Tumgik
#Faozan Rizal
movienized-com · 4 months
Text
Sinden Gaib
Sinden Gaib (2024) #FaozanRizal #SaraFajira #RizaSyah #DimasAditya #NaufalSamudra #ArlaAilani Mehr auf:
Jahr: 2024 (Februar) Genre: Horror Regie: Faozan Rizal Hauptrollen: Sara Fajira, Riza Syah, Dimas Aditya, Naufal Samudra, Arla Ailani, Laras Sardi, Rizky Hanggono, Yeyen Lidya, Liek Suyanto, Yuyun Arfah, Novita Hardini … Filmbeschreibung: Die Geschichte im Film “Sinden Gaib” ist inspiriert von einer wahren Begebenheit, die sich in Ostjava, genauer gesagt in der Stadt Trenggalek, ereignet…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
moviesandmania · 8 months
Text
SINDEN GAIB (2024) Indonesian ghostly horror - preview with trailer
Sinden Gaib is a 2024 Indonesian supernatural horror film about a young woman who becomes possessed by a ghostly singer. Directed by Faozan Rizal from a screenplay written by Gerald Mamahit and B.W. Purba Negara, based on a storyline by Bumi Nusantara. Produced by Riza [sic], Chand Parwez Servia and Dienan Silmy. The StarVision Plus-Evergreen Pictures production stars Sara Fajira, Riza Syah,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
auliagassi · 5 years
Text
Abracadabra: A Surreal Journey
Abracadabra: A Surreal Journey
This Indonesian film is unique and quite different from another Indonesian films that I know. Although, if you speak about films in general, it has an uncanny resemblance in terms of cinematography to Wes Anderson’s as you can see from its trailer. But, I guess, it makes people even more motivated to watch it. It looks quirky from the very start!
Tumblr media
  The story goes around Lukman (Reza Rahadian),…
View On WordPress
0 notes
akuaktor · 5 years
Text
[Acting Review] Abracadabra; Dunia Antah Berantah yang Tak Dijelajah
Dunia antah berantah Abracadabra itu tak terjelajah dengan baik. Kenapa?
Abracadabra sudah turun dari bioskop. Film yang menurut kami menggebrak kebiasaan film Indonesia kebanyakan ini ternyata tak cukup berhasil menggebrak selera pasar. Tercatat menurut tabloidbintang.comAbracadabra hanya mencapai 12 ribu penonton saja. Angka yang kecil jika dibandingkan dengan jajaran pemain di dalam film itu. Tapi mungkin ini bukan persoalan filmnya, hanya persoalan penonton awam…
View On WordPress
0 notes
raditherapy · 8 years
Photo
Tumblr media
REVIEW PENDEK SALAWAKU
Ketika kebanyakan film Indonesia belakangan ini sedang gemar-gemarnya mengajak jalan-jalan ke luar negeri, SALAWAKU justru menarik tangan saya untuk menikmati keindahan bagian timur nusantara, tepatnya ke Pulau Seram, dimana nantinya saya akan bertemu dengan Karina Salim yang sedang galau dan Elko Kastanya yang sedang mencari sang kakak.
SALAWAKU, tak sekedar menawarkan koleksi gambar-gambar pemandangan yang indah, berkat kepiawaian seorang Faozan Rizal dalam menciptakan sinematografi yang menghipnotis, saya serasa sedang menginjakkan kaki di sana dan menghirup udaranya yang menyegarkan. Visual cantik tersebut membuat mata saya nyaman, selagi saya pun asyik menikmati perjalanan bersama Salawaku, Saras dan nantinya Kawanua.
Meski SALAWAKU sebetulnya masih bisa lebih dieksplor, terutama pada karakter-karakternya, Pritagita Arianegara setidaknya sudah cukup berhasil dalam membangun kisah yang membuat saya peduli. Pritagita membuat saya bisa ikut merasakan apa yang karakter-karakternya rasakan, begitu mudahnya saya terkoneksi dengan mereka, tentunya didukung oleh keapikan Karina Salim dan kawan-kawan dalam melakonkan peran mereka.
