Tumgik
#Imigrasi Batam
samuderakepri · 1 year
Text
Indonesia dan Kamboja Bersepakat Perkuat Kerja Sama Atasi Perdagangan Manusia
samuderakepri.co.id, PHUKET – Indonesia dan Kamboja berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam mengantisipasi dan menanggulangi perdagangan manusia. Hal ini disampaikan dalam forum DGICM ke-26 yang diikuti oleh Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia, Silmy Karim, dan Jenderal Polisi Chantarith Kirth yang mewakili Imigrasi Kamboja. Forum ini berlangsung selama empat hari, mulai dari 8 hingga 11…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
andy-mardi-blog · 29 days
Text
One Day Tour Singapore Dari Batam
Tumblr media
Nikmati pengalaman liburan singkat namun seru ke Singapura bersama kami! Dengan keberangkatan dari Batam, Anda bisa menjelajahi berbagai destinasi ikonik di Singapura dalam satu hari penuh.
✨ Destinasi Utama:
Merlion Park: Jangan lewatkan berfoto dengan patung singa ikonik Singapura!
Gardens by the Bay: Kagumi keindahan taman futuristik dengan Supertree Grove dan Flower Dome.
Marina Bay Sands: Saksikan pemandangan spektakuler dari SkyPark atau berbelanja di The Shoppes.
Orchard Road: Surga bagi Anda yang suka berbelanja, dengan deretan mall mewah dan butik trendi.
Chinatown & Little India: Jelajahi budaya unik dan cicipi kuliner khas dari dua kawasan budaya ini.
🚤 Keberangkatan Cepat & Nyaman:
Hanya 1 jam perjalanan dengan ferry dari Batam!
Dijemput dan diantar dari/ke pelabuhan.
Transportasi nyaman selama di Singapura.
🎟️ Paket Termasuk:
Tiket ferry pulang-pergi Batam – Singapura
Transportasi selama di Singapura
Panduan wisata profesional
Makan siang khas Singapura
💼 Harga Terjangkau, Pengalaman Luar Biasa! Mulai dari [harga], Anda sudah bisa menikmati liburan ke negeri tetangga dalam satu hari. Cocok untuk Anda yang ingin menikmati Singapura tanpa perlu cuti panjang.
📅 Pesan Sekarang & Jangan Lewatkan Keseruan Ini! Hubungi kami di [nomor kontak] atau kunjungi [website] untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.
One Day Tour Singapore dari Batam - Cepat, Praktis, & Seru! 🏙️🚢
Info Lebih Lanjut Hubungi +628122244328
Atau Kunjungi Website Kami :
One Day Tour Singapore Dari Batam
Paket Wisata Singapore 1 Hari Dari Batam
Day Trip Singapore Dari Batam
Media Sosial Kami :
X : Paket Wisata Singapore - Paket Tour Malaysia Murah
Facebook : Paket Wisata Singapore - Paket Tour Malaysia
Instagram : Paket Tour Singapore - Wisata Malaysia
Itinerary Paket One Day Trip Batam Singapore 1 Hari :
06.30 Berkumpul Di Pelabuhan Batam Center
06.45 Bertemu Dengan Tour Guide untuk Registrasi
07.15 Proses Imigrasi Di Pelabuhan Batam Center
07.45 Berangkat Menuju Singapore Dengan Ferry
09.30 Sampai Di Pelabuhan Singapore
09.45 Peserta One Day Tour Singapore Proses Imigrasi
10.30 Foto Stop Di Air Terjun Jewel Changi
11.30 Makan Siang dan Juga Sholat Dzuhur Di Restauran Sekitar Mesjid Sultan
13.10 Kami Antar Ke Bugis Street Untuk Berbelanja Oleh Oleh Khas Singapore
14.30 Foto Stop Di Icon Singapore Air Mancur Patung Singan marlion Park
15.00 Photo Stop Di Depan Taman Terbaik Di Dunia Gardens By The Bay
16.00 Mengunjungi Sentosa Island Untuk Foto Di Universal Studio Singapore
16.30 Berangkat menuju Vivo City Mall di Harbour Front Naik Monorail
Jam 17.00 Kembali Menuju Batam , Selesai sudah One Day Trip Singapore .
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
maulia89 · 7 months
Text
Kantor Imigrasi Batam dan Polri Berhasil Tangkap DPO Interpol Asal Jepang di Perairan Batam
BERTUAHPOS.COM — Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau, Satuan Polisi Perairan dan Udara Polresta Barelang, dan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri berhasil menangkap Daftar Pencarian Orang (DPO) Interpol berinisial YY, seorang Warga Negara Jepang, di wilayah perairan Batam. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi […] Berita Ini telah terbit di BertuahPos. http://dlvr.it/T34nDT
0 notes
agen-wisata-indonesia · 9 months
Text
One Day Tour Singapore Dari Batam
Harga Open Trip Paket Wisata Singapore Dari Batam 1 Hari
Dewasa Dan Anak umur 2 Tahun Ke Atas Rp 1.350.000 / Orang ( Minimal Pemesanan 2 Orang )
Anak Umur 2 Tahun Ke Bawah Rp 800.000 / Balita
Harga Private Paket One Day Trip Singapore Dari Batam
Dewasa Dan Anak umur 2 Tahun Ke Atas
02 – 03 Orang Rp 2.750.000 / Orang
04 – 06 Orang Rp 2.350.000 / Orang
07 – 09 Orang Rp 2.050.000 / Orang
10 – 13 Orang Rp 1.750.000 / Orang
14 – 20 Orang Rp 1.650.000 / Orang
Anak Umur 2 Tahun Ke Bawah Rp 800.000 / Balita
Harga telah Termasuk :
Tiket Ferry Batam Singapore Pergi Pulang ( PP ).
1x Makan Siang Halal Prasmanan.
Tiket Monorail Dari Sentosa Island Ke Vivo Mall.
Kendaraan Pariwisata Aman Dan Nyaman Selama Tour .
Air Meneral 1 Botol Per Orang.
Tour Guide berbahasa indonesia Yang Mendampingi selama Tour.
Apply Singapore Arrival Card ( ICA ).
Harga belum Termasuk :
Keperluan Pribadi ( Belanja Oleh Oleh , Jajan dan Lain nya ).
Pembelian Oleh Oleh.
Asuransi Perjalanan Start Rp 200.000 Per Orang ( Tidak Wajib ).
Tambah Menu Makan.
Tiket Masuk dan juga Wahana Di Tempat Wisata.
Tips Tour Guide Seiklas nya Per Orang ( Wajib )
Itinerary Paket One Day Trip Batam Singapore 1 Hari :
06.30 Berkumpul Di Pelabuhan Batam Center
06.45 Bertemu Dengan Tour Guide untuk Registrasi
07.15 Proses Imigrasi Di Pelabuhan Batam Center
07.45 Berangkat Menuju Singapore Dengan Ferry
09.30 Sampai Di Pelabuhan Singapore
09.45 Peserta One Day Tour Singapore Proses Imigrasi
10.30 Foto Stop Di Air Terjun Jewel Changi
11.30 Makan Siang dan Juga Sholat Dzuhur Di Restauran Sekitar Mesjid Sultan
13.10 Kami Antar Ke Bugis Street Untuk Berbelanja Oleh Oleh Khas Singapore
14.30 Foto Stop Di Icon Singapore Air Mancur Patung Singan marlion Park
15.00 Photo Stop Di Depan Taman Terbaik Di Dunia Gardens By The Bay
16.00 Mengunjungi Sentosa Island Untuk Foto Di Universal Studio Singapore
16.30 Berangkat menuju Vivo City Mall di Harbour Front Naik Monorail
Jam 17.00 Kembali Menuju Batam , Selesai sudah One Day Trip Singapore .
