yang super menumpuk, mendengarkan podcasts, dan belajar (sedikit sekali) IELTS. Oh iya, dan mengurus rumah. Pretty unproductive, compared to my smart friends. Setelah gue mendaftar ke mana-mana, gue menyadari bahwa I am a coward; I don’t handle rejections very well. Ada lebih dari satu panggilan dari berbagai perusahaan, and I take that as symptoms that universe implicitly saying to me that I am actually qualified for some jobs. Atau mungkin ini hanya faktor almamater belaka? *facepalms*
Dalam periode menganggur ini, gue baru ‘meresapi’ proses adulting atau transisi gue sebagai trainee orang dewasa (?) menjadi orang dewasa seperempat matang (masih belum dewasa sepenuhnya). Ketika berkuliah, gue memang sudah dewasa secara kuantitatif alias dari segi umur. Gue sudah melewati usia 18 tahun dan sudah punya KTP, maksud gue ya itu hal-hal yang secara administratif menunjukkan bahwa lo sudah dewasa. Gimana kalo dewasa dalam konteks kualitatif? Oh jelas masih jauh. Gue masih harus banyak belajar mengelola tekanan dan emosi gue, dan bagaimana gue mengantisipasi keadaan yang tidak akan selalu sesuai dengan ekspektasi gue.
Perubahan yang terjadi cukup drastis; dulu gue adalah orang yang hitungannya cenderung extrovert dan senang bekerja dengan orang banyak. Tidak sulit buat gue untuk bisa mulai percakapan dan melebur dengan lingkungan baru gue. Namun seiring jalan gue berkuliah, gue makin menemukan diri gue lebih nyaman dengan diri gue sendiri; I have good friends, I do, tapi frekuensi gue membatalkan perjanjian hanya untuk me-time meningkat jauh dibandingkan dulu ketika gue SMA. Sering gue mengarang ‘kepentingan’ hanya untuk tidak hadir di suatu acara yang berisikan teman-teman gue. Gue sangat menikmati waktu-waktu gue bepergian sendiri dan tidak membalas pesan singkat yang masuk dari teman-teman gue. Am I an asshole? Kadang iya dan kadang tidak. (Iya ini cuma justifikasi aja, gue mengakui kok kepribadian gue mengecewakan.) 
Gue inget di awal-awal tahun ini, gue sempet dicariin beberapa orang karena gue ‘menghilang’ alias tidak terlihat wujudnya baik di kantor tempat gue magang atau di media sosial padahal ya gue lagi menyusun tugas akhir, dimana gue harus mengurangi frekuensi main dalam rangka mengejar target lulus tahun ini. Buat gue ya wajar banget kalo dibilang ‘menghilang’. Gue menyadari setelah gue lulus dan tidak bertemu dengan teman-teman gue saat kuliah, yang namanya adulting secara garis besar hampir mirip dengan periode gue ‘menghilang’ itu; lo sibuk dengan hidup lo sendiri, lo sibuk dengan tujuan lo, lo sibuk dengan apa yang ingin lo capai, tapi konsekuensinya adalah lo bisa saja memutuskan tali silaturahmi karena lo terlalu tenggelam dengan diri lo sendiri. Memang tidak selalu, makanya kata kuncinya di sini adalah ‘bisa saja’.
Adulting buat gue adalah konsep dimana gue sudah mulai mengambil tanggung jawab-tanggung jawab yang besar atas diri gue sendiri, that’s why gue sibuk dengan diri gue sendiri. Sudah mulai familiar dengan rutinitas paying your own bills, training yourself on something that excites you, even changing your small habits in order to improve your life’s quality. Tentunya gue sudah bertanggungjawab atas diri gue sendiri saat gue kuliah, namun setelah lulus tanggung jawabnya terasa lebih besar dan nyata because I have to support myself in terms of material support. Keputusan yang lo ambil nggak bisa lagi lo ambil dengan tujuan ‘mencari pengalaman baru’; you need to come up with a comprehensive argument on why you’re choosing that way.
