Tumgik
#Kriya Tenun
baliportalnews · 9 months
Text
Berlangsung Sukses dan Dipadati Pengunjung, Denfest 2023 Bukukan Omset Transaksi Capai 4,9 Miliar Rupiah
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-16 tahun 2023 telah berlangsung dengan sukses selama empat hari dari 22-25 Desember lalu. Kegiatan rutin tahunan di jantung Kota Denpasar ini mampu memberikan geliat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Denpasar. Khusus tahun 2023 ini, tercatat jumlah transaksi pada gelaran Denfest mencapai Rp4.908.028.000 atau Rp4,9 miliar lebih, jumlah ini meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya yang berada di kisaran Rp3,4 miliar. Jumlah ini terdiri atas Rp2.646.158.400 dari kuliner dan sebanyak Rp2.261.869.600 dari kriya. Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Luh Putu Ryastiti saat dikonfirmasi, Rabu (27/12/2023) menjelaskan, bahwa Denfest tahun 2023 yang bertemakan Jayastambha ini memberikan trend positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Denpasar. Adapun omset transaksi yang tercatat merupakan aktivitas jual beli yang dilaksanakan di beberapa zona yakni zona kuliner heritage di Kawasan Jalan Gajah Mada, zona kerajinan dan fashion di Kawasan Jalan Veteran, zona kuliner fushion di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, serta zona WMD, BI dan HIPMI. “Seperti yang kita lihat bahwa animo masyarakat untuk mengunjungi Denfest sangat tinggi, Astungkara jumlah transaksi tahun 2023 meningkat dari tahun lalu, yakni di angka Rp4,9 miliar lebih,” jelasnya. Lebih lanjut Ryastiti mengatakan, bahwa jumlah transaksi ini tak lepas dari meningkatnya jumlah pengunjung yang mencapai kurang lebih 58 ribu lebih pengunjung selama empat hari. Hal ini lantaran pelaksanaan Denfest tahun 2023 bertepatan dengan libur sekolah dan masih berada dalam rangkaian suasana Hari Natal dan Tahun Baru. Kendati demikian, cuaca yang mendukung juga mempengaruhi jumlah transaksi dan kunjungan. “Momentumnya kebetulan berdekatan dengan hari besar, cuacanya juga mendukung, sehingga animo masyarakat untuk berbelanja menjadi meningkat, baik untuk oleh-oleh ataupun akan digunakan sendiri untuk hari raya,” paparnya. Ryastiti mengatakan, bahwa tenun endek dan kuliner menjadi produk yang paling diminati di Denfest tahun 2023. Hal ini lantaran endek merupakan kerajinan khas Bali yang menjadi ikon Kota Denpasar. Sedangkan stand kuliner menjadi primadona lantaran menyediakan produk olahan tradisional yang beragam dan memiliki citarasa yang khas. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang senantiasa mendukung pelaksanaan Denfest yang dapat memberikan ruang promosi, penguatan ekonomi dan edukasi serta wahana rekreasi akhir tahun bagi masyarakat Kota Denpasar,” pungkasnya. Untuk diketahui, bahwa Denfest Tahun 2023 ini melibatkan sebanyak 178 UMKM. Dimana jumlah tersebut terdiri atas 89 Kuliner dan 89 UMKM/IKM Kriya. Selain itu, Denfest tahun ini juga menghadirkan wahana hiburan musik dan budaya dengan melibatkan sedikitnya 2.561 pengisi acara yang berlangsung selama empat hari.(bpn) Read the full article
0 notes
realita-lampung · 10 months
Text
Riana Sari Apresiasi Gelaran Lampung Fashion Tendance
Tumblr media
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal mengapresiasi digelarnya Lampung Fashion Tendance sebagai ajang untuk semakin berkembangnya industri wastra dan fashion di Provinsi Lampung. Hal itu disampaikan Ibu Riana saat menghadiri sekaligus membuka Lampung Fashion Tendance yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Lampung di Ballroom Hotel Radisson Lampung, Selasa (12/12/2023). "Saya sangat mengapresiasi munculnya berbagai inisiatif positif yang turut memajukan Lampung, khususnya dalam dunia fashion sebagaimana gelaran Lampung Fashion Tendance ini," ujar Ibu Riana. Ibu Riana mengatakan para desainer Lampung yang tergabung dalam APPMI sangat luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan ini. "Keren sekali. Terus berkarya dan Insha Allah saya akan dukung terus kegiatan-kegiatan seperti ini karena kegiatan ini bukti nyata bahwa UMKM kita maju dan UMKM kita menyokong pertumbuhan perekonomian di Lampung," katanya. Ia menjelaskan saat ini sudah banyak sekali para perajin Lampung yang sudah naik kelas. Hal ini didukung melalui berbagai pembinaan-pembinaan dan bimbingan serta keikutsertaan para perajin baik ditingkat nasional maupun internasional. "Kerajinan Provinsi Lampung alhamdulillah sudah semakin baik, semakin halus pembuatannya dan sudah semakin digemari," katanya. Ia meminta agar para desainer terus bisa menggandeng dan berkolaborasi dengan para perajin di Lampung. "Hasil dari perajin bila ditangan desainer akan menjadi sesuatu hal yang luar biasa. Saya berharap para desainer yang ada di Lampung ini juga melibatkan para perajin-perajin binaan kami di Dekranasda Provinsi Lampung," ujarnya. Ibu Riana menuturkan Lampung sendiri memiliki beragam wastra sebagai bagian dari warisan budaya Lampung. "Tidak hanya tapis yang sudah sangat terkenal, tapi juga ada tenun, tampan, sulam usus, sulam jelujur, maduaro, tumbung manuk dan lain-lain, dan semuanya itu masih sangat terbuka untuk dikembangkan dan dikreasikan menjadi karya-karya kriya," katanya. Ia mengajak semua untuk bangga dan ikut bersama didalam menjaga wastra yang ada di Lampung. "Kita harus sama-sama bangga memakai wastra yang ada di Provinsi Lampung. Untuk melestarikan dan mengembangkan wastra di