#singapore #toursingapore #Wisatasingapore #Onedaytoursingapore #tour #wisata #holiday #vacation
1 note · View note
realita-lampung · 2 years
Text
Polda Lampung Kawal Penjemputan Lima Korban Pekerja Migran Indonesia
Tumblr media
LAMPUNG SELATAN - Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Lampung melakukan kegiatan pengawalan, penjemputan dan pendampingan kepada 5 (lima) orang korban Pekerja Migran Indonesia (PMI) Unprosedural di bandara Raden Intan II Lampung. Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus melalui Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan kegiatan tersebut. "Dari hasil konfirmasi dengan Direktur Reserse Kriminal umum Polda Lampung Kombes Pol Reynold EP Hutagalung, bahwa Pengawalan penjemputan dan pendampingan kepada 5 (lima) orang korban Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut berdasarkan Surat permohonan dari KJRI Johor Bahru - Malaysia nomor 0549/WN/B/03/2023/07 tgl 06 maret 2023," ungkap Kabid Humas diruang kerjanya, Rabu (8/3/2023). Pandra menjelaskan, surat tersebut berisi tentang perihal permohonan bantuan fasilitas kedatangan 5 orang WNI / PMI gagal bekerja dari pintu masuk Batam Center dengan tujuan Bandar Lampung. "Adapun kelima korban tersebut berjenis kelamin wanita, berinisial RW (55), AW (45), PN (44), EWL (22), dan PH (58) warga Bandar Lampung, sementara 4 korban lainnya warga Lampung Timur," imbuhnya. kejadiannya berawal Pada tanggal 24 Januari 2023 pihak KBRI Johor Bahru menerima pengaduan dari salah satu PMI atas nama PRI HARTINI bahwa terdapat 4 orang PMI di Kuil Johor Bahru Malaysia yang bekerja secara Unprosedural melalui pelabuhan Batam dan Dumai Kep. Riau pada Oktober 2022, ungkap Pandra. Kemudian katanya, pada tanggal 25 januari 2023 KJRI Johor Bahru bersama JTK (jabatan tenaga kerja) Negri Johor, IPD (Polres Batu Pahat) telah mendatangi Kuil tempat ke 4 PMI bekerja, kemudian ke 4 PMI tersebut diamankan di KJRI Johor Bahru Malaysia untuk proses Pemulangan ke Indonesia, jelasnya. Menindak lanjuti hal tersebut Polda Lampung dalam hal ini Subdit IV Renakta Ditreskrimum langsung berkordinasi dengan stake holder terkait yaitu BP2MI, DISNAKER, dan DINSOS Prov Lampung, untuk sama-sama turut mendampingi penyerahan ke 5 PMI dari BP2MI ke Dinas Sosial Prov Lampung selanjutnya dititipkan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC). Pandra menambahkan, terkait Proses hukum ke lima korban tersebut, personil dari Subdit IV Renakta, mendampingi para korban untuk membuat Laporan Polisi di Polda Lampung setelah selesai dilakukan Assesment oleh Dinsos. Dan Pihak Polda Lampung juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kelima PMI dan Saksi-saksi lainnya, kemudian melakukan pemeriksaan kepada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang memberangkatkan ke 5 PMI. Melakukan pemeriksaan terhadap ahli BP2MI Prov. Lampung terkait penempatan pekerja di luar negeri, melakukan pemeriksaan terhadap ahli dari DISNAKER Prov. Lampung terkait pendaftaran pekerja migran serta telah melakukan pemeriksaan terhadap ahli dari IMIGRASI Kotabumi dan Lampung Selatan terkait penerbitan Paspor kelima korban tersebut, tutupnya. (dn/penmas) KABIDHUMAS POLDA LAMPUNG Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si. Email: [email protected] Twitter: @humaspoldalpg FB: humas_poldalampung Read the full article
0 notes
dandonoriginal · 2 years
Text
Orang Geblek Yang Beruntung
Tiket pesawat Citilink dari Surabaya ke Batam tembus 1.9 juta, gendeng memang kalo udah musim liburan, mana kantong udah tipis. Sebelumnya udah rame di medsos soal tarif maskapai yang lagi ga masuk akal sampai gratis bagasi 20 Kg dihilangkan. Oke, Aku pun coba cek tujuan Singapura. Jreeng, harga termurah ada yang 600 ribuan, ada maskapai Jetstar sama Scoot. Rencana mau coba scoot, maskapai murahnya Singapore Airlines. Selain murah, waktunya juga ga mepet, keberangkatan jam 9 pagi, disana bisa santai main.
Entah kegoblokan dateng darimana dan sudah keberapa kalinya, malah booking tiket Singapore Airline keberangkatan 16.30 WIB perjalanan 2.5 jam, sementara mepet waktu kapal ferry terkahir jam 21.40 waktu Singapura (20.40 WIB). Punya waktu cuman sekitar 4 jam harus sampai di Harbour Bay. Alesannya si pengen nyobain Singapore Airlines plus dapet makan, entertainment, dan free bagasi sampai 30 Kg, terakhir ga kepake blas barang dibawa ke kabin semua.
Pesennya si pas dari Purwokerto, gelisahnya juga udah semenjak pesen, hahaha.. sungguh kegoblokan yang HQQ. Yang diperhitungkan cuman perjalanan MRT. Gak memperhitungkan delay, keluar pesawat, cek imigrasi, jalannya. Yah mungkin, hidup ini ga menarik tanpa kegoblokan. Soalnya, kalo udah ketinggalan ferry terpaksa nginep sehari dan hilang dah tuh diskon ferry 19 SGD/ 200 ribuan, normalnya 25 SGD.
Yap, Jadi ini cerita perjalanan Surabaya – Singapura – Batam di hari senin, 4 februari 2019. Ke Bandara diantar Reki naik motor Nmax Mbak Ria.  Jalanan Mojosari ke Terminal II juanda yang aduhai jauhnya, sepanjang Mojosari – Sidoarjo jalannya berlubang tronjal-tronjol, truk gede seliweran, bonceng di belakang sambil megangin tas gembol, cuman bisa sabar menahan sakit boyok ama pantat yang udah kebas. gimana engga, motoran 1 jam 30 menit ga putus.
Sampai di Bandara, pas cek in kecewa, ternyata ada keterangan Singapore Airlines operated by Silk Air, ndilalah di Traveloka juga ada tulisan kecil. Perasaan pas pesen gak ada. Terus Ku terkejut dan terheran-heran, penumpang cuman 20an orang kata petugasnya, jadi ga usah dibagasi gak papa, sungguh rejeki yang tak terduga sebenernya, cuman pada saat itu belom nyadar.
