Tumgik
#Lesmana Wijaya
ghostzali2011 · 7 years
Link
SPORTOURISM-Enam pianis muda Singapore terpaksa batal tampil di Bali Open Piano Competition 2017, 23-24 September lalu. Meskipun mereka sudah membeli tiket pesawat, reservasi hotel sejak H-1, untuk seluruh keluarga dan supporternya.
Mereka memutuskan untuk cancel, karena "khawatir" akan aktivitas Gunung Agung Bali yang dikabarkan sedang aktif. Keenam pianis itu adalah Megan Phuan Zhiyan, Ryan Phuan Yanming, Sophie Keong Zhi Ling, Jamie Michael Lam, Kate Lairen Lam, Tan Yu Ching Clare.
"Mereka akan kami berikan kesempatan untuk tampil di Batam Open Piano Competition 2017, bulan depan, 21-22 Oktober. Di sana akan banyak pianis-pianis Singapore yang ikut berkompetisi," ujar Panpel Eleonora Aprilita di Bali.
Sukses di Bali itu cukup memberi confidence, karena tahun lalu juga digelar kegiatan yang sama di Pulau Dewata itu. Bali Open Piano Competition 2017 itu sendiri resmi ditutup, Minggu (23/9) sore di Ballroom Padma Resort, Legian, Bali. "Sampai jumpa di Batam, 21-22 Oktober 2017," ujarnya.
Selama dua hari penyelenggaraan, ajang yang diikuti 150 peserta dari berbagai negara dan lebih dari 1.000 pengunjung. Mereka hadir untuk melihat penampilan berbagai pianis muda berbakat sekaligus berlibur di Pulau Dewata.
Antusiasme yang tinggi dari peserta juga pengunjung menunjukkan bahwa musik piano khususnya klasik semakin populer di kalangan anak muda. Tidak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa pertunjukan musik piano menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan high end dan family.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali I Ketut Astra menyambut baik terselenggaranya Bali Open Piano Competition 2017 bersama Kemenpar dan OpusNusantara itu. Sebagai daerah wisata, Bali sangat tergantung dengan adanya acara-acara berkelas seperti ini yang dapat memantik kehadiran wisatawan kelas atas.
"Bali sangat tergantung acara seperti ini, untuk itu kami atas nama pimpinan di Dinas Pariwisata Provinsi Balo sangat mengapresiasi dan penghargaan tinggi bagi Kementerian Pariwisata atas terselenggaranya acara ini. Juga untuk panitia dan juri," kata dia.
Kegiatan atau kompetisi ini dikatakannya menjadi daya tarik minat khusus yang ada di pariwisata. "Kami juga sangat mendorong kegiatan ini menjadi event tahunan sehingga pada pianis bisa lebih mempersiapkan diri lebih lama untuk sisi kompetisi dan liburannya," kata Ketut.
Meskipun dikatakannya penyelenggaraan acara ini berlangsung di tengah meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Agung. Acara tetap berjalan baik. Wisata di Bali berdetak seperti biasanya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan acara ini buktinya.
"Kondisi saat ini adalah masalah alam. Tapi kita bisa lihat wisatawan ke Bali tetap saja tidak ada halangan, tidak ada hambatan. Karena yang diberi batasan adalah yang di sekitar kawasan Gunung Agung saja sedangkan (daerah wisata) yang lain jalan terus. Di bandara (Ngurah Rai,red) tidak ada pengurangan penerbangan," kata dia.
Hal senada dikatakan Kabid Promosi Wisata Buatan, Kementerian Pariwisata, Ni Putu Gayatri. Secara umum ia mengatakan, kegiatan wisata dan kegiatan masyarakat Bali pada umumnya hingga Minggu (24/9) malam berjalan normal. Wisatawan-wisatawan masih sangat menikmati liburannya di Bali.
"Secara umum belum ada pengaruhnya. Walaupun pemberitaan akan aktivitas vulkanis Gunung Agung sangat intens," ujar Gayatri.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan para wisatawan untuk tetap waspada. Ia meminta wisatawan tetap mengikuti saran dan anjuran yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah.
"Termasuk menghindari daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak seandainya terjadi erupsi," kata dia.
Ia pun meminta kepada masyarakat Bali dan seluruh Indonesia untuk sama-sama berdoa agar senantiasa diberi keselamatan. Tim Crisis Center Kemenpar sendiri juga terus memantau menit per menit perkembangan situasi di Bali.
Para Pemenang Ketua Dewan Juri Bali Open Piano Competition 2017 Hendrata Prasetia mengatakan, antusiasme peserta terhadap kompetisi piano di tanah air semakin meningkat. Hal ini terlihat dari dua hari penyelenggaraan kompetisi piano tersebut di Bali.
"Antusiasmenya meningkat. Hal ini juga menunjukkan sebaran kegiatan kompetisi piano sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Jika tadinya hanya berpusat di Pulau Jawa, tapi kini juga ke Sumatera dan Bali," kata dia.