Lampung tidak hanya tugas dari dekranasda dan pemerintah semata, tetapi seluruh rakyat Lampung berkesempatan untuk selalu melestarikan budaya dan wastra ini," ujarnya. Melalui kegiatan ini, Ibu Riana berharap menjadi momentum kebangkitan fashion Lampung dan menjadi penyemangat para perajin dan desainer di Lampung untuk terus berkarya. "Saya juga berharap bahwa ini tidak menjadi gelaran pertama dan satu-satunya, akan tetapi menjadi kegiatan annual (tahunan) yang ditunggu-tunggu oleh para desainer. Selalu berinovasi dan selalu melestarikan wastra-wastra yang ada di Provinsi Lampung," katanya. Lampung Fashion Tendance ini diikuti oleh 27 desainer, tidak hanya desainer kebanggan Sai Bumi Ruwa Jurai namun dari luar Provinsi Lampung yakni Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur. Sementara itu, Ketua APPMI Lampung Ida Giriz mengatakan dengan semakin berkembangnya industri wastra dan fashion di Lampung, sehingga ke depan menjadi episentrum dalam pengembangan fashion di nusantara. "Mari berkarya, tingkatkan industri fashion, UMKM berjaya, wastra berjaya, Lampung semakin jaya," ujar Ida.(Adpim) Read the full article
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com - Parade Berkain Lokal Lestari mewarnai acara kampanye "Bangga Buatan Indonesia" yang berlangsung di Car Free Day, Jakarta Pusat, Minggu 8 Oktober 2023. Event ini diinisiasi oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), bersama dengan Gerakan Hutan itu Indonesia dan Koalisi Ekonomi Membumi. Sementara itu Kepala Sekretariat LTKL, Ristika Putri Istanti  menyatakan bahwa melalui acara ini, pihaknya ingin mendukung kampanye nasional Indonesia. Dimana dalam kampanye tersebut menyerukan rasa bangga terhadap produk-produk buatan dalam negeri. BACA JUGA: Horee, CFD Dago Bandung Kembali Dibuka, Tapi Ada Persyaratan Baru Lho LTKL juga memutuskan untuk mengambil inisiatif untuk meningkatkan kehadiran produk lokal, sambil menginspirasi kesadaran masyarakat. Khususnya, tentang pentingnya mendukung pertumbuhan ekonomi lestari dan berkelanjutan, khususnya dalam sektor kriya. Oleh sebab itu, Ristika berharap, kegiatan ini bisa memotivasi masyarakat untuk lebih menyadari bahwa produk-produk lokal harus didukung secara berkelanjutan. Terutama produk-produk kriya yang mengambil inspirasi dari alam dan menggunakan pewarna alami. BACA JUGA: Wamenparekraf Angela Mampir ke Acara Smeshub, Cerita Soal Kain Tenun Kabupaten Musi Banyuasin Salah satu produk kriya yang dipromosikan dalam parade ini adalah kain gambo muba. Sebuah kain khas dari Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kain ini  menggunakan getah gambir alami dalam proses pewarnaannya. Teknik ikat jumputan yang digunakan dalam produksi kain ini menghasilkan beragam warna alami. Seperti cokelat, hitam, kuning, dan hijau yang memukau. Selain itu, produk-produk kriya lainnya juga turut berpartisipasi dalam parade, termasuk tenun ikat sintang yang merupakan warisan asli suku Dayak.  Serta anyaman pandan yang khas dari Kabupaten Siak. BACA JUGA: Kain Tenun Khas Gorontalo Menjadi Andalan di Indonesia Fashion Week 2023 Ristika menambahkan produk-produk lokal ini berakar pada alam, dan jika kita beralih ke produk-produk sintetis, kearifan lokal akan terancam punah. Dalam parade yang penuh semangat ini, peserta yang mayoritas adalah kaum muda berjalan di sepanjang kawasan bebas kendaraan. Memulai perjalanan dari Stasiun MRT Dukuh Atas hingga sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Mereka mengenakan beragam produk lokal sambil memegang poster kampanye "Bangga Buatan Indonesia." BACA JUGA: BBTF 2023 Diserbu Ratusan Seller dari 5 Negara Tujuan utama dari parade ini adalah untuk mengundang masyarakat yang hadir di CFD untuk mengunjungi stan produk lokal LTKL dalam pameran INACRAF di JCC Senayan. Ini adalah momen spektakuler yang memadukan semangat nasionalisme dengan kepedulian terhadap kelestarian dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam Parade Berkain Lokal Lestari ini, kita semua diajak untuk merayakan kekayaan dan keindahan produk lokal Indonesia. Disamping, sambil merangsang pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan. ***
0 notes
kabardaily · 1 year
Photo
Tumblr media
Sejumlah Mahasiswa Prodi Kriya Survey Kerajinan Tenun Songket
0 notes
beritanews · 2 years
Text
Disbudpar Provinsi Gelar Workshop Pelaku Ekonomi Sektor Kriya
Disbudpar Provinsi Gelar Workshop Pelaku Ekonomi Sektor Kriya
BERITA.NEWS,Makassar- Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Bidang Kesehatan dan Ekonomi Kreatif gelar Workshop pengembangan pelaku usaha sektor kriya. Berbagai hasil karya seni juga turut ikut tampil mewarnai kemeriahan Workshop tersebut. Seperti dekorasi fas bunga dari akar bahar, gelang dari tulang ikan hiu. Ada juga, Finesa Tenun Ikat Sekomandi, Galeri Wong Sinting, rajutan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jakartatimuretnik · 2 years
Text
Kalung, Gelang, Anting, Syal, Lanyard Id Card. LAMITA Pegrajin Aksesoris Etnik Kota Malang Jawa Timur
Kalung, Gelang, Anting, Syal, Lanyard Id Card. LAMITA Pegrajin Aksesoris Etnik Kota Malang Jawa Timur  https://linktr.ee/LAMITA
Tumblr media
LAMITA adalah kata yang bermakna sesuatu yang dinamis, penuh energi dan semangat. Kata yang melandasi niat kami ketika meracik padu padan beragam bahan, berharap akan hasil cipta kriya seni, yang membuat para pemakainya bisa memancarkan energi jelita mereka.