Pesawat berangkat tepat waktu, jam 16.30 terus sebelahan sama anak telkom, masih muda, dia mau liburan karena dapet bonus dari kantornya. Pesawat mendarat tepat waktu, tapi menuju parkir stop Terminal II Changi ternyata lumayan jauh, butuh waktu sekitar 10-15 menit, makin tambah deg-degan.
Pas parkir, langsung ambil tas, cuss berdiri antri keluar, karena cuman dikit jadi bisa cepet biarpun masih nunggu kelas bisnis yang keluar duluan. pas keluar langsung lari, nyempil dan nyalip sana-sini, sampai-sampai pilot yang keluar paling pertama aja kesalip.
Turuh eskalator, terus antrian imingrasi baru ada 1 orang, lolos cepet untung ga ribet, pas liat antrian kebelakang ternyata udah rame. Rejeki takterduga karena penumpang dikit.
Berlarian dengan jantung berdebar gara-gara dipesawat refill kopi sampe 2x. Kok yo pesen ne kopi, padahal ga doyan ngopi. Pontang-panting bawa tas ransel di punggung isi jenang, daging kambing, buku, abote poool sama bawa tas gembol isi selimut ama seprei tebel plus disisipin baju ama gendongan bayik bonusan pompas asi Madela.
Cuss ke MRT, padahal udah unduh map tapi masih bingung, udah ga konsen yang ada panik. Gak pake lama terus tanya, ada 2 orang India yang ternyata tujuannya sejalan, aku turun di Ourtam Park, mereka turun di pemberhentian setelahnya, pas banget. Mereka ke bandara habis nganter temennya yang pulang ke India.
Sepanjang jalan di MRT cerita soal india yang ternyata gak jauh dengan Indonesia, oleh pemerintah Singapura pekerja asal India yang kuotanya sangat sedikit , ketambahan perusahaannya kudubayar jaminan jika ingin merekrut orang India, terdengar rasis entah apa alasannya. Gedabrusan jane Aku yo gak terlalu konsen ngedengerin, pikiran gak tenang bolak-balik ngecek jam, nyempet gak yo. Sempet bertukar nomer whatapps, aku yang menawarkan karena mereka ada rencana liburan di Batam, sekalian cari kenalan orang luar, siapa tau ada rejeki main ke India. Malahan mereka juga nawarin nginep kalau-kalau Aku ketinggalan ferry.
Sampai di Outram terus transit ke Harbour Bay, lari lagi masuk ke Vivo City terus keder kemana arah pelabuhan. Gak mau gambling, karena kalo nyasar rugi waktu dan pegel. Yawes, langsung tanya orang terus lanjut lari, bener-bener kayak scene di novelnya Dan Brown, berasa kayak Robert Langdon.
Pundak udah sakit banget tapi kudu terus lari ke pelabuhan. Naik eskalator langsung check-in di kantor Batam Fast, kebantu lagi ama pengecekan imigrasi yang longgar dan tidak ramai.
Akhirnya sampai juga di kapal, penumpang lagi rame. Aku duduk deck belakang kapal atas, outdoor. Ferrynya penuh, mungkin karena liburan. Di deck banyak orang India, nyanyi keplak-keplok udah kayak party. kekerabatan mereka sepertinya kuat. mungkin itu cara mereka bertahan di negara orang.
Ferrynya jalan, di tepian Singapura disuguhi kembang api dari Marina Bay. Singapura memang meriah untuk perayaan imlek, mayoritas mereka chinese.
Baju kebles ama keringet, bodoh amat buka baju terus ganti dari pada masuk angin. Ditempat duduk, meresapi kegoblokan, haha.. kalo miss dikit aja. pasti ga kekejar, buying time paling besar itu pas di bandara, sangat terbantu sama penumpang yang sedikit.
0 notes
epiye · 2 years
Text
PNBP Imigrasi Tembus Rp4 Triliun, Tunjang Optimalisasi Pelayanan dan Pengawasan Keimigrasian
PNBP Imigrasi Tembus Rp4 Triliun, Tunjang Optimalisasi Pelayanan dan Pengawasan Keimigrasian
BATAM – Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Direktorat Jenderal Imigrasi mencapai angka Rp4 triliun. Pemasukan tertinggi berasal dari layanan visa, yang menyentuh hampir Rp1,8 triliun. “Peningkatan PNBP tahun 2022 yang signifikan harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk optimalisasi penegakan hukum keimigrasian. Pengelolaan PNBP harus tepat guna dan tidak digunakan secara eksesif…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
intrenid · 3 years
Text
Imigrasi Batam Telah Deportasi 146 WNA Sepanjang Tahun 2021, Paling Banyak Berasal dari Vietnam
Imigrasi Batam Telah Deportasi 146 WNA Sepanjang Tahun 2021, Paling Banyak Berasal dari Vietnam
INTREN.ID, BATAM – Sepanjang 2021, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam melaporkan telah mendeportasi 146 orang warga negara asing (WNA). Kepala Imigrasi Batam, Ismoyo mengatakan, deportasi tersebut merupakan hasil kerja sama dengan berbagai instansi terkait. “Ada 146 orang WNA yang dideportasi, rata-rata dari Vietnam. Mereka tertangkap saat melakukan illegal fishing di perairan kita,” kata…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jbmnews · 3 years
Text
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Terima Kunjungan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Terkait Penyelesaian Piutang Beban Alat Angkut
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Terima Kunjungan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Terkait Penyelesaian Piutang Beban Alat Angkut
JBM.co.id, Mangupura – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai mendapat kunjungan dari Kantor Imigrasi Batam, pada Senin (20/12/2021). Kakanim (Kepala Kantor Imigrasi) Kelas I Khusus Ngurah Rai, I Nyoman Gede Surya Mataram, SH.,MH., yang diwakili oleh Kabag TU (Tata Usaha), Sutoyo, S.Sos.,M.M., didampingi Kasi Infokim Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Putu Suhendra menyampaikan, bahwa kunjungan ini,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
samuderakepri · 1 year
Text
Kemenkumham Tunjukkan Kinerja dan Akuntabilitas Tinggi dalam Laporan Keuangan 2022
samuderakepri.co.id, Jakarta – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) terus berupaya meningkatkan kinerja dan akuntabilitasnya dalam pengelolaan keuangan negara. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan berbagai perbaikan atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam audit laporan keuangan tahun 2021.Beberapa perbaikan yang dilakukan antara lain adalah penyesuaian data…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rismanuandang · 4 years
Text
Ngacir ke Kuala Lumpur, Malaysia!
Halo kawan-kawan!
Aku bakal bagi pengalamanku “short-time” backpackeran ke luar negeri pada tanggal 9-10 November 2019 bersama sahabatku ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Berikut aku juga kasih RAB kasar (ngga detail banget sih) buat backpackeran ke Kuala Lumpur, Malaysia. Let’s go!
Berawal dari punya kenalan di Batam, jumpa pertama langsung klop banget dari segi kekikirannya. Setelah sekitar satu setengah bulan kenal langsung bisa jadi sahabatan, instan banget yak? Semoga awet lah ya hehehe. Di pertemuan pertama kami beride bagaimana kalo ngacir ke luar negeri? Ke Singapura atau Malaysia? Mumpung Batam kan deket, naik kapal pun sampe dan murah meriah hehehe.