Sebuah road movie yang memunculkan ragam rasa, dari manis hingga pahit, membuat saya tertawa sekaligus juga tersentuh. Jika hidup katanya tentang meninggalkan dan ditinggalkan, maka SALAWAKU meninggalkan kesan yang menyenangkan, terutama ketika mengingat chemistry gokil antara Saras dan si Salawaku yang pemarah dan tidak sabaran itu (3.5/5).
0 notes
kepoinus · 5 years
Text
Film Abracadabra Digadangkan Jadi Film Mahal
Film Abracadabra Digadangkan Jadi Film Mahal
[ad_1]
Kepoin.us…
JAKARTA– Film Abracadabra digadangkan-gadangkan jadi menjadi film mahal karena menghadirkan kreativitas yang luar biasa. Film yang masuk bioskop pada, Kamis (9/1/2020) ini memperlihatkan kreativitas dari Faozan Rizal selaku sutradara. Salah satunya menghadirkan lokasi kantor polisi berwarna merah muda yang tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata. Kreativitas lainnya terlihat…
View On WordPress
0 notes
Text
Jokowi (2013) - IMDb
New Post has been published on http://gampangqq.link/jokowi-2013-imdb/
Jokowi (2013) - IMDb
Learn more
More Like This
Drama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9.1/10 X
Ahok “Daniel Mananta” was born into a family with a father “Chew Kin Wah” a mining businessman. But the business is not smooth because of corrupt people. These problems make their … See full summary »
Director: Putrama Tuta
Stars: Daniel Mananta, Kin Wah Chew, Eric Febrian
Comedy | Drama | Horror
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.1/10 X
Suzzanna and Satria have been married for seven years but have not been blessed with children. They live with three assistants: Mia, Tohir, and Rojali. Suzzanna’s long-awaited pregnancy … See full summary »
Directors: Rocky Soraya, Anggy Umbara
Stars: Luna Maya, Herjunot Ali, T. Rifnu Wikana
Drama | Romance
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.2/10 X
A love story about a dentist’s struggle with her husband.
Director: Benni Setiawan
Stars: Acha Septriasa, Rio Dewanto, Arifin Putra
Adventure | Drama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4.2/10 X
When Hanum (Acha Septriasa) and Rangga (Abimana Aryasatya) decided to return to Vienna after finishing their work, Hanum’s boss gave them a new mission which only they could accomplish: to … See full summary »
Director: Rizal Mantovani
Stars: Abimana Aryasatya, Rianti Cartwright, Nino Fernandez
Drama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6.2/10 X
The story of a Indonesian students in Europe. How they adapt, to meet with various friends until finally lead them to the secrets of Islam in continental Europe.
Director: Guntur Soeharjanto
Stars: Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah
Action | Adventure | Comedy
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.5/10 X
Indonesia, the 16th century, Wiro Sableng, a disciple from a mysterious Warrior named Sinto Gendeng, got a mission from his Master to take down Mahesa Birawa, her former disciple who betrayed her.
Director: Angga Dwimas Sasongko
Stars: Yayan Ruhian, Cecep Arif Rahman, Marsha Timothy
Drama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5.9/10 X
A husband and wife, Hanum and Rangga, are trying to uncover what really happened in 9/11 tragedy.
Director: Rizal Mantovani
Stars: Michael Abts, Hannah Al Rashid, Laval Alsbrooks Jr.
Biography | Drama | Romance
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.6/10 X
Love story between Indonesia’s third president- World’s famous Engineer B.J Habibie and his wife Ainun.
Director: Faozan Rizal
Stars: Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Tio Pakusadewo
Drama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.6/10 X
An epidemiologist tried to satisfy her obsession with food when she was assigned to investigate a bird flu case.