Dalam proses penilaian, Hendrata mengatakan, para juri melakukan penilaian terhadap unsur akurasi, teknik, musikalitas dan pembawaan. Teknik yang bagus namun jika tidak didukung dengan pembawaan yang baik juga tidak akan terlihat bagus. "Tapi secara umum kualitas dan kuantitasnya meningkat," ujar Hendrata. (*)
Berikut daftar pemenang Bali Open Piano Competition 2017:
Free Choice A: Juara I : Emma Rose Koeswandy Juara II: Jelica Angelline Zecy Yang Juara III : Putu Qeenan Nareswari Harapan I : Diandra Prasadinindya Harapan II: Anak Agung Putu Nevayana Dewi Free Choice B: Juara I : Gede Surya Wibawa Ryusei Ikeda Juara II: Cheryl Kirana Sungkono Juara III : Jonathan Ongko Harapan I : Michelle Holly Santoso Harapan II: Ali Ramadhan Fentaro Free Choice C: Juara I : Frederick Samuel Juara II: Gede Danny Putra Budiada Juara III: Samuel Theophillus Harapan I: Agung Rahma Suputra Free Choice D: Juara I : Gracielle Vicella Tania Juara II: MADE SHOMA NATHAWHIMBARDHI Juraa III: LAURENSIA ZEFANIA .S Harapan I: VERENA KIMBERLY Harapan II: AUDREY KEIKO WILONA Harapan III: HUGO LE CARDINAL Free Choice E: Juara II : JOSEPHINE SEBASTIANA A TARIGAN Juara II : MICHAELA VALENCIA SHAN WIJAYA Juara III: GRACIELA AMANDA Harapan I: LEONIE ALEXANDRA Free Choice F: Juara I : CLARIN LUKITO Juara II: STEFANI HALIM Selection Choice A: Juara I : KADEK SURYA WIGUNA RUI IKEDA Juara II: CHRISTABELLA PUTRI PRIBADI Juara III: ABIGAIL DIVA ROMAMTI Harapan I: ALLISON QUINN PANGESTU Harapan II: JELICA ANGELLINE ZECY YANG Harapan III: JOSEPHINE EMMA Selection Choice B: Juara I : MICHELLE HOLLY SANTOSO Juara II : FLORENCIA ANNABELLE JOCELYNN S Juara III: SALVATIARA ARANTXA PURBA Harapan I: DELLYN MARCELLA TUMBELAKA Harapan II: CHARLES TAWIKA LEO Harapan III: ALIA RAMADHANI FENTARTO Selection Choice C: Juara I : NATALIE YANG Juara II : NICHOLAS RADITYA IRIANTO Juara III: GABRIEL CYRILLUS LESMANA Harapan I : CHAYARA ZALFA SALIHA Harapan II: HAN HYUN WOO Harapan III : RATRI CANTIKA SWARI Selection Choice D: Juara I : VINCENT Juara II : GRACIELLE VICELLA TANIA Juara III : AUDREY YULIANTI IRWANTO Harapan I : PUTU HANA PRADNYANDARI Harapan III : LETITIA NATHABRONDIVA Harapan III : JACEYNDA DINATA Selection Choice E: Juara I : TIFFANY Juara II : MADE KHARISMA JAGADDHITA Juara III : JOSEPHINE SEBASTIANA A TARIGAN Harapan I: INGGRID YOSELINE KARINA
Selection Choice F: Juara III: I GEDE ADITYA ARISMAWAN
Juara III: JOSEPHINE SEBASTIANA A TARIGAN
via SPORTOURISM.ID
0 notes
harianpublik-blog · 7 years
Text
Dasar Pro Koruptor! Habib Rizieq Diuber, Puluhan Buron Koruptor Kabur ke Luar Negeri Dicuekin
Dasar Pro Koruptor! Habib Rizieq Diuber, Puluhan Buron Koruptor Kabur ke Luar Negeri Dicuekin
Dasar Pro Koruptor! Habib Rizieq Diuber, Puluhan Buron Koruptor Kabur ke Luar Negeri Dicuekin
Harianpublik.com – Saat ini, hampir semua orang meneriakkan agar Habib Rizieq pulang dan ‘mempertanggungjawabkan’ chat Whatsapp-nya dengan Firza Husein.
Banjir cacian dan hujatan kepada Habib, lebih banyak disuarakan oleh kelompok anti FPI yang notabene pro Ahok dan Jokowi, dan beberapa nama dan pihak yang memang sudah kondang menjadi seteru abadi FPI dan kelompok Islam “garis keras”. Sebut saja nama beberapa pentolan Jaringan Islam Liberal yang terus bercuit tanpa henti menagih kepulangan Habib Rizieq dari tanah suci.
Anehnya, mereka, para penghujat Habib Rizieq, lupa bahwa ada sejumlah besar buron, bahkan menurut rilis ICW mencapai puluhan orang, pelarian kasus korupsi dengan nilai fantastis yang secara moralitas tentu tak lebih baik daripada Habib Rizieq.
Ketika disodori data buron kasus korupsi, mereka umumnya terdiam dan enggan untuk membahasnya. Apakah ini artinya mereka pro koruptor?
Sekedar pengingat, ICW mencatat, sejak 2001 ada 45 orang terduga koruptor yang kabur ke luar negeri. Mereka seperti hilang ditelan bumi dan kasusnya seperti tenggelam.
“Ini merupakan daftar terduga, tersangka, terdakwa, terpidana, dugaan perkara korupsi yang diduga telah dan pernah melarikan diri ke luar negeri dari 2001 hingga saat ini,” ujar aktivis ICW Tama S Langkun kepada Kompas.com di Jakarta, Ahad, 3 Juli 2011.
Singapura adalah tujuan favorit karena Indonesia belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan negara itu. Dari Singapura, beberapa di antara lalu pergi ke negara-negara lain. Berikut daftar 45 orang yang terjerat hukum Indonesia dan melarikan diri ke luar negeri:
1. Sjamsul Nursalim, terlibat dalam kasus korupsi BLBI Bank BDNI. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 6,9 triliun dan 96,7 juta dollar Amerika. Kasus Sjamsul masih dalam proses penyidikan. Namun kasusnya dihentikan (SP3) oleh Kejaksaan.
2. Bambang Sutrisno, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun. Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Bambang lari ke Singapura dan Hongkong. Pengadilan memvonis Bambang in absentia.
3. Andrian Kiki Ariawan, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun. Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Andrian kabur ke Singapura dan Australia. Pengadilan kemudian memutuskan melakukan vonis in absentia.
4. Eko Adi Putranto, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS. Kasus korupsi Eko ini diduga merugikan negara mencapai Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Australia. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun penjara.