Setelah diskusi panjang dan berbagai pertimbangan, akhirnya pilihan jatuh ke Kuala Lumpur, Malaysia. Liburan ini hanya berlangsung Sabtu-Minggu (itu pendek banget ya Tuhan) aku sih bisa ngajuin cuti, tapi kawan belum bisa huhuhu sedih... Setelah diputuskan ke KL, kami membuat jadwal dan RAB. Tujuan membuat jadwal dan RAB adalah agar liburan bisa lebih efektif, nyaman, dan aman. Tapi kenyataannya bisa sedikit melenceng sih hehehe. Setelah fix tentang jadwal dan RAB, aku pun berangkat ke Batam usai kerja hari Jumat (waktu itu aku masih kerja di Lagoi, Bintan). Tiket kapal untuk Batam – Stulang Rp325.000 per orang untuk PP (belum pajak INA & MY).
Sesampainya di Batam, aku rehat dulu, makan malam, dll. Kemudian mencari money changer. Nah, disini titik kekikiran mulai muncul hiahaha… Di mall pertama (MB2) kami menemukan money changer dengan harga tukar Rp3.450 untuk RM1, hmmm kawanku merasa bahwa masih ada yang lebih murah. Maka kami pindah ke Kepri Mall, disana juga menemukan money changer, tapi sudah tutup karena kelamaan nongkrong di Miniso nyari cutlery hehehe. Ya udah kemudian menggunakan peta ajaib dari google map, alhasil menemukan yang masih buka di atas jam 10 malam. Tapi di Nagoya banget. Kampay jambay jauh kali lah, syedih. Ya tapi mau bagaimana lagi, daripada pagi-pagi rempong di pelabuhan buat tukar duit. Akhirnya kami tukar duit di Nagoya. Kalau aku buat jaga-jaga cuma tukar 1.5jt (karena sudah ada itungan RAB). Setelah itu, kami pulang dan beristirahat agar bisa bangun pagi dan dapet kapal pertama.
Keesokan harinya kami bangun pagi, persiapan, dan berangkat menuju pelabuhan dan ENG ING EEENG sudah ramai seperti antre sorga. Buat check in kapal pertama ternyata sudah tutup, bangke bener. Ya sudah pakai kapal kedua dengan jeda keberangkatan kurang lebih 45 menit dari kapal pertama. jangan lupa pajak Rp65.000 per orang (pajak Indonesia). Check in selesai, lalu masuk pemeriksaan imigrasi. Karena weekend, ramailah warga Batam piknik ke luar negeri. Antre masuk ke imigrasi berasa kaya masuk dalam lautan zombie. Kenapa mirip zombie? Karena dibikin 1 line, dan jalannya pelan banget huhu kalo maju cuma 2 langkah doang, dst. Selesai cap paspor, masuk kapal, dan duduk manis... Keberangkatan akhirnya jam 08.00 WIB, dengan perjalanan 2 jam mengarungi hempasan ombak manjalita.
Setelah tidur di kapal dan 2 jam telah berlalu. Eng ing eeeng, sampailah di Water Front Harbor, Stulang, Johor, Malaysia. Seperti biasa, datang, cap paspor, terus keluar... Sesampainya di drop off, kami segera memesan Gr*b car untuk mengantar kami ke Terminal Larkin (biar cepet). Untuk menuju KL dari Stulang, kami pakai bus dan terminalnya di Larkin. Dari Stulang ke Larkin jaraknya lumayan sih, less than 15 minutes. Ok, dengan Gr*b car kami bayar RM11 (untuk 2 orang/patungan - RM5.5) dan kemudian sampai di Larkin...
Kampretnya adalah apabila diajak ngobrol pakai English sama orang, kawanku langsung nyodorin HPnya ke aku. Tapi kalau untuk ngobrol bahasa Melayu, aku nyodorin kawanku huehehe.
Kami menuju konter pembelian tiket. Saat membeli tiket, kami bisa memilih bus yang hendak dinaiki dan memilih seat. Oke, sifat kikir mulai muncul... Saat milih bus, mataku hanya aware sama jadwal keberangkatan, ketika aku mau pencet nama busnya, kawanku bilang, "Mas, jangan yang itu, mahal... yang ini aja RM30.40", padahal bus yang mau kami naiki awalnya RM35.40 hehehe hemat RM5 hehehe klop deh pokoknya. Ok, kami memilih bus dengan harga RM30.40 per orang dengan keberangkatan 12.30 MY time. Oya, MY time itu sama kek WITA.
Kami otw ke KL dengan jarak tempuh 4-5 jam lewat tol. Kemudian berhenti di rest area 1x dan kami makan siang dulu sama nasi dan ayam dengan harga RM6.90 per porsi. Karena waktu di Batam terburu-buru, jadi ngga sempet sarapan, baru bisa makan waktu di rest area. Stupidity at its finest adalah tidak menyempatkan sarapan ketika perjalanan jauh huhuhu syedih... Luweee! Setelah selesai makan siang, kami lanjut lagi ke KL dan akhirnya sampai pukul 17.00-an MY time.
Di KL terminalnya adalah TBS (Terminal Bersepadu Selatan). Dari TBS bisa langsung terintegrasi ke BTS (Bandar Tasik Selatan) atau stasiun untuk LRT, ERL, dan KTM. Dari BTS kami menggunakan LRT dengan tujuan Plaza Rakyat transit ke Merdeka dilanjutkan ke Bukit Bintang dimana hotel kami berada. Total ongkosnya RM3.60 per orang.
Oh ya, dari Plaza Rakyat (LRT) transit ke Merdeka (MRT) nanti nambah ongkos untuk tap koinnya. karena beda moda. Kami disana menggunakan tap koin aja hehe biar selese jalan langsung celup aja... Celuuup bae ah!
Ok, sampai Bukit Bintang kami keluar stasiun dan jalan menuju hotel, deket kok... Kami check in di hotel dengan pajak RM10 (patungan RM5) oya kami pesen hotel udah jauh hari di Tr***loka dengan harga normal Rp180.000 tapi kawanku cari kupon diskon, jadinya Rp160.000 per malam. Harga Rp160.000 untuk 2 orang ya murmer dungs (patungan Rp80.000) alhamdulillah kamar bersih dan yah standar lah, orang cuman buat tidur doang. Setelah bersih-bersih, kami keluar hotel untuk ngacir... Hotel kami deket sekali dengan Jalan Alor dimana banyak street food.
Di Jalan Alor banyak sekali kuliner khas China, Thailand, Vietnam, Melayu, bahkan Mie S*dap pun ada. Ok, kami pun lihat-lihat dulu dan cari makan yang pas. Tapi kabanyakan pork semua... Jadi harus jeli cari yang halal. Akhirnya nemu di salah satu PKL, kami pesan Tom Yum. Kami awalnya pesan Tom Yum sendiri-sendiri, tapi keknya Mbak waiternya tahu deh kalo kami kikir nan kismin, langsung ditawarin Tom Yum jumbo untuk berdua hehehe. Langsung sekut hehe, tambah nasi 2. Ditawarin telur dadar, engga Mbak. ditawarin minum, engga Mbak (udah bawa sendiri), hehehe. Alhasil kami cuma pesen Tom Yum untuk 2 orang dan nasi 2. minumnya udah beli sendiri di Sevel, air mineral murmer hehehe. Ok, total makannya RM19 satu porsi jumbo (patungan RM 9.50) lalu kami lanjut jalan-jalan dengan tujuan Masjid Jamek... Kebodohan dan kekikiran mulai lagi.