 Digagas oleh Setyo Lesmono dan Irena Iswari, LAMITA memulai perjalanan kreatifnya pada tanggal 1 Februari 2019 di Malang.
 Adanya keinginan untuk mewujudkan perpaduan dari talenta seni dan ide kreatif, menjadi karya yang dinikmati oleh banyak orang, berupa aksesoris dengan gaya etnik.
 Mangajapa Becik (keindahan menghasilkan keindahan)
Setiap orang memiliki, merasakan dan menunjukkan penampilan terbaiknya lewat aksesoris etnik Indonesia yang sedang dikenakannya,itulah harapan capaian Lamita.
Menyajikan kreasi aksesoris etnik yang unik dan elegan,sesuai dengan karakter dan gaya anda.
 Memadukan bahan dari berbagai pengrajin lokal Indonesia, untuk menciptakan kreasi aksesoris etnik Indonesia yang elegan, unik, tapi terjangkau bagi semua.
 Lamita adalah tempat di mana kamu bisa menemukan aksesoris etnik yang selaras dengan keindahanmu.
 Kreasi LAMITA
Memadukan beragam bahan (kain, kulit, logam, kayu, akrilik, kaca), beberapa merupakan barang limbah (limbah kayu kopi dan limbah kaca)
 Dikerjakan secara handmade oleh pengrajin dengan ketelitian dan cita rasa seni
 Kemasan produk Lamita diupayakan ramah lingkungan, berupa paper box dan kertas daur ulang.
penggunaan kemasan plastik dipilih yang bisa digunakan berulang sebagai kotak penyimpanan produk.
 Lamita menyediakan produk jadi, beragam model hasil kreasi pengrajin dengan jumlah produksi yang terbatas, dan produk yang dibuat berdasarkan keinginan serta kebutuhan pemakai
(customized – personalized product)
 Sahabat LAMITA
Lamita sudah banyak menjadikan beberapa pengrajin lokal di Indonesia sebagai penyedia bahan baku, antara lain :
ü  manik kayu kopi di Jember (Desa Tutul),
ü  manik kaca di Jombang (Desa Gudo),
ü  perhiasan perak di Kotagede Jogjakarta,
ü  batik kayu di Bantul Jogjakarta,
ü  kain tenun di Jepara (Desa Troso),
ü  kain batik dan lurik (Surakarta)
 “Sahabat Lamita”, sapaan khas kami kepada pengguna produk kami, karena Lamita ingin menjadi teman bagi mereka, ketika memilih dan menentukan aksesoris etnik yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan karakter mereka.
 Sahabat Lamita datang dari berbagai kalangan, usia, profesi, strata sosial dan golongan,
karena itu produk aksesoris yang disajikan memiliki variasi model dan harga yang beragam, sehingga bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.
Pembeli dari seluruh Indonesia yang lebih banyak transaksi melalui marketplace.
  “menghasilkan karya, apapun itu, yang mampu membahagiakan orang lain adalah bentuk ucapan syukurku atas karuniaNya”
(Setyo Lesmono - penggagas LAMITA - fotografer - peramu konten)
 “aku dilahirkan untuk menghidupi seni, dan karena seni itulah, aku terus hidup“
(Irena Iswari - mitra penggagas LAMITA - desain produk - desain grafis)
 Workshop & Butik: Jl Mertojoyo blok L no 6 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru
Layanan Sahabat LAMITA WhatsApp 0819.9434.3432
Instagram: @kalungbatik_omahlamita
 Etalase di Marketplace:
·  SHOPEE INDONESIA : kalungbatik_3iswari https://shopee.co.id/kalungbatik_3iswari 
·  TOKOPEDIA INDONESIA: aksesorisetnikbatik   https://www.tokopedia.com/aksesorisetnik  
0 notes
ogut-sang-pemimpi · 6 years
Video
youtube
Yuk kita mengenal alat tenun gedogan kali ini… Yuk, kita mengenal alat tenun gedogan, kali ini ogut coba membuat slideshow tentang alat tenun gedogan Polewali Mandar Sulawesi Barat.
0 notes
sanswords · 3 years
Text
Industri Kreatif di Banten Menjanjikan buat Investor
Geliat kemajuan ekonomi inovatif di Banten jadi kemampuan baru ekonomi Indonesia. Terletak yang vital sudah jadikan Banten sebagai daerah prospektif yang maju dalam beragam sektor, tidak kecuali pada bidang ekonomi inovatif.
Ekonomi inovatif sudah menjelma jadi bidang ekonomi yang prospektif dan terus-menerus untuk masa datang. Karena industri inovatif sebagai penunjang ekonomi bertopang pada kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memercayakan softskill dan daya imajiniasi manusianya.
Berdasar data Tubuh Pusat Statistik (BPS) Banten 2020, kontributor industri inovatif pada PDRB capai 5,8 % pada 2014 dan bertambah 10 % pada 2019. Keadaan ini pasti punya pengaruh pada tersedianya lapangan pekerjaan bahkan juga punya pengaruh pada kontributor export industri inovatif secara nasional.
Sedang berdasar Data Opus Creative Economy Outlook 2020, Banten menjadi satu diantara pengekspor ekonomi inovatif ke Amerika Serikat, Eropa, dan Asia dengan nilai export ekonomi inovatif capai US$ 3,04 miliar atau 15,66 % dari keseluruhan nilai export secara nasional senilai US$ 19,4 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Servis Terintegrasi Satu Pintu (DPMPTSP) Propinsi Banten, Mahdani merinci, dari 16 Subsektor Ekonomi Inovatif, ada tiga subsektor industri inovatif yang paling prospektif untuk beberapa investor. Satu salah satunya, yaitu Kerajinan Kriya.
"Kerajinan Kriya Nusantara sudah mendapatkan tempat di pasar dunia. Nilai export produk Kriya Banten terus alami kenaikan sampai 68,38 % di tahun 2019," bebernya.
Salah satunya produk kriya ialah Gerabah Bumi Jaya yang berada di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Gerabah sebagai industri kerajinan tangan warisan nenek moyang yang dibuat dari tanah liat dengan nilai bersejarah dan dibikin oleh tenaga trampil.
