Tumgik
#Bumi Datar
generasbir · 1 year
Text
Kabar terkini Flat Earth 101
Perkiraan atau Asumsi diameter bumi.
Diameter bumi 25.000 mil, Diameter Matahari dan Bulan 32 mil, Matahari dan Bulan ketinggian 3000 mil, Bintangi “kubah” 100 mil di atas Matahari dan Bulan.
Masih Dugaan. Info lebih lanjut
Selengkapnya klik disini.
Tumblr media
Flat Earth mengingat jarak ke puncak benda langit tertentu, dan dengan mengukur sudut elevasi, Anda dapat dengan mudah menentukan ketinggian benda tersebut.
2 notes · View notes
menerjangbosan · 2 years
Text
Pemimpin NAZI Adolf Hitler Tau bahwa Bumi itu datar diam tidak berputar
Pemimpin NAZI Adolf Hitler Tau bahwa Bumi itu datar diam tidak berputar
Adolf Hitler orang pintar _ “Tau bahwa bumi itu datar diam _ tidak berputar”. Melupakan Bentuk Bumi datar Tak semudah yang di ucapkan Karena lidah Tak bertulang  seperti halnya pemimpin NAZI yang paling pintar di seluruh dunia _ “Adolf Hitler” Tahu betul bahwa bumi itu datar diam tidak berputar.      VIDEO dari ritual Masonik yang ada. Sepuluh tahun sebelumnya, Gotthold Lessing telah…
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
ihsnfkri · 1 year
Text
Tentang Sebuah Latar
"Coba aku baca ceritamu," ucap Sumi sore itu. Kami sedang bersantai di sebuah saung yang tegak berdiri di lingkungan fakultas kami.
Sebelumnya.
Saya sendirian, tapi beberapa menit lalu anak perempuan yang mempunyai gigi putih yang kecil-kecil rapi tersusun itu, dengan pupil matanya yang besar, mengenakan setelan olahraga dan kerudung langsung warna hitam (ternyata ia batal latihan tari hari ini) memaksa untuk menemani saya – begitulah—anak ini sangat pemaksa.
"cuma sendirian?" tanyanya tadi. Lewat sambungan telepon saya mengiyakan. Iya sendiri, jawab saya. Ia kembali mempertanyakan hal yang sama, kali ini dengan nada kasihan. saya tak menjawabnya karena malu, selang beberapa detik ia kembali bersuara: Oke aku temenin ya. Hmm yaudah terserah, saya mengalah.
Dan sekarang.
"Udah bagus sih," komentarnya. Saat ini saya menatapnya tajam sekali. Saya benci respon yang hanya terdengar basa-basi. Bahkan jika boleh memilih, saya lebih suka di kritik dibandingkan mendapat pujian sepintas lalu semacam ini.
"Baiklah aku akan sedikit jujur"
"Banyak juga gak apa-apa," balas saya tak mau kalah. Ia tersenyum tipis, manis sekali. Saya bahkan tak bisa mendapatkan kesimpulan atas senyum itu. Tapi—
Lupakan senyumnya. Kira-kira beginilah kritik yang dia berikan kepada saya. Meski tidak terdengar seperti nyatanya tapi beginilah saya memahami kritikannya:
Latar dalam cerita itu ibarat komponen di wajahmu. Seperti mata, hidung, rambut, mulut dan sebagainya. Nah, setelah aku baca... Ceritamu persis seperti wajah kosong datar, yang kamu kuatkan cuma karakternya dan minim sekali latar.
Hebat betul analoginya, wajah adalah karakter dan elemen pelengkapnya adalah latar cerita. Saya mengiyakan. Tapi di dalam hati masih ada yang mengganjal.
Ini memang pertama kali saya memperlihatkan tulisan saya kepadanya. Selama ini kami memang hanya bertukar cerita hidup satu sama lain. Mengintip visi dan nilai kehidupan masing-masing dan saling menunjukkan ketertarikan. Ya, mungkin sebetulnya cuma saya yang merasakan hal itu.
"Oh begitu ya?" tanya saya balik, ia nampaknya menangkap ketidakpuasan. Kini ia beringsut dekat, merapatkan jarak diantara kami. Saya seperti bisa mencium aroma strawberry dari dirinya. Mungkin parfum atau bau mulutnya? ah tidak-tidak, saya mikir apa coba. Tapi saya malah mencuri pandang ke arah bibirnya. Terlihat adanya balutan bewarna pink cerah menghiasi. Sejujurnya dengan jarak sedekat ini dada saya sudah kembang kempis, perut saya mual dan irama jantung saya bertambah cepat. Ah, saya memang tidak biasa di posisi semacam ini. Maklum jomblo.
Astaga kenapa jadi curhat dan mikir yang enggak-enggak?
"Sebetulnya..." ujar saya memulai. Anak ini kemudian mengalihkan pandangan dari laptop yang bertengger di pangkuan saya. Pupilnya nampak makin membesar, bahunya terangkat dan gerak tubuhnya nampak tertarik.
Pupil matanya sesekali berkedip kini. Entah karena penasaran atau mungkin karena tersapu angin.
Kami memang punya banyak perbedaan, sering berdebat dan tak sekali dua kali bertengkar. Tapi nampaknya itu yang membuat pertemanan kami tetap hidup. Iya, pertemanan. Bagi saya itu sudah cukup.
"sebetulnya?" Tanyanya balik.
"Sebetulnya aku memang jarang bahkan mengharamkan latar yang kentara di dalam ceritaku,"
"Kenapa?" tanyanya penasaran.
Kemudian saya menjelaskan kepadanya. Bahwa betapa latar waktu dan tempat itu membunuh imajinasi.
Saya seringkali hanya mengandalkan indra dan suasana seperti: aku saat ini bersamamu, berdampingan di sebuah saung yang atapnya pelepah rumbio, menghabiskan sisa senja dengan siluet orang-orang yang hilir mudik menuju parkiran. Dan beberapa dedauan menjatuhkan diri, seakan sedang jatuh cinta pada bumi.
Ketimbang: aku saat ini sedang berduaan dengan seorang gadis di saung, tepatnya disamping gedung L Fakultas Bisnis dan gadis itu bernama Sumi, ia terlihat cantik. Tapi bukan itu alasanku jatuh cinta padanya.
Buat apa sih saya harus memaksakan latar saung di Fakultas Bisnis. Jika dengan penggambaran sedemikian samarnya. Orang-orang akan punya bayangan tersendiri. Mungkin tentang sebuah saung di lokasi wisata, bersama istri yang ia cintai atau kenangan masa kecilnya ketika dedaunan jatuh menimpa kepalanya saat akan memakirkan motor dan kebetulan saat itu ada dua orang yang lagi kasmaran. Mungkin saja bukan?
Sudah kuduga, Sumi kelihatan tak puas. Ia berkilah, katanya latar itu harus spesifik. Kalau tidak begitu buat apa kamu capek-capek riset kemaren coba?
Oh dia benar, saya kemaren memang mengajaknya melakukan observasi ke sebuah daerah pesisir pantai yang terkenal dengan banjir rob dan tambak ikannya. Kebetulan ia sangat suka motret dan saya butuh riset untuk cerita yang baru saja dia baca.
Tapi saya tak menulis nama tempat itu dengan jelas dalam cerita. Btw, itu memang sifat alamiah saya yang tidak suka berterus terang.
"Terus kenapa di tulisan ini kamu menambahkan kota Semarang? Bukannya lebih bagus nama daerah pantai itu saja sekalian?" Sumi kembali bertanya.
"Ya, itu karena karakternya sama-sama membicarakan lumpia dan berbicara dengan logat Jawa," jelas saya.
Ia masih menatap saya dengan pandangan minta kejelasan.
Sebelumnya saya pikir saya akan gugup menjelaskannya. Karena jarak kami cukup dekat bukan? Karena mata jernihnya terpaku menatap saya. Tapi entah mengapa saya begitu tenang. Seakan ia tengah mrngenggam tangan saya, memberi saya ketenangan.
Padahal sebetulnya kedua tangan kami terpisah, sejauh 30 cm. iya sejauh itu. Meski sebetulnya amat dekat.
Tapi apa gunanya jarak sedekat 30 cm jika saya terus menerus berpikir "bukan hak saya mengenggamnya, menggandengnya atau bahkan mencium punggung tangannya".
Satu menit telah berlalu tapi rasanya jam sudah berdetak seratus kali.
"Ih, kamu nyebelin" ujarnya. Kami sama-sama membuang muka dan terdiam satu sama lain.