Kami dari Jalan Alor menuju ke Masjid Jamek dengan JALAN KAKI... Sedih ngga tuh? Ya tapi karena pengen menikmati suasana malam dengan jalan kaki aja sih hehehe (alesan... Bacot!)
Ok, sampai di Masjid Jamek kami sholat Isya' dulu, terus lanjut liat air mancur menari. Dari air mancur menari kami ke jembatan belakang Masjid Jamek. Kali di bawah jembatannya kalo malam keluar kabutnya gitu (emang disemprot yak, bukan menyan) di jembatannya bisa foto-foto dengan background bangunan tua gitu deh dan cahaya lampu syaining syimering splendid. Pas di jembatan ketemu turis hla kok seka Jawa, dan Mbaknya ngedumel "Nyong wis kencot"... wahaha mak jegagik, juebule sak kampung karo batire nyong hahaha. Habis dari jembatan, kami lanjut ke Dataran Merdeka yang cuma berada di belakang Masjid Jamek by our feet.
Tempatnya enak, nyaman, dan apik banget dengan background bangunan Gedung Sultan Abdul Samad dan hiasan lampu yang hangat uwu uwu... Kawanku ngebet banget ke lapangan Dataran Merdeka, tapi setaunya cuma lapangan doang, dia ya b aja hehehe. Habis dari Masjid Jamek - Dataran Merdeka - Gd. Sultan Abdul Samad kami lanjutkan KL Tower... Yaaah ini mah juga geblek, kemaleman pula. Ya udah tetep kesana tapi cuma di luarnya doang hahaha. Dan kesananya jalan kaki lagi, gempor ngga tuh kaki gheeelaaak! Sekujur tubuhku sudah mandi peluh nan asin... Sedih deh, mana jalannya nanjak, ya udah sesampainya disana cuma nongkrong doang habis itu cabut.
Dari KL Tower dilanjutkan ke Twin Tower Petronas BY FEET again! Sebelum sampai TT kami rehat dulu di Sevel, jajan aer sama roti hehe (tidak dimasukkan ya ongkosnya). Usai rehat, lanjut ke TT. Sesampainya di TT udah malem banget, langsung sempatkan buat foto dooongs! Di TT sampai jam 00.00 MY time, dan disempritin syekurity buat bubar (sedih amat yak, penting dapet fotonya haha). Ok, usai foto dan hebring ria kami putuskan untuk pulang... Hmmm kalo jalan kaki lagi, sampe hotel jadi nisan marmer. Baiklah pesan Gr*b car. Gr*b car dari TT ke hotel ongkosnya RM15 (patungan RM7.50) sampainya di hotel kami pun istirahat menuju esok hari yang cerah ceria gembira ria.
Ok, keesokan harinya kami persiapan, check out, dan berangkat menuju ke Batu Caves. Untuk menuju kesana kami naik MRT sambung pakai KTM. Kami menggunakan MRT dari Bukit Bintang menuju Muzium Negara - KL Sental (RM1.30) ganti moda ke KTM di KL Sentral - Batu Caves (RM2.60). Harusnya sih bisa transit di Pasar Seni, tapi ya karena stupidity lagi ya mau gimana lagi??? Ok, kami pun naik KTM dan sampailah di Stasiun Batu Caves... Wow seperti Tanah Abang versi India buceeet tapi menarik hahaha.
Dari Stasiun ke Batu Caves cukup jalan cat walk aja, deket kok... Nah ngepasin waktu ada acara umat Hindu disana, jadi puadet metethet. Musti membelah lautan manusia dengan punten dan nuwun sewu. Setelah berjibaku membelah lautan manusia, sampailah di depan pelataran Batu Caves yang terkenal itu. Syukurlah daftar venue terakhir terpenuhi. Kami foto-foto dulu sebelum ujian menjemput.Kami menantang diri dengan menaiki anak tangga sebanyak 272 buah. Costnya free!
Perjalanannya melelahkan memang, bikin lutut gemeter. Hayooo pasti sering **** yaaa? Nah sesampainya di atas, kami masuk goa tapi ada voidnya huhu adem bener ndeee dengan tetesan air gua dan semerbak dupa. Disini jadinya wisata religi ya, jadi ngga boleh polah gaesss. Kami pun sampai di ujung goa dengan voidnya yang membahana. Setelah puas melihat-lihat, kami putuskan untuk turun dan pulang. Langkah demi langkah kami tempuh demi konten wasuuu... 272 PP apa ngga hilang tuh kaki huhu.
Sampai di depan gate masuk Batu Caves kami pun pesan Gr*b car menuju Sentul Timur. Kenapa Sentul Timur? kenapa ngga Stasiun Batu Caves? Karena interval KTM lama, jadi kami putuskan naik LRT ke Sentul Timur menuju BTS, biar cepet zeyeeeng...
Nah kampret moment ada disindang, Boook! Kawanku memesan Gr*b car dengan tujuan Sentul Timur, alhasil dapet driver orang India dan ngga bisa bahasa Melayu, beliau menggunakan English dengan aksen India. MAMPOOOSSS... Mumet ndase Berbi!
Ok, beliau pake aksen India apadaya aku pake aksen USA-UK-lenjeeeh... Alhasil beliau minta cancel karena macet total depan Batu Caves tuuu. Syedih hamba! Next order, dapet driver cewek, judes, alhasil kawan aku meng-cancel orderan hahaha. Akhirnya aku juga yang order, dapat driver orang MY dan berbahasa Melayu... Ok, aku suruh kawan aku yang ajak ngomong. Apadaya aku hanya bisa "Betul betul betul..." Sip, naik Gr*b, sampai di Stasiun Sentul Timur dengan cost RM12 (patungan RM6).
Dari Sentul Timur menuju BTS ongkosnya RM3.60 per orang. Ok, sampai BTS langsung ke terminal bus TBS, kami sempatkan buat jajan ena-ena dulu dong. Beli sushi di terminal transitnya hehehe. Nah kekikiran terjadi lagi. Di konter tiket, kami pun memilih bus lagi untuk ke Larkin. Kalau ini mataku sudah jeli dan memilih bus yang paling murah huehehe. Dapet lagi yang RM30.40 per orang dooong haaazeeek!
Kami menunggu bus di ruang tunggu dan ternyata setelah sekian lama menunggu, busnya ada di pintu lain dong. Kan syebel, padahaln kami sudah menunggu di gate yang benar sesuai tiket. Tapi yang ini busnya lebih enak sumpaaah! Sip! Kami naik bus dari TBS, KL menuju Larkin, Johor dengan tempuh waktu 4-5 jam. tinggal micek sik... Eh ada adegan debus ding haha. Makan sushi di bus tapi pake wasabi segentong. Wuanjeeer alhasil aku menagis sodara-sodara... Hehehe… Rasanya kek dicekokin bawang bombai sak molen. Nyegrak manja di hidung, telinga, dan mulut. Bazeeeng! Setelah itu kami tidur di perjalanan hahaha capek gaeesss.