Gue kehilangan banyak teman, simply karena gue yang memutuskan silaturahmi. Tadi kan gue sudah bilang kepribadian gue mengecewakan, dan ini salah satu penyebabnya; gue nggak bagus banget dalam maintaining relationships. Gue sendiri bingung kok ada ya orang tahan banget temenan sama gue, nanyain kabar gue, nge-chat gue randomly, sampe sekarang. Bingung, yang beneran bingung. Mungkin ini juga sih, yang membuat gue berpikir bahwa adulting is a lonely process. Selain itu, gue juga merasa adulting ini membuka mata gue bahwa ya, lo nggak bisa bergantung sama orang lain kecuali diri lo sendiri. Lo belajar bahwa nggak apa-apa bergerak sendirian, karena toh lo hidup nantinya juga untuk diri lo sendiri. Lo belajar bahwa orang-orang hanya akan membantu atau mendengarkan lo hanya pada sampai batas tertentu, dan apabila lo dirasa sudah cukup merepotkan atau membuat mereka harus mengesampingkan prioritas dalam hidup mereka, ya lo harus terima nggak akan digubris. Balik lagi, tentunya ini nggak berlaku untuk semua orang, ini hanya berdasarkan pemikiran dan perasaan gue yang mencicipi rasanya adulting baru selama dua bulan. 
Gue cenderung merasa kesepian, tapi ketika gue berpikir ulang, ya wajar. Wajar banget gue ngerasa kesepian, karena ketika kuliah gue ‘seragam’ dengan teman-teman gue (tentunya bukan dalam konteks achievement) dan ketika gue lulus kuliah, lingkungan yang ‘seragam’ itu berubah super-drastis. Ibarat ketika kuliah gue hanya ‘tertidur’ selama empat tahun di dalam tembok besar bernama kewajiban mahasiswa yang nggak jauh-jauh dari belajar dan main, dan selepas wisuda gue langsung tercebur ke dalam dunia orang dewasa; kewajiban bekerja dan menentukan apa yang akan lo perbuat selama hidup, serta memetakan hidup lo baik dalam jangka pendek maupun panjang. Gue merasa tertinggal, dan gue juga tidak berbagi kesulitan atau cerita-cerita kehidupan gue kepada teman-teman gue, makanya proses ini terasa jadi lebih sepi buat gue, kali ya? Haha. Kalau ditanya orang bagaimana hidup gue sekarang, gue selalu menjawab ‘baik-baik saja’ atau ‘fine’ padahal ya sebenarnya lagi jumpalitan juga. Bukan karena gue nggak percaya sih sama temen-temen gue, tapi ya memang nggak enak rasanya merepotkan mereka dengan cerita gue ketika mereka juga sedang sibuk dengan dirinya sendiri. 
Kesannya sedih gitu, tapi sebenernya nggak sih. Karena seringkali dalam sepi, gue jadi lebih paham dengan diri gue sendiri, paham apa yang gue inginkan, dan nggak usah susah-susah mempertimbangkan hidup gue dari sudut pandang orang ketiga.
So, yeah. 
Adulting is a lonely process, 
and I am completely fine with it.
