Tumgik
#KinalxVe
fanfic48indo · 12 years
Text
Kado Ulang Tahun Untuk Kinal
Tumblr media
“HAPPY NEW YEAR 2013 <3<3<3”, ya hari ini adalah tanggal 1 januari 2013. Aku harus pergi ke teater untuk tampil di event tahun baru. Alasanku semangat pergi ke teater hari ini adalah bukan karena aku ingin menyapa dan bertemu fans, tapi karena seseorang yang telah menghiasi hari-hariku selama ini. Tentu saja dia adalah kinal. Tak sabar aku ingin bertemu dengannya dan melihat paras cantiknya.
Tak lupa kalau besok adalah hari yang sangat istimewa dan sangat dinanti-nantikan oleh dia. Aku pun sudah mempersiapkan kado istimewa untuk dia. Ini adalah kado teristimewa untuk dia, tidak ada yang mampu menandingi keistimewaan kado dariku ini.
Sesampai di teater ternyata kinal sudah ada di sana duluan. Sebenarnya aku ingin memeluk dan mencumbu dia, tapi karena banyak member dan staf di sini maka kuurungkan niat itu. Semoga aku bisa menahan hasrat ini sampai hanya kami berdua di sini, aku dan kinal.
“Ve.. ran.. da”, panggil dia.
Ntah kenapa jantungku berdetak kencang sekali mendengar panggilan itu. 
***
Hari ini kami pun diberi pengarahan oleh staf untuk acara even kali ini, di sesi terakhir ada even game. Masing-masing dari kami akan dibagi menjadi dua kubu yaitu kubu merah dan kubu putih. 
Di dalam hati pun aku meracau “Aku harus se-team bersama kinal, harus... pokoknya harus...”.
Ternyata penentuan team itu melewati suatu undian. Aku pun mengambil duluan kertas dalam kocokan undian itu dan ternyata aku mendapatkan warna merah. 
Aku lalu berbisik ke kinal, “Kinal kamu yang merah ya, aku takut nih sendirian...”. 
“Tentu Ve, kita harus selalu bersama...”
Kinal pun mulai mengambil undian itu, entah kenapa jantungku kembali berdegup kencang seperti tadi. Ketika kinal membuka ternyata warna merah juga. Kinal pun langsung berlari ke arahku dan langsung memelukku.
“Ve... gw dapet merah juga....”, sambil memelukku.
Oh indahnya pelukan kinal, aku pun merasa berada di surga. Aku pun membalasnya dengan pelukan yang sangat erat. Tak ingin ku lepaskan pelukan ini, namun terpaksa harus ku lepaskan karena staff udah mulai berbicara untuk pengarahan selanjutnya.
***
Show event itu pun segera dimulai. Aku, kinal, rena, stella, dan shania harus memakai pakaian kimono untuk menyapa fans di awal acara. Balutan kimono yang indah sudah menutupi tubuhku. Aku lihat kinal yang memakai kimono itu sungguh cantik, lebih cantik dariku. Ntah kenapa dari beberapa member yang memakai kimono waktu itu hanya kinal yang sangat memancarkan aura kecantikannya bagiku.
Tumblr media
***
Tiba suatu MC setelah kami menampilkan lagu “Rugi dicium”. Meskipun kinal telah berulang kali mencumbu diriku aku tidak pernah merasa rugi. Abaikan saja ini, mari lanjut bercerita. Posisi kinal waktu MC itu ada di sebelah kiriku, namun terhalang oleh tubuh tinggi Shania. Ah Shania, kamu mengganggu saja. 
MC itu kami harus menjelaskan mengenai harapan kami di tahun 2013 ini. Di dalam hati harapanku adalah “setelah kinal lulus SMA, kinal harus kuliah di tempat yang sama denganku, supaya aku bisa selalu dekat dengan kinal, pokoknya di tahun 2013 ini kinal harus selalu jadi milikku setiap saat”. Tapi tak mungkin kata-kata ini terucap ke penonton. Sebenarnya aku ingin semua orang tau bagaimana hubunganku dengan kinal, tapi tidak untuk saat ini. Mungkin suatu saat orang-orang akan mengetahuinya.
Dan ketika giliran kinal yang memberi tahu harapan-harapannya, ingin tanganku menggenggam kinal. Akhirnya tangan kiriku, ku belakangkan dan mencoba untuk meraih tangan kanan kinal. Akhirnya aku bisa meraihnya. Di balik punggung Shania, tangan aku dan kinal saling menggenggam dan meremas. Pada saat itu aku merasa bersatu dengan kinal dan tak terpisahkan. Mudah-mudahan tidak ada penonton yang berprasangka aneh-aneh, apa yang tangan kami lakukan di balik tubuh Shania.
***
Dan tibalah sesi terakhir di even ini yaitu even game. Aku dan kinal pun sudah memakai kaos merah dan celana hotpans. Pada saat itu aku memilih duduk di sebelah kinal. 