5. Sherny Konjongiang, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS bersama Eko Adi Putranto dan diduga merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Pengadilan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara, in absentia.
6. David Nusa Wijaya, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Servitia. Ia diduga merugikan negara sebesar Rp 1,29 triliun. Sedang dalam proses kasasi. David melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Namun, ia tertangkap oleh Tim Pemburu Koruptor di Amerika.
7. Samadikun Hartono, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Modern. Dalam kasus ini ia diperkirakan merugikan negara sebesar Rp169 miliar. Kasus Samadikun dalam proses kasasi. Ia melarikan diri ke Singapura.
8. Agus Anwar, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Pelita. Dalam kasus ini ia diperkirakan merugikan negara sebesar Rp. 1,9 triliun Kasusnya saat itu masih dalam proses penyidikan. Saat melarikan diri ke Singapura, ia diberitakan mengganti kewarganegaraan Singapura. Proses selanjutnya tidak jelas.
9. Sujiono Timan, kasus korupsi BPUI. Sujiono diduga merugikan negara 126 juta dollar Amerika. Proses hukum kasasi. Ia melarikan diri ke Singapura.
10. Maria Pauline, kasus pembobolan BNI. Diperkirakan kerugian negara mencapai Rp 1,7 triliun. Proses hukumnya masih dalam penyidikan dan ditangani Mabes Polri. Maria kabur ke Singapura dan Belanda.
11. GN (mantan direktur dan komisaris PT MBG). Ia menyewa aset BPPN dengan kerugian negara Rp 60 miliar. Kasus masih dalam penyidikan dan dalam penanganan Mabes Polri. Ia melarikan diri ke Singapura.
12. IH (mantan direktur dan komisaris PT MBG). IH menyewa aset BPPN dengan kerugian negara Rp 60 miliar. Kasusnya masih dalam penyidikan dan dalam penanganan Mabes Polri. Ia melarikan diri ke Singapura.
13. SH, (mantan direktur dan komisaris PT MBG). SH menyewa aset BPPN dengan kerugian negara Rp 60 miliar. Kasusnya masih dalam penyidikan dan dalam penanganan Mabes Polri. Ia melarikan diri ke Singapura.
14. HH (mantan direktur dan komisaris PT MBG). HH menyewa aset BPPN dengan kerugian negara Rp 60 miliar. Kasusnya masih dalam penyidikan dan dalam penanganan Mabes Polri. Ia melarikan diri ke Singapura.
15. Djoko S Tjandra, terlibat dalam kasus korupsi Cessie Bank Bali. Kasus ini merugikan negara Rp 546 miliar. Vonis PK 2 tahun penjara. Djoko melarikan diri ke Singapura dan masuk dalam DPO.
16. Gayus Tambunan, terlibat dalam korupsi/suap pajak. Ia merugikan negara sebesar Rp 24 miliar. Putusan pengadilan 7 tahun penjara. Sempat kabur ke Singapura, tetapi berhasil dibujuk oleh Satgas Anti Mafia dan kembali ke tanah air.
17. Anggoro Widjojo, kasus SKRT Dephut. Merugikan negara sebesar Rp 180 miliar. Dalam proses penyidikan ke KPK. Anggoro lari ke Singapura dan masuk dalam DPO.
18. Nunun Nurbaeti, kasus dugaan suap Cek Pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI. Kasus Nunun saat ini dalam tahap penyidikan di KPK. Istri Adang Daradjatun ini masuk dalam DPO. Terakhir dikabarkan ia lari ke Thailand.
19. Robert Dale Mc Cutchen, kasus Karaha Bodas. Rugikan negara senilai Rp 50 miliar. Ia masuk dalam DPO, lari ke Amerika Serikat.
20. Marimutu Sinivasan, kasus korupsi Bank Muamalat. Kasus ini merugikan negara Rp 20 miliar. Masuk dalam proses penyidikan Mabes Polri. Marimutu melarikan diri ke India.
21. Nader Thaher, terlibat kasus korupsi kredit Bank Mandiri oleh PT Siak Zamrud Pusako. Diduga merugikan negara senilai Rp 35 miliar. Nader divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara. Melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO.
22. Lesmana Basuki, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Lesmana divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.
23. Tony Suherman, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Tony divonis 2 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.
24. Hendra Rahardja, terlibat kasus korupsi BLBI Bank BHS. Kasus ini merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia divonis in absentia seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hendra meninggal di Australia pada 2003, dengan demikian kasus pidananya gugur.
25. Hartawan Aluwi, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
26. Hendro Wiyanto, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
27. Dewi Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
28. Anton Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
29. Hesyam Al-Waraq, terlibat kasus Bank Century dengan kerugian negara Rp 3,11 triliun. Ia dikabarkan kabur ke Singapura dan Inggris.
30. Rasat Ali Rizfi, terlibat kasus Bank Century dengan kerugian negara Rp 3,11 triliun. Ia dikabarkan kabur ke Singapura dan Inggris.
31. Adelin Lis, terlibat dalam korupsi Kehutanan dengan kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 119 miliar. MA memvonis 8 tahun penjara. Ia pergi ke China dan Australia, masuk dalam DPO.
32. Atang Latief terlibat dalam korupsi BLBI Bank Indonesia Raya dengan kerugian negara Rp 155 miliar. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Atang melarikan diri ke Singapura. Menurut ICW, masih berstatus terduga. Masuk daftar cekal. Proses hukum tidak jelas
33. Edy Tanzil, membobol Bank Bapindo Rp 1,3 triliun melalui perusahaanya PT. Golden Key. Sempat mendekan di LP Cipinang namun melarikan diri pada 4 Mei 1996. Ia dikabarkan lari ke China.
34. Hari Matalata, terlibat dalam kasus ekspor tekstil seniliai Rp 1,6 miliar. Ia divonis di MA. Ia melarikan diri ke Singapura dan masuk dalam DPO.