Saya kelagapan. Saya suka keheningan, membuat saya lebih mendengarkan isi kepala saya yang cukup berisik, sesekali si isi kepala bahkan menjerit loh. Tapi diam kali ini terasa canggung. Saya tidak suka.
"Yah, kalau misalnya di daerah pantai itu semua masyarakatnya berkelamin lelaki atau ada wanita secantik kamu tinggal disana. Mungkin saya akan menuliskan jelas nama daerahnya. Tapi itu cuma pesisir yang biasa saja dan memprihatinkan," cerocos saya membunuh situasi diam sore itu.
"Ya, gaya tulisannya gak jauh beda sama orangnya. Gak pernah ngasih kejelasan"
Sumi bicara sambil menatap ke arah taman di depan sana. Mungkin ia tengah menyaksikan serangga yang beterbangan, sampah plastik yang tersapu angin atau sejoli yang sedang pacaran?
Saya tercekat.
Entah darimana keberanian itu muncul. "Its possible are we?" tanya saya.
"We never now until we try"
Saya mengusap wajah saya yang mulai mengeras dan kaku, dari ujung matanya Sumi mungkin sedang memperhatikan saya.
Saya akhirnya membuat keputusan.
Tangan saya terangkat, mencoba menggenggam tangan anak itu dengan hati-hati. Tapi tangan mungil Sumi dengan kuteks cokelatnya tidak lagi ada disana. Rupanya tangannya sudah menggenggam sebuah tas, mengemas barang dan—
"a-aku pulang dulu ya, udah mau sore nih. Kamu jangan lupa Maghrib di masjid ya!"
"Okedeh, makasih nona cumi-cumi"
"Ih apa sih"
Sumi mengenggam pipinya, nampaknya ia masih kesal. Saya dapat melihat kedua pipinya bersemu merah, seperti cumi-cumi. Tapi lagi-lagi keberanian saya menjatuhkan diri, satu-persatu. Seperti halnya langkah Sumi yang semakin menjauh.
Dan begitulah cerita ini berakhir.
13 notes · View notes
indihome-suck · 1 year
Note
Ok now aku penasaran pendapatmu soal Tere Liye's Bumi
Sebenarnya nggak terlalu banyak? Baru baca buku pertamanya lagipula, tbh not that interested to continue. Saia lebih suka baca orang nge rant daripada bikin rant sendiri^^"
Sebenernya menurutku buku bumi itu decent. Kalo itu bikin orang orang lebih suka baca, biarlah nggak apa apa. Suka beberapa hal, kayak worldbuildingnya itu menarik banget jujur.
Tapi...
Sumpah, terutama di bagian paling awal, yang remaja remaja nggak kerasa kayak remaja. Kaku, datar juga, nggak tau apa emang gitu atau cuma perasaan aja.
Sama nggak terlalu suka gimana Seli itu dikarakterisasiin jadi stereotipe cewek remaja yang suka K-Pop, trus Tere Liyenya nggak continue the bit gitu😭 setengah setengah banget. I think she's funny, Seli deserve better tbh🫡
Sama karakterisasi Ali yang kayaknya super sempurna bisa apa aja gitu, tapi anaknya songong. Aku kurang suka aja karakter yang begitu? Kayaknya dia selalu benar dibandingin sama yang cewe cewe. Pengen dia salah sekali dua kali awowkowkw.
Kalo si Raib, she's just kinda bland in my opinion.
Di awal lamban banget, terus pas udah ke dunia lain langsung CEPET pol. Menurutku bagian klimaxnya kemudahan, enak banget mereka dibantuin sama orang kaya yang ada koneksi banyak😭
Udah si itu aja, terlebih lagi aku cuma denger pujian pujian soal serial Bumi yang sepanjang Pantura itu, jadi pengen denger sisi lainnya aja gitu👍
6 notes · View notes
gmstatistika · 1 year
Link
Memahami Pengertian dari Proyeksi Peta Proyeksi pada peta adalah teknologi untuk merepresentasikan bentuk permukaan bumi yang melengkung ke dalam gambar atau peta datar. Teknologi ini menggunakan sistem koordinat yang berbeda-beda pada setiap proyeksinya. Proyeksi ini sangat penting dalam dunia geospasial karena bisa membantu pengguna untuk memvisualisasikan dan menganalisis data geografis dengan lebih mudah. Terdapat berbagai […]
3 notes · View notes
prhndini · 1 year
Text
Matahari Terbit di Ujung Timur Jawa
Bagian 2 : Senja
Senja adalah perpaduan semburat warna merah, ungu, oranye, dan kuning keemasan  di awan-awan. Menciptakan siluet yang memukau. Suasana yang pas untuk anak-anak Bumi Blambangan bermain di lapangan saling berkejaran. Aku memandangnya dari serambi rumah Ki Guntur, seorang bekel Caluring, orang yang memimpin desaku.
Hari ini pekerjaanku di sawah selesai lebih cepat. Aku menyempatkan diri pergi ke perkumpulan pemuda yang dipimpin oleh Ki Guntur. Kami duduk melingkar di rumah Ki Guntur.
Kami adalah para pemuda yang memiliki cita-cata serupa. Mendambakan kemerdekaan, terbebas dari penjajahan. Lelah dengan penindasan kompeni. Ketidakadilan mengusik jiwa muda kami.
“Hei anak muda. Dengarkan aku. Aku punya sebuah berita penting!” Ki Guntur menyapa kami, membuka pertemuan kami sore itu dengan berita yang membuat kami berdebar penasaran.
“Berita apa, Ki?” Tanya seorang kawanku yang duduk di sebelahku.
“Kalian tahu? menurut cerita yang kudapatkan, Belanda menyerang Benteng Bayu”
“Astaga. Ada penyerangan? Kapan, ki?” Kami semua terkejut dengan berita Ki Guntur.
“Kira-kira seminggu yang lalu”
“Lalu bagaimana keadaan disana?”
“Rakyat di Bayu menang. Strategi Pangeran Jagapati luar biasa. Benteng Bayu sangat kuat. Belanda lari terpontang-panting” Ki Guntur menjawab dengan semangat. Kebahagiaan memancar di wajahnya.
“Syukurlah!” Sahut yang lain. Rasa lega dan bangga menyelimuti kami.
“Apakah Belanda akan menyerah begitu saja, Ki?” kini giliranku bertanya.
“Tentu tidak, Seno. Justru kita harus waspada. Belanda tak akan tinggal diam menyaksikan kekuatan Benteng Bayu”. Ki Guntur menimpali.
“Jadi, akan ada penyerangan selanjutnya, Ki?”
“Kemungkinan besar seperti itu. Kalian tahu kan, penjajah itu selalu haus akan kekuasaan. Keberadaan Benteng Bayu dan pasukan Bayu jelas mengancam kekuasaan mereka”.
Semua orang menyimak dengan serius dan kemudian saling menanggapi. Kami tenggelam dalam sebuah diskusi untuk merencanakan sesuatu. Kami sangat bersemangat hingga tak terasa kami berada di sana hingga larut malam.
Setibanya di rumah, kulihat apak dan emak telah tidur. Aku menuju kamar dan berbaring, mencoba memejamkan mataku. Ragaku terasa lelah, tapi percakapan di rumah Ki Guntur terus mengusik pikiranku.
Baiklah, kubulatkan tekat. Aku akan bergabung dengan pejuang Bayu bersama kawan-kawan, melawan para penjajah itu. Entah dari mana datangnya keberanian dan keinginan besar ini. Sepertinya terlahir dari habisnya urat sabarku menyaksikan kesewenang-wenangan Belanda. Aku mendambakan Bumi Blambangan kembali seperti dulu. Menjalani kehidupan dengan merdeka dan hati yang tentram. Jauh dari bayang-bayang penindasan.
Kurangkai kata-kata u`ntuk meminta izin kepada apak dan emak supaya mengizinkanku bergabung dengan pejuang Bayu.
Saat ini kami sedang berkumpul di rumah. Emak berbaring di atas tikar, apak memijit-mijit kakinya.
“Pak, Mak, Seno ingin ikut berjuang melawan penjajah. Ikut menjadi pasukan di Bayu”
Apak dan Emak saling berpandang-pandangan. Emak terbatuk-batuk.
“Tidak, kau tidak akan bergabung dengan pejuang Bayu” jawab Apak datar.
Aku kecewa mendengar penuturan Apak, “Aku tidak bisa lagi hanya diam dalam penjajahan ini, pak. Kesal rasanya kita bekerja keras tapi malah mereka yang menikmati hasilnya. Belum lagi nyawa kita seperti tidak ada harganya bagi kompeni itu” Ku jelaskan alasanku, berharap apak dan emak mengerti.