Director: Edwin
Stars: Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid
Comedy
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.2/10 X
Ellen does not keep her promise to watch Kiara’s performance at the talent show competition between high schools. Kiara is angry and goes to Sumba alone, where she could feel a glimmer of happiness.
Director: Ernest Prakasa
Stars: Adinia Wirasti, Ernest Prakasa, Aurora Ribero
Drama | Romance
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.6/10 X
This movie was the prequel of the movie Habibie and Ainun in 2012, it was based on the book Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner by Gina S. Noer, or in English Rudy : The Young Life of the … See full summary »
Director: Hanung Bramantyo
Stars: Boris Bokir, Millane Fernandez, Chelsea Islan
Comedy
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7.3/10 X
Diana “Bunga Citra Lestari” move to her husband work place in malaysia. She is thingking why she not work too so they can have more money. After that, Diana work in a place that own by bossman that really funny of his act.
Director: Upi Avianto
Stars: Bunga Citra Lestari, Reza Rahadian, Alex Abbad
Edit
Storyline
Story of the Indonesian President’s life before he become famous.
Plot Summary | Add Synopsis
Edit
Details
Release Date:
20 June 2013 (Indonesia)
See more »
Company Credits
Technical Specs
Runtime:
117 min
See
full technical specs
»
Explore popular and recently added TV series available to stream now with Prime Video.
Start your free trial
Source
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
Film Istirahatlah Kata-kata Terbaik di ASEAN
Bangkok (SIB) -Film Istirahatlah Kata-kata arahan Yosep Anggi Noen meraih penghargaan film terbaik dalam ajang Bangkok ASEAN Film Festival (BAFF) 2017. Film tentang penyair dan aktivis kemanusiaan Wiji Thukul ini dipilih oleh dewan juri di antara sembilan film lain. "Film ini paling sederhana sekaligus unggul secara artistik, terutama dalam sinematografi dan pencahayaan," kata dewan juri festival dalam pernyataan resmi di laman Facebook. Dewan juri dalam festival tahunan ketiga ini, seperti diberitakan The Nation, adalah direktur Asian Cinema Fund Hong Hyosook, kritikus film Asia Maggie Lee dan sutradara Jepang Koji Fukada. "Keberanian sutradara dan perhatiannya terhadap kemanusiaan sangat jelas. Dia mampu menyatakan persoalan politik yang serius lewat berbagai detail protagonis dalam film," lanjut publikasi itu seperti disiarkan MetroTvNews.Com, Rabu (3/5). Sebelumnya, film tersebut mengukir bank prestos para Usmar Ismail Awards 2017 yang diadakan di Jakarta, Film berkisah goal Wiji Thukul, atau Widji Widodo, adalah pekerja lulusan SMP dan penyair kelahiran Surakarta, 1963. Dia dikenal lantang menyuarakan ketidakadilan pemerintah terhadap rakyat pada tahun 1990-an. Sembari berkesenian dan membuat puisi, dia juga mengikuti sejumlah unjuk rasa. Ketika Jakarta dilanda kerusuhan pada 1996 dan para aktivis diculik, Wiji melarikan diri ke Pontianak selama delapan bulan. Di sana dia menulis puisi dan cerita pendek. Sipon istrinya tinggal di Solo bersama kedua anak dalam pengawasan ketat aparat. Dalam akhir masa orde baru tahun 1998, Wiji kembali 'menghilang' dan tidak ditemukan hingga sekarang. Film Istirahatlah Kata-kata  (Solo, Solitude) memotret kesendirian dan kerinduan Wiji terhadap istri dan keluarganya selama persembunyian di Kalimantan. Ceritanya merupakan