35. Muhammad Nazaruddin, diduga terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang. Diduga, negara dirugikan Rp 25 miliar. Kasus dalam proses penyidikan di KPK. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia masuk Singapura pada 23 Mei 2011, sehari sebelum Imigrasi menerbitkan surat pencekalan pada 24 Mei 2011.
36. KKT (Warga Negara Singapura), terlibat dalam dugaan korupsi jaringan komunikasi PT Telkom Divisi Regional Sulawesi Selatan. Ia diduga merugikan negara Rp 44,6 miliar. Kasusnya dalam penyidikan. Ia melarikan diri ke Singapura dan masuk daftar DPO.
37. Sukanto Tanoto, terlibat dalam dugaan korupsi wesel ekspor Unibank. Ia diduga merugikan negara sebesar 230 juta dollar Amerika. Ia lari ke Singapura. Menurut ICW, Sukanto masih terduga namun diberitakan menjadi tersangka. Proses hukum tidak jelas. (Nama Sukanto Tanoto dicabut dalam daftar ini. Kasusnya telah selesai.)
38. Lidya Muchtar, terkait kasus BLBI Bank Tamara. Tak tercatat asal perusahaannya. Ia melarikan diri ke China. Kasus tersebut dalam proses penyelidikan. Ia melarikan diri ke Singapura.Menurut ICW masih Lidya terduga. Masuk daftar cekal dan proses hukum tidak jelas.
39. Hendra Liem alias Hendra Lim, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini merugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke China.
40. Hendra alias Hendra Lee, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini merugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke China.
41. Budianto, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini merugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke China.
42. Amri Irawan, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini merugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke China.
43. Rico Santoso, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini rugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke Amerika Serikat.
44. Irawan Salim, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini merugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke Amerika Serikat.
45. Lisa Evijanti Santoso, terlibat dalam kasus Bank Global. Kasus ini rugikan negara 500 ribu dollar Amerika. Kasus ini masih penyidikan di Mabes Polri. Ia melarikan diri ke China.
Daftar di atas dikeluarkan ICW pada tahun 2011. Kini, 6 tahun kemudian, berapa banyak dari orang-orang di daftar tersebut yang sudah diburu dan dipulangkan aparat? [opinibangsa.id / pi]
Sumber : Source link
0 notes
ambongperfumes · 8 years
Text
Daftar Koruptor Kelas Kakap
You must read this
CATAT, KORUPTOR KELAS KAKAP MAYORITAS CINA DAN NON ISLAM TAPI BANGKAI ITU DITUTUP RAPAT OLEH MEDIA SEKULER.
Eddi Tansil alias Tan Tjoe Hong atau Tan Tju Fuan. Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1953. Awal 1990an membobol Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sebesar Rp 1,3 trilyun ketika nilai tukar rupiah thd dolar Amerika sekitar Rp 1.500,- per dollar. Kini, ketika nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sekitar 700 %, berarti duit yg digondol Eddi Tanzil setara dgn Rp 9 triliun, lebih besar dr nilai skandal Bank Century yg Rp 6,7 triliun
¤ Hartati Murdaya. Ketua umum WALUBI (Wali Umat Buddha Indonesia) ini ditangkap KPK krn menyogok Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Arman Batalipu, yg merupakan kader Golkar. Uang suap diberikan agar usaha perkebunan Hartati mendapat konsesi perkebunan.
¤ Di penghujung tumbangnya orde baru, sejumlah pengusaha dan bankir Cina panen BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Banyak diantara mereka yg kemudian melarikan diri ke luar negeri dgn meninggalkan aset rongsokan sbg jaminan dana talangan.
Menurut catatan Kompas 2 Januari 2003, jumlah utang dan dana BLBI yg diterima *Sudono Salim alias Liem Sioe Liong sekitar Rp 79 triliun, Sjamsul Nursalim alias Liem Tek Siong Rp 65,4 trilyun, Sudwikatmono Rp 3,5 trilyun, Bob Hasan alias The Kian Seng Rp 17,5 trilyun, Usman Admadjaja Rp 35,6 trilyun,Modern Group Rp 4,8 trilyun dan Ongko Rp 20,2 trilyun. Dan masih banyak lagi :
Andrian Kiki Ariawan, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun. Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Andrian kabur ke Singapura dan Australia. Pengadilan kemudian memutuskan melakukan vonis in absentia.
Eko Adi Putranto, anak Hendra Rahardja* ini terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS. Kasus korupsi Eko ini diduga merugikan negara mencapai Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Australia. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun penjara.
Sherny Konjongiang, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS bersama Eko Adi Putranto dan diduga merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Pengadilan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara, in absentia.
David Nusa Wijaya, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Servitia. Ia diduga merugikan negara sebesar Rp 1,29 triliun. Sedang dalam proses kasasi. David melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Namun, ia tertangkap oleh Tim Pemburu Koruptor di Amerika. Samadikun Hartono, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Modern. Dalam kasus ini ia diperkirakan merugikan negara sebesar Rp169 miliar. Kasus Samadikun dalam proses kasasi. Ia melarikan diri ke Singapura.
Total jendral, duit rakyat yg dikemplang tujuh konglomerat hitam (meminjam istilah Kwik Kian Gie) yg enam diantaranya Cina dlm kasus ini sekitar Rp 225 trilyun.
¤ Pasca Orde Baru, muncul lagi pengusaha Cina yg membawa kabur uang dalam jumlah yg luar biasa besarnya. Misalnya <b>Hendra Rahardja alias Tan Tjoe Hing</b>, bekas pemilik Bank Harapan Santosa, yg kabur ke Australia setelah menggondol duit dari Bank Indonesia lebih dari Rp 1 trilyun. Hendra Rahardja tepatnya merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia divonis in absentia seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hendra meninggal di Australia pada 2003, dengan demikian kasus pidananya gugur.