“Aku tahu betul, Seno. Tapi lebih baik kalau kau tidak udah ikut perang itu. Biarkan orang lain saja”
Biarkan orang lain saja? Kata-kata Apak terdengar egois di telingaku.
“Kami memiliki rencana yang lain untukmu, Seno” ayahku melanjutkan kalimatnya.
Aku berusaha berbaiksangka pada Apak dan mendengarkan ucapannya.
“Kami ingin kau pergi ke Sidogiri, di Pasuruan. Pergilah menemui kawan ayah, Ki Surawijaya”.
“Benar le, emak juga berharap sama seperti apak. Kami sudah membicarakannya jauh-jauh hari. Menunggu waktu yang tepat saja untuk memberitahumu akan hal ini”
Mendengar penuturan emak, aku sedikit melunak. “Untuk apa aku pergi kesana?”
“Belajarlah pada Ki Surawijaya. Lagipula akhir-akhir ini keadaan di Blambangan semakin memburuk. Apak memiliki firasat buruk mengenai ini. Kami ingin kau pergi ke tempat yang lebih aman. Apak tahu di sana jauh lebih aman dari di Blambangan”.
Kali ini kata-kata Apak terasa membuatku menjadi pecundang.
“Jadi, apak menyuruhku menjadi pecundang dengan menyuruh kabur dari sini?” karena kesal, aku melafalkan pikiranku sekenanya.
“Cukup, Seno! Tidak sopan kau bicara begitu dengan apakmu” emak meninggikan suaranya yang parau.
Aku hanya diam. Meninggalkan apak dan emak menuju kamar. Aku butuh waktu untuk meredakan kekesalanku.
Selama seminggu, kami belum membicarakan hal ini lagi. Aku pun jarang berada di rumah. Selesai dari sawah atau pasar, aku langsung pergi berkumpul bersama kawan-kawan. Setelah larut baru aku pulang.
Hari ini aku juga berangkat pagi-pagi sekali, hendak pergi ke Ulupampang untuk memanen padi. Butuh waktu sekitar dua jam ke sana. Aku menunggu kedatangan Joko, kami berencana akan berangkat bersama-sama.
“Le, ada yang perlu kau ketahui” Apak berbicara hati-hati kepadaku saat aku menyiapkan perbekalan menuju Ulupampang.
Ia melanjutkan, “Hari ini adalah hari terakhir kita memanen padi disana. Apak ingin kau bagikan setengah hasil panen kepada petani-petani yang bekerja disana. Jangan lupa sisihkan sebagaian untuk dibawa pulang”.
Aku heran mendengar pernyataan apak. Ada apa lagi ini?
“Mengapa seperti itu, pak?”
“Apak akan menjualnya. Setelah masa panen usai transaksi akan dilakukan”
Aku terkejut, “Menjualnya? Siapa yang akan membeli tanah itu?”
“Pemerintah Belanda”
Aku terkejut. Tidak memercayai apa yang kudengar “Apak menjualnya ke pihak Belanda? ke penjajah itu?!” aku sangat kesal, “Bukankah sebagian besar disana adalah tanah peninggalan leluhur kita, Pak? Apa Apak tidak tahu, kompeni membangun benteng disana, Pak?!” nada bicaraku semakin meninggi.
“Apak tahu. Apak sudah memikirkannya. Justru itu, kita tidak tahu kedepannya apakah mereka akan menyabotase tanah itu atau tidak. Karena sekarang mereka masih ada niat membelinya, lebih baik kuterima saja tawaran itu, Le”. Apak memberikan penjelasan kpanjang lebar kepadaku.
Kali ini aku benar-benar kecewa dan marah kepada Apak.
Tapi apa yang bisa kuperbuat? Toh semua tanah itu adalah milik Apak. Aku hanya membantu mengurusnya. Akupun digaji oleh Apak. Aku tidak terima dengan ini semua, tapi aku tahu tidak ada yang bisa kuperbuat. Semakin membuatku kesal saja.
Bersambung
5 notes · View notes
iiftaa · 1 year
Text
tulis
kalau ingin dibuat daftar lengkapnya, semua orang mungkin akan bingung sendiri melihat kita yang tidak memiliki kemiripan sama sekali.
aku yang tumbuh mendengarkan vierratale, kamu yang bahkan baru tau ada band bernama vierratale beberapa bulan lalu. aku yang terlampau buta kalau membicarakan kartun jepang, kamu yang bahkan mengigau saat tidur memanggil-manggil nama itoshi rin. aku si anak ipa yang percaya kalau bumi berputar selama 24 jam selama 365 hari (atau 366 hari saat tahun kabisat), dan kamu si anak ips yang sebenarnya tidak peduli bumi itu bentuknya bulat atau datar, yang kamu pedulikan hanya bagimana cara masuk isekai.
tapi anehnya, duniaku berhenti berputar 12 bulan lalu.
aku hampir tidak bisa mengingat ke arah mana aku berjalan saat itu.
sebenarnya, semua masih berjalan seperti biasanya, hampir tidak ada yang berubah selain jadwal tidurku yang berantakan. seluruh organ di dalam tubuhku memekik, “perhatikan jam biologis tubuhmu!” lantas, hari-hariku selanjutnya diwarnai dengan kantong mata yang menghitam.
sampai suatu malam, ada panggilan video masuk ke laptop yang kubiarkan menyala namun tidak ku sentuh sama sekali.
setelahnya, malam-malam panjang yang tadinya kulalui sendirian itu (ya, masih panjang dan sepi sebenarnya). namun, yang berbeda sekarang adalah aku ditemani oleh playlist lagu-lagu musisi jepang yang sebenarnya sangat asing bagiku, (eve, mosawo, vaundy, yorushika, one ok rock (oke, untuk yang satu ini aku cukup familiar). semua lagu itu sudah kamu urutkan berdasarkan moodnya dan kamu simpan di dalam playlist yang kamu namai lstr (sampai sekarang aku masih belum mengerti apa artinya).
singkatnya, kamu hadir.
perlahan, angin sepoi-sepoi yang sudah lama tidak melewati sela jariku, kini terasa kembali. apa duniaku sudah berotasi lagi?
aku rasa, daftar lengkap perbedaan yang kita miliki itu masih menyisakan jalan panjang yang menunggu untuk dihiasi. padahal, tadinya kukira sisa halaman yang kosong itu memang berperan sebagai penanda kalau kisahku tidak akan dilalui bersama kamu. ternyata, ceritanya hanya belum selesai dituliskan.
kita lengkapi yang rumpang bersama, ya?
1 note · View note
abbasalharik · 2 years
Text
Maratib Al-Idrak
Paham tingkatan pengetahuan (maratib al idrak) itu ternyata penting buat kehidupan sehari-hari. Terkhusus di era kemajuan teknologi informasi saat ini.
Misalnya, kemaren ketika berangkat ke kampus, saya bilang ke orang yang kebetulan duduk di sebelah saya,
"Menurut aplikasi perkiraan cuaca, hari ini akan ada hujan badai".
Dia jawab,
"Halah...itu masih ihtimal (mungkin benar, mungkin salah)."
Sekilas perkataannya benar, tapi sebenarnya kurang tepat. Karena tidak semua Ihtimal itu satu tingkat dalam pengetahuan. Ihtimal ada 3 tingkat:
1- kemungkinan salahnya lebih besar (wahm)
2- Kemungkinan benarnya lebih besar (dzonn)
3- Kemungkinan salah dan benarnya seimbang (syak)
Dan perkiraan cuaca di aplikasi memiliki ihtimal: mungkin benar dan mungkin salah. Tapi kemungkinan benarnya lebih besar (dzonn).
Selain itu, kalau kita menganggap segala sesuatu adalah ihtimal dengan arti tak bisa dianggap kebenaran, maka hampir tak ada kebenaran yang bisa kita pegang di dunia ini. Segala sesuatu di dunia akan jadi relatif. Karena kebanyakan nilai-nilai, penelitian sains dan teori-teori pengetahuan punya ihtimal. Tapi, ihtimal nya berada di tingkat dzonn.
Contohya teori bumi bulat. Dulu kita sering dengar di medsos banyak teori yang membantah teori bumi bulat dan menegaskan bahwa bumi itu datar. Bagi orang yang menganggap pengetahuan/informasi itu satu tingkat semua, maka pasti cepat-cepat mengamini teori bumi datar dan membantah teori bumi bulat.