Ketika game memakan kue, aku ditunjuk sebagai pemain utama yang memakan kue. Sedangkan rekan permainanku adalah sang leader tim merah yaitu Cindy yang akan menyuapiku dalam memakan kue. Semoga saja kinal tidak cemburu pada cindy. Toh ini kan cuma permainan juga.
Permainan pun dimulai, akhirnya tim kamilah yang menang. Puji tuhan. Aku pun pergi ke belakang panggung untuk membersihkan sisa-sisa kue di sekitar mulutku. Tiba-tiba kinal ikut ke belakang panggung dan mendatangiku.
“Ada apa say..”
“hmm itu di bawah mulut kamu masih ada sisa-sisa kue tuh...”, seru kinal.
“Masa sih, kayaknya barusan udah kubersihin semua”, kataku.
“Di sini?”, aku bertanya ke dia sambil menunjukkan jari tangan ke bagian bawah bibir merahku.
Dan apa yang terjadi selanjutnya membuatku kaget, tiba-tiba kinal menjilati sisa-sisa kue di sekitaran mulutku dengan lidahnya.
“Hmmm.... kuenya enak ya...”, kata kinal.
Ya tuhan, apa yang terjadi dengan diriku ini. Aku merasa melayang. Kinal pun menatapku dengan senyuman. Ingin aku membalas jilatannya di bagian privat dia. Tapi.... Yasudahlah...
Jari tangan ku kembali memegang bagian wajahku yang telah terbasahi oleh lidah kinal. Masih terasa hangatnya air ludah kinal di kulitku. Ku usapkan jari tangan ku kebagian basah itu agar jariku ikut basah. Kemudian kumasukkan jari tanganku ke mulutku dan ku kulum untuk menikmati rasa ludah kinal. Kuanggap ini percumbuan yang tidak langsung sambil membayangkan sedang bercumbu dengan kinal.
Aku dan kinal pun kembali ke panggung untuk sesi selanjutnya. Di sesi game ini, sering kali secara tidak sadar tiba-tiba aku merangkul dan memeluk kinal dari belakang. Mudah-mudahan saja mereka yang melihat kami menganggap hubungan aku dan kinal masih wajar-wajar saja.
***
Setelah even ini berakhir, ternyata kinal harus buru-buru pulang ke bandung, karena sudah terlanjur memesan tiket travel. Padahal aku ingin ngobrol-ngobrol banyak dengannya. Mungkin lain kali saja.
Dan ketika kinal sudah meninggalkan aku untuk pulang ke bandung, aku baru ingat kalau kado ulang tahun dariku belum kuberikan untuk kinal. Oh Tidak... kenapa aku bisa lupa seperti ini. Aku jarang sekali kelupaan, ntah kenapa aku bisa lupa hal sepenting ini. Mungkin aku kelupaan karena hari ini aku terlalu terbuai dengan kinal.
Sementara kado itu masih berada di kursi belakang mobilku. Di dalam hatiku pun bimbang, apa aku harus menyusul dia ke bandung untuk memberikan kado ini atau nanti saja kalau dia kembali ke jakarta. Aku tidak ingin kado ini terlambat kuberikan di hari ulang tahun dia. Akhirnya dengan pikiran yang random, aku putuskan untuk menyusul kinal ke bandung hanya demi kado ini.
Lalu kupacu mobilku ini melewati jalan tol untuk mencapai kota bandung. Tentu saja untuk mencapai rumah kinal. Aku pun tidak memberi tahu apa-apa sebelumnya ke kinal kalau aku mau ke bandung. Biarkan saja ini menjadi kejutan untuk dia.
Setelah dua jam lebih perjalanan akhirnya aku sampai di depan rumah kinal. Kulihat rumahnya sudah gelap. Ya ampun.. aku baru sadar kalo sekarang sudah jam 10 malam. Ga enak juga mau ngebell rumah kinal jam segini. Akhirnya aku terinspirasi oleh lagu “Pajama Drive” yang pernah kami tampilkan di setlist sebelumnya, meskipun aku tidak pernah mendapatkan posisi di lagu ini. 
Aku pun melempar sesuatu yang bisa ku lempar ke kaca jendela kamar kinal. Tak lupa ku memberikan pesan “LINE” ke dia: “say... aku di depan rumah kamu...”.  Lalu terlihat kinal yang membuka gorden jendela kamarnya, dia terlihat kaget melihat aku di depan rumahnya.
Kinal pun membuka pintu dan menemuiku.
“Ve... ngapain kamu malam-malam ke sini... Pasti kangen ya...”
“aduh maaf ya ve tadi buru-buru pulangnya... ”, kata kinal.
“mmmm ngg gak.... aku cuma mau ngasihin kado ulang tahun buat kamu...”, kataku.
“Sini masuk aja, ngobrolnya di kamar aja, di luar dingin...”, ujar kinal.
“Makasih ya say...”, kataku.
Aku pun masuk ke rumahnya dan diarahkan ke kamarnya sambil tak lupa membawa kadoku untuk dia. Nampaknya keluarganya sudah mulai tertidur lelap semua karena tidak ada tanda-tanda keramaian.
“Ve aku boleh buka kado kamu sekarang...”