¤ Kemudian ada Sanyoto Tanuwidjaja pemilik PT Great River, produsen bermerek papan atas. Sanyoto meninggalkan Indonesia setelah menerima penambahan kredit dari bank pemerintah.
¤ Lalu Djoko Chandra alias Tjan Kok Hui, yg terlibat dlm skandal cessie Bank Bali, meraup tidak kurang dari Rp 450 miliar. Ketika hendak ditahan Djoko kabur keluar negeri dan kini dikabarkan menjadi warga negara Papua Nugini.
¤ <b>Maria Pauline</b>, kasus pembobolan BNI. Diperkirakan kerugian negara mencapai Rp 1,7 triliun. Proses hukumnya masih dalam penyidikan dan ditangani Mabes Polri. Maria kabur ke Singapura dan Belanda.
¤ Anggoro Widjojo, kasus SKRT Dephut. Merugikan negara sebesar Rp 180 miliar. Dalam proses penyidikan ke KPK. Anggoro lari ke Singapura dan masuk dalam DPO.
¤ Robert Dale Mc Cutchen, kasus Karaha Bodas. Rugikan negara senilai Rp 50 miliar. Ia masuk dalam DPO, lari ke Amerika Serikat.
¤ Marimutu Sinivasan, kasus korupsi Bank Muamalat. Kasus ini merugikan negara Rp 20 miliar. Masuk dalam proses penyidikan Mabes Polri. Marimutu melarikan diri ke India.
¤ Lesmana Basuki, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Lesmana divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.
¤ Tony Suherman, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Tony divonis 2 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.
¤ Dewi Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
¤ Anton Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.
¤ Sukanto Tanoto, terlibat dalam dugaan korupsi wesel ekspor Unibank. Ia diduga merugikan negara sebesar 230 juta dollar Amerika. Ia lari ke Singapura. Menurut ICW, Sukanto masih terduga namun diberitakan menjadi tersangka. Proses hukum tidak jelas. (Nama Sukanto Tanoto dicabut dalam daftar ini. Kasusnya telah selesai.
¤ Pada 2010, mantan kepala ekonom konsultan McKinsey, James Henry, menerbitkan hasil studinya soal penyelewengan pajak di luar negeri (tax havens). Menurut laporan tsb, terdapat USD 21 trilyun (Rp 198.113 trilyun) pajak pengusaha di seluruh dunia yg seharusnya masuk kantong pemerintah, namun diselewengkan.
Sembilan diantara para pengusaha pengemplang pajak itu berasal dr Indonesia, seperti : James Riady, Eka Tjipta Widjaja, Keluarga Salim, Sukanto Tanoto, dan Prajogo Pangestu.
¤ Ini belum bicara kasus yg melibatkan Miranda Goeltom, Theo Toemion, Freddy Harry Sualang, Panda Nababan, Max Moein, Ni Luh Mariani Tirta Sari, Olly Dondokambey, Rusman Lumbatoruan, Willem Tutuarima, Poltak Sitorus, Aberson M Sihaloho, Jeffey Tongas Lumban Batu, Matheos Pormes, Engelina A Pattiasina, Sengman Tjahja, Basuki, Elizabeth Liman, Yudi Setiawan, Artalyta Suryani alias Ayin dsb. Dalam skandal suap impor komoditas pertanian dsb. Panjang sekali daftarnya.
The post Daftar Koruptor Kelas Kakap appeared first on Ambong Perfumes Indonesia.
from Daftar Koruptor Kelas Kakap
0 notes
ascikdrumming · 8 years
Text
Thought via Path
DARIPADA MUSLIM TAPI KORUPSI?? (Dasar MALING TERIAK RAMPOK) Sering AMAT SANGAT kalimat itu DIPAKAI orang² KEPINTERAN untuk MEMPROMOKAN orang KAFIR untuk MENJELEKAN ISLAM Memang di INDONESIA itu yang diketahui DARI MEDIA yang BANYAK KORUPSI itu islam, yang di PENJARA karna korup orang islam tapi.... KALAU ORANG PINTAR (pintarnya pas tdk KEPINTARAN) maka ia BERPIKIR ia wajar orang INDONESIA mayoritas ISLAM coba di NEGARA KAFIR siapa yang BANYAK KORUP?? Liat diCINA adakah MUSLIM KORUP? ISLAM AGAMA KORUP? Ia SALAH BESAR justru itu MENANDAKAN bahwa SEORANG MUSLIM DILARANG KORUPSI dalam islam karna buktinya ORANG ISLAM YANG KORUP BAYAK TERTANGKAP padahal JUMLAH yang DIKORUP TIDAK SEBANYAK orang ORANG KAFIR itu yang SAMPAI TRILYUNAN kalau korup (gga nanggung² jd maksud hidup itu mma) MENANDAKAN ORANG ISLAM TIDAK PROFESIONAL DALAM KORUPSI sehingga PADA TERTANGKAP karena MEMANG DILARANG DALAM AGAMA Mau bukti? MARI KITA BANDINGKAN jumlah DANA yang DIKORUP OKNUM ORANG ISLAM yang DIPENJARA (gagal korup) dengan yang BEBAS BERKELIARAN (sukses korup) berbanding DENGAN KORUPTOR KAFIR (Berikut data dapet copas) ■ Eddi Tansil alias Tan Tjoe Hong atau Tan Tju Fuan. Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1953. Awal 1990an membobol Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sebesar Rp 1,5 trilyun ketika nilai tukar rupiah thd dolar Amerika sekitar Rp 1.500,- per dollar. Kini, ketika nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sekitar 700 %, berarti duit yg digondol Eddi Tanzil setara dgn Rp 9 triliun, lebih besar dr nilai skandal Bank Century yg Rp 6,7 triliun ■ Hartati Murdaya. Ketua umum WALUBI (Wali Umat Buddha Indonesia) ini ditangkap KPK krn menyogok Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Arman Batalipu, yg merupakan kader Golkar. Uang suap diberikan agar usaha perkebunan Hartati mendapat konsesi perkebunan. ■ Di penghujung tumbangnya orde baru, sejumlah pengusaha dan bankir Cina panen BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Banyak diantara mereka yg kemudian melarikan diri ke luar negeri dgn meninggalkan aset rongsokan sbg jaminan dana talangan. Menurut catatan *Kompas 2 Januari 2003, jumlah utang dan dana BLBI yg diterima ■ Sudono Salim alias Liem Sioe Liong sekitar Rp 79 triliun, ■ Sjamsul Nursalim alias Liem Tek Siong Rp 65,4 trilyun, ■ Sudwikatmono Rp 3,5 trilyun, ■ Bob Hasan alias The Kian Seng Rp 17,5 trilyun, ■ Usman Admadjaja Rp 35,6 trilyun, Modern Group Rp 4,8 trilyun dan ■ Ongko Rp 20,2 trilyun. Dan masih banyak lagi : ■ Andrian Kiki Ariawan, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun. Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. ■ Andrian kabur ke Singapura dan Australia. Pengadilan kemudian memutuskan melakukan vonis in absentia. ■ Eko Adi Putranto, anak Hendra Rahardja* ini terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS. Kasus korupsi Eko ini diduga merugikan negara mencapai Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Australia. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun penjara. ■ Sherny Konjongiang, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS bersama ■ Eko Adi Putranto dan diduga merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Pengadilan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara, in absentia. ■ David Nusa Wijaya, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Servitia. Ia diduga merugikan negara sebesar Rp 1,29 triliun. Sedang dalam proses kasasi. David melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Namun, ia tertangkap oleh Tim Pemburu Koruptor di Amerika. ■ Samadikun Hartono, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Modern. Dalam kasus ini ia diperkirakan merugikan negara sebesar Rp169 miliar. Kasus Samadikun dalam proses kasasi. Ia melarikan diri ke Singapura. Total jendral, duit rakyat yg dikemplang tujuh konglomerat hitam (meminjam istilah Kwik Kian Gie) yg enam diantaranya Cina dlm kasus ini sekitar Rp 225 trilyun. ■ Pasca Orde Baru, muncul lagi pengusaha Cina yg membawa kabur uang dalam jumlah yg luar biasa besarnya. Misalnya ■ Hendra Rahardja alias Tan Tjoe Hing, bekas pemilik Bank Harapan Santosa, yg kabur ke Australia setelah menggondol duit dari Bank Indonesia lebih dari Rp 1 trilyun. Hendra Rahardja tepatnya merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia divonis in absentia seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hendra meninggal di Australia pada 2003, dengan demikian kasus pidananya gugur. ■ Kemudian ada Sanyoto Tanuwidjaja pemilik PT Great River, produsen bermerek papan atas. Sanyoto meninggalkan Indonesia setelah menerima penambahan kredit dari bank pemerintah. ■ Lalu Djoko Chandra alias Tjan Kok Hui, yg terlibat dlm skandal cessie Bank Bali, meraup tidak kurang dari Rp 450 miliar. Ketika hendak ditahan Djoko kabur keluar negeri dan kini dikabarkan menjadi warga negara Papua Nugini. ■ Maria Pauline, kasus pembobolan BNI. Diperkirakan kerugian negara mencapai Rp 1,7 triliun. Proses hukumnya masih dalam penyidikan dan ditangani Mabes Polri. Maria kabur ke Singapura dan Belanda. ■ Anggoro Widjojo, kasus SKRT Dephut. Merugikan negara sebesar Rp 180 miliar. Dalam proses penyidikan ke KPK. Anggoro lari ke Singapura dan masuk dalam DPO. ■ Robert Dale Mc Cutchen, kasus Karaha Bodas. Rugikan negara senilai Rp 50 miliar. Ia masuk dalam DPO, lari ke Amerika Serikat. ■ Marimutu Sinivasan, kasus korupsi Bank Muamalat. Kasus ini merugikan negara Rp 20 miliar. Masuk dalam proses penyidikan Mabes Polri. Marimutu melarikan diri ke India. ■ Lesmana Basuki, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Lesmana divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini. ■ Tony Suherman, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Tony divonis 2 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini. ■ Dewi Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura. ■ Anton Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura. ■ Sukanto Tanoto, terlibat dalam dugaan korupsi wesel ekspor Unibank. Ia diduga merugikan negara sebesar 230 juta dollar Amerika. Ia lari ke Singapura. Menurut ICW, Sukanto masih terduga namun diberitakan menjadi tersangka. Proses hukum tidak jelas. (Nama Sukanto Tanoto dicabut dalam daftar ini. Kasusnya telah selesai. ■ Pada 2010, mantan kepala ekonom konsultan McKinsey, James Henry, menerbitkan hasil studinya soal penyelewengan pajak di luar negeri (tax havens). Menurut laporan tsb, terdapat USD 21 trilyun (Rp 198.113 trilyun) pajak pengusaha di seluruh dunia yg seharusnya masuk kantong pemerintah, namun diselewengkan. Sembilan diantara para pengusaha pengemplang pajak itu berasal dr Indonesia, seperti : ■*James Riady, ■ Eka Tjipta Widjaja, ■ Keluarga Salim, ■ Sukanto Tanoto, dan ■ Prajogo Pangestu*. ■ Ini belum bicara kasus yg melibatkan ■ Miranda Goeltom, ■ Theo Toemion, ■ Freddy Harry Sualang, ■ Panda Nababan, ■ Max Moein, ■ Ni Luh Mariani Tirta Sari, ■ Olly Dondokambey, ■ Rusman Lumbatoruan, ■ Willem Tutuarima, ■ Poltak Sitorus, ■ Aberson M Sihaloho, ■ Jeffey Tongas Lumban Batu, ■ Matheos Pormes, ■ Engelina A Pattiasina, ■ Sengman Tjahja, ■ Basuki, ■ Elizabeth Liman, ■ Yudi Setiawan, ■ Artalyta Suryani alias Ayin dsb. Dalam skandal suap impor komoditas pertanian dsb. Panjang sekali daftarnya. Kalau media-media sekuler dan anti-Islam, kasus-kasus korupsi yang melibatkan mayoritas non-muslim memang selalu ditutup-tutupi, dikecil-kecilkan, andaipun "terpaksa" diberitakan ya cuma sekilas saja. Beda terhadap kasus korupsi yang menimpa tokoh-tokoh Islam. Walaupun terkadang nilainya kecil, alias tidak ada apa-apanya dibandingkan "rekor" skandal BLBI dll diatas, pasti akan selalu diblow-up habis-habisan, diberitakan berulang-ulang oleh kompas cs. Dan simbol-simbol keIslaman pelaku korupsi tersebut, apakah gelar Hajinya, Habib, Kyai, Ustadz, Ustadzah, bendahara Majelis Ulama Indonesia, identitas partainya Islam, jilbabnya dsb, sengaja akan selalu ditonjolkan dalam pemberitaan. ☪ #PerbaikiSholatKita ☪ http://regional.kompas.com/read/2013/03/11/19424221/Dugaan.Korupsi.Dana.Gereja.Rp.4.7.Triliun.Jemaat.Saling.Lapor – Read on Path.