Kemudian, dengan mengetahui tingkatan pengetahuan kita bisa memilah argumen atau bantahan mana yang bisa diperhitungkan dan mana yang tidak. Misal, argumen eksistensi Tuhan. Sejak dulu sampai sekarang dua kubu: teis dan ateis terus saling lempar argumen yang mendukung keyakinan mereka masing-masing. Setiap argumen dibantah dengan argumen lain. Kita sebagai orang yang bertuhan (teis) kalau tak paham tingkatan pengetahuan, mungkin melihat perdebataan tak berujung itu membuat jiwa jadi penuh keraguan. Tapi, dengan mengetahui tingkatan pengetahuan, kita tahu mana argumen/bantahan yang lemah (marjuh) dan mana yang kuat (rajih). Adanya bantahan tak menjadikan sesuatu serta merta salah atau tak layak dianggap sebagai kebenaran.
Memahami tingkatan pengetahuan juga membantu kita bebas dari overthinking. Dalam sehari infomasi yang kita terima bisa lebih dari puluhan. Bahkan berita yang mengisukan satu orang (misalnya) bisa lebih dari hitungan jari dengan berbagai versinya. Tanpa tahu tingkatan ini kita pasti sudah dibuat bingung harus menerima atau menanggapi berita yang mana. Oleh karena itu, memahami maratib al idrak penting bagi kita yang hidup di zaman modern ini.
Kairo, 26 Oktober 2022
5 notes · View notes
winsortoto4d · 27 days
Text
Gunung Manglayang serta Cerita Kuda Terbang dari Cirebon
Tumblr media
Untuk kalian masyarakat Bandung di bagian timur tentu telah tidak asing lagi dengan nama Gunung Manglayang. Gunung ini posisinya tidak jauh dari kampus Universitas Muhammadiyah Bandung( UM Bandung). Apalagi dari lobi kampus yang baru berdiri 6 tahun ini, Gunung Manglayang nampak jelas.
Mengutip Wikipedia, Gunung Manglayang ialah suatu gunung bertipe Stratovolcano yang terletak di antara Kota Bandung serta Kabupaten Sumedang. Gunung ini mempunyai ketinggian dekat 1818 mdpl.
Pemandangannya lumayan indah, hijau, serta asri. Tetapi sebab relatif tidak sangat besar, gunung ini kurang diketahui oleh pendaki- pendaki gunung pada biasanya. Walaupun begitu, banyak di antara mahasiswa ataupun pelajar yang kemah ataupun semata- mata jalan- jalan ke gunung ini.
Dalam deretan gunung- gunung Burangrang– Tangkuban Parahu– Bukit Tunggul– Gunung Manglayang, Gunung Manglayang jadi gunung yang terindah dari rangkaian keempat gunung tersebut.
Bisa jadi seperti itu sebabnya di golongan para penggiat alam leluasa, gunung ini pernah terlupakan terkecuali para penggiat alam leluasa dari Bandung serta sekitarnya. Meski begitu, Gunung Manglayang senantiasa menawarkan pesona alamnya tertentu.
Kuda terbang dari Cirebon
Nama Manglayang di ambil dari kata“ layang” yang berarti terbang. Perihal ini diperkuat dengan kehadiran seekor kuda terbang yang bernama semprani. Konon katanya kuda ini terbang dari Cirebon ke Banten. Pada dikala terbang, kuda ini tersungkur jatuh di permukaan bawah lereng Gunung Manglayang.
Baca Pula:
UM Cirebon Mulai Berbenah Jelang Musywil Muhammadiyah Jabar
Asal- usul terdapatnya Batu Kuda di Gunung Manglayang ini sebab cerita kuda terbang yang tersungkur sampai terlilit oleh semak belukar. Oleh sebab itu, kuda tersebut tidak dapat melepaskan diri selama- selamanya sehingga kesimpulannya jadi batu.
Batu Kuda yang terletak di kawasan Gunung Manglayang ini posisinya terdapat di jalan pendakian yang saat ini diberi naman Jalan Batu Kuda.
Gunung ini mempunyai lumayan banyak jalan pendakian, antara lain lewat Bumi Perkemahan ataupun Wanawisata Web Batu Kuda( Kabupaten Bandung), Palintang( Ujungberung– Kota Bandung), serta Barubereum.
Jalan Barubereum
Jalan Barubereum bisa dicapai lewat wilayah Jatinangor. Di situ pendaki bisa mengarah arah Unpad, kemudian mengambil arah Bumi Perkemahan Kiarapayung, tetapi terus lagi sampai hingga di desa Barubereum.
Dikala datang di Barubereum terdapat deretan warung makan serta buat jalan pendakian sendiri menjajaki jalan berbatu ke kiri, sebaliknya ke kanan yang melewati barisan warung merupakan jalan mengarah tempat perkemahan.
Jalan ini dimulai dengan melewati aliran sungai kecil, setelah itu dilanjutkan dengan kebun jeruk nipis penduduk. Dari dini pendakian hingga puncak, jalan ini terbilang terjal serta tidak sering menemui jalur datar.
Jalan pendakian gunung ini tidak dilengkapi dengan pos/ shelter sebab jarak serta waktu tempuh yang lumayan pendek, ialah cuma 2 jam jalur wajar. Buat posisi membangun tenda cuma dapat dicoba di Puncak Bayangan serta Puncak Manglayang.
Jalan yang jelas ini hendak berpisah di persimpangan, trek vertikal ke kiri merupakan arah mengarah Puncak Bayangan serta trek landai ke kanan merupakan mengarah Puncak Manglayang.
Buat membangun tenda sangat direkomendasikan di Puncak Bayangan, walaupun tempatnya tidak luas, cuma berkapasitas 4 sampai 5 tenda saja. Tetapi, pemandangannya sangat terbuka, seragam semacam terletak di Puncak Gunung Cikuray.
Titik air di gunung ini cuma terdapat di sungai kecil dikala dini pendakian, selebihnya tidak ditemui sumber air. Selama jalan hutan tropis tidak begitu rimbun jadi santapan yang lumayan melindungi pendaki dari panasnya cahaya matahari.
Terdapat pula yang merekomendasikan pendakian pada malam hari. Sebabnya tidak hanya tidak panas kita pula dimudahkan dengan tidak memandang langsung terjalnya jalan pendakian.
Turun dari gunung ini pula tidak dapat dibilang gampang sebab jalan yang kecil serta licin sangat memperlambat mobilitas.
Satu perihal yang berarti dari gunung ini merupakan kala malam hari yang terang, sebab tidak begitu besar, lampu- lampu kota Bandung nampak begitu jelas dari Puncak Bayangan. Sedangkan di Puncak Manglayang tidak bisa memandang apa juga tidak hanya rimbunnya hutan serta 1 kuburan.
Ada pula buat jalan pendakian lewat Batu Kuda dapat ditempuh dalam jarak 1, 5 jam. Pendakian dicoba dengan jalur santai serta rehat sejenak buat mengambil nafas serta minum sebagian teguk air. Jalan pendakian lewat Baru Kuda masih lebih bersahabat dibanding dengan jalan pendakian lewat Barubeureum.
Naik ke gunung mana juga, jangan sempat lupakan persiapan serta perbekalan supaya dikala di puncak gunung, para pendaki tidak hadapi kekurangan apa juga. Jangan sempat terpisah dari rombongan jika kalian baru awal kali naik gunung ya. Itu bahaya.
0 notes
divergensi · 2 months
Text
ULASAN: SEMUA IKAN DI LANGIT
Kalian pernah nggak baca buku yang penceritanya adalah benda mati? Nah, di buku ini naratornya adalah sebuah BUS DAMRI! Kataku sih... kalau kalian pengen lebih mengerti akan cinta Tuhan, kurasa kalian harus baca buku ini!
Covernya cantik banget. Memang... aku suka art kak Ziggy, semua cover bukunya juga aku suka! Tapi Semua Ikan di Langit tuh >>> CANTIK DAN AKU NAKSIR PUOL! Kayak... hih cantik banget kenapa sih?