Gerabah yang mempunyai corak classic ini sudah ditawarkan lewat e-marketplace sampai tembus pasar dunia seperti Korea dan Eropa.
Produk yang lain yang prospektif di Banten, yaitu fesyen. Semenjak 2010 nilai export fesyen Banten terus alami peningkatan dari US$ 2.197,delapan juta pada 2010 jadi US$ 2.612,lima juta pada tahun 2019.
Produk fesyen ciri khas Banten menyebar di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Lebak dengan kerajinan tenun Baduy dan batik Banten.
Tenun Baduy jadi unik karena lambang kearifan lokal Warga Tradisi Baduy yang turun turun menjaga nilai adat. Tenun Baduy dan batik Banten sudah sukses tembus pasar dunia dan menjadi satu diantara produk inovatif favorit Banten.
Selanjutnya ada kulineran yang jadi favorit Banten. Kulineran jadi pola hidup untuk semua kelompok, nyaris tiap wilayah di Banten mempunyai kulineran ciri khas masing-masing, seperti pecak bandeng dan Sate Bandeng di Serang yang sudah mempunyai pusat oleh-olehan ciri khas bandeng.
Berdasar hasil penelitian Tubuh Rencana Wilayah Propinsi Banten, 55 % ekonomi inovatif bergerak dalam bidang kulineran.
Perda untuk Sokong Ekraf
Timbulnya pusat kulineran pada pusat-pusat perbelanjaan makin buka kesempatan usaha kulineran semakin janjikan.
"Biasanya mereka ialah UMKM yang naik kelas," ungkapkan Mahdani.
Peningkatan pusat kulineran jadi kesempatan investasi yang dapat memberikan keuntungan investor.
Data BPS menyebutkan, beberapa aktor indusrti inovatif di Propinsi Banten dikuasai oleh angkatan milenial, ini searah dalam jumlah umur milenial di Propinsi Banten yang capai 28,11 % dari keseluruhan komunitas.
Keadaan ini pasti sesuai dengan peraturan Pemerintahan Propinsi Banten yang sudah memutuskan Ketentuan Wilayah Propinsi Banten Nomor 10 Tahun 2014 mengenai Pembangunan Kepemudaan. Di mana untuk memberikan dukungan Program Kepemudaan lewat Bujet Penghasilan dan Berbelanja Wilayah (APBD) sedikitnya 2 % dari keseluruhan APBD.
Gubernur Banten Wahidin Halim menjelaskan, lewat program pembangunan kepemudaan, kekuatan dan peranan pemuda dalam bidang kulineran ini akan makin menggelinjang.
"Hingga nanti milenial itu dapat bekerjasama dengan investor untuk lebih memajukan ekonomi wilayah," ungkapkan Wahidin.
Sementara untuk memberinya kenyamanan melakukan investasi, Pemerintah provinsi Banten lewat DPMPTSP sudah mempersiapkan servis terbaik dan sempurna ke beberapa investor. Yaitu lewat Online Singgel Submission (OSS) yang memberikan kejelasan untuk pebisnis, dalam semua pengurusan hal pemberian izin jadi lebih gampang dan efektif.
0 notes
lahatupdate · 4 years
Photo
Tumblr media
"Kriya Sriwijaya" Icon Baru Sumatera Selatan yang di resmikan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru pada Tgl. 12 Agustus 2020 , merupakan ide dan gagasan dari Hj. Febrita Lustia Herman Deru selaku Ketua Dekranasda Prov. Sumsel dengan tujuan sebagai tempat Edukasi dan Pengembangan bagi masyarakat sekaligus Pemasaran bagi para pelaku pembuat kerajinan khas Sumsel. Adapun kerajinan tangan yang ada di Gedung Kriya Sriwijaya yang terletak di Jalan POM IX Kampus (Samping TVRI Palembang) diantaranya Kain jumputan, Kerajinan anyaman purun, Kerajinan angkinan, Tenun songket menggunakan pewarna alam, Kerajinan lakuer dan ukiran. cc: @hermanderu67 @perchahd @lahatupdate .... .... Follow, like, komentar dan tag temanmu di 1. Follow Ig " @lahatupdate " 2. Follow Facebook " Lahat " 3. Like Halaman facebook " update lahat " 4. Ikuti Twitter " Lahatupdate2 " 5. Subcribe youtube " LahatUpdate " 6. Tumblr " lahatupdate " 7. Workplace " lahatupdate " 8. Bisnisku " lahatupdate " 9. blogger " lahatupdate " Like dan comen di bio kito lor untuk ikut bersama kito terus! Nb : BERIKAN KOMENTAR DENGAN BAIK DAN SOPAN JIKA INGIN MEMBERIKAN SARAN DAN KRITIK. . . #lahat #lahatupdate (di Lahat, Sumatera Selatan, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CD519caAzoU/?igshid=op80b99wul0q
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Kenakan Busana Adat, drg. Ida Setiawati Promosikan Kerajinan Bali pada Ajang Kriyanusa di JCC
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Ny. drg. Ida Setiawati selaku Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali memberi perhatian serius pada upaya pelestarian dan pengembangan sektor kerajinan Bali. Perhatian itu ditunjukkan dengan melakukan pendampingan terhadap para perajin binaan Dekranasda Bali yang tengah mengikuti Kriyanusa Tahun 2023, ajang pameran nusantara terbesar yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) dan dibuka secara langsung oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, Rabu (13/9/2023). Hadir pada acara pembukaan Kriyanusa, Ida Setiawati dengan bangga mengenakan busana adat lengkap dengan sanggul Bali. Tampil dengan paduan kebaya merah modifikasi lukisan bunga dan pis bolong rancangan khas Desainer Body and Mind serta bawahan tenun songket warna gelap, perempuan berlatar belakang dokter gigi ini nampak luwes dengan busana yang ia kenakan. Pada acara pembukaan, Ida Setiawati bersama Ketua Dekranasda dari seluruh Indonesia tampil dalam peragaan busana nusantara yang menjadi bagian dalam rangkaian acara pembukaan. Usai mengikuti prosesi pembukaan, Ida Setiawati mengunjungi stand pameran Dekranasda Bali dan sejumlah kabupaten yang turut berpartisipasi pada ajang Kriyanusa di JCC. Bahkan, ia tak canggung menarik pengunjung untuk mampir ke stand Dekranasda Bali dan menawarkan untuk membeli kerajinan khas yang panjang. Ditemui di sela-sela kegiatan menghadiri pembukaan Kriyanusa, Ida Setiawati menyampaikan apresiasi dan kagum dengan ragam kerajinan khas Bali yang begitu menarik. Ia berharap, ke depannya sektor kerajinan Bali akan makin berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata. Pada bagian lain, ia juga