Sampe di Larkin kami bergegas keluar dan mencari Gr*b car menuju Water Front Harbor, Stulang. Hmmm disini agak bete sih, soalnya dapet driver yang songong huft... Ongkos Gr*b car RM12 (patungan RM6) terus kami langsung menuju konter tiket untuk chek in kapal.
Dan terjadi lagi...
Antre panjang untuk check in, ya udah kawan aku yang antre, aku ngacir buat jajan di Sevel hehe. Setelah antre lama akhirnya langsung masuk ke imigrasi, menjadi zombie lagi... Sabar! Ok, selesai di imigrasi kami langsung masuk kapal. Terus tang ting tung mari berhitung utang piutang selama di KL hahaha. Oya, pajak MY di pelabuhan adalah RM21 per orang yaaa janglup!
Perjalanan pulang kami dimulai, tinggal tidur aja lah. 2 jam berlalu, kami sampai di pelabuhan Batam Center. Antre lagi jadi zombie… Oke, keluar BC kami jalan agak jauh buat pesen Gr*b car ke rumah kawanku. Setelah order, dapatlah driver. Asek, drivernya suka nyetel musik dan aku bisa pilih. Aku pilih Natalie Imbruglia - Torn uwu uwu bocah lawas yak. Ongkos Gr*b car Rp54.000 (patungan Rp27.000).
Naaah sampailah di rumah kawan, kami pun istirahat dengan damai. Mandi dolo ding hehehe. Itu pengalaman ngacir kikir ke KL bareng kawanku dari Batam. Oya hampir kelupaan... waktu datang pertama kali di pelabuhan, beli kartu perdana setempat. Beli satu aja buat tethering hehehe kemarin dapet harga RM32 wanjeeer! Mau nyari yang mifi tapi ngga ada. Yang namanya juga liburan diburu waktu juga...
Ok, rincian per-pax ya, some of them patungan hehehe...
Gr*b to Batam Center     : Rp20.000
Tiket kapal PP                 : Rp325.000
Hotel                                : Rp80.000
Tax Batam                       : Rp65.000
Tax MY                            : RM21
Tax hotel                          : RM5
Gr*b to Larkin                  : RM5.5
Bus PP                            : RM60.8
Lunch                              : RM6.9
LRT-MRT                         : RM3.6
Dinner                              : RM9.5
Gr*b to hotel                    : RM7.5
LRT-KTM                         : RM3.9
Gr*b to Sentul Timur       : RM6
LRT-BTS                         : RM3.6
Gr*b to Larkin                 : RM6
Sim card                         : RM16 (beli SIM card satu aja tapi patungan)
Gr*b to rumah                 : Rp27.000
 ok totalnya adalah:
 =Rp 517.000 + (RM 155.3 x Rp 3.450)
=Rp 517.000 + Rp 535.785
=Rp 1.052.785
itu belum termasuk jajan di Sevel ya... Tapi kalo ditotal under 1.2jt kok hehe
hehehe ya itu cerita ngacir kikir irit medit aku bersama kawan aku di KL. Kalau ada saran mengenai info lebih irit lagi, bisa beritahu aku hehehe dan info transportasi yang lebih yoi. Ini dikarenakan dadakan juga sih, hehe yang penting ngacir!
Salam ngacir!
2 notes · View notes
anakpulaudieropa · 5 years
Text
Being an Erasmus Nomad #1: Drama Visa
Tumblr media
Aku seringkali bingung ketika ada orang yang baru kenal atau udah lama ga ketemu nanya, “Kemarin S2 dimana?”. Biasanya sih aku jawab aja, “Di Eropa.” Beberapa orang mungkin puas dengan jawaban itu, tapi ga sedikit juga yang nanya, “Eropa mana?” atau “Kampus mana?”. Yang kemudian bikin aku harus jelasin, “Okay, bear with me... this is gonna be a long answer.” Lol.
‘Ciri khas’ dari mahasiswa Erasmus (khususnya yang Erasmus Mundus Joint Master Degree) memang kuliah di lebih dari satu kampus yang berada di negara yang berbeda. Nama dari program beasiswa ini terinspirasi dari seorang cendekiawan bernama Desiderius Erasmus yang berkelana mengelilingi Eropa untuk mencari ilmu. So yeah, you could see the connection, right?
Program beasiswa Erasmus+ ini banyak banget. Ada yang untuk studi S2 sepertiku, untuk S3, student exchange untuk mahasiswa S1&S2, exchange untuk para dosen dan pegawai kampus, dll. I won’t bore you with the details and I don’t really know about the other program, so if you’re interested, just check it here: https://ec.europa.eu/programmes/erasmus-plus/opportunities_en
Khususon S2, masuk di kategori Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD). First important thing that you should know about EMJMD: You don’t freely pick the country, neither you’re freely pick the university. Yang kita pilih adalah program/jurusannya. Yang mana, pilihan jurusan yang ditawarkan itu banyak banget. Bahkan, ada jurusan yang spesifik mempelajari wine! See the list here: https://eacea.ec.europa.eu/erasmus-plus/library/scholarships-catalogue_en
Kalo aku sendiri kemarin kuliah di program Master in Digital Communication Leadership (DCLead). Semester pertama dilaksanakan di kampus yang menjadi koordinator konsorsium, which is Paris-Lodron Universität Salzburg. Di Austria. Semester dua dan tiga di Vrije Universiteit Brussel. Di Belgia. Meanwhile, semester 4 dibebasin milih mau stay dimana, asalkan tetap di kampus dan partner yang merupakan bagian dari konsorsium program ini. Aku milih untuk research stay selama 3 bulan di Aussie, tepatnya di kampus Queensland University of Technology. Setelahnya, aku balik lagi ke Salzburg untuk nyelesain thesis, sidang, dan wisuda. Nah, panjang kan ngejelasinnya? Haha.
Masuk dan stay di negara orang tentunya mewajibkan kita memiliki visa. Tandanya, tiap pindah negara, ya aku kudu ngurus visa. Empat kali ngurus visa selama kuliah S2, empat kali pula harus menghadapi beragam tantangan penuh drama wkwk. Ada hambatan yang cuma berupa kerikil, tapi ada juga yang kayak batu karang nan kokoh dihempas ombak lol lebay. Anyway, let me tell the visa story, country by country.
Visa Austria (1):
Ini pertama kalinya ngurus visa. Ngurus semuanya sendiri, without using any agents. Ngurus di Kedutaan Austria yang ada di Jakarta. Sebelum kesana, udah nanya sana-sini dan mastiin semua dokumen udah lengkap. Karena ga kepingin bolak-balik jekardah, aku mutusin untuk stay selama 2 minggu disana (karena biasanya visa udah kelar dalam rentang waktu ini). Tanggalnya pun sengaja disesuaikan sama jadwal acara pre-departure Erasmus yang memang diselenggarain di ibukota tercintah.