hasil riset dan tafsir atas puisi serta tulisannya selama penyair cadel ini melarikan diri. Tokoh Wiji diperankan oleh Gunawan Maryanto dan Sipon oleh Marissa Anita. Selain itu, Eduwart Manalu, Melanie Subono, Dhafi Yunan, dan Jonet Suryatmoko juga terlibat sebagai pemain pendukung. Sebelumnya di tingkat nasional, IKK juga mengantarkan Yosep sebagai sutradara terbaik dan Gunawan sebagai aktor terbaik dalam ajang Umar Ismail Award 2017. Selain IKK, BAFF 2017 juga memberi penghargaan Jury Prize untuk film Pop Aye  (Kirsten Tan, Singapura-Thailand) dan Special Mention untuk Birdshot  (Mikhail Red, Filipina-Qatar) Acara pemberian penghargaan film Usmar Ismail Awards 2017 digelar pada Sabitu  (29/4) di Balai Kartini, Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Beberapa nama baru muncul sebagai pemenang dalam kategori utama, antara lain Gunawan Maryanto (pemeran utama pria), dan komedian Arie Kriting (pemeran pembantu pria). Arie Kriting dalam sambutannya setelah menerima penghargaan tampak gembira dan heran. "Saya tak tahu harus bilang apa. Yang jelas saya sekarang sudah punya mas kawin," kata Ari Kriting bercanda. "Saya ucapkan terima kasih kepada sutradara yang melarang saya untuk melucu di film ini, dan karena itu saya bisa menang," kata Arie Kriting. Sejumlah penyanyi ternama juga ikut memeriahkan acara lewat penampilan mereka. Di antaranya Krisdayanti, Rossa, Afgan, Cakr Khan, Melly Goeslaw, Wizzy, Sheryl Sheinafia, Iis Dahlia, dan masih banyak lagi yang lainnya. Berikut ini daftar lengkap pemenang Usmar Ismail Awards 2017: 1. Pemeran Utama Pria Gunawan Maryanto dalam film Istirahatlah Kata-Kata. 2. Pemeran Utama Wanita Cut Mini (Athirah) 3. Pemeran Pendukung Pria Arie Kriting (Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara) 4. Pemeran Pendukung Wanita Lidya Kandou (Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara) 5. Sutradara Yosep Anggi Noen (Istirahatlah Kata-Kata) 6. Penulis Skenario Jujur Prananto (Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara) 7. Film Terbaik Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara 8. Penata Musik Anto Hoed-Melly Goeslaw (Ada Apa dengan Cinta 2) 9. Penggubah Lagu Ratusan Purnama-Anto Hoed dan Melly Goeslaw (Ada Apa dengan Cinta 2) 10. Penata Suara Chris David, Khikmawan Santoso, dan Satrio Budiono (Rudy Habibie) 11. Penata Artistik Eros Eflin (Athirah) 12. Penyunting Gambar W. Ichwandiardono (Ada Apa dengan Cinta 2) 13. Penata Kamera Faozan Rizal (Salawaku) 14. Film Terfavorit My Stupid Boss 15. Pemeran Utama Terfavorit Reza Rahardian 16. Pemeran Utama Wanita Terfavorit Bunga Citra Lestari (BCL). (T/R10/h) http://dlvr.it/P3ddRq
0 notes
mhmmadiqbal · 7 years
Photo
Tumblr media
KARTINI
Suka sekali dengan paduan para pemainnya. Paling tidak mereka membuktikan kualitas tinggi dari akting mereka yang bukan cuma di satu film saja..
——– Hehe, di tengah padatnya tugas memang selalu diusahakan untuk bisa nonton 😋 kali ini yang ditonton adalah film Kartini. Oke, kalo urusan cerita tentang apa dan gimana kan bisa dicari kan ya di mesin pencarian luar biasa.
Sekarang cuma mau kasih pandangan aja sih soal film ini. Mau sih mengkritik tapi rasanya sulit dituliskan karena maunya cepet aja ah.
Jadi gini, untuk cerita sih emang gak perlu diraguin “apik"nya, kalau kamu tahu kisah tentang Kartini mungkin kamu akan mengkritisi itu setelah kamu menonton film ini. Salah satu rekan nonton pun melakukan itu.