menyinggung banyak manfaat positif yang bisa diperoleh pelaku IKM/UMKM yang mendapat kesempatan mengikuti pameran. Apalagi, ajang yang mereka ikuti adalah pameran bertaraf nasional seperti Kriyanusa. Selain menjadi media promosi, melalui kegiatan ini para pelaku IKM/UMKM dapat menimba pengalaman serta menambah wawasan. "Di sini kita dapat melihat produk kerajinan dari berbagai daerah yang kita harapkan mampu memacu kreativitas dan inovasi para perajin," ujarnya. Lebih dari itu, ia menyebut Kriyanusa sebagai media promosi yang sangat efektif karena dikunjungi oleh orang dari berbagai daerah. Oleh sebab itu, ia mengajak pelaku IKM/UMKM Bali memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, I Wayan Jarta yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dekranasda Bali menambahkan, dalam pameran kali ini pihaknya menyertakan enam pelaku IKM/UMKM yang terdiri dari kategori fashion, wastra dan perhiasan. "Untuk fashion ada dua yaitu Taksu dan Body and Mind, dua perajin tenun songket dan endek serta dua perajin perhiasan emas dan perak," urainya. Yang membanggakan, dua hasil kerajinan Bali dinobatkan sebagai Karya Kriya Terbaik pada ajang Dekranas Award 2023 yang digelar serangkaian perhelatan Kriyanusa Tahun 2023. Karya kerajinan itu adalah Songket Negara Djodog Renes yang dinobatkan sebagai Karya Kriya Terbaik Indonesia III untuk kategori kain. Kain songket ini merupakan karya penenun yang tergabung dalam IKM Pertenunan Putri Mas Collection Jembrana. Karya lainnya adalah Kipas Lukis Daun Lontar yang dikukuhkan sebagai Karya Kriya Terbaik Indonesia II untuk kategori serat alam. Produk kipas ini merupakan karya IKM By Kipas Bali Badung. Selain itu, tenun Cakra Sraddha karya IKM Arca Collection Jembrana juga berhasil masuk nominasi pada kategori kain. Untuk diketahui, Kriyanusa Tahun 2023 mengusung tema “Kriya Unggul Indonesia Maju” dan digelar mulai tanggal 13 hingga 17 September 2023. Ketua Umum Dekranas, Ny. Wury Ma'ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, tema yang diusung sejalan dengan komitmen Dekranas untuk mengembangkan sektor kerajinan agar menjadi komoditas yang memiliki daya saing global. Lebih jauh ia menyampaikan, bahwa Kriyanusa merupakan media yang tepat untuk mempromosikan hasil kerajinan dari seluruh nusantara. "Indonesia adalah negeri yang kaya budaya serta tradisi, kriya menjadi bagian integral yang mesti dilestarikan dan dikembangkan," ucapnya. Dalam kesempatan itu, Wury Ma'ruf Amin mengajak masyarakat menyukseskan program pemerintah yaitu bangga buatan Indonesia. Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Kriyanusa 2023 Sri Suparni Bahlil dalam laporannya menyampaikan, bahwa penyelenggaraan Pameran Kriyanusa 2023 merupakan wujud nyata program Dekranas dalam upaya pengembangan kapasitas pelaku usaha kriya. Kegiatan ini bertujuan mendorong penciptaan dan pengembangan produk kriya lokal sekaligus melestarikan citra budaya di seluruh daerah di Indonesia. “Pameran ini adalah salah satu sarana untuk membantu pemasaran produk-produk binaan Dekranasda dan memberikan ruang bagi industri kerajinan nusantara untuk terus berupaya memunculkan kreativitas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya serta menampilkan produk unggulan,” paparnya.(bpn) Read the full article
0 notes
realita-lampung · 10 months
Text
Dekranasda Lampung Gelar Capacity Building Bersama Perajin
Tumblr media
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung menggelar Capacity Building bersama 350 perajin. Acara berlangsung di Taman Wisata Lembah Hijau, Bandarlampung pada, Selasa (28/11/2023). Mereka merupakan perajin Kabupaten/Kota sebanyak 300 orang dan 50 orang perajin binaan Dekranasda Provinsi Lampung. Capacity Building ini dalam rangka memperkuat kemampuan perajin dalam menghadapi tantangan dengan mengembangkan kemampuan teknis manajerial dan leadership, serta meningkatkan kemampuan dalam pemasaran secara digital. Sekaligus membangun semangat para perajin dalam melestarikan kriya dan wastra di Provinsi Lampung. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal, Ketua Dekranasda Kabupaten Pringsewu Rusdiana Adi, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan. Ibu Riana mengatakan menjelang akhir tahun 2023 ini, Dekranasda Provinsi Lampung melaksanakan program dan dukungan bagi para perajin melalui penyelenggaraan capacity building. "Saya merasa sangat bahagia, bangga dan bersyukur dapat bertemu dan memandang wajah-wajah bapak ibu sekalian sebagai perajin andalan Provinsi Lampung, yang juga adalah pahlawan dalam mendukung dan mendorong peningkatan perekonomian, baik di Kabupaten/Kota maupun Provinsi Lampung," ujar Riana. Ibu Riana menyebut karena kecintaan pada budaya Lampung, serta dorongan semangat yang tinggi untuk terus berkarya dan maju, membuat kerajinan Lampung bisa sampai pada titik ini. Menurutnya, saat ini kerajinan Lampung sudah naik kelas. Telah banyak pula penghargaan dan pengakuan yang diterima. "Tapis Lampung melanglang buana sampai ke mancanegara dan semakin digemari karena kualitas dan diversifikasi produk yang beragam. Batik Lampung, kain tenun, maduaro, sulam usus dan produk tikew Lampung juga semakin dikenal dan digemari," katanya. Bahkan saat pandemi Covid-19, mampu dilewati para perajin melalui berbagai upaya, kerja keras, kerja sama, dan semangat juang untuk terus maju terhadap sektor kriya. "Secara bertahap kita dapat melihat hasil perjuangan itu melalui keberadaan bapak ibu sekarang, keberhasilan meningkatnya omzet penjualan, peningkatan kualitas dan daya saing produk serta penciptaan lapangan kerja dan serapan tenaga kerja sektor kriya," ujarnya. Melalui kegiatan ini, Ibu Riana mengajak semua untuk terus mencintai warisan-warisan budaya Lampung, dan dengan rasa bangga melestarikan dan menghasilkan produk-produk terbaik.  "Saya berharap melalui acara ini kita semua dapat meningkatkan semangat berkarya, berkolaborasi dan rasa persatuan di antara perajin," pungkasnya. Pada Capacity Building Dekranasda Lampung ini, para peserta diberikan materi salah satunya mengenai teknik pengambilan gambar produk menggunakan handphone dan studio mini untuk dipasarkan dimedia sosial. Dalam kesempatan itu, diserahkan bantuan kepada Kabupaten/Kota berupa tas rombong, mesin jahit, mesin obras dan benang emas tapis. (Adpim) Read the full article