You could prepare as much as you can, but shit happens. Jadi, berkas-berkasku udah lengkap, kecuali surat beasiswanya itu sendiri. Tapi aku tetep pede berangkat karena admin kampus bilang kalo surat itu udah mereka kirim langsung ke kedutaan. Mereka gabisa ngasih langsung ke aku karena ini surat ‘confidential’ langsung dari pihak EACEA (lembaga EU yang ngurusin dana beasiswa ini).
Yang sayangnya, ketika aku udah di ruang pengurusan visa, pihak kedutaan bilang kalo mereka belum nerima surat itu. Aku coba nunjukkin kontrak beasiswa yang memang udah dikirim ke aku by email. Tapi, ditolak. Karena belum ditandatangani sama koordinator programku. Aku pun harus pulang dengan rasa kecewa, but my mind kept thinking for all alternatives that I should do. YA SOALNYA GA MUNGKIN MAU BALIK BATAM BUAT NANGIS KE MAMAK KAN?!?!
Begitu ninggalin kedutaan, aku langsung ngemail admin program untuk ngirim ulang surat beasiswanya. Bahkan, minta doi untuk bikin surat lain yang lebih simpel, seperti surat milik temenku yang juga dapet beasiswa Erasmus di Austria, namun di program berbeda. Aku juga langsung ngemail Bu Destriani Nugroho, project officer delegasi Uni Eropa di Indo. Beliau ini fairy godmother-nya para awardee Erasmus+ pokoknya <3 Meski belom pernah ketemu, aku minta bantuan beliau untuk juga ngehubungin kedutaan dan mengonfirmasi kalo aku emang dapet beasiswa ini. Thank God, the universe conspired to help me. Keduanya, baik admin program dan Bu Destri, cukup fast response dan ngebantu banget. (p.s. Barusan ga sengaja nemu video Bu Destri ngejelasin tentang beasiswa Erasmus+, cekidot here: https://youtu.be/mEpdYXUVBmw)
Besoknya, aku langsung balik lagi ke kedutaan. Alhamdulillah, kali ini mereka bilang udah nerima surat konfirmasi beasiswa itu. Malah, kayaknya Bu Destri yang lebih berperan, karena mbaknya bilangnya, “Oh iya, ini Bu Destri yang dari Uni Eropa udah ngemail kemarin.” Huhu thank youuuu, Bu Destri! Long story short, aplikasi visaku diterima. Tapi, sayangnya, selesainya ga secepat yang kukira. Akhirnya aku balik Batam tanpa visa dan kudu ke jekardah lagi bulan depannya karena pihak kedutaan gamau ngirim paspornya via pos. Jadi ya gitu, kudu keluar duit lagi buat beli tiket. Karena memang, meski dapet beasiswa, tetep aja perlu keluar modal cuy :”))
Visa Belgia:
Kali ini pengurusan visa dilakukan ketika aku udah di yurop. Tepatnya, di Austria. Jelang pindahan ke Brussels, admin program udah minta kami untuk ngurus visa di kedutaan Belgia yang ada di Vienna. Nah, karena ongkos PP Salzburg-Vienna mayan mahal, sekitar 50euro (Rp 800ribu), aku tentunya muter otak untuk ga keluar duit segitu haha. Jadi aku bakal terbang ke Brussels di tanggal 2 Februari 2017, meanwhile visaku yang dari kedutaan Austria berlaku sampai akhir Maret 2017. Aku mikir, bisa ga ya kalo ngurusnya ntar aja langsung di Brussels?
Kebetulan, temen-temenku yang lain pun gitu. Visa mereka juga masih mayan lama expirednya. Sama-sama mau ngirit juga lol. Maka, adminku pun nanyain ke pihak kedutaan Belgia-nya and they said it’s indeed possible. Aku dan temen-temenku pun leha-leha ga ngurusin visa.
Fast forward to the time we’ve arrived in Brussels... kami langsung datengin commune (semacam kantor kelurahan disana) untuk ngurus ijin tinggal (residence permit) di negara mereka itu. This is when the drama started... mereka minta kami punya visa Belgia dulu untuk bisa dapet residence permit! Nah loh! Kami bilang dong kalo udah dibolehin ngurus tanpa visa oleh pihak kedutaan Belgia yang ada di Austria. Telpon-menelpon antar instansi pun dilakukan. At the end of the day, they said they will inform us later if it’s indeed possible, but they couldn’t promise anything. HMMMMMM.
Akhirnya, to avoid the worst alias takut dideportasi wkwk, aku dan temen-temen milih untuk balik lagi ke Austria dan ngurus visanya disana. Karena ndadak, harga tiket tentunya udah melonjak. Aku milih yang paling murah, naik bus. Sekali jalan sekitar 60euro. Padahal harga tiket pesawat Salzburg-Brussels yang kubeli sebelumnya cuma 25euro. Belum lagi biaya nginep semalem di Vienna. Plus ongkos balik ke Brussels. Yang awalnya kepingin hemat malah rugi bandar cuy :”))
Parahnya lagi, aku ke Austria jelang deadline pengumpulan tugas salah satu mata kuliah. Sebagai deadliner sejati, aku masih belom mulai sama sekali, padahal tugasnya itu nulis literature review sebanyak 15 halaman. Dan kok ya, tetiba laptopku bermasalah! Sungguh perpaduan maut haha. Untungnya, ada temenku yang punya dua laptop dan berkenan minjemin ke aku selama beberapa hari. Sepanjang 16 jam perjalanan Brussels-Vienna, rutinitasku: baca jurnal-nulis-quick nap-repeat.
Untungnya, karena pihak kedutaan ngerasa bersalah sama kami, urusan pervisaan dimudahkan. Begitu aku dateng, cuma nunggu beberapa menit, visa udah kelar. Tugasku yang dikerjain on the road juga berhasil selesai, bahkan dapet nilai A! Inna ma’al ‘usri yusro, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan :)
Visa Australia:
Berbeda dari kedua visa sebelumnya, aku sama sekali gaperlu ke kedutaan untuk ngurus visa Aussie. Everything is being done online. Big applause to the embassies that have embraced digital technology! Lol. Karena ngurusnya serba online, dramanya pun minim banget. Paling yang agak ngeberatin cuma karena visa ini bayar! HAHAHAH. Soalnya, untuk visa Austria dan visa Belgia bener-bener bebas biaya. Makanya, pas disuruh bayar AUD285 (Rp 2,8jt) semacem ga rela gitu jadinya HAHAHAH. Sempet juga agak deg-degan karena permohonan visanya ga langsung di-approve. Diminta untuk ngirim dokumen tambahan, yakni CV dan rencana penelitian thesis. But, that’s all. Setelah aku kirim yang mereka minta, visa pun langsung selesai. Yang mana visanya Aussie ini cuma semacem beberapa lembar dokumen pdf yang di-print sendiri gitu. Bahkan, pas aku masuk dan keluar Aussie pun, pasporku ga dicap sebagaimana kalo ngelewatin imigrasi negara lain. Jadi, gaada deh bukti kalo aku pernah ke Aussie di pasporku :p
Visa Austria (2):
Kalo mau ga ribet, sebenernya setelah dari Aussie, aku balik lagi aja ke Brussels. Karena residence permit yang kudapet berlaku sampai aku lulus. But, I just love Salzburg so much. The beauty of its mountain, the serenity of the river, have made me wanna go back there haha. Tapi ya gitu, tandanya aku kudu ngurus visa Austria lagi. Permit Belgia ku ya sebenernya bisa dipake untuk ke negara manapun di yurop. But when you’re living in a foreign country, you don’t wanna risk getting any bureaucracy trouble.