0 notes
seputarbisnis · 8 years
Text
PS Labura Jaya ke Semi Final Piala Inalum Setelah Menang Adu Finalti Lawan PS Simalungun
Tanjunggading (SIB) -PS Labura Jaya asuhan Sukimin memastikan masuk semi final Piala Inalum 2017 berkaitan HUT ke-41 PT Inalum (Persero) setelah pertandingan 8 besar berhasil mengalahkan PS Simalungun lewat adu finalti dengan skor 4-2  di Lapangan Utama PT Inalum di Tanjunggading, Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batubara, Senin (30/1). PS Labura Jaya menciptakan gol melalui Lesmana Hardi, Masdian Sari, Yuda Satria dan Idam Chalik Siregar. Gol PS Simalungun diciptakan Sukarman dan Syahrial Utamo, sedangkan Badia Manalu dan Yudo Hartono yang dipercayakan PS Simalungun sebagai algojo tidak berhasil menciptakan gol. Pada pertandingan normal 2 x 45 menit, pertandingan imbang 1-1 dan gol tercipta pada babak I. Gol dari PS Labura Jaya  diciptakan Idham Chalik Siregar (15) dan gol PS Simalungun dicetak Syahrial Utomo (19). Usai pertandingan, Ketua PS Labura Jaya Ir Montang Siagian IP-M didampingi mantan pemain teras Labura Bakhtiar MS  mengaku senang atas hasil pertandingan sore itu. " Semoga pada babak semi final Senin (6/2) mendatang, anak-anak dapat bermain lebih baik lagi dan dapat menang karena  pertandingan akan lebih berat lagi," imbuh Siagian. Berikut daftar pemain PS Labura Jaya pada pertandingan yang dipimpin wasit Jontahari Saragih sore itu,  Edy Syahputra Daulay (penjaga gawang), Lesmana Hardi (c),  Adjie, Ranggi Anggara, Yoki Wardana, Idham Chalik Srg, Masdian Sari, Dedi Anwar Daulay, Egy Armanda, Fajar, Yuda Satria R, Pemain  pengganti Syahreza Srg, Yopi Mahyuga, Khairil Ardi P, Deandi, Deco Azmi P dan Darilun Tambunan. PS Simalungun menurunkan pemain, Mas'i Mhd Said (kiper), Sukarman, M Safi'i, Badia Manalu, Dicky, Abbiyu Umron, Daniel S, Alan Lubis, Randa Wijaya, Arlin Prambayu dan Supri. Pemain pengganti Roy Umbara, Govindo, Azay, Melky, Yudo Hartono dan Syahrial Utomo. Sementara itu, Pelatih PS Labura Jaya Sukimin mengaku gembira dengan hasil diraih anak asuhnya."Seharusnya, anak-anak  bisa menang besar pada pertandingan normal 2x45 menit bila pemain depannya lebih tenang dan tidak terburu-buru untuk menciptakan gol," imbuhnya. (C23/D08/f) http://dlvr.it/NFSvKb
0 notes
liputanskor · 8 years
Text
Dilantik KONI, Wiranto Sebut Pelatnas PBSI Menyedihkan
Ketua Umum : Wiranto Staf Ahli Organisasi : Indra Utoyo dan Juniarto Suhandinata Staf Ahli Hukum : Umbu S. Samapaty dan Arfa Gunawan Staf Ahli Binpres: Taufik Hidayat dan Christian Hadinata
Sekretaris Jenderal : Achmad Budiharto Wakil Sekjen: Oei Wijanarko Ady Mulya
Bendahara : Beni Prananto Wakil Bendahara : Sutoto Agus Harmono
Subid Hubungan Luar Negeri : Bambang Roediyanto Subid Informasi Teknologi : Devi Indah Kartika Subid Humas dan Media : Ricky Soebagdja dan Carmelita
Wakil Ketua Umum I : Alex Tirta Bidang Binpres : Susy Susanti Subid Pelatnas : Lius Pongoh Subid Pengembangan Prestasi dan Sport Science: Basri Yusuf
Wakil Ketua Umum II : Lutfie Hamid Bidang Oragnisasi dan Kelembagaan : Edy Sukarno Subid Oragnisasi dan Tata Laksana : Topan Indra Karsa
Bidang Keabsahan dan Implementasi PBSI : Rachmat Setiyawan Bidang Turnamen Perwasitan dan Referee : Eddiyanto Sabarudin Subid Turnamen : Sarjono Subid Perwasitan : Nelson Napis
Bidang Pengembangan daerah dan Komunitas : Alfianto Wijaya Subid Korwil I : Sikriadi dan Eri Zulhendrizal Subid Korwil II : Agung Lindartawan dan Suyono Subid Korwil III: Junaidin Yaman, Dharmawan Duming, dan Calvyn A kobis Subid Komunitas : Edy Prayitno