Akan tetapi, tetap bisa diakui bahwa film ini memang layak untuk ditonton karena sayang aja gitu film bagus tapi cuma bertengger di layar bioskopnya sebentar. Dan masa sih gak bisa sampe satu juta penonton?? Bisain doong haha karena yaa sebagai bentuk apresiasi terhadap film Kartini ini.
Bagusnya kenapa?? Waah sebenernya mulai dari cerita yang udah melekat, nama besar Hanung Bramantyo, Faozan Rizal dll itu, sampe para pemain top kalangan atas lah. Ya sebut aja Dian Sastro, Acha Septriasa, Ayushita, Christine Hakim, Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Dwi Sasono, Denny Sumargo, Deddy Sutomo, Djenar, Nova Eliza. Hmm gimana gak unggul nih adu aktingnya.
Hmm puas lah sama penampilan mereka. Tapi apa iya karena terlalu perfect sampe penonton gak tertarik buat nonton? Karena di penayangan hari pertama gak ada gembar gembor adanya antrean di mana-mana sih.
Yang menarik lainnya adalah, rekan nonton sampai menitikan air mata di beberapa adegan, itu tandanya memang filmnya menyentuh.
Kalo kurangnya yaa itu tadi ada beberapa hal yang seharusnya kalian tanu tapi malah dibuat bertanya-tanya. Ehmm tapi membuat itu jadi bertanya-tanya bagus juga sih hehe.
Tak melulu soal pendapat dangkal kayak gitu.. Ada pendapat lain kok terkait hal-hal yang lagi tren sekarang di film Kartini. Mulai dari ngomongin feminism, gender equality, hierarchy, politics, religion, dan hal-hal lainnya yang sangat mungkin kita kaji sama-sama.
Tidak akan tertulis di sini sih hehe, karena baiknya kita ketemuan aja terus ngobrol tentang film ini karena lebih asiikk :)
Picture: Twitter @Legacypictures
Btw ada yg liat Hanung di film ini? Biasanya suka ada dia hehe. Kalo ada kasih tau yaa :)
19 April 2017-Nonton di saat tugas kuliah hampir selesai, mendadak, dan karena keinget kakak yang sedang ulang tahun namanya Kartini juga wkwk. Sama ternyata ada tokoh Kartono juga yaitu abang saya. Kenapa nama saya lain?? Ya nanti kapan-kapan ditulis lah di sini 😂😂
0 notes
akuaktor · 5 years
Text
[Flash Review] Abracadabra; Baru, Segar, dan Menyenangkan
Film ini memberikan angin segar untuk perfilman Indonesia. Sesegar apa?