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Dua kota yaitu Bandung, Jawa Barat dan Lombok Nusa Tenggara Barat akan menjadi lokasi penyelenggaraan roadshow Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024. Di dua kota ini nantinya juga akan digelar seminar, kurasi serta inkubasi, selama berlangsungnya Road to JMFW. Dimana, acaranya mulai berlangsung Maret hingga September 2023. Jakarta Muslim Fashion Week sendiri merupakan kegiatan yang diinisiasi Kementerian Perdagangan dan KADIN. Dengan tujuan mempromosikan produk fesyen muslim (modest) Indonesia dan meningkatkan daya saing fesyen muslim lokal di pasar internasional. BACA JUGA: Kain Tenun Khas Gorontalo Menjadi Andalan di Indonesia Fashion Week 2023 Termasuk merealisasikan visi dan misi Indonesia untuk menjadi pusat fesyen muslim dunia. "Ini adalah inisiasi dari Kemendag dan KADIN, dan kami sangat mendukung karena ini ikut mempromosikan subsektor ekonomi kreatif. Yaitu produk fesyen muslim Indonesia agar lebih berdaya saing dan lebih eksis di pasar internasional," kata Menparekraf Sandiaga Uno seperti dikutip Turisian dari lamam resmi, Selasa 28 Maret 2023. Menparekraf Sandiaga mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri fesyen modest dunia. Sekaligus merealisasikan visi dan misi Indonesia menjadi pusat fesyen muslim dunia. BACA JUGA: Muslim Fashion Week Terbesar di BSD City Bakal Gebyar, Catat Jadwalnya Ini Target Ekspor Produk Kreatif "Di tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS. Dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen," ujar Sandiaga. Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Neil El Himam, menjelaskan pada rangkaian kegiatan Road to JMFW, pihaknya  turut berperan dalam seminar dan kurasi di 4 kota. Yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok dan Padang. Serta pelaksanaan inkubasi fesyen muslim di kota Bandung bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI). BACA JUGA: Tren Fesyen Pria di Bulan Ramadhan, Ini Pilihannya “Kemenparekraf berkontribusi dalam hal penyelenggaraan roadshow seminar dan kurasi. Serta inkubasi di dua kota yaitu di Bandung dan Lombok. Jadi kita membantu seminar dan kurasi, serta inkubasi untuk peserta yang nantinya akan dihadirkan di JMFW 2024 pada bulan Oktober 2023," ujar Neil. Dibagian lain, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menjadikan Jakarta Muslim Fashion Week menjadi bagian program di Kemenparekraf. "(JMFW) Ini adalah program yang sudah kita coba buatkan roadmap-nya dari mulai tahun 2021 sampai 2024,” katanya. “Di mana sesuai dengan arahan Presiden, kita ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia," sambung Didi. Ia mengatakan, potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi. BACA JUGA: 5 Tips Tampil Fashionable di Musim Penghujan “Tidak hanya dari baju muslim, tapi juga termasuk alas kaki, perhiasan, dan kosmetik yang disatukan dalam satu ekosistem di JMFW," ujarnya. Ia mengungkapkan, untuk produk baju (gaun) muslim di tahun 2022, Kemendag mencatat nilai ekspornya kurang lebih 15 miliar dolar AS. "Belum dari alas kaki, perhiasan, dan kosmetik. Karenanya dengan target (nilai ekspor ekonomi kreatif) yang disampaikan, Insya Allah bisa tercapai," kata Didi. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu. ***
0 notes
rianardianz · 4 years
Photo
Tumblr media
🏞️Logo dirancang dengan memuat beberapa ikon khas NTB yang menegaskan Tim Promosi Ekonomi Daerah ini adalah berasal dari Nusa Tenggara Barat. Komposisi seluruh elemen logo dibuat dengan alur motif kain tenun khas NTB yaitu motif Sasambo (Sasak, Samawa dan Mbojo) yang erat dengan visual repetitif, geometris segitiga dan persegi, serta warnanya yang cerah. . 🦌Warna dan alur motif kain tenun khas yang menjiwai logo menjadikan desain ini begitu kekinian, namun tak lekang jaman. Huruf “NTB” dibuat sangat dominan sebagai nilai kebanggaan dan nilai percaya diri akan potensi NTB yang tinggi serta beragam. Dalam hal ini potensi ekonomi dari bidang pariwisata, hasil bumi, budaya dan kriya seni, serta kuliner sebagai komoditas perdagangan dan industri yang berpengaruh bagi kemajuan masyarakat NTB bahkan Indonesia. . 🐴Tim Promosi Ekonomi Daerah harus tampil dengan visual yang kekinian, berkesan kreatif dan milenial, namun tetap menjunjung nilai luhur daerah NTB. Maka logo ini mewakili jaman hari ini, namun tetap membawa aspek tradisi di dalamnya. Logo ini diharapkan dapat membawa potensi NTB ke kancah yang lebih luas dan semakin gemilang. Menjadi kebanggaan bagi NTB dan Indonesia. Masyarakat Indonesia semakin mengenal dan bangga akan satu provinsi yang indah yaitu NTB, duniapun semakin mengenal Indonesia melalui kekayaan biodiversitas alam dan budaya dari Nusa Tenggara Barat. Sukses selalu @humas_bintb @tped_ntb (di Bandung) https://www.instagram.com/p/CCyc44zgHt8/?igshid=1m74jugtwlyxx
0 notes
nininmenulis · 5 years
Text
NININMENULIS.COM – Indonesia kaya akan budaya dan memiliki banyak kerajinan sudah kita ketahui sejak lama. Tetapi menjadi permasalahan saat pertanyaan “sudahkah kamu menggunakan produk kerajinan Indonesia?” diajukan. Biasanya alasan kamu tidak menggunakan produk kerajinan Indonesia itu apa sih? Apa karena desain kerajinan Indonesia jadul, mahal, dan sulit dicari?