23 November 2019
23:13
1 note · View note
azarofas4 · 5 years
Photo
Tumblr media
So beautiful ❤️ That's lighstick so aesthetic I love it ❤️❤️ Especially with my top 3 bias 💮💮💮😍😍 #still #exo #explorationinjakarta #exoplanet5jkt #ep5 #chanyeol #jongin #kai #baekhyun #chen #suho #sehun #xiumin #kyungsoo #beautiful #aesthetic #23112019 https://www.instagram.com/p/B5SwHFsjJ-Gqa6PcJN23Oy_tbSg37B9zvuP4Yo0/?igshid=u73rbo1sijvi
0 notes
tolgagulen · 5 years
Photo
Tumblr media
Müzeyi kapatıp gereksiz rijk'e girmeyelim dedim... #23112019 #Rijkmuseum #Amsterdam (Rijksmuseum) https://www.instagram.com/p/B5PWTpxlBJN/?igshid=1lkqndrq41hm4
0 notes
9zup-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
🌼🌼🌼 #ทุ่งดอกบัวตอง #23112019 #maehongson #thungbuatongfields #thailand #thailandtravel #travelphotography #travel #travelthailand #trip #travelblogger #blogger #travelgram #travelblog #9mytj (at ทุ่งบัวตอง ดอยแม่อูคอ อ.ขุนยวม แม่ฮ่องสอน) https://www.instagram.com/p/B5PAgKjHRr1/?igshid=4cifmuwf9asu
0 notes
ilovestilettos · 5 years
Photo
Tumblr media
{23.11.2019} #NOUSTOUTES Nous avons marché, chanté, applaudi, fait du bruit, bu du café et acheté des livres aussi. Nous avons honoré les 137 victimes de féminicide conjugal de cette année 2019 et fait entendre nos voix pour que les moyens soient mis afin que ce cycle infernal s’arrête et notre pays fasse sa révolution en la matière. Il y avait des femmes de tous âges, entre amies, en famille. Et puis des hommes aussi, plein. Qu’elle était belle cette marche, que c’était beau tous ces gens ensemble. Liberté, égalité, sororité. #noustoutes #23novembre #23112019 #stopfeminicides (à Place de la République (Paris)) https://www.instagram.com/p/B5N-qdDK--f/?igshid=1ee2e16lympnn
0 notes
annistnightingale · 5 years
Photo
Tumblr media
🎥 CINEMA มีอะไร. . . #SWUOPH2019 #COSCISWU #23112019 (at Srinakharinwirot University | SWU | มหาวิทยาลัยศรีนครินทรวิโรฒ | มศว) https://www.instagram.com/p/B5NMS5TnL5w/?igshid=ar3imkhbz0af
0 notes
neungbionic · 5 years
Photo
Tumblr media
#23112019 🙏🏻🙇🏻✨ (at วัดบรมราชากาญจนาภิเษกอนุสรณ์ 敕賜普頌皇恩寺) https://www.instagram.com/p/B5Mo2LWHLXMz21SzopjdKyqNLYqTjID7o664rc0/?igshid=1izwi9hdptszl
1 note · View note
fuckyeahkimwonpil · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
©   DearMyApril_Pil  || DO NOT EDIT OR REMOVE LOGO
65 notes · View notes
meatsex · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
23112019
50 notes · View notes
spncryn · 5 years
Text
23112019
Didn’t end up visiting Norah after all: turns out she was too hungover apparently from whatever she was doing last night and felt too tired to meet. Well, no surprises there, I suppose. This happens nearly every time: we’ll schedule some time to meet and everything will seem fine right up until several hours before the agreed time, when she’ll tell me that for whatever unpredictable reason she no longer wishes to meet. She’ll then offer to schedule it to some other day but both of us know that it’s just a displacement of responsibility for the moment. I guess in some sense her ability to disappoint never quite fails to disappoint.
As they say though, fool me once...
Anyways, that ended up completely throwing me off so despite starting off the day in a productive mindset, I ended up losing control and slipped back into a state of vague uselessness. I just sat around all day and played video games in a state of mind so disconnected from the tasks at hand that I can’t even recall in any detail what I actually played today. I’ll have to make up the lost work tomorrow.
I have to stop placing so much emphasis on the presence of others when it comes to planning. People always end up coming up with some bullshit excuses and honestly, I can’t really blame them, because I do it too, and I’m even doing it right now, probably to a more harmful degree, pushing the responsibility for my frustration and the resulting ineptitude onto the (in)action of a convenient other. But who wants to confront their own shortcomings willingly? At the end of the day I suppose it really is just best after all to place one’s faith and sense of balance in work above all else. At least that way the only person I can blame for letting me down is myself.