Tumblr media Tumblr media
Buku ini isinya keajaiban, saking ajaibnya kamu bakal hah heh hah hoh dulu di bab awal. Meskipun begitu, jangan menyerah anak muda kobarkan semangat di dadamu! Kujamin kamu nggak akan menyesal telah membacanya bgtu sampai di halaman terakhir (kuusahakan thread-nya nggak panjang). Bercerita tentang Bus Damri tua yang tiba-tiba berpindah trayek dari Dipatiukur-Leuwipanjang menjadi luar angkasa-dunia melalui dimensi ruang dan waktu setelah diculik oleh ikan julung-julung terbang atas keinginan seorang anak kecil yang Bus Damri sebut sebagai "Beliau." Beliau mulutnya nggak pernah terbuka dan kakinya selalu melayang—padahal cara Bus Damri mendengar adalah melalui lantainya; sebenarnya dari sini udah kelihatan seperti penggambaran hubungan Tuhan dan ciptaanNya bukan? Rasanya hanya Tuhan yang tahu pikiran kita sedangkan kita gak. karena bagaimanapun aku nggak bisa bayangin Tuhan sebagai anak kecil yang lucu tapi aku yakin kamu ngerti maksud aku?!). Ada banyak hal magis yang akan pembaca temui! Seperti, melihat Beliau menjahit, melukis, menciptakan bermacam-macam hal, menghukum orang-orang jahat, menjahit hati yang sobek, serta membawa keajaiban bagi yang membutuhkan. Ceritanya heart-warming, banyak ilustrasinya, dan bikin pembaca ingin terus menerus membaca hingga akhir karena menurutku rasa sayang si Bus Damri terhadap Beliau terefleksikan ke kita, pembaca; SENSASI ITU MULAI KURASAKAN DI BAB 3! Kutipan kesukaanku adalah kata-kata Chinar si pohon jiwa dari halaman 105: "Di seluruh dunia, tak ada yang lebih menyayangi semua makhluk dan semua benda lebih tulus dan tanpa batas daripada Beliau. api makhluk-makhluk itu terlalu memikirkan cara menunjukkannya daripada memikirkan bahwa betapa yang Beliau inginkan hanyalah mereka untuk juga mencintainya sama tulus dan sama tanpa batasnya; setidaknya sejauh kemampuan mereka bisa melakukannya..." AH, BELIAU YANG BAIK.
YANG BELUM BACA BUKUNYA, STOP SAMPAI DI SINI KARENA AKU MAU NGOCEH DAN TENTUNYA BERISIKAN SPOILER. BAGI YANG SUDAH BACA BUKUNYA, BOLEH BANGET KITA DISKUSI HEHE.
Menurutku Bus Damri ini representasi dari Bumi, soalnya warnanya biru dan gendut, selain itu dia selalu rendah diri karena merasa dirinya benda mati, air dan tanah 'kan benda mati? Dan saat dia hancur, kepingannya membuat kerusakan sana-sini, dajjal koid; kiamat ga sih namanya? Terus menurutku lagi... Perihal kisah nabi, dalam bab Ikan Berapi itu ceritain kisah Nabi Ibrahim yang dibakar hidup-hidup, petualangan Beliau dan ikan paus itu dari kisah nabi Yunus. Kisah Ikan Yang Mengetuk Pintu itu kayaknya kisah nabi Luth soalnya nama kotanya Kota Datar (yang mana dalam kisah nabi Luth kotanya diratakan), tapi masalahnya beda sih... Buntelan yang membungkus bayi angkasa di ranting Chinar itu lauhulmahfuz (aku nggak tahu sebutannya di agama lain apa, ini catatan takdir dan kejadian yang terjadi di alam semesta btw). Tokoh Anak Jahanam adalah Dajjal soalnya matanya picek dan tokoh Pria Membingungkan kuasumsikan sebagai ayahnya si Anak Jahanam karena Anak Jahanam keluar dari asap rokoknya, tapi kok kayaknya Pria Membingungkan terlalu baik? Jadi dia siapa ya? Mongomong terima kasih udah baca!
0 notes
menerjangbosan · 1 year
Text
Pemuja NASA di tantang oleh bumi datar Lintasi Antartika dari ujung ke ujung
jika memang bentuk bumi itu bulat Buktikan Lintasi Antartika dari ujung ke ujung, “Buktikan dengan Eksperimen”. Perdebatan selesai jika bisa membuktikan bumi bulat dengan cara lintasi Antartika dari ujung ke ujung. Jika tidak bisa membuktikan Bumi Bulat Anda gagal. Pemuju NASA berkedok sains, Padahal NASA adalah program militer milik As dan Nazi. Mereka menggunakan metode Nazi yang sangat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rangkumansmp · 3 months
Text
WIP
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
IPA Semester 1
Bab 1. Objek IPA dan Pengamatannya - coming soon!
Bab 2. Klasifikasi Makhluk Hidup - coming soon!
Bab 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya - coming soon!
Bab 4. Suhu dan Perubahannya
Bab 5. Kalor dan Perpindahannya - coming soon!
Bab 6. Energi dalam Sistem Kehidupan - coming soon!
IPA Semester 2
Bab 7. Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup - coming soon!
Bab 8. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan - coming soon!
Bab 9. Pencemaran Lingkungan - coming soon!
Bab 10. Pemanasan Global - coming soon!
Bab 11. Lapisan Bumi - coming soon!
Bab 12. Tata Surya - coming soon!
MTK Semester 1
Bab 1. Bilangan - coming soon!
Bab 2. Himpunan - coming soon!
Bab 3. Bentuk Aljabar - coming soon!
Bab 4. Persamaan dan Pertidaksamaan Satu Variabel - coming soon!
MTK Semester 2
Bab 5. Perbandingan - coming soon!
Bab 6. Aritmetika Sosial - coming soon!
Bab 7. Garis dan Sudut - coming soon!
Bab 8. Segiempat dan Segitiga - coming soon!
Bab 9. Penyajian Data - coming soon!
IPS
Bab 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan - coming soon!
Bab 2. Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial - coming soon!
Bab 3. Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan - coming soon!
Bab 4. Masyarakat Indonesia pada Masa PraAksara, Hindu-Budha, dan Islam - coming soon!
Bahasa Indonesia
Bab 1. Belajar Mendeskripsikan- coming soon!
Bab 2. Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi - coming soon!
Bab 3. Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur - coming soon!
Bab 4. Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi - coming soon!
Bab 5. Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat - coming soon!
Bab 6. Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel - coming soon!
Bab 7. Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas - coming soon!
Bab 8. Menjadi Pembaca Efektif - coming soon!
PPkn
Bab 1. Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara - coming soon!
Bab 2. Norma dan Keadilan - coming soon!
Bab 3. Perumusan dan Pengesahan UID Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - coming soon!
Bab 4. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika - coming soon!
Bab 5. Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan - coming soon!
Bab 6. Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia - coming soon!
Tumblr media
IPA Semester 1
Bab 1. Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar - coming soon!
Bab 2. Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari - coming soon!
Bab 3. Struktur dan Fungsi Tumbuhan - coming soon!
Bab 4. Sistem Pencernaan Manusia - coming soon!
Bab 5. Zat Aditif dan Zat Adiktif - coming soon!
Bab 6. Sistem Peredaran Darah Manusia - coming soon!
IPA Semester 2
Bab 7. Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari - coming soon!
Bab 8. Sistem Pernapasan Manusia - coming soon!
Bab 9. Sistem Ekskresi Manusia - coming soon!
Bab 10. Getaran dan Gelombang dalam Kehidupan Sehari-hari - coming soon!
Bab 11. Cahaya dan Alat Optik - coming soon!
MTK Semester 1
Bab 1. Pola Bilangan - coming soon!
Bab 2. Koordinat Kartesius - coming soon!
Bab 3. Relasi dan Fungsi - coming soon!
Bab 4. Persamaan Garis Lurus - coming soon!
Bab 5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel - coming soon!
MTK Semester 2
Bab 6. Teorema Pythagoras - coming soon!
Bab 7. Lingkaran - coming soon!
Bab 8. Bangun Ruang Sisi Datar - coming soon!
Bab 9. Statistika - coming soon!
Bab 10. Peluang - coming soon!
IPS
Bab 1. Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-Negara ASEAN - coming soon!
Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangasaan - coming soon!
Bab 3. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN - coming soon!
Bab 4. Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan - coming soon!
Bahasa Indonesia
Bab 1. Berita Seputar Indonesia - coming soon!
Bab 2. Iklan, Sarana Komunikasi - coming soon!
Bab 3. Mengenali Unsur-Unsur Teks Eksposisi - coming soon!
Bab 4. Indahnya Berpuisi - coming soon!
Bab 5. Urutan Cerita Menarik dalam Eksplanasi - coming soon!
Bab 6. Ulasan Karya Kita - coming soon!
Bab 7. Berbahasa Persuasif - coming soon!
Bab 8. Drama-Drama Kehidupan - coming soon!
Bab 9. Kembangkan Kegemaran Membaca - coming soon!
PPkn
Bab 1. Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila - coming soon!
Bab 2. Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - coming soon!
Bab 3. Memaknai Peraturan Perundang-undangan - coming soon!
Bab 4. Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908 - coming soon!
Bab 5. Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika - coming soon!
Bab 6. Memperkuat Komitmen Kebangsaan - coming soon!