Nah sepertinya mulai Rabu (11/9) lalu, semua alasan kamu untuk tidak menggunakan produk kerajinan Indonesia harus mulai disingkirkan deh, karena hingga tanggal 15 September 2019 nanti kamu bisa mendapati dengan mudah semua produk kerajinan yang berdesain kekinian dengan harga yang terjangkau di Pameran KriyaNusa 2019.
Baca juga: Koleksi Terbaru Ethnicraft Furniture 2019-2020
Temu Netijen #KriyaNusa2019
Keseruan Blogger Crony Community di acara Temu Netizen #KriyaNusa2019
Apa itu KriyaNusa 2019? KriyaNusa adalah ikon pameran kerajinan terbesar yang ditujukan sebagai wadah promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dekranas di seluruh Indonesia. Untuk KriyaNusa 2019 diselenggarakan di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Itu hal yang diungkapkan Bapak Widodo Muktiyo, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo RI saat acara Temu Netijen #KriyaNusa2019 di Kembang Goela Restaurant, Jakarta selatan.
Di saat yang sama Bapak Widodo juga mengungkapkan meningkatnya devisa Indonesia akan ekspor produk kerajinan nasional sebesar 4 kali lipat atau 1,2 juta dollar AS pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini yang membuat ia yakin dengan mengadakan pameran KriyaNusa 2019, produk kerajinan nasional akan semakin meningkat dan akan semakin bisa diterima semua kalangan termasuk generasi milenial.
Bapak Widodo Muktiyo, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kekominfo RI
Selain Bapak Widodo Muktiyo hadir juga tiga wanita yang memiliki peran penting dalam penyelengaraan KriyaNusa 2019, mereka ialah Ibu Euis Saedah (Sekretaris Jenderal Dekranas), Triana Rudiantara (Ketua Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi KriyaNusa), dan Ibu Septriana Tangkary (Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo RI).
Menurut Ibu Euis Saedah, KriyaNusa yang diselenggarakan setiap tahun ini diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun Dekranas ke-40 tahun. Selama 40 tahun Dekranas memang berkomitmen untuk melestarikan serta mengembangkan hasil kerajinan Indonesia. Menjaga keberadaan dan kontinuitas produksi produk kerajinan melalui peningkatan ketrampilan pada generasi muda. Melakukan pembinaan produk melalui peningkatan kualitas, desain, produksi, dan penggunaan teknologi baru agar dapat meningkatkan daya saing. Menanamkan rasa cinta dan bangga masyarakat Indonesia terhadap penggunaan produk kriya Indonesia. Mempromosikan produk kerajinan terbaik dari seluruh daerah di Indonesia dalam rangka meningkatkan pangsa pasar hasil produk kerajinan daerah, melalui pameran baik dalam negeri maupun luar negeri.
(ki-ka) Ibu Euis Saedah (Sekretaris Jenderal Dekranas), Triana Rudiantara (Ketua Bidang humas, Promosi dan Publikasi KriyaNusa), dan Ibu Septriana Tangkary (Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan kemaritiman RI)
Pada KriyaNusa 2019 kali ini menurut Ibu Triana, mengambil tema ‘Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreativitas & Kewirausahaan’ dengan mengambil ikon dari Sumatera Barat berupa motif Pucuk Rabuang. Motif Pucuk Rabuang melambangkan pepatah ‘mulia di usia muda, lebih lagi di usia dewasa. Filosofi Pucuk Rabuang diambil dari karakteristik bambu yang masih kuncup sangat lembut dan bergizi untuk disantap, nmun setelah dewasa ia berdiri kokoh, menjulang tinggi dan tetap merunduk rendah hati.
Dalam acara Temu Netijen #KriyaNusa2019, Ibu Septriana, juga mengajak para generasi muda untuk lebih mencintai produk kerajinan Indonesia. Ia pun meyakinkan jika produk kerajinan Indonesia sekarang sudah tidak kalah dengan produk impor lainnya. Desain kekinian yang digalakan Dekranas kepada para pengrajin sudah tentu akan membuat produk kerajinan ‘naik kelas’ dan akan disukai semua kalangan.
Dari uraian tersebut, apakah kamu masih tidak percaya kalau produk kerajinan juga dapat tampil kekinian? Mari kita datangi bersama-sama Pameran KriyaNusa 2019 di Balai Kartini.
Baca juga: Di Balik Ketenaran Batik Iwan Tirta
KriyaNusa 2019
Berawal dari rasa penasaran akan produk kerajinan Indonesia dari uraian di Temu Netijen #KriyaNusa2019, saya langsung datang di hari pertama Pameran KriyaNusa 2019. Pameran KriyaNusa 2019 dibuka langsung oleh Ibu Iriana Joko Widodo, Istri Presiden Indonesia, Joko Widodo. Selain Ibu Iriana, pada acara pembukaan dihadiri juga oleh para istri-istri gubernur dan walikota di Indonesia, salah satunya Ibu H. Rahima, istri Gubernur Jambi.