3 notes · View notes
annie-ng · 5 years
Text
Tumblr media
25 tuổi
Vẫn ngẩn ngơ, chưa làm được điều gì đáng tự hào cả.
:):
#23112019
2 notes · View notes
azarofas4 · 5 years
Photo
Tumblr media
^EXPLORATION in JAKARTA^ EXO ~> ENDING = BEGINNING <~ Concert ~ OPENING -> CLOSING Everything has the "Beginning" & "Ending" The Begining is start with Opening and End with Closing. ❤️❤️ #thankyou #exo #explorationinjakarta #explorationinjkt #exoplanet5 #ep5 #23112019 #🇮🇩 #healing https://www.instagram.com/p/B5QO0uiDNi2pLVWe9QvpzxeNV4FNMn6LZPofjc0/?igshid=2releu0nbfli
0 notes
tolgagulen · 5 years
Photo
Tumblr media
Amsterdam'da Concertgebouw'da ruh temizliği... #23112019 #Concertgebouw #Amsterdam #Korngold #ViolinConcerto #KemanKonçertosu #Orchestra #Orkestra #HollandPhilharmonicOrchestra #HollandaFilarmoniOrkestrası #MicheleMariotti #LizaFreschtman #Dvorak #Senfoni #8ciSenfoni (Het Concertgebouw Amsterdam) https://www.instagram.com/p/B5OI6TGFebK/?igshid=1c4xnoi8i53jv
0 notes
9zup-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
🌼🌼🌼 #ทุ่งดอกบัวตอง #23112019 #maehongson #thungbuatongfields #thailand #thailandtravel #travelphotography #travel #travelthailand #trip #travelblogger #blogger #travelgram #travelblog #9mytj (at ทุ่งบัวตอง ดอยแม่อูคอ อ.ขุนยวม แม่ฮ่องสอน) https://www.instagram.com/p/B5NnsYcH5H7/?igshid=wtu9w7j02u4y
0 notes
moje-niedopalki · 5 years
Text
cisza
spokój książkę można czytać ciepło, wokół błoga cisza jakby świat na moment przysnął jakby w końcu oddech wstrzymał “co tam?” - pytasz no nie mogę od tak mówić chociaż we mnie jedno słowo lecz nie mogę świata zbudzić nachyl się, to na ucho ci wyszepczę może nie dosłyszy nikt może nie dosłyszysz ty więc nie będę musiał nic wyjaśniać, nic dodawać “powiedz wreszcie” “wyszepcz w końcu” tylko jedno słowo we mnie więc wyszepczę je subtelnie by nie zbudzić świata, by nie zburzyć - naszej - ciszy
No to słuchaj jestem tylko jednym słowem tylko jedno słowo we mnie nie do rymu, nie do książki, nie pasuje do mnie tak jak cisza tylko jedno słowo we mnie dzisiaj
No nie powiem, no bo jak mam tobie “wrzask” opisać? w jakie myśli, w jakie ubrać słowa? chciałbym szeptać, nie chcę krzyczeć jak to zrobić? skoro “wrzaskiem” się gotuję skoro “wrzaskiem“ pękam furią, “wrzaskiem” jestem
Wokół cisza, wrzaskiem wypełniona głowa wrzaskiem przesiąknięte słowa wrzaskiem się przelewa cisza...
Słuchaj, nie dam rady dzisiaj, no bo tylko jednym słowem jestem
Leżę,
wrzask mnie kopie, moje ręce trzyma cisza.
//23112019
1 note · View note
natsunique · 5 years
Photo
Tumblr media
Today's croquis 23112019 #田中奈津子 #natsukotanaka #tanakanatsuko #ANDROGYNOS #croquis (関西美術院) https://www.instagram.com/p/B5M_iQfjIxW/?igshid=1xq3j16lf3zbr
1 note · View note