Tumblr media
1 note · View note
titaninfrabatubara · 3 months
Text
Mengenal Kapal Tongkang Titan Group dan Keunggulan Hingga Manfaatnya dalam Transportasi Laut
Tumblr media
Kapal tongkang Titan Group adalah salah satu jenis kapal pengangkut barang yang memiliki bentuk kotak besar terapung. Berbeda dengan kapal-kapal lainnya, kapal ini tidak dilengkapi dengan sistem pendorong sendiri, sehingga diperlukan kapal tunda untuk menariknya. Meskipun demikian, peran kapal tongkang ini sangat vital dalam dunia transportasi laut, khususnya untuk mengangkut barang dalam jumlah besar. Dari batubara hingga bahan konstruksi, kapal tongkang siap menjadi pilihan utama dalam menggerakkan arus logistik.
Fungsi dan Manfaat Kapal Tongkang: Mengungkap Keunggulan Utamanya
Kapal tongkang tidak hanya sekadar alat transportasi, namun juga merupakan solusi efektif untuk mengatasi tantangan transportasi di daerah tanpa jembatan. Dalam perkembangannya, kapal ini terus memainkan peran penting dalam membawa barang-barang dengan kapasitas besar. Namun, apa sebenarnya keunggulan dan manfaat yang membuat kapal tongkang begitu diperlukan?
Merunut Jejak Sejarah dan Perkembangan Kapal Tongkang
Era Dominasi Kapal Tongkang: Antara 1960-1980
Menggali sejarah kapal tongkang membawa kita ke masa lalu, terutama antara tahun 1960 hingga 1980. Saat itu, kapal tongkang menjadi dominan di pulau-pulau seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Keterbatasan pembangunan jembatan membuat kapal ini menjadi solusi efektif untuk mengatasi kendala transportasi. Dengan bentuknya yang menyerupai kotak terapung, kapal ini menjadi pilihan ideal untuk mengangkut barang dalam jumlah besar, dengan bantuan kapal tunda yang membuat proses pengangkutan semakin lancar.
Keunggulan dan Manfaat Kapal Tongkang yang Perlu Diketahui
1. Mengangkut Barang dalam Jumlah Besar
Kapal tongkang memiliki kapasitas besar, memungkinkannya untuk mengangkut barang dalam jumlah yang signifikan. Kinerja ini menjadikan kapal tongkang sebagai pilihan utama untuk mengangkut barang-barang dengan volume besar, seperti batubara, minyak, dan bahan konstruksi.
2. Membantu Kelancaran Transportasi Laut
Peran kapal tongkang tidak hanya sebatas mengangkut barang, tetapi juga membantu kelancaran transportasi laut. Kapal ini mampu mengangkut barang-barang yang sulit diakomodasi oleh kapal lain, misalnya, transportasi batubara dari area penambangan ke pelabuhan.
3. Mempermudah Transportasi di Perairan Dangkal
Lambung datar kapal tongkang memungkinkannya beroperasi di perairan dangkal. Keunggulan ini menjadikan kapal tongkang sebagai pilihan ideal untuk mengangkut barang-barang di perairan dangkal, seperti sungai, dan danau.
Persiapan Sebelum Mengapalkan Barang dengan Tongkang
1. Pengetahuan Rute yang Akan Dilalui
Sebelum melibatkan kapal tongkang, pengetahuan mendalam terhadap rute yang akan dilalui menjadi krusial. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko perompakan dan mengantisipasi kondisi laut yang mungkin dihadapi.
2. Sertifikasi dan Spesifikasi Kapal Tunda serta Tongkang
Pastikan kapal tunda dan tongkang yang digunakan sesuai dengan standar yang berlaku. Mulai dari usia kapal, kapasitas, hingga daya angkutnya harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
3. Survei Kelayakan Kapal dan Perizinan
Sebelum berlayar, lakukan survei kelayakan kapal dan perizinannya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh aspek kapal siap berlayar dengan aman sesuai rencana.
4. Awak Kapal yang Berpengalaman
Keamanan perjalanan juga bergantung pada pengalaman awak kapal. Pastikan bahwa awak kapal memiliki pengalaman yang cukup untuk mengatasi berbagai risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan.
Kapal Tongkang dalam Ragam Industri: Penggunaannya yang Luas
1. Industri Pertambangan
Kapal tongkang menjadi tulang punggung dalam industri pertambangan, mengangkut batubara, bijih besi, dan mineral lainnya dari area penambangan ke pelabuhan.
2. Industri Energi
Dalam industri energi, kapal tongkang membawa tanggung jawab mengangkut minyak, gas, dan produk minyak bumi lainnya dengan efisiensi tinggi.
3. Industri Konstruksi
Kapal tongkang turut berperan dalam industri konstruksi, mengangkut bahan-bahan konstruksi seperti semen, batu, dan besi.
Perusahaan Terkemuka di Bidangnya: PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (Titan Group)
Pengelola Pelabuhan Muat Batubara yang Terpercaya
PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) menjelma sebagai perusahaan yang mengelola pelabuhan muat batubara seluas 62 hektar di Muara Lematang, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.
Teknologi Tercanggih dengan Barge Loading Conveyor (BLC)
SDJ memiliki dua unit Barge Loading Conveyor (BLC) dengan kapasitas masing-masing 22.500 ton/jam dan 11.500 ton/jam. Dengan rata-rata daya muat mencapai lima tongkang per hari untuk BLC-1A dan dua tongkang per hari untuk BLC-1D, SDJ terus meningkatkan kapasitas muat hingga mencapai total 10 tongkang per hari.
Fokus pada Keamanan dan Sertifikasi
Dengan fokus tinggi pada keamanan, sertifikasi, dan pengalaman awak kapal, SDJ menjadikan kapal tongkang sebagai solusi efektif dalam mengangkut barang. Kolaborasi dengan perusahaan besar seperti Titan Infra Energy dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya semakin menjamin keberhasilan logistik kapal tongkang.
Perusahaan Terintegrasi: PT Nusantara Terminal Terpadu dan PT Nusantara Tri Bahari
Layanan Terpadu untuk Angkutan Batubara
PT Nusantara Terminal Terpadu (NTT) dan PT Nusantara Tri Bahari (NTB) adalah dua perusahaan yang menyediakan layanan tongkang angkutan batubara. Dari pelabuhan muat hingga ke kapal besar atau mother vessel, keduanya menawarkan solusi satu atap untuk kebutuhan logistik.
Armada Modern dan Komitmen Jangka Panjang
NTT mengoperasikan 38 set tug & barge, lima tugboat, satu Self Propelled Barge, dan satu Trailing-Suction-Hopper-Dredger. Dengan captive market dari Titan Infra Energy, kontrak jangka panjang antara Titan Infra Energy dan Nusantara Terminal Terpadu memastikan aliran pendapatan yang stabil. Operasional transportasi yang efisien dan efektif menjadi kunci kesuksesan, tanpa mengabaikan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi tantangan distribusi batubara.
Kesimpulan: Menyatukan Kekuatan untuk Keberhasilan Logistik
Dalam dunia transportasi laut, kapal tongkang Titan Group muncul sebagai pilihan unggul untuk mengatasi tantangan angkutan barang dalam jumlah besar. Keunggulan dan manfaatnya yang luar biasa membuatnya menjadi tulang punggung dalam berbagai industri, dari pertambangan hingga konstruksi. Dengan perusahaan terkemuka seperti PT Swarnadwipa Dermaga Jaya dan PT Nusantara Terminal Terpadu, keberhasilan logistik kapal tongkang semakin dijamin. Kolaborasi ini membuktikan bahwa bersatunya kekuatan perusahaan dapat membawa dampak positif dalam memajukan dunia transportasi laut Indonesia.
0 notes
ubr30 · 4 months
Text
Lapis Realitas Penyair Kini (Tanggapan atas Hasan Aspahani dan Binhad Nurrohmat) [Kompas, 5 Sept 2021]
Walau puisi itu sebuah dunia rekaan, namun pada dasarnya tidak berjarak dari keseharian. Imajinasi yang utuh dalam puisi tersusun dari aneka serpihan pengalaman, remah angan, dan juga pengharapan.
Jauh sebelum masa pandemi, di halaman budaya Kompas Minggu ini saya menulis sebuah esai bertajuk ”Ilusi Globalisasi, Mantra Visual dan Mimikri yang Mengelabui” (2009), mengungkapkan bahwa kemajuan dunia audiovisual di era digital memang tak selamanya menjadi rahmat. Melekat dalam media-media modern itu sebentuk kecanggihan yang penuh godaan manipulasi; melalui ketajaman mata kamera dan seperangkat teknologi di studio, sebuah peristiwa nyata bisa dikemas sedemikian rupa sehingga hadir lebih estetis, lebih imajinatif dari realitas yang sebenarnya.
