Tumgik
#HummingAtHome2021
arirusyadi · 3 years
Link
Over the past five years, I live in an area that's famous for two things: traffic jams and toys, and both are related. Just before the entrance of my apartment complex, lays a row of impermanent kiosks selling cheap, knock-off toys imported from China. The traffic usually comes from people who park their vehicles around the roadside, bargain for a good deal, and then took off. Around two years ago the local government gets rid of this impermanent kiosk to build an overpass. But damn, it didn't change anything about the traffic. Since this area is already known for its toy market, some people are intrigued to innovate and make money from the hopeless traffic instead. It all started with a craftsman that successfully build a robot costume with amazing details only with materials that he can find around him. He wear the costume, learned some basic robotic movement, and basically perform when the traffic jam hits. When people saw him made money out of it, they came to him, and ask him to make costumes for them as well. These days, you can found more ROBOTMAN all over the city. I admire their spirit, effort, and resistance. This video is a snippet of their daily life. May we always found love (and prosperity) in a hopeless place. - Lima tahun terakhir ini, saya tinggal di area yang terkenal oleh dua hal, yaitu kemacetan dan mainan, dan keduanya saling berhubungan. Sebelum pintu masuk kompleks apartmen tempat saya tinggal, berjejerlah kios-kios tripleks yang menjual mainan murah yang didatangkan dari Cina. Biasanya kemacetan terjadi karena banyak pembeli yang parkir kendaraannya sembarangan di pinggir jalan. Mereka turun, melakukan transaksi tawar menawar, lalu pergi, bergantian dengan pembeli lainnya, dan begitulah seterusnya. Dua tahun lalu, pemerintah menggusur kios-kios mainan ini karena daerah tersebut hendak dibangun jalan layang. Sialnya, ketika kios-kios ini sudah tidak ada lagi, kemacetan ternyata tetap tidak hilang. Mungkin karena sudah kepalang tanggung diingat sebagai pasar mainan, sebagian orang jadi terpantik untuk berinovasi, dan jadi mendulang rezeki dari kemacetan yang terlanjur jadi tradisi. Ini semua berawal dari seorang pengrajin yang mendesain kostum robot dengan material sederhana yang mudah ditemukan sehari-hari. Ia mencoba mengenakan kostum tersebut, belajar beberapa gerakan dasar ala robot, lalu melakukan pertunjukan kecil di tengah area kemacetan. Setelahnya, beberapa orang mendatanginya untuk minta dibuatkan kostum serupa. Kini, kita bisa menemukan semakin banyak ROBOTMAN tersebar di seluruh Jakarta. Rasanya tidak mungkin bagi saya untuk begitu saja mengesampingkan perjuangan orang-orang ini di tengah kesulitan yang makin menghimpit di kehidupan sehari-hari. Saya mengagumi semangat, usaha, dan kegigihan mereka. Video ini adalah cuplikan dari keseharian mereka. Semoga kita selalu dapat menemukan cinta dan rezeki meski di waktu dan tempat yang mustahil.
0 notes