Pembukaan Pameran Kriya Nusa 2019 yang di buka oleh Ibu Iriana Joko Widodo
KriyaNusa 2019 menempati seluruh area pameran di Balai Kartini dengan total stan sebanyak 246, dengan perincian 37 stan kementrian dan BUMN, 170 stan dekranasda, 25 stan individu, 8 stan mitra, dan 6 stan asosiasi. Selain acara pembukaan, di hari pertama KriyaNusa 2019 juga dimeriahkan oleh pelncuran 2 buah buku yang dibuat oleh Dekranas. Kedua buku tersebut yakni Cerita Serat Menjadi Tenun dan Songket Minangkabau yang disajikan dalam dua bahasa. Kedua buku yang diterbitkan Dekranas ini disponsori oleh Telkomsel.
Keramaian di KriyaNusa 2019 ternyata tidak hanya sebatas di hari pertama, karena hingga Minggu (15/9) KriyaNusa 2019 menggelar berbagai kegiatan unik dan menarik setiap harinya, diantaranya fashion show, workshop Ragam Hias Tekuluk (dekranasda Jambi), pentas seni budaya Minang, workshop pembuatantas lidi dari bahan baku lidi Cambia, workshop padupadan Wastra Nusantara, penampilan dari Golden Mum’s, dan juga live music performance dari Lapazze Band.
Ibu H. Rahima SH, Istri Gurbernua Jambi di acara pembukaan pameran Kriya Nusa 2019
Berbeda dengan pameran lainnya yang berbayar, untuk mengunjungi KriyaNusa 2019 pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis. Tidak hanya pengunjung yang dapat dengan gratis mengunjungi KriyaNusa 2019, para pengrajin yang memamerkan produk kerajinan di dalamnya pun tidak perlu membayar sewa stan, karena semua ditanggung Dekranasda masing-masing daerah. Itulah mengapa kita para pengunjung bisa mendapatkan produk kerajinan dengan harga yang sangat terjangkau oleh kantong.
Murahnya harga yang dibandrol semua produk kerajinan di KriyaNusa 2019 tidak perlu diragukan lagi. Jujur di awal sedikit takut bertanya harga produk kerajinan yang saya sukai walaupun setelah bertanya ada perasaan kaget dan tidak percaya bagaimana produk kerajinan yang sedemikian bagusnya dijual dengan harga yang murah. Tengok saja beberapa produk kain batik dan tenun ada yang dibandrol mulai 50 ribu rupiah, belum lagi produk tas mulai 100 ribuan.
Dan produk yang paling menarik perhatian saya yakni sepatu tenun Sikili yang dalam bayangan saya berharga jutaan seperti produk sneakers lainnya, ternyata hanya memiliki harga 200 ribu rupiah saja. Untuk kualitas tidak usah diragukan lagi karena semua pengrajin yang didatangkan Dekranas ke KriyaNusa 2019 sudah melewati seleksi dari Dekranasda wilayahnya masing-masing, dijamin berkualitas baik.
Murahnya harga dan kualitas produk yang baik rupanya juga disadari pengunjung lainnya yang datang ke KriyaNusa 2019. Ini terbukti saat ingin membeli sneakers Sikili dan harus mengambil uang cash di ATM saat kembali sneakers yang diinginkan sudah raib dibeli orang. Jadi saran saya jika tertarik produk KriyaNusa 2019 lekas dibeli dan persiapkan uang cash yang banyak karena tidak semua stan menyediakan fasilitas pembayaran debet dan kartu kredit.
Tidak berhenti di sana, besarnya minat pengunjung terhadap produk kerajinan dan harga yang ditawarkan di KriyaNusa 2019 bisa membuat pengunjung datang berkali-kali ke pameran ini setiap harinya. Jadi bagi kamu yang belum berkesempatan berkunjung dan berbelanja ke pamerna KriyaNusa tunggu tahun depan, karena setiap tahunnya KriyaNusa selalu menawarkan kejutan dari produk kerajinan yang berkualitas baik. So don’t miss it!
KriyaNusa 2019 Hadirkan Produk Kerajinan Berkualitas dengan Harga Terjangkau NININMENULIS.COM
0 notes
howtofindthemoney · 5 years
Link
Jual produk UMKM Indonesia: fashion wanita, fashion pria, baju muslim, batik, aksesoris, kado, makanan & minuman, perabot rumah, produk seni, dan lainnya.
0 notes
cahangon72-blog · 6 years
Video
instagram
#Repost @rumahkopiranin (@get_repost) ・・・ Dari balik pohon cemara laut di Pantai Mali, kami memandang mentari tengah bangkit dr cakrawala timur. Pak Onesimus mengantar kami dengan perahu bertemu seekor dugong di perairan lepas sekitar pulau Sikka. . . Keindahan pulau-pulau kecil di Alor adalah refleksi nyata dari tradisi yang terjaga. Seindah kain tenun ikat dengan warna alam. Semerdu suara perempuan menari Lego-lego mengelilingi misbah. Memberi kabar suka cita untuk roh leluhur. . . Bersepeda adalah cara paling dekat berwisata menikmati pesona Alor. Menghirup angin laut di sepanjang bibir pantai batas negeri. Menapaki jalan mendaki di seluruh punggung bukit. . . Merawat alam dengan berkebun campuran adalah visual nyata dr filosofi hidup orang Alor. Biarkan setiap jengkal tanah memberi pangan sepanjang tahun. Jagung bose, padi huma, pinang, pisang, kemiri, kenari, kopi, dan kakao tumbuh subur berdampingan. . . Kini eksotika Alor hadir dalam citarasa dan aroma. Muda-mudi memetik merah buah kopi. Menyangrai sambil bernyanyi. Di sekolah kopi mereka menghayati pesan alam di setiap seruputan. . . Di ujung hari kami duduk di ujung karang menikmati kopi. Menghayati Pulau Alor, sebagai satu harmoni alam dan manusia.... . . (Sekolah Kopi di Pulau Alor adalah rencana kerjasama Rumah Kopi Ranin dengan WWF Indonesia yang tengah mengembangkan pengelolaan pulau-pulau kecil lestari di Indonesia timur). Tim Kriya Visual : @ndarupranoto, @azizianis, @cahangon72, @antonwijonarno, @mobipada
0 notes