Wakil Ketua Umum III : Karna Brata Lesmana Bidang Dana dan Usaha : Yoppy Rosimin Subid Sponsorship : Alan Budikusuma Bidang Sarana dan prasarana : Freddy EP Husein Subid Pengadaan dan Logistik : HM. Ferlie, Masranudin ABD. Azis, dan Johnson AH Rantung
from Liputan Skor Bola Akurat http://ift.tt/2jAl9mt via IFTTT
from Dilantik KONI, Wiranto Sebut Pelatnas PBSI Menyedihkan
0 notes
liputanskor · 8 years
Text
Dilantik KONI, Wiranto Sebut Pelatnas PBSI Menyedihkan
Ketua Umum : Wiranto Staf Ahli Organisasi : Indra Utoyo dan Juniarto Suhandinata Staf Ahli Hukum : Umbu S. Samapaty dan Arfa Gunawan Staf Ahli Binpres: Taufik Hidayat dan Christian Hadinata
Sekretaris Jenderal : Achmad Budiharto Wakil Sekjen: Oei Wijanarko Ady Mulya
Bendahara : Beni Prananto Wakil Bendahara : Sutoto Agus Harmono
Subid Hubungan Luar Negeri : Bambang Roediyanto Subid Informasi Teknologi : Devi Indah Kartika Subid Humas dan Media : Ricky Soebagdja dan Carmelita
Wakil Ketua Umum I : Alex Tirta Bidang Binpres : Susy Susanti Subid Pelatnas : Lius Pongoh Subid Pengembangan Prestasi dan Sport Science: Basri Yusuf
Wakil Ketua Umum II : Lutfie Hamid Bidang Oragnisasi dan Kelembagaan : Edy Sukarno Subid Oragnisasi dan Tata Laksana : Topan Indra Karsa
Bidang Keabsahan dan Implementasi PBSI : Rachmat Setiyawan Bidang Turnamen Perwasitan dan Referee : Eddiyanto Sabarudin Subid Turnamen : Sarjono Subid Perwasitan : Nelson Napis
Bidang Pengembangan daerah dan Komunitas : Alfianto Wijaya Subid Korwil I : Sikriadi dan Eri Zulhendrizal Subid Korwil II : Agung Lindartawan dan Suyono Subid Korwil III: Junaidin Yaman, Dharmawan Duming, dan Calvyn A kobis Subid Komunitas : Edy Prayitno
Wakil Ketua Umum III : Karna Brata Lesmana Bidang Dana dan Usaha : Yoppy Rosimin Subid Sponsorship : Alan Budikusuma Bidang Sarana dan prasarana : Freddy EP Husein Subid Pengadaan dan Logistik : HM. Ferlie, Masranudin ABD. Azis, dan Johnson AH Rantung
from Liputan Skor Bola Akurat http://ift.tt/2jAl9mt via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/2jb4Ysc Uncategorized, IFTTT, Liputan Skor Bola Akurat
0 notes
liputanskor · 8 years
Text
Dilantik KONI, Wiranto Sebut Pelatnas PBSI Menyedihkan
Ketua Umum : Wiranto Staf Ahli Organisasi : Indra Utoyo dan Juniarto Suhandinata Staf Ahli Hukum : Umbu S. Samapaty dan Arfa Gunawan Staf Ahli Binpres: Taufik Hidayat dan Christian Hadinata
Sekretaris Jenderal : Achmad Budiharto Wakil Sekjen: Oei Wijanarko Ady Mulya
Bendahara : Beni Prananto Wakil Bendahara : Sutoto Agus Harmono
Subid Hubungan Luar Negeri : Bambang Roediyanto Subid Informasi Teknologi : Devi Indah Kartika Subid Humas dan Media : Ricky Soebagdja dan Carmelita
Wakil Ketua Umum I : Alex Tirta Bidang Binpres : Susy Susanti Subid Pelatnas : Lius Pongoh Subid Pengembangan Prestasi dan Sport Science: Basri Yusuf
Wakil Ketua Umum II : Lutfie Hamid Bidang Oragnisasi dan Kelembagaan : Edy Sukarno Subid Oragnisasi dan Tata Laksana : Topan Indra Karsa
Bidang Keabsahan dan Implementasi PBSI : Rachmat Setiyawan Bidang Turnamen Perwasitan dan Referee : Eddiyanto Sabarudin Subid Turnamen : Sarjono Subid Perwasitan : Nelson Napis
Bidang Pengembangan daerah dan Komunitas : Alfianto Wijaya Subid Korwil I : Sikriadi dan Eri Zulhendrizal Subid Korwil II : Agung Lindartawan dan Suyono Subid Korwil III: Junaidin Yaman, Dharmawan Duming, dan Calvyn A kobis Subid Komunitas : Edy Prayitno
Wakil Ketua Umum III : Karna Brata Lesmana Bidang Dana dan Usaha : Yoppy Rosimin Subid Sponsorship : Alan Budikusuma Bidang Sarana dan prasarana : Freddy EP Husein Subid Pengadaan dan Logistik : HM. Ferlie, Masranudin ABD. Azis, dan Johnson AH Rantung
from Liputan Skor Bola Akurat http://ift.tt/2jAl9mt via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/2jb4Ysc Uncategorized, IFTTT, Liputan Skor Bola Akurat
0 notes