Kehadiran teknologi informasi memicu perubahan segala lini. Dan gawai adalah keniscayaan tak terelakkan; secara serentak dan seketika dapat menghubungkan manusia dari belahan bumi mana pun melalui streaming ataupun suguhan peristiwa secara daring—mengubah konsep ruang dan waktu; disadari atau tidak, menghadirkan realitas baru; sebentuk realitas virtual.
Seturut itu, Covid-19 merundung masyarakat, berikut penerapan social distancing (pembatasan sosial) dan kewajiban prokes (prosedur kesehatan). Tidakkah hakikatnya pandemi sejagat ini kian menegaskan keberadaan realitas virtual, selain realitas senyatanya yang kasatmata dan realitas imajiner (dunia imajinasi pemicu kreativitas). Pada galibnya, realitas virtual bukanlah tiruan keduanya.
Dunia rekaan virtual yang bahkan lebih nyata dari kenyataan menampilkan sebuah rekayasa audiovisual yang kerap bersifat ’manipulatif’, mengaburkan batas yang fiksional dan yang faktual. Penyedia layanan aplikasi berlomba-lomba menawarkan ’dunia fantasia’ tak terbayangkan kepada para pengguna media sosial. Misalnya, seseorang kini bisa berduet nyanyi dengan siapa saja melalui gawai lalu ditonton jutaan orang. Dengan mudahnya siapa saja bersalin rupa menjadi tua atau muda, perempuan menjelma laki-laki atau sebaliknya; menyerupai aktor/aktris idamannya. Bahkan dapat menghapus serta mengganti latar belakang foto, berikut hal menakjubkan lainnya.
Pada dunia simulacra kini yang menghamba digitalisasi ini, bagaimanakah kehidupan kreatif kesenian, khususnya susastra, apakah mengalami dinamisasi atau stagnasi? Pada esainya di Kompas Minggu (8/8/2021), Hasan Aspahani mempersoalkan perihal belum mengemukanya inovator dalam ekosistem kesusastraan, utamanya karya puisi. Tulisannya menyiratkan nada prihatin sesuai seruan tajuknya, ”Wahai, Para Inovator Sastra, di Manakah Kalian?
”Binhad Nurrohmat, dalam tanggapannya (Kompas Minggu, 22/8/2021) ”Fundamentalisme Puisi”, juga menyoal ada atau tidaknya serta bagaimana reka-baru (innovation) dalam dunia susastra, seraya mengungkapkan bahwa konteks reka-baru puisi pada masa ini berbeda dengan masa lain, misalnya zaman Amir Hamzah dan Chairil Anwar. Diungkap pula sejauh mana peran pihak legitimator sebagaimana HB Jassin dalam meneguhkan sosok-sosok sastrawan atau penyair ’terpilih’ itu untuk ditahbiskan menjadi ikon-ikon zaman.
***
Di sisi susastra, realitas virtual yang membanjiri keseharian kita dengan labirin kenyataan (melampaui rasa, nalar, dan imajinasi); pada hakikatnya menohokkan tuntutan tentang kebutuhan akan suatu bahasa ungkap baru yang lahir dari suatu cara pandang baru pula. Banyak nilai yang harus dikaji ulang; segala yang dulu dipandang baku dan memuaskan, kini tak kuasa memenuhi hasrat pencaharian akan kesejatian ”kebenaran”. Bahkan, dalam peristiwa bahasa pun, yang dulu terbaca mencekam, kini boleh jadi terbaca datar dan wajar saja.
Perubahan cara pandang itu hanya mungkin diraih apabila telah rekah kesadaran baru betapa berlapisnya realitas yang dihadapi hari ini. Upaya pencarian dan pembaruan itu tidak cukup hanya dengan mengedepankan inovasi (reka-baru) sebatas penggalian stilistik, estetik, ataupun ragam tematik, melainkan menyarankan pentingnya paradigma baru.
Percepatan perubahan yang dipicu laju kemajuan teknologi informasi itu mendorong terjadinya ’chaostic sosial kultural’, di mana identitas diri tertransformasikan menuju sebuah wilayah sosial kultural yang tak berjuntrung atau tak jelas arahnya, bahkan tak tertutup kemungkinan banyak pribadi teralienasi, kehilangan sikap kritis dan terbawa dalam beragam bentuk amnesia sosial. Tampilan audiovisual dalam gawai bersifat ritmis dan sugestif, lambat laun ’menyulap’ pemirsa, dari sang subyek yang merdeka berubah menjadi obyek yang tersandera; melahirkan masyarakat yang kian obsesif dan delutif.
Rekahnya kesadaran baru itu didasari kenyataan sekaligus pertanyaan, tentang bagaimana rasa kemanusiaan bekerja dalam diri manusia di era digital ini. Ketika peristiwa kematian belum luas ditayangkan dan diviralkan di media sosial, sebuah esai Czeslaw Milosz, pemenang Nobel dari Polandia, yang mengisahkan bagaimana ia menyaksikan seorang gadis remaja Yahudi yang tewas ditembak tentara Nazi, terasa dramatis. Akan tetapi, boleh jadi kini tulisan tersebut, jika dibaca ulang, tak sepenuhnya seberpengaruh dulu. Atau malahan menimbulkan sensasi rasa yang tak jauh beda dengan ketika pemirsa ”menikmati” tayangan kekerasan yang setiap hari hadir di televisi atau aneka kanal media sosial.
Demikian pula halnya puisi Catetan Th. 1946 atau Kerawang-Bekasi karya Chairil Anwar, atau sajak-sajak pamflet WS Rendra, dan sejumlah puisi penyair kanon lainnya, boleh jadi hadir menyapa khalayak luas era realitas virtual ini dengan sentuhan cita rasa yang tidak sedalam sebagaimana dihayati masyarakat pada era-era sebelumnya.
Tertaut hal ini, walau puisi itu sebuah dunia rekaan, namun pada dasarnya tidak berjarak dari keseharian. Imajinasi yang utuh dalam puisi tersusun dari aneka serpihan pengalaman, remah angan dan juga pengharapan—bagian tak terpisahkan dari cara kita bersikap menghayati hidup dan keseharian. Puisi adalah dunia yang kompleks, bukan rumit akibat kerancuan berbahasa ataupun bernalar dalam menghayati lapis demi lapis kenyataan. Sang ”aku” dalam sajak tak pelak masih memiliki kemerdekaan, tetapi tipisnya batas antara ruang publik dan ruang pribadi menyulitkan siapa pun untuk menjadi sosok individual yang sepenuhnya soliter.
Penyair yang tanggap, dengan kesadaran dan cara pandang baru atas realitas kini yang berlapis itu, barulah terbuka kemungkinan kreatifnya untuk menciptakan karya-karya yang tidak semata dipicu oleh pengalaman berbahasa (intrisik), melainkan juga oleh sensitivitasnya akan suatu percepatan perubahan yang terjadi di dalam lingkungan sosial-globalnya (ekstrinsik). Melalui bahasa puisinya yang otentik, berkarakter, serta universal berupaya mengungkapkan renungannya secara sistematis melalui sarana artistik serta intelektual dalam suatu dialektika di mana ’sang aku’ adalah cerminan masyarakat, pelaku yang sesungguhnya yang mengalami dan menghayati perubahan.
Warih Wisatsana
Penyair dan kurator
0 notes
totoxltotoxl · 4 months
Text
TOTOXL : Keajaiban Penemuan Bola Dunia
Mengungkap Kekuatan Pengetahuan dan Eksplorasi
TOTOXL Bola dunia, atau globe, adalah simbol universal dari pengetahuan dan eksplorasi. Sejak ditemukannya, bola dunia telah memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, navigasi, dan pemahaman tentang planet kita yang luas. Dalam artikel ini, kita akan menggali sejarah penemuan bola dunia, dampaknya pada ilmu pengetahuan dan navigasi, serta signifikansinya dalam pemahaman kita tentang dunia yang kompleks ini, sahabat TOTOXL.
Tumblr media
Sejarah Penemuan Bola Dunia
Pionir Pertama: Eratosthenes
Tahukah sahabat TOTOXL bahwa pada abad ketiga SM, seorang ilmuwan Yunani kuno bernama Eratosthenes menjadi salah satu pionir pertama dalam pembuatan bola dunia. Ia menggunakan metode trigonometri untuk mengukur keliling Bumi, menghasilkan estimasi yang sangat akurat.
Abad Pertengahan: Bola Dunia di Dunia Islam
Selama Abad Pertengahan, bola dunia menjadi populer di dunia Islam. Ilmuwan Muslim seperti Al-Idrisi menciptakan globes yang sangat rinci, memadukan pengetahuan geografi dan ilmiah, sobat TOTOXL.