“Tentu saja say... mudah-mudahan sayang suka...”
Kinal pun mulai membuka kado dariku. Kembali detak jantungku berdetak cepat. 
Dan ketika bungkus kado tersebut sudah mulai terbuka, isinya adalah gaun pengantin yang indah dariku.
“Wah cantik sekali gaun ini....”, kata kinal.
“Makasih banget ya veeee...”, sambil dia memelukku dan mencium pipiku.
“Boleh ku coba pakai sekarang ga...”
“Aku udah ga sabar pengen liat kamu makai gaun itu...”
Kinal pun dengan terburu-buru melepaskan pakaiannya dan mulai mencoba memakai gaun itu. Akhirnya gaun indah itupun menutupi tubuhnya. Dia sangat terlihat seperti bidadari. Aku pun terkagum dengan dia.
“KINAAAAALLL kamu cantik sekali....”
“Serius ve??”
“Iya... tentu saja... aku suka sekali kamu memakai gaun itu...”
“Makasih ya veee.. ini kado paling berkesan buatku...muaaah”
“Sebenernya ada kejutan lain sih dariku, kamu tutup mata dulu tapi ya...”
“Okeeyy”, kata kinal
Akupun menutupi mata dia dengan penutup mata.
“Tunggu sebentar ya...”
Aku mulai melepas pakaianku dan memakai gaun pengantin lain yang ada di tasku. Gaun pengantin yang ku pakai merupakan pasangan dari gaun yang sedang dipakai kinal.
“Kamu boleh buka tutup mata sekarang...”
Dan ketika matanya terbuka, mata dia terlihat terkagum dengan gaun pengantin yang ku pakai. 
“VEEEEE CANTIKKK SEKALIIIII,,,,”
“makasih say ... semoga kita nanti bisa jadi pasangan pengantin yang paling bahagia...”
“Tentu saja veee”
“Tahu ga say, gaun yang kita pakai ini, aku desain sendiri loh.. hanya untuk kita berdua... bagus gak??”
“Apa sih yang ga bagus dari bikinan JESSICA VERANDA itu... semuanya pasti sempurna...”
“Aaah kamu bisa aja say...”, kataku.
“Kita foto2 yuk..”, kinal mengajakku foto-foto.
Kami itu berfoto-foto ria dengan memakai gaun pengantin indah ini layaknya foto prewedding. Tidak, ini bukan prewedding, aku dan kinal ini seperti pasangan yang menikah di gereja yang megah dan dihadiri oleh banyak tamu.
Tumblr media
“Say... tidak ini aja kok kejutanku malam ini buat kamu...”
“Wah ada kejutan lagi... gw penasaran nih...”
“Kamu tutup mata lagi ya...”
“Baiiik ve...”
Tidak, ini sebenarnya bukan kejutan, tapi ini adalah rutinitas kami sebagai pasangan yang romantis. Aku pun mulai melepaskan gaun ini. Kali ini aku tidak memakai baju apapun. Kinal pun ku suruh membuka penutup matanya.
“Malam ini kamu boleh memakai seluruh jiwa ragaku say...”, aku bilang dihadapannya sambil telanjang setelah matanya terbuka.
Tanpa kata-kata, dia tiba-tiba merebahkanku ke kasur dan mulai mencumbu bibirku. Aku pun menikmati cumbuan bibir kinal. Dia kemudian menjilati tubuhku yang tak terbalut apapun ini. Aku seperti kue lezat yang sedang dijilati oleh kinal dengan penuh nafsu. Oh aku pun mengerang dan kurasakan kenikmatan yang tiada tara. Tidak ada sedikit area kulitku yang tak tersentuh oleh lidah kinal. Apalagi ketika dia sampai di daerah intimku, aku seperti melayang ke surga. 
“AAAAAHHHH AHHHHHH”, terdengar desahan kenikmatan ku.
Setelah lama bermain di daerah itu, kini kinal pun mulai melepaskan gaun cantik yang dia pakai. Saat ini kami tidak terbalut apapun. Kini giliranku yang memuaskan hasrat kinal. Aku pun berbalik menjilati kulit putihnya. Ketika jilatanku sudah sampai putingnya, aku coba gigit, dia tiba-tiba mengerang keras “ARRRRGGGHHHH”. Untung saja tidak ada anggota keluarganya yang terbangun. Aku pun bergantian menjilati bagian kanan dan kirinya dengan penuh nafsu.
Kinal pun sempat berteriak “VEEE AKU HANYA MILIKMU...”.
Aku senang mendengar kata-kata itu dan semakin membuatku semangat untuk menikmati tubuh dia.
Akhirnya segala hasratku yang terpendam dari pas di teater tadi bisa terpuaskan malam ini hanya dengan sayangku kinal. Malam ini begitu indah bagiku, seperti malam-malam sebelumnya saat kegiatan romantisku bersama kinal. Tidak, ini lebih indah karena malam ini adalah malam ulang tahun kekasihku, orang yang paling ku sayang, ya dia adalah DEVI KINAL PUTRI.
~FIN~
Oleh: mbohlah
3 notes · View notes