Berhubung aku ke Indo dulu sebelum ke dan sesudah dari Aussie, aku lagi-lagi ngurusnya di kedutaan Austria yang di jekardah. Aku juga khawatir kalo ngurus di kedutaan mereka yang di Aussie bakal lebih ribet. So, I’m back to the the same place, while also assisted by the same lady who handled my previous Austrian visa.
Kali ini, dramanya ga serempong sebelumnya. No more rejection. Berkas aman. Apalagi, aku sebelumnya udah punya visa Austria, tentunya bikin aku terlihat more reliable. Waktu itu, aku ngurus awal Februari 2018. Aku berpesan ke pegawai disana kalo aku butuh visanya selesai bulan itu juga, karena awal Maret aku berangkat ke Aussie. She said it’s not a problem, since the process may not take a long time anyway.
Tapi... hingga akhir bulan, aku belom dihubungi sama sekali. Mulai panik deh. Go try call the Austrian embassy. Selain lama banget ngangkatnya, kadang juga dilempar-lempar. Email juga ga kunjung dibales. Tapi, aku pun nekat aja kesana di tanggal 27 Februari. Just two days before my departure to Australia. Untungnya, pas kesana visanya udah kelar. Tapi, pas kucek tanggalnya, baru aja kelar hari itu dong! Hahahah fresh from the oven!
That’s the end of my visa drama. Ceritaku kali ini udah (ke)panjang(an) banget. Maklum ya cuy, unek-unek selama dua tahun ditumpahin semua lol. Pesan moralnya, kalo tertarik apply beasiswa Erasmus, you should also be prepared for the visa drama haha. Pastiin semua udah beres sebelum pindah negara, karena kalo kudu balik lagi itu tiketnya mahal :”)) 
Well, semoga tetep berkenan ngepoin Tumblr nirfaedah ini ya. Next post di #ErasmuStory edisi Erasmus Nomad bakal ngebahas ribetnya gotong barang seabrek antar negara, which surely have its own drama wkwk.
3 notes · View notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – Kunjungan wisman naik dratis sepanjang Juni 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui pintu masuk utama sebanyak 345.438 pada periode Juni. Angka ini berarti, terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisman hampir 2.000 persen. Dimana, terjadi peningkatan 1.973,96 persen secara tahunan (year on year/yoy). Setidaknya jika pembandingnya Juni 2021 yakni 16.656 kunjungan. “Ini menunjukkan kabar baik. Melihat dari grafik sejak April, Mei, Juni kunjungan wisman itu menunjukkan terus peningkatan. Kondisi ini, seiring dengan perbaikan mobilitas dan penanganan kesehatan di Indonesia,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margono Yuwono dalam rilis berita lewat kanal Youtube BPS Statistics, Senin 1 Agustus 2022. BACA JUGA: Stay on Us OYO, Berikan Paket Gratis Menginap, Begini Caranya Ditambaahkan Margono, secara bulanan (month to month/mtm), jumlah kunjungan wisman juga mengalami kenaikan sebesar 62,69 persen. Setidaknya dari bulan Mei 2022 sebanyak 183.830 kunjungan. Secara kumulatif Januari-Juni 2022 atau satu semester, BPS mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 743.210 kunjungan. Angkanya naik  929,66  persen dengan jumlah kunjungan wisman periode yang sama 2021, yakni 72.180 kunjungan. Margono berharap jumlah kunjungan wisatawan asing terus meningkat. Karena dapat berdampak positif pada perekonomian Indonesia. BACA JUGA: Wisman Masuk Kota Batam Meningkat 60 Kali Lipat, Ada 16 Ribu Orang “Ini kabar baik, karena kita ketahui bersama kunjungan wisman ini akan berpengaruh besar pada ekonomi Indonesia. Karena multiplier-nya (efek pengganda) hampir ke seluruh sektor menerima dampak dari kunjungan wisman ke Indonesia,” terangnya. Kondisi Belum Pulih Sepenuhnya dari Covid-19 Namun demikian, kondisinya belum pulih sepenuhnya apabila pembandingnya kunjungan wisman sebelum pandemi Covid-19. Sebagai perbandingan, jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juni 2018 sebanyak 6,11 juta. Pad tahun  2019 sebanyak 6,07 juta kunjungan. Dan 2020 sebanyak 2,13 juta kunjungan. BACA JUGA: Kunjungan Wisman ke Kepri Naik 4000 persen, Luar Biasa “Jadi, sudah lebih baik dari 2021, tapi kondisinya belum pulih dibandingkan sebelum pandemi 2020,” imbuhnya. BPS mengungkapkan apabila dilihat berdasarkan pintu masuk utama, terjadi lonjakan fantastis jumlah kunjungan wisman di Bandara Ngurah Rai, Bali. Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan asing di Bandara Ngurah Rai, Bali sebanyak 181.545 kunjungan. Angkanya naik 57,11 persen secara bulanan (mtm) dibandingkan Mei 2022, yakni 115.553 kunjungan. BACA JUGA: Wagub Bali Cok Ace Gerak Cepat Sidak Imigrasi, Ada Apa? Bandara Ngurah Rai Berkontribusi Besar Sementara, secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan Juni 2021. Maka terjadi lonjakan hingga 18,15 juta persen dari semula hanya satu kunjungan. “Kalau dilihat dari pintu masuknya. Yang kontribusi besar itu dari Bandara Ngurah Rai, Bali. Jumlah kunjungan mencapai 181.545 kunjungan,” jelas Margo terkait kunjungan wisman naik dratis para periode Juni lalu. Disusul oleh Bandara Soekarno Hatta sebanyak 85.587 kunjungan. Dan melalui angkutan laut Batam sebanyak 39.649 kunjungan. Mayoritas wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juni 2022 menggunakan moda angkutan udara sebanyak 280.482 kunjungan. Kemudian, lewat moda angkutan laut sebanyak 61.406 kunjungan dan moda angkutan darat sebanyak 3.550 kunjungan. ***
0 notes
Text
Kabid Humas Polda Kepri Hadiri Peresmian Pena Ballroom dI Kantor Graha Pena Batam Center
Kabid Humas Polda Kepri Hadiri Peresmian Pena Ballroom dI Kantor Graha Pena Batam Center
REALITANEWS.OR.ID, BATAM || Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si., hadiri peresmian Grand Opening Pena Ballroom di Kantor Graha Pena Batam Center, Rabu (6/7/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Batam H M. Rudi S.E, Direktur Graha Pena Batam, Kabid Humas Polda Kepri, General manager graha pena, Direktur Batam Pos, Kepala Imigrasi Batam, Karutan Batam, Ketua…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bentengsumbar · 2 years
Text
Imigrasi Batam Tolak 15 WNA Singapura dan Malaysia Masuk ke Indonesia | BentengSumbar.com
0 notes
cinews-id · 2 years
Text
0 notes