Renaisans: Puncak Inovasi
Pada abad ke-15, Renaisans membawa kebangkitan minat pada ilmu pengetahuan dan eksplorasi. Bola dunia menjadi simbol penting di kalangan penjelajah dan cendekiawan, termasuk Christopher Columbus dan Leonardo da Vinci loh TOTOXL.
Dampak Penemuan Bola Dunia pada Ilmu Pengetahuan
Pemahaman Geografi yang Lebih Baik
Bola dunia memungkinkan manusia untuk memahami bentuk dan struktur Bumi dengan lebih baik daripada peta datar, TOTOXL. Representasi tiga dimensi menawarkan perspektif yang lebih akurat tentang lokasi, jarak, dan distribusi tanah dan air.
Perkembangan Ilmu Navigasi
Penemuan bola dunia secara signifikan memajukan ilmu navigasi. Nakhoda dan penjelajah menggunakan globes untuk merencanakan rute pelayaran, menentukan letak, dan memahami hubungan antara garis lintang dan bujur, sahabat TOTOXL.
Edukasi dan Penyebaran Pengetahuan
Bola dunia menjadi alat penting dalam pendidikan dan penyebaran pengetahuan geografi. Sekolah, universitas, dan perpustakaan memiliki globes untuk membantu siswa dan peneliti memahami dunia yang terus berkembang, sahabat TOTOXL.
Signifikansi Simbolis Bola Dunia
Persatuan Global
Bola dunia juga menjadi simbol persatuan global. Dengan menunjukkan seluruh planet dalam bentuk yang dapat dipegang, bola dunia mengingatkan kita tentang keterkaitan dan ketergantungan antara semua bagian dunia, TOTOXL.
Penjelajahan Luar Angkasa
Pada abad ke-20, bola dunia mengambil dimensi baru ketika manusia mulai menjelajahi luar angkasa. Globes dihadirkan di ruang kontrol misi dan stasiun antariksa, memberikan pandangan visual tentang lokasi dan navigasi di luar planet kita, TOTOXL.
Bola Dunia Modern dan Teknologi
Tumblr media
Digitalisasi dan Interaktif
Dengan kemajuan teknologi, globes modern menjadi lebih interaktif dan terhubung dengan data geospasial. Ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi informasi geografis secara mendalam, sobat TOTOXL.
Pemanfaatan dalam Pendidikan
Globes terus menjadi alat vital dalam pembelajaran geografi. Mereka membantu siswa memahami fenomena geografi, iklim, dan peristiwa global dengan cara yang lebih nyata dan interaktif, TOTOXL.
Penemuan bola dunia telah membawa dampak yang signifikan pada pemahaman manusia tentang planet ini. Dari navigasi laut hingga pendidikan modern, bola dunia terus menjadi simbol pengetahuan dan eksplorasi, sobat TOTOXL. Dalam perjalanan kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia, bola dunia tetap menjadi mitra setia kita, membantu kita menjelajahi dan menghargai keajaiban planet Bumi yang kita tempati, TOTOXL.
Tumblr media
0 notes
zidanrr · 4 months
Text
Akhir dari Semua
“Hmm, hari ini lumayan cerah” Ucapnya.
Pagi ini jika dilihat-lihat terasa lebih sejuk, mungkin karena kemarin malam hujan jadinya pagi yang rimbun ini terasa lebih fresh dari biasanya. Setidaknya itulah yang Cecep rasakan.
“Haha, bagus dong. Kita jadi bisa keliling bebas tanpa takut hujan!” ucap seorang perempuan dengan gembira.
Waktu terus berjalan, bumi pun terus berubah seiring waktu. Namun jika ada satu hal pasti yang tidak berubah, maka hawa positif dari perempuan ini adalah buktinya.
“Lu berdua emang kagak ada bedanya sama sekali, suka keluyuran, ngak bisa diem” Ucap Cecep.
“Oh iya dong, namanya juga anak muda” Balas cewek tersebut.
Bahkan cara berbicaranya pun hampir sama sama si Agus, teman sohibnya yang kemarin buat rencana dan nyuruh mereka kumpul ke taman ini. Taman yang sudah mereka kunjungi sejak dari kecil sekali.
“Omong-omong gimana kabar lu?” Tanya si Perempuan.
“Hm? baik-baik aja, emang ada kenapa?” Tanya si Cecep Bingung.
“Ngak, dari tadi lu baca tuh buku serius amet, muka lu juga aneh banget kyk lagi baca soal ujian aja, hahaha-“ Balas si Perempuan sampi tertawa kecil bergurau.
“Muka gua dari dulu kayak gini ya, makasi buat pujiannya.” Balas si Cecep datar.
“Heh, sok cool banget lu kayak kulkas Indomaret” Ucap si Perempuan sambil bercanda.
“Daripada lu berisik banget kayak tukang parkir Indomaret” Bales si Cecep agak sedikit jengkel.
Si Perempuan tadi tertawa atas balasan Cecep, sambil nepuk (sebenernya lebih mirip ngegampar) punggung si Cecep. “Jangan gitu dong, kalo kedengeran bang Alip bisa dikejar kita” akhirnya balas si Perempuan setelah selesai tertawa.
“Iya-iya elah, canda doang”
Dan begitulah mereka terus sambil menunggu kedatangan Agus yang sebenernya dah telat dari waktu kesepakatan. Si Cecep yang sebenarnya pengen diem baca buku sambil nunggu tapi terus digangguin sama perempuan tadi. Karena sudah terbiasa dengan antik si Perempuan, Cecep juga ngak merasa terlalu ganggu dan hanya mengganggap si Perempuan hanya lalat pengganggu saja.
.
.
Waktu terus berputar dan Agus tak kunjung datang, sambil membaca buku tapi Cecep menjadi terpikir sesuatu yang sebenernya ingin dia tanyakan dari tadi.
“Hani, lu dah ada rencana kedepan?” tanya Cecep.
“Hah, gimana maksud lu?” Tanya si Hani karena pertanyaannya yang terlalu luas.
“Gua omongin tentang rencana lu setelah lulus dari sekolah ini”
“Oh…. ya gitu deh” Jawab Hani ragu sebelum dilanjut “Lu ngapa dah? berat amet tuh pertanyaan. Lagipula kita masih ada satu tahun lagi Cep”
Cecep menutup buku yang dia baca lalu melihat jauh kedepan, ke perkebunan yang letaknya memang bersebelahan dengan taman.
“Gua cuman khawatir sama masa setelah sekolah ini, iya betul kita masih punya satu tahun. Tapi gua rasa kalo kita cuman mikirin masa depan pas diakhir-akhir masa sekolah ini…. gua takut nanti rencana itu kesannya terburu-terburu dan gua bakal nyesel dikemudian hari…” Ucap Cecep sedikit pesimis.
“Oh…” Jawab Hani sambil merenung sebentar.
“Jujur gua sendiri ngak terlalu mikirin sesuatu yang menurut gua sifatnya masih terlalu jauh. Karena, ya, bakal pusing sendiri. Lu tau sendiri bukan kalau masa depan itu susah di prediksi” Akhirnya jawab si Hani setelah merenung.
“Tapi kan kita masih bisa buat perencanaan matang! biar eksekusi dimasa mendatang bakal sukses besa-” Ucap Cecep protes sebelum dibalas Hani.
“Dan lu tau sendiri bahkan di perencanaan yang kelihatan “sempurna” pun masih ada kemungkinan untuk kegagalan bukan?” Ucap Hani.
Si Cecep terdiam, ingin membalas, namun jika ia pikirkan kembali… mungkin ada benarnya juga. Manusia sebagai makhluk tidak sempurna pasti akan melakukukan kesalahan, baik yang terduga maupun tidak.
Melihat temannya yang merenung terdiam, Hani menjadi iba “Cep, gua ngak ada maksud buat bikin lu pesimis atau semacemnya. Tapi hal itu memang ngak bisa kita tebak saat ini juga. Menebak masa depan itu perlu tahapan dan kalaupun di akhir eksekusi kita terhadap perencanaan masa depan gagal, itu bukanlah akhir dari semua. Karena gua tau, orang kayak lu bukanlah orang yang gampang menyerah”
Seketika Cecep “tercerahkan” otaknya yang selama ini berpikir negatif mengenai masa depannya setelah di sekolah ini.
“Mungkin ini terdengar remeh bagi lu, tapi kata gua, santai aja cep. Jalani hidup pelan-pelan. Kalopun lu masih bingung sama masalah ini, yuk kita omongin ini bareng Agus kalo dia dah dateng”
“Heh, okedeh” jawab simpel si Cecep.
1 note · View note