Tepat pukul 4 sore kami sampai di XXI Empire Yogyakarta untuk menonton film Abracadabra. Film yang disutradarai oleh Faozan Rizal ini sekaligus dijadikan film pembuka 14th Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Setelah memarkir motor di LPP, yang lokasinya sekitar 100an meter dari XXI, kami bergegas menuju antrian tiket untuk mencetak tiket yang dari sekian hari lalu sudah kami booking. Tak lama tiket…
View On WordPress
0 notes
seputarbisnis · 8 years
Text
Warga Maluku di Sumut Nobar Film Salawaku
Medan (SIB) -Warga Maluku di Sumut, Kamis (23/2), nonton bareng (nobar) film Salawaku di Medan. Ini adalah kesekian kali nobar film tentang Maluku. Dalam rombongan tersebut sejumlah tokoh di antaranya JA Ferdinandus terlibat. "Film yang menginspirasi bahwa Indonesia adalah satu dalam bingkat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelas sesepuh warga Maluku di Sumut itu didampingi warga lainnya di antaranya Chelly Siwabessy, Suzy Ferdinandus dari keluarga besar Arisan Kumpul Basudara Medan. Salawaku bagi publik di Sumut sangat familiar karena menjadi nama organisasi pemuda Maluku. Salawaku sejatinya adalah perisai yang digunakan Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura dalam perang melawan kolonial. Bahkan, dalam peringatan Thomas Matulessy Patimura, Salawaku kerap dipertontonkan pada publik.   Akan halnya film Salawaku adalah nama tokoh di dalam sineas yang disutradarai Pritagita Arianegara dan diproduseri Mike Julius dan Ray Zulham dengan koproduser George Timothy dan Kristo Damar Alam. Salawaku bercerita tentang perjalanan di Pulau Seram, Ambon, seorang Saras tak hanya terobati oleh hamparan pasir putih, bening kristal laut dan biru cerah langit. Namun, juga oleh pertemuan dengan orang-orang asing yang lalu menjadi tempat becermin sekaligus pengobat luka. Salawaku yang bergenre film perjalanan pada akhirnya tak sekadar film jalan-jalan yang menghibur dan indah, tetapi diam-diam juga kontemplatif. Lebih dalam lagi, lewat sudut pandang anak yang polos, isu besar dan penting sesungguhnya digarap, yakni tentang posisi perempuan yang kerap dalam relasinya dengan laki-laki tidak diuntungkan, tambahan lagi ketika berhadapan dengan adat. Di Festival Film Indonesia 2016, pemain cilik Elko Kastanya - yang mampu menghidupkan karakter Salawaku - diganjar penghargaan sebagai pemain anak terbaik. Cerita berawal dari Salawaku seorang bocah murid sekolah dasar yang agak badung, tengil dan keras kepala. Dia mendadak sebatang kara lantaran ditinggalkan kakaknya. Berbekal rantang berisi ikan dan pisang, Salawaku membelah bening lautan dengan sampannya. Dalam pencarian dan perjalanannya, Salawaku berinteraksi sosial budaya ditampilkan wajar dan diselipi humor. Film digarap dengan biaya minim. Itu sebabnya kru yang terlibat dalam Salawaku ditekan seminim mungkin. Di tengah ketatnya dana dan lokasi syuting di Indonesia timur, pengambilan gambar tak bermanuver dengan drone ataupun track. Semua gambar diambil dari pengalaman wajar mata manusia sehari-hari. Selain memenangi FFI 2016, lapor Kompas.Com, film pun menang untuk kategori pengarah sinematografi terbaik (Faozan Rizal) dan pemeran pendukung wanita terbaik (Raihaanun) serta pemeran anak terbaik (Elko Kastanya). Sawalaku mendapatkan nomine untuk film terbaik, sutradara terbaik, penata musik terbaik, lagu tema film terbaik dan pemeran pendukung pria terbaik. Film itu juga meraih Piala Dewantara kategori Film Cerita Panjang Bioskop dalam Apresiasi Film Indonesia 2016. Berjaya di dalam negeri, Sawalaku diputar perdana di Tokyo International Film Festival pada Oktober 2016 dalam kategori Asian Future. Selain konflik batin,  Salawaku adalah kisah tentang perempuan, keindahan Pulau Seram dan riak ombaknya akan menyusup ke dalam benak. (T/R9/h) http://dlvr.it/NSrR7f
0 notes
seputarbisnis · 8 years
Text
12 Film Indonesia di Februari 2017
Jakarta (SIB) -Ada sembilan film yang mengarungi layar di jaringan bioskop Indonesia kurun Januari 2017. Jumlah tersebut bertambah tiga judul menjadi 12 film pada periode penayangan Februari alias meningkat dua judul dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Istirahatlah Kata-Kata" mungkin bisa disebut sebagai film yang paling banyak diperbincangkan, setidaknya di ranah media sosial. Film arahan Yosep Anggi Noen itu tidak hanya berhasil memantik rasa ingin tahu lebih dalam terhadap penyair cum aktivis Wiji Thukul yang hilang entah kemana, tapi juga menarik perhatian banyak orang untuk mengulas berbagai sisi film tersebut. Mampu bertahan lebih dari sepekan di jaringan bioskop tanpa dukungan dana promosi besar laiknya studio mapan juga merupakan sebuah pencapaian mengesankan. Kebanyakan film yang kadung mendapat label sebagai film festival paling mentok hanya bertahan 3-4 hari karena kekurangan penonton. Ditayangkan sejak 19 Januari, "Istirahatlah Kata-Kata" yang menggunakan judul Solo, Solitude kala menyambangi berbagai festival film internasional meraup 43.542 penonton. "Kalau mau jujur ya, orang pasti enggak menyangka film ini sambutannya seperti sekarang. Ini menjadi keterkejutan bersama. Dan saya ingin menjadi bagian dari kejutan tersebut," ujar Anggi di Jakarta, Jumat, (3/2). Melihat 12 film yang telah mengantre tayang sepanjang Februari 2017, kans untuk melampaui pencapaian Promise dalam hal mengumpulkan jumlah penonton, atau menciptakan bola salju perbincangan lebih besar dibandingkan "Istirahatlah Kata-Kata" masih terbuka lebar. Pada Kamis --hari penayangan perdana film-film Indonesia-- pembuka Februari langsung menghadirkan tiga film; "From London to Bali" (Starvision), "The Chocolate Chance" (Darihati Films dan Fallisto); dan "The Promise" (Applecross Production Indonesia). Film yang disebutkan terakhir bukanlah sekuel dari film "Promise" yang sebelumnya tayang. Ajang penayangan perdana film horor yang dibintangi Cameria Happy Pramita (Mitha) dan Dara Rizki Ruhiana (Dara) dari kelompok "The Virgin" itu terjadi di Bali International Film Festival 2016 (24-30/9). Tiga film lainnya menggelinding pada pekan kedua (9/2), yaitu "Pertaruhan" (IFI Sinema), "Surga yang Tak Dirindukan 2" (MD Pictures), dan "Boven Digoel" (Foromoko Matoa Indah Film). Manoj Punjabi selaku produser optimistis "Surga Yang Tak Dirindukan 2" (SYTD 2) sanggup menorehkan rekor. "Saya merasa ada hikmahnya film ini mundur. Sensasi lebih tinggi, orang jadi penasaran, dan promosi sudah jor-joran. Harapan saya memecahkan rekor tembus sampai 4-5 juta penonton. Saya melihat ada potensi ke sana," ujar Manoj (44). Film "SYTD 2" memang telah tiga kali mengalami perubahan jadwal tayang. Semula direncanakan Lebaran 2016, lantas bergeser menjadi 15 Desember 2016, hingga akhirnya ditetapkan meluncur 9 Februari 2017. Semoga tidak berubah lagi. Sekadar pengingat, bagian pertama film yang dibintangi Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, dan Raline Shah mengumpulkan lebih dari 1,5 juta penonton saat rilis dua tahun silam. Dari segi genre, variasi suguhan semakin kentara menuju pekan-pekan terakhir Februari. Ragam film yang bisa jadi opsi, antara lain "Generasi Kocak": 90-an vs "Komika", "Gunung Kawi", "Remember The Flavor", "Bukaan 8", "Moammar Emka's Jakarta Undercover", dan "Salawaku". Catatan tambahan untuk "Salawaku". Film tersebut sebelumnya telah mencuri perhatian karena mengantongi delapan nomine dalam ajang Festival Film Indonesia 2016. Tiga Piala Citra di antaranya berhasil mereka bawa pulang, masing-masing untuk kategori Pengarah Sinematografi Terbaik (atas nama Faozan Rizal), Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Raihaanun), dan Pemeran Anak Terbaik (Elko Kastanya). Debut pertama Pritagita Arianegara menyutradarai film panjang itu juga menang di kategori film panjang bioskop dalam Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016. "Salawaku" menyisihkan "Athirah", "Aisyah": "Biarkan Kami Bersaudara", "Surat Cinta untuk Kartini", dan "The Window". Secara keseluruhan, film-film yang akan muncul di layar bioskop sepanjang Februari 2017 menyuguhkan empat genre; drama, komedi, horor, dan aksi. Lebih variatif dibanding bulan sebelumnya. 1. "From London to Bali" (Sutradara Fajar Bustomi dan Angling Sagaran) | Pemain: Ricky Harun, Nikita Willy, Jessica Mila, Kimberly Ryder, Fico Fachriza, Muhadkly Acho, Kevin Julio, Gary Iskak, Max Palmer, Milena Tunguz 2. "The Chocolate Chance" (Jay Sukmo) | Pamela Bowie, Ricky Harun, Miqdad Addausy, Sheila Dara Aisha, Ferry Salim, Karina Suwandi, Aditya Suryo Saputro, Rahmet Ababil 3. "The Promise" (Bambang Drias) | Dara The Virgin, Mita The Virgin, Ferly Putra, Tistha Nurma Herichan, Tina Astari Sunardi, Fadhel 4. "Pertaruhan" (Krishto Damar Alam) | Tyo Pakusadewo, Adipati Dolken, Aliando Syarief, Jefri Nichol, Giulio Parengkuan, Widika Sidmore 5. "Surga yang Tak Dirindukan 2" (Hanung Bramantyo) | Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Reza Rahadian, Sandrinna Michelle Skornicki, Nora Danish, Kemal Palevi, Tanta Ginting, Muhadkly Acho, Keefe Bazli Ardiansyah, David Chalik, Tasya Nur Medina, Vitta Mariana 6. "Boven Digoel" (FX Purnomo) | Joshua Matulessy, Christine Hakim, Edo Kondologit, Lala Suwages, Ellen Aragay, Maria Fransisca Tambingon, Henry W Muabuay, Ira Dimara, Juliana Rumbarar, Denny Imbiri, Echa Raweyai, Bina Rianto 7. "Generasi Kocak: 90-an vs Komika" (Wishnu Kuncoro) | Adi Bing Slamet, Kadir, Jaja Miharja, Mandra, Afif Xavi, Anyun Cadel, Arafah Rianti, Resti Wulandari, Hj Tonah, Mono Cocok, Emmie Lemu Generasi Kocak 8. "Gunung Kawi" (Nayato Fio Nuala) | Maxime Bouttier, Jordi Onsu, Indra Birowo, Roro Fitria, Roy Marten, Laras Syerinita, Rayn Wijaya, Shyalimar Malik, Yova Gracia, Reymon Knuliqh, Yoes Astawan, Lawra Incha Julia 9. "Remember The Flavor" (Dyan Sunu Prastowo) | Tarra Budiman, Sahira Anjani, Anissa Pagih, Djenar Maesa Ayu, Ferry Salim, Ence Bagus, Verdi Solaiman, Tegar Satrya, Gio, Hakim 10. Bukaan 8 (Angga Dwimas Sasongko) | Chicco Jerikho, Lala Karmela, Tyo Pakusadewo, Sarah Sechan, Dwi Sasono, Dayu Wijanto, Maruli Tampubolon, Melissa Karim, Mo Sidik, Ary Kirana, Deddy Mahendra Desta 11. "Moammar Emka's Jakarta Undercover" (Fajar Nugros) | Oka Antara, Baim Wong, Tiara Eve, Ganindra Bimo, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Richard Kyle, Nikita Mirzani, Edo Borne, Agus Kuncoro 12. "Salawaku" (Pritagita Arianegara) | Karina Salim, Raihaanun Nabila, Joshua "JFlow" Matulessy, Elko Kastanya, Shafira Umm. (t/R9/d) http://dlvr.it/NHtKWP
0 notes